BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sulitnya mengendalikan peningkatan pengangguran merupakan masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dalam memperluas kesempatan

kesenjangan antara pertumbuhan jumlah angkatan kerja disatu pihak dan

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. dari kesenjangan antara pertumbuhan jumlah angkatan kerja disatu pihak dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengangguran merupakan masalah ketenagakerjaan yang sering dihadapi

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi mengikuti pola yang tidak selalu mudah dipahami. Apabila

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatan pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) di tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Kesempatan kerja merupakan salah satu indikator pembangunan ekonomi.

ABSTRAK. Kata Kunci: pertumbuhan ekonomi, inflasi, investasi, pertumbuhan ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah masalah pengangguran (Sukirno,1985). Menurut Nanga

BAB I PENDAHULUAN. yang berhubungan dengan warga negaranya. Terlebih pada negara-negara yang

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dasar hidup sehari-hari. Padahal sebenarnya, kemiskinan adalah masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. World Bank dalam Whisnu, 2004), salah satu sebab terjadinya kemiskinan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengembangkan kegiatan ekonominya sehingga infrastruktur lebih banyak

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran merupakan salah satu masalah utama yang selalu dihadapi

I. PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi banyak dilakukan di beberapa daerah dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kependudukan dan pertumbuhan ekonomi memiliki hubungan yang

BAB I PENDAHULUAN. stabilitas nasional yaitu menciptakan lapangan pekerjaan bagi rakyat.

Bab I Pendahuluan Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Cita-cita bangsa Indonesia dalam konstitusi negara adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Terbesar di Dunia. Setelah China, India, dan Amerika Serikat. Di tambah dengan

I. PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan proses multidimensional yang mencakup berbagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usahanya untuk mensejahterakan dan memakmurkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan laju pertumbuhan ekonomi wilayah itu sendiri, oleh sebab itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tujuan utama dari pembangunan ekonomi adalah terciptanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Permasalahan ketenagakerjaan disadari bersifat kompleks karena

BAB I PENDAHULUAN. lapangan atau peluang kerja serta rendahnya produktivitas, namun jauh lebih

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEMPATAN KERJA DI SUMATERA BARAT ( )

BAB I PENDAHULUAN. penghambat adalah pertumbuhan penduduk yang tinggi. Melonjaknya

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang tinggi, juga menciptakan lapangan kerja dan mengurangi

I. PENDAHULUAN. jangka panjang (Sukirno, 2006). Pembangunan ekonomi juga didefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. antar daerah dan struktur perekonomian yang seimbang (Sukirno, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. (growth). Pembangunan ekonomi yang mengalami pertumbuhan yaitu apabila tingkat

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, dan mengarahkan pembagian pendapatan secara merata. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan. suatu negara untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dan taraf hidup

I. PENDAHULUAN. yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat memperluas

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat. Indonesia sebagai

BAB I PENDAHULUAN. saat ini sudah mencapai kondisi yang cukup memprihatinkan. Jumlah penganggur

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan serangkaian kebijakan-kebijakan. yang diambil pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan Ekonomi merupakan proses perubahan kondisi suatu Negara secara

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan sosial, yaitu berupa kegiatan-kegiatan yang dilakukan suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. rakyatnya, dengan cara melakukan pembangunan ekonomi yang terus menerus. kemakmuran serta kesejahteraan bagi seluruh rakyat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penduduk miskin, kepada tingkatan yang lebih baik dari waktu ke waktu.

I. PENDAHULUAN. industrialisasi dan pembangunan industri sebenarnya merupakan satu jalur

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK

I. PENDAHULUAN. Salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. sejarah ekonomi dan selalu menarik untuk dibicarakan. Pengangguran adalah

Konsep Dasar Ekonomi Pembangunan. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan salah satu masalah utama yang dihadapi hampir

BAB I PENDAHULUAN. negara tersebut. Sehubungan dengan arah pembangunan nasional, maka pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan merupakan indikator penting untuk

dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk (Todaro, 2011). pemerataan, akan terjadi Ketimpangan wilayah (regional disparity), terlihat

BAB I PENDAHULUAN. yang melibatkan seluruh kegiatan dengan dukungan masyarakat yang. berperan di berbagai sektor yang bertujuan untuk meratakan serta

