BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup dan budaya bangsa, memperkokoh persatuan dan kesatuan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yang dapat diandalkan tidak hanya dalam pemasukan devisa, tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan di berbagai sektor salah satunya adalah sektor pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. wisatawan baik domestik maupun mancanegara, dan telah menjadi salah satu

BAB I PENDAHULUAN. yang dibangun dari berbagai segmen industri, seperti: akomodasi, transportasi,

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara yang saat ini

BAB I PENDAHULUAN. kesempatan kerja telah menjadi permasalahan serius. Salah satu upaya pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan masyarakat, pendapatan daerah, pendapatan pemerintah, dan

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan jasa, hotel, jasa transportasi, restoran, kerajinan tangan dan lain

BAB I PENDAHULUAN. mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik

BAB I PENDAHULUAN. yang terserap di industri pariwisata, seiring dengan bergesernya kecenderungan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sektor yang cukup diperhitungkan dan diperhatikan oleh banyak

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu sumber pendapatan daerah. Untuk meningkatkan pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. seluruh belahan dunia. Saat ini, seluruh Negara berlomba-lomba untuk

BAB I PENDAHULUAN. adat istiadatnya, alamnya yang indah, atraksi wisata serta mempunyai keaneka

BAB I PENDAHULUAN. cepat, dikarenakan oleh kunjungan wisatawan yang semakin meningkat untuk datang

BAB I PENDAHULUAN. dikategorikan sebagai perjalanan wisata yang bertitik tolak dari pemikiran bahwa

potensi kepariwisataan yang bisa dikembangkan dan ditingkatkan, mulai dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Bali sebagai salah satu daerah tujuan wisata, memiliki kekayaan alam dan seni budaya

BAB I PENDAHULUAN. karyawan yang tinggi untuk pengembangan perusahaan. Perusahaan harus mampu

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Propinsi Bali pada Tahun 2009 memiliki luas sekitar Ha dan

BAB I PENDAHULUAN. Semakin kerasnya kompetisi dunia usaha dewasa ini, memaksa perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang efektif dan efisien

BAB I PENDAHULUAN. kesenjangan dan saling pengertian di antara negara-negara sudah berkembang,

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kompensasi

BAB I PENDAHULUAN. menjadi komoditas yang mempunyai peran penting dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan pariwisata merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. promosi pariwisata ini berkembang hingga mancanegara. Bali dengan daya tarik

BAB I PENDAHULUAN. Pulau Bali adalah salah satu pulau di Indonesia yang terkenal dengan

BAB I PENDAHULUAN. menjanjikan dalam hal menambah devisa suatu negara. Menurut WTO/UNWTO

BAB I PENDAHULUAN. Pada dunia bisnis saat ini, setiap perusahaan dituntut agar mampu

Tahun 2012 Wisatawan Nusantara Wisatawan Mancanegara. Tahun 2009

BAB I PENDAHULUAN. dalam industri tersebut (Arrizal, 2012). Persaingan menjadi semakin ketat dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Selain itu juga didukung oleh masyarakat lokal Bali yang ramah,

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia yang turut serta menjadi pundi pundi devisa terbesar setelah migas.

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang penting

BAB I PENDAHULUAN. 7. Bonus (Departemen Khusus) 2. Tunjangan transportasi. 8. Service charge 3. Tunjangan kesehatan(bpjs) 9. Kantin 4.

BAB I PENDAHULUAN. baik dari segi alam, sosial, maupun budaya. Kuta yang teletak di Kabupaten

beragam budaya yang masih melekat sehingga dapat mencuri perhatian kehidupan. Banyak hamparan pemandangan indah dan adat istiadat yang masih

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan sektor pariwisata khususnya industri perhotelan di

BAB I PENDAHULUAN. Kuta. Jendela pariwisata di Bali yang baru menonjol adalah Seminyak. Daerah

BAB I PENDAHULUAN. potensi keindahan dan kekayaan alam Indonesia. Pemanfaatan disini bukan berarti

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Kuta adalah sebuah Kecamatan yang berada di Kabupaten

Judul : Pengaruh Keadilan Organisasional, Komitmen Organisasional, Dan Kepuasan Kerja Terhadap Organizational Citizenship Behavior

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Upaya perusahaan untuk meningkatkan loyalitas kerja karyawan salah

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata dapat memberikan keuntungan cepat di suatu daerah jika

