PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN:

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP SIKAP PADA MATEMATEMATIKA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS SISWA IX SMP PANGUDI LUHUR SALATIGA

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBANTUAN ALTERNATIVE SOLUTIONS WORKSHEET UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kata kunci: Pendekatan konstruktivisme, hasil belajar matematika

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penerapan Metode Resitasi dengan Teknik Motivasi terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X SMA N 1 Getasan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Belajar Pretest Kelas Van Hiele dan Bruner

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Obyek dan Subyek Penelitian

PENGARUH CHALLENGE BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 GETASAN KABUPATEN SEMARANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN ELABORASI DENGAN MEDIA CARD SORT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan membahas mengenai analisis data dari hasil pengolahan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Prodi Pendidikan Biologi STKIP Pembangunan Indonesia Makassar.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah merupakan penelitian eksperimen semu.

BAB III METODE PENELITIAN O X O

Tabel 18 Deskripsi Data Tes Awal

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VII DI SMP N 3 JETIS

PENERAPAN GEOGEBRA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS SURYAKANCANA

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 7 SALATIGA JURNAL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian dengan pendekatan saintifik berbasis Problem Based

BAB III METODE PENELITIAN. experimental research) yaitu metode eksperimen yang tidak memungkinkan peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Experiment atau Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment).

Course Review Horay, pendekatan kontekstual, komunikasi

BAB III METODE PENELITIAN

PERBANDINGAN MODEL MAKE A MATCH DAN MODEL PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI SMA PADA MATERI PELUANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen.

STUDI TENTANG PERBEDAAN HASIL BELAJAR CHASIS DAN PEMINDAH TENAGA ANTARA YANG DIAJAR DENGAN MENGGUNAKAN TEAM GAMES TOURNAMENT

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 TUNTANG

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Dikatakan kuasi eksperimen karena subjek penelitian tidak diacak sepenuhnya.

BAB IV HASIL PENELITIAN N PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Quasi Experimental Research (penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah. Jumlah Seluruhnya 60. Tabel 10.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. lain yang subjek penelitiannya adalah manusia (Sukardi, 2003:16). Tujuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

Jurnal. The Improving Students Mathematics To The Aljabar Factoritation By Using Auditory Intellectually Repetition (Air) Mode By Resitation Method

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. hanya pada ranah kognitif. Tes hasil belajar sebelum diperlakukan diberi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penalaran matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya, peneliti

Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN

Meningkatkan Kemandirian Belajar Siswa Melalui Pembelajaran dengan Pendekatan Metakognitif Berbasis Soft Skill

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN MODEL COURSE REVIEW HOREY PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS X SMA NEGERI 13 PADANG

BAB III METODE PENELITIAN

KOMPARASI PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI DENGAN MEDIA SLIDE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 15 BANJARMASIN

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE COURSE REVIEW HORAY (CRH) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Quasi

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

JURNAL PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GALLERY WALK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI ALJABAR

METODE PENELITIAN. Bandarlampung Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 200

!"#$%#& Interval Kelas =!"#$"%#$"!"#$%&'(

Pengaruh Model Pembelajaran dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Kimia Peserta Didik Kelas XI IPA SMAN 1 Tinambung

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Jenis penelitian ini

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TPS BERBASIS RME UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP

Muhamad Soeleman Universitas Suryakancana Cianjur

PERBANDINGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bambang S. Sulasmono Program Studi S1 PPKn FKIP Universitas Kristen Satya Wacana ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi experimen (experimen

Transkripsi:

