BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan menampilkan hasil berupa angka-angka. Sedangkan metode dalam

BAB III METODE PENELITIAN. yang menentukan penelitian, diantaranya sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Data dari metode penelitian kuantitatif ini berupa angka-angka dan. analisisnya mengunakan statistik (Sugiyono,2010:7).

BAB III METODE PENELITIAN. pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar,

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisanya pada data-data numerical (angka) yang di olah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. inferensial atau dalam rangka pengujian hipotesis sehingga diperlukan. kuantitatif maupun kualitatif (Azwar, 2004).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998).

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel keaktifan bertanya dengan berpikir kreatif siswa. dan berpikir kreatif sebagai variabel dependen (terikat).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 1996). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Tergantung : Minat Belajar. 2. Variabel Bebas : Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Guru

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengamatan dengan pemikiran yang tepat secara terpadu melalui tahap-tahap yang

BAB III METODE PENELITIAN. diolah dengan metode statistika (Azwar, 2010). Variabel penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional yang meneliti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. angka yang diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. metode statistika (Azwar, 2010). Variabel penelit ian yang digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. peraturan-peraturan yang terdapat dalam penelitian (Usman, 1996: 16).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan tekhnik korelasional yang bertujuan untuk mencari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. independent (bebas) dan variabel dependet (terikat). Variabel bebas yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pendekatan dan jenis penelitian. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dengan pendekatan lapangan (field research). Penelitian kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini, maka permasalahan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Variabel Penelitian. keluarga tidak lengkap, dan variabel (Y) identitas vokasional.

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional. Penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berkaitan dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2013)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. (dependent variabel) dan variabel bebas (independent variabel).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dalam prosesnya menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan analisis regresi ganda atau regresi linear, yaitu merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau tehnik dalam mengadakan

BAB III METODE PENELITIAN. masing-masing akan dijelaskan dalam sub bab berikut.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kebermaknaan Hidup sebagai variabel tunggal. hidup, dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. analisisnya pada data data numerikal (angka angka) tentang perilaku. yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Kemudian mendeskripsikan secara sistematis sifat-sifat atau gejala-gejala dari

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu variabel independen (bebas) dan variabel dependent (terikat). ini adalah perilaku kerja kontraproduktif.

BAB III METODE PENELITIAN. yang memepengaruhi dan variabel terikat yang dipengaruhi. Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. bisa dikatakan sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dikategorikan sebagai jenis penelitian kuantitatif karena data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menjelaskan atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Sekampung Lampung Timur pada

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 2012:5). Penelitian korelasional bertujuan untuk menyelidiki sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain berdasarkan koefisien korelasi. Dengan studi korelasional peneliti dapat memperoleh informasi mengenai taraf hubungan yang terjadi, bukan mengenai ada tidaknya efek variabel yang lain (Azwar, 2012:9). B. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah studi lapangan (field research) dengan menggunakan metode kuantitatif karena data yang dikumpulkan merupakan data kuantitatif atau data yang bisa diolah secara statistik (Sugiyono, 2013 :36). Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian maka penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif korelasional. Adapun metode kuantitatif adalah penelitian analisis datanya dengan menggunakan data-data numerikal atau angka yang diolah dengan metode statistik, setelah diperoleh hasilnya, kemudian dideskripsikan dengan menguraikan kesimpulan yang didasari oleh angka yang diolah dengan metode statistik tersebut. Sedangkan korelasional bertujuan untuk menemukan ada 40

41 tidaknya hubungan dan apabila ada, berapa eratnya hubungan serta berarti atau tidak hubungan itu (Arikunto, 2006:270). Penelitian yang dilakukan penulis untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara motivasi belajar deengan kecemasan menghadapi dunia kerja pada mahasiswa Jurusan Bimbingan Konseling Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Imam Bonjol Padang. C. Identifikasi Variabel Penelitian Menurut Sugiyono (2013:38) variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat nilai dari orang lain, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Ada dua macam variabel penelitian, yaitu variabel independen (variabel bebas) dan variabel dependen (variabel terikat). Variabel independen adalah variabel yang sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, sntencedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (variabel terikat). Sedangkan variabel dependen sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen dalam bahasa Indonesia merupakan variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Adapun variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel independen (variabel yang memengaruhi) : motivasi belajar