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dari tahun ke tahunnya. Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan dan pengujian model yang dapat menjelaskan sebab dan akibat perilaku seorang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian yang semakin komplek menuntut suatu perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang paling diminati oleh para wisatawan, baik wisatawan domestik. maupun mancanegara adalah Bali, karena Bali memiliki daya tarik

BAB I PENDAHULUAN. mampu memanfaatkan sumber daya-sumber daya lainnya yang dimiliki

BAB I PENDAHULUAN. internet dalam kebutuhan masyarakat sehari-hari. Hampir setiap masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. sebagian masyarakat tetapi telah menjadi kebutuhan seluruh masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi global. Dari tahun ke tahun, jumlah. kegiatan wisata semakin mengalami peningkatan.

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin ketat. Karena persaingan dunia usaha yang semakin tinggi saat ini,

BAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia, dewasa ini Pemerintah sedang giat-giatnya melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. hidup dan kehidupannya banyak tergantung pada ada tidaknya lintas wisatawan,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tahun Bulan Tingkat Hunian

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini, dunia pariwisata merupakan salah satu asset

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung termasuk salah satu Kota Pariwisata dimana banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi Industri pariwisata berkembang sangat cepat. Industri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memberikan pelayanan yang berkualitas dengan mutu yang baik dapat

BAB I PENDAHULUAN. cakap dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Tahun Wisatawan Jumlah Presentase. Sumber : Dinas Pariwisata Kota Bandung dalam Data Badan Pusat Statistik Kota Bandung Tahun 2013.

PENGARUH EFEKTIVITAS PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN FOOD & BEVERAGE DEPARTMENT DI ASTON BRAGA HOTEL & RESIDENCE BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. pada dewasa ini, tentunya kita ketahui bahwa MEA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENGANTAR. pemandu wisata, dan lain-lain. Oleh karena itu, industri pariwisata memegang

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bagianfront office yang menawarkan fasiltas Hotel.Front

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini keberadaan industri pariwisata The leading

BAB I PENDAHULUAN. budaya, suku serta memiliki adat istiadat yang unik di masing masing

BAB I PENDAHULUAN. agar sebuah perusahaan tersebut mampu bersaing di era globalisasi. Ardana, dkk

BAB 1 PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan usaha yang paling menguntungkan dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Andi Sulaiman, 2014

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaannya dengan baik. Kegiatan-kegiatan pengembangan Sumber Daya Manusia harus

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sarana akomodasi, objek wisata, biro perjalanan usaha, restaurant, dan lain

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki suatu nilai yang tidak hilang meskipun zaman sudah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pulau Bali atau juga yang dikenal dengan sebutan Pulau Dewata ini

BAB I PENDAHULUAN. dunia, dilihat dari bebagai indikator, seperti penyerapan tenaga kerja,

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan perekonomian khususnya untuk perekonomian Indonesia. Hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Usaha pariwisata ini menjadi sektor unggulan dalam pembangunan ekonomi di

BAB I PENDAHULUAN. segala potensi yang dimiliki. Pembangunan pariwisata telah diyakini sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan sebagai model untuk mengembangkan industri pariwisata yang merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

Dari pengertian diatas, maka hotel juga dapat definisi seperti di bawah ini :

BAB I PENDAHULUAN. penghargaan sebagai pertukaran dalam melakukan tugas di dalam perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. mengelola, mengatur, dan memanfaatkan pegawai sehingga dapat berfungsi

PERANAN HOUSEKEEPING DEPARTEMEN DALAM UPAYA MENJAGA CITRA HOTEL PANORAMA JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian Indonesia yang belum stabil serta penurunan nilai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan nasional suatu negara salah satu yang mencakup di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Hotel memegang peranan penting dalam industri pariwisata karena

BAB 1 PENDAHULUAN. Department, Purchasing Department, dan Security Department.

