BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Darah adalah bagian dari tubuh yang berbentuk cair dengan jumlah %

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Darah terdiri atas 2 komponen utama yaitu plasma darah dan sel-sel darah.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Darah merupakan bagian dari tubuh yang jumlahnya 60-80% dari berat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Selama proses pencernaan, karbohidrat akan dipecah dan diserap di dinding

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. primitif sampai manusia. Keadaan fisiologik menunjukan darah selalu berada

Mekanisme Pembekuan Darah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. udara maupun zat buangan yang ada di dalam tubuh. Volume darah pada manusia

BAB V HEMOSTASIS Definisi Mekanisme hemostasis Sistem koagulasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hati merupakan organ sentral dalam metabolisme di tubuh. Berat rata

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tubuh, membawa nutrisi, membersihkan metabolisme dan membawa zat antibodi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Darah adalah suspensi dari partikel dalam larutan koloid cair yang

ANFIS SISTEM HEMATOLOGI ERA DORIHI KALE

SISTEM PEREDARAN DARAH

Sistem Transportasi Manusia L/O/G/O

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. primitive sampai manusia. Darah dalam keadaan fisiologik selalu berada dalam

Review Sistem Hematology

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berwarna merah dan tidak transparan serta berada dalam suatu ruang. tertutup yang dinamakan pembuluh darah (Sadikin, 2001).

BAB I PENDAHULUAN. benar sehingga memberikan hasil yang teliti dan akurat dengan validasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sekelompok sel beta di kelenjar pankreas dan sangat berperan dalam metabolisme

makalah pembekuan darah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam tumbuhan, hewan atau manusia dan yang sangat berguna bagi

Urutan mekanisme hemostasis dan koagulasi dapat dijelaskan sebagai berikut:

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009

Komponen Kimia penyusun Sel (Biologi) Ditulis pada September 27, 2012

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HEMOSTASIS SISTEM PEMBEKUAN DARAH

Laporan Praktikum V Darah dan Peredaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oksigen. Darah terdiri dari bagian cair dan padat, bagian cair yaitu berupa plasma

Apa itu Darah? Plasma Vs. serum

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Tingkat Energi Protein Ransum terhadap Total Protein Darah Ayam Lokal Jimmy Farm

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang disiapkan dari fresh frozen plasma (FFP) dengan mencairkannya secara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berbentuk cakram dan mengandung granula. Terdapat keping

Ilmu Pengetahuan Alam

PEMERIKSAAN MASA PEMBEKUAN DARAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Darah merupakan bagian penting dari sistem transportasi zat-zat. a. Plasma darah merupakan bagian cair.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Trombosit adalah kepingan darah terkecil dari sel darah. Sel ini berbentuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengantar Sistem Sirkulasi Darah I PERTEMUAN-1 Trisia Lusiana Amir, S. Pd., M. Biomed PRODI MIK FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

GAMBARAN KADAR TRIGLISERIDA (METODE GPO- PAP) PADA SAMPEL SERUM DAN PLASMA EDTA

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pemeriksaan laboratorium merupakan pemeriksaan yang

tumbuh tumbuhan, madu, sirup jagung, dan tetesan tebu. Pada manusia dan dan laktosa ( Hertog Nursanyoto, dkk, 1992 ).

Universitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan ANATOMI FISIOLOGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. non-polar. Lipid adalah senyawa yang berisi karbon dan hidrogen, yang tidak

Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan

BAB II. membran pembatas trombosit (Matulo dkk, 2015). sebagian dari sitoplasma megakariosit berbentuk cakram, tidak berinti,

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Total Protein Darah Ayam Sentul

Lampiran 1 Rancangan penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bagian-bagian darah yang berasal dari donor kepada seorang penderita (resipien).

