Kata kunci : pengetahuan, sikap ibu hamil, pemilihan penolong persalinan.

dokumen-dokumen yang mirip
Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KUNJUNGAN K1 AKSES (KUNJUNGAN AWAL) DI PUSKESMAS PELAMBUAN

HUBUNGAN SIKAP DAN MASA KERJA BIDAN DENGAN PENGGUNAAN PARTOGRAF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN TRIMESTER I DENGAN KUNJUNGAN K1 MURNI DI BPS HANIK SURABAYA

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

Dukungan Suami dengan Kemauan Ibu Hamil dalam Pemberian ASI Eksklusif 62

HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN DAN PENDIDIKAN ORANG TUA DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI WILAYAH PUSKESMAS KELAYAN TIMUR BANJARMASIN

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN KECEMASAN PROSES PERSALINAN DI BPM HJ. MARIA OLFAH, SST BANJARMASIN ABSTRAK

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN

Gambaran Dukungan Keluarga Terhadap Kunjungan Masa Nifas

PERBEDAAN PENGETAHUAN REMAJA SEBELUM DAN SETELAH DILAKUKAN PENYULUHAN TENTANG ABORSI DI SMPN 1 MULAWARMAN BANJARMASIN ABSTRAK

Kata Kunci : Pengetahuan, Pemberian ASI, ASI Eksklusif.

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PENDIDIKAN BIDAN DENGAN PENGGUNAAN PARTOGRAF DI PUSKESMAS PAGADEN PERIODE MARET SAMPAI JULI 2008

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ALALAK TENGAH BANJARMASIN

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar

KARAKTERISTIK PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI BPM HJ. A BANJARMASIN ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DENGAN DETEKSI DININ FAKTOR RISIKO KEHAMILAN DIN WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTABARU KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2013

Seprianus Lahal 1, Suhartatik 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN PEREMPUAN DENGAN KEJADIAN PERNIKAHAN USIA DINI DI KUA WILAYAH KERJA KECAMATAN PURBOLINGGO

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER DALAM PELAKSANAAN KELURAHAN SIAGA DI KOTA BANJARMASIN TAHUN 2013

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015.

Dinamika Kesehatan Vol.6 No. 1 Juli 2015 Hidayah, et al., Gambaran Ibu Nifas Tentang...

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KETERATURAN ANC

Jurnal Kesehatan Masyarakat. ZAHRATUN NIDA Mahasisiwi Kebidanan STIKes U Budiyah Banda Aceh. Inti Sari

Dinamika Kesehatan Vol.6 No. 1 Juli 2015 Rahayu et al.,persalinan Tindakan...

BAB I PENDAHULUAN. akan menghadapi risiko yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap

Hubungan Lama Penggunaan Kontrasepsi Suntik 3 Bulan Dengan Kenaikan Berat Badan 1

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) Abstrak

GAMBARAN PELAKSANAAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS PADURESO KABUPATEN KEBUMEN Tri Puspa Kusumaningsih

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 1 TAHUN DI PUSKESMAS DEPOK I SLEMAN YOGYAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN ANC PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS ALUE BILIE KECAMATAN DARUL MAKMUR KABUPATEN NAGAN RAYA

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan antenatal yang ditetapkan. Pelayanan antenatal care ini minimum

GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG PENGISIAN PARTOGRAF PADA MAHASISWI TINGKAT II AKADEMI KEBIDANAN SARI MULIA BANJARMASIN ABSTRAK

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN PERILAKU PERAWAT

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN INVOLUSIO UTERUS PADA IBU NIFAS DI RSUD DR. H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG PIJAT BAYI DI BPS SUHARTATIK DESA KALIWATES KEMBANGBAHU

PERSIAPAN PERSALINAN IBU HAMIL DITINJAU DARI JUMLAH PERSALINAN DAN JUMLAH KUNJUNGAN KEHAMILAN

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DARUL AMAN

UPAYA PENCEGAHAN KOMPLIKASI KEHAMILAN DAN PERSALINAN BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DI KABUPATEN KUDUS Nasriyah 1, Ika Tristanti 2

HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG SDIDTK TERHADAP PELAKSANAAN SDIDTK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN KARANGANOM KLATEN

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS PRIMIPARA TENTANG MEMANDIKAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI LULUT BANJARMASIN ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah kesehatan ibu di Indonesia masih memprihatinkan dimana Angka

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN ANTENATAL CARE TERINTEGRASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KRUENG BARONA JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

Gambaran Pengetahuan Suami Tentang Pendamping Persalinan di RSUD. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin

Pengguna Kontrasepsi Hormonal Suntikan dengan Kenaikan I. PENDAHULUAN. kontrasepsi yang populer di Indonesia. adalah kontrasepsi suntik.

