Analisis Keandalan Sistem Jaringan Distribusi PT. PLN (Persero) Banda Aceh Menggunakan Metode Section Technique

dokumen-dokumen yang mirip
Analisis Keandalan Sistem Distribusi Menggunakan Program Analisis Kelistrikan Transien dan Metode Section Technique

ANALISIS KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DI PT PLN DISTRIBUSI JAWA TIMUR KEDIRI DENGAN METODE SIMULASI SECTION TECHNIQUE

ANALISIS KEANDALAN DAN NILAI EKONOMIS DI PENYULANG PUJON PT. PLN (PERSERO) AREA MALANG

Laju Kegagalan Metode FMEA Single Line Diagram Yang di Evaluasi Indeks Kegagalan Peralatan Sistem Distribusi

PROCEEDING SEMINAR TUGAS AKHIR TEKNIK ELEKTRO FTI-ITS (2012) 1

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar sampai ke konsumen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Reliability Index Assessment). Adapun hasil dari metode ini adalah nilai indeks

STUDI PERBANDINGAN KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20 KV MENGGUNAKAN METODE SECTION TECHNIQUE DAN RNEA PADA PENYULANG RENON

ANALISIS KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI DI GARDU INDUK BRINGIN PENYULANG BRG-2 PT. PLN (PERSERO) UL SALATIGA DENGAN METODE SECTION TECHNIQUE

BAB I PENDAHULUAN. adanya daya listrik, hampir semua peralatan kebutuhan sehari-hari membutuhkan

STUDI KEANDALAN JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV YANG TERINTERKONEKSI DENGAN DISTRIBUTED GENERATION

Perencanaan Rekonfigurasi Jaringan Tegangan Menengah Pada Kampus Universitas Udayana Bukit Jimbaran

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi standar. Sistem distribusi yang dikelola oleh PT. PLN (Persero)

STUDI PENEMPATAN SECTIONALIZER PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DI PENYULANG KELINGI UNTUK MENINGKATKAN KEANDALAN

BAB III PENGUKURAN DAN PENGUMPULAN DATA

Politeknik Negeri Sriwijaya

Studi Keandalan Sistem Distribusi 20kV di Bengkulu dengan Menggunakan Metode Failure Mode Effect Analysis (FMEA)

Teknologi Elektro, Vol. 14, No.2, Juli - Desember

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Hal ini akan menyebabkan permintaan energi listrik akan mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan energi listrik selama ini selalu meningkat dari tahun ke


BAB I PENDAHULUAN. dengan energi, salah satunya energi listrik yang sudah menjadi

Keandalan Sistem Tenaga Listrik Jaringan Distribusi 20 kv menggunakan Metode RIA

BAB IV PEMBAHASAN. Secara geografis Gardu Induk Kentungan letaknya berada di Jl. Kaliurang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Analisa Keandalan Jaringan Sistem Distribusi Tegangan Menengah 20kV di PT. Astra Daihatsu Motor

Analisa Keandalan Sistem Distribusi 20 kv PT.PLN Rayon Lumajang dengan Metode FMEA (Failure Modes and Effects Analysis)

Studi Perbaikan Keandalan Jaringan Distribusi Primer Dengan Pemasangan Gardu Induk Sisipan Di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam sebuah kehidupan. Energi listrik merupakan energi yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. sehingga penyaluran energi listrik ke konsumen berjalan lancar dengan kualitas

ANALISIS KEANDALAN DAN NILAI EKONOMIS DI PENYULANG PUJON PT. PLN (PERSERO) AREA MALANG

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia dan juga dapat berpengaruh pada peningkatan pertumbuhan

OPTIMISASI PENEMPATAN RECLOSER UNTUK MEMINIMALISIR NILAI SAIFI DAN SAIDI PADA PENYULANG PDP 04 MENGGUNAKAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO)

Evaluasi Keandalan Sistem Jaringan Distribusi 20 kv Menggunakan Metode Reliability Network Equivalent Approach (RNEA) di PT. PLN Rayon Mojokerto

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. flow chart. Pada prosedur penelitian akan dilakukan beberapa langkah yaitu studi

Evaluasi Tingkat Keandalan Jaringan Distribusi 20 kv Pada Gardu Induk Bangkinang Dengan Menggunakan Metode FMEA (Failure Mode Effect Analysis)

BAB III METODE PENELITIAN. keras dan perangkat lunak, yaitu sebagai berikut:

ANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20kV PADA PENYULANG PEKALONGAN 8 DAN 11

Dosen Pembimbing Prof. Ir. Ontoseno Penangsang, M.Sc., Ph.D I.G.N. Satriyadi Hernanda, ST., MT

EVALUASI KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK BERDASARKAN SAIDI DAN SAIFI PADA PT. PLN (PERSERO) RAYON KAKAP

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. tahun ke tahun. Sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan industri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perangkat keras dan perangkat lunak, yaitu sebagai berikut: yang telah dilengkapi dengan peralatan printer.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Seminar TUGAS AKHIR. Fariz Mus abil Hakim LOGO.

