10 c. Persepsi sikap terhadap penggunaan (attitude) d. Persepsi minat perilaku (behavioral intention to use) Persepsi pengguna terhadap manfaat teknol

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap kinerja suatu produk dan harapan-harapannya. Persaingan semakin

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan jumlah pengguna internet di Indonesia saat ini sedang

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN DAN LOYALITAS BELANJA ONLINE FACTORS INFLUENCING SATISFACTION AND LOYALTY IN ONLINE SHOPPING

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

MANAJEMEN PEMASARAN NILAI PELANGGAN, KEPUASAN PELANGGAN LOYALITAS PELANGGAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh pelanggan atau tidak. Lovelock (2008:5) mendefinisikan jasa (service) adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Landasan Teori. 1. Minat beli. Internet telah menyebar menjadi populer pada saluran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan suatu atmosfer lingkungan dalam sebuah ruang virtualonline

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu gaya hidup masyarakat saaat ini ikut berubah karena pengaruh dari

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini penggunaan teknologi internet menjadi sangat penting bagi

BAB 2 LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB II KERANGKA TEORITIS. Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Kotler & Keller (2012) : Marketing is about identifying and meeting

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

24 melalui aplikasi OLX.co.id. Sugiyono (2013) menyarankan bahwa ukuran sampel minimum adalah sebanyak 5-10 kali jumlah indikator yang diestimasi. Jum

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam melakukan penelitian mengenai Pengaruh Kualitas. Pelayanan Terhadap Loyalitas Nasabah Dengan Kepuasan Nasabah Sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

perusahaan-perusahaan jasa. Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Perkembangan pesat industri seluler meningkatkan persaingan bisnis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kepuasan Pelanggan. membandingkan kinerja (hasil) yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. penghasilan karena mengalami kecelakaan kerja, kematian, termasuk pemutusan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri pada produk tahu saat ini sangat pesat ditandai dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGAKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

Bab I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya tujuan utama suatu perusahaan adalah

BAB II LANDASAN TEORI. pendukung dan acuan penelitian. Teori-teori ini menjadi bahan rujukan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan banyak orang karena dengan internet kita bisa mengakses dan

BAB I PENDAHULUAN. dihindari dalam industri. Hal ini ditandai dengan perubahan perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan konsumen pada kondisi pasar yang kompetitif merupakan faktor

BAB I PENDAHULUAN. Loyalitas konsumen merupakan isu yang relatif penting untuk diteliti karena

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. diperkenalkan oleh Fred D. Davis. Davis et al. (1989) menyebutkan bahwa TAM

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan globalisasi yang melanda dunia saat ini, dunia bisnis tidak lagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ukuran relatif atas suatu barang atau jasa yang dinilai dari atribut, desain, dan

Analisis Kualitas Layanan E-Commerce Produk Elektronik pada Lazada Metode Webqual Terhadap Konsumen

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pendek, tetapi disisi lain akan sulit dijangkau pelanggan. Marjin laba yang besar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BABA II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. yang sangat berarti pada kualitas pelayanan sehingga mempengaruhi pada tingkat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Willliams & Buswell (dalam Sukwadi & Yang 2014), dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Customer loyalty atau kesetiaan pelanggan merupakan faktor yang harus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam menentukan jenis produk atau jasa, konsumen selalu mempertimbangkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada pembahasan mengenai teori umum ini akan menjelaskan teori-teori yang

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan Teknologi Pelayanan Jasa Internet Mandiri atau Internet Self-

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tanggapan yang diinginkan perusahaan dalam pasar sasaran (Kotler,2003).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. paksaan, tetapi timbul dari kesadaran sendiri dikarenakan pada

BAB 2. Landasan Teori dan Kerangka Pikir

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab dua ini akan dijelaskan beberapa teori tentang belanja online

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TELAAH PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan Internet di Indonesia melesat begitu cepat sejak tahun 2006,

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan berbelanja merupakan salah satu kegiatan aktivitas masyarakat

