Representasi Graf dalam Pola Strategi Permainan Futsal

dokumen-dokumen yang mirip
POLA PERMAINAN SEPAK BOLA DENGAN REPRESENTASI GRAF

I. PENDAHULUAN. Gambar 1: Graf sederhana (darkrabbitblog.blogspot.com )

Aplikasi Graf dalam Formasi dan Strategi Kesebelasan Sepakbola

Aplikasi Graf dalam Merancang Game Pong

Aplikasi Pohon dan Graf dalam Kaderisasi

I. PENDAHULUAN II. DASAR TEORI. Penggunaan Teori Graf banyak memberikan solusi untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di dalam masyarakat.

Aplikasi Graf pada Fitur Friend Suggestion di Media Sosial

Penggunaan Algoritma Dijkstra dalam Penentuan Lintasan Terpendek Graf

PENERAPAN GRAF DAN POHON DALAM SISTEM PERTANDINGAN OLAHRAGA

Penggunaan Graf Semi-Hamilton untuk Memecahkan Puzzle The Hands of Time pada Permainan Final Fantasy XIII-2

Aplikasi Graf Berarah Pada Item Dalam Game DOTA 2

Aplikasi Pewarnaan Graf pada Penjadwalan Pertandingan Olahraga Sistem Setengah Kompetisi

TEORI GRAF DALAM MEREPRESENTASIKAN DESAIN WEB

Representasi Graf dalam Jejaring Sosial Facebook

Pemanfaatan Algoritma Sequential Search dalam Pewarnaan Graf untuk Alokasi Memori Komputer

Graf dan Pengambilan Rencana Hidup

Pengaplikasian Graf dalam Pendewasaan Diri

Aplikasi Teori Graf dalam Permainan Instant Insanity

Representasi Hierarki Kebutuhan Maslow Menggunakan Teori Graf

Aplikasi Pewarnaan Graf untuk Sistem Penjadwalan On-Air Stasiun Radio

Aplikasi Algoritma Dijkstra dalam Pencarian Lintasan Terpendek Graf

Pemanfaatan Directed Acyclic Graph untuk Merepresentasikan Hubungan Antar Data dalam Basis Data

Aplikasi Shortest Path dengan Menggunakan Graf dalam Kehidupan Sehari-hari

Aplikasi Graf untuk Penentuan Aksi Robot Sepak Bola (Robosoccer)

Implementasi Graf dalam Penentuan Rute Terpendek pada Moving Object

Kasus Perempatan Jalan

Studi dan Implementasi Struktur Data Graf

TEORI GRAF UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER ILHAM SAIFUDIN PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK. Selasa, 13 Desember 2016

Permodelan Pohon Merentang Minimum Dengan Menggunakan Algoritma Prim dan Algoritma Kruskal

Representasi Graf dalam Menjelaskan Teori Lokasi Industri Weber

Penerapan Teori Graf untuk Menentukan Tindakan Pertolongan Pertama pada Korban Kecelakaan

PEWARNAAN GRAF SEBAGAI METODE PENJADWALAN KEGIATAN PERKULIAHAN

I. PENDAHULUAN. Gambar 1. Contoh-contoh graf

Penerapan Pewarnaan Graf pada Permainan Real- Time Strategy

Penerapan Travelling Salesman Problem dalam Penentuan Rute Pesawat

Penerapan Algoritma Branch and Bound pada Penentuan Staffing Organisasi dan Kepanitiaan

APLIKASI PEWARNAAN GRAPH PADA PEMBUATAN JADWAL

Menentukan Susunan Pengambil Tendangan Penalti dalam Skema Adu Penalti pada Pertandingan Sepak Bola dengan Algoritma Branch and Bound

Aplikasi Pewarnaan Graf Pada Pengaturan Warna Lampu Lalu Lintas

Algoritma Prim sebagai Maze Generation Algorithm

Penerapan Graf pada Rasi Bintang dan Graf Bintang pada Navigasi Nelayan

Pengembangan Teori Graf dan Algoritma Prim untuk Penentuan Rute Penerbangan Termurah pada Agen Penyusun Perjalanan Udara Daring

Aplikasi Graf pada Hand Gestures Recognition

Aplikasi Graf dan Pohon Merentang untuk Pemilihan Kegiatan yang akan Dilakukan Seorang Individu