Canggi Purba Wisesa, Analisis Keandalan Sistem Distribusi 20 kv di PT. PLN APJ Banyuwangi dengan metode Reliability Network Equivalent Approach

BAB IV PEMBAHASAN Daftar Penyulang di Gardu Induk Kebasen dan Gardu Induk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perangkat keras dan perangkat lunak, yaitu sebagai berikut : (laptop) yang telah dilengkapi dengan peralatan printer.

Analisa Keandalan Jaringan Distribusi Wilayah Surabaya Menggunakan Metode Monte Carlo Agung Arief Prabowo

BAB IV PEMBAHASAN. Dari hasil penelitian yang dilakukan di PT.PLN (Persero) P3B JB APP salatiga, Gardu Induk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebutuhan akan tenaga listrik dari pelanggan selalu bertambah dari waktu

JURNAL TEKNIK ELEKTRO ITP, Vol. 6, No. 2, JULI

ANALISIS KEANDALAN PADA PENYULANG BATU BELIG

BAB III METODOLOGI PENILITIAN. keras dan perangkat lunak, yaitu sebagai berikut : yang telah dilengkapi dengan peralatan printer.

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

EVALUASI PENGGUNAAN SCADA PADA KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI PT.PLN (PERSERO) AREA PALU

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. keras dan perangkat lunak, yaitu sebagai berikut : komputer (leptop) yang telan dilengkapi dengan peralatan printer.

STUDI ANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI PT

EVALUASI KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI MENGGUNAKAN INDEKS SAIDI DAN SAIFI PADA PT.PLN (PERSERO) AREA PONTIANAK

Analisa Keandalan Sistem Distribusi 20KV Menggunakan Metode Section Technique dan Ria Section Technique pada Penyulang Adi Sucipto Pekanbaru

Analisisi Energi Listrik Terselamatkan pada Penyulang Bangli PT. PLN (Persero) Area Bali Timur dengan Beroperasinya PLTS Kayubihi

Peningkatan Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik 20 kv PT. PLN (Persero) APJ Magelang Menggunakan Static Series Voltage Regulator (SSVR)

Studi Analisis Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik Surabaya Menggunakan Metode Latin Hypercube Sampling

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS PENYELAMATAN ENERGI DAN KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DENGAN ADANYA PDKB-TM DI PT. PLN (PERSERO) APJ SURAKARTA

BAB IV ANALISA DATA. distribusi 20 KV di PT.ADM ini menggunakan software ETAP7, kemudian nilai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Analisis Pengaruh Kegagalan Proteksi dan Koordinasi Rele Terhadap Indeks Keandalan Subsistem Transmisi 150kV Di Surabaya Selatan

BAB III METODE PENELITIAN. keras dan perangkat lunak, adapaun perangkat tersebut yaitu : laptop yang dilengkapi dengan peralatan printer.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Tingkat keandalan suatu sistem distribusi dapat ditentukan dengan menghitung

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis melakukan perhitungan nilai nilai indeks keandalan

UKURAN KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI DAN TRANSMISI

KETERSEDIAAN TENAGA LISTRIK SISTEM TRANSMISI 500 KV BALI PADA TAHUN 2030

Yulius S. Pirade ABSTRAK

: Distributed Generation, Voltage Profile, Power Losses, Load Flow Analysis, EDSA 2000

EVALUASI EKSPANSI JARINGAN TEGANGAN MENENGAH 20 kv GI SOLO BARU

PENINGKATAN KEANDALAN JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER PADA PT. PLN (PERSERO) CABANG PADANG

BAB II TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. sumber yang sebelumnya sudah pernah melakukan penelitian guna dijadikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL. 4.1 Jumlah Pelanggan Per-Penyulang di Gardu Induk Gejayan

Gunawan Hadi Prasetiyo, Optimasi Penempatan Recloser pada Penyulang Mayang Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) Jember Menggunakan Simplex Method

SKRIPSI ANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK ( STUDI KASUS DI PT. PLN (PERSERO) GARDU INDUK 150 KV GEJAYAN ) TUGAS AKHIR

EVALUASI KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK BERDASARKAN INDEKS KEANDALAN SAIDI DAN SAIFI PADA PT.PLN (Persero) RAYON BAGAN BATU TAHUN 2015

Studi Dampak Pemeliharaan Sistem Pembangkit Terhadap Keandalan Sistem Tenaga Listrik di PT. Petrokimia Gresik

SKRIPSI ANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20 KV DI GARDU INDUK GOMBONG

ANALISA KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20 KV DI PT. PLN RAYON BLORA DENGAN METODE FMEA

Agung Yanuar W Prof. Dr. Ir. Adi Soeprijanto.MT, I Gusti Ngurah Satriyadi Hernanda,ST.,MT.

