SILABUS. I. Mata Kuliah : SILABUS HUKUM PERDATA Kode : SYA 004. Program Studi : HKI, PM, HES dan HTN

dokumen-dokumen yang mirip
: PERBANDINGAN HUKUM PERDATA : PM 031 : : : S.1 : 2 SKS

SILABUS. I. Mata Kuliah : HUKUM PERIKATAN Kode : HES 008. Program Studi : Hukum Ekonomi Syariah Program : S.1

DAFTAR PUSTAKA A. Buku-Buku

SILABUS. IV. Topik Inti Materi Perkuliahan 1. Pendahuluan a. Sengketa Bisnis b. Pilihan dan Proses Penyelesaian Sengketa.

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dilahirkan, maka ia dalam hidupnya akan mengemban hak dan

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

BAB I PENDAHULUAN. yaitu saat di lahirkan dan meninggal dunia, dimana peristiwa tersebut akan

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG WARISAN

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan masalah kepengurusan dan kelanjutan hak-hak serta

BAB IV PENUTUP. 1. Pendapat hakim Pengadilan Agama Kelas I A Bengkulu mengenai hubungan

SILABUS. I. Mata Kuliah : HUKUM AGRARIA Kode : HTN 028 Fakultas : Syari ah Program Studi : Hukum Tata Negara Program : S.1

S I L A B I A. IDENTITAS MATA KULIAH NAMA MATA KULIAH : HUKUM WARIS ADAT STATUS MATA KULIAH : WAJIB KONSENTRASI KODE MATA KULIAH : JUMLAH SKS : 2

BAB I PENDAHULUAN. pula harta warisan beralih kepada ahli waris/para ahli waris menjadi. Peristiwa pewarisan ini dapat terjadi ketika :

BAB I PENDAHULUAN. (selanjutnya ditulis dengan UUP) menjelaskan, Perkawinan ialah ikatan lahir bathin

BAB I PENDAHULUAN. (hidup berkelompok) yang biasa kita kenal dengan istilah zoon politicon. 1

SILABUS. Kompetensi Dasar. Alokasi Waktu Indikator Pencapaian Jenis penilaian. Sumber Bahan. Pembelajaran

Lex et Societatis, Vol. III/No. 9/Okt/2015

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Kadir Muhammad, Hukum Harta Kekayaan, PT.Citra Aditya, Bandung, 1994

DAFTAR PUSTAKA. Afandi, Ali., Hukum Waris, Hukum Keluarga, Hukum Pembuktian, Jakarta, Bina Aksara, 1986.

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) HUKUM PERDATA

BAB I PENDAHULUAN. hukum tersebut memiliki unsur-unsur kesamaan, walaupun dalam beberapa

BAB I PENDAHULUAN. perkawinan yang ada di negara kita menganut asas monogami. Seorang pria

DAFTAR PUSTAKA. Sastroatmojo, Arso, 2008, Hukum Perkawinan, Bulan Bintang, Jakarta. Abdurrahman, 2003, Masalah-Masalah Hukum Perkawinan Di Indonesia,

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

KONTRAK PERKULIAHAN A. MANFAAT MATA KULIAH

D A F T A R R E F E R E N S I

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN. Universitas. Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. agar kehidupan dialam dunia berkembang biak. Perkawinan bertujuan untuk

DAFTAR PUSTAKA. A. Pittlo, 1978, Pembuktian dan Daluarsa, Terjemahan M. Isa Arif, PT Intermasa,

TINJAUAN TENTANG PENYELESAIAN WARISAN MENURUT HUKUM ADAT UNTUK SUAMI ATAU ISTRI YANG HIDUP TERLAMA

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI MANAJEMEN STIE LABUHAN BATU

DAFTAR PUSTAKA. Abdoel Djamali, 2009, Pengantar Hukum Indonesia, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

BAB I PENDAHULUAN. tangga dan keluarga sejahtera bahagia di mana kedua suami istri memikul

SATUAN ACARA PENGAJARAN

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN DAN PENGATURAN MENURUT KUH PERDATA. A. Pengertian Perjanjian dan Asas Asas dalam Perjanjian

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS LAMPUNG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS FORMULIR KONTRAK PERKULIAHAN

ASPEK YURIDIS HARTA BERSAMA DALAM PERKAWINAN POLIGAMI MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN NURFIANTI / D

Lex Privatum Vol. V/No. 9/Nov/2017

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam hidupnya akan mengalami berbagai peristiwa hukum.

