HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DENGAN PERILAKU MEROKOK PERAWAT PRIA DI RSUD SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN TINGKAT PENGHASILAN DENGAN TINGKAT STRES KEPALA KELUARGA PENDUDUK DUKUH KLILE DESA KARANGASEM KECAMATAN BULU KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada remaja biasanya disebabkan dari beberapa faktor

PERBEDAAN TINGKAT STRES PADA PENSIUNAN PEGAWAI PERHUTANI SURAKARTA YANG BEKERJA DENGAN YANG TIDAK BEKERJA SKRIPSI

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN SIKAP PEMBERIAN ASI EKSLKLUSIF DI WILAYAH PUSKESMAS KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

SEBAGAI PEROKOK. Oleh: ARSWINI PERIYASAMY

SKRIPSI HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN KESELAMATAN PASIEN DI RUANG MEDICAL SURGICAL RSUP SANGLAH DENPASAR

Hubungan di antara merokok dengan tingkat kecemasan di kalangan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada 2014

KORELASI ANTARA PENURUNAN LAJU FILTRASI GLOMERULUS DENGAN BERATNYA ANEMIA PADA PENYAKIT GINJAL KRONIK DI RSUD DR. SAYYIDIMAN MAGETAN SKRIPSI

TINGKAT STRES PADA CAREGIVER PASIEN GANGGUAN JIWA PSIKOTIK LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA WANITA DI YOGYAKARTA. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. memperoleh gelar sarjana (Sugiyono, 2013). Skripsi adalah muara dari semua

*Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado

Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat...

PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI ANTARA LANSIA YANG TINGGAL DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI DAN YANG BERSAMA KELUARGA DI KELURAHAN PAJANG

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran

SKRIPSI. Diajukan oleh: Triasworo Nawangwulan J Untuk memenuhi sebagai persyaratan Mencapai derajat sarjana S-1

ABSTRAK GAMBARAN KEKEBALAN STRES PADA PEROKOK AKTIF DI KALANGAN MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUMAH SAKIT MARGA HUSADA KABUPATEN WONOGIRI

SKRIPSI HUBUNGAN KOMUNIKASI PERAWAT TERHADAP TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PADA PASIEN YANG DIRAWAT DI RUANG INTENSIF RSUD KABUPATEN BULELENG

PERBANDINGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA SMA SWASTA DAN SMA NEGERI DI PONTIANAK TAHUN 2014

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN ANTARA SISWA KELAS VIII SMP NAWA KARTIKA ISLAMIC BOARDING SCHOOL DENGAN SMP NEGERI 1 WONOGIRI SKRIPSI

PERBEDAAN TINGKAT STRES PRIMIGRAVIDA YANG BEKERJA DENGAN YANG TIDAK BEKERJA DI KECAMATAN JAKENAN KABUPATEN PATI NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN IMPLEMENTASI PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP IGD RSUP SANGLAH DENPASAR

HUBUNGAN PERSEPSI TERHADAP LINGKUNGAN PEROKOK DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA ANAK DI KELURAHAN SAWAH BESAR RW VII. Manuscript

TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI. Nugrahaeni Firdausi

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MEROKOK DENGAN PROFIL TEKANAN DARAH. di RT 03 RW1 Dusun Semambu Desa Paringan Jenangan Ponorogo

* Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

SKRIPSI HUBUNGAN TERAPEUTIK PERAWAT-PASIEN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI IRNA C RSUP SANGLAH DENPASAR

PERSEPSI ANAK SEKOLAH DASAR MENGENAI BAHAYA ROKOK (STUDI PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI PERKOTAAN DAN PEDESAAN DI KOTA DEMAK)

KECEMASAN ANAK USIA TODDLER YANG RAWAT INAP DILIHAT DARI GEJALA UMUM KECEMASAN MASA KECIL

BAB I PENDAHULUAN. yang sering digambarkan sebagai masa yang paling indah dan tidak

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN KLIEN KANKER YANG MENJALANI KEMOTERAPI DI RUANG EDELWEIS RSUD ULIN BANJARMASIN

Maria Jita Iba Badu¹, Tedy Candra Lesmana², Siti Aspuah³ ABSTRACT

SKRIPSI. Untuk memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

BAB 1 PENDAHULUAN. dampak buruk bagi perokok itu sendiri maupun orang-orang sekitarnya.

HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DAN NILAI VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL (VO 2 MAKS) PADA MAHASISWA APIKES CITRA MEDIKA SURAKARTA SKRIPSI

HUBUNGAN ANEMIA DENGAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PUTRI DI SMK MURNI 1 SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN PENERAPAN KOMPENSASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD MUNTILAN NASKAH PUBLIKASI

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN SISWA KELAS XI ANTARA JURUSAN IPA DAN IPS DI SMA NEGERI 1 BABADAN PONOROGO

HUBUNGAN ANTARA STRES DENGAN KEJADIAN SERUMEN OBTURANS PADA MAHASISWA TINGKAT SATU FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA SKRIPSI

HUBUNGAN TINGKAT KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH

PERBEDAAN PROPORSI KECEMASAN MAHASISWA TINGKAT SATU KEDOKTERAN UNS DENGAN CIRI KEPRIBADIAN INTROVERT DAN EKSTROVERT DALAM MENGHADAPI UJIAN BLOK

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 2-5 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARANGDOWO KLATEN SKRIPSI

SKRIPSI. Diajukan Oleh : PARYANTO J

PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PERILAKU SEKSUAL SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS

KARYA TULIS ILMIAH. HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN SIKAP DAN PERILAKU TERHADAP MINUMAN KERAS Studi Kasus di PT Esa Express Surabaya

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG BAHAYA MEROKOK DENGAN MENGKONSUMSI ROKOK PADA MAHASISWA (IKAWASBA) DI TLOGOMAS KOTA MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN JAJANAN SEHAT DENGAN STATUS GIZI ANAK DI SD N 80 NGORESAN SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

DAMPAK MEROKOK TERHADAP POLA TIDUR

PERBANDINGAN PH SALIVA DAN DERAJAT KARIES GIGI ANTARA SISWA PEROKOK DAN BUKAN PEROKOK DI SMK WARGA SURAKARTA SKRIPSI

Diajukan Oleh: AYU ANGGARWATI F

PERBEDAAN KECEMASAN PADA MAHASISWA LULUSAN SARJANA KEDOKTERAN UNS ANGKATAN 2005 YANG IPK-NYA DI ATAS 2,75 DENGAN IPK-NYA DI BAWAH 2,75 SKRIPSI

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN FREKUENSI SERANGAN ASMA PADA PASIEN ASMA WANITA YANG MENGGUNAKAN KONTRASEPSI HORMONAL DAN TIDAK SKRIPSI

SKRIPSI HUBUNGAN PENERAPAN KOMUNIKASI EFEKTIF PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD DR. ADNAAN WD PAYAKUMBUH TAHUN 2016

Endah Tri Wijayanti 1) 1 Prodi DIII Keperawatan, UN PGRI Kediri.

HUBUNGAN MASA KERJA DAN USIA DENGAN NEEDLESTICK INJURY (NSI) PADA PERAWAT BANGSAL DEWASA RSUD KOTA SURAKARTA SKRIPSI

ABSTRAK. Kata kunci: persepsi, minat, remaja, alat ortodontik cekat, maloklusi

ANGKA KEJADIAN GANGGUAN CEMAS DAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA WANA SERAYA DENPASAR BALI TAHUN 2013

Hubungan Tingkat Pendidikan dan Ekonomi Orang Tua dengan Status Gizi Balita di Puskesmas Kraton, Yogyakarta

GAMBARAN PERILAKU MEROKOK SISWA LAKI- LAKI SMA DHARMA PANCASILA MEDAN TAHUN

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANGTUA DENGAN PENGETAHUAN TENTANG PELECEHAN SEKSUAL PADA ANAK REMAJA DI SURAKARTA SKRIPSI

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN RESPON CEMAS ANAK USIA SEKOLAH YANG AKAN MENJALANI PEMBEDAHAN DI RUANG IX RSUD dr. PIRNGADI MEDAN TAHUN 2013

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG KANKER PAYUDARA DENGAN PERILAKU SADARI PADA KADER POSYANDU KECAMATAN DELANGGU

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SUAMI TENTANG INISIASI MENYUSU DINI DI PUSKESMAS SIBELA SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARANGANYAR SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN TEKANAN DARAH PADA PERAWAT KELAS III DI RSUD DR. R. GOETOENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA TAHUN 2017