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) antenatal care selama

HUBUNGAN PERSEPSI PASIEN TENTANG SIKAP TENAGA KESEHATAN DENGAN KEPATUHAN IBU PERIKSA HAMIL DI PUSKESMAS I GROGOL SUKOHARJO SKRIPSI

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAHARIFIN ACHMAD PEKANBARU TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. Millenium Development Goals (MGD s) atau tujuan pembangunan milenium

BAB 5 HASIL PENELITIAN. 5.1 Gambaran Umum Pemberian ASI Eksklusif Di Indonesia

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Kelurahan Sendangmulyo Kecamatan Tembalang Kota Semarang memiliki

ALI SADIKIN NIM : J

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Dengan Frekuensi Kunjungan Antenatal Care

Gambaran Pengetahuan Ibu Mengenai Buku Kesesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Rancamanyar Baleendah Kabupaten Bandung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

VOLUME I No 3 Juli 2013 Halaman

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS KEDUNG MUNDU KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

BAB IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Jurnal Kesehatan Kartika 27

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN

HUBUNGAN KOMUNIKASI TEURAPETIK BIDAN DENGAN KECEMASAN IBU BERSALIN DI RUANG KEBIDANAN DAN BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PIDIE

PENGARUH PENGETAHUAN DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN PERILAKU BIDAN DALAM PENERAPAN 58 LANGKAH APN DI RSUD KOTA BEKASI TAHUN 2014

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH PADA AWAL KEHAMILAN DENGAN BERAT BADAN LAHIR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI JINGAH ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU KESEHATAN GIGI DAN MULUT IBU HAMIL DI PUSKESMAS MANTRIJERON

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA KENCANA

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN DI PUSKESMAS SIDOHARJO KABUPATEN SRAGEN

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIA MP ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN PADA TAHUN 2012 JURNAL

HUBUNGAN PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN KECEMASAN PROSES PERSALINAN DI BPM HESTI UTAMI DESA GRANTUNG KECAMATAN BAYAN KABUPATEN PURWOREJO

HUBUNGAN PELATIHAN PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI DAN ANAK (PMBA) DENGAN KETERAMPILAN KONSELING PADA BIDAN DI WILAYAH KAWEDANAN PEDAN TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN Dari hasil survei yang telah dilakukan, AKI telah menunjukan

PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP WAKTU PENGELUARAN ASI PADA IBU POST PARTUM

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEPUTIHAN DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI SMK NEGERI 3 KABUPATEN PURWOREJO. Asih Setyorini, Deni Pratma Sari

Oleh : R Noucie Septriliyana dan Wiwi Endah Sari Stikes A. Yani Cimahi

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis. Setiap wanita yang

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI ESKLUSIF DI PUSKESMAS 7 ULU PALEMBANG TAHUN 2013

PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTERI TENTANG ANEMIA DEFISIENSI BESI DI SMA NEGERI 15 MEDAN

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

GAMBARAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU MENYUSUI DALAM PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DI SURADADI TAHUN

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 6, No. 3 Oktober 2010

Devita Zakirman Stikes Jend. A. Yani Cimahi

BAB I PENDAHULUAN. positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya

KEPUASAN IBU HAMIL TERHADAP PELAYANAN ANTENATAL CARE (ANC) OLEH BIDAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGORESAN

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU HAMIL DENGAN KETERATURAN ANC DI PUSKESMAS TURI KABUPATEN LAMONGAN

Sri Wahyuni, Endang Wahyuningsih ABSTRAK

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN IBU HAMIL TENTANG MUTU PELAYANAN ANC DI PUSKESMAS JAMBU BURUNG KABUPATEN BANJAR

