KAJIAN KEPUSTAKAAN. Ilustrasi 1. Ayam Broiler. Ayam broiler adalah ayam ras pedaging yang mempunyai sifat

dokumen-dokumen yang mirip
PENDAHULUAN. Salah satu sumber protein hewani yang memiliki nilai gizi tinggi adalah

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Kolesterol adalah salah satu komponen lemak yang dibutuhkan oleh tubuh dan

HASIL DAN PEMBAHASAN. dalam setiap perlakuan dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Rata-rata Kadar Kolesterol Daging pada Ayam Broiler Ulangan

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyusun jaringan tumbuhan dan hewan. Lipid merupakan golongan senyawa

TINJAUAN PUSTAKA. bertujuan untuk meningkatkan kemampuan jantung dan paru-paru serta

LIPOPROTEIN. Ana Andriana, S.Si Bagian Biokimia Fakultas Kedokteran - UNIZAR. Ana Andriana 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PENDAHULUAN. absorpsi produk pencernaan. Sepanjang permukaan lumen usus halus terdapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lipid adalah senyawa berisi karbon dan hidrogen yang tidak larut dalam air tetapi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KAJIAN KEPUSTAKAAN. tersebut menunjukan bahwa ayam lokal mempunyai potensi yang baik untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hiperlipidemia atau hiperkolesterolemia termasuk salah satu abnormalitas fraksi

Pencernaan, penyerapan dan transpot lemak -oksidasi asam lemak

I PENDAHULUAN. banyak peternakan yang mengembangkan budidaya puyuh dalam pemenuhan produksi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

Pendahuluan kebutuhan energi basal bertahan hidup Lemak sumber energi tertinggi asam lemak esensial Makanan mengandung lemak Pencernaan

Kilomikron dirakit dalam sel mukosa usus dan membawa triasilgliserol makanan, kolesterol, vitamin yang larut dalam lemak, dan Choles - ester teryl

Sumber asam lemak Lemak dalam makanan (eksogen) Sintesis de novo dari asetil KoA berasal dari KH / asam amino (endogen)

PROSES SINTESIS ASAM LEMAK (LIPOGENESIS)

TINJAUAN PUSTAKA. jantan maupun betina muda berumur 6-8 minggu yang dipelihara secara intensif,

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan. Nilai gizi suatu minyak atau lemak dapat ditentukan berdasarkan dua

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Darah merupakan cairan yang terdapat didalam tubuh manusia yang

ANTIHIPERLIPIDEMIA YENI FARIDA S.FARM., M.SC., APT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok merupakan gulungan tembakau yang dirajang dan diberi cengkeh

Metabolisme lipid. Metabolisme lipoprotein plasma Metabolisme kolesterol

KAJIAN PUSTAKA. teknologi yang memiliki sifat atau hasil budidaya teknologi yang memiliki

II. TINJAUAN PUSTAKA. makanan yang tidak tercerna. Alat pencernaan itik termasuk ke dalam kelompok

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Perubahan yang berhubungan dengan kesehatan manusia dapat terjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Kadar Protein Hati Broiler

I. PENDAHULUAN ,8 ton (49,97%) dari total produksi daging (Direktorat Jenderal Peternakan,

Pada wanita penurunan ini terjadi setelah pria. Sebagian efek ini. kemungkinan disebabkan karena selektif mortalitas pada penderita

PENDAHULUAN. masyarakat. Permintaan daging broiler saat ini banyak diminati oleh masyarakat

Metabolisme lipid. Metabolisme lipoprotein plasma Metabolisme kolesterol

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kopi yaitu kopi arabika dan kopi robusta (Bahara M, 2009). a. Kopi arabika, kopi arabika merupakan kopi yang terbaik mutu dan

bio.unsoed.ac.id I. PENDAHULUAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berat tertentu dalam waktu relatif singkat (Rasyaf, 1994). Broiler umumnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kolesterol merupakan komponen struktural esensial yang membentuk membran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman ubi jalar termasuk tumbuhan semusim (annual) yang memiliki