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata memiliki peran dalam pembangunan nasional, diantaranya sebagai sumber perolehan devisa, menciptakan dan memperluas lapangan usaha, meningkatkan pendapatan masyarakat dan pemerintah, mendorong pelestarian lingkungan hidup dan budaya bangsa, memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa, memperkenalkan alam dan nilai budaya serta memupuk rasa cinta terhadap tanah air. Dikarenakan alasan-alasan tersebutlah maka negara-negara di dunia juga semakin berupaya untuk memajukan dan mengembangkan kepariwisataan dengan menggali, mengembangkan dan mempromosikan alam wisata, seni budaya, dan peninggalan sejarah. Pariwisata Indonesia yang kaya akan objek wisatanya telah mampu memberikan dampak berganda (multipler effect) pada peningkatan lapangan pekerjaan. Pariwisata menyediakan pekerjaan bagi karyawan hotel, pemandu wisata, karyawan restoran, dan pekerja dalam bidang perjalanan lainnya. Sektor pariwisata Indonesia semakin lama semakin berkembang, sebagai upaya untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawannya, Indonesia sangat mengandalkan Bali sebagai lokomotif destinasi wisata. Bali diharapkan terus meningkatkan kualitasnya sebagai destinasi wisata untuk mengangkat daerah-daerah yang lain di Indonesia sebagai destinasi yang memiliki daya saing internasional. Pulau Bali sebagai destinasi wisata sudah

2 dikenal sejak lama oleh sejumlah wisatawan, baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara. Menurut data yang diperoleh dari dinas pariwisata provinsi Bali jumlah kunjungan wisatawan ke Bali cenderung meningkat dari tahun ke tahunnya, hal itu dapat dilihat pada Tabel 1.1 Tabel 1.1 Statistik Perkembangan Wisatawan di Bali Periode 2010 2014 Tahun Jumlah Wisatawan (orang) Total Mancanegara Nusantara Wisatawan Pertumbuhan (%) 2010 2.493.058 4.646.343 7.139.401-2011 2.756.579 5.675.121 8.431.700 18,1 2012 2.892.019 6.068.558 8.960.577 6,27 2013 3.278.598 6.976.536 10.255.134 14,4 2014 3.766.638 6.392.460 10.159.098-0,93 Rata-Rata Pertumbuhan 9,46 Sumber: Dinas Pariwisata Provinsi Bali, 2015 Dilihat dari Tabel 1.1 di atas kunjungan wisatawan mancanegara dan nusantara di atas yang cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini menarik minat para investor dalam pembangun industri-industri pariwiasata di Bali, salah satu contohnya pembangunan hotel. Hotel merupakan salah satu jenis akomodasi yang menggunakan sebagian atau seluruh bagian bangunannya digunakan untuk menyediakan layanan, penginapan, makan dan minum serta jasa lainnya yang dikelola secara umum (Darmadjati, 2001 : 65). Hotel sebagai sarana pokok dalam mendukung keberhasilan sektor pariwisata, mutlak mendapat perhatian dan pengelolaan secara profesional. Semakin banyak pembangunan hotel, pihak manajemen yang terkait pada setiap hotel harus mampu mempertahankan eksistensi hotel mereka,

3 sehingga mampu bersaing dengan hotel lain untuk menarik perhatian wisatawan yang dijadikan target pasar mereka. Keberhasilan setiap hotel atau perusahaan sangat ditentukan oleh manajemen sumber daya manusia. Manajemen sumber daya manusia dapat diartikan suatu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan atas pengadaan, pengembangan, kompensasi, pemeliharaan dan pengelolaan dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi (Simamora, 1999:3). Hotel Grand Inna Kuta merupakan salah satu hotel yang telah lama berdiri di kawasan kuta, hotel ini memiliki sejarah yang panjang hingga menjadi hotel berbintang 4 seperti sekarang. Pada awalnya hotel ini dimiliki oleh seorang warga asing akan tetapi seiring perjalanan waktu, saat ini hotel Grand Inna Kuta merupakan salah satu hotel BUMN. Hotel ini berlokasikan di jalan Pantai Kuta No. 1 dan berada tepat di depan pantai kuta, hal itu menjadi salah satu daya tarik dari hotel ini. Saat ini Grand Inna Kuta menyediakan 322 kamar dengan 2 tipe gedung, yaitu Bali Wing yang di desain dengan arsitektur tradisional bali dan Beach Wing yang di desain modren dengan berbagai variasi pemandangan dari kamar. Selain menyediakan kamar, hotel ini juga menyediakan fasilitas Restaurant & Bar serta ruang pertemuan. Akan tetapi bukan hanya Grand Inna Kuta saja hotel berbintang yang berlokasikan tepat didepan pantai kuta melainkan ada beberapa hotel lainnya yang juga mejadi saingan Grand Inna Kuta seperti hotel Hard Rock, Mercure Kuta, Kuta Paradiso, Seraton, Pullman, dll. Oleh karena itu, pihak manajemen Grand Inna Kuta berupaya untuk menyediakan sumber daya manusia yang berkualitas