DAFTAR REFERENSI BUKU :

DAFTAR PUSTAKA. Affandi, Ali, 2000, Hukum Waris Hukum Keluarga Hukum Pembuktian, Rineka Cipta, Jakarta

BAB III HAK WARIS ANAK SUMBANG. A. Kedudukan Anak Menurut KUH Perdata. Perdata, penulis akan membagi status anak ke dalam beberapa golongan

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan ialah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang

TINJAUAN MENGENAI ASPEK HUKUM PEMBAGIAN HARTA WARISAN MENURUT KUHPERDATA (Studi Kasus Di Pengadilan Negeri Jepara)

RENCANA PEMBELAJARAN (RP) Pertemuan ke 1

Lex Privatum Vol. V/No. 9/Nov/2017

KEDUDUKAN AHLI WARIS PENGGANTI DALAM HUKUM WARIS ISLAM (STUDI KASUS DI PENGADILAN AGAMA SURAKARTA) TESIS

BAB I PENDAHULUAN. layak dan berkecukupan. Guna mencukupi kebutuhan hidup serta guna

DAFTAR PUSTAKA. Asmawi, Mohammad. Nikah (dalam Perbincangan dan Perbedaan). Yogyakarta:

TINJAUAN YURIDIS DAMPAK PERKAWINAN BAWAH TANGAN BAGI PEREMPUAN OLEH RIKA LESTARI, SH., M.HUM 1. Abstrak

Daftar Pustaka. Adjie, Habib, 2009, Sanksi Perdata dan Administratif Terhadap Notaris Sebagai. Pejabat Publik, Bandung: PT. Refika Aditama.

BAB I PENDAHULUAN. Perdata dalam Teori dan Praktik, (Bandung, Alumni, 1979) h. 111

BAB I PENDAHULUAN. sebagai makhluk sosial dan merupakan kelompok masyarakat terkecil yang

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA MATA KULIAH :ASPEK HUKUM DALAM EKONOMI (2007/2008)

Lex et Societatis, Vol. V/No. 1/Jan-Feb/2017. WASIAT MENURUT KETENTUAN-KETENTUAN KOMPILASI HUKUM ISLAM 1 Oleh: Fiki Amalia Baidlowi 2

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI PERJANJIAN, JAMINAN DAN GADAI. politicon). Manusia dikatakan zoon politicon oleh Aristoteles, sebab

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM GARIS-GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN (GBPP) HUKUM PERDATA

BAB I PENDAHULUAN. rasional dan matematis baik kondisi ekonomi, kelayakan pengetahuan

FUNGSI PERJANJIAN KAWIN TERHADAP PERKAWINAN MENURUT UNDANG- UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN

BAB II PENGATURAN ATAS JUAL BELI SAHAM DALAM PERSEROAN TERBATAS DI INDONESIA. dapat dengan mudah memahami jual beli saham dalam perseroan terbatas.

TESIS. (Kajian Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 1985 Tentang Ketenagalistrikan)

Lex Privatum, Vol. IV/No. 3/Mar/2016. KAJIAN TENTANG PENGANGKATAN ANAK MENURUT PP NOMOR 54 TAHUN Oleh: Sarwenda Kaunang 2

BAB I PENDAHULUAN. lain. Dengan demikian setiap orang tidak mungkin hidup sendiri tanpa

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN. Perjanjian menurut pasal 1313 KUH Perdata adalah suatu perbuatan dengan

BAB II PERJANJIAN DAN WANPRESTASI SECARA UMUM

BAB V PENUTUP. 1. Pendapat ulama Muhammadiyah dan Nahd atul Ulama (NU) di kota. Banjarmasin tentang harta bersama.