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Kadar Glukosa. mempengaruhi kinerja sistem tubuh. Hasil pengamatan rataan kadar glukosa dari

PENDAHULUAN. Jawa Barat dikenal sebagai sentra populasi domba mengingat hampir

I. PENDAHULUAN. Produk yang dihasilkan oleh itik yang bernilai ekonomis antara lain: telur, daging,

BAB I PENDAHULUAN. pengolahan susu dengan bantuan mikroba untuk menghasilkan berbagai produk

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. umum lipid ada yang larut dalam air dan ada yang larut dalam pelarut non. dan paha seiiring dengan bertambahnya usia 4.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1. Domba

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat adanya penimbunan

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BABI PENDAHULUAN. pentingnya makanan sehat mengalami peningkatan. Hal ini mendorong timbulnya

HASIL DAN PEMBAHASAN

1.1 Pengertian 1.2 Etiologi dan Faktor Resiko 1.3 Patofisiologi Jalur transport lipid dan tempat kerja obat

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

Lemak dan minyak merupakan sumber energi yang efektif dibandingkan dengan karbohidrat dan protein Satu gram lemak atau minyak dapat menghasilkan 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. unggas air yang cocok untuk dikembangbiakkan di Indonesia. Sistem

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kulit Pisang Ambon dan Kulit Pisang Kepok. Tenggara, termasuk Indonesia. (Warintek, 2011)

METABOLISME LIPID. Ani Retno Prijanti. FKUI 3 September 2008

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. bangsa-bangsa ayam yang memiliki produktifitas tinggi terutama dalam

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

II TINJAUAN PUSTAKA. Bakteri Asam Laktat adalah kelompok bakteri yang mampu mengubah

tumbuhan (nabati). Ayam broiler merupakan salah satu produk pangan sumber

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penurunan ini disebabkan proses fermentasi yang dilakukan oleh L. plantarum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Isa Brown, Hysex Brown dan Hyline Lohmann (Rahayu dkk., 2011). Ayam

BIOKIMIA NUTRISI. : PENDAHULUAN (Haryati)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma. Dislipidemia terbagi atas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Susu kedelai adalah salah satu hasil pengolahan yang merupakan hasil ekstraksi dari

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI ASAM LAKTAT DARI FESES BAYI DAN EVALUASI IN VITRO POTENSI PROBIOTIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kolesterol adalah suatu molekul lemak di dalam sel yang terdiri atas LDL

I. PENDAHULUAN. energi dan pembentukan jaringan adipose. Lemak merupakan sumber energi

I. PENDAHULUAN. Jambi) ataupun yang berasal dari daging seperti sosis dan urutan/bebontot

BAB I PENDAHULUAN. dijelaskan dalam firman-nya dalam surat al-baqarah ayat 168 sebagai berikut:

LIPIDA. Universitas Gadjah Mada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hiperglikemia / tingginya glukosa dalam darah. 1. Klasifikasi DM menurut Perkeni-2011 dan ADA

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam tumbuhan, hewan atau manusia dan yang sangat berguna bagi

SUSU. b. Sifat Fisik Susu Sifat fisik susu meliputi warna, bau, rasa, berat jenis, titik didih, titik beku, dan kekentalannya.

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Berat Basah. Tabel 7. Pengaruh Perlakuan terhadap Berat Basah Usus Besar

BAB 1 PENDAHULUAN. Kolesterol adalah alkohol steroid di jaringan tubuh yang menjalankan

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGANTAR. Latar Belakang. Konsumsi daging telah dikenal dan menjadi pola hidup masyarakat sejak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMERIKSAAN LABORATORIUM GANGGUAN METABOLISME LEMAK. Novina Aryanti, dr SpPK Departemen Patologi Klinik FK UWK-Surabaya

I. PENDAHULUAN. yaitu berkisar jam pada suhu ruang 27 C. Salah satu alternatif untuk

II. TINJAUAN PUSTAKA. Unsur mineral merupakan salah satu komponen yang sangat diperlukan oleh

Transkripsi:

8 II KAJIAN KEPUSTAKAAN 2.1 Ayam Broiler Ilustrasi 1. Ayam Broiler Ayam broiler adalah ayam ras pedaging yang mempunyai sifat tenang, bentuk tubuh besar, pertumbuhan cepat, bulu merapat ke tubuh, kulit putih dan produksi telur rendah. (Suprijatna. dkk, 2005). Ayam broiler merupakan ayam muda umur 7 sampai 10 minggu baik jantan maupun betina, berdaging lembut, kulit halus dan tulang dada lunak (Ensminger, 1990; Sahirudin dkk.,). Taksonomi ayam broiler adalah sebagai berikut : Kingdom Filum Kelas Subkelas Ordo Genus Spesies : Animalia : Chordata : Aves : Neornithes : Galiformis : Gallus : Gallus domesticus ( Hanifah. A, 2010) Ayam broiler memiliki kelebihan dan kelemahan, kelebihannya adalah dagingnya empuk, ukuran badan besar, bentuk dada lebar, padat dan berisi, efisiensi terhadap pakan cukup tinggi, sebagian besar dari

9 pakan diubah menjadi daging dan pertambahan bobot badan sangat cepat, sedangkan kelemahan adalah memerlukan pemeliharaan secara intensif dan cermat, relatif lebih peka terhadap suatu infeksi penyakit dan sulit beradaptasi (Murtidjo, 1987). 2.2 Probiotik Probiotik adalah pakan tambahan dalam bentuk mikroba hidup yang menguntungkan, melalui perbaikan keseimbangan mikroorganisme dalam saluran pencernaan (Daud, 2006). Bakteri probiotik mempunyai efek menguntungkan kesehatan inangnya apabila dikonsumsi dalam keadaan hidup dan tetap hidup dalam saluran pencernaan (Gunawan, 2003). Beberapa persyaratan yang perlu dipenuhi agar suatu bahan dapat berperan sebagai probiotik diantaranya adalah mempunyai viabilitas yang tinggi sehingga tetap hidup, tumbuh, dan aktif dalam sistem pencernaan, tahan terhadap asam, garam empedu (bile salt), dan kondisi anaerob, mampu tumbuh dengan cepat dan menempel (melakukan kolonisasi) pada dinding saluran pencernaan, mampu menghambat atau membunuh bakteri patogen (Playne, 1999; Widodo, 2003). Keuntungan mengkonsumsi probiotik antara lain menstabilkan mikroflora usus, mereduksi konsentrasi kolesterol serum, mencegah diare, dan sembelit (Kartini, 2002), selain itu dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, metabolisme kolesterol, karsinogenesis, dan menghambat penuaan (Cartney, 1997). Produk probiotik salah satunya adalah susu fermentasi, yang dapat terbuat dari susu sapi dan susu kedelai.

10 Tabel 1. Contoh Mikroorganisme yang Dianggap sebagai Probiotik Lactobacillus sp Bifidobacterium sp Lainnya L. acidophilus B. bifidum Enterococcus faecium L. casei B. breve Saccharomyces boulardii L. crispatus B. infantis Streptococcus thermophilus L. delbrueckii subsp. Bulgaricus B. longum L. fementum B. lactis L. gasseri B. adolescentis L. Johnsonii L. paracasei L. plantarum L. reuteri L. rhamnosus Sumber : Senok dkk., (2005) 2.3 Bakteri Asam Laktat Bakteri Asam Laktat (BAL) merupakan istilah umum untuk menyebut bakteri yang memfermentasi laktosa dan menghasilkan asam laktat sebagai produk utamanya. Kelompok bakteri ini termasuk bakteri Gram positif, tidak berspora, tidak berpigmen mesofil, serta berbentuk kokus dan batang. Bakteri ini dapat hidup pada temperatur antara 5 50 ºC dan bersifat katalase negatif. Bakteri ini sudah lama dikonsumsi dan diketahui membawa efek menguntungkan bagi tubuh manusia. BAL merupakan jenis bakteri yang telah lama dikenal mampu memperpanjang masa simpan bahan pangan karena kemampuannnya dalam menghasilkan senyawa anti bakteri seperti asam laktat, hidrogen peroksida, diasetil, dan bakteriosin (Widodo, 2003). Bakteri asam laktat secara umum banyak digunakan dalam industri fermentasi, kini dimanfaatkan dalam bidang kesehatan sebagai bakteri