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Jumlah Pelanggan pada setiap Penyulang di Gardu Induk Batang. No Penyulang Jumlah Pelanggan 1 BTG BTG

BAB II LANDASAN TEORI

Studi Keandalan Sistem Kelistrikan Hingga Level Beban Tegangan Menengah di PT.Pupuk Kalimantan Timur Nama : Prita Lukitasari NRP :

EVALUASI INDEKS KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DI SURABAYA MENGGUNAKAN LOOP RESTORATION SCHEME

TUGAS AKHIR PERENCANAAN REKONFIGURASI JARINGAN TEGANGAN MENENGAH PADA KAMPUS UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN I PUTU ANDITHYA CHRISNA BUDI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Monte Carlo, nilai yang didapat telah mencapai standar yang sudah diterapkan

ada, apakah bisa dikatakan nilai yang didapat sudah baik atau tidak, serta mengetahui indeks keandalan ditinjau dari sisi pelanggan.

KOKO SURYONO D

Transkripsi:

KITEKTRO: Jurnal Online Teknik Elektro e-issn: -736 Analisis Keandalan Sistem Jaringan Distribusi PT. PLN (Persero) Banda Aceh Menggunakan Metode Section Technique Aditya Mulianda #1, Syahrizal #, Mansur Gapy #3 # Jurusan Teknik Elektro dan Komputer, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala Jl. Tgk. Syech Abdurrauf No.7 Darussalam, Banda Aceh 3111, Indonesia 1 adityamulianda@gmail.com syahrizal.ee@unsyiah.ac.id 3 mansur.gapy@unsyiah.ac.id Abstrak Tingkat kesuksesan kinerja sebuah sistem atau bagian dari sistem tenaga listrik sangatlah penting. Untuk menentukan keandalan dari suatu sistem, maka harus dilakukan analisis terhadap tingkat kesuksesan kinerja dari sistem tersebut pada periode tertentu. Evaluasi keandalan sistem jaringan distribusi tenaga dengan metode Section Technique dilakukan pada PT.PLN (Persero) Banda Aceh menggunakan data monitoring gangguan yang terjadi selama tahun 16. Pada Metode Section Technique, penyebab terjadinya gangguan, kegagalan peralatan serta indeks-indeks untuk mengetahui tingkat keandalan sistem jaringan distribusi yaitu System Average Interruption Frequency Index (SAIFI), System Average Interruption Duration Index (SAIDI) dan Customer Average Interruption Duration Index (CAIDI) dianalisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai SAIFI untuk semua gardu hubung tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan PLN yaitu sebesar SAIFI.7 kali/bulan, nilai SAIFI terbesar terdapat pada gardu hubung Lamgapang. kali/bulan dan gardu hubung Merduati.78 kali/bulan. Untuk indeks nilai SAIDI hanya gardu hubung Merduati dan gardu hubung Lueng Bata yang sesuai dengan standar yang ditetapkan PLN yaitu.3 jam/bulan dan.79 jam/bulan, sedangkan gardu hubung lainnya dikategorikan tidak andal. Untuk indeks nilai CAIDI niali terbesar terdapat pada gardu hubung Ajun yaitu sebesar 9.9 jam/bulan/pelanggan. Kata Kunci Keandalan Sistem, Section Technique, Jaringan Distribusi,, Penyulang. I. PENDAHULUAN Kebutuhan akan energi listrik selalu meningkat dari tahun ke tahun sejalan dengan terus meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Sistem jaringan distribusi yang dikelola oleh PT. PLN (Persero) Banda Aceh memiliki pengaruh yang sangat besar dalam memberikan jaminan kualitas penyaluran energi listrik yang memenuhi standar baik secara teknis maupun non teknis kepada konsumen. Disamping terpenuhinya kualitas teknis diatas yang ditujukan untuk pelanggan, sistem juga harus memenuhi syarat lain terkait dengan operasi sistem yang ekonomis yang berkaitan dengan kepentingan perusahaan pensuplai energi. Salah satu bidang yang sangat penting dalam penyaluran energi listrik yaitu keandalan sistem. Keandalan adalah kemampuan dari suatu sistem (sistem distribusi listrik) untuk melakukan kerjanya berdasarkan fungsi dalam periode waktu tertentu. Keandalan suatu sistem dapat dinilai dari banyaknya gangguan yang terjadi dan berapa lama waktu yang diperlukan untuk memperbaiki gangguan [1]. Oleh karena kebutuhan masyarakat akan energi listrik semakin meningkat membuat sistem penyaluran energi listrik diharuskan untuk mempunyai tingkat keandalan yang lebih baik agar dapat memenuhi permintaan energi listrik ke konsumen. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menghitung nilai keandalan sistem jaringan distribusi adalah dengan metode section technique. Berdasarkan permasalahan ini penulis melakukan penelitian terhadap keandalan sistem jaringan distribusi PT. PLN (Persero) Banda Aceh untuk mengetahui apakah sistem tersebut sudah memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen. Untuk mendapatkan hasil analisis perhitungan yang akurat maka pada penelitian ini akan menggunakan bantuan software Microsoft Excel.. II. DASAR TEORI A. Sistem Tenaga Listrik Sistem Tenaga Listrik merupakan sistem penyediaan energi listrik yang terdiri dari pusat listrik terhubung satu dengan lainnya oleh jaringan transmisi sampai ke distribusi. Struktur penyaluran sistem tenaga listrik cukup besar dan kompleks karena terdiri dari beberapa komponen seperti generator, transformator, alat-alat pengaman dan beban serta pengaturan yang saling berkaitan. Beban Generator Transformator Penaik Transformator Penurun Gambar 1 Sistem tenaga listrik [] Beban Beban Sistem Pembangkit Sistem Transmisi Sistem Distribusi Vol. No. 17 1 @17 kitektro

