BAKUAN KEGIATAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN. Badan Pelaksana PKB PII 2018

dokumen-dokumen yang mirip
BAKUAN KEGIATAN PENGEMBANGAN KEPROFESIONALAN BERKESINAMBUNGAN. Biro Sertifikasi Insinyur Profesional PII

Kepada Yth, Pemegang Sertifikat Insinyur Profesional Persatuan Insinyur Indonesia Di tempat. Perihal : Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

FORMULIR LAPORAN PENGEMBANGAN KEPROFESIONALAN BERKESINAMBUNGAN (Form PKB) Biro Sertifikasi Insinyur Profesional PII

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN TENAGA AHLI KONSTRUKSI (menurut Perlem no 13 tahun 2014)

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN TENAGA AHLI KONSTRUKSI (menurut Perlem no 13 tahun 2014) BAPEL Lembaga Pengembangan jasa Konstruksi Nasional

Continuing Profesional Development - Ir. Soeradji, Dipl.HE

MEMUTUSKAN PERATURAN LEMBAGA JASA KONSTRUKSI NASIONAL TENTANG PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN TENAGA AHLI BAB I KETENTUAN UMUM.

PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL NOMOR : 13 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN TENAGA AHLI KONSTRUKSI

BERITA NEGARA. KEMENPU-PR. Keprofesian Berkelanjutan. Tenaga Ahli. Konstruksi Indonesia. Pengembangan.

::Sekolah Pascasarjana IPB (Institut Pertanian Bogor)::

PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR (S3) A. UJIAN KUALIFIKASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN TENAGA AHLI KONSTRUKSI INDONESIA

PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI 2016

Matriks Perubahan Pasal-Pasal dalam Permendikbud No. 49 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi

PANDUAN PESERTA SELEKSI PROGRAM PROFESI DAN PASCASARJANA

Penilaian/Akreditasi Jurnal Ilmiah

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI

PEDOMAN AKADEMIK Standar Proses, Standar Penilaian, Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Jenis Karya Tulis Ilmiah. Makalah Laporan Buku Anotasi Bibliografi Skripsi Tesis Disertasi Artikel

dengan ketentuan tanggung jawab penyelenggaraan tetap berada

SELEKSI ANGGOTA MAJELIS AKREDITASI DAN DEWAN EKSEKUTIF BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI TAHUN 2016

Departemen Perbankan Syariah. ib RESEARCH FELLOWSHIP PROGRAM

PEDOMAN PENYELENGGARAAN KARYA AKHIR PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

FORMULIR APLIKASI INSINYUR PROFESIONAL (FAIP) Biro Sertifikasi Insinyur Profesional PII

PEDOMAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PENGEMBANGAN INDIVIDUAL DOSEN (PID)

M E M U T U S K A N: Menetapkan : KEPUTUSAN REKTOR TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM PEROLEHAN KREDIT AKADEMIK DI UNIVERSITAS INDONESIA.

PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

2017, No Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2016 tentang Badan Nasional Pencariaan dan Pertolongan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 263/SK/R/UI/2004. Tentang PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR DI UNIVERSITAS INDONESIA

PANDUAN PENGUSULAN PROGRAM BANTUAN SEMINAR INTERNASIONAL DI LUAR NEGERI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Tahun 2014

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

LOG BOOK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (P2KB) DOKTER Edisi II

ib RESEARCH FELLOWSHIP PROGRAM 2018

D. PENELITIAN KOMPETENSI

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN PROGRAM PASCASARJANA

ib RESEARCH GRANT PROGRAM 2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

Lampiran SM UB. (1) Rumusan Capaian Pembelajaran minimal aspek keterampilan kerja

Lampiran I PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL DOSEN DAN ANGKA KREDITNYA

FORMULIR APLIKASI INSINYUR PROFESIONAL I. DATA PRIBADI

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DAN KEBIJAKAN AKADEMIK OLEH: SYAHNUR SAID

UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2016

PANDUAN PENGAJUAN USULAN PROGRAM HIBAH PENULISAN BUKU AJAR TAHUN 2018

I. PENDAHULUAN. Tahapan proses penyelesaian studi strata satu (S1) di perguruan tinggi

A. Pendahuluan B. Tujuan C. Kriteria, Persyaratan Penulis dan Tata Cara Pengiriman Naskah

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

PANDUAN INSENTIF JURNAL YANG MEMENUHI STANDAR MUTU DAN TATA KELOLA NASIONAL TAHUN 2018

PANDUAN PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS BUDI LUHUR

BORANG UJI-DIRI PROGRAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN PERDOKLA PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS KELAUTAN (PERDOKLA)

PERATURAN MENTERI RISTEK DAN DIKTI NO 44 TAHUN 2015

BERKAS UJIAN TESIS PROGRAM MAGISTER TEKNIK SIPIL

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI

PETUNJUK TEKNIS LOMBA KARYA TULIS ILMIAH

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

PEDOMAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN PASCASARJANA S3 (DOKTOR) UNIDA GONTOR. Pasal 1. Persyaratan Administrasi dan Akademik

05/PP/DITDIKTENDIK/2012 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN PENGELOLA KEUANGAN BERPRESTASI

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

Perubahan Yang Dilakukan: Beban Belajar

PANDUAN PENELITIAN PEMULA TAHUN 2017/2018

FORMULIR PENDAFTARAN PEMAKALAH

BAB I Pendahuluan A. Kedudukan Karya Tulis di Perguruan Tinggi

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR

INSTRUMEN AKREDITASI MINIMUM PEMBUKAAN PROGRAM STUDI PROGRAM PROFESI INSINYUR

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR : 612/SK/R/UI/2005 TENTANG

PEDOMAN PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (P2KB) TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT

oleh Harry H.B.Mailangkay Tim Penilai Jabatan Akademik Kopertis Wilayah III Jakarta Penataran tanggal 29 Juni dan 1 Juli 2010

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari 2016 Direktur Karier dan Kompetensi SDM. Bunyamin Maftuh NIP

BAB 13 PENELITIAN KOMPETENSI

Pengalaman Memulai Mengelola JURNAL ILMIAH

INSTRUMEN AKREDITASI MINIMUM PEMBUKAAN PROGRAM STUDI PROGRAM PROFESI INSINYUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

05/PP/DITDIKTENDIK/2011 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN PNGELOLA KEUANGAN BERPRESTASI

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA Nomor : 865/SK/R/UI/2008 TENTANG TRANSFER KREDIT DAN PEMBEBASAN MATA KULIAH DI UNIVERSITAS INDONESIA

Buku Log KEGIATAN CONTINUING PROFESSIONAL DEVELOPMENT (CPD) ILMU PENYAKIT DALAM KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 263 /SK/R/UI/2004 Tentang PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR DI UNIVERSITAS INDONESIA

TOR PENELITIAN PENDIDIKAN KARAKTER UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2015

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS MIPA Kampus Ketintang Surabaya Telp. (031) Fax (031) web site :

BANTUAN PENYELENGGARAAN SEMINAR INTERNASIONAL TERINDEKS SCOPUS BAGI JURUSAN DI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN ANGGARAN 2018

02/PP/DITDIKTENDIK/2014 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN KETUA PROGRAM STUDI BERPRESTASI

05/PP/DITDIKTENDIK/2013 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN PENGELOLA KEUANGAN BERPRESTASI

BAB 8 PENELITIAN DISERTASI DOKTOR

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PENAMAAN PROGRAM STUDI PADA PERGURUAN TINGGI

Standar Kompetensi Lulusan Acuan Standar Lain

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Berdasarkan Permendikbud no. 49/2014

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI (Permendikbud no 49/2014) Hotel Harris, Bandung, 18 Agustus 2014

Kriteria pengusulan Penelitian ini dijabarkan sebagai berikut:

PANDUAN HIBAH KONSORSIUM KEILMUAN TAHUN 2017

KERANGKA RPMK AKTUARIS. Perubahan Nama dan/atau Bentuk Badan Usaha Konsultan Aktuaria

