1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu komponen penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Menurut Muslich (dalam La Sahara, 2009: 1), untuk mewujudkan hal itu, maka sekolah sebagai komponen utama pendidikan perlu mengelola pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip Proses Belajar Mengajar (PBM) antara lain: (1) kegiatan berpusat pada siswa; (2) belajar melalui berbuat; dan (3) belajar mandiri. Sejalan dengan prinsip PBM tersebut, maka kegiatan pembelajaran matematika diharapkan tidak terfokus pada guru. Namun dalam proses pembelajaran matematika sering terjadi permasalahan. Permasalahan yang sering timbul di lapangan adalah meskipun para siswa mendapatkan nilai-nilai yang tinggi dalam sejumlah mata pelajaran, namun mereka kurang mampu menerapkan perolehannya, baik berupa pengetahuan, keterampilan, maupun sikap kedalam situasi yang lain. Agar terjadi pembelajaran yang bermakna, guru haruslah melatih siswa agar berpikir secara kritis dalam menganalisis. Hal yang sama juga terjadi di SMP Negeri 1 Sumbang. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran matematika Kurnia Krisnawati, S.Pd pada tanggal 5 Maret 2011 didapatkan nilai rata-rata Ulangan Tengah Semester (UTS) dan prosentase ketuntasaan belajar SMP Negeri 1Sumbang tahun pelajaran 2010/2011 kelas VIII adalah sebagai berikut: 1
2 Tabel 1. Nilai rata-rata UTS Siswa No. Kelas Nilai Rata-Rata Prosentase Ketuntasan klasikal 1. VIII-A 79 76% 2. VIII-B 76 72,55% 3. VIII-C 76 64,33% 4. VIII-D 53 30,55% 5. VIIII-E 73 67% Berdasarkan data diatas kelas VIII-D merupakan kelas dengan nilai rata-rata serta prosentase ketuntasan klasikal terendah dibandingkan dengan kelas VIII yang lain, sehingga peneliti memilih kelas VIII-D sebagai setting penelitian. Berdasarkan hasil tes uji coba kemampuan berpikir kritis siswa yang meliputi analisis, sintesis, dan evaluasi yang dilakukan peneliti di kelas VIII- D pada tanggal 8 Maret 2011 diperoleh bahwa skor rata-rata kemampuan analisis 2,056 kemampuan sintesis 1,5, dan kemampuan evaluasi konsep 1,19. Dengan demikian, diperoleh bahwa kemampuan berpikir kritis siswa kelas VIII-D masih rendah. Berdasarkan pengamatan di kelas proses belajar mengajar pada umumnya berpusat pada guru dan guru lebih banyak menekankan pada aspek pengetahuan dan pemahaman, sedangkan aspek analisis, sintesis bahkan evaluasi hanya sebagian kecil dari pembelajaran yang dilakukan. Dalam pembelajaran selama ini guru lebih banyak ceramah dan latihan mengerjakan soal-soal dengan cepat tanpa memahami konsep secara mendalam. Hal ini menyebabkan siswa kurang terlatih untuk mengembangkan daya nalarnya dan
3 mengaplikasikan konsep-konsep yang telah dipelajari dalam kehidupan nyata sehingga kemampuan berpikir kritis siswa kurang dapat berkembang dengan baik. Alternatif yang diambil untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa adalah dengan memilih pembelajaran yang tepat, yaitu pembelajaran pembelajaran yang dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk mengeksplorasi, mengumpulkan dan menganalisis data untuk memecahkan masalah, sehingga siswa mampu menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi dalam menentukan alternatif permasalahan yang dihadapinya. Selain itu, pembelajaran pembelajaran yang digunakan juga harus dapat menumbuhkan keterampilan menyelesaikan masalah, bertindak sebagai pemecah masalah dan dalam pembelajaran dibangun proses berpikir, kerja kelompok, berkomunikasi dan saling memberi informasi. Dengan demikian, pembelajaran yang cocok digunakan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis adalah pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di SMP Negeri 1 Sumbang dengan judul Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas VIII-D SMP Negeri 1 Sumbang Melalui Pembelajaran Problem Based Learning (PBL).
4 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah: Apakah pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas VIII-D SMP Negeri 1 Sumbang? C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas VIII-D SMP Negeri 1 Sumbang melalui pembelajaran Problem Based Learning (PBL). D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Bagi Siswa Siswa menjadi lebih kritis dalam memecahkan masalah matematika, Siswa akan memperoleh pemahaman yang lebih dalam belajar. 2. Manfaat Bagi Guru Berkesempatan menerapkan pembelajaran yang digunakan, Memberikan alternatif pembelajaran sebagai upaya meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.
5 3. Manfaat Bagi Peneliti Peneliti akan mendapatkan pengalaman dan menambah pengetahuan tentang permasalahan yang dihadapi guru di sekolah terutama tentang kemampuan berpikir kritis siswa. 4. Manfaat Bagi Sekolah Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran SMP Negeri 1 Sumbang dengan meningkatkan kemampuan berpikir kritis melalui pembelajaran Problem Based Learning (PBL).