Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Sosial Rencana Mitigasi dan Pemantauan Daftar Kegiatan Konstruksi dan Rehabilitasi

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISI. Kata Pengantar. Daftar Isi. Daftar Tabel. Daftar Gambar

CARA PENGELOLAAN PEMBANGUNAN PERTAMBANGAN

BAB III STUDI LITERATUR

BAB III KONDISI DAN ANALISIS LINGKUNGAN

DOKUMEN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (DPLH)

BAB I KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PERKERETAAPIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

I. PENDAHULUAN. sumber daya alam yang bersifat mengalir (flowing resources), sehingga

KLASIFIKASI LIMBAH. Oleh: Tim pengampu mata kuliah Sanitasi dan Pengolahan Limbah

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PERKERETAAPIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II

FORMULIR PEMANTAUAN SELAMA RENOVASI / KONSTRUKSI BANGUNAN

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PENCEMARAN LINGKUNGAN. Purwanti Widhy H, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dimilikinya selain faktor-faktor penentu lain yang berasal dari luar. Hal ini

LAMPIRAN 1 Kuisioner Tahap I (Mencari Peristiwa Risiko Tinggi)

- 2 - II. PASAL DEMI PASAL. Pasal 9. Cukup jelas. Pasal 2. Pasal 3. Cukup jelas. Pasal 4. Cukup jelas. Pasal 5. Cukup jelas. Pasal 6. Cukup jelas.

KATA PENGANTAR. Bogor, 08 Desember 2015 Walikota Bogor, Dr. Bima Arya Sugiarto

PENELITIAN DALAM AUDIT LINGKUNGAN

PELAKSANAAN PROGRAM PEMANTAUAN LINGKUNGAN H M M C J WIRTJES IV ( YANCE ) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

Kebijakan Safeguard Sosial dan Lingkungan di dalam PNPM MP

Translation of Document : Minimum Environmental & Community Requirements For PALYJA Projects PT PAM LYONNAISE JAYA -PALYJA-

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SUNGAI DAN DRAINASE

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 49 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA BATU

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI BIREUEN,

Pujianto, SE DINAS PERINKOP DAN UMKM KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

Tabel Hasil Proses Pelingkupan

2 menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia tentang Rawa; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1974 t

P E R A T U R A N D A E R A H

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

2 sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu membangun bendungan; d. bahwa untuk membangun bendungan sebagaimana dimaksud pada huruf c, yang

PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN SUMBER DAYA AIR

BAB III DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP SERTA UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA KEDIRI WALIKOTA KEDIRI,

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27/PRT/M/2015 TENTANG BENDUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29/PRT/M/2015 TENTANG RAWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH

KEPUTUSAN KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 188/ 4 /KEP./ /2015 TENTANG IZIN LINGKUNGAN PENGAMBILAN AIR TANAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 2 TAHUN 2003 TENTANG PENGENDALIAN DAN PERLINDUNGAN SEMPADAN SUNGAI

LAMPIRAN. 1. Lampiran 1 : Rincian Beban Tidak Terikat RSUD Tarakan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Peningkatan jumlah limbah dan penyempitan lahan yang digunakan

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG I R I G A S I

KEPUTUSAN KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 188/ 101 /KEP./ /2014 TENTANG IZIN LINGKUNGAN KAROSERI BAK TRUK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air merupakan komponen lingkungan yang penting bagi kehidupan yang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 69 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP

PENJELASAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SRAGEN TAHUN

Kode Unit Kompetensi : SPL.KS Pelatihan Berbasis Kompetensi Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton

BAB III DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP SERTA UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dalam aspek ini memiliki nilai mean yang berada diantara angka 3,25-4. pembuangan air kotor yang dibuang ke septic tank.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Kebijakan dan Pelaksanaan Program Bidang Cipta Karya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG PENJABARAN TUGAS

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR :... TAHUN... TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI MINYAK SAWIT MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH SPESIFIK

LAMPIRAN 2 : ITEM ITEM PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PERUSAHAAN

BAB II STUDI PUSTAKA

KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN,

Syarat Bangunan Gedung

Jangka Waktu/ Lokasi. Institusi Pemantauan Lingkungan. Rencana Pemantauan Lingkungan. Kompleks kilang LNG dan pelabuhan khusus

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 29 TAHUN 2003 T E N T A NG KEBERSIHAN, KEINDAHAN DAN KELESTARIAN LINGKUNGAN

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG BENDUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG,

BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG IZIN PEMBUANGAN AIR LIMBAH DAN PEMANFAATAN AIR LIMBAH

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TANTANGAN DAN HAMBATAN PENERAPAN KONSEP SUSTAINABLE CONSTRUCTION PADA KONTRAKTOR PERUMAHAN DI SURABAYA

LAPORAN LENGKAP PRAKTEK LAPANG ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN (AMDAL)

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 16 TAHUN 2003 TENTANG PENYELENGGARAAN KEBERSIHAN, KEINDAHAN, DAN KESEHATAN LINGKUNGAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1987 TENTANG PENYERAHAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAH DI BIDANG PEKERJAAN UMUM KEPADA DAERAH

KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN,

Jangka Waktu/ Lokasi. Institusi Pemantauan Lingkungan. Rencana Pemantauan Lingkungan. Kompleks kilang LNG dan pelabuhan khusus

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN KELOMPOK SASARAN

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.08/MEN/VII/2010 TAHUN 2010 TENTANG ALAT PELINDUNG DIRI

PEMERINTAH DAERAH SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG IRIGASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG BENDUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PROFIL BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (BPLH)

HIDROSFER III. Tujuan Pembelajaran

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR :... TAHUN... TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI MINYAK SAWIT MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

MATERI 7 ANALISIS ASPEK LINGKUNGAN

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

LAPORAN ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN (AMDAL) PEMBANGUNAN INDUSTRI PT ULTRA JAYA BANDUNG

BUPATI SIMEULUE QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI.

CATATAN : - Peraturan Daerah ini memiliki 7 halaman penjelasan. - Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan 25 Februari 2015.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG BENDUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Tabel 3.34 Daftar Program/Proyek Layanan Yang Berbasis Masyarakat Tabel 3.35 Kegiatan komunikasi yang ada di Kabupaten Merangin...

Kriteria PROPER Pengendalian Pencemaran Air 2014

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

Annex 1. Environmental and Social Management Plan (ESMP) 19.1 DI Pamukkulu Rencana Lingkungan dan Sosial Rencana Mitigasi dan Pemantauan Daftar Kegiatan Konstruksi dan Rehabilitasi BAGIAN 1: KELEMBAGAAN & ADMINISTRASI Negara Indonesia Nama Proyek Persiapan Modernisasi Irigasi Strategis dan Proyek Revitalisasi Mendesak Lingkup proyek dan kegiatan Pengaturan kelembagaan (Nama dan Kontak) Pengaturan Pelaksanaan (Nama dan Kontak) Persiapan lahan untuk siphon, sekitar 1500 m2. Tanah tersebut akan diperoleh melalui negosiasi langsung dengan 2 pemilik lahan Mobilisasi peralatan, bahan dan tenaga kerja. Pekerjaan konstruksi berskala kecil tidak akan menciptakan arus kerja. Pembongkaran kerusakan struktur yang ada; Rehabilitasi drainase irigasi. Pengambilan sedimen; Instalasi pintu irigasi. Bank Dunia (Pemimpin Tim Proyek) Jun Matsumoto Pengawas Pengamanan Virza S. Sasmitawidjaja Pengelola Proyek Irigasi dan Rawa Pengawasan Mitra Lokal Irigasi dan Rawa Ninin K. Dewi DESKRIPSI LAPANGAN Nama DI DI Pamukkulu Penjelasan Lokasi DI Pamukkulu berada di Kabupaten Takalar, Provinsi Kegiatan Sulawesi Selatan. Skema irigasi Pamukkulu berada di bawah BBWS Pompengan Jeneberang. Siapa yang Pemerintah memiliki lahan? Deskripsi Geografi LEGISLASI Identifikasi undang-undang dan izin nasional dan lokal yang berlaku untuk kegiatan proyek Konsultasi Publik Identifikasi kapan / dimana proses konsultasi publik berlangsung Supervisor Inspektorat Lokal Mitra lokal dan / atau Penerima Kontraktor Tanah yang akan dibeli untuk konstruksi siphon milik masyarakat Lokasi ini kebanyakan berada di kawasan desa. Namun ada beberapa daerah yang melewati daerah perkotaan. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Lingkungan Hidup Peraturan Pemerintah (PP) No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan Hidup Peraturan Menteri Lingkungan Hidup (Permen LH) No. 05 Tahun 2012 tentang Jenis Kegiatan yang Diperlukan AMDAL Peraturan Kementerian Lingkungan Hidup (Permen LH) No. 13 Tahun 2010 tentang Upaya Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) dan Surat Pernyataan Jaminan Pelaksanaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SPPL) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 10 / PRT / M / 2008 tentang Jenis Rencana Bisnis dan / atau Kegiatan Aktuaria di bawah Pekerjaan Umum yang memerlukan dokumen Upaya Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL). 07 November 2017 di Hotel Grand Kalampa Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan PEMBANGUNAN KAPASITAS INSTITUSI Apakah akan ada [ ] Tidak atau [ ]Y jika Ya, Lampiran 2 mencakup program peningkatan kapasitas peningkatan 1