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. variabel yang diamati. Hal ini dimaksudkan agar hasil studi dapat dipertanggungjawabkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. muka. Fenomena ini yang kemudian dapat dilihat dalam bisnis e-commerce yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan menggunakan salah satu perdiktor dari TAM yaitu perceived ease of. use(persepsi kemudahan dalam menggunakan teknologi).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pembahasan yang dilakukan pada penelitian ini merujuk pada penelitianpenelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pelaku bisnis tersebut lebih memilih memasarkan barangnya secara online

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

TINJAUAN PUSTAKA Pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari hari dengan luas ruang penjualan ±

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. kesetiaan. Secara umum loyalitas dapat diartikan sebagai kesetiaan seseorang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keunggulan atau keistimewaan suatu produk atau layanan secara menyeluruh

BAB I PENDAHULUAN. Dalam manajemen operasi terdapat sepuluh keputusan MO, Haizer dan

BAB I PENDAHULUAN. internet sampai pada bulan Juni 2016 melebihi 3,68 miliar. Meskipun penetrasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terutama bisnis produk kecantikan/kosmetik dan masyarakat yang semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Alam, Syed Shah dan Yasin, Norjaya Mohd (2010) dan Yasin (2010) dengan judul What factors influence online brand trust:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA TENTANG KEPUASAN PELANGGAN, KUALITAS PELAYANAN, PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB II LANDASAN TEORI. mempengaruhi segala aspek perusahaan. Tanpa pemasaran tidak ada satupun

Bab 5 Menciptakan Nilai, Kepuasan & Loyalitas Pelanggan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENURUNAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Parasuraman dalam Lupiyoadi (2001:6), kondisi fisik

BAB I PENDAHULUAN. merebut konsumen dari tangan pesaing dengan memberikan value yang lebih. seberapa banyaknya kepuasan konsumen.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat membawa perubahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. tetapi merambah pada interaksi yang lebih komplek. Internet membantu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bagaimana suatu perilaku terbentuk dan factor apa saja yang mempengaruhi.

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Model Penerimaan Teknologi Technology Acceptance Model (TAM) merupakan salah satu model yang dibangun untuk menganalisis dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi diterimanya penggunaan teknologi komputer yang dikenalkan pertama kali oleh Fred Davis pada tahun 1986. TAM bertujuan untuk menjelaskan dan memperkirakan penerimaan (acceptance) pengguna terhadap suatu sistem informasi. TAM menyediakan suatu basis teoritis untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan terhadap suatu tekhnologi dalam suatu organisasi. TAM menjelaskan hubungan sebab akibat antara keyakinan (akan manfaat suatu sistem informasi dan kemudahan penggunaannya) dan perilaku, tujuan, dan penggunaan aktual dari pengguna/user suatu sistem informasi. TAM mendeskripsikan terdapat beberapa faktor yang secara dominan mempengaruhi integrasi teknologi, yaitu: a. Persepsi kegunaan (usefulness) b. Persepsi kemudahan (ease of use) 9

10 c. Persepsi sikap terhadap penggunaan (attitude) d. Persepsi minat perilaku (behavioral intention to use) Persepsi pengguna terhadap manfaat teknologi dapat diukur dari beberapa faktor sebagai berikut: a. Penggunaan teknologi dapat meningkatkan produktivitas pengguna, b. Penggunaan teknologi dapat meningkatkan kinerja pengguna, c. Penggunaan teknologi dapat meningkatkan efisiensi proses yang dilakukan pengguna. Faktor-faktor diatas akan mempengaruhi persepsi pengguna terhadap manfaat teknologi. Pada umumnya penguna teknologi akan memiliki persepsi positif terhadap teknologi yang disediakan. Persepsi negatif akan muncul sebagai dampak dari penggunaan teknologi tersebut. Artinya persepsi negatif berkembang setelah pengguna pernah mencoba teknologi tersebut atau pengguna berpengalaman buruk terhadap penggunaan teknologi tersebut. Pengalaman buruk ini dapat berupa pengalaman menggunakan teknologi yang sejenis ataupun pengalaman setelah menggunakan teknologi yang disediakan. Faktor penyebab ini sebenarnya berkaitan erat dengan faktor kedua dari TAM yaitu persepsi pengguna terhadap kemudahan dalam menggunakan teknologi. Kemudahan pengguna dalam menerima perkembangan teknologi dan kemudahan dalam menggunakan teknologi dapat berdampak baik pada