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. rangka. Glukosa darah berfungsi sebagi penyedia energi tubuh dan jaringanjaringan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kalsium. Trombosit melekat pada lapisan pembuluh darah yang rombak. (luka) dengan membentuk plug trombosit (Rukman, 2010).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyusun jaringan tumbuhan dan hewan. Lipid merupakan golongan senyawa

Kompetensi SISTEM SIRKULASI. Memahami mekanisme kerja sistem sirkulasi dan fungsinya

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tingginya tingkat pendidikan, kesejahteraan masyarakat, dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN X O-1

KAJIAN KEPUSTAKAAN. besar pasang gen yang masing-masing dapat berperan secara aditif, dominan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DEPARTEMEN FARMAKOLOGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tahun Sejak saat itu, penyakit DBD menyebar ke berbagai daerah, sehingga

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA. Penentuan Kadar Glukosa Darah

LAPORAN PRAKTIKUM SEROLOGI IMUNOLOGI IMUNODIFUSI GANDA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Darah merupakan bagian dari tubuh yang jumlahnya 6-8 % dari berat badan total.

Kompartemen cairan di dalam tubuh

Laporan Praktikum III Osmoregulasi dan Peredaran Darah

TELUR ASIN PENDAHULUAN

Ciri-Ciri Organisme/ Mahkluk Hidup

BAB I PENDAHULUAN. penting yang perlu diperhatikan, yaitu tahap pra analitik, analitik dan pasca analitik.

BAB I PENDAHULUAN. asli Indonesia. Daerah asalnya adalah India dan Afrika Tengah. Tanaman ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA meter di atas permukaan laut. Nanas berasal dari Brazil, Argentina

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Praktikum II UJI OKSIHEMOGLOBIN & DEOKSIHEMOGLOBIN

BAB II TINJAUN PUSTAKA. 2013). Warna yang lebih merah cemerlang terdapat pada darah arteri yang

BAB 2BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan bagian padat. Bagian cair disebut plasma sedangkan bagian yang padat

SISTEM SIRKULASI OLEH : DRS. DJOKO IRAWANTO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PRAKTIKUM II : DARAH, PEMBULUH DARAH, DARAH DALAM BERBAGAI LARUTAN, PENGGOLONGAN DARAH SISTEM ABO DAN RHESUS.

- - SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA - - dlp5darah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kreatinin adalah produk protein otot yang merupakan hasil akhir

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdiri dari sel darah. (Evelyn C. Pearce, 2006)

PEMERIKSAAN KALSIUM DARAH (Metode CPC Photometric)

I PENDAHULUAN. Pemikiran,(6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Anti Koagulansia, pengawet dan. Dr.Ozar Sanuddin, SpPK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. transportasi berfungsi untuk mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (cairan darah) dan 45% sel-sel darah.jumlah darah yang ada dalam tubuh sekitar

BAB I PENDAHULUAN. Elektrolit adalah senyawa di dalam larutan yang berdisosiasi menjadi

BAB II TINJUAN PUSTAKA. Darah merupakan bagian dari tubuh yang jumlahnya 6 8% dari berat badan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari tubuh yang jumlahnya 6-8% dari berat badan total. a. Plasma darah, merupakan bagian yang cair

PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KI1201

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Produk akhir metabolisme karbohidrat serta sumber energi utama pada