Tingkat Kontrol Asma Mempengaruhi Kualitas Hidup Anggota Klub Asma di Balai Kesehatan Paru

Universitas Kristen Maranatha

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN ANTARA PRIA YANG BEKERJA SHIFT DAN NON SHIFT DI PT TYFOUNTEX KARTASURA SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA PEROKOK AKTIF DENGAN GANGGUAN POLA TIDUR (INSOMNIA) PADA MAHASISWA ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA SISWA KELAS XI SMA 3 SURAKARTA SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kesehatan Jiwa. Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang Jawa Tengah.

SKRIPSI HUBUNGAN USIA DAN JENIS KELAMIN DENGAN TEKANAN DARAH TINGGI DI POSYANDU LANSIA DESA TRIYAGAN MOJOLABAN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. koroner, stroke, kanker, penyakit paru kronik dan diabetes militus yang

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN PERILAKU CARING DI RUANG IGD RSUD PROF.DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO

HUBUNGAN ANTARA IKLAN ROKOK DENGAN SIKAP DAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA (Studi Kasus di SMA Negeri 4 Semarang) ARTIKEL ILMIAH

: PAMBUDI EKO PRASETYO

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

KAITAN FAKTOR KESEPIAN DAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANSIA DI BHAKTI LUHUR NURSING HOME SKRIPSI

ABSTRAK PERBANDINGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA SMA SWASTA DAN SMA NEGERI DI PONTIANAK TAHUN 2014

Kata kunci : asap rokok, batuk kronik, anak, dokter praktek swasta

PERBEDAAN TINGKAT STRES DAN GEJALA SOMATIK ANTARA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KEPERAWATAN DI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

Performance Hospital Service Against The Level Of Anxiety In Child. Performance Pelayanan Rumah Sakit Terhadap Tingkat Kecemasan Anak

PERBEDAAN DEPRESI ANTARA GURU SMA BERJENIS KELAMIN PRIA YANG BEKERJA DENGAN TUGAS TAMBAHAN DAN YANG BEKERJA SECARA REGULER DI SMA NEGERI SURAKARTA

HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG ASISTENSI LABORATORIUM ANATOMI TERHADAP PENCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN MAHASISWA KEDOKTERAN UNS SKRIPSI

Hubungan Penyuluhan Bahaya Merokok dengan Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Bahaya Merokok di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta

*Fakultas Kesehatan Mayarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PELAJAR DI SALAH SATU SMA DI BANJARMASIN MENGENAI MASALAH MEROKOK

HUBUNGAN PAPARAN DEBU DENGAN GANGGUAN FAAL PARU DI INDUSTRI PAKAN TERNAK PT.CHAROEN POKPHAND INDONESIA SEMARANG SKRIPSI

HUBUNGAN JENIS KELAMIN DENGAN AKTIVITAS FISIK PADA MAHASISWA PENDIDIKAN DOKTER ANGKATAN 2012 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

SKRIPSI. Skripsi ini Disusun untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh :

HUBUNGAN PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN SIKAP SEKSUAL PADA REMAJA DI SMP N 7 SURAKARTA

I. PENDAHULUAN. Pada kehidupan sehari-hari, sering kita menemukan perokok di mana-mana, baik di

HUBUNGAN TINGKAT STRES KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI WALUYA SAWAHAN MALANG

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN TINGKAT SUGESTIBILITAS PADA MAHASISWA KEDOKTERAN TAHUN PERTAMA LAPORAN HASIL AKHIR KARYA TULIS ILMIAH

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

Surat Penyataan Sebagai Responden yang Diterbitkan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya.