42 2. Variabel dependen (variabel yang dipengaruhi) : kecemasan menghadapi dunia kerja. D. Definisi Operasional Variabel Penelitian Definisi operasional adalah sesuatu yang diberikan kepada sesuatu variabel atau konstruk dengan cara memeberikan arti atau melakukan spesifikasi kegiatan maupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstruk atau variabel. Penelitian yang berjudul: Hubungan Motivasi Belajar dengan Kecemasan Menghadapi Dunia Kerja pada Mahasiswa Bimbingan Konseling Islam Fakultas Dakawah dan Ilmu Komunikasi. Menggunakan beberapa istilah yang perlu dijelaskan lebihlanjut. Istilah-istilah tersebut terdiri dari : 1. Motivasi belajar Motivasi belajar adalah suatu penggerak/dorongan untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai yang diperoleh melalui suatu hasil perubahan tingkah laku yang diperoleh melalui pengalaman dalam interaksi dengan lingkungan. Variabel motivasi belajar pada penelitian ini diukur dengan menggunakan skala motivasi belajar yang disusun sendiri oleh peneliti, mengacu pada teori Winkel dan Woolfolk (dalam Khodijah, 2014:152), membagi motivasi menjadi dua aspek yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Jika sampel memiliki skor tinggi pada skala ini maka sampel dinyatakan memiliki motivasi belajar yang tinggi dan sebaliknya jika sampel memiliki motivasi belajar rendah maka motivasi belajarnya rendah.

43 2. Kecemasan Menghadapi Dunia Kerja Kecemasan menghadapi dunia kerja adalah Perasaan khawatir yang mengeluhkan bahwa sesuatu yang buruk akan segera terjadi mengenai lingkungan atau lapangan kehidupan yang akan datang, tanpa sebab khusus untuk ketakutan tersebut. Variabel kecemasan menghadapi dunia kerja pada penelitian ini diukur dengan menggunakan skala kecemasan menghadapi dunia kerja yang mengacu pada teori Shah (dalam Ghufron dan Rini, 2011:144), aspeknya ada tiga yaitu, Aspek fisik, aspek emosional dan aspek mental atau kognitif. Jika sampel memiliki skor tinggi pada skala ini maka sampel dinyatakan memiliki kecemasan menghadapi dunia kerja yang tinggi dan sebaliknya jika sampel memiliki kecemasan menghadapi dunia kerja rendah maka kecemasan menghadapi dunia kerja rendah. E. Subjek Penelitian 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penulis untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2013:80). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Bimbingan Konseling Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang berjumlah 122 0rang. Terdiri dari tiga kelas yaitu kelas A, B, dan C sebagaimana diuraikan dalam tabel berikut.

44 Tabel 3.1 Gambaran Umum tentang Populasi Lokal Semester Jumlah VI A 41 B C 41 40 Jumlah 122 Sumber: Absensi Perkuliahan 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karekteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin memepelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka penelitian dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu (Sugiyono, 2013:81). Sampel haruslah memiliki ciri-ciri yang dimiliki oleh populasinya dan dapat mewakili populasi tersebut. Arikunto (2006:134) menyatakan bahwa, apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari: a. Kemampuan dilihat dari waktu, tenaga, dan dana. b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data.

