BAB I PENDAHULUAN. (profit) melainkan juga kesejahteraan orang (people) dan menjamin kelangsungan hidup

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dalam memenangkan persaingan didalam dunia usaha adalah meningkatnya profit

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan bisnis terutama yang bergerak di bidang pemanfaatan sumber daya

BAB 1 PENDAHULUAN. jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility-csr) dimana perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memproses sumber daya (input),

BAB I PENDAHULUAN. Tanggung jawab perusahaan terhadap para stakeholder yang memunculkan

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber informasi penting yang dipakai oleh stakeholders untuk menilai

BAB I PENDAHULUAN. sosial atau yang dikenal dengan CSR (Corporate Social Responsibility),

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antar satu perusahaan dengan perusahaan lain merupakan hal yang

BAB I PENDAHULUAN. sah dari pihak-pihak yang memiliki klaim atas perusahaan. Para pihak ini tidak

BAB I PENDAHULUAN. Maraknya pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR),

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Guthrie dan Mathews (1985), kemajuan teknologi serta perubahan

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan keunggulan kompetitif (competitive advantage) bisnisnya agar

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Tanggungjawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility mungkin

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) khususnya di


BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama manajemen perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya ialah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pandangan dalam dunia usaha dimana perusahaan hanya bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan persaingan dunia bisnis saat ini mengharuskan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility), tentang komitmen

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan perusahaan (stakeholder). Perusahaan seharusnya juga

BAB1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan industri di sebuah Negara.Perkembangan perusahaan manufaktur

BAB 1 PENDAHULUAN. dikelola untuk menghasilkan barang atau jasa (output) kepada pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. mudah untuk mengantisipasi kondisi di luar perusahaan yang terus

BAB I PENDAHULUAN. semakin majunya perindustrian (perusahaan), mengambil peran besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam akuntansi konvensional (mainstream accounting), tanggung

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. tahunan perusahaan merupakan media komunikasi antara

BAB I PENDAHULUAN. dipenuhinya pertanggungjawaban sosial perusahaan (Corporate Social

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebuah perusahaan yang baik adalah perusahaan yang bisa menjadi

BAB I PENDAHULUAN. jawab sosial dan peningkatkan kesejahteraan sosial. Sehingga perusahaan bukan

BAB 1 PENDAHULUAN. keduanya saling memberi dan membutuhkan. Untuk menjaga keberlanjutannya,

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan pada dasarnya melaksanakan kegiatan usaha sesuai

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena perkembangan isu Corporate Social Responsibility (CSR) cukup

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN DAN SARAN

DAFTAR ISI. Perusahaan Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Nilai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Nilai Perusahaan sangat penting dalam tingkat keberhasilan perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan kegiatan sosial yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. jawab sosial atau social responsibility semakin meningkat. Timbul selaras dengan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dewasa ini masyarakat semakin cermat dalam menilai dampak

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan bagian dari masyarakat dan lingkungan. Perusahaan tidak harus mengembangkan diri dengan tidak memperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan kesejahteraan dalam bidang sosial, ekonomi, pendidikan, dan bidangbidang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini topik mengenai Corporate Social Responsibility (selanjutnya

BAB 1 PENDAHULUAN. social disclosure, corporate social responsibility, social accounting (Mathews,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social

BAB 1 PENDAHULUAN. dan bisnis seperti sebuah perusahaan juga ikut terpengaruh dalam pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki tujuan yang sama yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan sejumlah laba yang diinginkan. Dalam melakukan kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam laporan tahunan perusahaan (annual report). Informasi tambahan itu dapat

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kegiatan perekonomian suatu negara. Meningkatnya kinerja

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan semata (single bottom line), melainkan juga beberapa aspek penting

