1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anemia pada remaja merupakan masalah kesehatan masyarakat, karena prevalensinya diatas 20%. Remaja yang kekurangan besi menimbulkan apatis, mudah tersinggung, menurunnya kemampuan untuk berkonsentrasi dan belajar. Wilayah perkotaan atau pedesaan melalui mekanisme yang berhubungan dengan ketersediaan sarana fasilitas kesehatan maupun ketersediaan makanan yang pada gilirannya pada pelayanan kesehatan dan asupan zat besi khususnya bagi remaja (Almatsier, 2010). Anemia remaja pada usia 10-17 tahun merupakan keadaan dimana kadar hemoglobin < 12g/dl (Soetjngsih, 2004). Departemen Kesehatan dalam Kirana (2011), menunjukkan penderita anemia pada remaja putri berjumlah 26,50% dan wanita (WUS) 26,9%. Hal mengindikasikan anemia masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Dari data analisis RISKESDAS 2007 prevalensi anemia pada remaja di Indonesia mencapai 92,6% (Hasrul, Hadju & Citrakusumasari, 2010). Di Jawa Tengah remaja dengan anemia cukup tinggi mencapai angka 43,2% (Profil Kesehatan Prov. Jateng, 2010). Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Demak tahun 2010 prevalensi anemia pada remaja 11,27%. Banyaknya kejadian kasus anemia pada siswi menunjukkan bahwa masih kurangnya konsumsi zat gizi besi (Fe) pada remaja putri. Berdasarkan kelolaan wilayah kerja Puskesmas Karangawen 1 Kabupaten Demak terdapat 4 SMP didapatkan hasil penjaringan kesehatan dengan kejadian anemia pada bulan Juli 2013 yaitu siswi SMP Negeri 1 Karangawen 80 dari 460 siswi, MTS Karangawen 47 dari 412 siswi, SLTPIT Patiunus 1 dari 8 siswi dan SLTP PGRI 4 dari 51 siswi. Data tersebut dengan prosentase
2 kasus anemia menunjukkan bahwa kasus terbanyak ada di SMP Negeri 1 Karangawen yaitu 80 kasus (60,6%). Penyebab remaja tidak mau mengkonsumsi tablet Fe (Permaesih & Herman, 2005) antara lain wilayah tempat tinggal, hal melalui mekanisme yang berhubungan dengan ketersediaan sarana fasilitas kesehatan dan makanan. Penilaian subjektif yang membentuk persepsi remaja terhadap konsumsi Fe. Pengetahuan tentang tablet Fe yang berhubungan penilaian kognitif tentang keuntungan dan kerugian konsumsi tablet Fe. Perilaku mengkonsumsi tablet Fe yang berhubungan dengan keinginan dan intensi dalam diri remaja setelah mengetahui tablet Fe. Hasil Puspasari, Saryono & Ramawati (2008) bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi tablet Fe antara lain pengetahuan, tingkat pendidikan, sikap, sosial ekonomi, fasilitas sarana kesehatan, perilaku petugas kesehatan, peran serta keluarga, nilai positif, kepercayaan, keyakinan yang mempengaruhi kemauan remaja dalam mengkonsumsi tablet Fe. Hasil Weliyati & Riyanto (2012) sebagian besar (96,4%) remaja putri yang menjadi responden tidak berkeinginan mengkonsumsi suplemen zat besi selama menstruasi ditambah mmal 1 x seminggu, disebabkan kurangnya pengetahuan tentang pencegahan anemia pada saat remaja putri mengalami menstruasi. Penelitian Permaesih & Herman (2005) menerangkan bahwa untuk melakukan upaya pencegahan anemia dan perbaikan yang optimum diperlukan informasi yang lengkap dan tepat tentang status gizi remaja, serta faktor yang mempengaruhi individu remaja yaitu keinginan dari dalam dirinya untuk mencegah anemia. Hasil Fikawati, Syafiq & Nurjuaedah (2004) merekomendasikan untuk pemberian TTD diminum dengan pengawasan baik oleh guru atau petugas kesehatan di sekolah. Hal dapat menjadi pengaruh sosial dari