kapasitas? 2

BAGIAN 2: PENAPISAN LINGKUNGAN DAN SOSIAL Apakah aktivitas di Kegiatan dan contoh isu dan / atau dampak potensial lokasi mencakup / melibatkan masalah 1. Rehabilitasi Bangunan dan / atau dampak Lalu lintas kendaraan khusus lokasi potensial berikut Kenaikan debu dan kebisingan dari pembongkaran dan / atau konstruksi ini: Limbah konstruksi 2. Konstruksi Baru Dampak penggalian dan erosi tanah Meningkatkan beban sedimen di perairan penerima Lalu lintas kendaraan khusus lokasi Kenaikan debu dan kebisingan dari pembongkaran dan / atau konstruksi Limbah konstruksi 3. Sistem pengolahan air limbah perorangan Limbah dan / atau pembuangan ke perairan penerima 4. Bangunan bersejarah) dan distrik Resiko kerusakan pada situs arkeologi atau situs arkeologi yang diketahui / tidak dikenal 5. Akuisisi tanah 1 Pembebasan sukarela skala kecil 6. Bahan berbahaya atau beracun 2 Pelepasan dan pembuangan pembongkaran beracun dan / atau berbahaya dan / atau limbah konstruksi Penyimpanan minyak mesin dan pelumas 7. Dampak terhadap hutan dan / atau kawasan lindung Perambahan pada hutan yang ditunjuk, penyangga dan / atau kawasan lindung Gangguan habitat hewan yang dilindungi secara lokal 8. Penanganan / pengelolaan limbah medis Limbah klinis, benda tajam, produk farmasi (limbah kimia sitokimia dan berbahaya), limbah radioaktif, limbah rumah tangga organik, limbah rumah tangga non-organik Di tempat pembuangan limbah medis di tempat atau di luar lokasi 9. Keselamatan Lalu Lintas dan Pejalan Kaki Lalu lintas kendaraan khusus lokasi Situs berada di daerah padat penduduk 10. Persepsi Masyarakat Persiapan Desain Mobilisasi tenaga kerja Status Jika Ya untuk apapun [ ] Ya [ ] Tidak [ ] Ya [ ] Tidak Referensi tambahan Lihat Bagian B di bawah ini Lihat Bagian B di bawah ini Lihat Bagian C di bawah ini Lihat Bagian D di bawah ini [ ] Ya [] Tidak Lihat Bagian E di bawah ini [ ] Ya [ ] Tidak Lihat Bagian F di bawah ini [ ] Ya [ ] Tidak [ ] Ya [ ] Tidak Lihat Bagian G di bawah ini Lihat Bagian H di bawah ini Lihat Bagian I di bawah ini Lihat Bagian J di bawah ini 1 Akuisisi tanah meliputi pemindahan orang, perubahan perambahan mata pencaharian atas kepemilikan pribadi ini adalah tanah yang dibeli / ditransfer dan mempengaruhi orang-orang yang tinggal dan / atau penghuni liar dan / atau mengoperasikan bisnis (kios) di atas tanah yang diakuisisi. 2 Bahan beracun / berbahaya termasuk dan tidak terbatas pada asbes, cat beracun, pelepasan cat timah, dan lain-lain. 3

BAGIAN 3: RENCANA MITIGASI KEGIATAN PARAMETER CHECKLIST RENCANA BAIK TINDAKAN MITIGASI A. Kondisi Umum Pemberitahuan dan Keselamatan Pekerja (a) Inspektorat konstruksi dan lingkungan setempat dan masyarakat telah diberitahu tentang kegiatan yang akan datang (b) Masyarakat telah diberitahu mengenai karya tersebut melalui pemberitahuan yang sesuai di media dan / atau di tempat yang dapat diakses publik (termasuk tempat karya) (c) Semua izin yang diperlukan secara hukum (termasuk tidak terbatas pada penggunaan lahan, penggunaan sumber daya, pembuangan, izin inspeksi kebersihan) telah diperoleh untuk konstruksi dan / atau rehabilitasi (d) Semua pekerjaan akan dilakukan secara aman dan disiplin yang dirancang untuk meminimalkan dampak pada penduduk dan lingkungan sekitar. (e) APD pekerja akan mematuhi praktik baik internasional (selalu hardhat, diperlukan masker dan kacamata pengaman, baju zirah dan sepatu keselamatan) (f) signposting yang tepat dari situs akan memberi tahu pekerja tentang peraturan dan peraturan penting yang harus B. Kegiatan Rehabilitasi Umum dan / atau Kegiatan Konstruksi C. Sistem pengolahan air limbah perorangan D. Gedung bersejarah Kualitas udara Kebisingan diikuti. (a) Selama pembongkaran interior menggunakan puing-puing di atas lantai pertama (b) Jaga agar puing-puing pembongkaran di daerah terkendali dan semprot dengan kabut air untuk mengurangi debu puing (c) Menekan debu selama pengeboran / penghancuran dinding pneumatik dengan penyemprotan air dan / atau memasang selungkup layar debu di lokasi yang sedang berlangsung. (d) Menjaga lingkungan sekitar (jalan setapak, jalan) bebas dari kotoran untuk meminimalkan debu (e) Tidak akan ada pembakaran terbuka konstruksi / bahan limbah di lokasi (f) Tidak akan ada pemalasan kendaraan konstruksi yang berlebihan di lokasi (a) Kebisingan konstruksi akan dibatasi pada waktu yang terbatas yang disetujui dalam izin tersebut (b) Selama operasi mesin meliputi generator, kompresor udara dan peralatan mekanis bertenaga lainnya harus ditutup, dan peralatan ditempatkan sejauh mungkin dari area pemukiman. Kualitas Air (a) Situs akan menetapkan tindakan pengendalian erosi dan sedimen yang sesuai seperti misalnya balok jerami dan / atau pagar lumpur untuk mencegah endapan agar tidak bergerak dan menyebabkan kekeruhan berlebihan di sungai dan sungai terdekat. Sampah Kualitas air Warisan budaya (a) Pengumpulan sampah dan jalur pembuangan akan diidentifikasi untuk semua jenis limbah utama yang dihasilkan dari kegiatan pembongkaran dan konstruksi. (b) Konstruksi mineral dan limbah pembongkaran akan dipisahkan dari sampah umum, limbah organik, cair dan kimia oleh penyortiran di tempat dan disimpan dalam wadah yang sesuai. (c) Limbah konstruksi akan dikumpulkan dan dibuang dengan benar oleh kolektor berlisensi (d) Catatan pembuangan limbah akan dipertahankan sebagai bukti pengelolaan yang tepat sebagaimana yang dirancang. (e) Kapan pun layak kontraktor akan menggunakan kembali dan mendaur ulang bahan yang sesuai dan layak (kecuali asbes) (f) Kontak untuk penanganan pengaduan akan tersedia di lokasi konstruksi 4

BAGIAN 4: RENCANA PEMANTAUAN E. Akuisisi Tanah Rencana / Kerangka Acuan Tanah Untuk negosiasi langsung (bersedia pembeli bersedia pendekatan pembeli), rencananya terdiri dari: (a) Pendekatan dan konsultasikan dengan pemilik lahan untuk mendapatkan kesepakatan penjualan tanah (b) Melakukan penilaian terhadap aset (c) Melakukan negosiasi dengan pemilik lahan. (d) Melakukan pembayaran kepada pemilik tanah (e) Mengumpulkan bukti-bukti tentang proses pembebasan tanah / pembelian yang akan dilaporkan ke NPIU / NPMU dan Bank Dunia F. Bahan Beracun Asbes G. Mempengaruhi hutan dan / atau kawasan lindung H. Pembuangan limbah medis I. Keselamatan Lalu Lintas dan Pejalan Kaki J. Persepsi Masyarakat limbah beracun / berbahaya Perlindungan Infrastruktur untuk pengelolaan limbah medis Bahaya langsung atau tidak langsung terhadap lalu lintas dan pejalan kaki oleh kegiatan konstruksi Pengaduan masyarakat (a) Penyimpanan sementara di tempat semua bahan berbahaya atau beracun akan berada dalam wadah yang aman yang diberi label dengan rincian komposisi, sifat dan informasi penanganan. (b) Wadah zat berbahaya harus ditempatkan dalam wadah anti bocor untuk mencegah tumpahan dan pelepasan (c) Limbah diangkut oleh operator yang berlisensi khusus dan dibuang ke fasilitas berlisensi. (d) Cat dengan bahan beracun atau pelarut atau cat berbasis timah tidak akan digunakan (a) Sesuai dengan peraturan nasional, kontraktor akan memastikan bahwa lokasi konstruksi diamankan dengan benar dan lalu lintas terkait konstruksi diatur. Ini termasuk namun tidak terbatas pada Signposting, tanda peringatan, penghalang dan pengalihan lalu lintas: situs akan terlihat jelas dan masyarakat memperingatkan semua potensi bahaya Sistem manajemen lalu lintas dan pelatihan staf, terutama untuk akses ke lokasi dan lalu lintas padat di dekat lokasi. Penyediaan jalur yang aman dan penyeberangan untuk pejalan kaki di mana lalu lintas konstruksi mengganggu. Penyesuaian jam kerja dengan pola lalu lintas lokal, mis. menghindari aktivitas transportasi utama pada jam sibuk atau waktu pergerakan ternak Manajemen lalu lintas aktif oleh staf terlatih dan terlihat di lokasi, jika diperlukan untuk perjalanan yang aman dan nyaman bagi publik. Memastikan akses yang aman dan berkesinambungan ke fasilitas kantor, pertokoan dan tempat tinggal selama kegiatan renovasi, jika bangunan tetap terbuka untuk umum. (a) Memprioritaskan masyarakat di sekitar lokasi untuk menjadi buruh bangunan. (b) Mendekati masyarakat di sekitar lokasi yang terkait dengan spesifikasi dan persyaratan ketenagakerjaan yang dipersyaratkan (c) Berkoordinasi dengan pemerintah daerah atau kelompok masyarakat terkait dengan kebutuhan tenaga kerja (d) Menyediakan kesempatan bagi masyarakat sekitar untuk melakukan usaha sebanyak lokasi kegiatan (e) Berikan upah minimum sama dengan upah minimum yang berlaku. (f) enaga kerja lengkap dengan peralatan pelindung diri pada pekerjaan konstruksi langsung (g) Kontak untuk penanganan pengaduan akan tersedia di lokasi konstruksi 5