45 c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung. Untuk penelitian yang resikonya besar, tentu saja jika sampel besar, hasilnya akan lebih baik. Berdasarkan penjelasan di atas penulis mengambil sampel sebanyak 50% dari jumlah populasi. Dengan demikian jumlah sampel yang ditetapkan adalah sebagai berikut: Sampel = x 122 = 62 orang Jadi, sampel penelitiannya adalah sebanyak 62 orang mahasiswa. Untuk mempermudah dalam penyajian data sampel maka didistribusikan ke dalam tabel sebagai berikut : Tabel 3.2 Jumlah Sampel Penelitian No Semester Lokal Sampel Jumlah anggota sampel/local 1 A Sampel= x100 = 21 21 orang 2 VI B Sampel= x100 = 21 21 orang 3 C Sampel= x100 = 20 20 orang 3. Teknik Sampling Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan (Sugiyono, 2013:82). Untuk penelitian ini teknik penarikan sampel yang digunakan adalah simple random sampling. Dalam teknik sampling ini semua individu mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai anggota sampel. Untuk sampel

46 penelitian memiliki karakteristik adalah mahasiswa semester VI yang aktif berkuliah di Jurusan Bimbingan Konseling Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Imam Bonjol Padang. Pengambilan jumlah sampel tiap kelompok dalam simple random sampling disesuaikan dengan besarnya populasi dalam kelompok tersebut. Dengan demikian tidak menutup kemungkinan jumlah sampel yang diambil untuk tiap lokal tidak sama. Dengan penggunaan rumus sebagai berikut: Sampel= / x 100% x total sampel F. Teknik Pengumpulan Data Alat pengumpul data merupakan cara yang dapat ditempuh untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Alat pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah: 1. Skala Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan skala kecemasan dan skala motivasi belajar (Azwar, 2012:5-7) mengatakan, skala psikologi sebagai alat ukur psikologi yang stimulasinya berupa pertanyaan atau pernyataan yang tidak langsung mengungkap atribut yang bersangkutan. Indikator prilaku diterjemahkan dalam bentuk item, maka skala psikologi selalu berisi banyak item. Kesimpulannya baru dapat dicapai apabila semua item telah direspon. Jawaban dari pertanyaan atau pernyataan tersebut lebih bersifat proyektif, yang berupa proyeksi dan perasaan atau kepribadian responden. Respon dari responden tidak diklasifikasikan

47 sebagai jawaban benar atau salah, semua jawaban akan diterima, tetapi akan diinterpretasikan secara berbeda. Sesuai dengan pokok permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini maka yang penulis gunakan adalah skala Likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian ini, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh penulis, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan skala Likert, maka aspek yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun aitem-aitem instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan (dalam Sugiyono, 2013:93). Jawaban setiap aitem instrumen menggunakan skala Likert mempunyai gradisi dari sangat positif sampai sangat negatif. Alternatif jawaban penulis gunakan terdiri dari empat bentuk, yaitu sangat sesuai (SS), sesuai (S), tidak sesuai (TS), dan sangat tidak sesuai (STS). Modifikasi skala Likert dalam penelitian ini dengan meniadakan kategori jawaban raguragu (RR) dengan alasan yaitu apabila pilihan tengah atua netral disediakan maka kebanyakan subjek akan cendrung untuk menempatkan pilihannya dikategori tengah tersebut, sehingga data yang mengenai perbedaan diantara responden menjadi kurang informatif (Azwar, 2012 :46-47). Dari setiap jawaban yang dipilih dapt diberikan skor yaitu untuk pernyataan Favorable mempunyai skor 4-1 dan pertanyaan unfavorable mempunyai skor 1-4. Seperti yang terdapat pada tabel dibawah ini:

48 Tabel 3.3 Skor Skala Kecemasan dan Motivasi belajar Pernyataan SS S TS STS Favorable 4 3 2 1 Unfavorable 1 2 3 4 Untuk menyusun dan mengembangkan instrumen maka penulis terlebih dahulu membuat blue print yang memuat tentang indikator dari variabel penelitian yang dapat memberikan gambaran mengenai isi dan dimensi kawasan ukur yang akan dijadikan acuan dalam penulisan aitem. Blue print terdiri dari variabel X yaitu motivasi beajar dan variabel Y yaitukecemasan menghadapi dunia kerja, alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Skala Motivasi Belajar Skala yang penulis gunakan adalah skala motivasi belajar yang penulis susun sendiri melalui professional judgment yaitu Rizal Kurniawan, MA dengan mengacu pada teori yang disampaikan oleh Winkel dan Woofolk (dalam Khodijah, 2014:152) yang terdiri dari dua aspek motivasi belajar yaitu motivasi belajar intrinsik yang terdiri dari tiga indikator yaitu, adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar dan adanya harapan dan cita-cita masa depan. dan motivasi belajar ektrinsik juga terdiri dari tiga indikator yaitu, adanya penghargaan dalam belajar, adanya kegiatan menarik

