BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Untuk membuktikan secara empiris hipotesis pada Bab II, maka variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel Tergantung : Ketidakpuasan Tubuh (Body dissatisfaction) 2. Variabel Bebas : Perbandingan Sosial (Social comparison) B. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Ketidakpuasan tubuh (Body dissatisfaction) Secara operasional, ketidakpuasan tubuh adalah skor pada skala BSQ-34. Skala BSQ-34 yang dikembangkan oleh Cooper, Taylor, Cooper, Fairburn (1987) mengungkap empat aspek ketidakpuasan tubuh, yaitu: (a) Persepsi diri sendiri terhadap bentuk tubuh (Self perception of body shape), (b) Membandingkan persepsi mengenai citra tubuh dengan orang lain (Comparative perception of body image), (c) Sikap yang fokus terhadap citra tubuh (Attitude concerning body image alteration), (d) Perubahan yang drastis terhadap persepsi mengenai tubuh (Severe alteration in body perception). Semakin tinggi skor pada skala BSQ-34 menunjukkan bahwa semakin tinggi ketidakpuasan tubuh pada responden, atau sebaliknya. 25
26 2. Perbandingan sosial (Social comparison) Secara operasional, social comparison adalah skor pada skala Physical Appearance Comparison Scale-Revised (PACS-R). Skala PACS- R yang dikembangkan oleh Schaefer dan Thompson (2014) mengukur frekuensi perbandingan sosial melalui penampilan fisik. PACS-R mengungkap lima aspek penampilan fisik : (a) penampilan fisik (physical appearance), (b) berat tubuh (weight), (c) bentuk tubuh (body shape), (d) ukuran tubuh (body size), (e) lemak tubuh (body fat). Semakin tinggi skor pada skala PACS-R menunjukkan bahwa semakin tinggi perbandingan sosial pada responden, atau sebaliknya. C. Responden Penelitian Penelitian ini melibatkan remaja perempuan yang sedang menempuh pendidikan SMA, karena penelitian terdahulu menemukan adanya ketidakpuasan bentuk tubuh dan perilaku gangguan makan seperti bullimia pada siswi SMA (Botta, 1999)
27 D. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data menggunakan metode survei dengan skala model Likert type, yaitu : BSQ-34 dan PACS-R. Masing-masing skala akan dijelaskan secara rinci sebagai berikut : 1. Skala Body Shape Questionnaire (BSQ-34) Skala ini dikembangkan oleh Cooper dkk (1987). Butir-butir pada skala ini disusun berdasarkan empat aspek ketidakpuasan tubuh (Body dissatisfaction), yaitu : a. Persepsi diri sendiri terhadap bentuk tubuh ( Self perception of body shape) b. Membandingkan persepsi mengenai citra tubuh dengan orang lain (Comparative perception of body image) c. Sikap yang fokus terhadap citra tubuh (Attitude concerning body image alteration) d. Perubahan yang drastis terhadap persepsi mengenai tubuh (Severe alteration in body perception) Skala BSQ-34 terdiri atas 34 pertanyaan mengenai persepsi bentuk tubuh dan penampilan seseorang selama empat minggu terakhir. Dalam BSQ-34 menggunakan skala Likert type (1= Tidak pernah, 6= Selalu) untuk mengukur respon partisipan. Dalam skala ini, tidak ada pertanyaan yang dibalik atau reverse question. Skor akhir diperoleh dari penjumlahan aitem dari keseluruhan aitem. Semakin