KITEKTRO: Jurnal Online Teknik Elektro e-issn: -736 Secara umum terdapat tiga bagian utama dari struktur sistem tenaga listrik seperti yang terlihat pada gambar 1, Pertama adalah pusat pembangkitan tenaga listrik (power station) dimana energi listrik di hasilkan, biasanya pembangkit terletak jauh dari pusat beban. Selanjutnya adalah sistem transmisi yaitu setelah energi listrik dibangkitkan, energi tersebut dinaikkan tegangannya lalu disalurkan melalui jaringan transmisi menuju gardu induk (GI). Lalu sistem distribusi yaitu sebelum sampai pada gardu induk (GI), tegangan yang telah dinaikkan sebelunmya diturunkan agar energi listrik dapat disalurkan kepada pelanggan []. B. Keandalan Sistem Keandalan sistem kelistrikan adalah tingkat keberhasilan kinerja suatu sistem atau bagian dari sistem tenaga listrik, agar dapat memberikan hasil yang baik pada periode waktu tertentu. Untuk dapat menentukan tingkat keandalan dari suatu sistem, harus diadakan pemeriksaan dengan cara perhitungan serta analisis terhadap tingkat keberhasilan kinerja dari sistem yang ditinjau, pada periode tertentu kemudian membandingkannya dengan standar yang ditetapkan [3]. Standar keandalan sistem kelistrikan telah diatur dalam SPLN No. 68- Tahun 1986 tentang Tingkat Jaminan Sistem Tenaga Listrik Bagian Dua, sistem dapat dikatakan andal apabila mempunyai nilai SAIFI 3. kali/tahun dan SAIDI 1 jam/tahun []. C. Metode Section Technique Metode section technique merupakan suatu metode terstruktur yang digunakan untuk menganalisis keandalan suatu sistem. Metode ini didasarkan pada bagaimana pengaruh dari kegagalan suatu peralatan terhadap operasi sistem. Efek dari gangguan individual peralatan secara sistematis diidentifikasi dengan menganalisis apa yang terjadi pada sistem jika gangguan peralatan terjadi, masing-masing kegagalan peralatan dianalisis dari semua titik beban []. Karena menganalisis sebuah jaringan distribusi yang luas maka untuk memudahkan dalam menganalisis, metode ini akan membagi suatu jaringan kelistrikan yaitu pada Rayon Merduati menjadi beberapa bagian yang disebut section, setiap section memiliki beberapa load point. Pada Rayon Merduati terdapat 6 section dan load point. Untuk input data adalah banyaknya gangguan serta lamanya gangguan yang terjadi pada periode pengamatan, setelah itu akan dilakukan perhitungan menggunakan persamaan 1- agar didapat output, yaitu indeks-indeks keandalan yang dipakai dalam suatu sistem distribusi dengan metode section technique adalah System Average Interruption Frequency Index (SAIFI), System Average Interruption Duration Index (SAIDI), Customer Average Interruption Frequency Index (CAIDI) [6]. 1) Laju Kegagalan (λ): Laju kegagalan (λ) adalah nilai rata-rata dari jumlah kegagalan per satuan waktu pada suatu selang waktu pengamatan. Laju kegagalan ini dihitung dengan satuan kegagalan per tahun. Untuk selang waktu pengamatan diperoleh: λ LP = d T λ LP = Laju kegagalan konstan (kegagalan/bulan) d = Banyaknya kegagalan yang terjadi selama selang waktu T = Jumlah selang waktu pengamatan Nilai Laju kegagalan akan berubah sesuai dengan umur dari sistem atau peralatan sesuai lamanya operasi. ) Durasi Kegagalan (U): Gangguan rata-rata untuk load point U LP dengan persamaan: U LP = t T t = Lamanya gangguan 3) System Average Interruption Frequency Index: SAIFI merupakan indeks gambaran mengenai frekuensi kegagalan rata-rata yang terjadi pada bagian-bagian dari sistem bisa dievaluasi sehingga dapat dikelompokkan sesuai dengan tingkat keandalannya. Persamaanya sebagai berikut: SAIFI = N LPxλ LP N N LP = Jumlah komsumen pada load point N = Jumlah konsumen pada section λ LP = Frekuensi gangguan peralatan pada load point ) System Average Interruption Duration Index: SAIDI adalah indeks yang menunjukkan rata-rata durasi gangguan penyaluran daya ke konsumen. Berikut rumus merupakan SAIDI: SAIDI = N LPxU LP N U LP = Durasi gangguan peralatan pada load point ) Customer Average Interruption Frequency Index: Indeks ini didefinisikan sebagai lamanya gangguan untuk konsumen yang mengalami kegagalan selama satu tahun. Persamaannya sebagai berikut: CAIDI = SAIDI SAIFI SAIDI = System Average Interruption Duration Index (Jam/bulan) SAIFI = System Average Interruption Frequency Index (kali/bulan) (1) () (3) () () Vol. No. 17 16 @17 kitektro

