BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1) Sekolah Subjek dalam Penelitian Tugas Akhir Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Paling tidak, ada empat petanyaan yang ingin dijawab melalui kajian deskriptif dalam kurun waktu 25 tahun ini, yaitu:

TREND 25 TAHUN ( ) PENELITIAN TUGAS AKHIR MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UNIVERSITAS RIAU

PROFIL MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UMS DALAM MELAKSANAKAN PENELITIAN SKRIPSI TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF PDEODE BERBANTUAN SIMULASI KOMPUTER UNTUK MENGURANGI MISKONSEPSI SISWA PADA KONSEP LISTRIK DINAMIS

KECENDERUNGAN MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UMS DALAM MELAKSANAKAN PENELITIAN SKRIPSI TAHUN 2015

198 Katalog Universitas Terbuka 2010

I. PENDAHULUAN. ditumbuhkan dalam diri siswa SMA sesuai dengan taraf perkembangannya.

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN MELALUI INKUIRI TERBIMBING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING PADA SISWA KELAS X PMIA 3 DI SMAN 3 BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang

, 2015 IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA SMA PADA KONSEP ARTHROPODA

BAB I PENDAHULUAN. yang diamanatkan dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 pasal 3, bahwa:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses dimana seseorang memperoleh

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI PADA MATERI FOTOSINTESIS TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN SIKAP SISWA SMP

( Pembelajaran Biologi Kelas XI IPA Semester 2 di SMA Negeri 7 Kota Kediri Tahun Pelajaran 2014/2015) TESIS

dari proses maupun hasil pendidikan (Trianto, 2010:7-8).

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X IPA 1 SMA NEGERI 1 MARABAHAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

KURIKULUM, PEMBELAJARAN DAN SUASANA AKADEMIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mei Indah Sari, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. siswa dan guru dalam pembelajaran biologi telah dilaksanakan di sekolah SMA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Fisika merupakan salah satu cabang sains yang besar peranannya dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Ayu Eka Putri, 2014

I. PENDAHULUAN. sehingga siswa menemukan fakta-fakta, membangun konsep-konsep, teori,

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Afifudin, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dengan segala isinya termasuk gejala-gejala alam yang ada. Ruang lingkup

KISI-KISI KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI BIOLOGI

Keywords: Cooperative Model, Student Teams Achievement Division (STAD) and Two Stay Two Stray, mind mapping, the digestive system in human.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dapat terjadi, untuk menghindari hal tersebut maka diberikan penjelasan beberapa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL SERTIFIKASI GURU TAHUN Kompetensi Guru Mata pelajaran (Kompetensi Dasar)

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN-SARAN. 1. Kondisi Awal Pembelajaran Sains Biologi di SMP

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PAKET SUMBER BELAJAR (PSB) DENGAN ANALISIS FOTO KEJADIAN FISIKA (AFKF) PADA MATERI USAHA ENERGI. Fika Maulani Rahmah

AGUNG SUPRIYANTO A Dibawah Bimbingan: Drs. Sumanto

BAB I PENDAHULUAN. dalam pekerjaan dan aktivitasnya sehari-hari.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TPIE STAD

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rizma Yuansih, 2014 Universitas Pendidikan Indonesia Repository.upi.edu Perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN. harapan sangat bergantung pada kualitas pendidikan yang ditempuh. imbas teknologi berbasis sains (Abdullah, 2012 : 3).

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses pemebelajaran agar peserta didik secara aktif

KISI- KISI SOAL UKG 2015 MATA PELAJARAN BIOLOGI BIDANG KEAHLIAN PERIKANAN DAN KELAUTAN STANDAR KOMPETENSI GURU. Kompetensi Guru Mapel Paket Keahlian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. oleh karena itu setiap pengajar menginginkan pengajarannya dapat diterima

BAB I PENDAHULUAN. sistem evaluasi, pengadaan buku dana alat-alat pelajaran, perbaikan sarana. belum menunjukkan hasil sebagaimana yang diharapkan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. hidupnya. Proses belajar terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat pendidikan merupakan salah satu cara mencerdaskan, membudayakan, dan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. yang ada saat ini seperti Course Builder, Visual Basic, atau Dream weaver

IDENTIFIKASI MATERI PRAKTIKUM MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI UMS 2014/2015 DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMP KELAS VIII

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. usaha pembaharuan dalam pendidikan. Seiring dengan meningkatnya jumlah

