BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di lingkup wilayah UIN Imam Bonjol Padang Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Sungai Bangek, Balai Gadang, Koto Tangah Kota Padang Provinsi Sumatera Barat. B. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah dan tujuan penelitian seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, maka jenis penelitian ini tergolong pada jenis penelitian yang bersifat kuantitatif atau disebut juga dengan metode discovery, karena data penelitian berupa angkaangka dan analisis menggunakan statistik. 1 Penelitian kuantitatif adalah tipe penelitian di mana data yang dikumpulkan adalah berupa data kuantitatif atau jenis data lain yang dapat dikuantitaskan, dan diolah dengan menggunakan teknik statistik. 2 1 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2011), h. 7 2 Tim Penyusun,Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Tugas Akhir, Skripsi, Tesis dan Disertasi), (Padang: Fakultas Syari ah IAIN Imam Bonjol Padang, 2013), h. 23 57
58 2. Pendekatan Penelitian Penelitian ini adalah jenis penelitian lapangan (field research). Dalam penelitian ini, peneliti terjun langsung ke lapangan untuk memperoleh data dari mahasiswi FEBI UIN Imam Bonjol Padang. C. Sumber Data dan Jenis Data Adapun sumber dan jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. 1. Data Primer Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan seperti hasil dari wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti. 3 Data ini diperoleh dari hasil kuesioner (angket penelitian) dan wawancara (interview) yang dilakukan peneliti terhadap mahasiswi FEBI UIN Imam Bonjol Padang sebagai responden. 2. Data Sekunder Yaitu data pendukung yang diperoleh penulis dari beberapa sumber yang dinilai mempunyai relevansi dengan penelitian ini. D. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang 3 Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: PT Raja Grapindo Persada, 2014), Edisi Kedua, Cet. ke-13, h. 42
59 ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek itu. 4 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Mahasiswi FEBI UIN Imam Bonjol Padang. Dengan rincian sebagai berikut: Tabel 3.1 Rincian Populasi Penelitian No Populasi Jumlah 1. Mahasiswi Ekonomi Islam 529 2. Mahasiswi Manajemen Perbankan Syariah 408 Total Populasi 937 Sumber : Kasubag Akademik UIN Imam Bonjol Padang 2. Sampel Sampel adalah bagian dari populasi yang mewakili keseluruhan anggota populasi, yang memiliki ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti. Populasi dapat juga didefenisikan sebagai anggota populasi yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasi. 5 Teknik pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu melalui cara Purposive Sampling yang merupakan metode Nonprobability Sampling. Purposive Sampling merupakan teknik 4 Sugiyono, op.cit., h. 80 5 Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder, (Depok: PT RajaGrafindo Persada, 2010), h. 77
60 Nonprobability yang memilih orang-orang yang terseleksi oleh peneliti berpengalaman berdasarkan ciri-ciri khusus yang dimiliki sampel tersebut yang dipandang mempunyai sangkut paut erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya. 6 Yaitu penulis menggunakan pertimbangan sendiri dengan cara sengaja dalam memilih anggota populasi yang dianggap dapat memberikan informasi yang diperlukan penulis. Kriteria yang digunakan dalam pengambilan sampel yaitu mahasiswifebi UIN Imam Bonjol Padang. Dengan demikian digunakan rumus Slovin untuk menentukan jumlah sampel, sebagai berikut: 7 n = N 1 + N.e² Di mana: n = ukuran sampel N = ukuran populasi E= persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan, peneliti menggunakan 10% (0.1) sebagai persen kelonggaran ketidaktelitian. Ukuran sampel yang akan diambil dari populasi ditentukan dengan rumus Slovin. Dengan rincian sebagai berikut: diketahui N = 937, e = 0.1 (10%), maka jumlah n adalah: 6 Muhammad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan Kuantitatif, (Jakarta: Rajawali Pers, 2008), h.175. 7 Ibid., h. 180