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PENULARAN HIV/AIDS PADA PROSES PERSALINAN DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT H

HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

GAMBARAN PENGETAHUAN, MOTIVASI IBU NIFAS DAN PERAN BIDAN TERHADAP BOUNDING ATTACHMENT DI RUANG KEBIDANAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RADEN MATTAHER TAHUN

Transkripsi:

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI PUSKESMAS BERUNTUNG RAYA BANJARMASIN Ika Mardiatul Ulfa 1, Hariadi Widodo 2, Siti Zulaiha 2 1 AKBID Sari Mulia Banjarmasin 2 STIKES Sari Mulia Banjarmasin ISSN : 2086-3454 Abstrak Latar Belakang: Angka kematian ibu merupakan salah satu target yang telah di tentukan dalam tujuan ke 5 Millienium Development Goal s (MDG,s). Sebagian besar kematian perempuan di sebabkan komplikasi karena hamil, bersalin dan nifas. Masalah dalam penelitian ini adalah Data yang di dapat dari Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin menunjukkan bahwa jumlah persalinan pada tahun 2013 adalah 11.662 persalinan, di mana sebanyak 11.611 di tolong oleh tenaga kesehatan dan 51 persalinan dengan tenaga non nakes. Tujuan: Mengetahui hubungan pengetahuan dengan sikap ibu hamil trimester III tentang pemilihan penolong persalinan di wilayah kerja Puskesmas Beruntung Raya. Metode: Jenis penelitian ini adalah survey analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan accidental sampling dengan jumlah sampel 30 orang. Analisis dengan menggunakan uji korelasi Spearmann Rank dengan nilai keyakinan 90%. Hasil: Ibu hamil trimester III yang memiliki pengetahuan dengan kategori cukup merupakan jumlah terbanyak yakni 26 orang (86,7%), yang memiliki sikap negatif merupakan jumlah terbanyak yaitu 16 orang (53,3%), dan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan sikap tentang pemilihan penolong persalinan di puskesmas Beruntung Raya Banjarmasin (p=0,0470). Kesimpulan: Sebagian besar ibu hamil memiliki pengetahuan dengan kategori cukup. Lebih dari separuh ibu hamil memiliki sikap negatif. Kata kunci : pengetahuan, sikap ibu hamil, pemilihan penolong persalinan. 121

PENDAHULUAN Pada saat ini masalah pokok yang di hadapi bangsa Indonesia adalah masalah kesehatan yang terjadi pada kelompok ibu dan anak, yang di tandai antara lain masih tingginya angka kematian ibu dan bayi. Kematian pada masa maternal mencerminkan kemampuan negara dalam memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Masalah ibu dan anak masih tetap menempati posisi penting karena menyangkut sumber daya manusia yang paling jauh yaitu periode kehamilan dan persalinan (Juliwanto, 2009). Data yang di dapat dari Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin menunjukan bahwa jumlah persalinan pada tahun 2013 adalah 11.662 persalinan, di mana sebanyak 11.611 di antaranya di tolong oleh tenaga kesehatan dan selebihnya 51 persalinan di tolong oleh tenaga non kesehatan. Selanjutnya di ketahui pula bahwa dari beberapa Puskesmas yang ada di Banjarmasin, Puskesmas Beruntung Raya adalah puskesmas dengan cakupan persalinan yang di tolong oleh tenaga kesehatannya paling rendah dibandingkan dengan puskesmas yang lain yaitu 91,6 % dengan nakes dan 8,4 % non nakes, data dari puskesmas lain yaitu puskesmas sungai mesa 92,4 % dengan nakes dan 7,6 % non nakes, puskesmas sungai jingah 92,1% dengan nakes dan 7,9 % non nakes, puskesmas kayu tangi 92,9 % dengan nakes dan 7,1 % non nakes. Berdasarkan studi pendahuluan yang di lakukan pada bulan November di Puskesmas Beruntung Raya bahwa pada bulan Januari sampai Desember 2012 di peroleh data dari sasaran 170 orang, yang di tolong oleh tenaga kesehatan sebanyak 162 orang (95,3 %) dan yang di tolong oleh non nakes sebanyak 8 orang (4,7 %). Pada bulan januari sampai Desember 2013 di peroleh data dari 209 persalinan, yang di tolong oleh tenaga kesehatan adalah sebanyak 192 orang (92 %) dan yang di tolong oleh tenaga non nakes sebanyak 17 orang (8 %) dengan peningkatan pertolonogan non nakes dari tahun sebelumnya. Pada bulan Januari sampai Oktober 2014 di peroleh data bahwa dari sasaran 166 persalinan, yang di tolong oleh tenaga kesehatan sebanyak 152 orang (92 %) dan yang di tolong oleh non nakes sebanyak 14 orang (8 %). Selain itu, peneliti melakukan kunjungan kepada 3 orang ibu bersalin yang di tolong oleh non nakes di ketahui bahwa pertolongan persalinan oleh dukun di karenakan pertimbangan faktor sikap ibu dan keluarga yang menilai persalinan dengan dukun nyaman, jarak yang dekat, hubungan di antara dukun dan pasien seperti keluarga, pengalaman persalinan yang sebelumnya aman, tidak ada masalah, anak lahir sehat dan selamat, biaya yang lebih terjangkau dan kurangnya pengertahuan ibu tentang resiko melahirkan dengan non nakes. Berdasarkan gambaran data di atas, yakni masih adanya persalinan yang di tolong oleh non tenaga kesehatan, maka peneliti tertarik untuk meneliti hubungan pengetahuan 122