Penelitian Payung. A. Pendahuluan

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Oleh : Nisa Muktiana/ Nisamuktiana.blogs.uny.ac.id

PENELITIAN BERBASIS KOMPETENSI (HIKOM) Direktorat Riset Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi 2016

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.01/2014 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.01/2014 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

- 2 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Tanggal terbit : 05 Januari 2017

Transkripsi:

BAKUAN KEGIATAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN Badan Pelaksana PKB PII 2018

DAFTAR ISI Halaman KEGIATAN-KEGIATAN YANG DIAKUI DALAM PROGRAM PKB...1 1.1. Pendidikan dan Pelatihan Formal... 1 1.2. Pendidikan Tidak Formal...1 1.3. Partisipasi Dalam Pertemuan Profesi:...1 1.4. Paparan Dan Karya Tulis...1 1.5. Kegiatan Penunjang...1 1. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FORMAL...3 2.1. Pendidikan Strata Lanjut...3 2.2 Pendidikan Singkat:...4 2.3. Pelatihan Kerja Formal:...4 2. PENDIDIKAN TIDAK FORMAL... 6 3.1. Pembelajaran Mandiri...6 3.2. Pembelajaran Sehubungan dengan Penugasan Kerja:... 7 3. PARTISIPASI DALAM PERTEMUAN PROFESI...8 4.1. Peserta Pertemuan Profesi:...8 4.2. Partisipasi Dalam Kepanitiaan...8 4. PAPARAN DAN KARYA TULIS...10 5.1. Paparan dan Laporan Teknis Internal:...10 5.2. Paparan Pada Pertemuan Teknis...10 5.3. Penulisan Makalah Untuk Pertemuan Profesi...11

5.4. Penulisan Untuk Majalah:...11 5.5. Penulisan Buku:...12 5.6. Pengajaran Sebagai Pengajar/Instruktur:...12 5. KEGIATAN PENUNJANG...14 6.1. Sebagai Pakar atau Narasumber...14 6.2. Sebagai Pengurus Organisasi Profesi atau Pimpinan Lembaga...14 6.3. Sebagai Penerima Tanda Jasa; Award; dan sejenisnya...15

KEGIATAN-KEGIATAN YANG DIAKUI DALAM PROGRAM PKB Secara ringkas, kegiatan-kegiatan yang dapat diakui dalam program PKB adalah sebagai berikut : 1.1. Pendidikan dan Pelatihan Formal 1.1.1. Pendidikan Strata Lanjut. 1.1.2. Pendidikan Singkat. 1.1.3. Pelatihan Kerja Formal. 1.2. Pendidikan Tidak Formal 1.2.1. Pembelajaran Mandiri. 1.2.2. Pembelajaran Sehubungan Dengan Penugasan Kerja. 1.3. Partisipasi Dalam Pertemuan Profesi: 1.3.1. Peserta Pertemuan Profesi. 1.3.2. Partisipasi Dalam Kepanitiaan. 1.4. Paparan Dan Karya Tulis 1.4.1. Paparan Dan Laporan Teknis Internal. 1.4.2. Paparan Pada Pertemuan Teknis. 1.4.3. Penulisan Makalah Untuk Pertemuan Profesi. 1.4.4. Penulisan Untuk Majalah. 1.4.5. Penulisan Buku. 1.4.6. Pengajaran Sebagai Pengajar/Instruktur. 1.5. Kegiatan Penunjang: 1.5.1. Sebagai Pakar atau Narasumber. Bakuan Kegiatan Pengembangan Keprofesionalan Berkesinambungan Halaman 1 dari 14

1.5.2. Sebagai Pengurus Organisasi Profesi atau Pimpinan Lembaga. 1.5.3. Sebagai Penerima Tanda Jasa; Award; dan sejenisnya. Bakuan Kegiatan Pengembangan Keprofesionalan Berkesinambungan Halaman 2 dari 14

1. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FORMAL Yang dimaksud dengan pendidikan dan pelatihan formal adalah pendidikan yang diselenggarakan pelaksana program yang merupakan suatu : a. Lembaga pendidikan yang terakredikasi ( sesuai dengan ketentuan PII ), atau b. Perusahaan yang mempunyai program pelatihan yang terstruktur (yang tercermin dalam jadwal pelatihan) untuk pendidikan dan pelatihan formal. Kegiatan ini bersifat wajib bagi IPP dan IPM dengan nilai masing masing minimum 5 setiap tahunnya Dapat dicapai dengan melaksanakan salah satu atau lebih dari pilihan dalam kegiatan ini (Pendidikanan Strata L anjut tidak termasuk) 1.1. Pendidikan Strata Lanjut Yang dimaksud dengan pendidikan strata lanjut adalah kegiatan untuk mencapai gelar spesialis atau magister dengan subjek tugas akhir yang relevan dengan bidang profesinya. Catatan: a. Perolehan gelar Doktor tidak diberi nilai PKB, karena program doktor diarahkan pada pendalaman aspek ilmiah dan akademik. b. Namun demikian kegiatan dalam penelitian untuk mencapai gelar Doktor yang relevan dengan bidang profesinya, dapat dimasukkan kedalam penilaian kegiatan Pembelajaran Mandiri (2.1). c. Perolehan gelar strata lanjut pada bidang bukan keinsinyuran, tidak diberi nilai PKB. 1. Sifat kegiatan: Pilihan yang dianjurkan (recommended). 2. Nilai PKB disesuaikan dengan jumlah SKS di dalam pendidikan strata lanjut. 3. Kelengkapan pada formulir isian: Bakuan Kegiatan Pengembangan Keprofesionalan Berkesinambungan Halaman 3 dari 14

Ijazah. Transkrip akademik. Abstrak tugas akhir. 1.2 Pendidikan Singkat Yang dimaksud dengan pendidikan singkat adalah kegiatan pembelajaran satu arah (dari pengajar kepada peserta) yang terjadwal, dengan materi yang relevan dengan bidang profesinya. Materi pendidikan harus spesifik; mendalam untuk meningkatkan pengetahuan. a. Sifat kegiatan: Wajib bagi IPP dan IPM paling sedikit 1 kali setiap tahunnya, kecuali pada masa melaksanakan pendidikan Strata lanjut b. Nilai PKB disesuaikan dengan lamanya pendidikan. 1 (satu) hari pendidikan minimum 2 (jam) jam. c. Kelengkapan pada formulir isian: 1. Brusur atau informasi dari penyelenggara tentang lembaga penyelenggara pendidikan, terutama nama dan alamat lembaga penyelenggara, serta nama pengajar. 2. Sertifikat lulus atau surat keterangan telah menyelesaikan kegiatan pendidikan dengan baik. 1.3. Pelatihan Kerja Formal: Yang dimaksud pelatihan kerja formal adalah kegiatan pelatihan satu arah (dari instruktur kepada peserta) yang terjadwal, dengan materi yang relevan dengan bidang profesinya. Materi pendidikan harus spesifik; mendalam untuk meningkatkan ketrampilan kerja. a. Sifat kegiatan : Pilihan. b. Nilai PKB disesuaikan dengan lamanya Pelatihan Kerja Formal. Bakuan Kegiatan Pengembangan Keprofesionalan Berkesinambungan Halaman 4 dari 14

c. 1 (satu) hari pelatihan minimum 2 (dua) jam. d. 2.3.3. Kelengkapan pada formulir isian: Brosur atau informasi dari penyelenggara tentang lembaga penyelenggara pelatihan, terutama nama dan alamat lembaga penyelenggara, serta nama instruktur. Sertifikat lulus atau surat keterangan telah menyelesaikan kegiatan pelatihan dengan baik. Bakuan Kegiatan Pengembangan Keprofesionalan Berkesinambungan Halaman 5 dari 14