BAB I PENDAHULUAN. beli, tetapi disebutkan sebagai dialihkan. Pengertian dialihkan menunjukkan

BAB III ASAS KEBEBASAN BERKONTRAK DALAM JUAL BELI PASAL 1493 KUH PERDATA

BAB II PERJANJIAN DALAM PERKAWINAN

DAFTAR PUSTAKA. Ali, Zainuddin, H, Metode Penelitian Hukum, Jakarta, Sinar Grafika, 2009.

BAB III HUTANG PIUTANG SUAMI ATAU ISTRI TANPA SEPENGETAHUAN PASANGANNYA MENURUT HUKUM POSITIF DI INDONESIA

KEDUDUKAN ANAK KAUNAN YANG DIANGKAT OLEH TOPARENGNGE (KAUM BANGSAWAN) DALAM PEMBAGIAN WARISAN MASYARAKAT TONDON DI KABUPATEN TORAJA UTARA

HUKUM PERDATA TENTANG ORANG DAN BENDA. Kernel for Word to PDF Demo. Kernel for Word to PDF Demo. Kernel for Word to PDF Demo

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Pasal 1 Undang-Undang Perkawinan Tahun 1974, melakukan perkawinan adalah untuk menjalankan kehidupannya dan

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap orang yang hidup di dunia dalam memenuhi

Block Book. Penyusun: MKK : MI007. ADIWATI. SH.MH AA. SRI INDRAWATI. SH.MH.

Lex Administratum, Vol. V/No. 2/Mar-Apr/2017

DAFTAR PUSTAKA. Ahmad, Baharuddin, 2008, Hukum Perkawinan di Indonesia, Studi Historis Metodologi, Syari ah Press, Jambi.

TINJAUAN HUKUM PENYELESAIAN PERKARA PEMBATALAN AKTA HIBAH. (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. dengan segala macam kebutuhan. Dalam menghadapi kebutuhan ini, sifat

sebagaimana tunduk kepada Pasal 1131 KUHPer. Dengan tidak lahirnya jaminan fidusia karena akta fidusia tidak didaftarkan maka jaminan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Dalam fase kehidupan manusia terdapat tiga peristiwa penting yaitu, kelahiran,

BAB III AKIBAT HUKUM TERHADAP STATUS ANAK DAN HARTA BENDA PERKAWINAN DALAM PERKAWINAN YANG DIBATALKAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan keberadaan anak sebagai anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.

Lex Privatum Vol. V/No. 5/Jul/2017

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya salah satu kebutuhan manusia adalah perkawinan. Berdasarkan Pasal 28B ayat (1) Undang Undang Dasar 1945 (UUD 1945) yang

dalam pembagian harta warisan apabila ada anak kandung menurut hukum waris adat

Lex Administratum, Vol. III/No.1/Jan-Mar/2015. KAJIAN YURIDIS HAK PERWALIAN ANAK DALAM PERCERAIAN DI INDONESIA 1 Oleh : Mutmainnah Domu 2

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PENGANGKATAN ANAK. A. Pengertian Anak Angkat dan Pengangkatan Anak

SILABUS PENGANTAR HUKUM INDONESIA By CEKLI SETYA PRATIWI, SH. LITERATURE

DAFTAR PUSTAKA. Buku. Badrulzaman, Darus Mariam, 2001, Kompilasi Hukum Perikatan, Citra Aditya Bakti, Bandung

SILABUS FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG 2013

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Salah satu pertimbangan hakim dalam memberikan izin suami beristeri lebih

BAB II TINJAUAN YURIDIS TERHADAP HIPOTIK DAN HAK TANGGUNGAN. Hipotik berasal dari kata hypotheek dari Hukum Romawi yaitu hypotheca yaitu suatu jaminan

BAB I PENDAHULUAN. seperti: investasi dalam pembelian ternak, pembelian tanah pertanian, atau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Hukum adalah segala aturan yang menjadi pedoman perilaku setiap orang

BAB I PENDAHULUAN. Agama harus dikukuhkan oleh Peradilan Umum. Ketentuan ini membuat

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa upaya

BAB I PENDAHULUAN. penyerahan tanah hak kepada pihak lain untuk selama-lamanya (hak atas tanah

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya jaminan dalam pemberian kredit merupakan keharusan yang tidak

Transkripsi:

SILABUS I. Mata Kuliah : SILABUS HUKUM PERDATA Kode : SYA 004 Fakultas : Syari ah Program Studi : HKI, PM, HES dan HTN Program : S.1. Bobot SKS : 2 sks Sifat : Wajib II. Deskripsi Mata Kuliah Mata Kuliah Hukum Adat, membahas tentang sejarah dan proses legislasi dalam hukum adat yang datang tidak dalam ruang hampa dan kosong, tetapi ada kondisi sosio kultural yang membentuk, mempengaruhi dan melatar belakangi. Hukum adat juga mengelaborasi pola konstruksi hukum modern, pengembangan, dan konstelasi penafsirannya sesuai dengan spektrum waktu dan tempat, mulai periode awal, periode pertengahan sampai periode akhir. III. Tolok Ukur Indikator Kompetensi (Target Hasil Belajar) 1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami: lingkup dan sejarah dan berlakunya hukum perdata; hukum badan pribadi; hukum keluarga; hukum perkawinan; hukum benda; hukum perjanjian; hukum waris; dan wasiat. 2. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami berbagai undang-undang dalam lingkup hukum perdata (hukum badan pribadi, hukum perkawinan, hukum benda, hukum perjanjian, dan hukum waris wasiat). 3. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami proses tata cara perkawinan maupun administrasinya di KUA; membuat surat perjanjian; membuat pembagian harta warisan; serta membuat surat wasiat. 4. Mahasiswa dapat mengetahui, memahami, mengkaji, dan memberikan solusi berbagai masalah hukum perdata dipandang dari aspek-aspek hukum yang berlaku, yaitu Hukum Adat, Hukum Islam maupun Hukum Perdata Barat (BW) serta aspek perkembangannya dalam yurisprudensi. IV. Topik Inti 1. HUKUM PERDATA a. Lingkup Hukum Perdata. b. Sejarah Hukum Perdata. 1) Hukum Perdata Belanda. 2) Hukum Perdata Indonesia. 3) KUHPerdata Sebagai Himpunan Hukum Tidak Tertulis. 4) SEMA Nomor 3 Tahun 1963. c. Hukum Perdata Nasional. d. Sumber Hukum Perdata. e. Kodifikasi dan Sistematika Berlakunya Hukum Perdata f. Penafsiran Undang-Undang yang Mengandung Ketentuan Umum 2. HUKUM BADAN PRIBADI a. Orang Sebagai Subyek Hukum. 1) Pengertian dan Ruang Lingkup. 2) Kedudukan Anak. 3) Kekuasaan Orang Tua. 4) Kekuasaan Terhadap Harta Pribadi Seorang Anak. 5) Perwalian, Jenis-Jenis Perwalian dan Wali Pengawas. 6) Pengampuan. b. Badan Hukum. c. Tempat Tinggal. d. Kewenangan Berhak dan Berbuat. 1

