Ulasan - Review Peran dan Kontribusi K/L: Implementasi Kajian Risiko dan Dampak Perubahan Iklim Perdinan GFM FMIPA - IPB Desain oleh http://piarea.co.id
NDC - Adaptasi TARGET The medium-term goal of Indonesia s climate change adaptation strategy is to reduce risks on all development sectors (agriculture, water, energy security, forestry, maritime and fisheries, health, public service, infrastructure, and urban system) by 2030 through local capacity strengthening, improved knowledge management, convergent policy on climate change adaptation and disaster risks reduction, and application of adaptive technology. PROSES Sumber: The First NDC (2016, p.4)
Tujuan: Penurunan Risiko NDC Adaptasi Target: Economic Social and livelihood Ecosystem and landscape Proses: Perangkat dan kapasitas Strategy: - Policy support - Methods: landscape approach - Best practices - Development planning - Climate resilience in food, water and energy NDC adaptasi Diperlukan Kajian Risiko dan Dampak Pendukung NDC sebagai dasar adaptasi perubahan iklim Sumber: The First NDC (2016, p.4-5)
Selain kebijakan nasional, penyusunan kajian risiko dan dampak perubahan iklim sinergi dengan agenda internasional, yaitu: Sendai Framework, Paris Agreement dan SDGs. Paris Agreement Sendai Framework
Konsep Kajian Risiko dan Dampak Perubahan Iklim Spesifik sektor BAHAYA: potensi terjadinya suatu kejadian alam yang dapat menyebabkan kerugian DAMPAK KERENTANAN: kecenderungan untuk mengalami dampak negatif. Kerentanan meliputi sensitivitas terhadap dampak negatif dan kurangnya kapasitas adaptasi untuk mengatasi dampak negatif. IKLIM Keragaman iklim Perubahan iklim RISIKO Enabling Environment PROSES SOSIAL- EKONOMI Pemerintahan Sosial- Ekonomi Aksi Adaptasi & Mitigasi Emisi dan Perubahan Lahan KETERPAPARAN: keberadaan manusia, mata pencaharian, spesies/ekosistem, fungsi lingkungan hidup, jasa, dan sumber daya, infrastruktur, atau aset ekonomi, sosial, dan budaya di wilayah atau lokasi yang dapat mengalami dampak negatif Sumber: IPCC (2014)
Kesepakatan? Risiko Dampak Enabling Environment Peluang terjadinya Efek pada Spesifik sektor Monetary or nonmonetary
Contoh Kajian Risiko Perubahan iklim Distribusi Spasial Keterpaparan (a); Sensitivitas (b); Kapasitas Adaptasi (c); dan Kerentanan (d), potensi wilayah kejadian bahaya kekeringan baseline (bawah-kiri) dan risiko baseline (bawah-tengah) and proyeksi (bawah-kanan) di Kabupaten Malang. Sumber: Perdinan et al. (2016)
Contoh Kajian Dampak Perubahan iklim Keterangan: 1. Argosuko 2. Belung 3. Dawuhan 4. Gubuklakah 5. Jambesari 6. Karanganyar 7. Karangnongko 8. Ngadas 9. Ngadireso 10. Ngebruk 11. Pajaran 12. Pandansari 13. Poncokusumo 14. Sumberejo 15. Wonomulyo 16. Wonorejo 17. Wringinano Ketersediaan air permukaan rata-rata secara spasial pada kondisi saat ini (A) dan masa depan (B dan C). Sumber: Perdinan et al. (2016)
Contoh Kajian Dampak Perubahan iklim Ketercukupan air pada masing-masing desa di Poncokusumo pada bulan Januari hingga Desember tahun 2015. Sumber: Perdinan et al. (2016)
Rancangan Kajian Risiko dan Dampak Perubahan Iklim Ketentuan Umum Tujuan Tata Laksana Cakupan Analisis Metode Indikator Sumber Data Verifikasi hasil analisis Standar minimal kriteria kajian risiko dan dampak PI?
