KEPUASAN PELANGGAN #12

dokumen-dokumen yang mirip
#13 KEPUASAN PELANGGAN

#14 KEPUASAN PELANGGAN

KEPUASAN PELANGGAN. UNIVERSITAS ESA UNGGUL Jl. Arjuna Utara No.9, Tol Tomang, Kebon Jeruk Jakarta Barat 11510, Telepon:

ALAT KUALITAS (TOOLS OF QUALITY)

ANALISA PENYIMPANGAN DAN CAPABILITY PROCESS (CP)

Untuk memahami budaya mutu, terlebih dahulu harus memahami budaya organisasi, yang memiliki unsur-unsur sebagai berikut:

Pendekatan pemecahan masalah Tujuan. Hubungan pemasok Pendekatan manajemen

EMA503 - Manajemen Kualitas Materi #1 Ganjil 2016/2017. EMA503 - Manajemen Kualitas

PERTEMUAN #11 ANALISIS PENYIMPANGAN DAN CAPABILITY PROCESS (CP) 6623 TAUFIQUR RACHMAN EBM503 MANAJEMEN KUALITAS

BUDAYA MUTU. EMA503 Manajemen Kualitas. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c. i d

EMA503 - Manajemen Kualitas Materi #1 Genap 2104/2015. EMA503 - Manajemen Kualitas

Materi #4 EMA503 Manajemen Kualitas 2013 BUDAYA MUTU

BUDAYA MUTU PERTEMUAN # TAUFIQUR RACHMAN EBM503 MANAJEMEN KUALITAS PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ESA UNGGUL

PENGANTAR DAN DEFINISI MUTU

CONTINOUS PROCESS IMPROVEMENT (CPI)

PERTEMUAN #8 ALAT KUALITAS (TOOLS OF QUALITY) 6623 TAUFIQUR RACHMAN EBM503 MANAJEMEN KUALITAS

IMPLEMENTASI TQM PERTEMUAN # TAUFIQUR RACHMAN EBM503 MANAJEMEN KUALITAS PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ESA UNGGUL

Penjelasan Aspek TQM

CONTINOUS PROCESS IMPROVEMENT (CPI) DAN GUGUS KENDALI MUTU (GKM)

PENGANTAR DAN DEFINISI MUTU PERTEMUAN # TAUFIQUR RACHMAN EBM503 MANAJEMEN KUALITAS

Pembahasan Materi #5. Grafik Pengumpulan Data Pengolahan Data Kegunaan Pemeriksaan Komponen. Definisi Tingkat Kepentingan

COST OF QUALITY PERTEMUAN # TAUFIQUR RACHMAN EBM503 MANAJEMEN KUALITAS PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ESA UNGGUL

EMA503 - Manajemen Kualitas Materi #5 Ganjil 2016/2017. EMA503 - Manajemen Kualitas

TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) PERTEMUAN # TAUFIQUR RACHMAN EBM503 MANAJEMEN KUALITAS

TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM)

CONTINOUS PROCESS IMPROVEMENT (CPI)

QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) PERTEMUAN # TAUFIQUR RACHMAN EBM503 MANAJEMEN KUALITAS

IMPLEMENTASI TQM. UNIVERSITAS ESA UNGGUL Jl. Arjuna Utara No.9, Tol Tomang, Kebon Jeruk Jakarta Barat 11510, Telepon:

QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

COST OF QUALITY. EMA503 Manajemen Kualitas. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c. i d

BAB I PENDAHULUAN. produk atau harapan-harapannya. Kotler (1997: 36). Meningkatnya derajat

4. Dua titik mendekati atas Selidiki penyebabnya. 5. Dua titik mendekati bawah Selidiki penyebabnya.

BAB II LANDASAN TEORI

Materi #6 EMA503 Manajemen Kualitas 2013 BENCHMARKING

BAB II KAJIAN PUSTAKA. revolusi mutu melalui pendekatan manajemen mutu terpadu menjadi tuntutan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kualitas Layanan Kesehatan

STATISTIC QUALITY CONTROL (SQC)

BAB I PENDAHULUAN. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat mencapai

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STATISTIC QUALITY CONTROL (SQC)

yang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis retail merupakan jenis bisnis yang sudah lama ada di dalam pasar. Bisnis