Tahap Selama persiapan kegiatan Selama aktivitas pelaksanaan Selama aktivitas pengawasan Apa (Apakah parameternya dipantau?) Persepsi negatif yang muncul di masyarakat sekitar lokasi yang tampil dalam keluhan Persepsi negatif yang muncul di masyarakat sekitar situs yang tampil dalam keluhan SOx, NOx, CO, Pb, dan Debu Tingkat kebisingan BOD, DO, COD, TSS, dan TDS terjadinya kendala lalu lintas (akses) yang disebabkan oleh aktivitas SIMURP kondisi sanitasi sekitar base camp dan lokasi kegiatan keluhan pengguna air dan petani terhadap distribusi air kuantitas air Dimana (Apakah parameternya dipantau?) Desa-desa dilewati oleh kegiatan SIMURP Desa-desa dilewati oleh kegiatan SIMURP Lokasi Komersial, sawah, dan perumahan Lokasi Komersial, sawah, dan perumahan Lokasi Kegiatan Konstruksi Rute mobilisasi peralatan & sekitar aktivitas SIMURP Lokasi Konstruksi & Kegiatan SIMURP Setiap Grup P3A saluran irigasi DI Pamukkulu Bagaimana (Apakah parameternya dipantau?) Pengamatan langsung pengguna air atau petani dan pengkajian keluhan masyarakat yang dihasilkan dari kegiatan SIMURP. Hasil pengamatan dan keluhan dilakukan pada tabulasi dibandingkan dengan bulan sebelumnya Pengamatan langsung pengguna air atau petani dan pengkajian keluhan masyarakat yang dihasilkan dari kegiatan SIMURP. Hasil pengamatan dan keluhan dilakukan pada tabulasi dibandingkan dengan bulan sebelumnya Pengambilan sampel udara sekitar 24 jam menggunakan "impeller sampler udara" dan dianalisis di laboratorium. Hasil laboratorium dibandingkan dengan standar kualitas. Pengukuran langsung dengan Sound Level Meter. Hasil pengukurannya dibandingkan dengan standar kualitas. Sampel air diambil dan dianalisis di laboratorium. Hasil analisisnya dibandingkan dengan kualitas standar memantau keluhan masyarakat terkait gangguan akses Pengamatan langsung kondisi sanitasi dan perhitungan volume pembuangan sampah dari TPS Pengamatan langsung pengguna air atau petani dan pengkajian keluhan masyarakat yang dihasilkan dari kegiatan SIMURP. Hasil pengamatan dan keluhan dilakukan pada tabulasi dibandingkan dengan bulan sebelumnya Menghitung debit air dan membandingkannya dengan data sebelumnya Kapan (Tentukan frekuensi / atau kontinyu?) setiap 3 bulan Mengapa (Apakah parameter dipantau?) Biaya (jika tidak termasuk dalam ) Siapa (bertanggung jawab untuk memantau?) 6

7

19.2 DI Jurang Batu Rencana Lingkungan dan Sosial Rencana Mitigasi dan Pemantauan Daftar Kegiatan Konstruksi dan Rehabilitasi BAGIAN 1: KELEMBAGAAN & ADMINISTRASI Negara Indonesia Nama Proyek Persiapan Modernisasi Irigasi Strategis dan Proyek Revitalisasi Mendesak Lingkup proyek dan kegiatan Pengaturan kelembagaan (Nama dan Kontak) Pengaturan Pelaksanaan (Nama dan Kontak) Mobilisasi peralatan, bahan dan tenaga kerja. Pekerjaan konstruksi berskala kecil tidak akan menciptakan arus kerja. Pembongkaran kerusakan struktur yang ada; Rehabilitasi drainase irigasi. Pengambilan sedimen; Instalasi pintu irigasi. Bank Dunia (Pemimpin Tim Proyek) Jun Matsumoto Pengawas Pengamanan Virza S. Sasmitawidjaja Pengelola Proyek Irigasi dan Rawa Pengawasan Mitra Lokal Irigasi dan Rawa Ninin K. Dewi DESKRIPSI LAPANGAN Nama DI DI Jurang Batu Penjelasan Lokasi DI Jurang Batu terletak di Kabupaten Lombok Kegiatan Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Skema irigasi Jurang Batu berada di bawah B / BWS Nusa Tenggara I Siapa yang Pemerintah memiliki lahan? Deskripsi Geografi LEGISLASI Identifikasi undang-undang dan izin nasional dan lokal yang berlaku untuk kegiatan proyek Konsultasi Publik Identifikasi kapan / dimana proses konsultasi publik berlangsung Supervisor Inspektorat Lokal Mitra lokal dan / atau Penerima Lokasi ini kebanyakan berada di kawasan desa. Namun ada beberapa daerah yang melewati daerah perkotaan. Kontraktor Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Lingkungan Hidup Peraturan Pemerintah (PP) No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan Hidup Peraturan Menteri Lingkungan Hidup (Permen LH) No. 05 Tahun 2012 tentang Jenis Kegiatan yang Diperlukan AMDAL Peraturan Kementerian Lingkungan Hidup (Permen LH) No. 13 Tahun 2010 tentang Upaya Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) dan Surat Pernyataan Jaminan Pelaksanaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SPPL) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 10 / PRT / M / 2008 tentang Jenis Rencana Bisnis dan / atau Kegiatan Aktuaria di bawah Pekerjaan Umum yang memerlukan dokumen Upaya Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL). 09 november 2017 di Hotel Dmax, Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat PEMBANGUNAN KAPASITAS INSTITUSI Apakah akan ada [ ] Tidak atau [ ]Y jika Ya, Lampiran 2 mencakup program peningkatan kapasitas peningkatan kapasitas? 8

BAGIAN 2: PENAPISAN LINGKUNGAN DAN SOSIAL Apakah aktivitas di Kegiatan dan contoh isu dan / atau dampak potensial lokasi mencakup / melibatkan masalah 1. Rehabilitasi Bangunan dan / atau dampak Lalu lintas kendaraan khusus lokasi potensial berikut Kenaikan debu dan kebisingan dari pembongkaran dan / atau konstruksi ini: Limbah konstruksi 2. Konstruksi Baru Dampak penggalian dan erosi tanah Meningkatkan beban sedimen di perairan penerima Lalu lintas kendaraan khusus lokasi Kenaikan debu dan kebisingan dari pembongkaran dan / atau konstruksi Limbah konstruksi 3. Sistem pengolahan air limbah perorangan Limbah dan / atau pembuangan ke perairan penerima 4. Bangunan bersejarah) dan distrik Resiko kerusakan pada situs arkeologi atau situs arkeologi yang diketahui / tidak dikenal 5. Akuisisi tanah 3 Pembebasan sukarela skala kecil 6. Bahan berbahaya atau beracun 4 Pelepasan dan pembuangan pembongkaran beracun dan / atau berbahaya dan / atau limbah konstruksi Penyimpanan minyak mesin dan pelumas 7. Dampak terhadap hutan dan / atau kawasan lindung Perambahan pada hutan yang ditunjuk, penyangga dan / atau kawasan lindung Gangguan habitat hewan yang dilindungi secara lokal 8. Penanganan / pengelolaan limbah medis Limbah klinis, benda tajam, produk farmasi (limbah kimia sitokimia dan berbahaya), limbah radioaktif, limbah rumah tangga organik, limbah rumah tangga non-organik Di tempat pembuangan limbah medis di tempat atau di luar lokasi 9. Keselamatan Lalu Lintas dan Pejalan Kaki Lalu lintas kendaraan khusus lokasi Situs berada di daerah padat penduduk 10. Persepsi Masyarakat Persiapan Desain Mobilisasi tenaga kerja Status Jika Ya untuk apapun [ ] Ya [ ] Tidak [ ] Ya [ ] Tidak [ ] Ya [ ] Tidak [ ] Ya [ ] Tidak [ ] Ya [ ] Tidak Referensi tambahan Lihat Bagian B di bawah ini Lihat Bagian B di bawah ini Lihat Bagian C di bawah ini Lihat Bagian D di bawah ini Lihat Bagian E di bawah ini Lihat Bagian F di bawah ini Lihat Bagian G di bawah ini Lihat Bagian H di bawah ini Lihat Bagian I di bawah ini Lihat Bagian J di bawah ini 3 Akuisisi tanah meliputi pemindahan orang, perubahan perambahan mata pencaharian atas kepemilikan pribadi ini adalah tanah yang dibeli / ditransfer dan mempengaruhi orang-orang yang tinggal dan / atau penghuni liar dan / atau mengoperasikan bisnis (kios) di atas tanah yang diakuisisi. 4 Bahan beracun / berbahaya termasuk dan tidak terbatas pada asbes, cat beracun, pelepasan cat timah, dan lain-lain. 9

BAGIAN 3: RENCANA MITIGASI KEGIATAN PARAMETER CHECKLIST RENCANA BAIK TINDAKAN MITIGASI A. Kondisi Umum Pemberitahuan dan Keselamatan Pekerja (g) Inspektorat konstruksi dan lingkungan setempat dan masyarakat telah diberitahu tentang kegiatan yang akan datang (h) Masyarakat telah diberitahu mengenai karya tersebut melalui pemberitahuan yang sesuai di media dan / atau di tempat yang dapat diakses publik (termasuk tempat karya) (i) Semua izin yang diperlukan secara hukum (termasuk tidak terbatas pada penggunaan lahan, penggunaan sumber daya, pembuangan, izin inspeksi kebersihan) telah diperoleh untuk konstruksi dan / atau rehabilitasi (j) Semua pekerjaan akan dilakukan secara aman dan disiplin yang dirancang untuk meminimalkan dampak pada penduduk dan lingkungan sekitar. (k) APD pekerja akan mematuhi praktik baik internasional (selalu hardhat, diperlukan masker dan kacamata pengaman, baju zirah dan sepatu keselamatan) (l) signposting yang tepat dari situs akan memberi tahu pekerja tentang peraturan dan peraturan penting yang harus B. Kegiatan Rehabilitasi Umum dan / atau Kegiatan Konstruksi C. Sistem pengolahan air limbah perorangan D. Gedung bersejarah Kualitas udara Kebisingan diikuti. (g) Selama pembongkaran interior menggunakan puing-puing di atas lantai pertama (h) Jaga agar puing-puing pembongkaran di daerah terkendali dan semprot dengan kabut air untuk mengurangi debu puing (i) Menekan debu selama pengeboran / penghancuran dinding pneumatik dengan penyemprotan air dan / atau memasang selungkup layar debu di lokasi yang sedang berlangsung. (j) Menjaga lingkungan sekitar (jalan setapak, jalan) bebas dari kotoran untuk meminimalkan debu (k) Tidak akan ada pembakaran terbuka konstruksi / bahan limbah di lokasi (l) Tidak akan ada pemalasan kendaraan konstruksi yang berlebihan di lokasi (c) Kebisingan konstruksi akan dibatasi pada waktu yang terbatas yang disetujui dalam izin tersebut (d) Selama operasi mesin meliputi generator, kompresor udara dan peralatan mekanis bertenaga lainnya harus ditutup, dan peralatan ditempatkan sejauh mungkin dari area pemukiman. Kualitas Air (b) Situs akan menetapkan tindakan pengendalian erosi dan sedimen yang sesuai seperti misalnya balok jerami dan / atau pagar lumpur untuk mencegah endapan agar tidak bergerak dan menyebabkan kekeruhan berlebihan di sungai dan sungai terdekat. Sampah Kualitas air Warisan budaya (g) Pengumpulan sampah dan jalur pembuangan akan diidentifikasi untuk semua jenis limbah utama yang dihasilkan dari kegiatan pembongkaran dan konstruksi. (h) Konstruksi mineral dan limbah pembongkaran akan dipisahkan dari sampah umum, limbah organik, cair dan kimia oleh penyortiran di tempat dan disimpan dalam wadah yang sesuai. (i) Limbah konstruksi akan dikumpulkan dan dibuang dengan benar oleh kolektor berlisensi (j) Catatan pembuangan limbah akan dipertahankan sebagai bukti pengelolaan yang tepat sebagaimana yang dirancang. (k) Kapan pun layak kontraktor akan menggunakan kembali dan mendaur ulang bahan yang sesuai dan layak (l) (kecuali asbes) Kontak untuk penanganan pengaduan akan tersedia di lokasi konstruksi 10