4 dan profesional untuk menyediakan pelayanan terbaik bagi para tamu yang menginap di hotel ini. Dalam era persaingan global, keberadaan sumber daya manusia yang handal memiliki peran yang lebih strategis dibandingkan sumber daya yang lain. Sumber daya manusia adalah harta yang paling penting yang dimiliki oleh suatu organisasi, sedangkan manajemen yang efektif adalah kunci bagi keberhasilan suatu organisasi tersebut. Saat ini hotel Grand Inna kuta memiliki total karyawan sebanyak 298 orang. Jumlah karyawan di hotel ini dapat dilihat pada Tabel 1.2 Tabel 1.2 Jumlah Karyawan Masing-Masing Departemen di Hotel Grand Inna Kuta No Departemen Karyawan Karyawan Total karyawan tetap kontrak 1 Housekeeping 34 27 61 2 Marketing 13 4 17 3 Exec. Office 3-3 4 Duty Manager 4-4 5 Accounting 29 5 34 6 Enggineering 19 25 44 7 Security 5 14 19 8 Food & Beverage 52 25 77 9 Front Office 20 10 30 10 Human Capital 5 4 9 Total 184 110 298 Sumber : Hotel Grand Inna Kuta, 2015 Pada tabel diatas dapat kita lihat jumlah karyawan tetap di hotel Grand Inna Kuta berjumlah 184 karyawan dan 110 karyawan kontrak. Sadar akan pentingnya sumber daya manusia bagi kelangsungan hidup dan kemajuan suatu perusahaan, maka suatu perusahaan harus memberikan perhatian khusus pada faktor produksi ini dan sudah sewajarnya pemilik perusahaan memandang sumber daya manusia lebih dari sekedar aset perusahaan dan menjadikan mitra dalam berusaha. Perusahaan harus dapat bersikap adil atas apa yang telah diberikan oleh

5 sumber daya manusia kepada perusahaan, karena setiap karyawan berhak mendapatkan penghargaan dan perlakuan yang adil dari pimpinannya sebagai timbal balik atas jasa yang diberikannya, sehingga dapat mendorong para karyawan untuk lebih termotivasi dalam menjalankan kewajibannya sebagai seorang pekerja. Hubungan kerja yang saling menguntungkan antara perusahaan dan karyawan sangat diperlukan dalam rangka mendorong semangat kerja karyawan. Karyawan memberikan prestasi kerja yang baik untuk kemajuan perusahaan, sedangkan perusahaan memberikan kompensasi yang sesuai atas prestasi kerja yang telah diberikan karyawan terhadap perusahaan. Kompensasi merupakan sesuatu yang diterima karyawan sebagai pengganti kontribusi jasa mereka pada perusahaan (Ravai, 2013: 741). Kompensasi terdiri dari beberapa jenis yaitu kompensasi finansial dan non finansial, dan kompensasi finansial terdiri dari kompensasi finansial langsung dan kompensasi finansial tidak langsung. Jika dikelola dengan baik, kompensasi akan membantu perusahaan untuk mencapai tujuan dan memperoleh, memelihara, serta menjaga karyawan dengan baik. Sebaliknya, tanpa kompensasi yang cukup, karyawan yang ada sangat mungkin untuk meninggalkan perusahaan dan untuk melakukan penempatan kembali tidaklah mudah. Akibat dari ketidakpuasan dalam pembayaran yang dirasa kurang akan mengurangi kinerja, meningkatkan keluhan-keluhan, penyebab mogok kerja, dan mengarah pada tindakan- tindakan fisik dan psikologi, seperti meningkatnya derajat ketidakhadiran dan perputaran karyawan, yang pada gilirannya akan