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian pada umumnya mengalami fluktuasi. Pertumbuhan ekonomi nasional yang

BAB I PENDAHULUAN. masalah ketenagakerjaan hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi angka

BAB 3 GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN DAN KEUANGAN DAERAH KAB/KOTA DI JAWA TENGAH

I. PENDAHULUAN. cepat, sementara beberapa daerah lain mengalami pertumbuhan yang lambat.

BAB I PENDAHULUAN. sejahtera, makmur dan berkeadilan. Akan tetapi kondisi geografis dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada tahun 2006

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pembangunan nasional adalah meningkatkan kinerja. perekonomian agar mampu menciptakan lapangan kerja dan menata

BAB I PENDAHULUAN. yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Menurut Todaro dan

BAB I PENDAHULUAN. turun, ditambah lagi naiknya harga benih, pupuk, pestisida dan obat-obatan

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya setiap negara di dunia memiliki tujuan utama yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh negara-negara berkembang

BAB I PENDAHULUAN. integral dan menyeluruh. Pendekatan dan kebijaksanaan sistem ini telah

BAB I PENDAHULUAN. kestabilan harga. Masalah pertumbuhan ekonomi adalah masalah klasik

I. PENDAHULUAN. Sejak tahun 2001 Indonesia telah memberlakukan desentralisasi yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang berkembang,yang memiliki ciri ciri negara

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya. berbagai aspek kehidupan masyarakat, dan dilaksanakan secara terpadu.

BAB I PENDAHULUAN. indikator keberhasilan pelaksanaan pembangunan yang dapat dijadikan tolok ukur

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi pada hakekatnya bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terakhir. Pertumbuhan Indonesia hanya mencapai 5,8% pada tahun 2013 dan turun

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran merupakan salah satu masalah yang selalu dihadapi dan sulit

BAB I PENDAHULUAN. kemiskinan merupakan suatu keadaan dimana seseorang berpenghasilan rendah,

I. PENDAHULUAN. negara untuk mengembangkan outputnya (GNP per kapita). Kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. perhatian perencanaan pembangunan, terutama di negara sedang berkembang, dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Isi pembukaan Undang-undang Dasar 1945 diantaranya menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. perubahan pada indikator sosial maupun ekonomi menuju kearah yang lebih

PENGARUH NILAI PDRB, TINGKAT UPAH DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI BALI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan proses pembangunan yang. dilaksanakan oleh suatu daerah atau negara dalam rangka memakmurkan warga

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan yang penting dalam pembangunan ekonomi adalah

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. pendapatan masyarakat. Muara dari semua upaya tersebut adalah mewujudkan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN INDUSTRSI KECIL DI KABUPATEN GRESIK DAN KABUPATEN JOMBANG SKRIPSI

Hubungan antara upah, motivasi kerja dengan produktivitas kerja karyawan pada PT. Pilar Kekar Plasindo Surakarta tahun

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang dalam. yang sangat kompleks karena mempengaruhi sekaligus dipengaruhi oleh

Judul : Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pengangguran, dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kemiskinan di Provinsi Bali Nama : Ita Aristina NIM :

BAB II KONDISI UMUM KEMISKINAN KOTA SALATIGA

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi tersebut. Menurut Sukirno (2004) pertumbuhan ekonomi diartikan

I. PENDAHULUAN. meningkatkan taraf hidup masyarakatnya. Indonesia merupakan negara yang

BAB I PENDAHULUAN. dari definisi ini bahwa pembangunan ekonomi mempunyai tiga sifat penting

BAB I PENDAHULUAN. suatu sistem negara kesatuan. Tuntutan desentralisasi atau otonomi yang lebih

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Menurut Baasir (2003) yang dikutip oleh Andrianus (2006) dalam

BAB I PENDAHULUAN. kemiskinan, sekaligus pendukung bagi keberlanjutan pembangunan itu sendiri