BAGIAN 4: RENCANA PEMANTAUAN E. Akuisisi Tanah Rencana / Kerangka Acuan Tanah F. Bahan Beracun Asbes limbah beracun / (e) Penyimpanan sementara di tempat semua bahan berbahaya atau beracun akan berada dalam wadah yang aman berbahaya yang diberi label dengan rincian komposisi, sifat dan informasi penanganan. (f) Wadah zat berbahaya harus ditempatkan dalam wadah anti bocor untuk mencegah tumpahan dan pelepasan (g) Limbah diangkut oleh operator yang berlisensi khusus dan dibuang ke fasilitas berlisensi. G. Mempengaruhi hutan dan / atau kawasan lindung H. Pembuangan limbah medis I. Keselamatan Lalu Lintas dan Pejalan Kaki J. Persepsi Masyarakat Perlindungan Infrastruktur untuk pengelolaan limbah medis Bahaya langsung atau tidak langsung terhadap lalu lintas dan pejalan kaki oleh kegiatan konstruksi Pengaduan masyarakat (h) Cat dengan bahan beracun atau pelarut atau cat berbasis timah tidak akan digunakan (b) Sesuai dengan peraturan nasional, kontraktor akan memastikan bahwa lokasi konstruksi diamankan dengan benar dan lalu lintas terkait konstruksi diatur. Ini termasuk namun tidak terbatas pada Signposting, tanda peringatan, penghalang dan pengalihan lalu lintas: situs akan terlihat jelas dan masyarakat memperingatkan semua potensi bahaya Sistem manajemen lalu lintas dan pelatihan staf, terutama untuk akses ke lokasi dan lalu lintas padat di dekat lokasi. Penyediaan jalur yang aman dan penyeberangan untuk pejalan kaki di mana lalu lintas konstruksi mengganggu. Penyesuaian jam kerja dengan pola lalu lintas lokal, mis. menghindari aktivitas transportasi utama pada jam sibuk atau waktu pergerakan ternak Manajemen lalu lintas aktif oleh staf terlatih dan terlihat di lokasi, jika diperlukan untuk perjalanan yang aman dan nyaman bagi publik. Memastikan akses yang aman dan berkesinambungan ke fasilitas kantor, pertokoan dan tempat tinggal selama kegiatan renovasi, jika bangunan tetap terbuka untuk umum. (h) Memprioritaskan masyarakat di sekitar lokasi untuk menjadi buruh bangunan. (i) Mendekati masyarakat di sekitar lokasi yang terkait dengan spesifikasi dan persyaratan ketenagakerjaan yang dipersyaratkan (j) Berkoordinasi dengan pemerintah daerah atau kelompok masyarakat terkait dengan kebutuhan tenaga kerja (k) Menyediakan kesempatan bagi masyarakat sekitar untuk melakukan usaha sebanyak lokasi kegiatan (l) Berikan upah minimum sama dengan upah minimum yang berlaku. (m) enaga kerja lengkap dengan peralatan pelindung diri pada pekerjaan konstruksi langsung (n) Kontak untuk penanganan pengaduan akan tersedia di lokasi konstruksi 11

Tahap Selama persiapan kegiatan Selama aktivitas pelaksanaan Selama aktivitas pengawasan Apa (Apakah parameternya dipantau?) Persepsi negatif yang muncul di masyarakat sekitar lokasi yang tampil dalam keluhan Persepsi negatif yang muncul di masyarakat sekitar situs yang tampil dalam keluhan SOx, NOx, CO, Pb, dan Debu Tingkat kebisingan BOD, DO, COD, TSS, dan TDS terjadinya kendala lalu lintas (akses) yang disebabkan oleh aktivitas SIMURP kondisi sanitasi sekitar base camp dan lokasi kegiatan keluhan pengguna air dan petani terhadap distribusi air kuantitas air Dimana (Apakah parameternya dipantau?) Desa-desa dilewati oleh kegiatan SIMURP Desa-desa dilewati oleh kegiatan SIMURP Lokasi Komersial, sawah, dan perumahan Lokasi Komersial, sawah, dan perumahan Lokasi Kegiatan Konstruksi Rute mobilisasi peralatan & sekitar aktivitas SIMURP Lokasi Konstruksi & Kegiatan SIMURP Setiap Grup P3A saluran irigasi DI Jurang Batu Bagaimana (Apakah parameternya dipantau?) Pengamatan langsung pengguna air atau petani dan pengkajian keluhan masyarakat yang dihasilkan dari kegiatan SIMURP. Hasil pengamatan dan keluhan dilakukan pada tabulasi dibandingkan dengan bulan sebelumnya Pengamatan langsung pengguna air atau petani dan pengkajian keluhan masyarakat yang dihasilkan dari kegiatan SIMURP. Hasil pengamatan dan keluhan dilakukan pada tabulasi dibandingkan dengan bulan sebelumnya Pengambilan sampel udara sekitar 24 jam menggunakan "impeller sampler udara" dan dianalisis di laboratorium. Hasil laboratorium dibandingkan dengan standar kualitas. Pengukuran langsung dengan Sound Level Meter. Hasil pengukurannya dibandingkan dengan standar kualitas. Sampel air diambil dan dianalisis di laboratorium. Hasil analisisnya dibandingkan dengan kualitas standar memantau keluhan masyarakat terkait gangguan akses Pengamatan langsung kondisi sanitasi dan perhitungan volume pembuangan sampah dari TPS Pengamatan langsung pengguna air atau petani dan pengkajian keluhan masyarakat yang dihasilkan dari kegiatan SIMURP. Hasil pengamatan dan keluhan dilakukan pada tabulasi dibandingkan dengan bulan sebelumnya Menghitung debit air dan membandingkannya dengan data sebelumnya Kapan (Tentukan frekuensi / atau kontinyu?) setiap 3 bulan Mengapa (Apakah parameter dipantau?) Biaya (jika tidak termasuk dalam ) Siapa (bertanggung jawab untuk memantau?) 12

13

19.3 DI Talang Rencana Lingkungan dan Sosial Rencana Mitigasi dan Pemantauan Daftar Kegiatan Konstruksi dan Rehabilitasi BAGIAN 1: KELEMBAGAAN & ADMINISTRASI Negara Indonesia Nama Proyek Persiapan Modernisasi Irigasi Strategis dan Proyek Revitalisasi Mendesak Lingkup proyek dan kegiatan Pengaturan kelembagaan (Nama dan Kontak) Pengaturan Pelaksanaan (Nama dan Kontak) Mobilisasi peralatan, bahan dan tenaga kerja. Pekerjaan konstruksi berskala kecil tidak akan menciptakan arus kerja. Pembongkaran kerusakan struktur yang ada; Rehabilitasi drainase irigasi. Pengambilan sedimen; Instalasi pintu irigasi. Bank Dunia (Pemimpin Tim Proyek) Jun Matsumoto Pengawas Pengamanan Virza S. Sasmitawidjaja Pengelola Proyek Irigasi dan Rawa Pengawasan Mitra Lokal Irigasi dan Rawa Ninin K. Dewi DESKRIPSI LAPANGAN Nama DI DI Talang Penjelasan Lokasi DI Talang terletak di Kabupaten Jember, Propinsi Kegiatan Jawa Timur. Skema irigasi Talang berada di bawah BBWS Brantas. Siapa yang Pemerintah memiliki lahan? Deskripsi Geografi LEGISLASI Identifikasi undang-undang dan izin nasional dan lokal yang berlaku untuk kegiatan proyek Konsultasi Publik Identifikasi kapan / dimana proses konsultasi publik berlangsung Supervisor Inspektorat Lokal Mitra lokal dan / atau Penerima Lokasi ini kebanyakan berada di kawasan desa. Namun ada beberapa daerah yang melewati daerah perkotaan. Kontraktor Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Lingkungan Hidup Peraturan Pemerintah (PP) No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan Hidup Peraturan Menteri Lingkungan Hidup (Permen LH) No. 05 Tahun 2012 tentang Jenis Kegiatan yang Diperlukan AMDAL Peraturan Kementerian Lingkungan Hidup (Permen LH) No. 13 Tahun 2010 tentang Upaya Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) dan Surat Pernyataan Jaminan Pelaksanaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SPPL) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 10 / PRT / M / 2008 tentang Jenis Rencana Bisnis dan / atau Kegiatan Aktuaria di bawah Pekerjaan Umum yang memerlukan dokumen Upaya Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL). 09 November 2017 di Gedung PU Bina Marga, Jember, Jawa Timur PEMBANGUNAN KAPASITAS INSTITUSI Apakah akan ada [ ] Tidak atau [ ]Y jika Ya, Lampiran 2 mencakup program peningkatan kapasitas peningkatan kapasitas? 14