BAB II KERANGKA TEORI Pengertian Strategi Pemasaran One Stop Shopping. Menurut Kotler (dalam : 81)

PENGUKURAN KEPUASAN PELANGGAN COMLABS INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG (ITB)

BEBERAPA MODEL KEBUTUHAN KONSUMEN

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Dalam menghadapi situasi tersebut, maka perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KERANGKA TEORITIS. Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kemajuan dan perkembangan melanda segala aspek. industri jasa, kualitas pelayanan harus dikelola dengan baik.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BABA II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. yang sangat berarti pada kualitas pelayanan sehingga mempengaruhi pada tingkat

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA PENGARUH KUALITAS JASA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ALFABANK DI SURAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kepraktisan sudah menjadi tuntutan utama masyarakat perkotaan saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnis atau kegiatan usaha,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

METODE/TEKNIK/ALAT-ALAT KUALITAS, ANALISIS PENYIMPANGAN, DAN PROCESS CAPABILITY

BAB I PENDAHULUAN. Dalam jaman yang semakin modern ini, fotografi berkembang dengan

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya

Kerangka Kerja Sistem Manajemen Kinerja

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA TENTANG KEPUASAN PELANGGAN, KUALITAS PELAYANAN, PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP

II. TINJAUAN PUSTAKA. Setiap perusahaan bertujuan agar perusahaannya mendapat keuntungan yang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG KERETA API BISNIS SENJA KEDIRI PADA PT. KAI (DAOP VII) MADIUN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keunggulan atau keistimewaan suatu produk atau layanan secara menyeluruh

BAB II LANDASAN TEORI. Instruksi-instruksi tersebut berbentuk perangkat lunak (software).

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan, keinginan dan harapan manusia yang terus-menerus meningkat. Hal ini dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ketatnya persaingan. Masing-masing restoran harus mampu menyediakan

* Agus Mansur, ** Intan Wahyu WD Jurusan Teknik Industri, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta * **

BAB II LANDASAN TEORI. terlebih dahulu dasar-dasar yang akan digunakan nantinya. Dasar-dasar teori

Usulan Peningkatan Kualitas Pelayanan Rawat Inap Menggunakan Metoda Service Quality (Servqual) *

KUALITAS, PENDEKATAN INPUT- PROSES-OUTPUT NUR HADI WIJAYA, STP, MM

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari hari dengan luas ruang penjualan ±

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. pengendalian atas kesempurnaan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui. Kotler, 2000) dalam bukunya (Tjiptono, 2007:2)

BAB VII KUALITAS JASA DAN

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK

BAB II URAIAN TEORITIS. Krisviyanti (2007) melakukan penelitian dengan judul Analisis pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan peningkatan yang signifikan pada periode pasca krisis moneter

TOTAL QUALITY MANAGEMENT dan KEPUASAN PELANGGAN DALAM JASA PARIWISATA Oleh Iis prasetyo, MM

II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian pelayanan menurut Kotler dan Keller (2007:42) merupakan setiap

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

Ekuilibrium : Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi P-ISSN X Volume 11, No 2, September 2016 E-ISSN

Transkripsi:

#12 KEPUASAN PELANGGAN Manusia pasti tidak terlepas dengan segala sesuatu yang mereka butuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Kotler (2000), kebutuhan adalah deskripsi mengenai kehendak dasar manusia. Secara umum terdapat 2 jenis kebutuhan, yaitu: 1) Kebutuhan eksplisit, yaitu kebutuhan yang dapat dikatakan langsung oleh pelanggan. 2) Kebutuhan laten, yaitu kebutuhan yang tidak disadari, dan tidak terkatakan oleh pelanggan. Analisis Model KANO Adalah model yang mengelompokkan atribut-atribut produk berdasarkan persepsi pelanggan, dan efeknya terhadap kepuasan pelanggan. Ada beberapa tipe kebutuhan yang dapat dijelaskan melalui Analisis Model Kano yang tertera dalam Gambar 1, antara lain: 1) Tipe 1 Kurva 1 Menggambarkan harapan dasar yang dimiliki pelanggan terhadap jasa, dimana kenaikan pencapaian terhadap kebutuhan akan menaikkan pula kepuasan pelanggan terhadap jasa tersebut, begitu pula sebaliknya. 2) Tipe 2 Kurva 2 Pada kebutuhan ini, pencapaian kebutuhan akan meningkatkan kepuasan pelanggan, tetapi hanya pada tingkat linear. Kebutuhan tipe ini disebut kebutuhan pemuas (satisfier). Hampir semua kebutuhan yang dimiliki pelanggan berada pada tipe kebutuhan ini. 3) Tipe 3 Kurva 3 Kebutuhan ini disebut delighter needs. Kebutuhan jenis ini mungkin sama tidak diutarakan secara verbal dalam wawancara, namun pemenuhannya dinilai mempunyai potensi yang besar dalam memberikan keuntungan bagi perusahaaan dengan usaha yang relatif sedikit. 1 / 10 6623 Taufiqur Rachman (http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id)