e. Kedewasaan dan Pendewasaan. f. Pencatatan Peristiwa Hukum. g. Keadaan Tidak Hadir. 3. HUKUM KELUARGA a. Hubungan Keluarga dan Hubungan Darah. b. Asas-asas Pengertian dan Tujuan Perkawinan. c. Syarat-Syarat Perkawinan. d. Tata Cara Melangsungkan Perkawinan. e. Akibat Hukum Adanya Perkawinan. f. Hak-Hak dan Kewajiban Suami Isteri. g. Pencegahan Pembatalan dan Putusnya Perkawinan. h. Kebersamaan Harta Kekayaan Menurut UU. i. Janji-Janji Kawin. j. Hukum Harta Perkawinan pada Perkawinan Kedua atau Perkawinan Selanjutnya. k. Pemisahan Benda. l. Jenis-Jenis Perkawinan. 1) Perkawinan Beda Warganegara. 2) Perkawinan Beda Agama. 3) Perkawinan Di Bawah Tangan. 4. HUKUM PERCERAIAN a. Istilah dan Pengertian Perceraian. b. Asas-Asas Hukum Perceraian. c. Sumber-Sumber Hukum Perceraian. d. Bentuk dan Hikmah Perceraian. e. Proses Hukum Perceraian. f. Pencacatan Perceraian. g. Akibat-Akibat Hukum Perceraian. h. Pengaturan Hukum Khusus Perceraian bagi PNS. i. Perjanjian Perkawinan. j. Pembagian Harta Gono Gini Saat Terjadi Perceraian 5. HUKUM BENDA a. Benda dan Hukum Benda pada Umumnya. 1) Pengertian, Pengaturan dan Pembedaan Macam-Macam Benda. 2) UUPA Nomor 5 Tahun 1960 dan Buku Kedua KUHPerdata. b. Hak Kebendaan 1) Hak Perdata, Hak Kebendaan, dan Asas-Asas Hak Kebendaan. 2) Cara Memperoleh dan Hapusnya Hak Kebendaan. c. Hak Milik 1) Pengertian, Pembatasan, Ciri-Ciri dan Penyerahan Hak Milik. 2) Hak Milik Bersama. d. Penguasaan (Bezit) 1) Pengertian, Fungsi, Pembedaan dan Teori Dalam Penguasaan Bezit. 2) Cara Memperoleh Penguasaan Bezit. e. Hukum Tetangga 6. HUKUM BENDA a. Hak Memungut Hasil b. Hak atas Benda Jaminan 1) Jaminan Hutang, Hak Gadai, Hak Retensi, Hak Hipotik, Hak Privilege (Hak Istimewa). 7. HUKUM PERJANJIAN a. Perihal Perikatan dan Sumber-Sumbernya. b. Sistem Buku III BW. 2

c. Asas-Asas Hukum Perjanjian. d. Macam-Macam Perikatan. e. Perikatan-Perikatan yang Lahir dari UU dan Perikatan-Perikatan yang Lahir dari Perjanjian. f. Perihal Resiko, Wanprestasi dan Keadaan Memaksa. g. Perihal Hapusnya Perikatan dan Beberapa Perjanjian yang Khusus 8. HUKUM PERJANJIAN a. Pemahaman tentang Kontrak. b. Aneka Perikatan Perorangan dan Perikatan Publik. c. Teknik Perancangan Kontrak. d. Contoh Kontrak dan Bagian-Bagiannya. e. Hal-Hal Lain yang Perlu Diperhatikan. f. Arbitrase. 9. HUKUM WARIS a. Pengertian Hukum Waris. b. Sistem Pembagian Warisan. 1) Unsur-Unsur Pewarisan. 2) Kehilangan Hak Mewaris. 3) Harta Warisan yang Tidak Terurus. 4) Hibah. 5) Wasiat. 6) Pengangkatan Anak. 10. HUKUM WARIS a. Panduan dalam Membagi Harta Warisan Menurut Hukum Adat, Hukum Perdata dan Hukum Islam. b. Contoh Kasus Perbandingan Pembagian Harta Warisan Menurut Hukum Adat, Hukum Perdata dan Hukum Islam. c. Penyelesaian Sengketa Warisan. V. Metode Pembelajaran 1. Pertemuan awal dilakukan kontrak belajar untuk menyepakati rambu-rambu yang harus ditaati selama perkuliahan. 2. Kegiatan pengenalan setiap konsep baru, dapat dilakukan dengan alternatif srtategi : a. Brain stroming dan Elisitasi. b. Interactive Lecturing dan Dynamic Lecturing/ ceramah dinamis, Ceramah yang diselingi tanya jawab, untuk materi yang diperkirakan sama sekali baru bagi mahasiswa. c. Apresiasi Dosen menggali informasi awal kepada mahasiswa mengenai persepsi mahasiswa terhadap lingkup hukum perdata (hukum badan pribadi, hukum keluarga, hukum perkawinan dan perceraian, hukum benda, hukum perikatan dan hukum waris). d. Reading Guide. Mahasiswa membaca dan menganalisis lingkup hukum perdata (hukum badan pribadi, hukum keluarga, hukum perkawinan dan perceraian, hukum benda, hukum perikatan dan hukum waris). e. Small Discussion. Mahasiswa dibagi per kelompok untuk membaca dan mendiskusikan lingkup hukum perdata (hukum badan pribadi, hukum keluarga, hukum perkawinan dan perceraian, hukum benda, hukum perikatan dan hukum waris) yang berlaku di Indonesia pada buku ajar. Maksimal anggota kelompok adalah empat orang dengan keharusan setiap orang membaca dalam buku tersebut. 3