11 probiotik. Bakteri yang termasuk dalam kelompok ini adalah Carnobacterium, Enterococcus, Lactobacillus, Lactococcus, Lactosphaera, Leuconostoc, Melissococcus, Oenococcus, Pediococcus, Streptococcus, Tetragenococcus, Vagococcus dan Weissella (Jay, 1992). Lactobacillus bulgaricus berbentuk batang serta bersifat anaerob fakultatif. Lactobacillus sp dapat berperan sebagai bakteri asam laktat penurun kolesterol. Penurunan kolesterol terjadi karena bakteri menghasilkan enzim Bile Salt Hydrolase (BSH). Enzim ini menghasilkan asam empedu terdekonjugasi dalam bentuk asam kolat bebas yang kurang diserap usus halus disbanding asam empedu terkonjugasi. Karenanya asam empedu yang kembeli ke hati menjadi berkurang. Asam empedu yang terbuang lewat feses mengakibatkan semakin banyak kolesterol yang dibutuhkan untuk mensintesis garam empedu lagi, sehingga kadar kolesterol akhirnya menjadi turun (Adriani., dkk, 2005; Soeharsono 2010) Streptococcus thermophilus merupakan bakteri berbentuk membentuk rantai. Bakteri ini tergolong homofermentatif yaitu bakteri yang dalam proses fermnetasinya menghasilkan lebih dari 85% asam laktat, sedangkan suhu optimum pertumbuhannya 37-42 o C (Helferich dan Westhoff, 1980; Soeharsono 2010) Bakteri Asam Laktat (BAL) dan Bifidobakterium termasuk dalam kelompok bakteri baik yang aman untuk manusia. Kelompok bakteri ini tidak membusukan protein dan dapat memetabolisme berbagai jenis karbohidrat secara fermentataif menjadi asam laktat sehingga disebut bakteri asam laktat (BAL) (Surono, 2004).

12 2.4 Susu Fermentasi 2.4.1 Susu Sapi Fermentasi Susu adalah substansi cair yang disekresikan oleh kelenjar mamae oleh semua mamalia. Bagian utamanya adalah air, lemak, protein, gula, dan abu (Susanto, 2003). Susu juga merupakan sumber kalsium, fosfor, dan vitamin A yang sangat baik. Mutu protein susu sepadan nilainya dengan protein daging dan telur, dan terutama sangat kaya akan lisin, yaitu salah satu asam amino esensial yang sangat dibutuhkan tubuh. Seperti halnya komoditas perternakan pada umumnya, susu mudah rusak oleh mikroorganisme, untuk mengatasi hal tersebut perlu dilakukan pengolahan dan pengawetan, antara lain dengan fermentasi susu menjadi susu fermentasi. Flavor khas susu fermentasi disebabkan adanya asam laktat dan sisa-sisa asetaldehida, diasetil, asam asetat, dan bahan-bahan mudah menguap lainnya yang dihasilkan oleh fermentasi bakteri (Buckle dkk., 1987). 2.4.2 Susu Kedelai Fermentasi Selain dari hewan, susu juga dapat di buat dari sumber protein nabati salah satunya kedelai. Susu kedelai adalah cairan hasil ekstraksi protein biji kedelai dengan menggunakan air panas (Hartono, 2005). Seperti halnya susu sapi, susu kedelai juga dapat dibuat menjadi susu kedelai fermentasi, yang dinamakan soyghurt. Proses pembuatan susu kedelai fermentasi dan kultur (biakan murni) starter yang digunakan pada dasamya sama seperti pada pembuatan susu fermentasi pada susu sapi. Kedelai mampu menurunkan kadar kolesterol karena adanya senyawa yang dihasilkan seperti asam-asam lemak rantai pendek dari proses fermentasi produk kedelai ataupun akibat dari aktivitas probiotik di dalam