KITEKTRO: Jurnal Online Teknik Elektro e-issn: -736 III. METODE PENELITIAN A. Variabel Data yang Digunakan Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan nilai indeks keandalan sistem jaringan distrbusi PT. PLN (Persero) Banda Aceh. Perhitungan dilakukan dengan cara menginput data pada software Microsoft Excel. Data yang diperlukan yaitu gangguan kelistrikan pada setiap gardu hubung dan penyulanggnya perbulan pada tahun 16, jumlah pelanggan tiap titik beban (penyulang) dan One Line System sistem jaringan distribusi listrik Banda Aceh. B. Proses Perhitungan indeks keandalan Untuk melakukan perhitungan indeks-indeks keandalan sistem distribusi mengguakan metode section technique terdapat beberapa tahap, yaitu: membagi batas area pada section berdasarkan gardu hubungnya, identifikasi jenis kegagalan, menghitung waktu pemulihan sistem (repair time), menentukan efek setiap kegagalan, menjumlahkan laju kegagalan λ LP serta durasi kegagalan U LP dan menghitung indeks kegagalan sistem dengan menggunakan software Microsoft Excel, sehingga didapatkan hasil berupa data keandalan sistem distribusi PT. PLN (Persero) Banda Aceh. Setelah mendapatkan indeks-indeks keandalan sistem yaitu SAIDI, SAIFI, dan CAIDI dengan metode section technique, kemudian membandingkan hasil dari metode tersebut dengan standar yang ditetapkan oleh PT.PLN (Persero). C. Menghitung Laju Kegagalan Pada gambar merupakan sampel one line system yaitu gardu hubung Ajun (section 1) yang akan dilakukan perhitungan. Berdasarkan data yang didapat dari PLN dan dengan menggunakan persamaan 1 untuk mencari nilai laju kegegalanya. Gambar One line system Ajun Dapat dihitung laju kegagalan di setiap penyulangnya (load point) seperti pada tabel I: TABEL I HASIL PERHITUNGAN LAJU KEGAGALAN Laju Kegagalan (kali/bulan) 1 P. Lamteumen SUTM, P. Lamteumen SKTM 1,17 3 Inc BA-1, Inc BA-13, Inc. BA-, 6 Inc. BA-3,8 7 P. TVRI, 8 P. Peukan Bada, 9 P. Mataie 8,9 1 P. Mibo, Total D. Menghitung Durasi Kegagalan Berdasarkan data dan menggunakan persamaan maka dapat dihitung nilai durasi kegagalan Section 1 pada setiap penyulangnya seperti pada tabel II: TABEL II HASIL PERHITUNGAN DURASI KEGAGALAN Durasi Kegagalan (jam/bulan) 1 P. Lamteumen SUTM 1,9 P. Lamteumen SKTM, 3 Inc BA-1,83 Inc BA-13, Inc. BA-, 6 Inc. BA-3,18 7 P. TVRI,7 8 P. Peukan Bada,39 9 P. Mataie,1 1 P. Mibo 1, Total 1,78 E. Menghitung System Average Interruption Frequency Index Berdasarkan data dan menggunakan persamaan 3 maka dapat dihitung nilai SAIFI pada section 1 di setiap penyulangnya (load point). Nilai pada setiap penyulangnya berbeda-beda, dapat dilihat pada tabel III: TABEL III HASIL PERHITUNGAN SAIFI SAIFI (kali/bulan) 1 P. Lamteumen SUTM,37 P. Lamteumen SKTM,8 3 Inc BA-1, Inc BA-13, Inc. BA-, 6 Inc. BA-3,6 7 P. TVRI,3 8 P. Peukan Bada,7 9 P. Mataie 1, 1 P. Mibo,39 Total,81 Vol. No. 17 17 @17 kitektro