2. PENDIDIKAN TIDAK FORMAL Yang dimaksud dengan pendidikan tidak formal adalah pendidikan yang tidak diselenggarakan oleh lembaga pendidikan. Pendidikan tidak formal adalah kegiatan untuk meningkatkan kompetensi yang tidak terstruktur. Pendidikan tidak formal ini mencakup kegiatan karya tulis mengenai materi pemblajaran yang dilaksanakan, dengan atau tanpa penugasan dari tempat kerja. Kegiatan ini bersifat wajib bagi IPP dengan nilai minimum 5 setiap tahunnya Dapat dicapai dengan melaksanakan salah satu atau lebih dari 2 pilihan dalam kegiatan ini 2.1. Pembelajaran Mandiri: Yang dimaksud dengan pembelajaran mandiri adalah segala kegiatan pembelajaran perorangan dengan atau tanpa instruktur, yang relevan dengan bidang profesinya. Bentuk kegiatan pembelajaran mandiri antara lain: a) Membaca artikel untuk memperluas wawasan tentang perkembangan ilmu dan teknologi. b) Membaca artikel untuk memperdalam suatu ilmu pengetahuan. c) Mempelajari informasi dari media elektronik, termasuk internet. d) Memahami prosedur kerja (peralatan, standard and code, dll) dan software. e) Kegiatan dalam penelitian untuk mencapai gelar Doktor yang relevan dengan bidang profesinya (lihat 1.1.b). Topik berbagai kegiatan pembelajatan mandiri ini harus konsisten agar mencapai tujuan pengembangan keprofesian dan kemutakhiran ilmu dan teknologi. 1. Sifat kegiatan: Wajib bagi IPM, minimum satu kali setiap tahun. Bakuan Kegiatan Pengembangan Keprofesionalan Berkesinambungan Halaman 6 dari 14

2. Nilai PKB disesuaikan dengan relevansi bidang profesi dan kemutahiran ilmu dan teknologi. 3. Kelengkapan pada formulir isian: Tulisan ringkas berupa extended abstract atau executive summary, minimum diketik dalam 2 (dua) halaman A4, spasi tunggal, Times New Roman # 12 atau yang setara. 2.2. Pembelajaran Sehubungan dengan Penugasan Kerja Yang dimaksud dengan pembelajaran sehubungan dengan penugasan kerja adalah kegiatan mandiri dalam rangka menyelesaikan tugas kerja yang sekaligus dapat memberikan peningkatan keprofesionalan. 1. Sifat Kegiatan: Pilihan. 2. Nilai PKB disesuaikan dengan relevansi terhadap bidang keprofesionalan dan manfaat pada bidang kerja. 3. Kelengkapan pada formulir isian: Tulisan ringkas berupa extended abstract atau executive summary, yang diketik dalam dua halaman A4, spasi tunggal, Times New Roman # 12 (atau yang setara). Bakuan Kegiatan Pengembangan Keprofesionalan Berkesinambungan Halaman 7 dari 14

3. PARTISIPASI DALAM PERTEMUAN PROFESI Kegiatan ini bersifat wajib bagi IPP dengan nilai minimum 5 setiap tahunnya Dapat dicapai dengan melaksanakan salah satu atau lebih dari 2 pilihan dalam kegiatan ini 3.1. Peserta Pertemuan Profesi: Yang dimaksud dengan peserta pertemuan profesi adalah keikut-sertaan dalam pertemuan profesi yang topiknya relevan dengan bidang profesinya, yaitu sebagai peserta dengan tanpa melakukan paparan. Pertemuan tersebut dihadiri oleh minimum 15 (lima belas) orang peserta. 4.1.1. Sifat Kegiatan: Wajib bagi IPM dan IPU, minimum dua kali dalam 5 (lima) tahun, pada tahun yang berbeda. 4.1.2. Nilai PKB disesuaikan dengan jumlah hari kegiatan pertemuan profesi, dengan 1 (satu) hari pertemuan paling sedikit 6 (enam) jam. 4.1.3. Kelengkapan pada formulir isian: Sertifikat dan keterangan lain (brosur atau undangan) yang mencantumkan topik; materi dan jadwal; serta nama dan alamat penyelenggara. 4.2. Partisipasi Dalam Kepanitiaan Yang dimaksud dengan partisipasi dalam kepanitiaan adalah keterlibatan dalam kepanitiaan yang mendorong terselenggaranya pengembangan keprofesionalan. a. Sifat Kegiatan: Pilihan. b. Nilai PKB disesuaikan dengan kedudukan dalam kepanitiaan dan sifat kegiatan. Bakuan Kegiatan Pengembangan Keprofesionalan Berkesinambungan Halaman 8 dari 14