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY TERHADAP HASIL BELAJAR DAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TINAMBUNG 1 Fitrah Razak, 2 Rezki Amaliyah AR 1,2 Universitas Sulawesi Barat 1 fitrahrazak01@gmail.com 2 rezkiamaliyah.ar@unsulbar.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar dan minat belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe course review horay (CRH) lebih tinggi dibanding siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran konvensional. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan bentuk nonequivalen control group design. Populasi dalam penelitian yaitu seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Tinambung tahun ajaran /2018. Adapun sampel penelitian ini diambil secara cluster random sampling sehingga terpilih kelas VIII B dengan jumlah 28 orang sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII F dengan jumlah 27 orang sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, tes dan angket. Sedangkan teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis inferensial dengan bantuan program SPSS 21 for windows. Berdasarkan hasil analisis data terlihat bahwa siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran koopertif tipe course review horay mempunyai nilai rata-rata postest sebesar 63,7500 dan skor rata rata minat sebesar 52,1429 lebih tinggi dari pada siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran konvensional dengan nilai rata-rata postest sebesar 50,9259 dan skor rata rata minat sebesar 46,9630. Hasil belajar dan minat belajar yang juga dilihat dari hasil perhitungan uji-t (independen samples test) dengan nilai signifikansi masing-masing sebesar 0,006 dan 0,046 < 0.05 yang berarti menolak H 0 dan menerima H 1. Jadi, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar dan minat belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe course review horay lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran konvensional. Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review Horay, Hasil Belajar Matematika, Minat Belajar Matematika PENDAHULUAN Matematika sebagai ilmu pengetahuan memegang peranan penting dalam dunia pendidikan. Kline (Suherman dkk., 2003: 17) menyatakan bahwa matematika itu bukanlah pengetahuan menyendiri yang dapat sempurna karena dirinya sendiri, tetapi adanya matematika itu terutama untuk membantu manusia dalam memahami dan menguasai permasalahan sosial, ekonomi, dan alam. Oleh karena itu, matematika menjadi mata pelajaran yang wajib diajarkan di sekolah baik dari tingkat dasar maupun tingkat atas. Matematika pada saat ini masih dipandang oleh siswa sebagai mata pelajaran yang kurang menyenangkan, mengingat sifatnya yang abstrak sehingga siswa kurang merasakan manfaat matematika itu untuk diterapkan dalam kehidupan sehari hari sehingga menyebabkan konsep matematika berkurang dan menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa. Sama halnya yang dikemukakan oleh Novikasari (2009) bahwa salah satu masalah pokok dalam pembelajaran matematika adalah masih rendahnya daya serap dan pemahaman siswa terhadap matematika. Berdasarkan hasil wawancara terhadap guru matematika kelas VIII SMP Negeri 1 Tinambung yang dilakukan saat observasi bahwa terdapat siswa yang masih mengalami kesulitan belajar sehingga menyebabkan prestasi belajar siswa kelas VIII masih rendah. Hal ini terlihat dari nilai ulangan harian

dimana masih banyak siswa yang belum mencapai nilai kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang ditetapkan yaitu 65,00. Pernyataan tersebut didasari oleh data nilai ulangan siswa kelas VIII di tahun ajaran 2015/2016. Data nilai ulangan menunjukkan dalam satu kelas hanya 14 siswa atau (53,8%) dari 26 siswa yang mencapai KKM dan sisanya 12 siswa atau (46,2%) tidak mencapai KKM. Kesulitan belajar siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar yang mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika disebabkan oleh beberapa faktor. Hal ini diketahui melalui hasil wawancara dengan Guru matematika, dimana faktor penyebabnya antara lain adalah berkurangnya minat belajar siswa terhadap matematika. Slameto (2010) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minatnya. Djamarah (2011) mengemukakan bahwa minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas. Seseorang yang berminat terhadap suatu aktivitas akan memperhatikan aktivitas itu secara konsisten dengan rasa senang. Adapun faktor lain sebagai penyebab rendahnya hasil belajar siswa adalah cara penyajian belajar dan suasana pembelajaran kurang menarik serta menyenangkan karena pembelajaran yang digunakan oleh guru masih cenderumg konvensional atau monoton. Guru bertindak sebagai satu satunya sumber belajar dan siswa cenderung bersikap pasif atau sekedar menerima informasi dari guru sehingga siswa kurang diberi kesempatan untuk mengembangkan keterampilan dalam menerapkan, memproses dan mengembangkan konsep matematika. Melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran matematika itu penting karena dalam matematika banyak kegiatan pemecahan masalah yang menuntut keaktifan dan kreatifitas siswa. Menurut Sardiman (Nahar dkk., 2016) tidak ada belajar apabila tidak ada keaktifan, sehingga keaktifan merupakan prinsip yang sangat penting dalam interaksi belajar mengajar. Salah satu model pembelajaran yang menuntut keaktifan siswa terhadap pembelajaran matematika adalah model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay. Menurut Eggen and Kauchak (Trianto, 2009: 58), pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi pengajaran yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama. Huda (2013: 229) mengemukakan bahwa Course Review Horay merupakan model pembelajaran yang dapat menciptakan suasana kelas menjadi meriah dan menyenangkan karena setiap kelompok yang dapat menjawab benar maka siswa tersebut diwajibkan berteriak "Horee!!" atau yel-yel lainnya yang disukai.metode ini berusaha menguji pemahaman siswa dalam menjawab soal, dimana jawaban soal tersebut dituliskan pada kartu atau kotak yang telah dilengkapi nomor. Siswa atau kelompok yang memberi jawaban benar langsung menyanyikan yel yel kelompoknya, metode ini juga membantu siswa untuk memahami konsep dengan baik melalui diskusi kelompok. Berbagai penelitian telah dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay, diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Arti dkk. (2016) tentang pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe course review horey terhadap keaktifan belajar dan hasil belajar matematika pada materi aritmatika sosial bagi siswa kelas vii smp kristen 2 Salatiga menyimpulkan bahwa model pembelajaran Course Review Horay berpengaruh terhadap keaktifan belajar dan hasil belajar matematika siswa. Penelitian lain juga dilakukan oleh Pramadita dkk. (2013) yang mengkaji Keefektifan Model Pembelajaran Course Review Horay Terhadap Hasil belajar dan Minat Belajar Siswa menyimpulkan bahwa model pembelajaran Course Review Horay efektif terhadap hasil belajar dan minat belajar siswa. Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas dan permasalahan yang dialami oleh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Tinambung, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai model pembelajaran kooperatif. Hal ini dibatasi dengan mengkaji pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe course review horay terhadap hasil belajar dan minat belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Tinambung. Adapun rumusan masalah dapat diuraikan sebagai berikut: (1) Apakah hasil belajar siswa yang diajar 211 Hal Forum Dosen Indonesia DPD Sulbar