13 saluran pencernaan. Senyawa tersebut akan berkompetisi dengan HMG CoA untuk berikatan dengan enzim HMG CoA reduktase, sehingga sintesis kolesterol akan terhambat (Hardaningsih dan Nurhidayat., 2006). Bakteri asam laktat dalam kedelai fermentasi memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan daya cerna dari isoflavon kedelai. Hal ini dikarena adanya aktivitas enzim β-glukosidase dalam bakteri yang dapat menghidrolisis isoflavon menjadi senyawa aglycon yang mudah diserap (Larkin dkk., 2009). Tabel 2. Komposisi Gizi Susu Kedelai Cair dan Susu Sapi tiap 100 gram. Komponen Susu kedelai Susu sapi Kalori (Kkal) 41,00 61,00 Air (gr) 87,00 88,33 Karbohidrat (gr) 5,00 4,30 Lemak (gr) 2,50 3,50 Protein (gr) 3,50 3,20 Kalsium (mg) 50,00 143,00 Besi (gr) 0,70 1,70 Fosfor (gr) 45,00 60,00 Vitamin B1 (thiamin) (mg) 0,08 0,03 Vitamin C (mg) 2,00 1,00 Sumber : Koswara, (2006). 2.5 Lemak Daging 2.5.1 Definisi Lemak Daging Lemak tersusun dari unsur karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), dan kadang-kadang fosfor (P) serta nitrogen (N). Lemak merupakan

14 makromolekul, jika dipecah (dihidrolisis), lemak akan menghasilkan tiga molekul asam lemak dan satu molekul gliserol. Oleh karena itu, lemak juga dikenal sebagai trigliserida. Senyawa-senyawa lemak berdasarkan komposisi kimianya dibedakan menjadi tiga yaitu lemak sederhana, lemak campuran, dan derivat lemak (Asti dan Sukesi, 2013). Klasifikasi Lipid (Linder, 1992) : a. Lipid Sederhana: berbentuk monogliserida, digliserida atau trigliserida (triasilgliserol). Trigliserida merupakan lipid yang tersimpan dalam sitoplasma sel-sel adiposa. b. Lipid Kompleks: Ester asam lemak yang mengandung gugus-gugus selain alcohol dan asam lemak. Lipid ini mencakup fosfolipid: yaitu lipid yang mengandung suatu residu asam fosfor, selain asam lemak, dan alcohol. Lipid ini sering memiliki basa yang mengandung nitrogen dan substituent lain seperti alcohol, sedangkan pada sfingofosfolipid mengandung sfingosin. c. Perkusor dan lipid turunan, kelompok ini mencangkup asam lemak, gliserol, steroid, alkohol lain, aldehida, lemak, badan keton, hidrokarbon, vitamin larut lemak, dan hormon. 2.5.2 Metabolisme Lemak Metabolisme lemak merupakan proses asam-asam lemak yang diubah dan digunakan untuk energi, produksi telur, atau disimpan sebagai lemak tubuh. Pada umumnya lemak tidak larut dalam air, yang berarti juga tidak larut dalam plasma darah. Agar lemak dapat diangkut ke dalam peredaran darah, maka lemak tersebut harus dibuat larut dengan cara mengikatkannya pada protein yang larut dalam air. Ikatan antara lemak (kolesterol, trigliserida, dan fosfolipid) dengan protein ini disebut