Gambar 1. Analisis Model Kano Mekanisme Memahami Kebutuhan Pelanggan Proses pembelajaran kebutuhan, keinginan, ekspektasi dan tingkat kepuasan pelanggan disebut sebagai mendengarkan suara pelanggan (listening to the voice of customer). Pemahaman terhadap suara pelanggan merupakan prasyarat untuk peningkatan kualitas terus-menerus guna mencapai kepuasan total pelanggan. Terdapat tiga tahap dalam mendengarkan suara pelanggan, yang dapat dilihat dalam Gambar 2 berikut ini. Gambar 2. Mekanisme Memahami Kebutuhan Pelanggan 2 / 10 6623 Taufiqur Rachman (http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id)

Service Quality (SERVQUAL) Kualitas dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kualitas produk (product quality) dan kualitas pelayanan (service quality). Beberapa perbedaannya dapat dilihat dalam tabel 1. Tabel 1. Perbedaan Product Quality dan Service Quality Product Quality Service Quality Atribut Contoh Objektif Tangible Panjang, Berat, Volume, Waktu delivery, Material, Penghitungan, Warna Subjektif Intangible Sikap, Kehormatan, Kooperatif, Perhatian, Reputasi, Ketergantungan, Keramahtamahan Beberapa dimensi kualitas pelayanan/jasa, adalah: 1) Tangibles (Bukti Nyata) Menunjukkan lingkungan atau fasilitas fisik dimana jasa tersebut dilakukan, seperti organisasi, peralatan, pekerja dan pakaian yang dikenakan. 2) Reliability (Keandalan) Adalah kemampuan untuk melakukan performa pelayanan yang telah dijanjikan secara konsisten dan akurat. 3) Responsiveness (Kesigapan) Adalah keinginan untuk membantu konsumen dan menyediakan tindakan yang tepat. 4) Competence (Kompetensi) Adalah kepemilikan kemampuan dan pengetahuan yang diperlukan dalam menampilkan pelayanan yang ditawarkan. 5) Courtesy (Kesopan-santunan) Menunjukkan sikap penyedia jasa, seperti kesopanan, rasa hormat, perhatian dan keramahan pekerja. 6) Credibility (Kredibilitas) Adalah kejujuran dan kemampuan penyedia jasa untuk dipercaya. 3 / 10 6623 Taufiqur Rachman (http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id)

7) Security (Keamanan) Adalah rasa bebas dari bahaya, risiko, dan keraguan terhadap pelayanan yang diberikan. 8) Access (Akses) Adalah kemampuan pendekatan dan kemudahan untuk melakukan hubungan dengan penyedia jasa. 9) Communication (Komunikasi) Adalah kemampuan untuk berbicara dengan cara yang mudah dimengerti oleh konsumen, menjaga konsumen agar tetap dapat memperoleh informasi dengan bahasa yang mereka mengerti. 10) Understanding the customer (Memahami) Adalah berusaha mengetahui konsumen dan kebutuhan mereka. Menurut Parasuraman-Zeithaml-Berry, SERVQUAL sebagai metode pengukuran kualitas pelayanan yang paling sering digunakan, menilai kualitas pelayanan suatu penyedia jasa berdasarkan lima dimensi kualitas jasa yang sering disebut dengan Q- RATER, yang merupakan paduan dari sepuluh dimensi kualitas jasa. Q-RATER tersebut adalah: 1) Responsiveness, Keinginan untuk membantu pelanggan dan menyediakan layanan dengan cepat. 2) Assurance Meliputi pengetahuan dan kesopanan pekerja dalam melayani konsumen, serta kemampuan mereka untuk menjaga kepercayaan pelanggan. Dalam bagian ini termasuk Competence, Courtesy, Credibility, & Security yang merupakan bagian dari 10 dimensi kualitas jasa. 3) Tangibles Meliputi penampilan fasilitas fisik, peralatan, pekerja dan alat komunikasi. 4) Empathy Kepedulian, perhatian individual yang disediakan oleh perusahaan kepada konsumen. Dalam bagian ini termasuk Aceess, Communication, & Understanding the customer yang merupakan bagian dari 10 dimensi kualitas jasa. 4 / 10 6623 Taufiqur Rachman (http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id)

