HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Kadar Glukosa. mempengaruhi kinerja sistem tubuh. Hasil pengamatan rataan kadar glukosa dari

dokumen-dokumen yang mirip
HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN. Jawa Barat dikenal sebagai sentra populasi domba mengingat hampir

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PROSES SINTESIS ASAM LEMAK (LIPOGENESIS)

I PENDAHULUAN. banyak peternakan yang mengembangkan budidaya puyuh dalam pemenuhan produksi

KAJIAN KEPUSTAKAAN. tersebut menunjukan bahwa ayam lokal mempunyai potensi yang baik untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

FREDYANA SETYA ATMAJA J.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam tumbuhan, hewan atau manusia dan yang sangat berguna bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lipid adalah senyawa berisi karbon dan hidrogen yang tidak larut dalam air tetapi

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Total Protein Darah Ayam Sentul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok merupakan gulungan tembakau yang dirajang dan diberi cengkeh

HASIL DAN PEMBAHASAN. dalam setiap perlakuan dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Rata-rata Kadar Kolesterol Daging pada Ayam Broiler Ulangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

I. PENDAHULUAN. Kolesterol adalah salah satu komponen lemak yang dibutuhkan oleh tubuh dan

Pada wanita penurunan ini terjadi setelah pria. Sebagian efek ini. kemungkinan disebabkan karena selektif mortalitas pada penderita

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME II EFEK SUSU KEDELAI TERHADAP PENURUNAN KADAR TRIGLISERIDA DARAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kandungan Kolesterol Daging, Hati dan Telur Puyuh

BIOKIMIA NUTRISI. : PENDAHULUAN (Haryati)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyusun jaringan tumbuhan dan hewan. Lipid merupakan golongan senyawa

HASIL DAN PEMBAHASAN. ternak. Darah terdiri dari dua komponen berupa plasma darah dan bagian padat yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hiperglikemia / tingginya glukosa dalam darah. 1. Klasifikasi DM menurut Perkeni-2011 dan ADA

Metabolisme lipid. Metabolisme lipoprotein plasma Metabolisme kolesterol

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman ubi jalar termasuk tumbuhan semusim (annual) yang memiliki

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Kecernaan Protein Kasar. Kecernaan adalah bagian zat makanan dari pakan/ransum yang tidak

HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Domba yang dijumpai saat ini merupakan hasil domestikasi yang dilakukan

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Tingkat Energi Protein Ransum terhadap Total Protein Darah Ayam Lokal Jimmy Farm

MEMBANDINGKAN METABOLISME TRIGLISERIDA ANTARA KONSUMSI MIE AYAM DAN LONTONG PECAL

Pencernaan, penyerapan dan transpot lemak -oksidasi asam lemak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Darah merupakan cairan yang terdapat didalam tubuh manusia yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hiperlipidemia atau hiperkolesterolemia termasuk salah satu abnormalitas fraksi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. penyakit degeneratif akan meningkat. Penyakit degeneratif yang sering

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Perubahan yang berhubungan dengan kesehatan manusia dapat terjadi

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Kadar Protein Hati Broiler

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. umum lipid ada yang larut dalam air dan ada yang larut dalam pelarut non. dan paha seiiring dengan bertambahnya usia 4.

Metabolisme lipid. Metabolisme lipoprotein plasma Metabolisme kolesterol

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kandungan Nutrien

ENZIM PADA METABOLISME LEMAK DI SISTEM PENCERNAAN DAN MEKANISME KERJANYA

BAB I PENDAHULUAN. menyukai makanan siap saji yang memiliki kandungan gizi yang tidak seimbang.