BAGIAN 2: PENAPISAN LINGKUNGAN DAN SOSIAL Apakah aktivitas di Kegiatan dan contoh isu dan / atau dampak potensial lokasi mencakup / melibatkan masalah 1. Rehabilitasi Bangunan dan / atau dampak Lalu lintas kendaraan khusus lokasi potensial berikut Kenaikan debu dan kebisingan dari pembongkaran dan / atau konstruksi ini: Limbah konstruksi 2. Konstruksi Baru Dampak penggalian dan erosi tanah Meningkatkan beban sedimen di perairan penerima Lalu lintas kendaraan khusus lokasi Kenaikan debu dan kebisingan dari pembongkaran dan / atau konstruksi Limbah konstruksi 3. Sistem pengolahan air limbah perorangan Limbah dan / atau pembuangan ke perairan penerima 4. Bangunan bersejarah) dan distrik Resiko kerusakan pada situs arkeologi atau situs arkeologi yang diketahui / tidak dikenal 5. Akuisisi tanah 5 Pembebasan sukarela skala kecil 6. Bahan berbahaya atau beracun 6 Pelepasan dan pembuangan pembongkaran beracun dan / atau berbahaya dan / atau limbah konstruksi Penyimpanan minyak mesin dan pelumas 7. Dampak terhadap hutan dan / atau kawasan lindung Perambahan pada hutan yang ditunjuk, penyangga dan / atau kawasan lindung Gangguan habitat hewan yang dilindungi secara lokal 8. Penanganan / pengelolaan limbah medis Limbah klinis, benda tajam, produk farmasi (limbah kimia sitokimia dan berbahaya), limbah radioaktif, limbah rumah tangga organik, limbah rumah tangga non-organik Di tempat pembuangan limbah medis di tempat atau di luar lokasi 9. Keselamatan Lalu Lintas dan Pejalan Kaki Lalu lintas kendaraan khusus lokasi Situs berada di daerah padat penduduk 10. Persepsi Masyarakat Persiapan Desain Mobilisasi tenaga kerja Status Jika Ya untuk apapun [ ] Ya [ ] Tidak [ ] Ya [ ] Tidak [ ] Ya [ ] Tidak [ ] Ya [ ] Tidak [ ] Ya [ ] Tidak Referensi tambahan Lihat Bagian B di bawah ini Lihat Bagian B di bawah ini Lihat Bagian C di bawah ini Lihat Bagian D di bawah ini Lihat Bagian E di bawah ini Lihat Bagian F di bawah ini Lihat Bagian G di bawah ini Lihat Bagian H di bawah ini Lihat Bagian I di bawah ini Lihat Bagian J di bawah ini 5 Akuisisi tanah meliputi pemindahan orang, perubahan perambahan mata pencaharian atas kepemilikan pribadi ini adalah tanah yang dibeli / ditransfer dan mempengaruhi orang-orang yang tinggal dan / atau penghuni liar dan / atau mengoperasikan bisnis (kios) di atas tanah yang diakuisisi. 6 Bahan beracun / berbahaya termasuk dan tidak terbatas pada asbes, cat beracun, pelepasan cat timah, dan lain-lain. 15

BAGIAN 3: RENCANA MITIGASI KEGIATAN PARAMETER CHECKLIST RENCANA BAIK TINDAKAN MITIGASI A. Kondisi Umum Pemberitahuan dan Keselamatan Pekerja (m) Inspektorat konstruksi dan lingkungan setempat dan masyarakat telah diberitahu tentang kegiatan yang akan datang (n) Masyarakat telah diberitahu mengenai karya tersebut melalui pemberitahuan yang sesuai di media dan / atau di tempat yang dapat diakses publik (termasuk tempat karya) (o) Semua izin yang diperlukan secara hukum (termasuk tidak terbatas pada penggunaan lahan, penggunaan sumber daya, pembuangan, izin inspeksi kebersihan) telah diperoleh untuk konstruksi dan / atau rehabilitasi (p) Semua pekerjaan akan dilakukan secara aman dan disiplin yang dirancang untuk meminimalkan dampak pada penduduk dan lingkungan sekitar. (q) APD pekerja akan mematuhi praktik baik internasional (selalu hardhat, diperlukan masker dan kacamata pengaman, baju zirah dan sepatu keselamatan) (r) signposting yang tepat dari situs akan memberi tahu pekerja tentang peraturan dan peraturan penting yang harus B. Kegiatan Rehabilitasi Umum dan / atau Kegiatan Konstruksi C. Sistem pengolahan air limbah perorangan D. Gedung bersejarah Kualitas udara Kebisingan diikuti. (m) Selama pembongkaran interior menggunakan puing-puing di atas lantai pertama (n) Jaga agar puing-puing pembongkaran di daerah terkendali dan semprot dengan kabut air untuk mengurangi debu puing (o) Menekan debu selama pengeboran / penghancuran dinding pneumatik dengan penyemprotan air dan / atau memasang selungkup layar debu di lokasi yang sedang berlangsung. (p) Menjaga lingkungan sekitar (jalan setapak, jalan) bebas dari kotoran untuk meminimalkan debu (q) Tidak akan ada pembakaran terbuka konstruksi / bahan limbah di lokasi (r) Tidak akan ada pemalasan kendaraan konstruksi yang berlebihan di lokasi (e) Kebisingan konstruksi akan dibatasi pada waktu yang terbatas yang disetujui dalam izin tersebut (f) Selama operasi mesin meliputi generator, kompresor udara dan peralatan mekanis bertenaga lainnya harus ditutup, dan peralatan ditempatkan sejauh mungkin dari area pemukiman. Kualitas Air (c) Situs akan menetapkan tindakan pengendalian erosi dan sedimen yang sesuai seperti misalnya balok jerami dan / atau pagar lumpur untuk mencegah endapan agar tidak bergerak dan menyebabkan kekeruhan berlebihan di sungai dan sungai terdekat. Sampah Kualitas air Warisan budaya (m) Pengumpulan sampah dan jalur pembuangan akan diidentifikasi untuk semua jenis limbah utama yang dihasilkan dari kegiatan pembongkaran dan konstruksi. (n) Konstruksi mineral dan limbah pembongkaran akan dipisahkan dari sampah umum, limbah organik, cair dan kimia oleh penyortiran di tempat dan disimpan dalam wadah yang sesuai. (o) Limbah konstruksi akan dikumpulkan dan dibuang dengan benar oleh kolektor berlisensi (p) Catatan pembuangan limbah akan dipertahankan sebagai bukti pengelolaan yang tepat sebagaimana yang dirancang. (q) Kapan pun layak kontraktor akan menggunakan kembali dan mendaur ulang bahan yang sesuai dan layak (kecuali asbes) (r) Kontak untuk penanganan pengaduan akan tersedia di lokasi konstruksi 16

BAGIAN 4: RENCANA PEMANTAUAN E. Akuisisi Tanah Rencana / Kerangka Acuan Tanah F. Bahan Beracun Asbes limbah beracun / berbahaya (i) Penyimpanan sementara di tempat semua bahan berbahaya atau beracun akan berada dalam wadah yang aman yang diberi label dengan rincian komposisi, sifat dan informasi penanganan. (j) Wadah zat berbahaya harus ditempatkan dalam wadah anti bocor untuk mencegah tumpahan dan pelepasan (k) Limbah diangkut oleh operator yang berlisensi khusus dan dibuang ke fasilitas berlisensi. (l) Cat dengan bahan beracun atau pelarut atau cat berbasis timah tidak akan digunakan G. Mempengaruhi Perlindungan hutan dan / atau kawasan lindung H. Pembuangan Infrastruktur untuk pengelolaan limbah medis limbah medis I. Keselamatan Lalu Lintas dan Pejalan Bahaya langsung atau tidak langsung terhadap lalu lintas dan (c) Sesuai dengan peraturan nasional, kontraktor akan memastikan bahwa lokasi konstruksi diamankan dengan benar dan lalu lintas terkait konstruksi diatur. Ini termasuk namun tidak terbatas pada Kaki pejalan kaki oleh kegiatan konstruksi Signposting, tanda peringatan, penghalang dan pengalihan lalu lintas: situs akan terlihat jelas dan masyarakat memperingatkan semua potensi bahaya Sistem manajemen lalu lintas dan pelatihan staf, terutama untuk akses ke lokasi dan lalu lintas padat di dekat lokasi. Penyediaan jalur yang aman dan penyeberangan untuk pejalan kaki di mana lalu lintas konstruksi mengganggu. Penyesuaian jam kerja dengan pola lalu lintas lokal, mis. menghindari aktivitas transportasi utama pada jam sibuk atau waktu pergerakan ternak Manajemen lalu lintas aktif oleh staf terlatih dan terlihat di lokasi, jika diperlukan untuk perjalanan yang aman dan nyaman bagi publik. Memastikan akses yang aman dan berkesinambungan ke fasilitas kantor, pertokoan dan tempat tinggal selama kegiatan renovasi, jika bangunan tetap terbuka untuk umum. J. Persepsi Masyarakat Pengaduan masyarakat (o) Memprioritaskan masyarakat di sekitar lokasi untuk menjadi buruh bangunan. (p) Mendekati masyarakat di sekitar lokasi yang terkait dengan spesifikasi dan persyaratan ketenagakerjaan yang dipersyaratkan (q) Berkoordinasi dengan pemerintah daerah atau kelompok masyarakat terkait dengan kebutuhan tenaga kerja (r) Menyediakan kesempatan bagi masyarakat sekitar untuk melakukan usaha sebanyak lokasi kegiatan (s) Berikan upah minimum sama dengan upah minimum yang berlaku. (t) enaga kerja lengkap dengan peralatan pelindung diri pada pekerjaan konstruksi langsung (u) Kontak untuk penanganan pengaduan akan tersedia di lokasi konstruksi 17

Tahap Selama persiapan kegiatan Selama aktivitas pelaksanaan Selama aktivitas pengawasan Apa (Apakah parameternya dipantau?) Persepsi negatif yang muncul di masyarakat sekitar lokasi yang tampil dalam keluhan Persepsi negatif yang muncul di masyarakat sekitar situs yang tampil dalam keluhan SOx, NOx, CO, Pb, dan Debu Tingkat kebisingan BOD, DO, COD, TSS, dan TDS terjadinya kendala lalu lintas (akses) yang disebabkan oleh aktivitas SIMURP kondisi sanitasi sekitar base camp dan lokasi kegiatan keluhan pengguna air dan petani terhadap distribusi air kuantitas air Dimana (Apakah parameternya dipantau?) Desa-desa dilewati oleh kegiatan SIMURP Desa-desa dilewati oleh kegiatan SIMURP Lokasi Komersial, sawah, dan perumahan Lokasi Komersial, sawah, dan perumahan Lokasi Kegiatan Konstruksi Rute mobilisasi peralatan & sekitar aktivitas SIMURP Lokasi Konstruksi & Kegiatan SIMURP Setiap Grup P3A saluran irigasi DI Talang Bagaimana (Apakah parameternya dipantau?) Pengamatan langsung pengguna air atau petani dan pengkajian keluhan masyarakat yang dihasilkan dari kegiatan SIMURP. Hasil pengamatan dan keluhan dilakukan pada tabulasi dibandingkan dengan bulan sebelumnya Pengamatan langsung pengguna air atau petani dan pengkajian keluhan masyarakat yang dihasilkan dari kegiatan SIMURP. Hasil pengamatan dan keluhan dilakukan pada tabulasi dibandingkan dengan bulan sebelumnya Pengambilan sampel udara sekitar 24 jam menggunakan "impeller sampler udara" dan dianalisis di laboratorium. Hasil laboratorium dibandingkan dengan standar kualitas. Pengukuran langsung dengan Sound Level Meter. Hasil pengukurannya dibandingkan dengan standar kualitas. Sampel air diambil dan dianalisis di laboratorium. Hasil analisisnya dibandingkan dengan kualitas standar memantau keluhan masyarakat terkait gangguan akses Pengamatan langsung kondisi sanitasi dan perhitungan volume pembuangan sampah dari TPS Pengamatan langsung pengguna air atau petani dan pengkajian keluhan masyarakat yang dihasilkan dari kegiatan SIMURP. Hasil pengamatan dan keluhan dilakukan pada tabulasi dibandingkan dengan bulan sebelumnya Menghitung debit air dan membandingkannya dengan data sebelumnya Kapan (Tentukan frekuensi / atau kontinyu?) setiap 3 bulan Mengapa (Apakah parameter dipantau?) Biaya (jika tidak termasuk dalam ) Siapa (bertanggung jawab untuk memantau?) 18