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DENGAN PERILAKU MEROKOK PERAWAT PRIA DI RSUD SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran Diajukan oleh : LAYLI NUR ARNIATI J500100006 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DENGAN PERILAKU MEROKOK PERAWAT PRIA DI RSUD SUKOHARJO Yang Diajukan Oleh : Layli Nur Arniati J500100006 Telah disetujui dan dipertahankan dihadapan dewan penguji skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta Pada hari Kamis, tanggal 30 Januari 2014 Penguji Nama : dr. RH Budhi Muljanto (...) NIP : 200.1541 Pembimbing Utama Nama : Prof. Dr. M. Fanani,dr, SpKJ(K) (...) NIP : 300.1098 Pembimbing Pendamping Nama : dr. Erna Herawati (...) NIP : 1046 Dekan Prof. Dr. Bambang Subagyo, dr. Sp.A (K) NIP/NIK: 400.1243

ABSTRAK Layli Nur Arniati, J500100006. Hubungan antara Tingkat Stres dengan Perilaku Merokok Perawat Pria di RSUD Sukoharjo. Latar Belakang: Stres adalah segala masalah atau tuntutan penyesuaian diri manusia. Jika seseorang tersebut tidak sanggup mengatasinya, maka orang tersebut dapat mengalami gangguan dalam menjalankan pekerjaan. Pada saat mengalami stres, tanpa kita sadari tubuh selalu melakukan manajemen stres. Merokok merupakan salah satu contoh dari strategi manajemen yang tidak efektif namun banyak disukai. Meskipun semua orang mengetahui akibat negatif dari merokok, tetapi jumlah perokok semakin meningkat dan usia perokok semakin bertambah muda. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui hubungan antara tingkat stres dengan perilaku merokok perawat pria di RSUD Sukoharjo. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini melibatkan 26 responden dengan karakteristik sampel perawat berjenis kelamin pria dan berperilaku merokok minimal 1 tahun. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Quota Sampling. Alat ukur yang digunakan adalah skor DASS dan skor perilaku merokok. Teknik analisa data yang digunakan adalah korelasi Spearman s. Hasil Penelitian: Diperoleh hasil penelitian yakni nilai r = 0,491 dan nilai p = 0,011 Kesimpulan: Terdapat korelasi antara tingkat stres dengan perilaku merokok perawat pria di RSUD Sukoharjo dengan kekuatan korelasi sedang. Kata Kunci: Stres, Perilaku Merokok, Perawat pria

ABSTRACT Layli Nur Arniati, J500100006. Correlation Between Stress level and Smoking Behavior of Male Nurses of Sukoharjo General Hospital Background: Stress is any problems or claims of human adjustment. If the individual is not able to overcome the stress, then he or she may experience disturbances in performing his or her tasks. When an individual is experiencing stress, body is unconsciously always conducting a form of stress management. Smoking is an example of ineffective, more preferred stress managements. Although most people know about negative effects of smoking, but amount of smokers increase and they are youngers. Purpose of the Research: To know correlation between stress level and smoking behavior of male nurses of Sukoharjo General Hospital. Method of the Research: The research is an observational-analytic one with cross-sectional approach. The research involved 26 respondents with characteristics of sample are a male nurse and he has been smoking behavior for 1 year minimum. Sample is taken by using Quota Sampling technique. Measurement tools are DASS score and smoking behavior score. Data analysis of the research is Spearman s correlation. Results of the Research: The research analysis found r value of 0.491 and p value of 0.011. Conclusion: There is a correlation between stress level and smoking behavior of male nurses of Sukoharjo General Hospital and the strength of the corelation was moderate. Key words: Stress, smoking behavior, male nurse

PENDAHULUAN Pada saat mengalami stres, tanpa kita sadari tubuh selalu melakukan manajemen stres. Manajemen dalam menghadapi stres ini merupakan cara yang dilakukan agar kekebalan dirinya terhadap stres dapat ditingkatkan. Manajemen stres yang efektif akan menghasilkan adaptasi yang menetap sehingga menimbulkan kebiasaan baru atau perbaikan dari situasi yang lama, sedangkan manajemen stres yang tidak efektif akan berakhir dengan maladaptif yaitu perilaku yang menyimpang dan merugikan diri sendiri, orang lain ataupun lingkungan. Manajemen stres yang digunakan setiap individu bermacam-macam antara lain dengan makan, banyak tidur, minum minuman keras/alkohol, berdzikir, dan merokok. Merokok merupakan salah satu contoh dari strategi manajemen yang tidak efektif namun banyak disukai. Meskipun semua orang mengetahui akibat negatif dari merokok, tetapi jumlah perokok semakin meningkat dan usia perokok semakin bertambah muda (Hawari, 2011). Dalam penelitian Parrot (2004) efek merokok hanya meredakan kecemasan selama efek nikotin masih ada, namun ketergantungan nikotin dapat membuat seseorang menjadi bertambah stres. Penelitian tersebut juga menjelaskan bahwa merokok dapat membuat orang yang stres menjadi tidak stres lagi tetapi perasaan ini tidak akan lama, begitu selesai merokok, mereka akan merokok lagi untuk mencegah agar stres tidak terjadi lagi. Keinginan untuk merokok kembali timbul karena ada hubungan antara perasaan negatif dengan rokok. Perilaku merokok lebih banyak ditemukan pada orang yang mengalami stres. Walaupun perokok menyatakan bahwa rokok dapat mengurangi stres, tapi kenyataanya berhenti merokoklah yang sebenarnya dapat mengurangi stres (Hasanida & Kemala, 2005). Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai hubungan antara tingkat stres dengan perilaku merokok perawat pria di RSUD Sukoharjo.