Aplikasi Graf dan Pohon Pada Permainan Kantai Collection

Menentukan Arah Pukulan Terbaik dalam Pertandingan Bulutangkis Kategori Tunggal dengan Teori Graf Terbalik

Pendeteksian Deadlock dengan Algoritma Runut-balik

Pengaplikasian Graf dan Algoritma Dijkstra dalam Masalah Penentuan Pengemudi Ojek Daring

Graf Sosial Aplikasi Graf dalam Pemetaan Sosial

Penerapan Pewarnaan Graf dalam Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas

Penerapan Algoritma Prim dan Kruskal Acak dalam Pembuatan Labirin

Aplikasi Graf Berarah dan Pohon Berakar pada Visual Novel Fate/Stay Night

Penerapan Pohon Keputusan pada Penerimaan Karyawan

Penerapan Sirkuit Hamilton dalam Perencanaan Lintasan Trem di ITB

Aplikasi Graf dalam Permainan Kecil Super Mario War

Penyelesaian Teka-Teki Sudoku dengan Didasarkan pada Teknik Pewarnaan Graf

Aplikasi Pohon Merentan Minimum dalam Menentukan Jalur Sepeda di ITB

Algoritma Penentuan Graf Bipartit

APLIKASI PEWARNAAN GRAF PADA PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS

Analogi Pembunuhan Berantai Sebagai Graf Dalam Investigasi Kasus

Pemodelan Game Theory untuk Mengatasi Kemacetan

Pengaplikasian Graf dalam Menentukan Rute Angkutan Kota Tercepat

Pencarian Jalur Terpendek dengan Algoritma Dijkstra

APLIKASI PEWARNAAN SIMPUL GRAF UNTUK MENGATASI KONFLIK PENJADWALAN MATA KULIAH DI FMIPA UNY

Menentukan Starting Lineup Futsal Terbaik dengan Algoritma Branch and Bound

Asah Otak dengan Knight s Tour Menggunakan Graf Hamilton dan Backtracking

Deteksi Wajah Menggunakan Program Dinamis

PEMAKAIAN GRAF UNTUK PENDETEKSIAN DAN PENCEGAHAN DEADLOCK PADA SISTEM OPERASI

Pencarian Lintasan Hamilton Terpendek untuk Taktik Safe Full Jungle Clear dalam Permainan League of Legends

Aplikasi Pohon Merentang Minimum dalam Rute Jalur Kereta Api di Pulau Jawa

Penggunaan Pohon Biner Sebagai Struktur Data untuk Pencarian

Penerapan Graf Terhubung untuk Menentukan Klasifikasi Sidik Jari

= himpunan tidak-kosong dan berhingga dari simpul-simpul (vertices) = himpunan sisi (edges) yang menghubungkan sepasang simpul

Penerapan Graf dalam Algoritma PageRank Mesin Pencari Google

Penerapan Graf dalam validasi path di Permainan Saboteureun menggunakan DFS

Penggunaan Graf dalam Latihan Bela Diri Jeet Kune Do

Penerapan Algoritma BFS & DFS untuk Routing PCB

Perancangan Sistem Transportasi Kota Bandung dengan Menerapkan Konsep Sirkuit Hamilton dan Graf Berbobot

Aplikasi Teori Graf dalam Algoritma Pengalihan Arus Lalu Lintas

Aplikasi Algoritma Prim dalam Penentuan Pohon Merentang Minimum untuk Jaringan Pipa PDAM Kota Tangerang

Aplikasi Pewarnaan Graf dalam Penyimpanan Senyawa Kimia Berbahaya

Aplikasi Teori Graf dalam Penggunaan Cairan Pendingin pada Proses Manufaktur

Aplikasi Teori Graf dalam Pencarian Jalan Tol Paling Efisien

Aplikasi Teori Graf pada State Diagram

BAB II LANDASAN TEORI

Aplikasi Pewarnaan Graph pada Pembuatan Jadwal

Penerapan Graf dalam Pemetaan Susunan DNA

Art Gallery Problem II. POLIGON DAN VISIBILITAS. A. Poligon I. PENDAHULUAN. B. Visibilitas