61 n = 937 1 + 937 (0.1)² n = 937 10.37 N = 90.36 Sampel yang diambil 90 orang mahasiswi Maka yang akan menjadi sampel dalam penelitian ini sebanyak 90 orang mahasiswi FEBI. E. Teknik Pengumpulan Data 1. Angket (kuesioner) Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. 8 Dalam kousioner tersebut terdapat pertanyaan mengenai data diri responden serta pertanyaan dari indikator tiap-tiap variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Pertanyaan yang disajikan dalam kousioner ini adalah pertanyaan tertutup, yaitu model pertanyaan tersebut disediakan jawabannya, sehingga responden hanya memilih dari alternatif jawaban yang sesuai dengan pendapat dan pilihannya. 9 2. Wawancara Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan berhadapan secara langsung dengan yang diwawancarai tetapi dapat juga diberikan daftar pertanyaan dahulu 2014), h. 202 8 Sugiyono, op.cit., h. 142 9 A. Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif Gabungan, (Jakarta: Kencana,
62 untuk dijawab pada kesempatan lain.pada penelitian ini akan dilakukan wawancara langsung kepada responden berkaitan dengan kuesioner yang diberikan. 3. Metode Dokumentasi Teknik dokumentasi yakni penelusuran dan perolehan data yang diperlukan melalui data yang telah tersedia. Biasanya berupa data statistic, agenda kegiatan, produk keputusan atau kebijakan, sejarah, dan hal lainnya yang berkaitan dengan penelitian. 10 Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, buku, surat kabar, majalah, notulen, dan lain sebagainya. Metode ini diperlukan untuk menggali data tentang hal-hal yang perlu dari berkas arsip yang berupa tulisan, foto, ataupun lainnya yang berkaitan dengan penelitian. 11 F. Variabel Penelitian a. Variabel bebas atau independent dalam penelitian ini adalah : (X 1 ) kebudayaan (X 2 ) sosial (X 3 ) pribadi (X 4 ) psikologis (X 5 ) Produk (X 6 ) Harga 10 Mahi M. Hikmat, Metode Penelitian dalam Perspektif Ilmu Komunikasi dan Sastra, (Yogyakarta:Graha Ilmu,2014) h. 83 11 Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, (Yogyakarta:Fakultas Psikologi UGM, 2001) h. 127
63 (X 7 ) Promosi (X 8 ) Saluran Distribusi b. Variabel terikat (dependent) ini adalah: keputusan pembelian (y). G. Defenisi Operasional variabel Tabel 3.2 Adapun operasional variabel penelitian dan pengukuran dapat dilihat pada tabel : Variabel Defenisi Indikator Skala Pengukuran Kebudayaan Merupakan penentu 1. Budaya (X 1 ) keinginan dan perilaku yang paling mendasar untuk mendapatkan nilai, persepsi, preferensi dan perilaku dari lembaga-lembaga penting lainnya. 2. Sub-budaya 3. Kelas sosial Sosial (X 2 ) Pembagian masyarakat yang relatif homogen dan permanen yang tersusun secara hierarki dan anggotanya menganut nilai-nilai minat, dan perilaku yang serupa. 1. Kelompok rujukan 2. Keluarga 3. Peran dan status Pribadi (X 3 ) Merupakan suatu keadaan dimana 1. Usia dan tahap siklus hidup