TINJAUAN PUSTAKA Setiap orang dalam kehidupannya pernah mengalami suatu peristiwa atau permasalahan yang mengakibatkan stres. Stres merupakan korelasi khas antara individu dengan lingkungannya sehingga membahayakan kemakmurannya. Sumber stres (stresor) adalah kejadian, situasi, proyek, atau perorangan dapat menyebabkan stres. Dalam dunia kesehatan, perawat juga beresiko mengalami stres. Perawat dituntut untuk bertanggung jawab terhadap keselamatan orang sehingga pekerjaan ini bisa menjadi stresor. Jadi dibutuhkan suatu manajemen stres, sebagai proses untuk mengelola kondisi stres pada perawat (Mubin, 2004). Menejemen stres yang digunakan setiap individu bermacam-macam antara lain dengan berlibur, meditasi, yoga, dan merokok. Merokok merupakan salah satu contoh dari strategi manajemen yang tidak efektif namun banyak disukai. Meskipun semua orang mengetahui akibat negatif dari merokok, tetapi jumlah perokok semakin meningkat dan usia perokok semakin bertambah muda karena para perokok percaya bahwa rokok memiliki fungsi sebagai penenang saat mereka merasa cemas dan stres (Hutapea, 2013). Seseorang yang pertama kali mengkonsumsi rokok mengalami gejalagejala seperti batuk-batuk, lidah terasa getir, dan perut mual, namun sebagian dari pemula, mengabaikan gejala-gejala tersebut. Biasanya keadaan tersebut berlanjut menjadi tobacco dependency atau ketergantungan tembakau. Tobacco dependency sendiri dapat didefinisikan sebagai penggunaan tembakau yang menetap. Biasanya lebih dari setengah bungkus rokok perhari, dan dilakukan berulangulang. Artinya perilaku merokok merupakan perilaku yang menyenangkan dan bergeser menjadi aktivitas obsesif, yang jika dihentikan tiba-tiba akan menimbulkan distres. Hal ini disebabkan oleh sifat nikotin adalah adiktif dan jika dihentikan tiba-tiba akan menimbulkan stres. Walaupun perokok mengetahui dampak bahaya dari merokok, mereka tetap mempertahankannya. Menurut Klinke dan Meeker alasan mereka merokok adalah relaksasi untuk mengurangi ketegangan, dan memudahkan berkonsentrasi (Komalasari dan Helmi, 2000).

METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di RSUD Sukoharjo pada bulan November 2013. Peneliti memberikan 54 kuisioner di seluruh bangsal, didapatkan 40 kuisioner dalam penelitian tahap pertama sedangkan 14 kuisioner tidak kembali, kemudian dalam kuisioner tersebut, penulis melakukan screnning dengan melihat skor L- MPPI responden. Hasilnya, yang memiliki skor L-MPPI > 10 sebanyak 9 responden dan yang memiliki skor L-MPPI 10 sebanyak 31 responden. Dari 31 responden tersebut, yang mengisi kuisioner tidak lengkap sebanyak 5 sehingga total responden yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi adalah 26 responden. Data hasil penelitian akan diuji SPSS 16 dengan uji korelasi rank- Spearm. Kriteria Inklusi Pada penelitian ini yaitu perawat pria yang merokok dan bekerja di RSUD Sukoharjo, responden bersedia untuk mengikuti penelitian, responden yang sudah merokok minimal 1 tahun, sedangkan kriteria ekslusinya, kurang lengkap dalam pengisian kuisioner, mengalami gangguan jiwa yang berat, responden dalam keadaan sakit berat, hasil L-MMPI terdapat jawaban tidak lebih dari 10. Variabel bebas pada penelitian ini adalah tingkat stres. Variabel terikat pada penelitian ini adalah perilaku merokok HASIL Penelitian ini dilakukan di RSUD Sukoharjo pada bulan November 2013. Peneliti memberikan 54 kuisioner di seluruh bangsal, didapatkan 40 kuisioner dalam penelitian tahap pertama sedangkan 14 kuisioner tidak kembali, kemudian dalam kuisioner tersebut, penulis melakukan screnning dengan melihat skor L- MPPI responden. Hasilnya, yang memiliki skor L-MPPI > 10 sebanyak 9 responden dan yang memiliki skor L-MPPI 10 sebanyak 31 responden. Dari 31 responden tersebut, yang mengisi kuisioner tidak lengkap sebanyak 5 sehingga total responden yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi adalah 26 responden. Adapun hasil penelitian sebagai berikut:

Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan Umur No Umur Frekuensi Persen (%) 1 10-20 tahun 1 3,8% 2 21-30 tahun 7 27% 3 31-40 tahun 9 34,6% 4 41-50 tahun 8 30,8% 5 51-60 tahun 1 3,8% Total 26 100% Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan Skor Deppresion Anxiety Stress Scale (DASS) No Kategori Frekuensi Persen (%) 1 Stres 20 76 % 2 Tidak Stres 6 23 % Total 26 100 % Tabel 3. Distribusi Berdasarkan Jumlah Batang Rokok Tiap Hari No Jumlah Frekuensi Persen 1 0-5 batang 15 57,7% 2 6-10 batang 6 23% 3 11-15 batang 5 19,3% 4 > 15 batang 0 0% Total 26 100% Tabel 4. Distribusi Berdasarkan Frekuensi Lama Merokok No Lama Frekuensi Persen 1 0-10 tahun 8 30,8% 2 11-20 tahun 9 34,6% 3 21-30 tahun 8 30,8% 4 > 30 tahun 1 3,8% Total 26 100%

Tabel 5. Hasil analisis rank-spearman Spearman's rho Stres Perilaku Merokok Perilaku Stres Merokok Correllation coefficient 1.000.491* Sig. (2-talled)..011 N 26 26 Correllation coefficient.491* 1.000 Sig. (2-talled).011. N 26 26 Tabel 6. Hasil analisis cross tabulation Perilaku Merokok Sedang Berat Total Tidak Stres 4 2 6 Stres Stres 3 17 20 Total 7 19 26 PEMBAHASAN Dari hasil penelitian, terdapat banyak perawat yang mengalami stres, diperkirakan disebabkan karena tuntutan kerja yang mengharuskan mereka untuk bertanggung jawab terhadap keselamatan orang sehingga pekerjaan ini bisa menjadi stresor. Jadi dibutuhkan suatu manajemen stres, sebagai proses untuk mengelola kondisi stres pada perawat (Mubin, 2004). Menejemen stres yang digunakan setiap individu bermacam-macam antara lain dengan berlibur, meditasi, yoga, dan merokok. Merokok merupakan salah satu contoh dari strategi manajemen yang tidak efektif namun banyak disukai. Meskipun semua orang mengetahui akibat negatif dari merokok, tetapi jumlah perokok semakin meningkat dan usia perokok semakin bertambah muda karena para perokok percaya bahwa rokok memiliki fungsi sebagai penenang saat mereka merasa cemas dan stres (Hutapea, 2013).

