BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperiment dengan rancangan Non Equivalent Control Group Design, dimana pada penelitian ini sampel di observasi terlebih dahulu sebelum diberi perlakuan kemudian setelah diberikan perlakuan sampel tersebut di observasi kembali (Hidayat, 2007). Bentuk rancangan penelitian ini adalah sebagai berikut : Pre tes perlakuan pos tes Kelompok eksperimen 0 1 X 0 2 Keterangan : O1 : Perilaku pada kelompok intervensi sebelum diberikan pendidikan kesehatan X : Pemberian pendidikan kesehatan tentang mencuci tangan O2 : Perilaku pada kelompok intervensi setelah diberikan pendidikan kesehatan Dengan demikian didapatkan dua hasil perilaku mencuci tangan sebelum penyuluhan dan sesudah penyuluhan. Pengukuran perilaku mencuci tangan yang pertama dilakukan satu hari sebelum penyuluhan. Pengukuran perilaku mencuci tangan yang kedua dilakukan lima hari setelah penyuluhan. Rancangan ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang mencuci tangan terhadap perilaku mencuci tangan pada anak usia sekolah. Hal ini untuk menilai adanya peningkatan perilaku mencuci tangan dengan melihat besarnya pengaruh perlakuan terhadap kelompok intervensi sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan. 37
38 B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : Objek / Subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya (Sugiyono, 2007). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas 4, 5 dan 6 SD N Sinoman Pati yang berjumlah 57 anak. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2007). Sampel dalam penelitian ini sebanyak 57 orang. Oleh karena jumlah populasi kurang dari 100, maka semua populasi dijadikan sampel (Arikunto, 2006). Teknik pengambilan sampel yang dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan sampling jenuh yaitu suatu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2007). Jadi, sampel dalam penelitian ini semua siswa kelas 4, 5 dan 6 SD N Sinoman Pati sebanyak 57 orang. Sampel penelitian yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi (Hidayat, 2003). Kriteria dalam pengambilan sampel sebagai berikut : a. Kriteria Inklusi Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian dari suatu populasi suatu target dan terjangkau akan diteliti (Hidayat, 2003). Adapun kriteria inklusi sampel yang akan diteliti adalah : 1) Anak usia sekolah 2) Siswa SDN Sinoman kelas 4, 5 dan 6 3) Bersedia menjadi responden b. Kriteria Eksklusi Kriteria eksklusi adalah keadaan yang menyebabkan subyek memenuhi kriteria inklusi namun tidak dapat diikut sertakan dalam peneliti (Hidayat, 2003), yang meliputi :
39 1) Siswa SDN Sinoman kelas 1, 2, dan 3 2) Siswa tidak masuk sekolah saat dilakukan penelitian 3) Tidak bersedia menjadi responden penelitian C. Definisi Operasional, Variabel Penelitian dan Skala Pengukuran No Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala 1. Independen : pendidikan kesehatan tentang mencuci tangan 2 Dependen : Perilaku mencuci tangan pada anak usia sekolah Suatu usaha untuk menyampaikan pesan kesehatan tentang mencuci tangan yang dilakukan oleh peneliti yang diterima oleh anak usia sekolah Suatu aktivitas mencuci tangan yang dilakukan pada anak sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan Kuesioner dengan 14 pertanyaan dengan kriteria sebagai berikut : Skor 0 : tidak pernah Skor 1 : kadangkadang Skor 2 : sering total skor perilaku mencuci tangan deskriptif dikelompokkan: 1. Perilaku baik bila skor 21-28 (76%- 100%) 2. Perilaku cukup jika skor 16-20 (56%-75%) 3. Perilaku kurang baik jika skor 11-15 (40%-55%) 4. Perilaku tidak baik jika skor 11 ( 40%) interval D. Alat Penelitian dan Cara Pengumpulan Data 1. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar kuesioner, yaitu : berisi lembar kuesioner perilaku mencuci tangan sebelum diberi pendidikan kesehatan tentang mencuci tangan. Kuesioner terdiri dari 14 pertanyaan dengan pilihan jawaban selalu, kadang-kadang, dan tidak pernah. 2. Cara Pengumpulan Data Tahap-tahap pengumpulan data yang akan dilakukan peneliti adalah sebagai berikut :
40 a. Setelah memperoleh surat ijin untuk melakukan penelitian dari Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang, peneliti mendatangi lokasi penelitian yaitu di SDN Sinoman Pati. b. Peneliti memberikan informasi tentang tujuan penelitian dan keikutsertaan dalam penelitian ini kepada sampel penelitian, bagi yang setuju berpartisipasi dalam penelitian ini diminta untuk menandatangani lembar persetujuan penelitian (informed consent). c. Peneliti membagikan lembar persetujuan penelitian (informed consent) kepada responden penelitian yang bersedia berpartisipasi dalam penelitian untuk ditandatangani. d. Peneliti memberikan kuesioner perilaku mencuci tangan pada anak sekolah kelas 4, 5 dan 6 di SDN Sinoman Pati sebelum diberi pendidikan kesehatan tentang mencuci tangan. e. Peneliti memberikan pendidikan kesehatan tentang mencuci tangan kepada responden. f. Peneliti memberikan kuesioner perilaku mencuci tangan pada anak sekolah kelas 4, 5 dan 6 di SDN Sinoman Pati setelah diberi pendidikan kesehatan tentang mencuci tangan. g. Lembar kuesioner yang sudah lengkap dilanjutkan pengolahan data. E. Metode Pengolahan dan Analisa Data 1. Teknik Pengolahan Data Menurut Arikunto (2006), pengolahan data dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut : a. Editing Editing adalah pengecekan lembar kuesioner, kelengkapan data, di antaranya kelengkapan identitas, kelengkapan isian lembar kuesioner, sehingga apabila terdapat ketidaksesuaian dapat dilengkapi segera oleh peneliti.
41 b. Scoring Scoring adalah pemberian nilai pada data sesuai dengan skor yang telah ditentukan berdasarkan sumber hasil lembar observasi dari responden c. Coding Coding adalah melakukan pemberian kode berupa angka untuk memudahkan pengolahan data. d. Data entry Entry adalah memasukkan data yang diperoleh menggunakan fasilitas komputer dengan menggunakan perangkat komputer. e. Cleansing Cleansing adalah mengecek kembali data yang sudah di entry apakah ada kesalahan atau tidak, membuang data yang sudah tidak dipakai. 2. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Kuesioner dibuat sendiri oleh peneliti, maka sebelum digunakan untuk mengumpulkan data penelitian dilakukan uji validitas dan reliabilitas. a. Uji validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Instrumen dikatakan valid jika intrumen mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Penelitian ini dilakukan uji validitas instrumen (kuesioner) dengan menggunakan korelasi Pearson Product Moment. Adapun ketentuan hasil pengujiannya adalah apabila diperoleh nilai r hitung lebih besar dari r table atau > 0,361, maka item pertanyaan tersebut dinyatakan valid (Notoatmodjo, 2005). Sebelum kuesioner digunakan untuk penelitian, kuesioner akan di uji cobakan terlebih dahulu. Uji validitas akan dilakukan di SDN Purworejo 02 Pati sebanyak 30 siswa.