11 kepuasan konsumen dan loyalitas konsumen. Ketika pengguna merasa mudah menerima teknologi yang ada, pengguna akan merasa puas menggunakannya dan ingin menggunakannya kembali diwaktu mendatang. 2. Kualitas Pelayanan Website Kualitas pelayanan website didefinisikan sebagai perluasan dari kemampuan suatu situs untuk memfasilitasi kegiatan belanja, pembelian dan distribusi secara efektif dan efisien (Sanayei et al, 2011). Website Quality merupakan salah satu konsep yang digunakan dalam pengukuran kualitas website berdasarkan persepsi pengguna akhir. Konsep ini merupakan pengembangan dari SERVQUAL yang banyak digunakan sebelumnya pada pengukuran kualitas jasa. Website Quality atau yang biasa disebut WebQual sudah mulai dikembangkan sejak tahun 1998 dan telah mengalami beberapa iterasi dalam penyusunan dimensi dan butir-butir pertanyaannya. Website Quality disusun berdasarkan penelitian pada tiga area (Sumarwan 2007), yaitu: a. Kualitas informasi dari penelitian sistem informasi b. Interaksi dan kualitas layanan dari penelitian sistem informasi, e- commerce, serta pemasaran, c. Kegunaan (usability) dari human-computer interaction. Menurut Hyejeong dan Niehm (2009) mengungkapkan bahwa para peneliti terdahulu membagi dimensi kualitas website menjadi lima yaitu:

12 a. Informasi, meliputi kualitas konten, kegunaan, kelengkapan, akurat, dan relevan b. Keamanan, meliputi kepercayaan, privasi dan jaminan keamanan c. Kemudahan, meliputi mudah untuk dioperasikan, mudah dimengerti, dan kecepatan d. Kenyamanan, meliputi daya tarik visual, daya tarik emosional, desain kreatif dan atraktif e. Kualitas pelayanan, meliputi kelengkapan secara online WebQual merupakan salah satu metode atau teknik pengukuran kualitas website berdasarkan persepsi pengguna terakhir. Metode ini merupakan pengembangan dari ServQual Zeithaml yang banyak digunakan sebelum pada pengukuran kualitas jasa. Terpenuhinya seluruh dimensi kualitas website tersebut diatas, dapat membuat pengguna merasa nyaman dan puas ketika menggunakan suatu situs web. Kenyamanan dan kepuasan yang diterima oleh pengguna dapat berakibat baik terhadap loyalitas penggunaan situs web. 3. Kepuasan Konsumen Menurut Kotler dan Keller (2009) kepuasan konsumen adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang timbul karena membandingkan kinerja yang dipersepsikan produk (hasil) terhadap ekspektasi mereka. Seorang konsumen, jika merasa puas dengan nilai yang diberikan oleh

13 produk atau jasa, sangat besar kemungkinannya menjadi konsumen dalam waktu yang lama. Zeithmal dan Bitner (2003) mengemukakan bahwa kepuasan adalah konsep yang jauh lebih luas dari hanya sekedar penilaian kualitas pelayanan, namun juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Kualitas pelayanan, yaitu konsumen akan merasa puas apabila mereka mendapatkan pelayanan yang baik atau sesuai dengan yang diharapkan. b. Kualitas produk, yaitu konsumen akan merasa puas apabila hasil mereka menunjukkan bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas. c. Harga, yaitu produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi menetapkan harga yang relatif murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi kepada konsumen. d. Faktor situasi, yaitu keadaan atau kondisi yang dialami oleh konsumen. e. Faktor pribadi dari konsumen, yaitu karakteristik konsumen yang mencakup kebutuhan pribadi. Menurut Kotler (2009) menjelaskan ada beberapa metode pengukuran kepuasan konsumen, diantaranya: a. Sistem keluhan dan saran. b. Ghost shopping