15 Lipoprotein. Lipoprotein bertugas mengangkut lemak dari tempat pembentukannya menuju tempat penggunaannya. Lemak dalam darah diangkut dengan dua cara, yaitu melalui jalur eksogen dan jalur endogen. 2.5.2.1 Jalur Metabolisme Eksogen Lipid dalam usus yang berasal dari makanan disebut lipid eksogen. Dalam makanan, lipid yang terbanyak yaitu trigliserida serta sejumlah kecil fosfolipid, kolesterol, dan ester kolesterol. Dalam lambung, lipid mengalami emulsifikasi oleh empedu menjadi partikel lebih kecil sehingga enzim pencernaan dapat bekerja. Trigliserida dihidrolisis di dalam usus oleh lipase pankreas dan lipase usus menjadi asam lemak bebas dan monogliserida. Bersama empedu, asam lemak bebas dan monogliserol dalam bentuk misel masuk ke brush border enterosit untuk diabsorbsi. Empedu dilepas kembali untuk didaur ulang dalam proses pengangkutan (Guyton, 2006; Edmon, 2013) Dalam enterosit, asam lemak bebas akan diubah lagi menjadi trigliserida, sedangkan kolesterol akan mengalami esterifikasi menjadi kolesterol ester keduanya bersama dengan fosfolipid dan apoprotein B-48 akan membentuk lipoprotein yang disebut kilomikron nascent. Kilomikron diakumulasi di apparatus Golgi dan disekresi ke sisi lateral enterosit, masuk ke saluran limfe dan akhirnya melalui duktus torasikus akan masuk ke dalam aliran darah. Kilomikron nascent memiliki apo B-48, apo A-1, apoa-iv, dan mendapat apoc-ii dan apoe dari HDL di kelenjar limf dan darah. Trigliserida dalam kilomikron akan di hidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase (LPL, diaktifkan oleh apoc-ii) yang berasal dari endotel kapiler di jaringan adiposa, jantung, serta otot rangka, dan melepaskan asam lemak bebas (free fatty acid, FFA). Asam lemak bebas

16 yang dilepaskan diambil oleh miosit dan adiposit, dioksidasi untuk menghasilkan energi atau diesterifikasi dan disimpan sebagai trigliserida dalam jaringan adiposa. Bila asam lemak bebas terdapat dalam jumlah besar, sebagian akan diambil oleh hati menjadi bahan pembentuk trigliserida. Kilomikron yang kehilangan sebagian besar trigliseridanya akan menjadi kilomikron remnan yang mengandung kolesterol ester dan akan dibawa ke hati melalui ligan apoe (Ilustrasi 2) (Edmon, 2013). 2.5.2.2 Jalur Metabolisme Endogen Deposit lipid dalam hepatosit dimetabolisme menjadi trigliserida dan kolesterol ester (Semenkovich, 2007; Edmon, 2013). Packaging trigliserida hati dengan komponen lain VLDL nascent dimediasi oleh enzim microsomal triglyceride transfer protein (MTP). Trigliserida dan fosfolipid yang digunakan untuk pembentukan VLDL disintesis dalam retikulum endoplasma, selanjutnya masuk ke aparatus Golgi, menyatu dengan permukaan lumen hepatosit, melepaskan VLDL ke celah Disse, dan masuk ke kapiler jaringan adiposa dan otot sebagai lipoprotein VLDL nascent dengan apob-100 (Rader dan Hobbs, 2008; Edmon, 2013). Lipoprotein VLDL terdiri dari 85-90% lipid (55% trigliserida, 20% kolesterol, 15% fosfolipid) dan 10-15% protein. Apoprotein apob-100 merupakan bentuk hepatik dari apob. Selain itu, VLDL juga berisi apoe dan apoc yang didapat dari HDL dalam sirkulasi. Trigliserida VLDL akan dihidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase (LPL) dan hepatic lipase (HL) menjadi asam lemak bebas. Lipoprotein VLDL dikonversi ke IDL yang hanya mengandung apob dan apoe. Lipoprotein IDL dapat diambil oleh reseptor LDL (LRP, low density lipoprotein receptor-related proteins) di