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe course review horay lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional?; (2) Apakah minat belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe course review horay lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional? METODE PENELITIAN Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Adapun metode eksperimen yang digunakan adalah eksperimen semu (quasi experimental) dengan bentuk nonequivalent control group design. Menurut Sugiyono (2009: 116), desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design, hanya saja pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random. Adapun desain penelitian ini adalah sebagai berikut: O 1 O 2 X O1 X O2 Gambar 1 Desain Penelitian Eksperimen Semu Keterangan: O 1 = Pretest diberikan sebelum kegiatan belajar mengajar untuk kelompok eksperimen dan kelompok control O 2 = Posttest diberikan setelah kegiatan belajar mengajar untuk kelompok eksperimen dan kelompok control X 1 = Pemberian model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay untuk kelompok eksperimen X2 = Pemberian model pembelajaran konvensional untuk kelompok kontrol Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas atau Independent (X) dan variabel terikat atau Dependen (Y). Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Cluster Random Sampling. yang dijadikan sebagai sampel penelitian adalah kelas VIII B dan VIII F yang dipilih secara Random. Sedangkan untuk menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh berdasarkan penunjukan. Adapun kelas yang dijadikan sebagai kelas eksperimen adalah kelas VIII B yang terdiri dari 28 orang atau (16,7%) dan kelas VIII F sebagai kelas kontrol yang terdiri dari 27 orang atau (16%). Teknik pengumpulan data meliputi observasi, tes dan angket. Sedangkan instrumen yang digunakan adalah: a. Lembar Observasi Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran oleh guru dan lembar observasi untuk aktivitas siswa dalam pembelajaran kooperatif tipe course review horay dan pembelajaran konvensional. 212 Hal Forum Dosen Indonesia DPD Sulbar

b. Lembar Tes Lembar tes digunakan untuk mengukur kemampuan dasar dan pencapaian atau prestasi siswa. Lembar tes diberikan pada siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe course review horay (kelas eksperimen) dan siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran konvensional (kelas kontrol). Selain itu, bentuk tes yang digunakan berupa tes essay sebanyak 5 soal untuk Pretes dan Posttest. c. Lembar Angket minat Lembar angket minat digunakan untuk mengukur minat belajar siswa dalam pembelajaran kooperatif tipe course review horay dan pembelajaran konvensional. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif dan uji hipotesis. Sebelum melakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat hipotesis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas untuk mengetahui apakah data dari masing-masing variabel berdistribusi normal atau tidak. Uji homogenitas untuk mengetahui sampel berasal dari populasi bervarian homogen atau tidak. Uji hipotesis untuk mendeskripsikan perbedaan nilai hasil belajar dan skor minat belajar pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. HASIL DAN PEMBAHASAN Adapun hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Statistik deskriptif Nilai/Skor Pretest Eksperimen Pretest Kontrol Postest Eksperimen Postest Kontrol Minat Eksperimen Minat Kontrol Maksimum 80 80 100 85 68 62 Minimum 15 20 35 25 36 30 Rentang 65 60 65 60 32 32 Mean 43,57 41,67 63,75 50,92 52,14 46,96 Median 40 40 60 50 52,5 46 Modus 40 20 dan 40 50 50 49 44 Std.Deviasi 18,40 16,70 15,19 14,93 7,65 8,70 Variansi 338,62 278,84 230,79 223,15 58,50 75,73 Tabel 1: Rangkuman Data statistik Deskriptif Hasil belajar Dan Minat Belajar 2. Analisis Data Pretes Eksperimen Dan Kontrol a. Uji Normalitas Perhitungan uji normalitas dilakukan dengan uji normalitas Shapiro-Wilk. 213 Hal Forum Dosen Indonesia DPD Sulbar