19

19.4 DI Kedung Putri Rencana Lingkungan dan Sosial Rencana Mitigasi dan Pemantauan Daftar Kegiatan Konstruksi dan Rehabilitasi BAGIAN 1: KELEMBAGAAN & ADMINISTRASI Negara Indonesia Nama Proyek Persiapan Modernisasi Irigasi Strategis dan Proyek Revitalisasi Mendesak Lingkup proyek dan kegiatan Pengaturan kelembagaan (Nama dan Kontak) Pengaturan Pelaksanaan (Nama dan Kontak) Mobilisasi peralatan, bahan dan tenaga kerja. Pekerjaan konstruksi berskala kecil tidak akan menciptakan arus kerja. Pembongkaran kerusakan struktur yang ada; Rehabilitasi drainase irigasi. Pengambilan sedimen; Instalasi pintu irigasi. Bank Dunia (Pemimpin Tim Proyek) Jun Matsumoto Pengawas Pengamanan Virza S. Sasmitawidjaja Pengelola Proyek Irigasi dan Rawa Pengawasan Mitra Lokal Irigasi dan Rawa Ninin K. Dewi DESKRIPSI LAPANGAN Nama DI DI Kedung Putri Penjelasan Lokasi DI Kedung Putri terletak di Kabupaten Purworejo, Kegiatan Provinsi Jawa Tengah. Skema Irigasi Kedung Putri berada di bawah B / BWS Serayu Opak. Siapa yang Pemerintah memiliki lahan? Deskripsi Geografi LEGISLASI Identifikasi undang-undang dan izin nasional dan lokal yang berlaku untuk kegiatan proyek Konsultasi Publik Identifikasi kapan / dimana proses konsultasi publik berlangsung Supervisor Inspektorat Lokal Mitra lokal dan / atau Penerima Lokasi ini kebanyakan berada di kawasan desa. Namun ada beberapa daerah yang melewati daerah perkotaan. Kontraktor Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Lingkungan Hidup Peraturan Pemerintah (PP) No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan Hidup Peraturan Menteri Lingkungan Hidup (Permen LH) No. 05 Tahun 2012 tentang Jenis Kegiatan yang Diperlukan AMDAL Peraturan Kementerian Lingkungan Hidup (Permen LH) No. 13 Tahun 2010 tentang Upaya Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) dan Surat Pernyataan Jaminan Pelaksanaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SPPL) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 10 / PRT / M / 2008 tentang Jenis Rencana Bisnis dan / atau Kegiatan Aktuaria di bawah Pekerjaan Umum yang memerlukan dokumen Upaya Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL). 02 november 2017 di Hotel Sanjaya Inn, Purworejo, Provinsi Jawa Tengah PEMBANGUNAN KAPASITAS INSTITUSI Apakah akan ada [ ] Tidak atau [ ]Y jika Ya, Lampiran 2 mencakup program peningkatan kapasitas peningkatan kapasitas? 20

BAGIAN 2: PENAPISAN LINGKUNGAN DAN SOSIAL Apakah aktivitas di Kegiatan dan contoh isu dan / atau dampak potensial lokasi mencakup / melibatkan masalah 11. Rehabilitasi Bangunan dan / atau dampak Lalu lintas kendaraan khusus lokasi potensial berikut Kenaikan debu dan kebisingan dari pembongkaran dan / atau konstruksi ini: Limbah konstruksi 12. Konstruksi Baru Dampak penggalian dan erosi tanah Meningkatkan beban sedimen di perairan penerima Lalu lintas kendaraan khusus lokasi Kenaikan debu dan kebisingan dari pembongkaran dan / atau konstruksi Limbah konstruksi 13. Sistem pengolahan air limbah perorangan Limbah dan / atau pembuangan ke perairan penerima 14. Bangunan bersejarah) dan distrik Resiko kerusakan pada situs arkeologi atau situs arkeologi yang diketahui / tidak dikenal 15. Akuisisi tanah 7 Pembebasan sukarela skala kecil 16. Bahan berbahaya atau beracun 8 Pelepasan dan pembuangan pembongkaran beracun dan / atau berbahaya dan / atau limbah konstruksi Penyimpanan minyak mesin dan pelumas 17. Dampak terhadap hutan dan / atau kawasan lindung Perambahan pada hutan yang ditunjuk, penyangga dan / atau kawasan lindung Gangguan habitat hewan yang dilindungi secara lokal 18. Penanganan / pengelolaan limbah medis Limbah klinis, benda tajam, produk farmasi (limbah kimia sitokimia dan berbahaya), limbah radioaktif, limbah rumah tangga organik, limbah rumah tangga non-organik Di tempat pembuangan limbah medis di tempat atau di luar lokasi 19. Keselamatan Lalu Lintas dan Pejalan Kaki Lalu lintas kendaraan khusus lokasi Situs berada di daerah padat penduduk 20. Persepsi Masyarakat Persiapan Desain Mobilisasi tenaga kerja Status Jika Ya untuk apapun [ ] Ya [ ] Tidak [ ] Ya [ ] Tidak [ ] Ya [ ] Tidak [ ] Ya [ ] Tidak [ ] Ya [ ] Tidak Referensi tambahan Lihat Bagian B di bawah ini Lihat Bagian B di bawah ini Lihat Bagian C di bawah ini Lihat Bagian D di bawah ini Lihat Bagian E di bawah ini Lihat Bagian F di bawah ini Lihat Bagian G di bawah ini Lihat Bagian H di bawah ini Lihat Bagian I di bawah ini Lihat Bagian J di bawah ini 7 Akuisisi tanah meliputi pemindahan orang, perubahan perambahan mata pencaharian atas kepemilikan pribadi ini adalah tanah yang dibeli / ditransfer dan mempengaruhi orang-orang yang tinggal dan / atau penghuni liar dan / atau mengoperasikan bisnis (kios) di atas tanah yang diakuisisi. 8 Bahan beracun / berbahaya termasuk dan tidak terbatas pada asbes, cat beracun, pelepasan cat timah, dan lain-lain. 21

AGIAN 3: RENCANA MITIGASI KEGIATAN PARAMETER CHECKLIST RENCANA BAIK TINDAKAN MITIGASI A. Kondisi Umum Pemberitahuan dan Keselamatan (s) Inspektorat konstruksi dan lingkungan setempat dan masyarakat telah diberitahu tentang kegiatan yang akan Pekerja datang (t) Masyarakat telah diberitahu mengenai karya tersebut melalui pemberitahuan yang sesuai di media dan / atau di tempat yang dapat diakses publik (termasuk tempat karya) (u) Semua izin yang diperlukan secara hukum (termasuk tidak terbatas pada penggunaan lahan, penggunaan sumber daya, pembuangan, izin inspeksi kebersihan) telah diperoleh untuk konstruksi dan / atau rehabilitasi (v) Semua pekerjaan akan dilakukan secara aman dan disiplin yang dirancang untuk meminimalkan dampak pada penduduk dan lingkungan sekitar. (w) APD pekerja akan mematuhi praktik baik internasional (selalu hardhat, diperlukan masker dan kacamata pengaman, baju zirah dan sepatu keselamatan) (x) signposting yang tepat dari situs akan memberi tahu pekerja tentang peraturan dan peraturan penting yang harus B. Kegiatan Rehabilitasi Umum dan / atau Kegiatan Konstruksi C. Sistem pengolahan air limbah perorangan D. Gedung bersejarah Kualitas udara Kebisingan diikuti. (s) Selama pembongkaran interior menggunakan puing-puing di atas lantai pertama (t) Jaga agar puing-puing pembongkaran di daerah terkendali dan semprot dengan kabut air untuk mengurangi debu puing (u) Menekan debu selama pengeboran / penghancuran dinding pneumatik dengan penyemprotan air dan / atau memasang selungkup layar debu di lokasi yang sedang berlangsung. (v) Menjaga lingkungan sekitar (jalan setapak, jalan) bebas dari kotoran untuk meminimalkan debu (w) Tidak akan ada pembakaran terbuka konstruksi / bahan limbah di lokasi (x) Tidak akan ada pemalasan kendaraan konstruksi yang berlebihan di lokasi (g) Kebisingan konstruksi akan dibatasi pada waktu yang terbatas yang disetujui dalam izin tersebut (h) Selama operasi mesin meliputi generator, kompresor udara dan peralatan mekanis bertenaga lainnya harus ditutup, dan peralatan ditempatkan sejauh mungkin dari area pemukiman. Kualitas Air (d) Situs akan menetapkan tindakan pengendalian erosi dan sedimen yang sesuai seperti misalnya balok jerami dan / atau pagar lumpur untuk mencegah endapan agar tidak bergerak dan menyebabkan kekeruhan berlebihan di sungai dan sungai terdekat. Sampah Kualitas air Warisan budaya (s) Pengumpulan sampah dan jalur pembuangan akan diidentifikasi untuk semua jenis limbah utama yang dihasilkan dari kegiatan pembongkaran dan konstruksi. (t) Konstruksi mineral dan limbah pembongkaran akan dipisahkan dari sampah umum, limbah organik, cair dan kimia oleh penyortiran di tempat dan disimpan dalam wadah yang sesuai. (u) Limbah konstruksi akan dikumpulkan dan dibuang dengan benar oleh kolektor berlisensi (v) Catatan pembuangan limbah akan dipertahankan sebagai bukti pengelolaan yang tepat sebagaimana yang dirancang. (w) Kapan pun layak kontraktor akan menggunakan kembali dan mendaur ulang bahan yang sesuai dan layak (kecuali asbes) (x) Kontak untuk penanganan pengaduan akan tersedia di lokasi konstruksi 22