dengan sikap ibu hamil trimester III tentang pemilihan penolong persalinan. BAHAN DAN METODE Jenis penelitian ini menggunakan survey analitik. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sectional. Populasi pada penelitian ini yaitu semua ibu hamil trimester III di puskesmas Beruntung Raya Banjarmasin yang berjumlah 168 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari populasi. Menurut Roscoe, pengambilan sampel jika menggunakan teknik korelasi maka sampel yang harus diambil minimal 30 responden (Sugiyono, 2007). Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Accidental Sampling. Teknik pengumpulan data dengan metode kuesioner. Pengolahan data melalui beberapa langkah yaitu pemeriksaan data, klasifikasi data, pengolahan data, dan analisis data menggunakan komputerisasi lalu dibedakan menjadi dua macam, antara lain analisis univariat dan analisis bivariat. Pada analisis data bivariat yang digunakan adalah uji korelasi Spearmann Rank dengan nilai kemaknaan α = 0,1 dan nilai keyakinan yang dipakai yaitu 90%. HASIL PENELITIAN A. Karakteristik Ibu Hamil Hasil distribusi frekuensi karakteristik ibu hamil. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh karakteristik responden sebagai berikut : Tabel 1 Distribusi Frekuensi Umur, Pendidikan, Pekerjaan, Riwayat Persalinan Ibu Hamil Trimester III Umur ibu hamil Frekuensi Presentase <20 tahun 0 0 20-35 tahun 26 86,7 >35 tahun 4 13,3 Total 30 100 pendidikan ibu hamil Frekuensi Presentase SD 7 23.3 SMP 8 26.7 SMA 14 46.7 PT 1 3.3 Total 30 100,0 pekerjaan ibu hamil Frekuensi Presentase Bekerja 9 30.0 Tidak Bekerja 21 70.0 Total 30 100.0 riwayat persalinan ibu hamil Frekuensi Presentase Tidak Pernah 16 53.3 Pernah, dengan bidan 13 43.3 Pernah, dengan dukun 1 3.3 Total 30 100.0 Berdasarkan Tabel 1, dapat dilihat bahwa bahwa frekuensi umur 20-35 tahun merupakan ibu hamil terbanyak yaitu 29 orang (96,7 %). frekuensi ibu hamil dengan pendidikan terakhirnya adalah SMA merupakan yang terbanyak yaitu 14 orang (46,7%). frekuensi ibu hamil yang tidak bekerja adalah yang terbanyak yaitu 21 orang (70%). frekuensi ibu yang tidak pernah melahirkan sebanyak 16 orang (53,3 %). B. Hasil Analisis Univariat Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh pengetahuan dengan sikap ibu hamil trimester III tentang pemilihan penolong persalinan yang dapat dilihat sebagai berikut : 123