17 hati. Lipoprotein IDL dengan apoe normal dihidrolisis oleh LPL dan HL menjadi LDL. (Edmon, 2013). Lipoprotein LDL merupakan lipoprotein yang paling banyak mengandung kolesterol dan merupakan produk akhir dari hidrolisis VLDL yang dimediasi lipase. Sekitar 70% kolesterol plasma total terdapat di dalam LDL. Lipoprotein LDL terdiri dari 75% lipid (35% kolesterol ester, 10% kolesterol bebas, 10% trigliserida, 20% fosfolipid) dan 25% protein. Sebagian kolesterol LDL akan dibawa ke hati dan jaringan steroidogenik lainnya seperti kelenjar adrenal, testis, dan ovarium yang mempunyai reseptor kolesterol. Lipoprotein LDL didegradasi di hepatosit dan akan melepaskan kolesterol yang digunakan untuk biosintesis VLDL dan menjadi prekursor biosintesis asam empedu. Asam empedu dan kolesterol bebas dibawa ke kantong empedu. Sebagian kecil kolesterol LDL masuk ke subendotel, mengalami oksidasi, ditangkap oleh reseptor scavenger-a (SR-A) makro-fag, dan difagositosis oleh makrofag yang akan menjadi sel busa (foam cell). Makin banyak kadar kolesterol LDL dalam plasma, maka makin banyak yang akan mengalami oksidasi dan ditangkap oleh makrofag. Jumlah kolesterol yang akan teroksidasi tergantung dari kadar kolesterol yang terkandung dalam LDL (Edmon, 2013).

18 Illustrasi 2. Jalur metabolisme eksogen dan endogen. (Rader DJ dan Hobbs HH, 2008; Edmon, 2013). 2.6 Kolesterol Daging 2.6.1 Definisi Kolesterol Kolesterol merupakan sterol yang paling banyak terdapat dalam tubuh. Kolesterol terdapat pada hampir semua sel hewan dan manusia. Kolesterol merupakan lipida structural (pembentuk struktur sel) yang berfungsi sebagai komponen yang dibutuhkan dalam kebnyakan sel tubuh.

19 Kolesterol merupakan bahan yang menyerupai lilin, sekitar 80% dari kolesterol diproduksi oleh hati dari makanan yang kaya akan kandungan kolesterol seperti daging, telur dan produk berbahan dasar susu. Kolesterol adalah produk khas hasil metabolisme hewan seperti kuning telur, daging, hati, dan otak. Semua jaringan yang mengandung sel-sel berinti mampu mensintesis kolesterol (Muray dkk., 1999). Kolesterol di dalam tubuh diproduksi dalam jumlah yang diperlukan. Kolesterol sangat berguna dalam membantu pembentukan hormon, vitamin D, lapisan pelindung sel syaraf, membangun dinding sel, pelarut vitamin (vitamin A,D, E, dan K) dan mengembangkan jaringan otak pada anak-anak (Silalahi, 2006). Kadar kolesterol daging berkaitan dengan kadar kolestrol dalam darah, jika berjumlah banyak akan dapat mengakibatan penimbunan kolesterol di dalam tubuh, yang sering digunakan sebagai pembatas konsumsi masyarakat. Kesadaran masyarakat semakin tinggi tentang pentingnya mengkonsumsi makanan sehat, sehingga dibutuhkan bahan pangan asal hewani rendah kolesterol dan lemak. Ilustrasi 3. Rumus Bangun Kolesterol