6 menurunkan kesehatan jiwa karyawan yang semakin parah. Akan tetapi, jika terjadi kelebihan pembayaran, juga akan menyebabkan perusahaan dan individual berkurang daya kompetisinya dan menimbulkan kegelisahan, perasaan bersalah, dan suasana yang tidak nyaman dikalangan karyawan. Sebelum pemberiaan kompensasi terlebih dahulu dilakukan proses pembagian kompensasi. Proses ini dimaksudkan dengan menyeleksi karyawan dalam menentukan besar kecilnya kompensasi yang diberikan dan pembagiannya disesuaikan dengan kemampuan hotel dalam membayar karyawan, hasil dari pendapatan hotel, disesuaikan dengan jabatannya dan sesuai standar UMK (Upah Minimum Kabupaten). Karyawan yang menerima kompensasi lengkap hanya karyawan tetap sedangkan karyawan kontrak yang berjumlah 110 karyawan tidak menerima kompensasi secara lengkap. Kompensasi yang diterima karyawan tetap hotel Grand Inna kuta dibagi atas dua jenis, yaitu kompensasi finansial dan non finansial, kompensasi finansial terdiri dari finansial langsung dan tidak langsung. Adapun jenis-jenis kompensasi yang diterima oleh karyawan hotel Grand Inna Kuta dapat di lihat pada Tabel 1.3 Tabel 1.3 Jenis Kompensasi yang Diterima oleh Karyawan di Hotel Grand Inna Kuta Tahun 2014 Kompensasi Finansial Langsung Jenis kompensasi Gaji Uang Service Tunjangan Jabatan Tunjangan Hari Tua Keterangan Gaji yang diberikan pada karyawan disesuaikan dengan UMK badung. Uang service diberikan 10% dari hasil penjualan kamar di hotel Grand Inna Kuta. Tunjangan jabatan diberikan kepada karyawan mulai pada level supervisor dan level diatasnya. Tunjangan hari tua di masukkan kedalam rekening karyawan setiap bulannya, tetapi dapat diambil setelah pensiun.

7 Kompensasi Finansial Tidak Langsung Tunjangan Cuti Tunjangan Hari Raya Tunjangan Kesehatan Tunjangan Transportasi Tempat parker Peralatan kantor Fasilitas pendukung Tunjangan cuti diberikan sebesar satu kali gaji pada saat menjalankan cuti tahunan, dua kali gaji pada saat menjalankan cuti panjang, cuti panjang berlaku setelah 6 tahun kerja. Tunjangan hari raya diberikan sebesar satu kali gaji yang di berikan paling lambat dua minggu sebelum hari yawa keagamaan. Tunjangan kesehatan berupa tanggungan biaya pemeriksaan, pengobatan dan perawatan kesehatan karyawan dan keluarga karyawan. Tunjangan transportasi diberikan sesuai jabatan para karyawan. Tempat parkir yang disediakan khusus untuk karyawan cukup luas. Peralatan kantor yang disediakan cukup lengkap sesuai dengan yang dibutuhkan masing-masing departemen. Fasilitas pendukung yang disediakan berupa 5 mobil hotel beserta supirnya. Kompensasi Non Finansial Best Employee Lingkungan kerja Sumber : Hotel Grand Inna Kuta, 2015 Karyawan yang sudah bekerja sesuai standar operasional dan lulus test best employee diberikan berupa uang pembinaan dan sertifikat best employee. Lingkungan kerja yang tersedia cukup nyaman dengan ruangan AC, fasilitas ruang locker karyawan dan rekan kerja yang bersahabat. Perusahaan memiliki tujuan dalam merancang sistem kompensasi mereka, tujuan perusahaan dalam merancang sistem pemberian kompensasi haruslah untuk memikat dan menahan karyawan - karyawan yang berkompeten. Namun dalam pemberian kompensasi ini hal yang paling sulit dilakukan adalah cara memberikan kompensasi yang layak dan adil kepada karyawan. Untuk mencapai tingkat keadilan dan kelayakan yang lebih baik maka perbedaan pemberian kompensasi hanya berdasarkan kepada perbedaan tanggung jawab, kemampuan, pengetahuan dan kinerja karyawan.

8 Secara umum kinerja adalah produktivitas atau hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawabnya. Unsur - unsur yang perlu diperhatikan dalam proses penilaian kerja antara lain kesetiaan, prestasi kerja, tanggung jawab, ketaatan, kejujuran, kerja sama, prakarsa, kepemimpinan. Kualitas kinerja karyawan dapat dinilai salah satunya dari tinggi rendahnya hasil pendapatan hotel. Adapun hasil pendapatan hotel (revenue) pada tahun 2011-2014 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut. Tabel 1.4 Hasil Pendapatan (Revenue) Hotel Grand Inna Kuta Tahun 2011-2014 Hasil Pendapatan Tahun 2011 2012 2013 2014 Night 67.612 70.450 70.965 64.496 Revenue 39.400.972.900 42.573.962.095 50.065.980.450 48.481.953.970 Pertumbuhan (%) - 7,45 % 14,9 % -3,16 % Sumber : Hotel Grand Inna Kuta (2015) Dilihat dari Tabel 1.4 kinerja karyawan yang dimiliki sebagian karyawan hotel Grand Inna Kuta memiliki kinerja yang rendah. Rendahnya kinerja kerja karyawan di hotel Grand Inna Kuta dapat dinilai dari hasil pendapatan hotel (revenue) yang dilihat pada tahun terakhir yang mengalami penurunan. Semakin kecil revenue yang dihasilkan maka semakin rendah kinerja kerjanya. Kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2004). Baik buruknya hasil kerja karyawan dapat dilihat dari pendapatan hotel dan jumlah complain yang diajukan tamu hotel. Kinerja karyawan yang menurun bisa dilihat dari