BAB I PENDAHULUAN. dilahirkan serta dididik sampai menjadi dewasa. Kewajiban suami selain menafkahi ekonomi keluarga, juga diharapkan menjadi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sulitnya mengendalikan peningkatan pengangguran merupakan masalah serius yang sering dijumpai diberbagai negara. Tidak hanya di negara berkembang, pengangguran juga terjadi di negara-negara maju. Yang membedakan adalah, di negara-negara maju pengangguran biasanya terjadi akibat adanya pasang surut kegiatan ekonomi dan bisnis. Sedangkan di negara-negara berkembang pengangguran terjadi akibat kurangnya lapangan pekerjaaan yang tersedia. Keadaan di negara berkembang saat ini menunjukan bahwa pembangunan yang telah dilaksakan belum mampu menyediakan kesempatan kerja kepada angkatan kerja yang ada. Pembangunan ekonomi pada dasarnya merupakan serangkaian upaya kebijaksanaan yang memiliki tujuan meningkatkan taraf hidup masyarakat, termasuk dengan upaya mengurangi masalah pengangguran dan kemiskinan. Dalam pembangunan ekonomi Indonesia, masalah pengangguran masih menjadi permasalahan yang cukup besar, hal ini dikarenakan tingginya pertumbuhan penduduk pada setiap tahunnya yang menyebabkan semakin bertambahnya angkatan kerja pada setiap tahunnya. 1

2 Namun ternyata lapangan pekerjaan yang tersedia belum mampu menyerap angkatan kerja secara maksimal. Pada dasarnya pengangguran dapat didefinisikan sebagai kondisi seseorang yang tidak memiliki pekerjaan dan tidak memiliki penghasilan. Salah satu penyebab terjadinya pengangguran yaitu karena pertumbuhan angkatan kerja yang tidak mampu diserap oleh lapangan pekerjaan yang ada. Besarnya tingkat pengangguran di suatu negara atau daerah, mengakibatan banyaknya masyarakat yang tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar hidupnya, seperti memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan. Hal ini menyebabkan masyarakat hidup dalam keadaan miskin dan melarat. Tidak hanya menjadi permasalan ekonomi, namun pengangguran juga berdampak terhadap permasalahan sosial seperti, tingginya tingkat kriminalitas, bertambahnya jumlah pengemis dan gelandangan, serta banyak anak-anak yang harus putus sekolah. Berbagai masalah sosial tersebut tentu dapat merusak sendi-sendi kehidupan sosial.

3 Gambar 1.1 Perkembangan Pengangguran Terbuka di Indonesia 6.8 6.6 6.6 6.4 6.2 6 5.8 6.1 6.2 5.9 6.2 Perkembangan Pengangguran Terbuka di Indonesia 5.6 5.4 2011 2012 2013 2014 2015 Sumber : BPS Indonesia 2015 Gambar 1.1 diatas menunjukkan persentase tingkat pengangguran terbuka di Indonesia pada tahun 2011-2015 yang fluktuatif dimana pada tahun 2011 tingkat pengangguran terbuka di Indonesia mencapai 6,6% dan sempat mengalami penurunan sebesar 5% pada tahun 2012. Namun sayangnya pada tahun 2013 tingkat pengangguran terbuka di Indonesia kembali mengalami kenaikan 1%. Pada tahun 2014 kembali mengalami penurunan sebesar 3% dan di tahun 2015 tingkat pengangguran terbuka di Indonesia kembali mengalami kenaikan sebesar 3%. Pertumbuhan ekonomi pada suatu daerah akan berhasil melalui kekuatan akumulasi modal dan industrialisasi. Pembangunan pada sektor industri dapat memenuhi kebutuhan pasar dalam negri serta menyerap tenaga kerja. Proses penyerapan tenaga kerja dengan meningkatkan output dan memerlukan waktu, namun sejalan dengan pertumbuhan angkatan kerja yang masih tinggi dan tekanan ekonomi yang semakin berat pada negara berkembang menyebabkan