BAB I PENDAHULUAN. saluran pembuluh darah. Akibatnya, aliran darah terganggu dan jika

I. PENDAHULUAN. kebutuhan tersebut adalah melalui usaha peternakan ayam pedaging. Ayam

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN. dipertahankan. Ayam memiliki kemampuan termoregulasi lebih baik dibanding

Pendahuluan kebutuhan energi basal bertahan hidup Lemak sumber energi tertinggi asam lemak esensial Makanan mengandung lemak Pencernaan

LIPOPROTEIN. Ana Andriana, S.Si Bagian Biokimia Fakultas Kedokteran - UNIZAR. Ana Andriana 1

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. banyak diminati di kalangan masyarakat, hal ini disebabkan rasa

PENDAHULUAN. jualnya stabil dan relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ayam broiler, tidak

PROSES PEMANFAATAN PAKAN PADA TUBUH IKAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistematika tanaman seledri sebagai berikut (Mursito, 2002) :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. sangat cepat dibandingkan dengan pertumbuhan unggas lainnnya. Ayam broiler

Bab IV Hasil dan Pembahasan

TINJAUAN PUSTAKA. jantan maupun betina muda berumur 6-8 minggu yang dipelihara secara intensif,

DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i LEMBAR PENGESAHAN... ii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iii KATA PENGANTAR... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

TINJAUAN PUSTAKA. bertujuan untuk meningkatkan kemampuan jantung dan paru-paru serta

I. PENDAHULUAN. Peternakan broiler merupakan salah satu sektor usaha peternakan yang

I. PENDAHULUAN. semakin meningkat. Prevalensi DM global pada tahun 2012 adalah 371 juta dan

BAB I PENDAHULUAN. terutama di masyarakat kota-kota besar di Indonesia menjadi penyebab

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. Rataan kecernaan protein ransum puyuh yang mengandung tepung daun lamtoro dapat dilihat pada Tabel 7.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kolesterol merupakan komponen struktural esensial yang membentuk membran

I. PENDAHULUAN. hidup manusia. Dewasa ini telah banyak dikembangkan produk pangan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat adanya penimbunan

I. PENDAHULUAN ,8 ton (49,97%) dari total produksi daging (Direktorat Jenderal Peternakan,

PENDAHULUAN. masyarakat. Permintaan daging broiler saat ini banyak diminati oleh masyarakat

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009

Tabel 8. Pengaruh Tepung Kulit Pisang Uli terhadap Serat Kasar, Lemak Kasar, dan Beta-Karoten Ransum Perlakuan

Kolesterol selain diperoleh dari makanan, juga diproduksi di hati dari lemak jenuh. Jadi, penurunan kadar kolesterol serum dapat dicapai dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kopi yaitu kopi arabika dan kopi robusta (Bahara M, 2009). a. Kopi arabika, kopi arabika merupakan kopi yang terbaik mutu dan

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan. Nilai gizi suatu minyak atau lemak dapat ditentukan berdasarkan dua

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pakan merupakan faktor yang berpengaruh cukup besar terhadap tampilan

HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah dan Bobot Folikel Puyuh Rataan jumlah dan bobot folikel kuning telur puyuh umur 15 minggu disajikan pada Tabel 5.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maupun sosial dalam berinteraksi dengan orang lain. Proses penuaan bukan suatu

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.4

Dislipidemia. Ema Rachmawati

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian R. Mia Ersa Puspa Endah, 2015

badan berlebih (overweight dan obesitas) beserta komplikasinya. Selain itu, pengetahuan tentang pola makan juga harus mendapatkan perhatian yang

Transkripsi:

IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Kadar Glukosa Salah satu profil biokimia darah yang berhubungan dengan proses metabolisme energi adalah glukosa. Kadar glukosa merupakan indikasi penggunaan energi dalam tubuh ayam yang artinya jika jumlahnya kurang atau lebih akan mempengaruhi kinerja sistem tubuh. Hasil pengamatan rataan kadar glukosa dari ayam petelur fase akhir produksi yang diberi ransum mengandung berbagai tingkat dosis daun pegagan disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Rataan Kadar Glukosa Darah Ayam Petelur Fase Akhir Produksi dengan Penambahan Tepung Daun Pegagan dalam Ransum Ulangan Perlakuan R0 R1 R2 R3......... (mg/dl)......... 1 223.51 232.29 209.92 126.91 2 193.20 198.87 204.82 207.37 3 186.69 199.15 207.93 194.05 4 193.20 218.70 215.01 195.75 5 210.76 197.73 183.29 200.85 Rataan 201.47±0,08 209.35±0,07 204.19±0,06 184.98±0,17 Keterangan : R0 =0% Tanpa Penambahan Tepung Daun Pegagan dalam Ransum R1 = 2,5% Penambahan Tepung Daun Pegagan dalam Ransum R2 = 5% Penambahan Tepung Daun Pegagan dalam Ransum R3 = 7,5% Penambahan Tepung Daun Pegagan dalam Ransum