No. Jumlah Sampel Signifikan Kesimpulan 1 Eksperimen 28 0,169 Normal 2 Kontrol 27 0,096 Normal Tabel 2: Ringkasan Hasil Perhitungan Uji Normalitas Berdasarkan tabel 2 di atas, diperoleh nilai signifikansi hasil pretest kelas eksperimen sebesar 0,169 dan pretest kelas kontrol sebesar 0,096 dengan nilai α = 0,05. Jadi, untuk pretest kelas eksperimen angka sig = 0,169 > α = 0,05 dan pretest kelas kontrol angka sig = 0,096 > α = 0,05 sehingga dapat disimpulkan data berdistribusi normal. b. Uji homogenitas Pengujian homogenitas dilakukan dengan uji homogenitas Levene s. Nilai Signifikan Kesimpulan Eksperimen Dan Kontrol 0,567 Homogen Tabel 3: Ringkasan Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Berdasarkan tabel 3 di atas, diperoleh nilai signifikan sebesar 0,567 dengan α = 0,05 atau 5%. Jadi, diperoleh bahwa nilai sig 0,567 > α = 0,05 terlihat bahwa nilai sig lebih besar dari α maka dapat disimpulkan data tersebut memiliki varians yang homogen. 3. Analisis Data Postest Eksperimen dan Kontrol a. Uji Normalitas Perhitungan uji normalitas dilakukan dengan uji normalitas Shapiro-Wilk. No. Jumlah Sampel Signifikan Kesimpulan 1 Eksperimen 28 0,213 Normal 2 Kontrol 27 0,341 Normal Tabel 4: Ringkasan Hasil Perhitungan Uji Normalitas Berdasarkan tabel 4 di atas, diperoleh nilai signifikansi hasil postest kelas eksperimen sebesar 0,213 dan postest kelas kontrol sebesar 0, 341 dengan nilai α = 0,05. Jadi, untuk postest kelas eksperimen angka sig = 0,213 > α = 0,05 dan postest kelas kontrol angka sig = 0,341 > α = 0,05 sehingga dapat disimpulkan data berdistribusi normal. b. Uji Homogenitas Pengujian homogenitas dilakukan dengan uji homogenitas Levene s. Nilai Signifikan Kesimpulan Eksperimen Dan Kontrol 0,762 Homogen Tabel 5: Ringkasan Hasil Perhitungan Uji Homogenitas 214 Hal Forum Dosen Indonesia DPD Sulbar

Berdasarkan tabel 5 di atas, diperoleh nilai signifikan sebesar 0,762 dengan α = 0,05 atau 5%. Jadi, diperoleh bahwa nilai sig 0,762 > α = 0,05 terlihat bahwa nilai sig lebih besar dari α maka dapat disimpulkan data tersebut memiliki varians yang homogen. 4. Analisis Data Angket Minat a. Uji Normalitas Perhitungan uji normalitas dilakukan dengan uji normalitas Shapiro-Wilk. No. Jumlah Sampel Signifikan Kesimpulan 1 Eksperimen 28 0,780 Normal 2 Kontrol 27 0,380 Normal Tabel 6: Ringkasan Hasil Perhitungan Uji Normalitas Berdasarkan tabel 6 di atas, diperoleh nilai signifikansi hasil skor angket minat kelas eksperimen sebesar 0,780 dan skor angket minat kelas kontrol sebesar 0,380 dengan nilai α = 0,05. Jadi, untuk skor angket minat kelas eksperimen angka sig = 0,780 > α = 0,05 dan untuk skor angket minat kelas kontrol angka sig = 0,380 > α = 0,05 sehingga dapat disimpulkan data berdistribusi normal. b. Uji Homogenitas Pengujian homogenitas dilakukan dengan uji homogenitas Levene s. Nilai Signifikan Kesimpulan Eksperimen Dan Kontrol 0,581 Homogen Tabel 7: Ringkasan Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Berdasarkan tabel 7 di atas, diperoleh nilai signifikan sebesar 0,581 dengan α = 0,05 atau 5%. Jadi, diperoleh bahwa nilai sig 0,581 > α = 0,05 terlihat bahwa nilai sig lebih besar dari α maka dapat disimpulkan data tersebut memiliki varians yang homogen. 5. Uji Hipotesis a. Hasil Uji Hipotesis 1 Pengujian hipotesis dilakukan setelah diperoleh hasil uji normalitas dan homogenitas yang menunjukkan bahwa data berdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen. Adapun hipotesis penelitian adalah hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe course review horay lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran konvensional. Pengujian hipotesis ini menggunakan uji Independent Samples Test atas nilai postest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan bantuan program SPSS 21. Hasil yang diperoleh dari perhitungan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 8: Group Statistics Mean N Posttest Eksperimen 63,7500 28 Posttest Kontrol 50,9259 27 215 Hal Forum Dosen Indonesia DPD Sulbar