3 orang lain yang signifikan bagi remaja untuk memiliki niat yang termasuk didalamnya terdapat jaringan dukungan sosial yang membentuk norma subjektif dan adanya lembaga pendidikan serta pengaruh orang yang dianggap penting seperti guru akan menimbulkan sikap positif pembentuk intensi. Salah satu penatalaksanaan anemia adalah pemberian preparat besi (Bakta, 2006). Berdasarkan program pencegahan anemi WUS dan remaja putri dari Dinas Kesehatan Kabupaten Demak, maka diselenggarakan program penanganan anemia di wilayah kerja Puskesmas Karangawen 1 dengan pemberian tablet besi (Fe). Berhasil tidaknya program penanganan anemia tersebut salah satunya dipengaruhi oleh intensi (niat) dari remaja putri untuk mengkonsumsi tablet Fe. Pengaruh tenaga kesehatan, peran serta keluarga, nilai positif, kepercayaan dan keyakinan akan membentuk intensi (niat) pada diri remaja untuk mengkonsumsi Fe. Sheeran dkk (2005) & Milne (2005) dalam Albery & Munafo (2011) menerangkan bahwa proses pembentukan niat atau intensi (niat) menjadi tindakan dilihat dari pengelolaan intensi (niat) melalui seberapa penuh seseorang memiliki keyakinan dalam perilaku. Untuk melihat intensi atau niat remaja tersebut menurut Ajzen (1991) dalam Albery & Munafo (2011), salah satu pendekatan konsep intensi (niat) TPB (theory of planned behaviour), intensi (niat) ditentukan oleh 3 faktor, diantaranya adalah sikap, norma subjektif dan pengendalian perilaku. Pembentukan intensi untuk keyakinan umum terkait hasil yang berkorelasi dengan bagaimana pengaruh sosial dari orang lain yang signifikan bagi individu sangat penting untuk persetujuan perilaku tertentu dan bagaimana persepsi tentang kontrol signifikan bagi pembentukan intensi atau keputusan bertindak (Albery & Munafo, 2011). Pembentukan intensi remaja
4 dalam mengkonsumsi tablet Fe perlu adanya keyakinan umum dari remaja dengan adanya pengaruh sosial dari orang lain. Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk meneliti faktor-faktor yang berhubungan dengan intensi (niat) remaja putri dalam mengkonsumsi tablet Fe di SMP Negeri I Karangawen Kabupaten Demak. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka merumuskan masalah Apakah faktor-faktor yang berhubungan dengan intensi (niat) remaja putri dalam mengkonsumsi tablet Fe di SMP Negeri I Karangawen Kabupaten Demak? C. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum Menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan intensi (niat) remaja putri untuk mengkonsumsi tablet Fe di SMP Negeri I Karangawen Kabupaten Demak. 2. Tujuan Khusus a. Mendeskripsikan sikap remaja putri untuk mengkonsumsi tablet Fe di SMP Negeri I Karangawen Kabupaten Demak. b. Mendeskripsikan norma subjektif remaja putri untuk mengkonsumsi tablet Fe di SMP Negeri I Karangawen Kabupaten Demak. c. Mendeskripsikan pengendalian perilaku yang disadari remaja putri untuk mengkonsumsi tablet Fe di SMP Negeri I Karangawen Kabupaten Demak. d. Mendeskripsikan intensi (niat) remaja putri untuk mengkonsumsi tablet Fe di SMP Negeri I Karangawen Kabupaten Demak.