Aplikasi Teori Graf Pada Knight s Tour

Aplikasi Teori Graf dalam Permainan Kombinatorial

Penerapan Graf Dalam File Sharing Menggunakan BitTorrent

Memanfaatkan Pewarnaan Graf untuk Menentukan Sifat Bipartit Suatu Graf

BAB 2 LANDASAN TEORI

Menghitung Pendapatan Mata Uang Digital Menggunakan Graf dan Rekursi

Menghitung Pendapatan Mata Uang Digital Menggunakan Graf dan Rekursi

Penggunaan Peluang dan Graf dalam Merancang Digital Game

dengan Algoritma Branch and Bound

Algoritma Brute-Force dan Greedy dalam Pemrosesan Graf

Menyelesaikan Topological Sort Menggunakan Directed Acyclic Graph

Penerapan Graf pada Database System Privilege

Transkripsi:

Representasi Graf dalam Pola Strategi Permainan Futsal Muhammad Azka Widyanto 13516127 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia 13516127@std.stei.itb.ac.id Abstraksi permainan futsal saat ini telah menjadi hal yang lumrah bagi masyarakat indonesia. Banyak orang indonesia yang telah menjadi pemain profesional maupun amatir dalam permainan futsal ini. Namun, dibalik itu, terdapat aplikasi matematika diskrit dalam menentukan pola strategi yang ada, yaitu graf. Aplikasi graf sebenarnya banyak sekali digunakan dalam kehidupan sehari-hari, namun untuk saat ini representasi graf akan digunakan dalam pola strategi permainan futsal. Pada makalah ini akan dijelaskan tentang aplikasi graf dalam pola strategi permainan futsal yang dapat memudahkan pelatih dalam menentukan pilihannya saat menyerang maupun bertahan. Keywords futsal, strategi, graf, pola I. PENDAHULUAN Futsal adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua tim, yang masing-masing beranggotakan lima orang. Tujuannya adalah memasukkan bola ke gawang lawan, dengan memanipulasi bola menggunakan kaki. Selain lima pemain utama, setiap regu juga diizinkan memiliki pemain cadangan. Sejarah Olahraga Futsal Sedangkan sejarah futsal itu sendiri berasal dari kata spanyol atau portugis, futbol dan sala, yang artinya sepakbola dalam ruangan 1. Permainan futsal ini memiliki strategi yang tentunya satu pemain dnegan pemain lainnya sangat berhubungan dalam satu tim. Strategi futsal yang biasa digunakan oleh tim futsal adalah strategi diamond atau dikenal dengan pola 1-2-1. Pola ini merupakan modifikasi dari pola square(pola 2-2) dalam bermain futsal yang diubah posisinya menyesuaikan posisi lawan. Strategi ini biasa digunakan oleh tim untuk menyerang sekaligus bertahan karena posisinya yang lebih strategis dalam menyerang dan juga efisien dalam bertahan. Sedangkan pola 2-2 menyebabkan pemain harus selalu melakukan rotasi dengan cepat sehingga cukup menguras tenaga pemain. Dalam permainan futsal, pelatih pasti akan selalu memberikan arahan untuk menyerang atau bertahan yang menyesuaikan dengan kondisi permainan yang ada. Tentunya pelatih selalu ingin menghasilkan kerja efektif dan efisien dari para pemainnya sehingga dapat mencetak gol dan memenangkan petandingan. Gambar 1.1 pola strategi diamond (sumber: http://www.futsalin.id/2017/01/formasifutsal.html ) Dalam menentukan posisi dan strategi, representasi graf dapat digunakan sehingga arahan yang diberikan oleh pelatih akan semakin jelas. Jika diibaratkan pemain adalah semua simpul graf, dan arah gerak pemain ataupun arah megumpan bola kepada temannya akan direpresentasikan oleh sisi. Pola strategi ini merupakan salah satu penerapan teori graf dalam kehidupan sehari-hari. Menurut catatan sejarah, Teori graf ini sudah ada sejak 18. Penerapannya pertama kali digunakan di kota Konigsberg, Jerman pada tahun 1736 untuk menyelesaikan maslah jembatan konigsberg dan daratan yang terhubung oleh jembatan tersebut. Teori graf pun hingga saat ini banyak sekali digunakan dalam kehidupan sehari- hari. Graf mampu menjadi salah satu solusi dari permasalahan yang ada. Salah satunya adalah solusi dalam permainan futsal ini yang akan dibahas lebih lanjut dalam makalah ini. II. LANDASAN TEORI 2.1 Pola Strategi Futsal 2.1.1 Pola 1-2-1/ Pola Diamond Pola permainan futsal 1-2-1 disamping berfungsi sebagai jembatan pola lain untuk menyerang, pola ini juga baik untuk pola bertahan. Pola 1-2-1 berfungsi untuk menguasai blok tengah saat bola terpotong oleh lawan di depan daerah penalti. Fungsi bertahan dengan pola ini adalah sebagai penghambat 2 2.1.2 Pola 2-2/ Pola Square Pola Permainan futsal 2-2 yaitu duap pemain akan menjadi pemain yang berfungsi sebagai pemain bertahan dan dua pemain sebagai penyerang. Pola ini dapat berfungsi sebagai pola