Tabel 2 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III tentang Pemilihan Penolong Persalinan Pengetahuan Frekuensi Persentase Baik 2 6,7 Cukup 26 86,7 Kurang 2 6,7 Total 30 100 Tabel 2 menunjukkan bahwa frekuensi frekuensi ibu hamil trimester III yang memiliki pengetahuan tentang pemilihan penolong persalinan dengan kategori cukup merupakan jumlah terbanyak yakni 26 orang (86,7%). Tabel 3 Distribusi Frekuensi Sikap Ibu Hamil Trimester III tentang Pemilihan Penolong Persalinan Sikap Frekuensi Persentase Positif 14 46,7 Negatif 16 53,3 Total 30 100 Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat bahwa frekuensi bahwa frekuensi ibu hamil trimester III yang memiliki sikap negatif tentang pemilihan penolong persalinan merupakan responden terbanyak yaitu 16 orang (53,3%). C. Hasil Analisis Bivariat Berdasarkan hasil penelitian dihasilkan distribusi responden menurut pengetahuan dan sikap tentang pemilihan penolong persalinan adalah sebagai berikut : Tabel 4 Distribusi Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil trimester III tentang pemilihan penolong persalinan Sikap Total Pengetahuan Positif Negatif N % N % N % Baik 2 6,7 0 0 2 6,7 P = 0,0470 Cukup 12 40 1 4 46,7 26 86,7 Kurang 0 0 2 6,7 2 6,7 Total 14 46,7 16 53,3 30 100 Berdasarkan Tabel 4 di atas dapat α (0.1) jadi Ha diterima, hal ini berarti bahwa dilihat bahwa ibu hamil dengan pengetahuan ada hubungan bermakna antara pengetahuan cukup namun memiliki sikap negatif dengan sikap ibu hamil trimester III tentang merupakan yang terbanyak yaitu 14 orang (46,6%), disusul oleh ibu hamil dengan pengetahuan cukup dan memiliki sikap positif yaitu sebanyak 12 orang (40%), sedangkan pemilihan penolong persalinan di Puskesmas Beruntung Raya Banjarmasin.. PEMBAHASAN responden dengan pengetahuan baik dan A. Pengetahuan tentang Pemilihan Penolong memiliki sikap positif ada sebanyak 2 orang (6,7%), dan responden dengan pengetahuan Persalinan Berdasarkan hasil penelitian mengenai kurang dan memiliki sikap negatif ada pengetahuan ibu hamil tentang pemilihan sebanyak 2 orang (6,7%). penolong persalinan yang dilakukan pada 30 Berdasarkan hasil uji korelasi orang ibu hamil didapatkan hasil bahwa ibu Spearmann Rank didapatkan nilai p=0.0470 < hamil yang memiliki pengetahuan dengan 124