BAB I PENDAHULUAN. kepada stakeholders dan bondholders, yang secara langsung memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan merupakan tujuan yang dicapai untuk menarik stakeholders untuk

keuangan saja yang merupakan informasi wajib. Informasi mengenai kondisi perusahaan juga dapat didapatkan dari informasi yang diungkapkan secara

mengalami penurunan kondisi sosial (Anggraini, 2006).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengukur tingkat kesehatan keuangan (financial health) suatu perusahaan. yaitu menggunakan analisis rasio keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan informasi perusahaannya. Peran perusahaan tidak. hubungan yang harmonis dengan masyarakat sosial.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. semakin maraknya komitmen untuk melaksanakan good governance. Pelaksanaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Teori Kecenderungan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial

BAB I PENDAHULUAN. tetapi perusahaan juga dituntut agar dapat mengembangkan hubungan tanggung

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya informasi yang lengkap, relevan, dan tepat waktu maka para

BAB I PENDAHULUAN. diterima lagi. Perkembangan dunia usaha saat ini menuntut perusahaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. sejak awal tahun 1970an yang secara umum dikenal dengan stakeholder

BAB I PENDAHULUAN. sebagai lingkungan eksternalnya. Ada hubungan timbal balik antara

BAB I PENDAHULUAN. Pemikiran yang melandasi Corporate Social Responsibility (CSR) atau

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab sosial dan lingkungan yang berlaku bagi perseroan yang mengelola atau

BAB I PENDAHULUAN. Jalal (2013) dalam tulisan artikelnya mengatakan bahwa tanggungjawab

BAB I PENDAHULUAN. ini para pemegang saham. Di tengah persaingan global dunia usaha yang semakin

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan. Informasi merupakan kebutuhan yang mendasar bagi para investor dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini pelaksanaan Corporate Governance sangat diperlukan untuk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pada Bab 4 (empat), maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

BAB 1. membiayai dan mengembangkan proyek-proyeknya sehingga meningkatkan. dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena pasar modal memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Corporate social responsibility (CSR) merupakan klaim agar. perusahaan tak hanya beroperasi untuk kepentingan para pemegang saham

BAB I PENDAHULUAN. Untuk melihat kinerja suatu perusahaan, para stakeholder akan menjadikan

BAB 1 PENDAHULUAN. pasangan hidup yang saling memberi dan membutuhkan. Kontribusi dan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan tahunan perusahaan yang go public di Bursa Efek, merupakan media UKDW

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dibangun dengan paradigma berbasis ekonomi atau single P (Profit).

BAB I PENDAHULUAN. sisi yang berlawanan. Artinya, selain memberikan kontibusi positif bagi

BAB I PENDAHULUAN. atau pinjaman dari luar negeri. Beberapa kelebihan pasar modal adalah peluang

BAB I PENDAHULUAN. sehingga setiap keputusan yang dibuat oleh institusi dan setiap tindakan yang

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di Indonesia. Hal ini terjadi dikarenakan mulai banyaknya pihak pihak

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan harga saham. Suatu perusahaan dikatakan mempunyai nilai yang baik jika

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan tidak hanya bertanggungjawab kepada investor dan kreditor, tetapi juga

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ditengah perkembangan ekonomi yang semakin meningkat, hampir

BAB I PENDAHULUAN. modalnya kepada perusahaan tersebut (Haruman, 2008). informasi tersebut akan meningkatkan nilai perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam meningkatkan pertumbuhan usahanya, salah satunya adalah

BAB II KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. dipengaruhi oleh dukungan yang diberikan oleh stakeholder kepada perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility (CSR)).


BAB 1 PENDAHULUAN. tanggung jawab sosial atau biasa dikenal dengan Corporate Social Responsibility

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan perusahaan dihadapkan dalam persoalan yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. modal sehingga mengakibatkan orientasi perusahaan lebih berpihak kepada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial (Social Responsibility. sosial perusahaan, serta prosedur pengukurannya.