bertahan dan menyerang dengan asumís 2 lawan 2. Pola dasar pergerakan pola ini adalah 2 pemain di belakan dan 2 pemain di depan walaupun arah bola selalu berubah-ubah. penyerangan lawan 2. simpul asal (initial vertex), dan simpul vk dinamakan simpul terminal (terminal vertex). Contoh graf berarah ditunjukkan pada gambar di bawah. Gambar 2.1 pola strategi diamond / pola 1-2-1 (sumber: http://www.futsalin.id/2017/01/formasi-futsal.html) Gambar 2.3 graf berarah 2.2.2 Graf Berbobot Graf berbobot adalah graf yang setiap sisinya diberi harga (bobot). Bobot pada tiap sisi dapat merepresentasikan sesuatu, misalnya jarak, prioritas, harga, dan lain lain. Gambar 2.2 pola strategi square/ pola 2-2 (sumber: http://www.futsalin.id/2017/01/formasi-futsal.html ) 2.2 `Graf Graf adalah himpunan benda - benda yang disebut Verteks( simpul ) yang terhubung oleh Edge ( sisi ). Graf G = (V,E) V = himpunan tidak - kosong dan berhingga dari simpul - simpul (vertices) = {v1, v2,..., vn E = himpunan sisi (edges) yang menghubungkan sepasang Simpul = {e1, e2,..., en Gambar 2.4 Graf berbobot (sumber : google.com ) 2.2.3 Graf Ganda Graf ganda adalah graf yang memiliki lebih dari satu sisi untuk menghubungkan dua simpul. Pada graf dibawah, ditunjukkan graf yang memiliki sisi ganda. Yang dimaksud sisi ganda pada graf di bawah adalah sisi yang menghubungkan simpul A dan simpul B. Karena terdapat dua sisi yang menghubungkan simpul A dan simpul B, maka graf tersebut dinamakan graf ganda. Graf biasanya digunakan untuk merepresentasikan Objek -objek diskrit dan menggambarkan hubungan objek -objek tersebut. Graf yang akan digunakan disini nantinya adalah graf berarah, graf ganda, graf berbobot, upagraf, 2.2.1 Graf Berarah Graf yang setiap sisinya diberikan orientasi arah disebut graf berarah. Kita lebih suka menyebut sisi berarah dengan sebutan busur (arc). Pada graf berarah, (vj, vk) dan (vk, vj) menyatakan dua buah busur yang berbeda, dengan kata lain (vj, vk) berbeda dengan (vk,vj). Untuk busur (vj, vk ), simpul vj dinamakan

