PERENCANAAN EMBUNG MANDIRADA KABUPATEN SUMENEP Oleh : M YUNUS NRP : 3107100543
BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V BAB VI BAB VII PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA METODOLOGI ANALISA HIDROLOGI ANALISA HIDROLIKA ANALISA TUBUH BENDUNGAN KESIMPULAN
Latar Belakang : 1. Desa Kebonagung Kabupaten Sumenep merupakan salah satu daerah yang belum menikmati akan adanya air baku yang layak. 2. Kondisi geologi daerahnya didominasi tanah aluvial dan batuan lempung yang tidak menyerap air, sehingga secara praktis air yang didapatkan hanya dari air hujan saja. 3. Salah satu alternatif pemecahan masalahnya adalah dengan membangun embung untuk sarana tandon air yang berfungsi sebagai bak air dan dapat dipergunakan selama musim kemarau tiba.
Diagram alir : START DATA TOPOGRAFI DATA HIDROLOGI DATA PENDUDUK DATA KLIMATOLOGI DATA TANAH LENGKUNG KAPASITAS UJI DISTRIBUSI DATA HUJAN KEBUTUHAN AIR BAKU EVAPORASI PERSAMAAN DISTRIBUSI CURAH HUJAN EFEKTIF KAPASITAS TAMPUNGAN UNIT HIDROGRAPH FLOOD ROUTING DESAIN : 1.TUBUH BENDUNGAN 2.PELIMPAH Tidak ANALISA KESTABILAN Ya KESIMPULAN FINISH
Analisa data curah hujan : Sebelum dilakukan perhitungan statistik, data curah hujan yang tersedia haruslah dianalisa terlebih dahulu. Data hujan pada perencanaan Embung Mandiradaini berasal dari satu stasiun pengamatan,yaitu Stasiun Kedundung. J umlah Waktu T ahun Tahun K ejadian R ( mm ) 1 1993 16-Feb 71.431 2 1994 19-Jan 106.309 3 1995 6-Apr 41.120 4 1996 2-Dec 27.308 5 1997 12-Jan 39.407 6 1998 1-Apr 54.120 7 1999 2-Mar 34.205 8 2000 31-Jan 69.716 9 2001 22-Jan 56.169 10 2002 25-Jan 43.450 11 2003 6-May 27.500 12 2004 5-Mar 38.066 13 2005 8-Jul 78.925 14 2006 22-Feb 83.225 15 2007 31-May 80.166
Jam ke 1. Analisa curah hujan efektif : Sehingga didapatkan distribusi curah hujan efektif tiap jam, dan hasil perhitungannya dapat dilihat pada tabel berikut : TABEL PERHITUNGAN CURAH HUJAN EFEKTIF TIAP JAM T(tahun) Reff(mm) 0.585 R 24 (mm) 0.151 R 24 (mm) 0.107 R 24 (mm) 0.085 R 24 (mm) 0.072 R 24 (mm) 2 27,290 15,965 4,121 2,920 2,320 1,965 5 37,914 22,180 5,725 4,057 3,223 2,730 10 44,104 25,801 6,660 4,719 3,749 3,175 25 51,214 29,960 7,733 5,480 4,353 3,687 50 56,086 32,810 8,469 6,001 4,767 4,038 100 60,662 35,487 9,160 6,491 5,156 4,368
Debit banjir rencana : Dalam perencanaan bangunan air seperti bendungan, spillway, flood control drainase dan sebagainya perlu memperkirakan debit terbesar dari aliran sungai atau saluran yang mungkin terjadi dalam satu periode tertentu yang disebut debit banjir rencana. Metode yang digunakan untuk menghitung debit banjir rencana adalah Unit Hidrograph Nakayasu Unit Hidrograf Nakayasu t ) Debit ( m 3/dt 250 225 200 175 150 125 100 75 50 25 0 Debit Q ( m3/dt ) jam ke 1 jam ke 2 jam ke 3 jam ke 4 jam ke 5 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Wa ktu ( ja m ) 17 18 19 20 21 22 23 24 Dari perhitungan debit banjir pada periode ulang 100 tahun didapatkan debit sebesar 244.093 m 3 /dtk.