BAB I PENDAHULUAN. Penilaian kinerja dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan

BAB I PENDAHULUAN. dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak atas single bottom line, yaitu

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemahaman Corporate Social Responsibility (CSR) dengan 3P yaitu profit, people dan planet, pengertian ini karena bisnis tidak hanya sekedar mencari keuntungan (profit) melainkan juga kesejahteraan orang (people) dan menjamin kelangsungan hidup diplanet (nugroho, 2007). Corporate Social Responsibility (CSR) adalah mekanisme bagi suatu organisasi untuk secara sukarela mengintegrasikan perhatian terhadap lingkungan dan sosial dan interaksinya dengan stakeholder yang melebihi tanggung jawab organisasi di bidang hukum. Setiap perusahaan mempunyai kekhasan masing-masing dalam mendefinisikan Corporate Social Responsibility (CSR), Corporate Social Responsibility (CSR) adalah bagaimana perusahaan memanage proses usahanya untuk menghasilkan hal-hal positif yang bersifat menyeluruh sebagai bentuk tanggung jawab kepada lingkungannya. Lingkungan dalam hal ini adalah para pemangku kepentingan, para pelanggan, para karyawan, lingkungan sekitar kita pada khususnya, masyarakat luas pada umumnya. Kunci sukses yang berkesinambungan terletak pada terciptanya hubungan positif yang hidup, baik antara karyawan dan perusahaan atau antar karyawan sendiri, perhatian diberikan pada terciptanya lingkungan kerja yang layak, saling mengenal, termotivasi dan mempertahankan karyawan terbaik dan tercemerlang yang mampu melakukan 1

2 perubahan pada kinerja yang baik. Nilai inti Corporate Social Responsibility (CSR) diberdayakan untuk menjamin kesuksesan jangka panjang perusahaan dengan karyawan. Program Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan komitmen perusahaan untuk mendukung terciptanya pembangunan berkelanjutan, pengambilan keputusannya tidak hanya berdasarkan faktor keuangan semata melainkan juga harus berdasarkan konsekuensi sosial dan faktor lingkungan. Saat ini sudah tidak relevan lagi untuk pengambilan keputusan ekonomi hanya dengan melihat kinerja keuangan suatu perusahaan. Eipstein dan freedman (1994). Untuk itu dibutuhkan suatu sarana yang dapat memberikan informasi mengenai aspek sosial, lingkungan dan keuangan sekaligus. Kesadaran akan penting nya menjaga lingkungan sudah mulai dirasakan dengan adanya peraturan yang mengatur tentang lingkungan tersebut dalam undang undang Perseroan Terbatas No. 40 pasal 74 tahun 2007 yang sudah diberlakukan pada tanggal 16 agustus 2007. Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan suatu bentuk pertanggung jawaban yang dilakukan oleh suatu perusahaan dalam memperbaiki kesenjangan sosial dan kerusakan kerusakan lingkungan yang terjadi sebagai akibat aktivitas operasional yang dilakukan perusahaan. Akan semakin baik citra suatu perusahaan jika pertanggung jawaban semakin banyak dilakukan oleh perusahaan tersebut. Kelangsungan hidup perusahaan juga tergantung dari hubungan perusahaan dengan masyarakat dan lingkungannya tempat perusahaan beroperasi. Perusahaan memiliki kontrak dengan masyarakat untuk melakukan kegiatannya, dan bagai mana