Gambar 2.5 Graf Ganda (sumber: google.com) 2.2.4 Simpul tetangga dan bersisian v1 dan v3 titik pada graf G. Titik v dikatakan tetangga ( adjacent ) v1 jika ada sisi e yang menghubungkan titik v1 dan v3, yaitu e = v1 v3. Himpunan semua tetangga dari titik v dinotasikan dengan N(v). Jika e = v1 v3 adalah sisi pada graf G maka e dikatakan menempel ( incident ) pada titik v1 dan v3. Contohnya pada gambar 2.2, titik v1 adalah adjacent titik v3 dan v2 tetapi titik v1 bukan adjacent titik v4, titik v1 dan sisi e2 adalah incident tetapi titik v4 dan sisi e1 bukan incident. Gambar 2.6 Adjacent dan incident 2.2.5 Upagraf dan komplemen graf Jika V1 merupakan himpunan bagian dari V dan E1 merupakan himpunan bagian dari E, aka G1 = (V1,E1) adalah upagraf dari (V,E). Misalkan, komplemen dari G1 terhadap G dalah G2=(V2,E2), maka E2 = E E1 dan V2 adalah simpul-simpul yang bersisian dengan sisi-sisi E2. Gambar 2.8 graf lengkap (sumber: google.com) III. PEMBAHASAN Strategi dalam permiann futsal sangatlah penting, namun selain strategi dibutuhkan juga kerja sama tim yang baik dan juga kekompakan pemain didalam tim tersebut. Jika suatu tim menguasai hal tersebut, maka tim tersebut akan mudah untuk menguasai sebuah permainan baik dalam posisi bertahan maupun menyerang. Jika tidak ada strategi permainan, maka tim tersebut akan mengalami koordinasi yang buruk dikarenakan tidak adanya acuan yang dipakai dalam tim tersebut. Selain itu, tim tersebut hanya akan menjadi tempat untuk para pemainnya menunjukkan skillnya masing-masing bukan untuk bekerja sama dalam satu tim bila tidak adanya strategi dalam tim tersebut. Dengan adanya kerja sama, dan kekompakan yang bagus, maka strategi dari sang pelatih pun dapat berjalan dengan lancar diterapkan oleh sang pemain. Strategi yang dapat diterapkan dalam permainan ini sangat banyak, namun yang akan dibahas lebih dalam adalah strategi diamond dan square. Masing-masing strategi memiliki efisiensi dan efektivitas yang berbeda-beda, namun kedua strategi ini sebenenrya saling melengkapi satu sama lain. Gambar 2.7 Upagraf dan komplemennya 2.2.6 Graf Lengkap Graf lengkap adalah graf sederhana yang setiap simpulnya mempunyai sisi ke semua simpul lainnya. Graf lengkap dengan n buah simpul dilambangkan dnegan K n. Setiap simpul pada K n berderajat n-1. Gambar 3.1 Graf strategi permainan futsal, pola diamond

1 3 P1 2 Gambar 3.4 Upagraf dari pola square (sumber: pribadi) Ganbar 3.2 Graf strategi permainan futsal, Pola square Bila dilihat dari gambar diatas, pergerakan pemain maupun arah umpan antar pemain sebenarnya membentuk pola diamond atau square secara beriringan, tergantung dengan posisi lawan yang ada. Bila kita sedang menggunakan pola strategi diamond dan lawan menggunakan pola strategi yang sama. Alamgkah baiknya bila kita mengganti pola strategi kita menjadi pola square sehingga setiap pemain kita tidak sendiri menghadapi musuh yang ada, tetapi dibantu dengan pemain yang berdekatan atau dalam graf strategi kita lihat sebagai simpul yang bertetangga satu sama lain. Setiap simpul/ pemain memiliki bobot yang bermain yang berbeda-beda setiap saatnya tergantung dari kondisi lawan dan juga posisi yang ia tempati saat itu. Kita ibaratkan bobot disini ialah usaha yang ditempuh untuk mengumpan kepada teman tersebut, maka bila ia tidak dijaga oleh lawan bobotnya akan semakin rendah dan bila dijaga oleh lawan maka ia akan memiliki bobot yang semakin besar. Saat kita menggunakan posisi square, maka bila kita melihat dari suatu sudut pandang pemain, maka kita kan mendapatkan suatu bentuk upagraf yang dapat membantu kita menentukan pilihan untuk mengumpan kepada teman P4 P1 P2 P3 Gambar 3.3 upagraf dari pola square (sumber: pribadi) Dari upa graf tersebut, kita dapat melihat bahwa suatu pemain memiliki 3 kemungkinan dalam membangun sebuah serangan. Dimana kita dapat melihat juga pada upagraf itu bobot yang dimiliki oleh pemain pada saat itu, oleh karena itu bisa kita lihat pemain ke tiga sedang dijaga sukup ketat oleh musuh, lalu pemain 4 sedang dalam kondisi memungkinkan untuk di umpan oleh pemain 1, dan pemain 2 dalam kondisi yang tidka mungkin untuk diumpan karena dijaga ketat oleh musuh, hal ini terlihat dari bobot yang dimiliknya yang paling besar diantara lainnya. Hanya saja, saat melakukan rotasi, pemain tidak bisa begitu saja pindah m=ke simpul tetangganya, tetapi pemain harus menyepakati searah jarum jam atau sebaliknya kah mereka dalam melakukan rotasi agar tidak terjadi kekosongan simpul dan terlalu banyaknya orang dalam satu simpul yang harusnya satu simpul hanya ditempati oleh satu orang P1 P4 P3 P2 Gambar 3.5 upagraf pola square (sumber : pribadi). Gambar diatas dapat kita lihat sbeagai contoh bila tidak adanya kesepakatan diawal untuk rotasi pemain ke satu arah, sehingga ada posisi simpul yang kosong dan tidak ditempati oleh pemain. Kecerobohan ini dapat berakibat negatif bagi tim karena memberikan kesempatan pada musuh untuk mencetak gol. Bila kita tadi melihat dari sudut pandang pola strategi square, maka saat ini kita melihat dari sudut pandang pola diamond. Bila kita menggunakan piola ini, maka dapat dipastikan musuh berada sebgaian besar dalam diamond kita, karena musuh bertujuan untuk mengahlangi kita untuk mencetak gol ke gawangnya. Bila kita melihat pola square, maka pola ini akan memmberikan pilihan bagi pemain lain untuk melakukan rotasi