5) Reliability Kemampuan untuk memberikan pelayanan yang telah dijanjikan secara handal dan akurat. Pelanggan Pengertian pelanggan menurut L.L.Bean, Freeport, Maine adalah: Orang yang tidak tergantung pada kita, tetapi kita yang tergantung pada dia. Orang yang membawa kita kepada keinginannya. Tidak ada seorang pun yang pernah menang beradu argumentasi dengan pelanggan Orang yang teramat penting yang harus dipuaskan. Terdapat 3 macam pelanggan dalam Sistem Kualitas Modern, yaitu: 1) Pelanggan Eksternal (external customer) Merupakan pembeli atau pemakai akhir produk = pemakai nyata (real customer), yang membayar untuk menggunakan produk yang dihasilkan. 2) Pelanggan Antara (intermediate customer) Merupakan mereka yang bertindak atau berperan sebagai perantara. 3) Pelanggan Internal (internal customer) Merupakan orang yang berada di dalam perusahaan dan memiliki pengaruh pada performance pekerjaan. Dalam suatu siklus aliran kegiatan, dikenal istilah SIPOC (Supplier, Input, Process, Output, Customer) adalah gambar visual yang mendeskripsikan tentang cara proses tertentu memberikan pelayanan kepada pelanggan, seperti yang tertera dalam Gambar 3. Gambar 3. SIPOC 5 / 10 6623 Taufiqur Rachman (http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id)

Dalam gambar tersebut terdiri dari: Supplier: Siapapun yang memberikan input kepada proses kita. Input: Material atau data yang dibutuhkan untuk melakukan proses. Process: Aktifitas yang harus dilakukan untuk memuaskan customer kita. Output: Material atau data yang dihasilkan dari proses kita. Customer: Siapapun yang menerima hasil kerja kita, termasuk internal customer dan external customer. Ekspektasi Pelanggan Dalam memperkirakan pelayanan, perusahaan harus mengerti keinginan pelanggan. Dalam hal ini, pelanggan memiliki beberapa tahap ekspektasi, yang dapat dilihat dalam Gambar 4. Gambar 4. Tingkat Ekspektasi Pelanggan yaitu: Ada juga cara pengelompokkan pelanggan berdasarkan anak tangga loyalitas, 1) PROSPEK (PROSPECT) 6 / 10 6623 Taufiqur Rachman (http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id)

Orang-orang yang mengenal barang atau jasa suatu perusahaan, tetapi belum pernah masuk tokonya, serta belum pernah membeli barang/jasa perusahaan tersebut. 2) PEMBELANJA (SHOPPER) Prospek yang telah yakin untuk mengunjungi toko tersebut, paling tidak satu kali. Akan tetapi, pembelanja masih belum membuat keputusan membeli dan perusahaan hanya memiliki sedikit kesempatan untuk mempengaruhi mereka. 3) PELANGGAN (CUSTOMER) Orang yang membeli barang atau jasa perusahaan. 4) KLIEN (CLIENT) Orang yang secara rutin membeli barang atau jasa perusahaan. 5) PENGANJUR (ADVOCATES) Pelanggan yang sedemikian puasnya dengan barang atau jasa perusahaan, sehingga ia akan menceritakan kepada siapa saja tentang betapa memuaskannya barang/jasa perusahaan tersebut. Prinsip-prinsip Dasar Kepuasan Pelanggan Dari definisi dapat disimpulkan bahwa kepuasan pelanggan adalah suatu keadaan di mana kebutuhan, keinginan, dan harapan pelanggan dapat terpenuhi melalui produk/jasa yang dikonsumsi/dibutuhkan. Rasio kepuasan pelanggan dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut ini: Dimana: S (Satisfaction) : kepuasan pelanggan Q (Quality) : kualitas yang dirasakan E (Expectation) : harapan/kebutuhan pelanggan 7 / 10 6623 Taufiqur Rachman (http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id)