49 dalam belajar dan adanya lingkungan kondusif sehingga memungkinkan mahasiswa belajar dengan baik. Pengukuran menggunakan skala bertujuan untuk mengetahui sejauhmana tingkat motivasi belajar pada mahasiswa Jurusan Bimbingan Konseling Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Imam Bonjol Padang, yang mana dua aspek di atas penulis jabarkan ke dalam 40 aitem pernyataan. Untuk distribusi aitem-aitem skala self-regulated behavior dapat dilihat pada blueprint dan sebaran skala berikut. Tabel 3.4 Blue Print Skala Motivasi Belajar Sebelum Uji Coba Aspek Nomor Aitem Jumlah Favorable Unfavorable Motivasi intrinsik 1, 3, 5, 7, 9 11, 13, 15 17, 19 2, 4, 6, 8, 10 12, 14,16. 18 20 20 Motivasi ekstrinsik 21, 23, 25 27, 29, 31,33, 35, 37, 39, 22, 24, 26, 28, 30, 32, 34, 36, 38, 40 Jumlah 40 20 b. Skala Kecemasan Menghadapi Dunia Kerja Untuk mendapatkan data tentang kecemasan menghadapi dunia kerja, responden diminta untuk mengisi skala psikologi yang telah tersedia oleh peneliti, yang diadaptasi dari skripsi mahasiswa Fakultas Ushuluddin, jurusan Psikologi Islam, IAIN Imam Bonjol Padang (2015) bernama Yusmarni dengan judul penelitiannya Studi Komparasi

50 Kecemasan Mahasiswa Menghadapi Dunia Kerja di Tinjau dari Jenis Kelamin di Prodi Pendidkan Bahasa Inggris STKIP PGRI Sumbar. Professional judgment yaitu Rizal Kurniawan, MA. Skala kecemasan menghadapi dunia kerjanya mengacu pada teori Shah (dalam Ghufron dan Rini, 2011:144) terdiri dari tiga aspek yaitu: 1) aspek fisik, indikatornya yang terdiri dari sakit perut, tangan berkeringat, perut mual, dan grogi, 2) aspek tingkah laku, indikatornya terdiri dari panik dan takut, 3) aspek kognitif, yang terdiri dari gangguan perhatian dan memori, kekhawatiran, ketidak teraturan dalam berfikir dan bingung. Pengukuran menggunakan skala bertujuan untuk mengetahui sejauhmana tingkat kecemasan menghadapi dunia kerja pada mahasiswa Jurusan Bimbingan Konseling Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Imam Bonjol Padang, yang mana tiga aspek di atas di jabarkan ke dalam 51 aitem pernyataan. Untuk distribusi aitem-aitem skala self-regulated behavior dapat dilihat pada blueprint dan sebaran skala berikut.

51 Tabel 3.5 Blue Print Skala Kecemasan Menghadapi Dunia Kerja Sebelum Uji Coba c. Aspek Nomor Aitem Jumlah Favorable Unfavorable Aspek fisik 1,3,6,7,8,9,1 2,4,5,12,14,1 31 0,11,13,16,1 5,17,21,22,23 8,19,20,24,2,27,28,29,30, 5,36 31 Aspek tingkah laku 42,33,34,35, 38,39,44 32,36,37,43,4 0,41 13 Aspek kognitif 45,47,49,50 46,48,51 17 Jumlah 51 G. Uji Coba Instrumen Dalam penelitian, data mempunyai kedudukan yang paling tinggi karena data merupakan penggambaran variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis. Benar tidaknya data tergantung dari baik tidaknya instrumen pengumpulan data. Maka daripada itu sebelum digunakan, instrumen dalam penelitian ini diuji dengan uji daya beda aitem dan uji reliabilitas. Tempat uji coba ( try out) Tadris Bahasa Inggris dipilih sebagi tempat dilakukan uji coba karena memiliki kriteria yang sama dengan sampel penelitian yaitu sama-sama jurusan yang masih terakreditasi C di UIN Imam Bonjol Padang. Dengan responden untuk uji coba penilitan dipilih sebanyak 30 orang.