Kebutuhan air bersih :. Tabel Perhitungan Evaporasi Bulan Suhu Kelembaban Kec.Angin e a e d E E ( C ) % mil/hari (mm/hg) (mm/hg) (mm/hari) (m/bulan) Januari 29.61 83.67 15.36 29.74 25.36 1.56 0.05 Februari 29.21 84.67 5.15 30.01 24.35 2.02 0.06 Maret 30.22 82.23 3.97 31.20 22.65 3.05 0.09 April 30.31 84.00 2.95 31.50 21.69 3.50 0.11 Mei 30.16 84.33 4.40 31.10 22.64 3.02 0.09 Juni 29.25 79.00 15.55 31.10 24.87 2.22 0.07 Juli 28.50 81.00 16.62 31.80 23.95 2.80 0.08 Agustus 29.14 70.67 5.42 32.00 21.60 3.71 0.11 September 30.08 83.00 6.84 32.20 26.35 2.09 0.06 Oktober 30.63 75.53 15.73 32.90 25.24 2.73 0.08 November 30.07 81.00 5.62 33.20 29.36 1.37 0.04 Desember 29.65 84.00 15.49 32.20 26.58 2.01 0.06
Kapasitas tampungan : Total kapasitas Embung : Kapasitas mati = 42865,00 m 3 Kapasitas efektif = 106970,50 m 3 + Total = 149.835,95 m 3 Dari total kapasitas embung sebesar 149.835,95 m 3, maka tinggi HWL ( High Water Level ) sebagai elevasi ambang pelimpah ( spillway ) pada lengkung kapasitas terletak pada elevasi +26,50 m. GRAFIK KURVA HUBUNGAN KAPASITAS TAMPUNGAN DENGAN LUAS GENANGAN EMBUNG BUSU L uas G enang an ( m2) E levas i ( m ) 91000 81000 71000 61000 51000 41000 31000 21000 11000 1000 +33.00 +32.00 +31.00 +30.00 Volume G enangan +29.00 L uas +28.00 G enangan +27.00 +26.00 +25.00 T otal K apas itas +24.00 E mbung +23.00 +22.00 +21.00 K apasitas +20.00 Mati +19.00 +18.00 +17.00 0 35000 70000 105000 140000 175000 210000 245000 280000 315000 350000 385000 420000 455000 490000 525000 560000 595000 630000 665000 700000 Volume G enang an (m3)
Analisa muka air banjir : Dari perhitungan diatas dapat digambarkan lengkung debit ( Rating Curve ) bangunan pelimpah seperti terlihat pada gambar berikut ini : 7.0 6.0 5.0 4.0 3.0 2.0 1.0 0.0 h (m) Rating curve 0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 Outflow (m 3 /dtk)
Flood routing : Dari perhitungan diatas didapat elevasi embung maksimum tercapai pada elevasi +31.02m. Sedangkan debit terbesar yang melimpah lewat bangunan adalah 222,87m 3 /det. Debit tersebut lebih kecil daripada debit puncak yaitu 244.093m 3 /det yang masuk dalam embung. Setelah itu dapat dibuat hidrograf debit masuk dan debit keluar, seperti terlihat pada gambar berikut ini : Reservoir routing pada spillway dengan lebar 25 m Debit (m3/d /dtk) 250.00 200.00 150.00 100.00 inflow outflow 50.00 0.00 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 t (jam) Gambar Hidrograf Antara Debit Inflow dan Outflow
. ANALISA HIDROLIKA 5.1 Analisa hidroulis pelimpah 5.2 Analisa kestabilan pelimpah Analisa hidroulis pelimpah : Penampang lintang disebelah udik dari titik tertinggi bendung dapat dilihat sebagai berikut : E l e v a s i d a s a r s a l u r a n p e n g a r a h S u m b u m e r c u
. Formasi garis depresi : +29.02 0,3 L1 +31,02 Garis depresi yo +17.00
Stabilitas tubuh bendungan : Dari analisa stabilitas tubuh bendungan Embung mandirada Sumenep dapat disimpulkan pada tabel berikut ini : Tabel Kesimpulan stabilitas tubuh bendungan No 1 2 3 Kondisi Tubuh Bendungan Pada saat selesai di bangun (kosong) Pada saat muka air banjir (el. + 29,02) Pada saat turun tiba-tiba pada elevasi + 56,00 Up Stream Normal (Fs) Gempa (Fs) Down Stream Normal (Fs) Gempa (Fs) 1.96 1.34 1.96 1.344 2.00 1.36 1.98 1.35 2.01 1.37 1.97 1.35
KESIMPULAN 7.1 Kesimpulan Kesimpulan : 1. Analisa hidrologi menggunakan metode distribusi Pearson type III. Pada perhitungan distibusi Pearson tersebut didapatkan tinggi hujan maksimum sebesar 106,05 mm 2. Debit banjir rencana perhitungannya menggunakan metode Nakayasu dengan periode ulang 100 tahun. Besarnya debit banjir rencana tersebut adalah 244.093m³/detik. 3. Untuk analisa kapasitas tampungan didapatkan kapasitas total sebesar 149.835,95 m 3 dengan jumlah penduduk 6792 jiwa dengan laju pertumbuhan sebesar 7.5%/tahun dan kebutuhan air sebesar 7.188 liter/detik. 4. Berdasarkan flood Routing didapatkan elevasi muka air banjir berada pada elevasi + 29.02
KESIMPULAN 7.1 Kesimpulan Pada analisa hidrolika didapatkan perencanaan sebagai berikut: a).type pelimpah : Ogee b).tinggi pelimpah : 4 meter c).elevasi puncak spillway : + 26.50 d).type kolam olakan : kolam olak datar type I e).panjang kolam olakan : 10.5 meter f) Tinggi jagaan : 2 meter g) Elevasi puncak tubuh bendung : + 31.02 h) Tinggi bendungan : 14.02meter i) Lebar mercu bendungan : 5.70 meter
Terima Kasih