4 industri-industri yang ada belum mampu menyerap angkatan kerja yang semakin bertambah. Sehingga meskipun sudah dilakukan perluasan industri untuk meningkatkan output tidak juga dapat mengatasi masalah ketenagakerjaan (Todaro, 1998) Tujuan utama dari upaya pembangunan ekonomi selain menciptakan pertumbuhan yang setinggi-tingginya, harus juga menghilangkan atau mengurangi jumlah ketimpangan pendapatan, tingkat pengangguran, kemiskinan, serta menyediakan banyak kesempatan kerja bagi penduduk dan memakmurkan masyarakt. Kemakmuran tersebut dapat di nilai melalui indikator pengukur prestasi kegiatan ekonomi yaitu: 1) Pendapatan Nasional, 2) Tingkat Inflasi 3) Neraca perdagangan dan neraca pembayaran 4) Penggunaan tenaga kerja dan pengangguran. (Sukirno,2010). Permasalahan strategis di pemerintahan kota yang ada di Jawa Tengah tidak jauh berbeda dengan permasalahan yang dihadapi pemerintah pusat, yakni masih tingginya angka pengangguran. Masalah pengangguran menjadi suatu persoalan yang perlu segera dipecahkan. Karena, jumlah penduduk yang semakin meningkat setiap tahunnya tentu saja membawa dampak jumlah angkatan kerja yang semakin bertambah. Dalam hal ini dapat diartikan bahwa jumlah orang yang mencari pekerjaan akan meningkat. Maka, perlu adanya perluasan lapangan pekerjaan. Kaum klasik berpendapat, bahwa semakin banyak jumlah penduduk suatu negara akan barakibat pada penurunan jumlah pendapatan nasional, dan hal tersebut akan berdampak secara tidak langsung pada tingkat

5 pengangguran. Kenaikan jumlah penduduk pada suatu negara akan menyebabkan lonjakan angkatan kerja dan sempitnya lapangan pekerjaan. Besarnya jumlah angkatan kerja dan tingkat pengangguran menunjukkan besarnya jumlah peduduk yang harus diikutsertakan dalam prosos pembangunan karena banyaknya angkatan kerja dan pengangguran adalah bagian dari penduduk yang dapat menggerakkan proses ekonomi. Tabel 1.1 Jumlah penduduk di Kota-Kota Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2015 Tahun No Kota 2013 2014 2015 1 Kota Semarang 1.644.800 1.672.999 1.701.110 2 Kota Surakarta 507.825 510.077 512.230 3 Kota Magelang 119.935 120.373 120.790 4 Kota Pekalongan 290.870 293.704 296.400 5 Kota Salatiga 178.594 181.193 183.820 6 Kota Tegal 243.860 244.998 246.120 7 Jumlah 2.985.884 3.023.344 3.060.470 Sumber:BPS Jawa tengah dalam angka 2016 Tabel 1.1 diatas merupakan data jumlah penduduk di kota-kota yang ada di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2013-2015. Berdasarkan data di atas, pada tahun 2013 jumlah penduduk kota yang ada di Provinsi Jawa Tengah adalah sebanyak 2.985.884 jiwa, di tahun 2014 sebanyak 3.023.344 jiwa dan di tahun 2015 sebanyak 3.060.470 jiwa. Hal ini menunjukkan adanya kenaikan jumlah penduduk pada setiap tahunnya di enam kota yang ada di Provinsi Jawa Tengah.

6 Gambar 1.2 Tingkat Pengangguran Terbuka di Kota-Kota Jawa Tengah Tahun 2014-2015 Kota Tegal 8.06 9.2 Kota Salatiga 4.43 4.46 Kota Pekalongan Kota Magelang 4.1 5.42 6.43 7.38 2015 2014 Kota Surakarta 4.53 6.16 Kota Semarang 5.77 7.76 0 2 4 6 8 10 Sumber:BPS Jawa tengah dalam angka 2016 Gambar 1.2 diatas menunjukkan tingkat pengangguran terbuka di enam kota yang ada di Provinsi Jawa Tengah mengalami penurunun. Seperti yang terjadi di Kota Semarang, penurunan tingkat pengangguran terbuka mencapai 1,99 % pada tahun 2015, sedangkan di kota salatiga tingkat pengangguran terbuka pada tahun 2015 hanya mengalami penurunan sebesar 0,03% dari tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun tingkat pengangguran di enam kota yang ada di Provinsi Jawa Tengah mengalami penurunan, namun penurunannya masih sangat sedikit. Provinsi Jawa Tengah mempunyai 6 kota dan 29 kabupaten. Kota-kota tersebut yaitu, Kota Semarang, Kota Tegal, Kota Magelang, Kota Surakarta, Kota Salatiga, dan Kota Pekalongan. Dari segi demografi, Jumlah penduduk di perkotaan biasanya lebih banyak di bandingkan dengan daerah pedesaan. Hal ini terjadi karena masyarakat pedesaan melakukan migrasi dan