Peran Serta K/L
Konsep Model Risiko Konsep Model Risiko dan Kerentanan Iklim R Konsep Model IPCC (2014) * * H S E C PERKA BNPB 02/2012 R = Note: H * V C H: Hazards; V: vulnerability; E: Exposure; S: Sensitivity; C: adaptive capacity
Identifikasi Regulasi Terkait Komponen Risiko UU No. 16 tahun 2016 tentang pengesahan persetujuan paris atas konvensi kerangka kerja perserikatan bangsa-bangsa mengenai perubahan iklim UU No. 32/2009 Pasal 15 : Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Kajian Risiko UU No. 32 tahun 2009 Pasal 10 : Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH) harus memperhatikan perubahan iklim Perka BNPB No. 2 Tahun 2012 Pasal 1 : Pedoman Umum Pengkajian Risiko Bencana PP 46 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Kajian Lingkungan Hidup Strategis PP No. 21 tahun 2008 Pasal 8 : Rencana Aksi Nasional dan Daerah Pengurangan Risiko Bencana UU No. 24 Tahun 2007 Pasal 36 ayat (1) dan (2) tentang Penanggulangan Bencana
Identifikasi Regulasi Terkait Komponen Risiko UU No. 32 tahun 2009 Pasal 16 butir e bahwa KLHS antara lain meliputi kajian kerentanan dan kapasitas adaptasi PP No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional Konsep Model IPCC (2014) R * * H S E C UU No. 31 tahun 2009 Pasal 1 ayat (19) berisi mitigasi adalah usaha pengendalian untuk mengurangi risiko akibat perubahan iklim UU No. 24 tahun 2007 Pasal 6 tentang penyelenggaraan penanggulangan bencana
S I D I K JENIS BAHAYA Risiko INFORMASI IKLIM Sumber: Modifikasi dari Perdinan et al. (2015) KERENTANAN SOSEK BASIS ADMINISTRASI RISIKO WILAYAH UMUM KERENTANAN SEKTORAL - Pertanian - Sumberdaya air - Kesehatan TINGKAT RISIKO FOKUS SEKTOR KERENTANAN KELOMPOK anak, wanita, lansia, penduduk wilayah rentan, difable, dll TINGKAT RISIKO FOKUS KELOMPOK Data K/L ARAHAN KAPASITAS PENGUATAN PROGRAM FOKUS LOKASI ADAPTIF PROGRAM
Sumber: ilustrasi Perdinan et al. (2015) Ketersediaan Data
Irisan Indikator? Usulan Manajemen API Indonesia Indikator Perencanaan STATUS PROKLIM Indikator Status Proyeksi Iklim BMKG Skenario Iklim Intervensi Ekologi Buatan Target Kapasitas Basis Administrasi PROKLIM Modalitas (SIDIK, Registrasi, Pub.)? Kriteria adaptasi? Target adaptasi (sektor, pelaku? Rencana aksi (Gerakan)? Proses Perencanaan Pilihan API Target Lingkungan Pengambilan Keputusan Intervensi Kapasitas Sumberdaya Manusia MONEV AKSI Note: Kajian Kerentanan, Risiko, dan Dampak Basis Ekosistem BAPPENAS Intervensi Ekologi Alami Penyusunan Rencana Pembangunan Indikator Status: unit tapak dengan informasi berdasarkan kuisioner/survei Indikator Perencanaan: unit spasial (administrasi) dengan informasi berdasarkan data sekunder Pertimbangan Indikator Iklim-Biofisik BIG Interaksi Indikator Proses SOSEK BPS KLHS/RPPLH Regulasi: P33/2016, PP46/2016 (13) KEMENDAGRI Pembangunan Adaptif Iklim Sumber: Ilustrasi Perdinan (2018)
Ulasan dan Diskusi Kontribusi K/L dalam pelaksanaan RAPERMEN: Tataran kebijakan Teknis operasional Pemanfaatan hasil kajian Bagaimana mekanisme akses data dalam lingkup nasional? dan sub-nasional? Perlukah suatu sistem terintegrasi? Bagaimana posisi RAPERMEN bagi K/L lainnya? Apakah dapat dirujuk sebagai dasar penyusunan kajian terkait perubahan iklim di K/L lain? Bagaimana mekanisme penguatan pemanfaatan kajian sesuai RAPERMEN dalam perencanaan kegiatan pembangunan? (pertimbangan pengarusutamaan isu perubahan iklim dan pemanfaatan KLHS/RPPLH)?
Terimakasih