BAGIAN 4: RENCANA PEMANTAUAN E. Akuisisi Tanah Rencana / Kerangka Acuan Tanah F. Bahan Beracun Asbes limbah beracun / (m) Penyimpanan sementara di tempat semua bahan berbahaya atau beracun akan berada dalam wadah yang aman berbahaya yang diberi label dengan rincian komposisi, sifat dan informasi penanganan. (n) Wadah zat berbahaya harus ditempatkan dalam wadah anti bocor untuk mencegah tumpahan dan pelepasan (o) Limbah diangkut oleh operator yang berlisensi khusus dan dibuang ke fasilitas berlisensi. G. Mempengaruhi hutan dan / atau kawasan lindung H. Pembuangan limbah medis I. Keselamatan Lalu Lintas dan Pejalan Kaki J. Persepsi Masyarakat Perlindungan Infrastruktur untuk pengelolaan limbah medis Bahaya langsung atau tidak langsung terhadap lalu lintas dan pejalan kaki oleh kegiatan konstruksi Pengaduan masyarakat (p) Cat dengan bahan beracun atau pelarut atau cat berbasis timah tidak akan digunakan (d) Sesuai dengan peraturan nasional, kontraktor akan memastikan bahwa lokasi konstruksi diamankan dengan benar dan lalu lintas terkait konstruksi diatur. Ini termasuk namun tidak terbatas pada Signposting, tanda peringatan, penghalang dan pengalihan lalu lintas: situs akan terlihat jelas dan masyarakat memperingatkan semua potensi bahaya Sistem manajemen lalu lintas dan pelatihan staf, terutama untuk akses ke lokasi dan lalu lintas padat di dekat lokasi. Penyediaan jalur yang aman dan penyeberangan untuk pejalan kaki di mana lalu lintas konstruksi mengganggu. Penyesuaian jam kerja dengan pola lalu lintas lokal, mis. menghindari aktivitas transportasi utama pada jam sibuk atau waktu pergerakan ternak Manajemen lalu lintas aktif oleh staf terlatih dan terlihat di lokasi, jika diperlukan untuk perjalanan yang aman dan nyaman bagi publik. Memastikan akses yang aman dan berkesinambungan ke fasilitas kantor, pertokoan dan tempat tinggal selama kegiatan renovasi, jika bangunan tetap terbuka untuk umum. (v) Memprioritaskan masyarakat di sekitar lokasi untuk menjadi buruh bangunan. (w) Mendekati masyarakat di sekitar lokasi yang terkait dengan spesifikasi dan persyaratan ketenagakerjaan yang dipersyaratkan (x) Berkoordinasi dengan pemerintah daerah atau kelompok masyarakat terkait dengan kebutuhan tenaga kerja (y) Menyediakan kesempatan bagi masyarakat sekitar untuk melakukan usaha sebanyak lokasi kegiatan (z) Berikan upah minimum sama dengan upah minimum yang berlaku. (aa) enaga kerja lengkap dengan peralatan pelindung diri pada pekerjaan konstruksi langsung (bb) Kontak untuk penanganan pengaduan akan tersedia di lokasi konstruksi 23

Tahap Selama persiapan kegiatan Selama aktivitas pelaksanaan Selama aktivitas pengawasan Apa (Apakah parameternya dipantau?) Persepsi negatif yang muncul di masyarakat sekitar lokasi yang tampil dalam keluhan Persepsi negatif yang muncul di masyarakat sekitar situs yang tampil dalam keluhan SOx, NOx, CO, Pb, dan Debu Tingkat kebisingan BOD, DO, COD, TSS, dan TDS terjadinya kendala lalu lintas (akses) yang disebabkan oleh aktivitas SIMURP kondisi sanitasi sekitar base camp dan lokasi kegiatan keluhan pengguna air dan petani terhadap distribusi air kuantitas air Dimana (Apakah parameternya dipantau?) Desa-desa dilewati oleh kegiatan SIMURP Desa-desa dilewati oleh kegiatan SIMURP Lokasi Komersial, sawah, dan perumahan Lokasi Komersial, sawah, dan perumahan Lokasi Kegiatan Konstruksi Rute mobilisasi peralatan & sekitar aktivitas SIMURP Lokasi Konstruksi & Kegiatan SIMURP Setiap Grup P3A saluran irigasi DI Kedung Putri Bagaimana (Apakah parameternya dipantau?) Pengamatan langsung pengguna air atau petani dan pengkajian keluhan masyarakat yang dihasilkan dari kegiatan SIMURP. Hasil pengamatan dan keluhan dilakukan pada tabulasi dibandingkan dengan bulan sebelumnya Pengamatan langsung pengguna air atau petani dan pengkajian keluhan masyarakat yang dihasilkan dari kegiatan SIMURP. Hasil pengamatan dan keluhan dilakukan pada tabulasi dibandingkan dengan bulan sebelumnya Pengambilan sampel udara sekitar 24 jam menggunakan "impeller sampler udara" dan dianalisis di laboratorium. Hasil laboratorium dibandingkan dengan standar kualitas. Pengukuran langsung dengan Sound Level Meter. Hasil pengukurannya dibandingkan dengan standar kualitas. Sampel air diambil dan dianalisis di laboratorium. Hasil analisisnya dibandingkan dengan kualitas standar memantau keluhan masyarakat terkait gangguan akses Pengamatan langsung kondisi sanitasi dan perhitungan volume pembuangan sampah dari TPS Pengamatan langsung pengguna air atau petani dan pengkajian keluhan masyarakat yang dihasilkan dari kegiatan SIMURP. Hasil pengamatan dan keluhan dilakukan pada tabulasi dibandingkan dengan bulan sebelumnya Menghitung debit air dan membandingkannya dengan data sebelumnya Kapan (Tentukan frekuensi / atau kontinyu?) setiap 3 bulan Mengapa (Apakah parameter dipantau?) Biaya (jika tidak termasuk dalam ) Siapa (bertanggung jawab untuk memantau?) 24

25

19.5 DI JATILUHUR Rencana Lingkungan dan Sosial Rencana Mitigasi dan Pemantauan Daftar Kegiatan Konstruksi dan Rehabilitasi BAGIAN 1: KELEMBAGAAN & ADMINISTRASI Negara Indonesia Nama Proyek Persiapan Modernisasi Irigasi Strategis dan Proyek Revitalisasi Mendesak Lingkup proyek dan kegiatan Pengaturan kelembagaan (Nama dan Kontak) Pengaturan Pelaksanaan (Nama dan Kontak) Mobilisasi peralatan, bahan dan tenaga kerja. Pekerjaan konstruksi berskala kecil tidak akan menciptakan arus kerja. Pembongkaran kerusakan struktur yang ada; Rehabilitasi drainase irigasi. Pengambilan sedimen; Instalasi pintu irigasi. Bank Dunia (Pemimpin Tim Proyek) Jun Matsumoto Pengawas Pengamanan Virza S. Sasmitawidjaja Pengelola Proyek Irigasi dan Rawa Pengawasan Mitra Lokal Irigasi dan Rawa Ninin K. Dewi DESKRIPSI LAPANGAN Nama DI DI Jatiluhur (SS Macan dan SS Pamanukan) Penjelasan Lokasi DI Jatiluhur (SS Macan dan SS Pamanukan) yang Kegiatan berada di Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat. Skema irigasi Jatiluhur berada di bawah BBWS Citarum Siapa yang Pemerintah memiliki lahan? Deskripsi Geografi LEGISLASI Identifikasi undang-undang dan izin nasional dan lokal yang berlaku untuk kegiatan proyek Konsultasi Publik Identifikasi kapan / dimana proses konsultasi publik berlangsung Supervisor Inspektorat Lokal Mitra lokal dan / atau Penerima Kontraktor Lampiran 1: Peta Situs [ ]Y [] N Lokasi ini kebanyakan berada di kawasan desa. Namun ada beberapa daerah yang melewati daerah perkotaan. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Lingkungan Hidup Peraturan Pemerintah (PP) No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan Hidup Peraturan Menteri Lingkungan Hidup (Permen LH) No. 05 Tahun 2012 tentang Jenis Kegiatan yang Diperlukan AMDAL Peraturan Kementerian Lingkungan Hidup (Permen LH) No. 13 Tahun 2010 tentang Upaya Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) dan Surat Pernyataan Jaminan Pelaksanaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SPPL) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 10 / PRT / M / 2008 tentang Jenis Rencana Bisnis dan / atau Kegiatan Aktuaria di bawah Pekerjaan Umum yang memerlukan dokumen Upaya Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL). 31 Oktober 2017 di Hotel Lotus, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat PEMBANGUNAN KAPASITAS INSTITUSI Apakah akan ada [ ] Tidak atau [ ]Y jika Ya, Lampiran 2 mencakup program peningkatan kapasitas peningkatan kapasitas?

BAGIAN 2: PENAPISAN LINGKUNGAN DAN SOSIAL Apakah aktivitas di Kegiatan dan contoh isu dan / atau dampak potensial lokasi mencakup / melibatkan masalah 21. Rehabilitasi Bangunan dan / atau dampak Lalu lintas kendaraan khusus lokasi potensial berikut Kenaikan debu dan kebisingan dari pembongkaran dan / atau konstruksi ini: Limbah konstruksi 22. Konstruksi Baru Dampak penggalian dan erosi tanah Meningkatkan beban sedimen di perairan penerima Lalu lintas kendaraan khusus lokasi Kenaikan debu dan kebisingan dari pembongkaran dan / atau konstruksi Limbah konstruksi 23. Sistem pengolahan air limbah perorangan Limbah dan / atau pembuangan ke perairan penerima 24. Bangunan bersejarah) dan distrik Resiko kerusakan pada situs arkeologi atau situs arkeologi yang diketahui / tidak dikenal 25. Akuisisi tanah 9 Pembebasan sukarela skala kecil 26. Bahan berbahaya atau beracun 10 Pelepasan dan pembuangan pembongkaran beracun dan / atau berbahaya dan / atau limbah konstruksi Penyimpanan minyak mesin dan pelumas 27. Dampak terhadap hutan dan / atau kawasan lindung Perambahan pada hutan yang ditunjuk, penyangga dan / atau kawasan lindung Gangguan habitat hewan yang dilindungi secara lokal 28. Penanganan / pengelolaan limbah medis Limbah klinis, benda tajam, produk farmasi (limbah kimia sitokimia dan berbahaya), limbah radioaktif, limbah rumah tangga organik, limbah rumah tangga non-organik Di tempat pembuangan limbah medis di tempat atau di luar lokasi 29. Keselamatan Lalu Lintas dan Pejalan Kaki Lalu lintas kendaraan khusus lokasi Situs berada di daerah padat penduduk 30. Persepsi Masyarakat Persiapan Desain Mobilisasi tenaga kerja Status Jika Ya untuk apapun [ ] Ya [ ] Tidak [ ] Ya [ ] Tidak [ ] Ya [ ] Tidak [ ] Ya [ ] Tidak [ ] Ya [ ] Tidak Referensi tambahan Lihat Bagian B di bawah ini Lihat Bagian B di bawah ini Lihat Bagian C di bawah ini Lihat Bagian D di bawah ini Lihat Bagian E di bawah ini Lihat Bagian F di bawah ini Lihat Bagian G di bawah ini Lihat Bagian H di bawah ini Lihat Bagian I di bawah ini Lihat Bagian J di bawah ini 9 Akuisisi tanah meliputi pemindahan orang, perubahan perambahan mata pencaharian atas kepemilikan pribadi ini adalah tanah yang dibeli / ditransfer dan mempengaruhi orang-orang yang tinggal dan / atau penghuni liar dan / atau mengoperasikan bisnis (kios) di atas tanah yang diakuisisi. 10 Bahan beracun / berbahaya termasuk dan tidak terbatas pada asbes, cat beracun, pelepasan cat timah, dan lain-lain. 27