64 seseorang mempunyai 2. Keadaan sifat untuk bisa ekonomi menentukan 3. Gaya hidup keputusannya sesuai 4. Kepribadian dengan keinginannya dan konsep diri tanpa ada paksaan dari pihak lain. Psikologis Merupakan suatu 1. Motivasi (X 4 ) keadaan dimana 2. Persepsi seseorang mempunyai 3. Pembelajaran keinginan-keinginan 4. Kepercayaan yang berasal dari diri dan sikap pribadinya untukmenentukan keputusannya sesuai dengan keinginannya Produk(X 5 ) Merupakan segala 1. Variasi produk sesuatu yang dapat 2. Desain produk ditawarkan kedalam 3. Kualitas pasar untuk memenuhi produk kebutuhan dan 4. halal keinginan Harga(X 6 ) Merupakan satuan 1. Keterjangkuan moneter atau ukuran harga lainnya (jasa dan 2. Kesesuaian barang lain) yang harga dengan ditukarkan agar kualitas produk memperoleh hak 3. Kesesuaian kepemilikan atau harga dengan penggunaan suatu manfaat
65 barang atau jasa. 4. Kesesuaian harga dengan kemampuan atau daya saing Promosi(X 7 Merupakan cara 1. Iklan ) mengkomunikasikan 2. Promosi barang dan jasa yang penjualan ditawarkan supaya konsumen mengenal dan membeli Saluran Merupakan sebagai 1. Mudah Distribusi kegiatan pemasaran dijangkau (X 8 ) yang berusaha 2. Lokasi memperlancar dan distibusi yang mempermudah strategis dan penyampaian barang banyak dan jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan Keputusan Semua pilihan yang 1. Pemenuhan pembelian mungkin untuk kebutuhan (Y) memecahkan 2. Pencarian persoalan itu dan informasi menilai pilihan-pilihan 3. Keputusan secara sistematis dan pembelian obyektif serta sasaransasarannya yang
66 menentukan keuntungan serta kerugian masingmasing. H. Statistik Distribusi Frekuensi Distribusi frekuensi adalah pengelompokkan data kedalam beberapa kategori, yang menunjukkan banyaknya data dalam setiap kategori, dan setiap data tidak dapat dimasukkan kedalam dua atau lebih kategori. 12 Distribusi frekuensi digunakan sebagai alat analisis faktorfaktor yang menjadiprioritas konsumen dalam menentukan keputusan pembelian. Analisis faktor digunakan untuk mereduksi data, yaitu proses untuk meringkas sejumlah variabel menjadi lebih sedikit dan menamakannya sebagai faktor. 13 Membuat tabel frekuensi atau distribusi frekuensi berarti mendistribusikan dalam beberapa kelas atau kategori, kemudian menentukan banyaknya individu yang termasuk kedalam kelas tertentu, yang disebut frekuensi kelas (class frequency). 14 Langkah pertama yaitu mengurutkan data dari yang terkecil ke yang terbesar atau sebaliknya. Langkah kedua yaitu temukan banyak pengamatan yang jatuh kedalam tiap kelas, yaitu temukan frekuensi kelas. Dengan menggunakan suatu kertas tally atau kertas skor. Banyaknya kelas 12 Suharyadi dan Purwanto, Statistika: untuk Ekonomi dan Keuangan Modern, (Jakarta: Selemba Empat, 2008) h. 28 13 Muhammad, op.cit., h. 180 14 Supranto, Statistik: Teori dan Aplikasi, (Jakarta: Erlangga, 2008) h. 76
67 sebaiknya antara 7 dan 15, atau paling banyak 20. (tidak aturan umum yang menentukan jumlah kelas). H.A Sturges pada tahun 1926 menulis artikel dengan judul : The Choice of a Class Interval dalam journal of American Statistical Association, yang mengemukakan suatu rumus untuk menentukan banyaknya kelas sebagai berikut: k = 1+ 3,322 log n Dimana: k = banyaknya kelas n = banyaknya nilai observasi Rumus tersebut diberi nama Kriterium Sturges dan merupakan suatu perkiraan tentang banyak kelas. Selanjutnya data yang diperoleh diolah ke dalam bentuk presentasemenggunakan rumus sebagai berikut : 15 Dimana : P adalah presentase responden yang memilih kategori tertentu. Proporsi adalah jumlah responden yang memilih kategori tertentu. n adalah banyaknya jumlah responden. 15 Supranto, op.cit., h. 73