Pada umumnya perilaku merokok diawali pada masa remaja dan disebabkan karena adanya model yang ada di lingkungannya, juga berbagai tekanan sosial. Pada saat kebiasaan tersebut sudah terbentuk, faktor sosiallah yang berpengaruh terhadap kelanjutan dari perilaku merokok tersebut. Berdasarkan distribusi responden berdasarkan umur, kebanyakan responden berusia 41 50 tahun. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Utami dan Winarno (1997) yang menunjukkan terdapat korelasi positif antara umur dan perilaku merokok (Nainggolan, 2009). Jumlah rokok yang dihisap perawat pria di RSUD Sukoharjo sebagian besar 0-5 batang. Hal tersebut dikarenakan hampir seluruh responden mengetahui bahaya merokok. Sehingga mereka berusaha meminimalisir bahaya kesehatan mereka, sehingga walaupun mereka merokok tetapi mereka tetap memperhatikan kesehatan tubuhnya, hal ini dibuktikan dari penelitian yang dilakukan oleh Didit Haryadi yang meneliti tentang pengetahuan tentang kanker paru terhadap perilaku merokok petugas PMI, didapatkan hasil r = 0,198 yang menunjukkan adanya korelasi antara pengetahuan bahaya merokok dengan perilaku merokok seseorang (Tanjung, 2005). Penelitian yang penulis lakukan, mendapatkan hasil r = 0,491 dan p= 0,011 dari hasil perhitungan diatas maka diperoleh kesimpulan bahwa terdapat kolerasi positif antara stres dengan perilaku merokok perawat pria di RSUD Sukoharjo dengan kekuatan korelasi sedang. Penelitian lain yang sejenis yang meneliti tentang dampak stres terhadap merokok dan berhenti merokok adalah penelitian dari HRS yang menyebutkan bahwa stres kerja yang tinggi dapat mempengaruhi perilaku merokok seseorang. Penelitian ini menjelaskan bahwa terdapat korelasi positif antara banyaknya merokok seseorang dengan kelanjutan perilaku merokok seseorang dan keinginan untuk berhenti merokok (Ayyagari et al, 2009). Mental Health Foundation menjelaskan bahwa banyak orang merokok sebagai pengobatan diri terhadap stres padahal perilaku tersebut merupakan manajemen stres yang buruk. Masih banyak manajemen stres yang dapat mengurangi stres yang dialami misalnya dengan beribadah, berdzikir, meditasi, olahraga, akupuntur, makan makanan yang bergizi dan lain sebagainnya.

KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi positif dan signifikan antara tingkat stres dan perilaku merokok perawat pria di RSUD Sukoharjo dengan kekuatan korelasi sedang. Bagi rumah sakit, sebaiknya mengadakan pelatihan managemen stres terhadap perawat dan pelatihan berhenti merokok mengingat banyaknya efek samping yang buruk dari rokok dan stres pada perawat. Bagi perawat, sebaiknya mencegah stres dengan managemen stres. Bagi peneliti selanjutnya, perlu dilakukan penelitian lain dengan tema baru yang masih berhubungan dengan perilaku merokok dan stres, seperti hubungan antara frekuensi merokok dengan tingkat stres pada perawat dan lain sebagainya melihat banyaknya responden yang belum diteliti. DAFTAR PUSTAKA Hasanida & Kemala I., 2005. Hubungan antara Stres dan Perilaku Merokok pada Remaja Laki-Laki. Psikologia. Vol 1, No 2. Hawari, Dadang., 2011. Manajemen Stres, Cemas dan Depresi. Jakarta: Fakultas Kedokteran UI pp. 17-33. Hutapea, Ronald., 2013. Why Rokok?Tembakau dan Peradaban Manusia. Jakarta: Bee Media Indonesia. Komlasari, D. & Helmi, A.F., 2008. Faktor Penyebab Perilaku Merokok pada Remaja. Jurnal Psikologi Universitas Gadjah Mada, 2. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Press. http//avin.staff.ugm.ac.id/data/jurnal/ perilakumerokok_avin.pdf. Diakses: 5 Agustus 2013. Mubin M.F and Aini I. N., 2004. Koping Perawat terhadap Stres Kerja di Ruang Rawat Inap Bougenvile Rumah Sakit Tegalrejo Semarang Tahun 2004. Diakses: 6 Agustus 2013. Nainggolan., 2009. Anda Mau Berhenti Merokok?. Jakarta: Indonesia Publishing House.

Tanjung, H.D., 2005. Hubungan Tingkat Pengetahuan Petugas Kesehatan Tentang Kanker Paru Dengan Kebiasaan Merokok Petugas PMI Cabang Jakarta Barat. http://digilib.esaunggul.ac.id/ueu-undergraduate-2005-31-050/1439. Diakses: tanggal 2 Januari 2014.