3 perusahaan menanggapi berbagai kelompok kepentingan untuk melegitimasi tindakan perusahaan (Tilt, 1994, dalam Haniffa et al, 2005). Pentingnya pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada perusahaan manufaktur khusus nya sektor garmen dikarenakan sangat berhubungan dengan masyarakat khususnya perusahaan perusahaan yang berlokasi dekat dengan akses umum seperti jalan raya dan tempat tingal penduduk setempat. Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Laporan keuangan tahunan merupakan salah satu media yang dapat digunakan untuk pengungkapan informasi sosial dan lingkungan dan menjadi salah satu rujukan bagi para investor atau calon investor dalam memutuskan apakah akan berinvestasi di dalam suatu perusahaan atau tidak. Salah satu cara perusahaan untuk membangun, mempertahankan, dan meligitimasi kontribusi perusahaan dari sisi ekonomi dan politis (Guthrie dan Parker, 1990). Annual Report digunakan sebagai salah satu media untuk mengungkapkan penerapan tanggung jawab sosial perusahaan dan juga saran komunikasi antara perusahaan dan pihak eksternal yang diajurkan dalam PSAK No. 1 tahun 2009 paragraf 9 tetang penyajian Laporan keuangan, bagian Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan dinyatakan bahwa; Perusahaan dapat pula menyajikan laporan tambahan seperti laporan mengenai lingkungan hidup dan laporan nilai tambah (value added statement), khusus bagi industri dimana faktor-faktor lingkungan hidup memegang peranan penting dan bagi industri yang menganggap pegawai sebagai kelompok pengguna laporan yang memegang peranan penting.

4 Penelitian tentang Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan oleh Yuniati Gunawan (2000), menunjukkan adanya hubungan tanggung jawab sosial. Sementara penelitian Robert (1992), Davey (1982), tidak menemukan hubungan dari kedua variabel tersebut, meskipun hasilnya beragam Robert (1992) menemukan korelasi yang positif, Sembiring (2003) menemukan korelasi yang negatif. Sedangkan, Haniffa et al (2005) dan sembiring (2005) tidak menemukan korelasi dari Corporate Social Responsibility (CSR). Menurut Siregar (2007) konsep tanggung jawab sosial diartikan sebagai kumpulan dan kebijakan praktek yang berhubungan dengan stakeholder, nilai nilai, pemenuhan ketentuan hukum, penghargaan masyarakat, lingkungan serta komitmen dunia usaha untuk berkontribusi dalam pembangunan yang berkelanjutan. Tujuan utama perusahaan adalah memaksimumkan kemakmuran pemegang saham, selain memberikan manfaat juga menjamin sumber daya perusahaan. Mirza dan imbuh (1999) menyatakan bahwa kekayaan atau kesejahteraan pemilik (shareholder) akan bertambah atau maksimum jika Market Value Added (MVA) juga bertambah atau maksimum. Konsep MVA dikembangkan oleh Stern, Stewart & Co., yang mempopularkan MVA sebagai satu satunya alat ukur yang paling pas untuk sekses tidak nya suatu perusahaan dalam menciptakan kekayaan bagi pemilik (Ruky 1999). Market Value Added (MVA) adalah total nilai pasar yang berarti semua saham dan hutang perusahaan serta berapa jumlah yang diperoleh investor jika semua investasinya berupa saham dan obligasi dijual kepasar finansial dan dikurangi total modal yang

5 diinvestasikan berupa ekuitas, laba ditahan, hutang lewat pasar modal dan hutang terhadap bank. Market Value Added (MVA) berfungsi sebagai pengukur kinerja keuangan dan menilai dampak tindakan manajer atas kemakmuran perusahaan, Jika Market Value Added (MVA) positif berarti manajer berhasil menciptakan nilai tambah bagi perusahaan dan sebaliknya jika MVA negatif maka manajer gagal menciptakan nilai tambah bagi perusahaan. Nilai bagi sebuah perusahaan dapat di lihat dari sejauh apa perusahaan dapat menghasilkan produk dan menyampaikan nilai dari produk yang dihasilkan ke pelanggan. Nilai tersebut berupa laba yang di kurangkan dengan pengorbanan yang dilakukan oleh pelanggan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari annual report (laporan tahunan) perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan menerbitkan laporan tahunannya secara konsisten pada tahun 2012. Pemilihan Judul dari Penelitian ini yaitu adanya pengaruh Corporate Social responsibility (CSR) dengan Perusahaan didasarkan pada pemikiran bahwa industri garmen merupakan industri padat karya dan terkait erat dengan penggunaan SDM yang berbeda dari perusahaan sektor lainnya. Kegiatan operasional yang dilakukan perusahaan tentu akan memiliki dampak terhadap lingkungan seperti polusi, pencemaran lingkungan serta dampak negatif lainnya. Kegiatan operasional perusahaan juga memiliki dampak terhadap masyarakat seperti pelanggaran hak asasi manusia, ketenagakerjaan, dan tanggung jawab terhadap produk. Salah satu fenomena PT Pan Brother Tbk merupakan