BAB I PENDAHULUAN. belajar, waktu yang tersedia tidak mencukupi menyebabkan penyampaian materi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

COOPERATIVE LEARNING. (Pembelajaran. Kooperatif) Yuni Wibowo

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

2014 PENGEMBANGAN PROGRAM PERKULIAHAN FISIKA SEKOLAH BERORIENTASI KEMAMPUAN BERARGUMENTASI CALON GURU FISIKA

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DITINJAU DARI HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS 4 SD

Peningkatan Ketuntasan Belajar Siswa Melalui Model

antara komponen-komponen pembelajaran dalam bentuk proses pembelajaran

I. PENDAHULUAN. mencapai tujuan tertentu (Sanjaya, 2008:26). Menurut Amri dan Ahmadi. (2010:89) bahwa dalam kegiatan pembelajaran guru harus memahami

2016 PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE CONNECTED BERBASIS GUIDED INQUIRY

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Deshinta Nugraheni, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Kata kunci: lesson study, Aktivitas belajar, Morfologi Tumbuhan

BAB III METODE PENELITIAN

Seminar Pendidikan Serantau 2011

BAB III METODE PENELITIAN

Bidang : Biologi Terapan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD merupakan model pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang melek terhadap sains dan teknologi (UNESCO,

2015 ANALISIS NILAI-NILAI KARAKTER, KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA TOPIK KOLOID MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

Yustina l Suwondo dan Arnentis. 1Pendidikan biologi FKIP Universitas Riau

I. PENDAHULUAN. Seorang guru memiliki peran utama dalam keberhasilan peserta didik

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Herman S. Wattimena,2015

BAB I PENDAHULUAN. Miskwoski, 2005). (Marbach- Ad & Sokolove, 2000). interaksi dengan dunia sosial dan alam. Berdasarkan hasil observasi selama

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gunawan Wibiksana, 2013 Universitas Pendidikan Indonesia Repository.upi.edu Perpustakaan.upi.

I. PENDAHULUAN. Tujuan pembelajaran fisika di SMA secara umum adalah memberikan bekal. ilmu kepada siswa, pemahaman dan sejumlah kemampuan yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Transkripsi:

13 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1) Sekolah Subjek dalam Penelitian Tugas Akhir Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau 1988-2012. Selama rentang dua puluh lima tahun (1988-2012), mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau (UR) cenderung memilih SMA untuk penelitian tugas akhir mereka (Gambar 4.1). Tidak ada satu pun penelitian pada jenjang SMK. Untuk jenjang Sd prosentasenya sangat kecil. Jenjang SMP dan Perguruan Tinggi relatif hampir sama meskipun prosentasenya separuh dari jumlah yang diteliti pada jenjang SMA. 60 50 50,2 Skripsi (%) 40 30 20 24,1 23,2 10 0 Perguruan Tinggi 0 2,5 SMK SMA SMP SD Jenjang Sekolah Gambar 4.1. Subjek Penelitian Tugas Akhir Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau 1988-2012. Kajian yang dilakukan oleh Widodo (1989) terhadap 623 Skripsi Jurusan Pendidikan Biologi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dalam kurun 8 tahun (2001-2008) juga memperlihatkan kecendrungan yang sama dimana SMA merupakan jenjang yang paling banyak diteliti oleh mahasiswa dalam penelitian tugas akhir mereka. Tidak ada mahasiswa yang meneliti di jenjang SMK dan SD. mahasiswa yang meneliti pada jenjang perguruan tinggi juga relatif sangat terbatas. Kecendrungan ini agak sedikit berbeda dengan Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP UR dalam kurun 1988-2012. Kecendrungan penelitian yang terkonsentrasi pada jenjang SMA boleh jadi disebabkan karena dalam kurun 1990-2000, rekruitmen lulusan Program S1 Pendidikan Biologi memang umumnya diangkat menjadi guru SMA, ketimbang SMP dan SD. Pola pengangkatan dan penempatan ini cenderung mengalami pergeseran ke jenang SMP dalam sejak tahun 2000 hingga sekarang. Penempatan mahasiswa Praktik Mengajar (PPL) yang umumnya pada jenjang SMA juga diduga menjadi faktor penyebab mereka lebih memilihi