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM BIOLOGI PERHITUNGAN JUMLAH ERITROSIT DARAH

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Darah Darah adalah bagian dari tubuh yang berbentuk cair dengan jumlah 60 80 % dari berat badan, viskositas darah 4,5 kali lebih besar daripada air. Darah terdiri dari dua bagian yaitu 55 % berupa plasma yang merupakan substansi nonseluler dan 45% dari volume darah meliputi sel. Sel darah terdiri dari eritrosit, leukosit dan trombosit ( Sitompul J, 2003). Darah terdiri atas tiga komponen utama yaitu, eritrosit, leukosit dan trombosit. Komponen yang lain adalah plasma darah yang terdiri dari 91 92% air yang berperan sebagai medium transport, dan 8 9% zat padat. Zat padat tersebut antara lain protein protein seperti albumin, globulin, faktor faktor pembekuan darah, enzim, unsur organik seperti zat nitrogen nonprotein (urea, asam urat, xatin, kreatinin, asam amino), lemak netral, fosfolipid, kolesterol, dan glukosa. Sedangkan unsur anorganik berupa natrium, klorida, bikarbonat, kalsium, kalium, magnesium, fosfor, besi dan iodium. Dimana semua unsur ini memainkan peranan penting dalam fungsi homeostatis (Price SA dkk, 2002). Fungsi utama darah adalah untuk transportasi. Eritrosit berada dalam sistem sirkulasi dan mengandung pigmen pengangkut oksigen hemoglobin. Leukosit bertanggung jawab terhadap pertahanan tubuh dan di angkut oleh darah ke berbagai jaringan tempat sel sel tersebut melakukan fungsi fisiologisnya. Trombosit berfungsi mencegah tubuh kehilangan darah akibat perdarahan dan melakukan pengangkut utama zat gizi dan produk sampingan metabolik ke organ 5

6 organ tujuannya untuk penyimpanan atau eksresi. Banyak protein besar yang tersuspensi di dalam plasma terutama protein protein yang berkaitan dengan pencegahan perdarahan melalui proses koagulasi ( Sacher RA, 2004). 2.2 Trombosit Trombosit mempunyai peranan penting dalam hemostatis yaitu pembentukan dan stabilitas sumbat trombosit. Pembentukan sumbat trombosit melalui beberapa tahap yaitu adhesi trombosit, agregasi trombosit dan reaksi pelepasan ( Setiabudy, 2009 ). Trombosit bukan merupakan sel, tetapi merupakan fragmen fragmen sel granuler yang berbentuk cakram dan tidak berinti. Trombosit berasal dari sel induk pluripotent yang tidak terikat ( noncemmitted pluripotent stem cell), jika ada pemintaan dan dalam keadaan adanya faktor perangsang trombosit ( MK-CSF yaitu faktor perangsan koloni megakariosit), interleukin dan TPO ( faktor pertumbuhan dan perkembangan megakariosit) akan berdiferensiasi menjadi kelompok sel induk yang terikat ( commited stem cell pool ) untuk membentuk megakarioblas (Sacher, 2004). Trombosit berdiameter 1 sampai 4 mikron dan memiliki silkus hidup kira kira 10 hari. Kira kira sepertiga berada di dalam lien sebagai sumber cadangan dan sisanya berada dalam sirkulasi, berjumlah antara 150.000 400.000/ mm 3. Trombosit akan mengabsorbsi faktor V, VIII dan IX, protein kontraktil aktomiosin atau trombostenin dan berbagai protein serta enzim lain ( Sacher 2004).

7 2.3 Plasma Darah tersusun atas 2 komponen utama, yaitu plasma darah dan sel sel darah. Plasma darah termasuk dalam kesatuan ekstraseluler dengan volume ±5% dari berat badan. Jika jumlah volume darah ditambah dengan zat pencegah pembekuan darah secukupnya dalam satu wadah misalnya menggunakan tabung, kemudian dicentrifuge dengan kecepatan 3000rpm selama 20 menit maka setelah itu akan terdapat bagian cairan yang terpisah dari bagian korpuskuli yang terdapat pada bagian bawah. Cairan yang terdapat pada bagian atas disebut plasma. Plasma darah menggandung fibrinogen. Oleh karena itu dalam memperoleh plasma darah di campur dengan antikoagulan untuk mencegah terjadinya pembekuan darah (Depkes RI,2004). 2.4 Pembekuan Darah Proses pembekuan darah terdiri dari rangkaian reaksi enzimatik yang melibatkan protein plasma yang disebut sebagai faktor pembekuan darah, fosfolipid dan ion kalsium. Faktor pembekuan darah dinyatakan dalam angka romawi yang sesuai dengan urutan ditemukannya ( Setiabudy R, 2009 ). Proses pembekuan darah dimulai melalui dua jalur yaitu jalur intrinsik, jalur ekstrinsik dan jalur bersama. Jalur intrinsik yang dicetuskan oleh aktivasi kontak dan melibatkan F.XII, F.IX, F.IX, F.VIII, HMWK, PK, platelete factor 3 dan ion kalsium. Jalur ekstrinsik dicetuskan oleh tromboplastin jaringan dan melibatkan F.VII, ion kalsium. Kedua jalur ini akan bergabung menjadi jalur bersama yang melibatkan F.X, F.V, PF 3, protrombin dan fibrinogen ( Setiabudy R, 2009 ).