satu sama lain dan saling bertukar tempat dan ada 1 pemain yang statis sehingga pemain yang saat ini memegang bola dapat mengelabui musuh ketika sedang ada pertukaran tersebut dan memberikan luang untuk mengumpan kepada pemain lainnya. Namun, dalam pola ini tidak diharuskan untuk pemain selalu melakukan rotasi, karena pada dasarnya pola ini sudah mampu memberikan ruang yang cukup untuk pemain mengumpan kepada temannya maupun pemain itu melakukan finiishingi ke gawang musuh bila memang ada ruang yang tepat untuknya saat itu. Untuk pemain belakang, atau biasa disebut sebagai anchor, ia memili ruang umpan yang lebih luas, dikarenakan ia bisa mengumpan 3 pemain lainnya dengan leluasa, hanya cukup melihat manakah pemain yang memiliki bobot lebih rendah dibandingkan pemain lainnya. Untuk 2 pemain di samping, atau biasa disebut sebagai, ia memiliki ruang umpan yang cukup sempit, karena biasanya ia hanya mengumpan balik ke anchor kembali, atau mengumpan pemain depan atau biasa disebut sebagai pivot. Sedangkan lainnya merupakan opsi terakhir untuk ia umpan dikarenakan ruang untuk mengumpan lainnya cukup sempit bila dibandingkan pivot maupun anchor. Pada kondisi ini, akan memiliki bobot yang paling besar diantara pivot maupun anchor. Gambar 3.6 upagraf dari seorang anchor (sumber :pribadi) Gambar 3.7 upagraf dari seorang (sumber : pribadi) pivot anchor pivot anchor pivot anchor Gambar3. 8 upagraf dari seorang pivot(sumber :pribadi) Kita bisa melihat dari upagraf diatas, bahwa untuk setiap pemain yang melakukan rotasi tidak mengalami masalah bila dilakukan oleh 2 pemian sekaligus, namun pemain tersebut hanya perlu mengingat peran yang dimainkannya saat itu karena peran dari pemain tersebut akan berubah seiring dengan rotasi yang dilakukannya. Dari kedua pola strategi diatas, pola diamond memang lebih efektif bila dibandingkan dengan pola square, namun pola square dapat digunakan ketika ingin memperlambat tempo permainan, sehingga dapat mengelabui musuh juga. Strategi ini dapat dipermudah dengan dibuatnya algortima grafnya. Graf yang kita gunakan adalah implementasi dari adjacent matrix dimana graf dibuat berdasarkan matrix ketetanggaan yang ada. Dibawah ini merupakan program/ source code untuk membuat graf, dengan masukkan banyak simpul sesuai dengan yang ingin dibuat. Untuk membuat graf yang akan digunakan pada pola strategi permainan futsal, maka simpul yang dimasukkan adalah sebanyak 4 simpul dan untuk masukkan sisi yang diinginkan adalah 6 karena graf yang dibuat termasuk salah satu graf lengkap dimana satu simpul terhubung dengan simpul lainnya sehingga 4 simpul itu mampu menbuat 6 sisi pada graf tersebut. void CreateGraph(Graph *g, int vertices[], int nvertices, Edge edges[], int nedges) { *g = (struct sgraph*) malloc(sizeof(struct sgraph)); nvertices(*g) = nvertices; /* Create Empty */ int i, j, k; for(i = 0; i < nvertices; i++){ for(j = 0; j < nvertices; j++){ Elmt(*g,i,j) = 0; /* Create Graph */ for(i = 1; i <= nvertices; i++){ Elmt(*g,i,0) = vertices[i]; for(j = 1; j <= nvertices; j++){ int isadjacent = 0; for (k = 0; k< nedges; k++){ if ((edges[k].v1 == vertices[i] && edges[k].v2 == vertices[j]) (edges[k].v1 == vertices[j] && edges[k].v2 == vertices[k])){ /* Periksa adanya edge (vertices[i],vertices[j]) atau (vertices[j],vertices[i]) */ isadjacent++; Elmt(*g,i,j) += isadjacent; Elmt(*g,0,j) = vertices[j];