28 tinggi skor yang diperoleh, semakin tinggi ketidakpuasan bentuk tubuh responden. Tabel 1 adalah kisi-kisi dan ringkasan sebaran pertanyaan. Tabel 1 Distribusi Pertanyaan pada Skala BSQ-34 Aspek Nomor butir pertanyaan Jumlah 1. Persepsi diri sendiri terhadap bentuk tubuh 2. Membandingkan persepsi mengenai citra tubuh dengan orang lain 3. Sikap yang fokus terhadap citra tubuh 4. Perubahan yang drastis terhadap persepsi mengenai tubuh 1, 2, 3, 4, 5, 6, 9, 10, 11, 14, 15, 16, 17, 19, 21, 22, 23, 24, 28, 30, 33, 34 22 12, 20, 25, 29, 31 5 7, 13, 18, 26, 32 5 8, 27 2 Total aitem 34 2. Skala Physical Appearance Comparison Scale-Revised (PACS-R) Skala yang digunakan peneliti untuk mengukur social comparison merupakan adaptasi dari Physical Appearance Comparison Scale-Revised yang dikembangkan oleh Schaefer dan Thompson (2014). Butir-butir pada skala ini disusun berdasarkan lima aspek penampilan fisik melalui perbandingan sosial, yaitu : a. Penampilan fisik (physical appearance) b. Berat badan (weight) c. Bentuk tubuh (body shape) d. Ukuran tubuh (body size)
29 e. Lemak tubuh (body fat) Skala PACS-R terdiri atas 11 butir pernyataan favourable. Dalam skala PACS-R menggunakan skala Likert type, dengan lima alternatif jawaban bergerak dari 0-4, yaitu : Tidak pernah (0), Jarang (1), Kadangkadang (2), Sering (3), Selalu (4). Tabel 2 adalah kisi-kisi dan ringkasan sebaran pernyataan Tabel 2 Distribusi Pernyataan pada Skala PACS-R Aspek Nomor Butir Pernyataan Jumlah 1. Penampilan fisik 1, 10 2 2. Berat badan 5, 7 2 3. Bentuk tubuh 3, 6 2 4. Ukuran tubuh 2, 9, 11 3 5. Lemak tubuh 4, 8 2 Total aitem 11 E. Validitas Alat Ukur dan Reliabilitas 1. Validitas Validitas adalah sejauhmana skala tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur. Pada dasarnya, validitas skala menunjukkan derajat kecermatan pengukuran dari suatu skala (Suryabrata, 2004). Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini merupakan skala terjemahan ke dalam bahasa Indonesia yang telah teruji validitasnya. Akan tetapi, peneliti perlu melakukan uji validitas kembali dari kedua skala terjemahan tersebut.
30 Dengan demikian, untuk menilai validitas skala dibutuhkan sejumlah bukti. Untuk mengevaluasi validitas alat ukur dalam penelitian ini, peneliti akan mengikuti beberapa aturan sebagai berikut : (a) skala harus reliabel diukur dengan Alpha Cronbach, (b) content validity diperoleh melalui pengujian yang telah dilakukan oleh seseorang yang profesional (professional judgement), (c) item validity diukur dengan mengkorelasikan antara skor pada soal dengan skor pada perangkat soal (item-total correlation), (d) construct dari butir-butir pernyataan skala harus mencerminkan apa yang diukur melalui analisis faktor dan multi trait multi method, (Suryabrata, 2004). Dengan semakin banyak bukti yang dapat ditunjukkan, maka alat ukur tersebut semakin baik validitasnya. 2. Reliabilitas Reliabilitas skala menunjukkan sejauhmana hasil pengukuran konsisten dan dapat dipercaya (Suryabrata, 2004). Reliabilitas akan dihitung dengan menggunakan koefisien Alpha Cronbach. Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas yang angkanya berada dalam rentang 0 sampai dengan 1. Semakin tinggi koefisien reliabilitas, semakin mendekati angka 1, maka semakin tinggi reliabilitasnya. Sebaliknya, koefisien yang semakin rendah, semakin mendekati 0, maka semakin rendah reliabilitasnya (Azwar, 2010).
31 F. Metode Analisis Data Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara variabel social comparison dan body dissatisfaction pada remaja perempuan. Untuk membuktikan hipotesis, peneliti akan melakukan serangkaian uji statistik dengan menggunakan software SPSS 17.00 for windows. Data yang akan dicek secara statistik, yaitu (a) Uji Reliabilitas dihitung menggunakan Alpha Cronbach, (b) Uji Normalitas dihitung menggunakan analisis Kolmogrov-Sminorv, (c) Uji Linearitas dihitung menggunakan analisis varians, dan (d) Uji Hipotesis menggunakan Product Moment