8 2.4.1 Faktor faktor pembekuan darah : 1) Faktor I : fibrinogen yang merupakan suatu glikoprotein yang di bentuk di hati. Dengan berat molekul 330.000 dalton tersusun atas 3 pasang rantai polipeptida. Waktu paruhnya 3,5 4 hari. Kadar akan meningkat pada keadaan yang memerlukan hemostatis dan kadaan nonspesifik. 2) Faktor II : protombin yang merupakan suatu glikoprotein. Faktor II sangat erat kaitannya dengan faktor VII, IX, X. Di bentuk di hati dan pada proses pembentukannya memerlukan faktor K. Faktor factor tersebut tahan terhadap panas, jumlahnya tidak berubah dalam plasma atau darah simpan dan ada dalam serum setelah plasma membeku. Waktu paruh protombin adalah 0,5-3 hari. 3) Faktor III : tromboplastin jaringan, kaitannya dengan aktivitas pembekuan belum banyak diketahui sehingga sulit untuk menyatakan protein ini sebagai suatu faktor spesifik. Faktor ini akan dibebaskan setelah adanya cidera vaskuler. 4) Faktor IV : ion kalsium, diperlukan untuk aktivasi faktor IX, untuk membantu aktivasi faktor X oleh kompleks IXa VIII fosfolipid, membantu perubahan protombin menjadi thrombin oleh faktor Xa dan untuk polimerisasi monomer fibrin. Antikoagulan seperti sitrat menyebabkan kelasikalsium dan antikoagulasi darah dengan menghambat penyediaan kalsium untuk koagulasi. 5) Faktor V : faktor labil, protein dengan rantai tunggal dengan berat molekul 330.000 dalton yang di bentuk di hati dan kadarnya menurun pada

9 penyakit hati. Sifat protein ini belum diketahui dengan jelas, aktivitasnya cepat menurun bila darah atau plasma yang di beri antikoagulan di simpan dalam bentuk cair. Protein ini juga menghilang dari sirkulasi dalam waktu singkat. Waktu paruhnya hanya 15 jam. Faktor V juga merupakan kofaktor penting pada kemampuan protein C aktif yang berfungsi sebagai antikoagulan fisiologik. 6) Faktor VI : istilah ini tidak di pakai. 7) Faktor VII : disebut prokonvertin, autoprotombin I, eselerator konversi protombin serum dan SCA ( Serum Prothombin conversionaccelerator). Protein ini adalah faktor hati dengan berat yang memerlukan vitamin K untuk pembentukannya. Waktu paruh 5 jam dan merupakan faktor pembekuan yang kadarnya paling dulu berkurang bila diberikan antagonis vitamin K. 8) Faktor VIII : disebut sebagai faktor antihemofilia, melekul protein ini besar dengan berat molekul 330.000 dalton terdiri atas berbagai komponen fisiologis yang diatur oleh beberapa gen. Waktu paruh 9 18 jam. Menghilang dengan cepat dari plasma yang di simpan dalam suhu dingin. Faktor ini mampu menormalkan waktu pembekuan pada pasien hemophilia A. 9) Faktor IX : disebut faktor Chrismas, komponen tromboplastin plasma. Protein ini merupakan faktor hati yang memerlukan vitamin K untuk pembentukannya. Waktu paruhnya 24 jam tetapi kadarnya tetap tinggi bila