14 c. Lost customer analysis d. Survei kepuasan konsumen Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa kepuasan konsumen dapat mempengaruhi loyalitas konsumen. Konsumen yang merasa puas dengan pelayanan, harga dan faktor tersebut diatas, akan berpikir untuk melakukan pembelian kembali diwaktu mendatang. 4. Loyalitas Konsumen Loyalitas konsumen menurut Hur et al. (2011) didefinisikan sebagai komitmen yang dipegang teguh untuk membeli kembali produk pilihan atau jasa secara konsisten di masa mendatang, sehingga menyebabkan pembelian berulang produk atau jasa dengan merek yang sama, meskipun ada pengaruh situasional dan upaya pemasaran yang memiliki potensi untuk menyebabkan perilaku beralih ke produk atau jasa dengan merek yang lain. Menurut Tjiptono (2004), faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas konsumen terhadap suatu produk yaitu: a. Kepuasan konsumen. Kepuasan konsumen merupakan pengukuran celah antara harapan konsumen dengan kenyataan yang mereka terima atau rasakan. b. Kualitas pelayanan. Kualitas pelayanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut dalam memenuhi keinginan konsumen.

15 Menurut Kotler (2009) ada enam alasan mengapa perusahaan harus menjaga dan mempertahankan konsumennya: a. Konsumen yang sudah ada memiliki prospek yang lebih besar untuk memberikan keuntungan kepada perusahaan. b. Biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam menjaga dan mempertahankan konsumen yang sudah ada, jauh lebih kecil daripada mencari konsumen baru. c. Konsumen yang percaya kepada suatu lembaga dalam suatu urusan bisnis, cenderung akan percaya juga pada urusan bisnis yang lain. d. Jika sebuah perusahaan lama memiliki banyak konsumen, maka perusahaan tersebut akan mendapatkan keuntungan karena adanya efisiensi. Konsumen lama kemungkinan tidak memiliki banyak tuntutan, perusahaan cukup menjaga dan mempertahankan mereka. Untuk melayani mereka bisa digunakan karyawan-karyawan baru dalam rangka melatih mereka, sehingga biaya pelayanan lebih murah. e. Konsumen lama tentunya telah banyak memiliki pengalaman positif yang berhubungan dengan perusahaan, sehingga mengurangi biaya psikologis dan sosialisasi. f. Konsumen lama akan berusaha membela perusahaan, dan mereferensikan perusahaan tersebut kepada teman-teman maupun lingkungannya.

16 Perusahaan yang sudah mampu mempertahankan konsumennya, dapat mengukur apakah konsumen tersebut termasuk kedalam konsumen loyal atau tidak dengan indikator menurut Kotler & Keller (2009) yaitu: a. Repeat Purchase (kesetiaan terhadap pembelian produk) b. Retention (Ketahanan terhadap pengaruh negatif mengenai perusahaan) c. Referalls (mereferensikan secara total esistensi perusahaan). Jika sebuah perusahaan memiliki konsumen yang loyal, perusahaan tersebut akan mendapatkan beberapa keuntungan. Griffin (2005) mengemukakan keuntungan-keuntungan yang akan diperoleh perusahaan apabila memiliki konsumen yang loyal antara lain: a. Mengurangi biaya pemasaran b. Mengurangi biaya transaksi c. Mengurangi biaya turn over konsumen d. Meningkatkan penjualan silang yang akan memperbesar pangsa pasar perusahaan. e. Word of mouth yang lebih positif dengan asumsi bahwa konsumen yang loyal juga berarti mereka yang merasa puas. f. Mengurangi biaya kegagalan Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa konsumen yang loyal adalah konsumen yang memiliki kepercayaan kepada online shop dan