14 penelitian tugas akhir pada jenjang tersebut karena mereka sudah memiliki informasi awal dan pengalaman di sekolah tempat mereka praktik. Tidak adanya penelitian pada jenjang SMK bisa jadi disebabkan karena para Sarjana Pendidikan Biologi relatif hampir tidak ada yang menjadi guru biologi di SMK maupun pengalaman praktik mengajar di sana. 2. Ragam metode Penelitian Tugas Akhir Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau 1988-2012. Metode Deskriptif cenderung paling banyak dipakai Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP UR dalam penelitian tugas akhir mereka selama kurun 1998-2012 (Gambar 4.2). Metode survey, PTK, dan eksperimen relatif banyak. Sedangkan metode korelasi, komparatif dan liberary research relatif paling sedikit. 30,0 25,0 23,8 25,0 Skripsi (%) 20,0 19,4 18,1 15,0 10,0 8,8 5,0 0,0 Survey Deskriptif PTK Eksperimen Korelasi Komparatif Library Research Metode Penelitian 4,6 0,4 Gambar 4.2. Ragam metode Penelitian Tugas Akhir Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau 1988-2012. Kecenderungan ini sangat kontras dengan situasi yang tejadi pada jurusan Pendidikan Biologi UPI dalam kurun 2001-2008 sebagaimana dilaporkan oleh Widodo (1989). Metode Eksperimen dan Deskriptif cenderung lebih banyak dipilih mahasiswa Pendidikan Biologi UPI untuk penelitian tugas akhir mereka. Sementara mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP UR lebih banyak menggunakan metode deskriptif dan survey. 3). Konsep Biologi yang diteliti sebagai variabel bebas (X), Terdapat sekitar 57 konsep Biologi yang telah diteliti sebagai variabel Bebas dalam Skripsi Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau selama kurun 1988-2012 (Gambar 4.3). Dua Konsep Biologi yang paling banyak diteliti adalah masalah polusi dan vegetasi. Sementara yang relatif banyak diteliti adalah alelopati, biofertilizer, fitohormon, insekta, dan bakteri. Selebihnya relatif kurang atau sangat minim diteliti.

15 Konsep Biologi Variabel Bebas 57. Reproduksi Hewan 1 56. Bioindikator 1 55. Senescence 1 54. Alga 1 53. Ekologi Tumbuhan 1 52. Mycology 1 51. Interaksi tumbuhan 1 50. Zonasi 1 49. Isoptera 1 48. Fermentasi 1 47. Kompetisi 1 46. Gulma 1 45. Maturasi Buah 1 44. Leaf Injury 1 43. Klorofil 1 42. Makanan 1 41. Makanan 1 40. Reproduksi Tumbuhan 1 39. Mulsa 1 38. Regenerasi 1 37. Distribusi 1 36. Genetika 2 35. Sistem Pencernaan Manusia 2 34. Fisiologi Biji 2 33. Media Tumbuh Tanaman 2 32. komunitas 2 31. Biomassa 2 30. Makanan 2 29. Bioindikator 2 28. Invertebrata 2 27. Kelimpahan 2 26. Bivalvia 2 25. Struktur 2 24. Pisces 2 23. Dormansi 2 22. Kepadatan populasi 2 21. Fotobiologi 2 20. Zooplankton 3 19. Vermes 3 18. Sistem reproduksi Hewan 3 17. Toksisitas 3 16. Insektisida 3 15. Alga 4 14. Komunitas 4 13. Parasitologi 4 12. Benthos 4 11. Populasi 4 10. Fitoplankton 5 9. Pertumbuhan Tanaman 6 8. Gastropoda 9 7. Bakteri 12 6. Insekta 12 5. Fitohormon 13 4. Biofertilizer 13 3. Alelopati 14 2. Vegetasi 18 1. Polusi 21 0 5 10 15 20 25 Gambar 4.3. Konsep-konsep Biologi yang dipilih sebagai Variabel Bebas dalam Penelitian Tugas Akhir Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau 1988-2012.