7 beranggapan kesempatan kerja di kota lebih besar. Namun, hal ini yang menyebabkan semakin tingginya jumlah penduduk di perkotaan. Hal ini tentu akan menyebabkan masalah bagi pemerintah maupun sektor swasta dalam menciptakan lapakan pekerjaan. Berdasarkan penjelasan di atas, maka penulis memilih judul sebagai berikut: Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengangguran Terbuka di Kota-kota Provinsi Jawa Tengah Periode 2010-2015 B. Batasan Masalah Penelitian Sehubungan dengan faktor keteratasan yang ada dan mengingat banyaknya faktor yang mempengaruhi pengangguran, maka penelitian ini hanya membatasi pada : 1. Kota-Kota yang diteliti adalah enam kota yang ada di Provinsi Jawa Tengah. 2. Data yang digunakan adalah data tahunan dari 2010 sampai dengan 2015. 3. Variabel yang di ambil yaitu inflasi, jumlah penduduk, dan upah minimum Kota. C. Rumusan Masalah Penelitian Pengangguran masih menjadi salah satu masalah utama dalam perekonomian suatu daerah, termasuk di kota-kota yang ada di Provinsi Jawa Tengah. Pengangguran terjadi karena beberapa faktor, diantaranya belum tersedianya lapangan pekerjaan untuk dapat menyerap seluruh angkatan kerja yang semakin bertambah pada setiap tahunnya. Selain itu, tingkat pendidikan yang masih rendah juga menyebabkan banyak angkatan kerja tidak dapat

8 bersaing untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Pertumbuhan ekonomi, yang diikuti dengan inflasi yang rendah harusnya dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru. Dikaitkan dengan kondisi enam kota yang ada di Provinsi Jawa Tengah, permasalah yang akan diteliti adalah begaimana sifat dan signifikansi dalam variabel-variabel inflasi, upah minimum dan jumlah penduduk terhadap pengangguran di kota-kota yang ada di Provinsi Jawa Tengah. Dari uraian diatas maka penulis mengambil pokok permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Bagaimana pengaruh Inflasi terhadap pengangguran terbuka di Kotakota Provinsi Jawa Tengah tahun 2010-2015? 2. Bagaimana pengaruh Jumlah Penduduk terhadap pengangguran terbuka di Kota-kota Provinsi Jawa Tengah tahun 2010-2015? 3. Bagaimana pengaruh Upah Minimum Kota (UMK) terhadap pengangguran terbuka di Kota-kota Provinsi Jawa Tengah tahun 2010-2015? D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pengaruh Inflasi terhadap pengangguran terbuka di Kota-kota Provinsi Jawa Tengah tahun 2010-2015. 2. Untuk mengetahui pengaruh Jumlah Penduduk terhadap pengangguran terbuka di Kota-kota Provinsi Jawa Tengah tahun 2010-2015.

9 3. Untuk mengetahui pengaruh Upah Minimum Kota (UMK) terhadap pengangguran terbuka di Kota-kota Provinsi Jawa Tengah tahun 2010-2015. E. Manfaat Penelitian Melalui penelitian ini, maka diharapkan diperoleh manfaat sebagai berikut : 1. Bagi Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah Penelitian ini dilakukan untuk dapat memberikan kontribusi dan masukan kepada pemerintah daerah Provinsi Jawa Tengah serta sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan dalam mengatasi pengangguran yang ada di enam kota yang ada di Provinsi Jawa Tengah. 2. Bagi Peneliti Penelitian ini dapat bermanfaat untuk memperdalam wawasan pengetahuan penulis tentang faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pengangguran yang ada di kota-kota Provinsi Jawa Tengah. Selain itu, memberikan tambahan pengetahuan tentang cara menulis karya tulis ilmiah yang baik, dan menerapkan teori-teori yang telah didapatkan di bangku kuliah yang digunakan sebagai bekal ketika nanti terjun ke masyarakat. 3. Bagi Akademisi Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan bacaan dan sumber refrensi bagi pembaca dan memberikan informasi tentang tingkat pengangguran yang ada di kota-kota Provinsi Jawa Tengah.

10 Selanjutnya dapat digunakan untuk mengembangkan penelitian sejenis dengan ruang lingkup yang lebih luas. 4. Bagi Masyarakat Umum Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber pengetahuan tentang keadaan pengangguran yang ada di kota-kota Provinsi Jawa Tengah.