20 2.6.2 Sintesis Kolesterol Unsur-unsur lemak dalam darah terdiri atas kolesterol, trigiserida, fosfolipid, dan asam lemak bebas. Hanya seperempat dari kolesterol yang terkandung dalam darah berasal langsung dari saluran pencernaan yang diserap dari makanan, sisanya merupakan hasil produksi tubuh sendiri oleh sel-sel hati (Anies, 2015). Pada saat dicerna dalam usus, lemak yang terdapat dalam makanan akan diuraikan menjadi kolesterol, tigliserida, fosfolipid, dan asam lemak bebas. Keempat unsur lemak tersebut akan diserap dari usus dan masuk ke dalam darah, sementara kolesterol dan unsur lemak lain (trigliserida dan fosfolipid) harus berikatan dengan protein untuk membentuk senyawa yang larut, yang disebut lipoprotein. Kolesterol diabsorbsi dari usus dan dimasukkan ke dalam kilomikron yang dibentuk di dalam mukosa usus (Ganong, 2008). Kilomikron merupakan lipoprotein yang mengangkut lemak menuju hati. Setelah kilomikron mengeluarkan trigliseridanya di jaringan adipose, kilomikron sisanya menyerahkan kolesterolnya ke hati. Hati dan jaringan lain juga menyintesis kolesterol. Kolesterol memberikan umpan-balik untuk menghambat sintesisnya sendiri dengan menghambat HMG-KoA reduktase, enzim yang mengubah 3-hidroksi-3-metilglutaril-KoenzimA (HMG-KoA) menjadi asam mevalonat. Dengan demikian, jika asupan kolesterol dari makanan tinggi, sintesis kolesterol oleh hati menurun, dan demikian pula sebaliknya. Kolesterol dieksresikan dari dalam tubuh melalui asam empedu. Asam empedu primer dapat disintesis didalam hati dari kolesterol. 94% garam empedu diserap oleh usus halus kemudian masuk peredaran darah portal diangkut ke liver, diserap kembali ke hepatocyte kemudian disekresikan ulang sebagai garam empedu.

21 Garam empedu adalah zat yang disekresikan oleh hepar yang berfungsi sebagai Emulsifying / detergent function yaitu memecah lemak menjadi partikel lebih kecil. Terutama oleh lecithin, yang membantu dalam penyerapan fatty acids, monoglycerida, cholesterol, lipid lainnya dan membentuk miceles, untuk diserap di dinding usus halus. Sel hati mensekresi ± 6 gram garam empedu / hari, garam empedu ini dihasilkan akibat dari pemecahan kolesteroldi hati. Berikut adalah bagan dari pemecahan kolesterol hingga menjadi garam empedu. Ilustrasi 4. Bagan pemecahan kolesterol menjadi garam empedu.

22 Asam kenokolat dan asam kolat akan berkonjugat dengan taurin atau glisin menjadi garam empedu terkonjugasi. Garam empedu kembali diserap oleh usus halus, disuling oleh hati dan dialirkan kembali kedalam empedu. Garam empedu akan mengulangi siklusnya sebanyak 10-12 kali/hari proses ini disebut enterohepatic circulation of bile salts, sejumlah kecil garam empedu berubah menjadi berbagai unsur pokok., dan sebagian unsur pokok ini diserap kembali dan sisanya dibuang bersama dengan feses (Ali, 2005). Pengeluaran jumlah asam empedu akan sejalan dengan pembentukan asam empedu. Sekresi empedu tergantung jumlah garam empedu pada enteroheptic circulation oleh karena itu jumlah asam empedu dalam tubuh dapat dipertahankan. Semakin banyak asam empedu yang dikeluarkan maka dapat menjadi indikasi jumlah kolesterol yang akan diubah menjadi asam empedu yang nantinya akan dikeluarkan bersama dengan feses (Guyton AC dan Hall JE, 2006) 2.6.3 Transport Kolesterol Lemak (fat) yang diserap dari makanan dan lipid yang disintesis oleh hati dan jaringan adiposa harus diangkut ke berbagai jaringan dan organ untuk digunakan dan disimpan. Lipid plasma terdiri dari triasilgliserol (16%), fosfolipid (30%), kolesterol (14%), ester kolesterol (36%) dan asam lemak bebas (4%). Lipid diangkut didalam plasma sebagai lipoprotein. Empat kelompok utama lipoprotein penting yaitu : kilomikron, VLDL, LDL dan HDL. Kilomikron mengangkut lipid yang dihasilkan dari pencernaan dan penyerapan. VLDL mengangkut triasilgliserol dari hati, LDL menyalurkan kolesterol ke jaringan, dan HDL membawa kolesterol ke jaringan dan mengembalikannya ke hati untuk diekskresikan dalam proses

23 yang dikenal sebagai transpor kolesterol terbalik (reverse cholesterol transport) (Murray dkk., 2003). Ilustrasi 5. Transpor kolesterol antar berbagai jarinngan (Murray,2003)