16 4). Konsep-konsep Biologi yang dipilih sebagai Variabel Terikat dalam Penelitian Tugas Akhir Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau 1988-2012. Terdapat sekitar 40 konsep Biologi yang telah diteliti sebagai variabel Terikat dalam Skripsi Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau selama kurun 1988-2012 (Gambar 4.4). Konsep Biologi yang paling banyak diteliti adalah pertumbuhan vegetatif tanaman. Selebihnya sangat sedikit diteliti. Konsep Biologi Variabel Terikats 40. Fenotip 1 39. Multiplikasi tunas 1 38. Organ reproduksi Hewan 1 37. Maskulinisasi ikan cupang 1 36. Kadar vitamin -C dan susut 1 35. embrio 1 34. Perkembangan Embrio 1 33. Respon serangga 1 32. Perkembangan Sel 1 31. Sumber energi listrik 1 30. Kualitas metabolit skunder 1 29. Kadar glukosa darah 1 1 27. Dormansi benih 1 26. Perkecembahan biji 1 25. Perkembangan Hewan 1 24. Perubahan Struktur 1 23. Pertumbuhan jamur 1 22. Mortalitas 1 21. Perkembangan hewan 1 20. Diferensiasi organ 1 19. Morfologi tanaman 1 18. Pembungaan dan buah 1 17. Tabel hidup serangga 1 16. Kepadatan dan biomassa 1 15. Populasi dan berat tubuh 1 14. Eksplan tanaman 2 13. Mortalitas Larva 2 12. Populasi Hewan 2 11. Kelimpahan hewan 2 10. Pertumbuhan Benih ikan 2 9. Fisiologi Ikan 2 8. Fermentasi 2 7. Pertumbuhan Hewan 3 6. Kualitas perairan 3 5. Pertumbuhan bakteri 3 4. Fertilitas hewan 3 3. Perkecambahan biji 3 2. Lethal konsentrasi Ikan mas 4 1. Pertumbuhan vegetatif 27 0 5 10 15 20 25 30 Gambar 4.4. Konsep-konsep Biologi yang dipilih sebagai Variabel Terikat dalam Penelitian Tugas Akhir Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau 1988-2012.

17 5). Konsep-konsep Pembelajaran Biologi yang dipilih sebagai Variabel Bebas dalam Penelitian Tugas Akhir Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau 1988-2012. Konsep Pembelajaran Biologi Variabel Bebas 151. Aktivitas belajar 148. Penguasaan kurikulum 145. Pemberian Penejelasan 142. Keterampilan Membuka dan Menutup 139. Asessment Kinerja 136. Learning Cycle 133. Pembelajaran Koopertif Round Robin 130. Faktor Lingkungan 127. Pendekatan Penemuan Terpimpin 124. LKS Non-Eksperimen 121. Tugas Klipping 118. Metode Bervariasi 115. Metode Demonstrasi 112. Penguasaan Istilah Latin 109. Teknik Mnemonics 106. Test 103. Produktivitas Program Studi 100. Instrumen Pengukuran 97. Pembelajaran Koopertif Tipe Cooperatif Integrated reading 94. Pembelajaran Koopertif Tipe Bamboo Dancing 91. Pembelajaran Koopertif Tipen Time Token 88. Mind Mapping 85. Media Audio Visual 82. Pelaksanaan PPL 79. Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray 76. Aktivitas Siswa 73. Keterampilan Bertanya Dasar dan Lanjut 70. Dosen Pembimbing 67. Tugas terstruktur 64. Media Papan Flanel 61. Pemberian Pertanyaan 58. Reinforcement 55. Pemberian Acuan Pelajaran 52. Tugas Merangkum 49. Kesulitan belajar 46. Penampilan Guru 43. Sikap Guru 40. Pembelajaran Koopertif tipettw 37. Pembelajaran kooperatif tipe TGT 34. Pemanfaatan Laboratorium 31. Pemberian Tugas 28. Peta Konsep 25. Interaksi 22. Belajar Tuntas 19. Embedded Test 16. Guru Pamong 13. Media Gambar 10. Pembelajaran Kooperatif tipe STAD 7. Persepsi Mahasiswa 4. Analisis Butir Soal 1. Penguasan Materi 1 2 3 4 4 5 7 8 9 10 26 0 5 10 15 20 25 30 Gambar 4.5. Konsep-konsep Pembelajaran Biologi yang dipilih sebagai Variabel Bebas dalam Penelitian Tugas Akhir Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau 1988-2012.