Tabel 9: Independent Samples Test Posttest Equal Variances assumed Sig 0,003 Kesimpulan Hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe course review horay lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional Berdasarkan tabel 9 di atas, diperoleh hasil Sig (2-tailed) posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol sebesar 0,003, karena uji hipotesis yang digunakan adalah uji hipotesis satu pihak maka P-value yang digunakan adalah 0,006 lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05 yang berarti ada perbedaan yang signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai kemampuan yang berbeda setelah diberikan perlakuan. Sedangkan untuk mengetahui besarnya perbedaan kemampuan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol setelah diberikan perlakuan maka data yang digunakan adalah data Group Statistic. Berdasarkan tabel 8 di atas diperoleh nilai rata-rata posttest kelas eksperimen sebesar 63,7500 lebih besar dari nilai rata-rata kelas kontrol sebesar 50,9259. Jadi, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe course review horay lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. b. Hasil Uji Hipotesis 2 Pengujian hipotesis dilakukan setelah diperoleh hasil uji normalitas dan homogenitas yang menunjukkan bahwa data berdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen. Adapun hipotesis penelitian adalah minat belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe course review horay lebih tinggi dibandingkan dengan minat belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran konvensional. Pengujian hipotesis ini menggunakan uji Independent Samples Test atas skor angket minat pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan bantuan program SPSS 21. Hasil yang diperoleh dari perhitungan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 10: Group Statistics Mean N Minat Eksperimen 52,1429 28 Minat Kontrol 46,9630 27 Tabel 11: Independent Samples Test Minat Equal Variances assumed Sig 0,023 Kesimpulan Minat belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe course review horay lebih tinggi dibandingkan dengan minat belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional 216 Hal Forum Dosen Indonesia DPD Sulbar