6 salah satu perusahaan Manufaktur sektor Textil dan Garmen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, aktivitas yang dilakukan perusahaan sangat berdampak terhadap lingkungan maupun masyarakat, perusahaan yang berlokasi di Jalan Raya Pasarkemis Tangerang ini memberikan dampak negatif terhadap lingkungan, sosial, ekonomi serta budaya. Dampak lingkungan dan sosial seperti terjadinya kemacetan sepanjang jalan pasarkemis yang mengakibatkan terganggu nya pengguna jalan lainnya untuk aktivitas, oleh karena itu perusahaan seharusnya mempunyai kewajiban untuk memberikan solusi dan kepedulian terhadap lingkungan sekitarnya. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan dari latar belakang diatas maka dapat di identifikasi masalah masalah yang ada sebagai berikut : 1. Alokasi program Corporate Social responsibility (CSR) belum belum sepenuhnya efektif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dilingkungan perusahaan. 2. Praktek Pengungkapan Corporate Social responsibility (CSR) masih berbeda antara perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) 3. Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya mengenai faktor faktor yang mempengaruhi Pengungkapan Corporate Social responsibility (CSR) menunjukan hasil yang berbeda beda.

7 C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam hal ini adalah : 1. Apakah Karakteristik perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 2. Apakah proporsi komisaris independen berpengaruh terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 3. Apakah Jumlah Karyawan berpengaruh terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 4. Apakah Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 5. Apakah Kepemilikan Saham Institusional berpengaruh terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? D. Batasan Masalah Perusahaan perusahaan yang diwajibkan melaporkan Corporate Social Responsibility (CSR) menurut UU No. 40 Pasal 74 tahun 2007 yang menyatakan bahwa Perseroan yang melakukan kegiatan usaha dibidang dan/atau berkaitan dengan sumberdaya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan, dalam hal ini Perusahaan yang bergerak pada sektor Garmen.

8 E. Tujuan Penelitian Maksud dan tujuan Penelitian ini adalah : 1. Mengetahui Pengaruh karakteristik dengan menganalisis proporsi komisaris independen perusahaan terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada perusahaan manufactur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2012-2015. 2. Mengetahui Pengaruh karakteristik dengan menganalisis Jumlah Karyawan perusahaan terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada perusahaan manufactur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2012-2015. 3. Mengetahui Pengaruh karakteristik dengan menganalisis Ukuran Perusahaan perusahaan terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada perusahaan manufactur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2012-2015. 4. Mengetahui Pengaruh karakteristik dengan menganalisis Kepemilikan Saham Institusional perusahaan terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada perusahaan manufactur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2012-2015. 5. Mengetahuin Pengaruh karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada perusahaan manufactur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2012-2015.

9 F. Manfaat Penelitian Adapun manfaat atau kegunaan yang dilakukan dalam Penelitian ini adalah : 1. Dapat memberikan masukan kepada para pemakai laporan keuangan dan praktisi penyelenggara perusahaan dalam memahami Corporate Social Responsibility (CSR), sehingga dapat meningkatkan nilai dan pertumbuhan perusahaan bagi penyelenggara perusahaan dan dapat membantu proses pengambilan keputusan bagi pemakai laporan keuangan. 2. Dapat memberikan kontribusi pada pengembangan teori, terutama kajian akuntansi keuangan mengenai Corporate Social Responsibility (CSR).