3. Pendalaman/ perluasan pemahaman materi dilakukan dengan menggunakan alternatif strategi: a. Information Search dan Interactive Lecturing Dosen menyampaikan beberapa hal yang masih baru bagi mahasiswa dari buku-buku sumber referensi yang lain dengan menunjukkan alternatif sumber informasinya. b. Mixed between information search, concept mapping strategy, and small discussion/active debate. Mahasiswa diminta untuk membaca dan menganalisis buku-buku yang berkaitan dengan permasalahan-permasalahan dalam hukum perdata serta membaca dan menganalisis putusan/permohonan pada Pengadilan Negeri dan Pengadilan Agama. Pekerjaan ini dilakukan secara kelompok maksimal enam kelompok. Untuk mempercepat pengerjaan tugas membaca, mahasiswa membagi tugas bacaan secara keseluruhan, kemudian didiskusikan dengan anggota kelompoknya. c. Team quiz (Bila perlu dosen menyediakan reward apapun bentuknya). Kelompok mahasiswa yang ada digabungkan hingga membentuk tiga kelompok saja. Untuk memudahkan diberi nama dengan kelompok A,B,C. Masing-masing kelompok dipersilahkan membuat pertanyaan antara 3-6 soal, kemudian pertanyaan dibagi dua yang menjawab secara bergiliran. Ketika A membaca pertanyaan, kelompok B bertugas menjawab, sementara kelompok C sebagai penilai. Dosen bekerja sebagai pencatat nilai atau meminta bantuan seorang volunteer. Agar fair kemudian dibalik dengan pertanyaan sebagian lagi. 4. Untuk melakukan review dapat digunakan alternarif strategi: a. Everyone is Teacher Here Dosen meminta beberapa orang volunteer sebagai perwakilan kelompok untuk presentasi dan mengajukan pertanyaan kepada kelompok lain. Anggota lain bisa membantu menjawab dan menjelaskan permasalahan yang belum bisa diselesaikan. Atau setiap mahasiswa mendapatkan 1 amplop yang berisi kasus dalam perkara perdata yang harus diberikan solusinya serta adagium latin yang berkaitan dengan hukum perdata. Mahasiswa dipersilakan untuk mempresentasikan hasil jawabannya secara lisan sebagaimana dosen meyampaikan lecturing. Mahasiswa yang lain diberikan kesempatan untuk bertanya kepadanya atau mahasiswa yang sedang menjadi lecturer boleh bertanya kepada mahasiswa lain. Setelah selesai, mahasiswa yang menjadi lecturer meminta mahasiswa yang lain untuk melakukan hal yang sama, dan seterusnya. 5. Untuk mengembangkan keterampilan dilakukan praktek aplikasi teori atau konsep, seperti membandingkan antara asas-asas hukum perdata dalam teori dan praktek pada: Kantor Kelurahan; Kantor Catatan Sipil dan Kependudukan; Kantor Notaris; Badan Pertanahan Nasional; Kantor Urusan Agama; Pengadilan Agama; serta Pengadilan Negeri. VI. Alternatif Media Pembelajaran 1. Papan Tulis 2. OHP 3. Fotocopy bahan / materi pilihan 4. Ruangan Kelas 5. Perpustakaan 6. Kantor Kelurahan; Kantor Catatan Sipil dan Kependudukan; Kantor Notaris; Badan Pertanahan Nasional; Kantor Urusan Agama; Pengadilan Agama; serta Pengadilan Negeri. 4