mg/dl Tabel 4 menunjukkan rataan kadar glukosa tertinggi hingga terendah secara berurutan R3 (184,98), R0 (201,47), R2 (204,19) dan R1 (209,35). Berdasarkan data Tabel 4, kadar glukosa darah ayam petelur fase akhir produksi menunjukkan hasil yang tidak terlalu jauh yaitu 184,98-209,35 mg/dl. Untuk memperjelas rataan kadar glukosa dari masing-masing perlakuan dapat dilihat pada Ilustrasi 1. Rataan Kadar Glukosa 210 205 200 195 190 185 180 175 170 1 2 3 4 Series1 201.472 209.348 204.194 184.986 Ilustrasi 1. Rataan Kadar Glukosa Ayam Petelur Fase Akhir Produksi dari setiap Penambahan Tepung Daun Pegagan dalam Ransum Keterangan : 1). P0 = Tanpa penambahan tepung daun pegagan, 2). P1= Penambahan 2,5% tepung daun pegagan, 3). P2=Penambahan 5% tepung daun pegagan, 4). P3= Penambahan 7,5% tepung daun pegagan.

Untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap kadar glukosa darah dilakukan analisis statistik (Lampiran 1). Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa pengaruh perlakuan tidak berbeda (P<0,05) terhadap kadar glukosa. Rataan kadar glukosa hasil penelitian berada pada jumah yang lebih rendah dibandingkan dengan parameter glukosa menurut Pavlik, dkk. 2007 yaitu kadar glukosa normal berada pada kisaran 234-243 mg/dl, parameter lain juga menyebutkan bahwa kadar glukosa normal berkisar 234-252 mg/dl (Suchy, dkk. 2004). Kadar glukosa yang berada di bawah kisaran normal dapat diakibatkan karena dalam pegagan terdapat bahan aktif yang dapat menurunkan kadar glukosa darah berupa saponin dan flavonoid (Verdayanti, 2009). Zat aktif tersebut menurunkan kadar gula darah yang mekanismenya menghambat penyerapan gula darah dari usus dan mempercepat proses pencernaan yang terjadi dalam sistem digestivus sehingga bahan karbohidrat yang ada dalam bahan makan tercerna tidak akan banyak terserap oleh usus (Verdayanti 2009). Kadar glukosa yang lebih rendah ini tidak sesuai dengan pendapat Pavlik dan Lichovnikova (2011) yang mengungkapkan bahwa semakin tua umur ayam, maka kadar glukosa dalam darah juga meningkat, hal ini dikarenakan proses pengangkutan prokursor yolk oleh darah membutuhkan energi yang cukup banyak. Energi dalam hal ini diperoleh dari glukosa. Kemampuan ayam tua dalam penyerapan glukosa berbeda dengan ayam muda. Hal ini diakibatkan oleh pada umur tua, kinerja organ reproduksi yang menurun, sehingga membutuhkan energi yang lebih banyak.