9 jumlah complain di trip Advisor dan guest comment yang disediakan langsung oleh pihak hotel. Jumlah complain dalam empat tahun terakhir dapat dilihat pada tabel 1.5 sebagai berikut. Tabel 1.5 Jumlah Komplain yang Diterima Hotel Grand Inna Kuta Tahun 2011-2014 Tahun Guest Komplain Komplain (%) Peningkatan (%) Comment 2011 85 19 22,3 % - 2012 97 25 25,7 % 31,5 % 2013 120 31 25,8 % 24 % 2014 125 33 26,4 % 6,45 % Rata-rata 107 27 25,05 % 20,65 % Sumber : Hotel Grand Inna Kuta (2015) Dilihat dari Tabel 1.5 komplain yang diterima setiap tahun mengalami peningkatan, rata-rata 25,05 % komplain setiap tahun selama empat tahun terakhir. komplain ini menunjukkan bahwa kinerja karyawan yang diberikan menurun. Banyak komplain ditujukan kepada kualitas pelayanan karyawan, produk, dan fasilitas-fasilitas yang ada, contohnya melayani tamu dengan tidak sigap, masakan para koki yang hambar, dan fasilitas-fasilitas yang rusak atau kurang memadai. Semua itu menunjukkan kurangnya pengembangan pada kinerja karyawan. Jadi pemberiaan kompensasi merupakan faktor penting bagi peningkatan kinerja karyawan, pemberian kompensasi dimaksudkan sebagai imbalan atau balas jasa yang diberikan perusahaan terhadap kontribusi karyawan dalam mencapai tujuaan perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus memastikan bahwa sistem kompensasi yang diberikan memenuhi kriteria layak dan cukup.

10 Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk meneliti terkait dengan kompensasi dan kinerja karyawan di hotel Grand Inna Kuta.

11 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan dari latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan pokok masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimanakah pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan di hotel Grand Inna Kuta? 2. Seberapa besar kompensasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan di hotel Grand Inna Kuta? 1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah dari laporan ini, maka tujuan pembuatan laporan ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengaruh pemberian kompensasi terhadap kinerja karyawan di hotel Grand Inna Kuta. 2. Untuk mengetahui seberapa besar kompensasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan di hotel Grand inna Kuta. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian yang dilakukan di hotel Grand Inna Kuta ini diharapkan mempunyai manfaat secara akademis dan praktis, adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Manfaat Akademis Sangat penting bagi mahasiswa untuk menambah wawasan dan mengaplikasikan konsep manajemen perhotelan yang didapat di bangku kuliah, khususnya ruang lingkup manajemen sumber daya manusia.

12 2. Manfaat Praktis Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai masukan atau sebagai pertimbangan bagi pimpinan maupun manajemen hotel Grand Inna Kuta dalam pemberian kompensasi guna meningkatkan kinerja karyawan sehingga hotel dapat lebih produktif dan tamu merasa puas atas kinerja karyawan. 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penyajian laporan ini terdiri dari lima bab, antar bab satu dengan yang lainnya merupakan satu kesatuan, sehingga akan memudahkan dalam memahami isi laporan. Adapun sistematika dalam laporan ini yaitu : BAB I : PENDAHULUAN Bab ini Terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penyajian. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Bab ini terdiri dari telaah dari penelitian sebelumnya, tinjauan konsep dan hipotesis. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini terdiri dari lokasi penelitian, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik penyebaran angket/kuesioner, teknik penentuan Informan, teknik pengambilan sampel, uji Instrumen penelitian dan teknik analisis data.

13 BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini terdiri dari gambaran umum lokasi penelitian dan hasil pembahasan atas pokok permasalahan yang diteliti. BAB IV : SIMPULAN DAN SARAN Terdiri dari simpulan yang diperoleh atas pembahasan dari variabel yang diteliti terhadap objek dan saran dari peneliti.