Lalu selain untuk membuat graf, program/ source code dibawah ini dapat mengecek apakah simpul 1 dengan 1 simpul lainnya yang di masukkan inputnya bertetangga atau tidak bertetangga pada graf tersevut. Berikut program yang mengecek dua simpul yang saling bertetangga atau tidak. Pada source code dibawa tidak mengahsilkan output, namun bila tidak menghasilkan true, maka strategi yang akan dibuat mengalami kekurangan simpul dimana harusnya 1 pemain atau dinotasikan dengan simpul harusnya bertetangga dengan simpul lainnya sehingga ruang untuk mengumpan dan mencetak gol menjadi lebih besar. boolean Adjacent(Graph g, int v1, int v2){ /* Cari indeks dari v1 */ int i, j; int vbrs=0; int vklm=0; for (i = 0; i < nvertices(g); i++){ /* Cari baris */ if(elmt(g,i,0) == v1){ vbrs = i; /* Cari kolom */ if(elmt(g,0,i) == v2){ vklm = j; return (Elmt(g,vbrs,vklm)>0); kepada teman-teman prodi IF yang telah bersedia untuk berdiskusi terhadap berbagai permasalahan dalam makalah ini. REFERENSI [1] http://ayofutsal.blogspot.co.id/2014/03/futsal.html (tanggal akses 1 desember 2017 pukul 13.50) [2] https://futfankickoff.wordpress.com/2012/03/10/pola-permainan-futsal-2/ (tanggal akses 1desember pukul 14.30) [3] Munir, Rinaldi, Matematika Diskrit. Bandung: Percetakan ITB, 2006, bab 8 [4] Rosen, Kenneth H., Discrete Mathematics and Its Applications. New York:McGraw-Hill. 2012. PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa makalah yang saya tulis ini adalah tulisan saya sendiri, bukan saduran, atau terjemahan dari makalah orang lain, dan bukan plagiasi. Bandung, 3 Desember 2017 Muhammad Azka Widyanto 13516127 Dari dua program diatas, kita dapat membuat strategi futsal yang efisien dan efektif dengan menggunakan 2 algoritma tersebut. Dengan mengecek apakah bertetangga apa tidak dan juga membuat grafnya, sehingga pola square mapun diamond dapat diterapkan pada algoritma ini. IV. KESIMPULAN Penggunaan graf dalam pola strategi permainan futsal sangat efektif dan efisien, selain ini mempermudah pemain dalam mencetak gol, hal ini juga memudahkan pelatih dalam menentukan pola yang akan digunakannya menyesuaikan dengan kondisi permainan saat itu. Kedua pola yang ada saling melengkapi kekurangan dan kelebihan dari kedua pola tersebut. Penggunaan graf ganda berarah serta berbobot pada pola strategi ini memberikan hasil yang cukup efektif dan memudahkan dalam menentukan pola strategi dalam permainan futsal. Penerapan graf ini dapat diterapkan oleh semua tim futsal yang ada di ITB maupun yang berada di luar ITB. V. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih Saya ucapkan kepada Pak Rinaldi Munir atas dukungan, bimbingan dan berbagai referensi- referensi yang dapat digunakan untuk penyelesaian makalah ini. Terima kasih juga saya ucapkan