52 a. Uji Daya Beda Aitem Untuk mendapatkan data yang akurat dan sesuai dengan tujuan pengukuran diperlukan uji daya beda aitem. Uji daya beda aitem dilakukan dengan menghitung koefisien korelasi masing-masing aitem dengan menggunakan Cronbach Alpha aplikasi SPSS 20.0 for windows. Maka dari hasil uji daya beda variabel motivasi belajar (X) didapatkan hasil bahwa dari 40 butir pernyataan untuk variabel motivasi belajar, 27 aitem. Dinyatakan daya beda aitem untuk mengukur motivasi belajar karena Corrected Aitem- Total Correlation lebih besar dari 0,20. Butir-butir pernyataan dalam variabel ini layak mengungkap tentang motivasi belajar. Daya beda aitem yang kurang baik untuk mengukur motivasi belajar akan dibuang. Adapun sebaran untuk aitem instrumen skala motivasi belajar setelah uji coba dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.6 Blue Print Skala Motivasi Belajar Aspek Nomor Aitem Jumlah Favorable Unfavorable Motivasi intrinsik 1, 3, 5, 7, 9 11, 13, 15 17, 19 2, 4, 6, 8, 10 12, 14,16. 18 20 20 Motivasi ekstrinsik 21, 23, 25 27, 29, 31, 33 35, 37,39, 22, 24, 26, 28, 30 32, 34, 36, 38, 40 Jumlah 40 Sumber: Hasil Uji Coba Ket.Nomor aitem yang dihitamkan adalah aitem yang gugur 20

53 Berdasarkan uji coba daya beda aitem dengan bantuan komputer program SPSS 20.0 for windows untuk motivasi belajar, maka diperoleh instrumen skala motivasi belajar sebanyak 40 aitem, terdapat 27 aitem daya bedanya yang baik untuk mengukur motivasi belajar yaitu nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 13, 16, 17,18,19, 21, 22, 23, 25, 26, 27, 28, 29, 31, 32, 34, 37, 39, 40. Selain itu, terdapat 13 daya beda aitem kurang baik untuk mengukur motivasi belajar yaitu aitem nomor 7, 10, 11, 12, 14, 15, 20, 24, 30, 33, 35, 36, 38. Maka instrumen penelitian yang digunakan untuk mengungkapkan motivasi belajar adalah sebanyak 27 aitem. Adapun sebaran untuk aitem instrumen skala kecemasan menghadapi dunia kerja setelah uji coba dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.7 Blueprint Skala Kecemasan Menghadapi Dunia Kerja Aspek Nomor Aitem Jumlah Favorable Unfavorable Aspek fisik 1, 3, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 16, 18, 19, 20, 24, 25, 36 2, 4, 5, 12, 14, 15, 17, 21, 22, 23, 27, 28, 29, 30, 31 31 Aspek tingkah laku 42, 33, 34, 35, 38, 39, 44 32, 36, 37, 43, 40, 41 13 Aspek kognitif 45, 47, 49, 46,48, 51 17 50 Jumlah 51 Sumber: Hasil Uji Coba Ket: Nomor aitem yang dihitamkan adalah aitem yang gugur

