PENGENALAN APLIKASI DENGAN ANDROID STUDIO Agus Hermawan agus.hermawan@raharja.info Abstrak Android Studio merupakan tools resmi dari Google sebagai pemilik dari OS Android. Awalnya hampir kebanyakan ProgrammeR/developer mobile masih menggunakan ECLIPSE untuk membuat aplikasi mobile termasuk untuk android. Tetapi semenjak Google meluncurkan tools resmi ini sebagai kreator aplikasi Android resmi, para developer beramai-ramai berpindah ke Android Studio. Selain teori-teori wajib, juga diberikan contoh studi kasus yang berbeda sehingga memberikan pemahaman dan kepercayaan diri dalam memproduksi aplikasi Android. Kata Kunci:pengenalan, aplikasi, android studio Pendahuluan Android Studio merupakan sebuah software tools Integrated Development Environment (IDE) untuk platform Android. Android Studio ini di luncurkan pada tanggal 16 mei 2013 pada konferensi Google I/O oleh produk manajer Google, Ellie Powers. Android Studio ini bersifat Free di bawah Apache Licence 2.0 Android Studio awalnya di mulai dengan versi 0.1 pada bulan Mei 2013, kemudian di buat versi beta 0.8 yang dirilis pada bulan juni 2014. Yang paling baru di rilis v.3 pada bulan Oktober 2017. Berbasiskan JetBrainns Intellij IDEA, Studio didesain khusus untuk Android Development. Sekarang ini sudah bisa di-download untuk Windows, Mac OS X, dan Linux.
Pembahasan Android Studio menyediakan lingkungan yang menyatu untuk mengembangkan aplikasi untuk ponsel dan tablet Android. Android Wear, Android TV, dan Android Auto. Salah satu requirement dari Android Studio adalah JDK atau java development kit. Maka dari itu langkah pertama yang harus di lakukan sebelum menginstal Android Studio adalah menginstal JDK, setelah JDK terinstal, langkah selanjutnya yaitu melakukan instalasi Android Studio. Untuk mencoba program yang di buat di Android Studio, diperlukan emulator Android. Atau dapat pula langsung dijalankan menggunakan smartphone Android. Perlu diketahui bahwa menjalankan program Android melalui emulator membutuhkan RAM komputer lebih besar di bandingkan menggunakan smartphone. Sebaiknya komputer memiliki RAM 8 GB atau lebih jika ingin menggunakan emulator. Ada beberapa software emulator Android yang dapat digunakan, misalnya Android Virtual Device (AVD) yang disediakan Android SDK atau emulator yang disediakan pihak ketiga seperti Genymotion. Untuk menggunakan Android Virtual Device, langkahlangkahnya sebagai berikut, Buka AVD Manager melalui menu Tools, Android, AVD, Manager, Atau dengan mengklik ikon AVD Manager yang terdapat pada toolbar. Klik tombol Create Virtual Device, pilih kategori device yang ingin digunakan (TV, Wear, Phone, atau Tablet). Kemudian pilih ukuran layar untuk AVD yang akan dibuat. Pilih system image untuk AVD yang akan dibuat, System image menentukan versi dan arsitektur image android yang digunakan, beri nama AVD. Selain AVD anda dapat pula menggunakan emulator lain, salah satu contohnya adalah Genymotion, selain Genymotion masih terdapat emulator lain yang bisa dicoba. Ini mungkin yang dicari para developer, bagaimana menggunakan perangkat HP kita untuk simulasi langsung. Kenapa kita menggunakan HP untuk membangun aplikasi android? Jawabannya adalah biar laptop kita lebih ringan pada saat kita coding Android. RAM laptop kita lebih hemat karena tidak digunakan untuk Android emulator yang cukup melelahkan dan terkadang membuat gusar. Persiapan yang diperlukan adalah sediakan handphone Android, kabel USB penghubung handphone ke laptop. Pastikan driver handphone telah terinstal di
komputer. Cara instalnya sangat gampang, tinggal hubungkan handphone ke laptop. Biasanya driver untuk handphone sudah tersedia/bawaan dari handphone sendiri atau melalui download dari Internet. Contoh jika kita telah menyimpan di direktori My Computer
Setelah driver siap diinstal, silahkan di cek device manager
Selanjutnya aktifkan mode pengembangan dan USB debugging di handphone. Caranya, buka setting, More, Developer option, (untuk letaknya ini tergantung handphone yang digunakan
Selanjutnya, buka Android Studio dan lakukan run Project yang telah dibuat (membuat Project Android Studio).
Dari gambar diatas dapat dilihat device Android (handphone) yang akan kita gunakan untuk mim-build/menjalankan aplikasi Android.
Penutup Android Studio merupakan sebuah software tools Integrated Development Environment (IDE) untuk platform Android. Android Studio ini di luncurkan pada tanggal 16 mei 2013 pada konferensi Google I/O oleh produk manajer Google, Ellie Powers. Android Studio menyediakan lingkungan yang menyatu untuk mengembangkan aplikasi untuk ponsel dan tablet Android. Android Wear, Android TV, dan Android Auto. Salah satu requirement dari Android Studio adalah JDK atau java development kit. Maka dari itu langkah pertama yang harus di lakukan sebelum menginstal Android Studio adalah menginstal JDK, setelah JDK terinstal, langkah selanjutnya yaitu melakukan instalasi Android Studio. Referensi 1. Android for Beginner, Biptek INDONESIA, Taufik Dio Eka Putra 2017 2. Buku Panduan Pendirian Usaha Pengembang Aplikasi Digital, Heru Irianto & Yuniawan Hidayat, BEKRAF, 2017 3. 7 Insights of Indonesia, GDP Venture, Danny Wirianto, 2015 4. Android Essentials, Apress, Chris Haseman, 2008 5. Android Application Development for Dummy, Wiley Publishing, Donn Felker, 2011
Biografi Nama : Agus Hermawan Tempat dan tanggal lahir : Tangerang, 23 Agustus 1989 Email : Agus.hermawan@raharja.info Hobby : Membaca buku Pendidikan : Sedang melanjutkan pendidikan di salah satu perguruan tinggi kota tangerang.