kategori pengetahuan baik ada sebanyak 2 orang (6,7%), sedangkan yang memiliki pengetahuan dengan kategori cukup ada sebanyak 26 orang (86,7%). Wawan dan Dewi (2010) menyatakan bahwa pengetahuan seseorang dipengaruhi 2 faktor, yaitu faktor interna (pendidikan, pekerjaan, dan umur), dan faktor eksterna (Lingkungan, sosial budaya). Menurut Wawan (2011:16), faktor -faktor yang mempengaruhi pengetahuan antara lain pendidikan, pekerjaan dan umur. Berdasarkan hasil penelitian ada 26 orang (86,7%) ibu hamil yang memiliki pengetahuan tentang pemilihan penolong persalinan dengan kategori pengetahuan cukup cenderung pada kisaran umur 20-35 tahun. Hal ini dikarenakan menurut Hurlock (1998) semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Sehingga dengan demikian, ibu hamil mampu menjawab kuesioner yang diberikan peneliti karena memiliki kematangan berpikir. Dilihat dari distribusi pendidikan ibu hamil, ibu hamil dengan latar belakang pendidikan terakhirnya SMA merupakan responden terbanyak yang berjumlah 12 orang (40%) dan Perguruan Tinggi berjumlah 1 orang (3,3%). Menurut Nursalam (2003) pada umumnya makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah menerima informasi. Pendidikan juga suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan diluar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Namun perlu ditekankan bahwa seseorang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah pula. Dilihat dari distribusi pekerjaan kebanyakan ibu hamil banyak yang tidak bekerja. Hal ini sesuai dengan pernyataan Wati (2009), bahwa Pekerjaan merupakan faktor yang mempengaruhi pengetahuan. Ditinjau dari jenis pekerjaan yang sering berinteraksi dengan orang lain lebih banyak pengetahuannya bila dibandingkan dengan orang tanpa ada interaksi dengan orang lain. Berdasarkan keterangan pada kuesioner, 13 orang (43,3%) pernah bersalin dengan bidan, 1 orang (3,3%) pernah bersalin dengan dukun dan 16 orang belum pernah bersalin. Sebagian besar diantara 13 orang tersebut memiliki pengetahuan cukup, Menurut Notoatmodjo (2003), selain faktor internal yang meliputi umur, pendidikan dan pekerjaan, ada faktor eksternal yang mempengaruhi pengetahuan, yaitu lingkungan dan sosial budaya. Lingkungan yang padat dengan distribusi penduduk berjumlahh 6104 jiwa di wilayah seluas 3.186,23 km 2, maka jelaslah bahwa suatu informasi yang baru didapat akan dengan mudah dan cepat menyebar di lingkungan tersebut. Selain itu semua ibu hamil memiliki rencana persalinan dengan tenaga kesehatan, yaitu di RS, PONED dan BPM. Menurut teori WHO 125

(Depkes RI (2001) dalam Meylanie (2010), pengetahuan diperoleh dari pengalaman sendiri atau orang lain. Ibu yang memiliki pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, akan lebih memiliki rasa percaya diri, wawasan dan kemampuan untuk mengambil keputusan yang baik bagi diri dan keluarga, termasuk yang berkaitan dengan pemilihan tenaga penolong persalinan. B. Sikap tentang Pemilihan Penolong Persalinan Berdasarkan hasil penelitian mengenai sikap ibu hamil tentang pemilihan penolong persalinan yang dilakukan pada 30 orang ibu hamil di puskesmas Beruntung Raya Banjarmasin didapatkan hasil bahwa ibu hamil yang memiliki sikap positif tentang pemilihan penolong persalinan ada sebanyak 14 orang (46,7%), sedangkan yang memiliki sikap negatif tentang pemilihan penolong persalinan ada sebanyak 16 orang (53,3%). C. Hubungan Pengetahuan dengan Sikap tentang Pemilihan Penolong Persalinan Berdasarkan hasil penelitian didapatkan ibu hamil dengan pengetahuan cukup namun memiliki sikap negatif merupakan yang terbanyak yaitu 14 orang (46,7%), disusul oleh ibu hamil dengan pengetahuan cukup dan memiliki sikap positif yaitu sebanyak 12 orang (40%). Pengetahuan memang mempunyai peran yang sangat penting dalam pembentukan sikap karena salah satu komponen yang memegang peranan penting dalam pembentukan sikap diantaranya adalah pengetahuan. Oleh karena itu pengetahuan sangat menentukan orang itu bersikap positif atau negatif, sesuai dengan Teori Anwar (2013) menyebutkan bahwa pengetahuan yaitu komponen kognitif merupakan respresentasi uji yang dipercayai seseorang mengenai apa yang berlaku atas apa yang tema bagi obyek sikap, sekali kepercayaan itu sudah terbentuk, maka akan menjadi dasar pengetahuan seseorang mengenai apa yang dia harapkan sehingga pengetahuan sangat menentukan orang untuk bersikap positif atau negatif. Dalam pengembangan teori yang dikemukakan oleh Bloom (1908) dalam Notoatmodjo (2005) b ahwa kepercayaan, kehidupan emosional, kecenderungan untuk bertindak dapat membentuk sikap yang utuh ini, pengetahuan memegang peran penting dalam pembentukan sikap. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa walaupun 26 orang ibu hamil berpengetahuan cukup tentang pemilihan penolong persalinan, namun ada 14 orang diantaranya bersikap negatif. Hal ini sesuai dengan teori WHO (1984) dalam Notoatmodjo (2003) menyebutkan bahwa yang menyebabkan seseorang berperilaku tertentu salah satunya adalah pemikiran dan perasaan ( thougts and feeling), yaitu dalam bentuk pengetahuan, persepsi, sikap, kepercayaan dan penilaian seseorang terhadap objek (objek kesehatan). Pengetahuan diperoleh dari pengalaman sendiri atau pengalaman orang lain. Sikap menggambarkan suka atau tidak suka 126