Banyaknya (Jam/Bulan).88 6.7 7.1 16.9 1.78 1. Banyaknya (Kali/Bulan) 8.7 1.7 1.8.83 KITEKTRO: Jurnal Online Teknik Elektro e-issn: -736 F. Menghitung System Average Interruption Duration Index Berdasarkan data dan menggunakan persamaan maka dapat dihitung nilai SAIDI seperti tabel IV berikut: TABEL IV HASIL PERHITUNGAN SAIDI SAIDI (jam/bulan) 1 P. Lamteumen SUTM,9 P. Lamteumen sktm, 3 Inc BA-1,6 Inc BA-13, Inc. BA-, 6 Inc. BA-3,13 7 P. TVRI, 8 P. Peukan Bada,9 9 P. Mataie,83 1 P. Mibo, Total 1,98 G. Hitung Costumer Average Interruption Duration Index Berdasarkan data dan menggunakan persamaan maka dapat dihitung nilai CAIDI pada section 1 pada tabel V: TABEL V HASIL PERHITUNGAN CAIDI CAIDI (jam/bulan/pelanggan) 1 P. Lamteumen SUTM,78 P. Lamteumen SKTM, 3 Inc BA-1 3,31 Inc BA-13, Inc. BA-, 6 Inc. BA-3,17 7 P. TVRI,6 8 P. Peukan Bada 1,3 9 P. Mataie,7 1 P. Mibo,6 Total 9,9 H. Penyebab Gangguan pada Penyulang Penyebab terjadinya ganggauan pada penyulang dapat dilihat pada gambar 3 berikut: PENYEBAB GANGGUAN PADA PENYULANG TAHUN 16 3% 18% % % 1% 9% % Pohon POHON Binatang BINATANG Layang-layang LAYANG-LAYANG Trafo TRAFO Bencana alam BENCANA ALAM Petir ARRESTER Tidak ditemukan TIDAK DITEMUKAN Gambar Penyebab gangguan pada penyulang Berdasarkan grafik gambar dapat dilihat bahwa penyebab gangguan pada penyulang yang terbanyak disebabkan oleh pohon yaitu sebesar % atau sebanyak 31 kali, pohon yang tumbang dapat mengenai kabel listrik distrubsi PLN atau robohnya tiang listrik hal ini mengakibatkan dimatikannya aliran listrik agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Penyebab ganggaun terkecil yaitu akibat adanya layanglayang yang tersangkut/menyentuh pada kabel jaringan distribusi listrik, yaitu sebesar 1% atau sebanyak 1 kali dalam periode pengamatan tahun 16. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Grafik Laju Kegagalan Setelah dilakukan perhitungan pada bab 3, maka didapat grafik hasil laju kegagalan seperti pada gambar 3 dibawah ini: L A J U K E G A G A L A N Gambar 3 Data hasil perhitungan laju kegagalan Pada gambar 3 dapat dilihat bahwa laju kegagalan terbesar terjadi pada gardu hubung Krueng Cut yaitu sebanyak.83 kali/bulan dan pada gardu hubung Ajun memiliki laju kegagalan yang besar yaitu sebanyak kali/bulan. Pada kedua gardu hubung ini mempunyai penyulang. Gangguan yang terkecil terdapat pada gardu hubung Merduati yaitu sebanyak 8.7 kali/bulan dan gardu hubung PLTD yaitu hanya sebanyak kali/bulan. B. Grafik Durasi Kegagalan Untuk melakukan perhitungan indeks-indeks keandalan grafik hasil durasi kegagalan seperti pada gambar dibawah ini: D U R A S I K E G A G A L A N Gambar Data hasil perhitungan durasi kegagalan 1 1 1 1 Vol. No. 17 18 @17 kitektro