4.2 Pengaruh Perlakuan terhadap Kadar Trigliserida Trigliserida adalah senyawa lipid dalam tubuh dan merupakan cadangan bahan bakar utama hampir pada semua organisme. Hasil pengamatan rataan kadar trigliserida dari ayam petelur yang diberi ransum mengandung tepung pegagan beragai tingkat dosis disajikan pada Tabel 5. Tabel 5. Rataan Kadar Trigliserida Darah Ayam Petelur Fase Akhir Produksi dengan Penambahan Tepung Daun Pegagan dalam Ransum Ulangan Perlakuan R0 R1 R2 R3......... (mg/dl)......... 1 70,87 119,41 110,20 51,20 2 139,33 69,95 138,09 123,15 3 141,99 113,69 52,44 84,39 4 115,35 136,43 56,26 138,83 5 139,17 80,16 52,53 61,16 Rataan 121,34±0,25 103,93±0,27 81,90±0,49 91,75±0,42 Keterangan : 1). P0 = Tanpa penambahan tepung daun pegagan, 2). P1= Penambahan 2,5% tepung daun pegagan, 3). P2=Penambahan 5% tepung daun pegagan, 4). P3= Penambahan 7,5% tepung daun pegagan. Tabel 5 menunjukkan rataan kadar trigliserida dari yang tertinggi hingga yang terendah secara berurutan yaitu R0 (121,34 mg/dl), R1 (103,93 mg/dl), R3

mg/dl (91,75 mg/dl) dan R2 (81,90 mg/dl). Untuk memperjelas Rataan kadar trigliserida darah dari masing-masing perlakuan dalam dilihat pada Ilustrasi 2. Rataan Kadar Trigliserida 140 120 100 80 60 40 20 0 1 2 3 4 Series1 121.3444 103.9338 81.9086 91.751 Ilustrasi 2. Rataan Kadar Trigliserida Ayam Petelur Fase Akhir Produksi dari setiap Penambahan Tepung Daun Pegagan dalam Ransum Untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap kadar trigliserida dilakukan analisis statisik (Lampiran 1). Hasil sidik ragam meunjukkan bahwa pengaruh perlakan yang tidak berbeda nyata (P<0,05) terhadap kadar trigliserida, namun walaupun tidak berbeda nyata rataan dari kadar trigliserida berada dalam jumlah yang normal yaitu dibawa 150 mg/dl (Basmacioglu dan Ergul, 2005). Trigliserida yang berasal dari makanan akan dipecah menjadi asam lemak dan gliserol dan kemudian diserap ke dalam enterosit mukosa usus halus (Linder, 2006). Setelah melewati mukosa usus halus, asam lemak bebas akan kembali disintesis kembali menjadi trigliserida. Bersamaan dengan fosfolipid dan apolipoprotein trigiserida akan membentuk lipoprotein yang disebut dengan kilomikron.

Kilomikron akan masuk ke dalam sistem limfe dan akhirnya akan menuju ke aliran darah yang kemudian dihidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase menjadi asam lemak bebas. Asam lemak bebas akan diserap oleh endotel pembuluh darah dan sebagian akan disimpan di jaringan adiposa dalam bentuk trigliserida. Sebagian trigliserida akan diambil oleh hati untuk dibentuk menjadi trigliserida hati jika berada dalam jumlah yang banyak (Shepherd, 2001). Trigliserida hati disekresikan ke dalam sirkulasi darah dalam bentuk VLDL (Very Low Density Lipoprotein) (Linder, 2006). Tannin dalam pegagan (Centella asiatica L) diduga mengakibatkan terjadinya pelapisan membran usus sehingga menghambat penyerapan zat makanan. keadaan seperti ini akan mengakibatkan trigliserida yang berfungsi sebagai cadangan energi banyak digunakan (Malinow dkk., 1987), sehingga kadar dalam darah berkurang. Adanya flavonoid juga diyakini berperan dalam menekan konsentrasi triglisrida. Flavonoid juga diyakini mengaktifasi sintesis camp yang mengakibatkan meningkatnya protein kinase mengaktifkan trigliserida lipase melalui fosforilasi yang selanjutnya trigliserida diuraikan menjadi asam lemak bebas dan gliserol oleh trigliserida lipase (Rusell, 2009). Minyak atsiri yang terkandung dalam pegagan (Centella asiatica L) juga memiliki peran dalam menurunkan kadar trigliserida. Minyak atsiri diyakini memiliki fungsi menurunkan aktivitas glycerol-3-phosphate dehydrogenase (GPDH), yaitu enzim yang berperan dalam sintesis trigliserida. Penghambatan sintesis trigliserida di hati dan usus halus akan mengakibatkan terjadinya penurunan trigliserida (He dkk., 2009).