10 plasma di simpan dalam keadaan cair. Faktor ini juga terdapat dalam serum. 10) Faktor X : disebut faktor Stuart-Power, merupakan faktor hati yang memerlukan vitamin K. Faktor X merupakan kunci dari semua jalur jalur aktivasi faktor faktor pembekuan. Waktu paruhnya sekitar 40 hari. 11) Faktor XI : disebut anteseden tromboplastin plasma, merupakan suatu glikoprotein dengan berat molekul 143.000 dalton yang di bentuk di hati dan beredar di dalam plasma dalam bentuk terikat ( kompleks ) dengan kininogen HMW. Namun, faktor ini tidak berkurang pada penyakit hati dan tidak memerlukan vitamin K serta stabil dalam darah atau plasma simpan. Waktu paruhnya sekitar 2 hari. 12) Faktor XII : disebut faktor Hagemen yaitu suatu globulin beta rantai tunggal yang memiliki berat molekul 76.000 dalton, ada dalam plasma dengan kadar sangat rendah. Waktu paruh sekitar 2 hari. Faktor ini merupakan salah satu penghubung dengan jalur jalur fisiologis lain,termasuk pengaktifan kontak pembekuan, pengaktifan jalur kinin, pengaktifan jalur komplemen, dan pengaktifan fibrinolisis. 13) Faktor XIII : disebut faktor stabilisasi fibrin,menstabilkan perubahan monomer fibrin menjadi polimer fibrin dan bekuan yang stabil. Diproduksi baik oleh hati maupun oleh megakariosit. Lebih beparuh jumlah faktor ini ada dalam waktu paruh 5 6 hari tetapi faktor ini menghilang bila plasma berubah menjadi serum ( Sacher, 2004).

11 2.5 Pemeriksaan Masa Rekalsifikasi Masa rekalsifikasi adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyusun fibrin dari plasma rendah trombosit yang tidak mengandung Ca 2+ dengan penambahan CaCl 2,.Masa rekalsifikasi digunakan untuk mengetahui adanya kelainan defisiensi faktor intriksik yaitu faktor pembekuan V, VII, IX, X, XI, XII, protombin dan fibrinogen. Reagen yang digunakan untuk pemeriksaan masa rekalsifikasi adalah larutan kalsium klorida 0,025 M dan larutan natrium klorida 9,5%. Fungsi penambahan CaCl 2 adalah untuk mengaktifkan ion Ca 2+ yang berfungsi sebagai katalisator terbentuknya fibrinogen, karena Ca mengendap saat dilakukan pemusingan. Ca diperlukan untuk mempercepat terbentuknya benang fibrin hingga terjadi bekuan ( Bakta IM, 2007). Pemeriksaan masa rekalsifikasi dipengaruhi oleh trombosit, semakin banyak trombosit maka semakin singkat masa rekalsifikasi. Untuk menyingkirkan tromboit dianjurkan memakai plasma rendah trombosit yaitu dengan pemusingan 20 menit pada kecepatan 3000 rpm sehingga plasma hanya mengandung sedikit trombosit. Dalam keadaan normal waktu rekalsifikasi antara 90 250 detik (Gandasoebrata, 2007 ). 2.6 Penggunaan Tabung pada Pemeriksaan Masa Rekalsifikasi Pemeriksaan masa rekalsifikasi digunakan untuk mencari adanya kekurangan faktor faktor pembekuan dari jalur intrinsik, yaitu faktor pembekuan V, VIII, IX, X, XI, XII, protombin dan fibrinogen. Pada dasarnya pemeriksaan masa rekalsifikasi adalah plasma rendah trombosit yang tidak mengandung ion Ca