Banyaknya (Jam/Bulan).3.79 1.98.19.88 3.83 Banyaknya (Jam/Bulan/Pelanggan)..3 6.8 9.9 8.8 8.9 Banyaknya (Kali/Bulan).78 1.11 1.31.7.81. KITEKTRO: Jurnal Online Teknik Elektro e-issn: -736 Pada gambar dapat dilihat bahwa durasi kegagalan terbesar terjadi pada gardu hubung Krueng Cut yaitu sebanyak 16.9 jam/bulan dan pada gardu hubung Lamgapang memiliki durasi kegagalan yang besar yaitu sebanyak 1. jam/bulan. Pada kedua gardu hubung ini mempunyai 17 penyulang. Gangguan yang terkecil terdapat pada gardu hubung Merduati yaitu sebanyak 6.7 kali/bulan dan gardu hubung PLTD yaitu hanya sebanyak.88 kali/bulan. C. Grafik Hasil Perhitungan System Average Interruption Frequency Index Setelah dilakukan perhitungan pada bab 3 maka didapat grafik hasil SAIFI seperti pada gambar dibawah ini: S A I F I Gambar Data hasil perhitungan SAIFI Pada gambar dapat dilihat bahwa nilai SAIFI terbesar terjadi pada gardu hubung Lamgapang yaitu sebanyak. kali/bulan dan pada gardu hubung Ajun memiliki nilai SAIFI yang besar yaitu sebanyak.81 kali/bulan. Pada kedua gardu hubung ini mempunyai 1 penyulang. Gardu hubung Krueng Cut memiliki nilai SAIFI sebanyak.7 kali/bulan sedangkan gardu hubung PLTD sebanyak 1.31 kali/bulan. Nilai SAIFI yang terkecil terdapat pada gardu hubung Lueng Bata yaitu sebanyak 1.11 kali/bulan dan gardu hubung Merduati yaitu hanya sebanyak.78 kali/bulan. D. Grafik Hasil Perhitungan System Average Interruption Duration Index Setelah dilakukan perhitungan pada bab 3 maka didapat grafik hasil perhitungan SAIDI seperti pada gambar 6 dibawah ini: S A I D I Gambar 6 Data hasil perhitungan SAIDI 3 1 3 1 Pada gambar 6 dapat dilihat bahwa nilai SAIDI terbesar terjadi pada gardu hubung Lamgapang yaitu sebanyak 3.83 jam/bulan dan pada gardu hubung PLTD memiliki nilai SAIDI yang besar yaitu sebanyak.88 jam/bulan. Pada kedua gardu hubung ini mempunyai 6 penyulang. Gardu hubung Krueng Cut memiliki nilai SAIDI sebanyak.19 jam/bulan sedangkan gardu hubung Ajun sebanyak 1.98 jam/bulan. Nilai SAIDI yang terkecil terdapat pada gardu hubung Lueng Bata yaitu sebanyak.79 kali/bulan dan gardu hubung Merduati yaitu hanya sebanyak.3 jam/bulan. Indeks nilai SAIDI ini menunjukkan rata-rata durasi gangguan suplai aliran daya ke pelanggan/konsumen. Semakin besar nilai SAIDI maka keandalan sistem jaringan distribusinya akan semakin berkurang. E. Grafik Hasil Perhitungan Costumer Average Interruption Duration Index Setelah dilakukan perhitungan pada bab 3 maka didapat grafik hasil indeks nilai CAIDI seperti pada gambar 7 dibawah ini: C A I D I Gambar 7 Data hasil perhitungan CAIDI Pada gambar 7 dapat dilihat bahwa nilai CAIDI paling besar terjadi pada gardu hubung Ajun yaitu sebanyak 9.9 jam/bulan/pelanggan dan pada gardu hubung Krueng Cut memiliki nilai CAIDI yang besar yaitu sebanyak 8.9 jam/bulan/pelanggan. Pada kedua gardu hubung ini mempunyai 1 penyulang. Gardu hubung Lueng Bata memiliki nilai CAIDI sebanyak 8.8 jam/bulan/pelanggan sedangkan gardu hubung Lamgapang sebanyak 6.8 jam/bulan/pelanggan. Nilai CAIDI yang terkecil terdapat pada gardu hubung Merduati yaitu sebanyak.3 kali/bulan dan gardu hubung PLTD yaitu hanya sebanyak. jam/bulan/pelanggan. Indeks CAIDI ini yaitu lamanya kegagalan untuk pelanggan atau konsumen yang mengalami gangguan selama satu tahun. Semakin besar nilai CAIDI maka keandalan sistem akan semakin berkurang. F. Hasil dan Analisis Setalah dilakukan perhitungan indeks keandalan sistem jaringan distribusi listrik PT. PLN (Persero) Banda Aceh, Hasilnya akan dibandingkan dengan SPLN yang telah ditetapkan, perbandingannya dapat dilihat pada tabel berikut ini: 1 1 8 6 Vol. No. 17 19 @17 kitektro