17 membeli secara berulang serta berkomitmen terhadap produk yang ditawarkan walau telah dihadapkan pada beberapa pilihan produk pesaing. Selain itu, konsumen yang loyal akan mereferensikan produk kepada lingkungan sekitarnya. B. Hasil Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian sebelumnya dilakukan untuk menguji pengaruh faktor penerimaan teknologi dan kualitas pelayanan website terhadap kepuasan dan loyalitas konsumen. Penelitian ini mengacu pada jurnal utama dari Lin dan Sun (2009) yang dilakukan di Taiwan. Penelitian tersebut memiliki e-service quality, technology acceptance factor, specific holdup cost sebagai variabel independen dan customer e-satisfaction, customer e-loyalty sebagai variabel dependen. Berdasarkan penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa dari tujuh hipotesis yang diteliti, terdapat enam hipotesis diterima dan satu hipotesis ditolak Enam hipotesis diterima terdiri dari hipotesis pertama yaitu technology acceptance factor berpengaruh signifikan terhadap customer e-satisfaction, hipotesis kedua yaitu technology acceptance factor berpengaruh signifikan terhadap customer e-loyalty, hipotesis ketiga yaitu e-service quality berpengaruh signifikan terhadap customer e-satisfaction, hipotesis keempat yaitu e-service quality berpengaruh signifikan terhadap customer e-loyalty, hipotesis keenam yaitu specific holdup cost berpengaruh signifikan terhadap customer e-loyalty, dan hipotesis ketujuh yaitu customer e-satisfaction berpengaruh signifikan terhadap customer e-loyalty.

18 Menurut penelitian yang dilakukan oleh Chang dan Wang (2011) di Taiwan, dari enam hipotesis terdapat lima hipotesis yang didukung dan signifikan yang terdiri dari hipotesis pertama yaitu e-service quality berpengaruh signifikan terhadap customer e-satisfaction, hipotesis ketiga yaitu customer e-satisfaction berpengaruh signifikan terhadap customer e-loyalty, hipotesis keempat yaitu e- service quality berpengaruh signifikan terhadap perceived value, hipotesis kelima yaitu perceived value berpengaruh signifikan terhadap customer e-satisfaction dan hipotesis keenam yaitu perceived value berpengaruh signifikan terhadap customer e-loyalty. Sedangkan untuk hipotesis yang tidak diterima yaitu hubungan e-service quality terhadap customer e-loyalty. Sedangkan menurut penelitian yang dilakukan di Jakarta oleh Puspitasari, Kumandji, dan Sunarti (2013) diperoleh hasil bahwa seluruh hipotesis yang diuji diterima dan signifikan. Hipotesis tersebut terdiri dari hipotesis pertama yaitu kualitas website berpengaruh signifikan terhadap nilai yang dipersepsikan, hipotesis kedua yaitu kualitas website berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan, hipotesis ketiga yaitu kualitas website berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan, hipotesis keempat yaitu nilai yang dipersepsikan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan, hipotesis kelima yaitu kepuasan pelanggan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan, hipotesis keenam nilai yang dipersepsikan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan, hipotesis ketujuh yaitu kualitas website berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan melalui nilai yang dipersepsikan, hipotesis kedelapan yaitu kualitas website berpengaruh signifikan terhadap

19 loyalitas pelanggan melalui kepuasan pelanggan, dan hipotesis kesembilan yaitu nilai yang dipersepsikan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan melalui kepuasan pelanggan C. Penurunan Hipotesis 1. Faktor Penerimaan Teknologi dan Loyalitas Konsumen Shih (2004) berpendapat bahwa sikap individu terhadap belanja online yang kuat dan berkorelasi positif dengan penerimaan pengguna. Hasil penelitian empirisnya dikonfirmasi bahwa persepsi kemudahan penggunaan online trading secara signifikan menentukan loyalitas individu terhadap belanja online. H1: Faktor penerimaan teknologi berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen 2. Faktor Penerimaan Teknologi dan Kepuasan Konsumen Penelitian terbaru menunjukkan bahwa kepuasan konsumen dalam lingkungan online secara signifikan lebih tinggi dari pada di saluran tradisional sebagai akibat dari kemudahan penggunaan dalam memperoleh informasi (Hernandez et al, 2009;. Poddar et al, 2009;. Yang et al, 2008;. Verhagen dan Dolen, 2009). H2: Faktor penerimaan teknologi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen

20 3. Kualitas Layanan Website dan Kepuasan Konsumen Beberapa studi menyatakan bahwa kualitas layanan website merupakan bentuk awal untuk menemukan adanya hubungan yang mempengaruhi sikap dan perilaku dari konsumen dalam lingkup pembelian online. Wu dan Lin (2006) menunjukkan bahwa situs web yang baik dan mudah untuk digunakan dalam melakukan transaksi akan lebih mudah menarik konsumen untuk melakukan pembelian ulang dan pada akhirnya menghasilkan kepuasan konsumen. Dalam Chinomona et al (2014), terdapat dua atribut dari kualitas layanan website yang dapat menentukan kepuasan konsumen yaitu kemudahan penggunaan web (kecepatan respon, dukungan navigasi, penggunaan teknologi web baru) dan isi informasi (kuantitas, kualitas, akurasi, disesuaikan informasi). Oleh karena itu, akan muncul bahwa dimensi kualitas layanan website berkontribusi untuk memuaskan pengguna internet ketika mengunjungi sebuah situs. H3: Kualitas layanan website berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen. 4. Kualitas Layanan Website dan Loyalitas Konsumen Para peneliti umumnya sepakat bahwa kualitas layanan website memiliki pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas konsumen dalam bisnis online (Zeithaml et al, 2002). Dalam Chang dan Wang (2013), menyebutkan

21 bahwa kelebihan dari situs web adalah pengguna yang ramah dan cukup informatif, semakin besar kemungkinan konsumen untuk membeli dan membuat pembelian kembali. Selain itu, reputasi suatu belanja online secara positif mempengaruhi loyalitas konsumen. Cheng et al (2013), menunjukkan bahwa loyalitas konsumen dapat dipengaruhi oleh kualitas layanan online. Mereka menemukan bahwa dimensi kualitas layanan secara online atau kualitas layanan website memiliki hubungan dengan loyalitas. Oleh karena itu, semakin banyak pengguna cenderung mempercayai kualitas pelayanan website, semakin pula mereka cenderung menjadi setia terhadap bisnis online tersebut. H4: Kualitas layanan website berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen. 5. Kepuasan Konsumen dan Loyalitas Konsumen Konsumen yang puas akan mengunjungi situs web lebih sering dan hal tersebut akan meningkatkan loyalitas. Sebab, sekali konsumen online memiliki kebiasaan berbelanja di suatu situs tertentu, proses keputusan pembeliannya menjadi terbiasa. Kepuasan konsumen secara luas diakui sebagai prediktor kunci untuk loyalitas konsumen (Sanayei et al, 2011). Konsumen yang puas lebih mungkin untuk memberitahu orang lain tentang pengalaman mereka yang menguntungkan.

22 H5: Kepuasan konsumen berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen. D. Model Penelitian Berdasarkan penjelasan diatas mengenai faktor penerimaan teknologi, kualitas layanan website, kepuasan dan loyalitas maka dapat disimpulkan pemikiran teoritis melalui Gambar 2.1. Faktor Penerimaan Teknologi H2 H1 Kepuasaan Konsumen H5 Loyalitas Konsumen Kualitas Pelayanan Website Gambar 2.1. Model Penelitian Faktor Kepuasan dan Loyalitas Gambar 2.1 menunjukkan bahwa hubungan antara ke empat variabel penelitian dimana H1 menjelaskan bahwa faktor penerimaan teknologi memiliki pengaruh terhadap loyalitas konsumen. Selain itu faktor penerimaan teknologi juga memiliki pengaruh hubungan dengan kepuasan konsumen seperti yang terlihat pada H2. Pada H3 kualitas pelayanan website memiliki pengaruh hubungan dengan kepuasan konsumen dan H4 menjelaskan bahwa kualitas pelayanan website memiliki pengaruh terhadap loyaliyas konsumen. H5 menunujukkan bahwa kepuasan konsumen memiliki pengaruh terhadap loyalitas konsumen. H3 H4