12 ditambahkan sejumlah CaCl 2, lamanya waktu untuk menyusun fibrin adalah masa rekalsifikasi ( Gandasoebrata, 2007 ). Syarat yang harus dilakukan dalam pemeriksaan masa rekalsifikasi adalah antikoagulan yang dipakai yaitu Na Sitrat 3,8% dengan perbandingan 1 : 9, mengontrol alat, bahan, reagen, suhu, sampel harus segera diperiksa dalam waktu maksimal 2 jam dan tabung yang dipakai adalah tabung plastik sekali pakai, jika menggunakan tabung kaca harus bersih tanpa sisa sabun dan detergent ( Waterbury, Larry, 1998 ). Masa rekalsifikasi digunakan untuk mencari adanya kekurangan faktor faktor dari jalur intrinsik yaitu faktor pembekuan V, VIII, IX, X, XI, XII, protombin dan fibrinogen. Aktivasi faktor pembekuan tersebut dapat di cegah dengan menggunakan tabung plastik yang dilapisi silikon. Penggunaan tabung kaca apabila sering digunakan atau di cuci dapat menyebabkan permukaan kaca tergores. Sehingga menyebabkan faktor pembekuan teraktivasi khususnya faktor XII atau faktor kontak ( Setiabudy, 2009 ). 2.7 Faktor faktor yang mempengaruhi masa rekalifikasi 1. Antikoagulan Na Sitrat 3,8% Pada pemeriksaan koagulasi digunakan antikoagulan natrium sitrat 3,8% dengan perbandingan 9 bagian darah dan 1 bagian natrium sitrat. Natrium sitrat merupakan larutan yang isotonik dengan darah dan sering digunakan untuk pemeriksaan kelainan pembekuan dan pemeriksaan laju endap darah.plasma sitrat tidak mengandung ion Ca 2+, karena ion Ca 2+ diikat oleh sitrat pada proses sentrifugasi.

13 2. Suhu Suhu yang di pakai pada pemeriksaan masa rekalsifikasi tidak boleh <37 C karena jika tidak sesuai dengan suhu tubuh manusia plasma dan fibrin akan rusak oleh karena itu hasil masa rekalsifikasi akan lebih panjang. 3. Waktu penyimpanan Plasma sitrat yang di simpan dalam suhu kamar (25-30 C ) sebaiknya di periksa kurang dari 2 jam, karena plasma mengandung semua jenis protein yang ada di dalam darah. Setelah di simpan maka aktivitas faktor V dan VII akan menurun sehingga akan menghambat aktivitas pembentukan fibrin (Santosa, 2008 ). 4. Volume Volume berpengaruh dalam pembentukan fibrin. Volume yang lebih rendah akan memerlukan waktu yang lebih singkat dalam pembentukan fibrin karena pada volume 50% partikel trombosit lebih mudah menyusun benang fibrin ( Atmoko, 2014 ). 5. Plasma rendah trombosit Dalam pemeriksaan masa rekalsifikasi digunakan plasma rendah trombosit. Semakin banyak jumlah trombosit maka semakin singkat masa rekalsifikasinya. Untuk memperoleh plasma rendah trombosit dilakukan pemusingan 3000 rpm selama 20 menit sehingga plasma hanya mengandung sedikit trombosit (Gandasoebrata,2007).

14 2.8 Kerangka Teori Pra analitik : Antikoagulan Na sitrat 3,8% 1 : 9 Plasma rendah trombosit Larutan CaCl 2 Larutan NaCl 0,9% Analitik : Suhu Waktu penyimpanan Volume sampel Hasil masa rekalsifikasi Alat Post analitik : Pencatatan hasil Analisis perbedaan hasil menggunakan tabung kaca dan plastik

15 2.9 Kerangka Konsep rekalsifikasi menggunakan tabung kaca Hasil masa rekalsifikasi rekalsifikasi menggunakan tabung plastik Hipotesis : Ada perbedaan hasil antara masa rekalifikasi menggunakan tabung kaca dengan masa rekalsifikasi menggunakan tabung plastik