5 e. Menganalisis hubungan sikap terhadap intensi (niat) remaja putri dalam mengkonsumsi tablet Fe di SMP Negeri I Karangawen Kabupaten Demak. f. Menganalisis hubungan norma subjektif terhadap intensi (niat) remaja putri dalam mengkonsumsi tablet Fe di SMP Negeri I Karangawen Kabupaten Demak. g. Menganalisis hubungan pengendalian perilaku yang disadari terhadap intensi (niat) remaja putri dalam mengkonsumsi tablet Fe di SMP Negeri I Karangawen Kabupaten Demak. D. Manfaat Penelitian Hasil dapat memberikan beberapa manfaat yaitu: 1. Manfaat Teoritis a. Institusi Sebagai bahan masukan dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan penemuan baru di bidang ilmu pengetahuan khususnya untuk mengetahui faktor-faktor berkaitan dengan intensi (niat) remaja putri dalam mengkonsumsi tablet Fe. b. Bagi Profesi Keperawatan Hasil diharapkan dapat digunakan dalam penerapan program keperawatan komunitas yang bersifat promotif dan edukasi kepada remaja putri untuk mengkonsumsi tablet Fe. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Puskesmas Dapat digunakan sebagai acuan untuk mengetahui intensi (niat) remaja dalam mengkonsumsi tablet Fe sehingga mendukung upaya pencegahan anemia pada remaja melalui pemberian tablet Fe di wilayah kerja Puskesmas Karangawen I. b. Bagi Institusi yang Diteliti Dapat memberikan informasi kepada remaja putri tentang pentingnya mengkonsumsi tablet Fe untuk mencegah kejadian anemia sehingga
6 pertumbuhan dan daya konsentrasi dalam belajar tidak mengalami gangguan. c. Bagi Peneliti Selanjutnya Sebagai dasar untuk melakukan selanjutnya dengan analisis faktor yang paling pada variabel dependen. E. Keaslian Penelitian Table 1.1 Keaslian Penelitian Nama peneliti Judul Metodologi Hasil Perbedaan Sihotang (2010) Sigit (2006) Pengetahuan dan sikap remaja putri tentang anemia defisiensi besi di SMA N15 Medan Pengaruh sikap dan norma subjektif terhadap niat beli mahasiswa sebagai konsumen potensial Desain deskriptif, metode pengambilan data cross sectional. teknik sampling accidental sampling. Analisis data deskripsi. Metode mengunakan survey, teknik pengambilan sampel convenience sampling. Uji analisis data dengan regresi Pengetahuan remaja putri mengenai anemia defisiensi besi di SMA Negeri 15 Medan adalah dalam kategori cukup 1. sikap dan norma subyektif secara bersama-sama (simultan) terhadap niat beli, 2. sikap konsumen secara parsial terhadap niat beli, 1. Variabel independen sebelumnya adalah pengetahuan dan sikap, pada variabel independen adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan intensi (niat). 2. Variabel dependen tentang anemia, pada adalah intensi konsumsi tablet Fe 3. Tempat di SMA N 15 Medan, pada dilakukan di SMP Negeri 1 Karangawen Demak. 4. Teknik sampling yang digunakan accidental sampling, pada proporsional stratified random sampling. pada variabel dependen konsumen potensial produk pasta, pada adalah intensi konsumsi tablet Fe. 2. Metode survey, pada
7 Ernawati & Purnomosidhi (2010) Istiana, Nurt 2010 Sari, Arum & Mangkunegara (2010) produk pasta gigi close up. Pengaruh sikap, norma subjektif, Kontrol perilaku yang dipersepsikan, dan sunset policy terhadap kepatuhan wajib pajak dengan niat sebagai variabel intervening. Pengaruh sikap, norma subjektif dan kontrol perilaku terhadap niat dan perilaku beli produk susu ultra high temperature. Peran sikap, norma subjektif dan persepsi kendali perilaku dalam memprediksi intensi (niat) wanita melakukan pemeriksaan Desain adalah survey, instrument yang digunakan adalah kuesioner. Alat uji yang digunakan adalah Partial Least