Berdasarkan tabel 11 di atas, diperoleh hasil Sig (2-tailed) angket minat kelas eksperimen dan kelas kontrol sebesar 0,023, karena uji hipotesis yang digunakan adalah uji hipotesis satu pihak maka P-value yang digunakan adalah 0,046 lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05 yang berarti ada perbedaan yang signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa antara kelas eksperimen dan kelas Kontrol mempunyai minat yang berbeda setelah diberikan perlakuan. Sedangkan untuk mengetahui besarnya perbedaan minat antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol setelah diberikan perlakuan maka data yang digunakan adalah data Group Statistics. Berdasarkan tabel 10 di atas diperoleh selisih skor rata-rata minat kelas eksperimen sebesar 52,1429 lebih besar dari skor rata-rata kelas kontrol sebesar 46.9630. Jadi, dapat disimpulkan bahwa minat belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe course review horay lebih tinggi dibandingkan dengan minat belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Berdasarkan langkah-langkah analisis data yang telah dilakukan terhadap hasil penenlitian, maka diperoleh gambaran secara jelas mengenai permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini. Pada penelitian ini diperoleh beberapa temuan yaitu sebelum menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe course review horay hasil belajar dan minat belajar matematika tergolong sangat rendah. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis data pretest dengan frekuensi dan persentase tertinggi berada pada kategori sangat rendah ini disebabkan oleh model pembelajaran yang digunakan monoton cenderung kurang menarik dan terpusat pada guru sehingga mempengaruhi hasil belajar dan minat belajar siswa. Hasil belajar dan minat belajar matematika siswa menjadi lebih baik setelah model pembelajaran kooperatif tipe course review horay diterapkan. Prosedur yang dijalankan dalam model pembelajaran kooperatif tipe course review horay adalah membagi kelompok, membuat kotak jawaban, membagikan LKS, diskusi kelompok, kemudian guru menuliskan jawaban dipapan tulis masing-masing kelompok mencocokkan jawaban dan jika jawaban benar maka siswa langsung berteriak horay selanjutnya guru memberikan hadiah atau reward untuk siswa yang paling banyak mendapat horay pada model pembelajaran ini siswa dituntut lebih aktif sehingga hasil belajar dan minat belajar menjadi lebih baik. Melihat data hasil perhitungan nilai rata-rata posttest dan skor rata-rata minat yang diperoleh bahwa kelas eksperimen memiliki nilai rata-rata posttest dan skor rata-rata minat yang tinggi masing-masing sebesar 63,75 dan 52,143 sedangkan kelas kontrol sebesar 50,93 dan 46,96. Perbedaan tersebut membuktikan bahwa terdapat pengaruh dari penerapan model pembelajaran kooperatif tipe course review horay terhadap hasil belajar dan minat belajar siswa pada materi sistem persamaan linear dua variabel. Berdasarkan data hasil perhitungan pengujian hipotesis diperoleh hasil Sig posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol sebesar 0,006 lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05 yang berarti ada perbedaan yang signifikan. Ini menunjukkan bahwa H 1 diterima dan H 0 ditolak. Sedangkan untuk pengujian hipotesis angket minat diperoleh hasil Sig angket minat kelas eksperimen dan kelas kontrol sebesar 0,046 lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05 yang berarti ada perbedaan yang signifikan. Ini menunjukkan bahwa H 1 diterima dan H0 ditolak. Melalui hasil analisis data di atas, hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa hasil belajar dan minat belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe course review horay lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional diterima. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Pramadita dkk. (2013) dengan judul Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review Horay Terhadap Hasil Belajar Dan Minat Belajar Siswa. Hasil penelitian Pramadita dkk. (2013) menyimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar dan minat belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe course review horay lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran ekspositori. 217 Hal Forum Dosen Indonesia DPD Sulbar

KESIMPULAN 1. Hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe course review horay lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran konvensional. Simpulan ini dibuktikan dengan melihat nilai rata-rata postest kelas eksperimen = 63,7500 > nilai rata-rata postest kelas kontrol = 50,9259. Simpulan tersebut dapat pula dibuktikan dengan melihat hasil analisis uji t diperoleh nilai sig 0,006 < α = 0,05 yang berarti H 1 diterima dan H0 ditolak. 2. Hasil penelitian berupa kuesioner/angket minat yang disebar kepada kelas eksperimen dengan jumlah 28 siswa dan kelas kontrol dengan jumlah 27 siswa diperoleh skor rata-rata angket minat kelas eksperimen = 52,1429 > skor rata-rata angket minat kelas kontrol = 46,9630. Jadi dapat disimpulkan bahwa minat belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe course review horay lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran konvensional. Simpulan tersebut dapat pula dibuktikan dengan melihat hasil analisis uji t diperoleh nilai sig 0,046 < α = 0,05 yang berarti H1 diterima dan H0 ditolak. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. Arti, BK dkk. 2016. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review Horey (CRH) terhadap Keaktifan Belajar dan Hasil Belajar Matematika pada Materi Aritmatika Sosial bagi Siswa VII SMP Kristen 2 Salatiga Semester 2 Tahun Ajaran 2015/2016. Jurnal (Online) repository.ukws.edu Djamarah, Saiful B. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta Huda, M. 2013. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Nahar, A. dkk. 2016. Keefektifan Model Pembelajaran Course Review Horay dengan Pendekatan Kontekstual Terhadap Kemampuan Matematis Pada Materi Segitiga VII. JKPM. 03 (1) : 48 59 Novikasari, Ifada. 2009. Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa melalui Pembelajaran Matematika Open-Ended di Sekolah Dasar. Jurnal Pemikiran Alternatif Pendidikan INSANIA Vol (14) No (2) Pramadita, AA. dkk. 2013. Keefektifan Model Pembelajaran Course Review Horay Terhadap Hasil Belajar dan Minat Belajar Siswa. Unnes Journal Mathematics Education. 02 (2) : 33 39 Sugiyono. 2011. Statistik Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. Suherman, E. dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung : JICA Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana. 218 Hal Forum Dosen Indonesia DPD Sulbar