c. Kelengkapan pada formulir isian: topik pertemuan profesi dan judul judul pembicara (daftar acara). Surat keputusan penugasan, brosur yang menampilkan susunan kepanitiaan atau dokumen lain yang membuktikan hal itu. Sertifikat resmi, ucapan terima kasih, atau dokumen lain yang menunjukkan telah melaksanakan kegiatan. Bakuan Kegiatan Pengembangan Keprofesionalan Berkesinambungan Halaman 9 dari 14

4. PAPARAN DAN KARYA TULIS Paparan dan karya tulis dapat ditulis oleh dua orang atau lebih Kegiatan ini bersifat wajib bagi IPP dengan nilai minimum 5 setiap tahunnya Dapat dicapai dengan melaksanakan salah satu atau lebih dari 5 pilihan dalam kegiatan ini 4.1. Paparan dan Laporan Teknis Internal: Yang dimaksud dengan paparan dan laporan teknis internal adalah kegiatan paparan dan penulisan laporan teknis yang sesuai dengan bidang profesinya, sehubungan dengan penugasan kerja. Termasuk dalam jenis kegiatan ini, antara lain : a) Penyelesaiaan masalah atau peningkatan kinerja di tempat kerja. b) Konsultasi keprofesionalan. c) Inspeksi lapangan. 1. Sifat Kegiatan: Pilihan. 2. Nilai PKB disesuaikan dengan kedudukan di dalam kelompok penyusun paparan dan laporan teknis internal, serta kedalaman materi. 3. Kelengkapan pada formulir isian: Surat penugasan. Executive summary atau fotokopi laporan teknis. 4.2. Paparan Pada Pertemuan Teknis Yang dimaksud dengan paparan pada pertemuan teknis adalah keikut-sertaan sebagai pemapar dalam pertemuan profesi yang relevan dengan bidang profesinya. Bakuan Kegiatan Pengembangan Keprofesionalan Berkesinambungan Halaman 10 dari 14

Pertemuan tersebut dihadiri oleh minimum 15 (lima belas) orang peserta. 5.2.1. Sifat Kegiatan: Wajib bagi IPM dan IPU 5.2.2. Nilai PKB disesuaikan dengan kedudukan di dalam kelompok penyusun paparan pada pertemuan teknis, kedalaman materi, dan relevansi dengan bidang profesi. 5.2.3. Kelengkapan pada formulir isian: Surat keputusan /penugasan / undangan, brosur yang menampilkan susunan kepanitiaan atau dokumen lain yang membuktikan hal itu. Sertifikat resmi, ucapan terima kasih, atau dokumen lain yang menunjukkan telah melaksanakan kegiatan. 4.3. Penulisan Makalah Untuk Pertemuan Profesi: Yang dimaksud dengan penulisan makalah untuk pertemuan profesi adalah penyampaian makalah dalam pertemuan profesi. Pertemuan tersebut dihadiri oleh minimum 15 (lima belas) orang peserta. 2.1.1. Sifat Kegiatan: Wajib bagi IPU, minimum 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun. 2.1.2. Nilai PKB disesuaikan dengan jenjang seminar (lokal, nasional atau internasional), kedalaman materi, dan relevansi dengan bidang profesinya. 2.1.3. Kelengkapan pada formulir isian: Halaman Muka dan daftar isi prosiding. Fotokopi makalah. 4.4. Penulisan Untuk Majalah: Yang dimaksud dengan penulisan untuk majalah adalah penyampaian karya tulis pada suatu penerbitan berkala yang terpublikasi. Bakuan Kegiatan Pengembangan Keprofesionalan Berkesinambungan Halaman 11 dari 14