42 N( XY ) ( X Y ) r = 2 2 2 2 V N X ( X ) N Y ( Y ) Berdasarkan perhitungan dengan rumus di tersebut diatas, nilai r hitung untuk seluruh pertanyaan akan dibandingkan dengan nilai r tabel 0,361 pada taraf signifikan 0,05. Jika nilai r hitung > r tabel, pertanyaan dinyatakan valid. Dari kuesioner perilaku mencuci tangan dalam 15 pertanyaan yang 1 diantaranya tidak valid, dan diperoleh r hitung dalam rentang 0,0762-0,7925 sehingga pernyataan yang tidak valid tersebut peneliti hapus. Pertanyaan adalah ítem 15 dengan r hitung (0,0762) sehingga jumlah pertanyaan menjadi 14 pertanyaan. Pertanyaan tersebut kemudian tersebut kemudian diperoleh hasil r hitung dalam rentang 0,4296-0,8123 artinya kuesioner perilaku mencuci tangan tersebut valid karena nilai r hitung untuk semua item penyataan lebih besar dari pada r tabel (0,361), sehingga kuesioner perilaku mencuci tangan tersebut dapat digunakan sebagai instrumen dalam penelitian ini. b. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah alat pengumpulan data atau instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen itu sudah baik (Notoatmodjo, 2005). Penilaian reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan internal consistency yaitu melakukan uji coba instrumen satu kali saja. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini dengan Alpha Cronbach. Instrumen dikatakan reliabel jika diperoleh nilai alpha 0.60 (Sugiyono, 2005). Berdasarkan uji reabilitas dari 14 item pertanyaaan pada kuesioner perilaku mencuci tangan diperoleh alpha = 0,9246 artinya kuesioner tersebut reliabel karena nilai tersebut lebih besar dari pada nilai r tabel (0.60).
43 3. Analisis Data Analisis data yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah : a. Analisis Univariat Analisis univariat yaitu analisis yang dilakukan terhadap tiap perilaku mencuci tangan sebelum dan sesudah pendidikan kesehatan. Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi, nilai tengah (median) dan persentase dari tiap variabel. Data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi sebagai bahan informasi (Notoatmodjo, 2003). b. Analisis Bivariat Analisis Bivariat yaitu analisis data yang dilakukan pada dua variabel yang diduga mempunyai hubungan atau korelasi (Notoatmodjo, 2003). Dilakukan dengan tujuan untuk menguji variabel-variabel penelitian yaitu variabel bebas dengan variabel terikat, hal ini berguna untuk menguji hipotesis yang telah dibuat dan sebelumnya peneliti uji kenormalan dengan uji kolmogorov smirnov test untuk jenis data numerik. Hasil uji normalitas data didapatkan bahwa hasil p-value perilaku mencuci tangan sebelum diberikan pendidikan kesehatan yaitu sebesar 0,366 dan perilaku mencuci tangan sesudah diberikan pendidikan kesehatan yaitu sebesar 0,69. Ini berarti p> 0,05 sehingga dapat disimpulkan data berdistribusi normal. Berdasarkan uji kenormalan data diatas maka untuk menganalisis pengaruh pendidikan kesehatan mencuci tangan terhadap perilaku mencuci tangan pada anak usia sekolah di SD Negeri Sinoman Pati sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan digunakan uji T (t-dependent/t-paired tes). F. Etika Penelitian Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu peneliti mengajukan surat permohonan ijin kepada instansi yang berwenang. Setelah mendapatkan
44 ijin, baru peneliti melakukan penelitian kepada responden dengan mempertimbangkan etika dalam penelitian sebagai berikut : 1. Informed Consent Lembar persetujuan diberikan kepada responden yang diteliti peneliti menjelaskan maksud dan tujuan dari penelitian. Jika responden bersedia, maka responden dianjurkan menandatangani lembar persetujuan. 2. Anonimity (Tanpa Nama) Untuk menjaga kerahasiaan subjek penelitian maka dalam lembar pengumpulan data penelitian tidak dicantumkan nama tetapi hanya menyebutkan inisial namanya saja. 3. Confidentiality Peneliti menjamin kerahasiaan informasi yang diperoleh dari responden dengan tidak mempublikasikan data yang diperoleh kepada pihak lain atau pihak yang tidak berkepentingan dan hanya menggunakannya untuk kepentingan penelitian (Alimul, 2003).