Dari persamaan tersebut jika S>1 maka kualitas produk/jasa melebihi kebutuhan dan harapan pelanggan, sebaliknya jika S<1 maka kualitas produk/jasa lebih rendah dari kebutuhan & harapan pelanggan. Pengukuran Tingkat Kepentingan Pelanggan Pengukuran tingkat kepentingan (level of importance/customer requirement) dimaksudkan untuk mengetahui derajat kepentingan setiap atribut/elemen kepuasan pelanggan menurut persepsi pelanggan. Responden menilai seberapa penting setiap elemen berpengaruh terhadap kepuasannya dalam menggunakan produk pelumas dan dalam merasakan fasilitas layanan yang diberikan. Skala pembobotan yang digunakan untuk mengukur tingkat kepentingan pelanggan adalah Likert Scale, yaitu sebagai berikut: Tidak penting : 1 Kurang penting : 2 Cukup : 3 Penting : 4 Sangat penting : 5 Nilai untuk setiap elemen kepentingan pelanggan diperoleh dengan cara mengalikan jumlah responden yang memilihnya dengan bobot dari level of importance elemen tersebut. Rumus yang digunakan adalah sbb.: ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) Dimana : N 1 : Jumlah responden yang memberikan penilaian tidak penting. N 2 : Jumlah responden yang memberikan penilaian kurang penting. N 3 : Jumlah responden yang memberikan penilaian cukup. N 4 : Jumlah responden yang memberikan penilaian penting. N 5 : Jumlah responden yang memberikan penilaian sangat penting. n : Jumlah responden keseluruhan 8 / 10 6623 Taufiqur Rachman (http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id)

Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Pengukuran tingkat kepuasan (level of performance/customer rating) dimaksudkan untuk mengetahui kinerja produk dan layanan yang diberikan dibandingkan dengan kompetitornya, menurut persepsi/kacamata pelanggan. Skala pembobotan yang digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan adalah Likert Scale, yaitu sebagai berikut: Tidak puas : 1 Kurang puas : 2 Cukup puas : 3 Puas : 4 Sangat puas : 5 Nilai untuk setiap elemen kepuasan pelanggan diperoleh dengan cara mengalikan jumlah responden yang memilihnya dengan bobot dari level of performance customer rating elemen tersebut. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) Dimana: R 1 : Jumlah responden yang memberikan penilaian tidak puas. R 2 : Jumlah responden yang memberikan penilaian kurang puas. R 3 : Jumlah responden yang memberikan penilaian cukup. R 4 : Jumlah responden yang memberikan penilaian puas. R 5 : Jumlah responden yang memberikan penilaian sangat puas. n : Jumlah responden keseluruhan Referensi Ashok Rao and Lawrence P. Carr, Total Quality Management: A Cross-functional Perspective, John Wiley & Sons, 1996 Jenny Waller and Derek Allen, The T.Q.M. Toolkit: A Guide to Practical Techniques for Total Quality Management, Kogan Page, 1995 Soewarso Hardjosoedarmo, Total quality management, Andi, 2004 9 / 10 6623 Taufiqur Rachman (http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id)

Suryadi Prawirosentono, Filosofi Baru Tentang Manajemen Mutu Terpadu Abad 21: Kiat Membangun Bisnis Kompetitif, Bumi Aksara, 2007 Nursya'bani Purnama, Manajemen Kualitas: Perspektif Global, Fakultas Ekonomi UII, 2006 Bernardine Wirjana, Mencapai Manajemen Berkualitas, Andi, 2007 Sri Untari, Patok Duga Sebagai Instrumen Perbaikan Kinerja Perusahaan, Gema Stikubank, Desember 1996 T. Yuri M Zagloel dan Rahmat Nurcahyo, Total Quality Management, 2012 10 / 10 6623 Taufiqur Rachman (http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id)