BAGIAN 3: RENCANA MITIGASI KEGIATAN PARAMETER CHECKLIST RENCANA BAIK TINDAKAN MITIGASI A. Kondisi Umum Pemberitahuan dan Keselamatan Pekerja (y) Inspektorat konstruksi dan lingkungan setempat dan masyarakat telah diberitahu tentang kegiatan yang akan datang (z) Masyarakat telah diberitahu mengenai karya tersebut melalui pemberitahuan yang sesuai di media dan / atau di tempat yang dapat diakses publik (termasuk tempat karya) (aa) Semua izin yang diperlukan secara hukum (termasuk tidak terbatas pada penggunaan lahan, penggunaan sumber daya, pembuangan, izin inspeksi kebersihan) telah diperoleh untuk konstruksi dan / atau rehabilitasi (bb) Semua pekerjaan akan dilakukan secara aman dan disiplin yang dirancang untuk meminimalkan dampak pada penduduk dan lingkungan sekitar. (cc) APD pekerja akan mematuhi praktik baik internasional (selalu hardhat, diperlukan masker dan kacamata pengaman, baju zirah dan sepatu keselamatan) (dd) signposting yang tepat dari situs akan memberi tahu pekerja tentang peraturan dan peraturan penting yang harus B. Kegiatan Rehabilitasi Umum dan / atau Kegiatan Konstruksi C. Sistem pengolahan air limbah perorangan D. Gedung bersejarah diikuti. Kualitas udara (y) Selama pembongkaran interior menggunakan puing-puing di atas lantai pertama (z) Jaga agar puing-puing pembongkaran di daerah terkendali dan semprot dengan kabut air untuk mengurangi debu puing (aa) Menekan debu selama pengeboran / penghancuran dinding pneumatik dengan penyemprotan air dan / atau memasang selungkup layar debu di lokasi yang sedang berlangsung. (bb) Menjaga lingkungan sekitar (jalan setapak, jalan) bebas dari kotoran untuk meminimalkan debu (cc) Tidak akan ada pembakaran terbuka konstruksi / bahan limbah di lokasi (dd) Tidak akan ada pemalasan kendaraan konstruksi yang berlebihan di lokasi Kebisingan (i) Kebisingan konstruksi akan dibatasi pada waktu yang terbatas yang disetujui dalam izin tersebut (j) Selama operasi mesin meliputi generator, kompresor udara dan peralatan mekanis bertenaga lainnya harus ditutup, dan peralatan ditempatkan sejauh mungkin dari area pemukiman. Kualitas Air (e) Situs akan menetapkan tindakan pengendalian erosi dan sedimen yang sesuai seperti misalnya balok jerami dan / atau pagar lumpur untuk mencegah endapan agar tidak bergerak dan menyebabkan kekeruhan berlebihan di sungai dan sungai terdekat. Sampah Kualitas air Warisan budaya (y) Pengumpulan sampah dan jalur pembuangan akan diidentifikasi untuk semua jenis limbah utama yang dihasilkan dari kegiatan pembongkaran dan konstruksi. (z) Konstruksi mineral dan limbah pembongkaran akan dipisahkan dari sampah umum, limbah organik, cair dan kimia oleh penyortiran di tempat dan disimpan dalam wadah yang sesuai. (aa) Limbah konstruksi akan dikumpulkan dan dibuang dengan benar oleh kolektor berlisensi (bb) Catatan pembuangan limbah akan dipertahankan sebagai bukti pengelolaan yang tepat sebagaimana yang dirancang. (cc) Kapan pun layak kontraktor akan menggunakan kembali dan mendaur ulang bahan yang sesuai dan layak (kecuali asbes) (dd) Kontak untuk penanganan pengaduan akan tersedia di lokasi konstruksi 28

BAGIAN 4: RENCANA PEMANTAUAN E. Akuisisi Tanah Rencana / Kerangka Acuan Tanah F. Bahan Beracun Asbes limbah beracun / (q) Penyimpanan sementara di tempat semua bahan berbahaya atau beracun akan berada dalam wadah yang aman berbahaya yang diberi label dengan rincian komposisi, sifat dan informasi penanganan. (r) Wadah zat berbahaya harus ditempatkan dalam wadah anti bocor untuk mencegah tumpahan dan pelepasan (s) Limbah diangkut oleh operator yang berlisensi khusus dan dibuang ke fasilitas berlisensi. G. Mempengaruhi hutan dan / atau kawasan lindung H. Pembuangan limbah medis I. Keselamatan Lalu Lintas dan Pejalan Kaki J. Persepsi Masyarakat Perlindungan Infrastruktur untuk pengelolaan limbah medis Bahaya langsung atau tidak langsung terhadap lalu lintas dan pejalan kaki oleh kegiatan konstruksi Pengaduan masyarakat (t) Cat dengan bahan beracun atau pelarut atau cat berbasis timah tidak akan digunakan (e) Sesuai dengan peraturan nasional, kontraktor akan memastikan bahwa lokasi konstruksi diamankan dengan benar dan lalu lintas terkait konstruksi diatur. Ini termasuk namun tidak terbatas pada Signposting, tanda peringatan, penghalang dan pengalihan lalu lintas: situs akan terlihat jelas dan masyarakat memperingatkan semua potensi bahaya Sistem manajemen lalu lintas dan pelatihan staf, terutama untuk akses ke lokasi dan lalu lintas padat di dekat lokasi. Penyediaan jalur yang aman dan penyeberangan untuk pejalan kaki di mana lalu lintas konstruksi mengganggu. Penyesuaian jam kerja dengan pola lalu lintas lokal, mis. menghindari aktivitas transportasi utama pada jam sibuk atau waktu pergerakan ternak Manajemen lalu lintas aktif oleh staf terlatih dan terlihat di lokasi, jika diperlukan untuk perjalanan yang aman dan nyaman bagi publik. Memastikan akses yang aman dan berkesinambungan ke fasilitas kantor, pertokoan dan tempat tinggal selama kegiatan renovasi, jika bangunan tetap terbuka untuk umum. (cc) Memprioritaskan masyarakat di sekitar lokasi untuk menjadi buruh bangunan. (dd) Mendekati masyarakat di sekitar lokasi yang terkait dengan spesifikasi dan persyaratan ketenagakerjaan yang dipersyaratkan (ee) Berkoordinasi dengan pemerintah daerah atau kelompok masyarakat terkait dengan kebutuhan tenaga kerja (ff) Menyediakan kesempatan bagi masyarakat sekitar untuk melakukan usaha sebanyak lokasi kegiatan (gg) Berikan upah minimum sama dengan upah minimum yang berlaku. (hh) enaga kerja lengkap dengan peralatan pelindung diri pada pekerjaan konstruksi langsung (ii) Kontak untuk penanganan pengaduan akan tersedia di lokasi konstruksi 29

Tahap Selama persiapan kegiatan Selama aktivitas pelaksanaan Selama aktivitas pengawasan Apa (Apakah parameternya dipantau?) Persepsi negatif yang muncul di masyarakat sekitar lokasi yang tampil dalam keluhan Persepsi negatif yang muncul di masyarakat sekitar situs yang tampil dalam keluhan SOx, NOx, CO, Pb, dan Debu Tingkat kebisingan BOD, DO, COD, TSS, dan TDS terjadinya kendala lalu lintas (akses) yang disebabkan oleh aktivitas SIMURP kondisi sanitasi sekitar base camp dan lokasi kegiatan keluhan pengguna air dan petani terhadap distribusi air kuantitas air Dimana (Apakah parameternya dipantau?) Desa-desa dilewati oleh kegiatan SIMURP Desa-desa dilewati oleh kegiatan SIMURP Lokasi Komersial, sawah, dan perumahan Lokasi Komersial, sawah, dan perumahan Lokasi Kegiatan Konstruksi Rute mobilisasi peralatan & sekitar aktivitas SIMURP Lokasi Konstruksi & Kegiatan SIMURP Setiap Grup P3A saluran irigasi DI Jatiluhur Bagaimana (Apakah parameternya dipantau?) Pengamatan langsung pengguna air atau petani dan pengkajian keluhan masyarakat yang dihasilkan dari kegiatan SIMURP. Hasil pengamatan dan keluhan dilakukan pada tabulasi dibandingkan dengan bulan sebelumnya Pengamatan langsung pengguna air atau petani dan pengkajian keluhan masyarakat yang dihasilkan dari kegiatan SIMURP. Hasil pengamatan dan keluhan dilakukan pada tabulasi dibandingkan dengan bulan sebelumnya Pengambilan sampel udara sekitar 24 jam menggunakan "impeller sampler udara" dan dianalisis di laboratorium. Hasil laboratorium dibandingkan dengan standar kualitas. Pengukuran langsung dengan Sound Level Meter. Hasil pengukurannya dibandingkan dengan standar kualitas. Sampel air diambil dan dianalisis di laboratorium. Hasil analisisnya dibandingkan dengan kualitas standar memantau keluhan masyarakat terkait gangguan akses Pengamatan langsung kondisi sanitasi dan perhitungan volume pembuangan sampah dari TPS Pengamatan langsung pengguna air atau petani dan pengkajian keluhan masyarakat yang dihasilkan dari kegiatan SIMURP. Hasil pengamatan dan keluhan dilakukan pada tabulasi dibandingkan dengan bulan sebelumnya Menghitung debit air dan membandingkannya dengan data sebelumnya Kapan (Tentukan frekuensi / atau kontinyu?) setiap 3 bulan Mengapa (Apakah parameter dipantau?) Biaya (jika tidak termasuk dalam ) Siapa (bertanggung jawab untuk memantau?) 30

36