5.4.1. Sifat Kegiatan: Wajib bagi IPM dan IPU. 5.4.2. Nilai PKB disesuaikan dengan jenjang penerbitan (jurnal nasional tidak terakreditasi; jurnal nasional terakreditasi; atau jurnal internasional), kedalaman materi, dan relevansi dengan bidang profesinya. 5.4.3. Kelengkapan pada formulir isian: halaman muka dan daftar isi majalah fotokopi majalah. 4.5. Penulisan Buku: Yang dimaksud dengan penulisan buku adalah termasuk penulisan monograf, Standard and Code, Patent, dan penyuntingan Prosiding Seminar, dengan jumlah halaman sekitar 100 (seratus) untuk buku dan sekitar 20 (dua puluh) untuk monograf. 1. Sifat Kegiatan: Pilihan. 2. Nilai PKB disesuaikan dengan bobot penilaian terhadap buku yang terdiri dari: Relevansi dengan bidang profesinya. Kedalaman materi. Kemutakhiran ilmu dan teknologi. Inovasi dan kreatifitas. Sistematika dan penampilan. 3. Kelengkapan pada formulir isian: Nomor contoh atau fotokopi buku. 4.6. Pengajaran Sebagai Pengajar/Instruktur: Bakuan Kegiatan Pengembangan Keprofesionalan Berkesinambungan Halaman 12 dari 14

Yang dimaksud dalam pengertian pengajar/instruktur adalah pengajar; dosen tamu (bukan dosen sebagai profesi tetap); pelatih/instruktur; serta mentor/pembimbing dalam kegiatan pembelajaran/pelatihan yang diikuti oleh minimum 10 (sepuluh) orang peserta (kecuali mentor dan pembimbing) bagi IPM, dan minimum 5 (lima) orang peserta bagi IPU.. Materi pelajaran harus relevan dengan bidang profesinnya. 1. Sifat Kegiatan: wajib bagi IPM dan IPU 2. Nilai PKB disesuaikan dengan jumlah kegiatan sebagai pengajar/instruktur, serta lamanya kegiatan. Minimum 4 (empat) jam / kegiatan, termasuk persiapan dan kedalaman materi. 3. Kelengkapan pada formulir isian: surat penugasan atau jadwal kegiatan pengajar / Instruktur, dan Daftar isi / foto copy materi Bakuan Kegiatan Pengembangan Keprofesionalan Berkesinambungan Halaman 13 dari 14

5. KEGIATAN PENUNJANG 5.1. Sebagai Pakar atau Narasumber: Yang termasuk dalam kegiatan ini adalah bertugas sebagai pakar atau narasumber dalam topik yang relevan dengan bidang profesinya. Penugasan itu antara lain: a) Sebagai saksi ahli dalam peradilan. b) Sebagai pembicara dalam talk show. c) Sebagai anggota dewan pakar dalam organisasi profesi. d) Sebagai anggota tim ahli dalam suatu kegiatan. 1. Sifat Kegiatan: Pilihan. 2. Nilai PKB disesuaikan dengan jumlah kegiatan sebagai pakar atau narasumber. 3. Kelengkapan pada formulir isian: Sertifikat.atau Surat penugasan, undangan, atau bukti administratif lainnya. atau Surat ucapan terima kasih telah mengikuti kegiatan atau bukti administratif lainnya. 5.2. Sebagai Pengurus Organisasi Profesi atau Pimpinan Lembaga 1. Sifat Kegiatan: Wajib bagi IPM dan IPU 2. Nilai PKB disesuaikan dengan jenis organisasi profesi atau lembaga, dan relevansi dengan bidang profesinya. 3. Kelengkapan: sertifikat atau surat penugasan. Bakuan Kegiatan Pengembangan Keprofesionalan Berkesinambungan Halaman 14 dari 14

5.3. Sebagai Penerima Tanda Jasa; Award; dan sejenisnya 1. Sifat Kegiatan: Pilihan. 2. Nilai PKB disesuaikan dengan jumlah tanda jasa; award; dan sejenisnya. 3. Kelengkapan dalam formulir isian: sertifikat penerima tanda jasa; award; dan sejenisnya. Bakuan Kegiatan Pengembangan Keprofesionalan Berkesinambungan Halaman 15 dari 14