54 Berdasarkan uji coba daya beda aitem dengan bantuan program SPSS 20.0 for windows, maka diperoleh instrumen skala kecemasan menghadapi dunia kerja sebanyak 51 aitem, terdapat 41 aitem yang daya bedanya yang baik untuk mengukur kecemasan menghadapi dunia kerja yaitu nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 29, 30, 31, 33, 34, 38, 39, 40, 41, 43, 44, 46, 47, 48, 49, 50, 51. Selain itu, terdapat daya beda aitem kurang baik yaitu sebanyak 10 aitem diantaranya aitem nomor 4, 8, 13, 17, 28, 32, 35, 36, 37, 45. Maka instrumen penelitian yang digunakan untuk mengungkapkan kecemasan menghadapi dunia kerja adalah sebanyak 41 aitem. b. Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. Dalam hal ini peneliti menganalisis butir-butir tersebut menggunakan program SPSS 20.0 for windows. Menurut Sekaran (1992) reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan di atas 0,8 adalah baik (Priyatno, 2014:187). Analisis reliabilitas dengan bantuan SPSS 20.0 for windows di atas, diketahui nilai Cronbach Alpha adalah 0,839 untuk skala motivasi belajar dan 0,934 untuk skala kecemasan menghadapi dunia kerja. Karena nilai keduanya masing-masing lebih dari 0,8 maka reliabilitasnya adalah baik, sehingga dapat digunakan sebagai alat ukur.

55 H. Teknik Analisis Data Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan pertimbangan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan (Sugiyono, 2013:147). Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis korelasi product moment yaitu suatu teknik untuk mengetahui hubungan antara satu variabel independen dengan satu dependen dengan menggunakan SPSS 20.0 for windows. Data yang diperoleh, diolah dan dianalisis sesuai dengan tujuan penelitian untuk melihat korelasi kecemasan menghadapi dunia kerja pada mahasiswa jurusan Bimbingan Konseling Islam. Teknik analisis data terdiri dari : 1. Validitas Instrumen Penelitian Menurut Sugiyono (2013:121-122), instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur atau untuk mengukur seberapa jauh alat ukur dapat mengungkap dengan benar gejala atau sebagian gejala yang hendak diukur, artinya tes tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur. Suatu alat ukur dapat dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila alat ukur tersebut

56 menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. 2. Reliabilitas Instrumen Penelitian Reliabilitas adalah sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya, maksudnya apabila dalam beberapa pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok yang sama diperoleh hasil yang relatif sama. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2013:121). Maksudnya reliabilitas dipakai untuk menunjukan sejauhmana hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran dilakukan dua kali atau lebih untuk mengukur gejala yang sama. Adapun estimasi reliabilitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan paket statistik yang berbentuk SPSS versi 20.0 for windows. Menurut Well & Wollack (dalam Azwar, 2012 :126) mengatakan bahwa hight-stakes standardized tests yang dirancang secara profesional hendaknya memiliki koefisien konsistensi internal minimal 0,90, sedangkan untuk tes yang tidak begitu besar pertaruhannya harus memiliki koefisien konsistensi internal paling tidak setinggi 0,80 atau 0,85. Maka, dari penjelasan di atas penulis mengambil batas terbawah reliabilitas 0,80. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan formulasi Alpha Cronbach dengan bantuan Statistical Package For The Sosial Science (SPSS) versi 20.0 for windows. Data yang telah diperoleh, diolah dan dianalisis sesuai dengan tujuan penelitian untuk hubungan antara kecemasan

57 menghadapi dunia kerja dengan motivasi belajar yaitu dengan menggunakan teknik analisis korelasi product moment. 3. Uji Ketepatan Parameter (Estimate) a. Uji Linieritas Uji linieritas digunakan untuk mengetahui linieritas data, apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linier atau tidak. Uji ini digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi person. Data linier bila Test for Linerity pada taraf signifikansi kurang dari 0,05 (Priyatno, 2014:79). b. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Pada penelitian ini akan digunakan metode One Sample Kolmogorov-Smirnov. Data berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 0,05 (Priyatno, 2014:69). 4. Uji Hipotesis Uji hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan motivasi belajar dengan kecemasan menghadapi dunia kerja pada mahasiswa Jurusan Bimbingan Konseling Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Imam Bonjol Padang. Analisis pada penelitian ini dihitung dengan menggunakan correlation pearson, menggunakan bantuan komputer, program Statistical Package for The Social Science (SPSS) versi 20.0 for windows.