KITEKTRO: Jurnal Online Teknik Elektro e-issn: -736 Gardu Hubung TABEL VI PERBANDINGAN INDEKS KEANDALAN SAI SPLN SAI SPLN FI Ajun.81 SAIFI kali/bulan DI SAIDI jam/bulan 1.98 CAIDI jam/bulan/ pelanggan 9.9 Merduati.78.3.3 Lueng Bata 1.11.79 8.8.7 1.7 Krueng Cut.7.19 8.9 Lamgapang. 3.83 6.8 PLTD 1.31.88. Sesuai dengan SPLN sistem dapat dikatakan andal apabila mempunyai nilai SAIFI.7 kali/bulan dan SAIDI 1.7 jam/bulan. Berdasarkan data pada tabel.1 diatas dapat dilihat bahwa semua gardu hubung tidak memenuhi standar nilai SAIFI yang telah ditetapkan oleh PLN. Hal ini menunjukkan banyaknya pemutusan aliran listrik yang terjadi pada tahun 16 pada wilayah Banda Aceh maka dapat dikategorikan bahwa sistem tidak andal. Untuk nilai SAIDI hanya gardu hubung Merduati dan gardu hubung Lueng Bata yang memiliki nilai yang kecil yaitu.3 kali/bulan dan.79 kali/bulan, artinya gardu hubung Merduati dan gardu hubung Lueng Bata memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan gardu hubung yang lain dan memiliki durasi pemadaman yang sedikit sehingga dapat dikategorikan sistem pada gardu hubung ini andal. Sedangkan gardu hubung yang lain dikategorikan tidak andal. Indeks nilai SAIDI tertinggi terdapat pada gardu hubung Lamgapang yaitu 3.38 jam/bulan. Indeks nilai CAIDI menunjukkan bahwa gardu hubung Ajun memiliki nilai yang terbesar yaitu 9.9 jam/bulan/pelanggan, hal ini menunjukkan lamanya gangguan per-pelanggan yang terjadi pada gardu hubung Ajun. Dan nilai terkecil terdapat pada gardu hubung PLTD yaitu. jam/bulan/pelanggan. Nilai CAIDI yang besar mengakibatkan keandalan sistem berkurang. REFERENSI [1] Chowdhury, A., & Koval, D. (11). Power distribution system reliability: practical methods and applications (Vol. 8). John Wiley & Sons. [] Siregar, D. (11). Studi Pemanfaatan Distributed Generation (DG) Pada Jaringan Distribusi. [3] Goenadi, C. A. K. S. J. (1). Distribusi kv di PT. PLN Distribusi Jawa Timur Kediri dengan metode Simulasi Section Technique. Jurnal teknik Pomits, 1(1), 1-6. [] SPLN No.68- : 1986, Tingkat Jaminan Sistem Tenaga Listrik Bagian dua: Sistem Distribusi, Perusahaan Umum Listrik Negara, Jakarta, 198. [] Xie, K., Zhou, J., & Billinton, R. (8). Fast algorithm for the reliability evaluation of large-scale electrical distribution networks using the section technique. IET generation, transmission & distribution, (), 71-77. [6] Brown, R. E. (8). Electric power distribution reliability. CRC press. V. KESIMPULAN Untuk nilai laju kegagalan terbanyak terdapat pada gardu hubung Krueng Cut yaitu sebanyak.83 kali/bulan, pada gardu hubung ini terdapat 13 penyulang. Untuk indeks nilai SAIFI pada semua gardu hubung tidak memenuhi standar yang telah di tetapkan oleh PLN, maka sistem dikategorikan tidak andal. Hal ini disebabkan banyaknya gangguan yang terjadi karena gangguan alam. Untuk indeks nilai SAIDI hanya gardu hubung Merduati dan gardu hubung Lueng Bata yang sesuai dengan standar yang ditetapkan PLN yaitu.3 jam/bulan dan.79 jam/bulan, sedangkan gardu hubung lainnya dikategorikan tidak andal. Untuk indeks nilai CAIDI nilai terbesar terdapat pada gardu hubung Ajun yaitu sebesar 9.9 jam/bulan/pelanggan. Hal ini menunjukkan bahwa lamanya gangguan yang terjadi pada pelanggan. Vol. No. 17 @17 kitektro