VII. Alternatif Media Pembelajaran 1. Untuk menilai proses pembelajaran mahasiswa digunakan model penilaian yaitu kehadiran mahasiswa dalam perkuliahan (10%); partisipasi mahasiswa dalam perkuliahan (10%) serta etika moral mahasiswa (10%). 2. Untuk menilai kemampuan mahasiswa dalam penguasaan materi perkuliahan dilakukan tes yang berupa Ujian Tengah Semester (30%), Ujian Akhir Semester (30%) dan komponen penilaian lain yang berupa Tugas Terstruktur (10%). VIII. REFERENSI Referensi Wajib 1. Abdulkadir Muhammad, Hukum Perdata Indonesia, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2000. 2. Achmad Samsudin, Yurisprudensi Hukum Waris, Seri Hukum Adat Bagian II, Alumni, Bandung, 1983. 3. Ali Afandi, Hukum Waris, Hukum Keluarga, Hukum Pembuktian, Rineka Cipta, Jakarta, 1994. 4. Ali Rido, Badan Hukum dan Kedudukan Badan Hukum, Perseroan, Perkumpulan, Koperasi, Yayasan, Wakaf, Alumni, Bandung, 1977. 5. Satrio, Hukum Waris Perikatan pada Umumnya, Alumni, Bandung, 1994. 6. Satrio, Hukum Jaminan, Hak-Hak Jaminan Kebendaan, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2000. 7. Satrio, Hukum Perikatan, Perikatan yang Lahir dari Perjanjian, Buku I, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2001. 8. Satrio, Hukum Perikatan, Perikatan yang Lahir dari Perjanjian, Buku II, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2001. 9. Subekti, Pokok-Pokok Hukum Perdata, Intermasa, Jakarta, 1980. 10. Subekti, Perbandingan Hukum Perdata, Pradnya Paramita, Jakarta, 1990. 11. Subekti dan Tjitosudibio, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Pradnya Paramita, Jakarta, 1999. 12. Sudarsono, Hukum Kekeluargaan Nasional, Rineka Cipta, Jakarta, 1991 13. Sudarsono, Hukum Perkawinan Nasional, Rineka Cipta, Jakarta, 1994. 14. Tamakiran, Asas-Asas Hukum Waris Menurut Tiga Sistem Hukum, Pionir, Bandung, 1987. 15. Volmar, Pengantar Studi Hukum Perdata, Radjawali Press, Jakarta, 1993. 16. Wirjono Prodjodikoro, Azas-Azas Hukum Perdata, Sumur Bandung, Bandung, 1983. Referensi Anjuran 1. Andi Tahir Hamid, Beberapa Hal Baru Tentang Peradilan Agama dan Bidangnya, Sinar Grafika, Jakarta, 1996. 2. Cik Hasan Bisri, Kompilasi Hukum Islam dan Perdailan Agama dalam Sistem Hukum Nasional, Logos Wacana Ilmu, Jakarta, 1999. 3. Djaja S. Meliala, Adopsi (Pengangkatan Anak) dalam Jurisprudensi, Tarsito, Bandung, 1996. 4. FX. Suhardana, Contract Drafting, Kerangka Dasar dan Teknik Penyusunan Kontrak, Atma Jaya, Yogyakarta, 2009. 5. Hazairin, Hukum Kewarisan Bilateral Menurut Al Qur an dan Hadist, Tintamas, Jakarta, 1982. 6. Hilman Hadikusuma, Hukum Waris Adat, Alumni, Bandung, 1980. 7. Marianne Termorshuizen, Kamus Hukum Belanda-Indonesia, Djambatan, Jakarta. 8. Mohd. Idris Ramulyo, Hukum Perkawinan, Hukum Kewarisan, Hukum Acara Peradilan Agama dan Zakat Menurut Hukum Islam, Sinar Grafika, Jakarta, 1994. 9. Muderis Zaini, Adopsi Suatu Tinjauan dari Tiga Sistem Hukum, Sinar Grafika, Jakarta, 1999. 10. Roihan A. Rasyid, Hukum Acara Peradilan Agama, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1996. 5

11. R. Soesilo, KUHP Beserta Komentar-Komentarnya, Politeia, Bogor, 1983. 12. R. Soesilo, RIB/HIR dengan Penjelasan, Politeia, Bogor, 1985. 13. Sayuti Thalib, Hukum Kewarisan Islam di Indonesia, Bina Aksara, Jakarta, 1981. 14. Subekti, Aneka Perjanjian, Alumni, Bandung, 1985. 15. Subekti, Hukum Perjanjian, Intermasa, Jakarta, 1987. 16. Wirjono Prodjodikoro, Asas-Asas Hukum Perjanjian, Mandar Maju, Bandung, 2000. 17. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. 18. Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam. 6