Square (PLS) dengan bantuan program Smart PLS. Penelitian deskripsi dengan judgmental sampling method, analisis data dengan uji regresi Penelitian non eksperimen dengan metode korelasional. Analisis data multiple regression. dan 3. norma subyektif secara parsial terhadap niat beli. Hasil menunjukan bahwa niat terhadap kepatuhan pajak. norma subjektif dan kantrol keperilakuan terhadap niat beli namun sikap tidak terhadap niat beli tersebut. Niat untuk membeli signifikan terhadap perilaku beli susu UHT. Hasil menunjukan bahwa norma subjektif berperan aktif dalam menentukan intensi (niat) wanita melakukan melakukan sadari. cross sectional. 3. Teknik sampling convenience sampling, pada adalah proporsional random sampling. variabel independen sunset policy, pada adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan intensi (niat) remaja. 2. Variabel dependen kepatuhan wajib pajak, dalam intensi konsumsi tablet Fe. 3. Desain survey, cross sectional. veriabel independen perilaku, pada faktoefaktor yang berhubungan dengan intensi (niat). 2. Variabel dependen niat dan perilaku, pada intensi konsumsi tablet Fe. 3. Metode deskripsi judgmental sampling method, korelasi. variabel dependen intensi (niat) wanita melakukan pemeriksaan SADARI, pada intensi konsumsi tablet Fe. 2. Analisis data multiple regression, pada
8 payudara sendiri. korelasi person prodact moment. Permaesih Herman (2005) Fikawati, Syafiq Nurjuadia. (2004) Weliyati Riyanto (2012) Farida (2007) & & & Faktor faktor yang mempengaruhi anemia pada remaja Pengaruh suplemen besi satu dan dua kali per minggu terhadap kadar hemoglobin pada siswi yang menderita anemia. Faktor terjadinya anemia pada remaja putri di SMA Negeri Kota Metro Determinan kejadian anemi pada remaja putri di Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus Penelitian non eksperimen dengan metode korelasional. Analisis data multivariat regration. Jenis eksperimen murni, dengan desain nonblinded randomized experiment. Jenis deskriptif corelational, dengan rancangan cross sectional, alat pengumpulan data angket dan sianmethemoglobin, Jenis corelational, dengan metode survei, rancangan cross sectional, teknik sampling multistage random sampling, analisis data multivariat regresi logistik Faktor-faktor yang mempengaruhi anemia pada remaja adalah pendidikan, jenis kelamin, umur, lingkungan tempat tinggal, kebiasaan darapan pagi, penggunaan waktu untuk beraktivitas. Tidak ada perbedaan yang signifikan pada pemberian suplemen satu dan dua kali perminggu terhadap kadar Hb pada siswi yang mengalami anemia. Terdapat faktorfaktor diantaranya asupan suplemen zat besi, pola menstruasi, lama menstruasi, jumlah darah menstruasi, IMT, pengetahuan dan sikap remaja, tingkat pendidikan ibu dan peran guru. Ada hubungan antara determinan remaja (pendidikan orang tua, pendapatan keluarga, pengetahuan, sikap remaja, pola menstruasi & kejadian infeksi) pada kejadian anemi remaja putri. faktorraktor pada remaja, faktorfaktor intensi (niat) pada remaja. 2. Analisis data multiple regression, pada analisis data pada analisis bivariat. adalah eksperimen, pada deskriftif korelasional. 2. Penelitian sebelumnya melihat pengaruh dari intervensi pada dua kelompok, pada melihat hubungan. merupakan faktor-faktor terjadinya anemia, pada merupakan faktor intensi (niat) remaja dalam mengkonsumsi Fe. 2. Menggunakan pengukuran Hb, pada tidak menglakukan pengukuran. 1. Variabel independen determinan remaja, pada faktorfaktor intensi remaja. 2. Teknik sampling multistage random sampling, pada teknik sampilng proporsional random sampling.