seseorang terhadap objek. Sikap sering diperoleh dari pengalaman sendiri atau orang lain yang paling dekat. Sikap membuat seseorang mendekati atau menjauhi orang lain atau objek lain. Sikap positif terhadap tindakan-tindakan kesehatan tidak selalu terwujud didalam suatu tindakan tergantung pada situasi saat itu, sikap akan diikuti oleh tindakan mengacu kepada pengalaman orang lain, sikap diikuti atau tidak diikuti oleh suatu tindakan berdasar pada banyak atau sedikitnya pengalaman seseorang (A zwar, 2013). Hasil uji korelasi Spearmann Rank menjelaskan nilai p = 0.047 < α = 0.1, Ha diterima, ini berarti ada hubungan bermakna antara pengetahuan dengan sikap ibu hamil trimester III tentang pemilihan penolong persalinan di puskesmas Beruntung Raya Banjarmasin. Hal ini berarti bahwa tidak semua orang yang mempunyai pengetahuan baik akan mempunyai sikap positif, tapi bisa juga negatif. Begitu pula sebaliknya. Adanya hubungan pengetahuan dengan sikap pada penelitian ini disebabkan karena beberapa faktor lain pembentuk sikap selain pengetahuan, misalnya masih adanya dukun kampung yang masih aktif menolong persalinan, kepercayaan masyarakat dengan melahirkan dengan dukun serta pengalaman pribadi. Menurut Azwar (2005) untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap,pengalaman pribadi haruslah meninggalkan kesan yang kuat. Apa yang telah dan sedang di alami akan ikut membentuk dan mempengaruhi penghayatan terhadap stimulus sosial. Seseorang yang mempunyai pengalaman menyenangkan dengan pemilihan penolong persalinan maka akan mempunyai sikap positif terhadap pemilihan penolong persalinan. Begitu pula sebaliknya. Karena itu, sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut terjadi dalam situasi yang melibatkan faktor emosional. Contoh situasi yang melibatkan faktor emosional tersebut adalah proses persalinan. Kemudian diharapkan bagi tenaga kesehatan khususnya bidan untuk dapat memberikan konseling pada ibu hamil dengan lebih menekankan pada Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi, sehingga kiranya pengetahuan ibu mengenai penolong persalinan yang aman dapat meningkat dan ibu dap\at mengambil keputusan untuk memilih penolong persalinannya. Keterbatasan peneliti dalam melakukan penelitian di sebabkan oleh beberapa hal seperti, responden yang kebanyakan ibu rumah tangga tergesa-gesa di karenakan ingin cepat pulang ke rumah dan waktu di pemeriksaan anc yang cukup lama sehingga dalam pengisian kuisoner bisa terputus dan melanjutkannya saat ibunya selesai pemeriksaan. Diharapkan peneliti berikutnya dapat lebih mengkaji mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi tindakan ibu hamil dalam memilih penolong persalinan. 127

Ucapan Terima Kasih Ucapan terimaksih disampaikan kepada Kepala Puskesmas Beruntung Raya Banjarmasin yang telah memberikan izin tempat untuk melakukan penelitian. DAFTAR PUSTAKA Akademi Kebidanan Sari Mulia. 2014. Panduan Karya Tulis Ilmiah (KTI). Banjarmasin : Akademi Kebidanan Sari Mulia Azwar, Saifuddin. 2013. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan. 2012. Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2012. Banjarmasin : Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan Juliwanto, E. 2009. Faktor-faktor yang mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan pada Ibu Hamil di Kecamatan babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara tahun 20008. Tesis. Universitas Sumatera Utara. Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika Sugiyono, 2007. Statistika untuk Penelitian. Bandung:Alfabeta 128