18 Terdapat sekitar 151 konsep pembelajarn Biologi yang telah diteliti sebagai variabel Bebas dalam Skripsi Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau selama kurun 1988-2012 (Gambar 4.5). ini hampir empat kali lebih banyak dibandingkan dengan jumlah konsep pembelajaran biologi yang diteliti oleh Mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi UPI selama kurun 2001-2008 (Widodo, 1989). Konsep pembelajarn Biologi yang paling banyak diteliti adalah tentang penguasaan materi, sementara konsep yang paling banyak diteliti sebagai variuabel bebas di Jurusan Biologi UPI adalah model pembelajaran. Kecenderungan yang terjadi di UR bisa jadi sebagai dampak dari implementasi kurikulum dan orientasi pembelajaran selama hampir dua dasawarna 1984-2005). Selama kurun tersebut, seluruh LPTK di Inonesia (termasuk Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UR) menerapkan kurikulum berbasis ini dengan paradigma pembelajaran cenderung berpusat pada dosen. Implementasi kurikulum ini cenderung menekankan pada penguasaan materi ketimbang pemerolehan kompetensi. Seperti argumen Jenkins (2001) bahwa perkembangan penelitian dalam pendidikan sains sangat dipengaruhi oleh proyek-projek pengembangan kurikulum. Oleh karena itu, penelitian yang dilaksanakan sejak 1960an sering dikaitkan dengan kegiatan pengembangan kurikulum yang mengeksplor keunggulan-keunggulan kurikulum baru, atau pun kurikulum yang sudah ada sebelumnya (Hake, 1999; Behrendt et al., 2001). 6). Konsep-konsep Pembelajaran Biologi yang dipilih sebagai Variabel Terikat dalam Penelitian Tugas Akhir Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau 1988-2012. Terdapat sekitar 20 konsep pembelajarn Biologi yang telah diteliti sebagai Variabel Terikat dalam Skripsi Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau selama kurun 1988-2012 (Gambar 4.6). ini lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah konsep pembelajaran biologi yang diteliti sebagai varibel terikat oleh Mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi UPI selama kurun 2001-2008 (Widodo, 1989). 160 140 120 100 80 60 40 20 0 146 13 13 9 7 7 7 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Konsep Pembelajaran Biologi Variabel Terikat Gambar 4.6. Konsep-konsep Pembelajaran Biologi yang dipilih sebagai Variabel Terikat dalam Penelitian Tugas Akhir Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau 1988-2012.

Konsep pembelajarn Biologi yang paling banyak diteliti sebagai varibael terikat di UR adalah tentang hasil belajar siswa, sementara di UPI adalah masalah pemahaman dan keterampilan proses sains. Hasil peninjauan Chang et al. (2010) tentang trend penelitian pendidikan sains berdasarkan analisis terhadap jumlah publikasi ilmiah selama kurun 2003 2007, memperlihatkan bahwa guru-guru sains paling tertarik meneliti tentang konteks topik-topik yang berkenaan dengan konteks pembelajaran mahasiswa, semisal lingkungan pembelajaran dan dimensi efektif pembelajaran sains. Namun demikian, dalam 10 tahun belakangan, para peneliti telah mengubah sejumlah topik risetnya. Perubahan tersebut ditunjukkan oleh adanya peningkatan minat pada topik-topik penelitian tentang konteks belajar dan mengajar, sementara konsepsi tentang mahasiswa dan perubahan konseptual serta dimensi budaya, sosial, dan isu-isu gender cenderung kurang diminati. Banyak studi-studi lain telah difokuskan pada kesulitan dalam pengajaran yang terkait dengan isu-isu kurikulum baru dan strategi pengajaran baru. Namun demikian, reformasi 1980an, munculnya perspektif baru terhadap belajar-mengajar menyebabkan terjadinya pergeseran paradigma ke arah penelitian-penelitian tentang konsepsi mahasiswa dan cara mereka menalar (De Jong, 2005; DeHaan, 2011). Literatur pendidikan sains telah dirajai oleh temuan-temuan peneltian yang berkaitan dengan pemahaman anak-anak dan fenomena pembelajaran ilmiah pada dua dekade belakangan (Jenkins, 2001; Boersama, et al., 2005). Sejalan dengan minat di bidang ini, dari waktu-ke waktu, penelitian lebih difokuskan pada proses belajar, khususnya perubahan konseptual. Ada juga muncul meinat dalam kajian dimensi sosial dan kultural dari pemerolehan pengetahuan, misalnya kajian tentang wacana antara guru dan murid dalam kelas. Trend lainnya yang sedang berkembang adalah kajian tentang kegiatan praktikum, terutama inkuiri, implementasi dan penggunaan strategi pemecahan masalah, dan penggunaan internet, perangat lunak komputer, dan multimedia interaktif (De Jong, 2005; Dirks, 2011; di Fuccia et al., 2012). 19