MATERI RAPAT KOORDINASI PERSIAPAN UJI KOMPETENSI JABFUNGKES Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta 18 Oktober 2017
DASAR HUKUM 1. UU no. 36/2009 tentang Kesehatan 2. UU no. 5/2014 tentang ASN 3. UU no 23/2014 tentang pemerintahan daerah 4. UU no.36/2014 tentang Tenaga Kesehatan 5. Kepres no 87/1999 tentang Rumpun Jabfungkes 6. Permenkes No.18/2017 tentang penyelenggaraan uji kompetensi jabfungkes
UJI KOMPETENSI Meningkatkan kompetensi dan profesionalisme pejabat fungsional kesehatan Suatu proses untuk mengukur pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja pejabat fungsional kesehatan yang dilakukan oleh tim penguji Lingkup pekerjaan jabfungkes memiliki cakupan pekerjaan yang cukup luas, emmerlukan standar pengetahuan teoritis di bidangnya dan penguasaan khusus secara substansial.
Tujuan Uji Kompetensi Pengakuan terhadap kompetensi jabatan fungsional kesehatan Menjadi bahan pertimbangan untuk kenaikan jenjang jabatan
Tugas Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten / Kota 1. Membuat rencana penyelenggaraan uji kompetensi 2. Membentuk tim penguji 3. Membuat surat pengajuan pelaksanaan uji kompetensi ke unit pembina
4. Memfasilitasi pelaksanaan uji kompetensi termasuk menyiapkan fasilitas dan sumber daya yang dibutuhkan Membentuk kepanitiaan atau sekretariat uji kompetensi tkt provinsi Mengkoordinir penyelenggaraan ukom Menginformasikan maksud dan tujuan ukom kepada pejabat fungsional kes Mengidentifikasi jumlah fungsional yg layak ikut uji kompetensi
5. Menerbitkan sertifikat uji kompetensi untuk pejabat fungsional yang diuji di provinsi 6. Melakukan pencatatan dan pelaporan penyelenggaraan uji kompetensi ke unit pembina dan pusat peningkatan mutu baik secara manual maupun online 7. Membuat BAP uji Kompetensi 8. Melakukan Monev thdp penyelenggaran UKOM
Peserta Uji Kompetensi Terdiri dari 6 pejabat fungsional kesehatan yaitu : 1. Perawat 2. Perawat gigi 3. Radiografer 4. Teknisi elektromedis 5. Perekam medis 6. Pembimbing kesehatan kerja 7. Lainnya sesuai dengan peraturan perundangan
KEWAJIBAN PESERTA UJI 1. Mempersiapkan berkas administrasi yang diperlukan 2. Mengajukan permohonan ukom ke pimpinan instansi pengguna dengan diketahui atasan langsung 3. Melakukan registrasi online ukom jfk 4. Mencetak bukti registrasi online 5. Mempersiapkan berkas portofolio dan data dukung yang dibutuhkan 6. Melakukan konsultasi dengan tim penguji sebelum melakukan ukom (setelah ditetapkan menjadi calon peserta uji) 7. Melaksanakan uji sesuai dengan tempat, waktu metode yang telah ditetapkan
HAK PESERTA UJI 1. Mendapat feedback dan hasil kelulusan uji kompetensi 2. Bila lulus, mendapat sertifikat uji kompetensi 3. Bila tidak lulus boleh mengikuti uji ulang sesuai dengan jadwal yang ditetapkan pelaksana 4. Bila uji ulang pertama tidak lulus, boleh mengikuti uji ulang kedua sesuai dgn jadwal pada penyelenggara 5. Bila uji ulang kedua tidak lulus, maka pimpinan instansi pengguna memberikan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan kepada pejabat fungsional tersebut
PERSYARATAN TIM PENGUJI 1. Mempunyai jenis jabatan fungsional yang sama dengan peserta uji 2. Menduduki jenjang jabatan paling rendah setingkat lebih tinggi dgn jabatan fungsional kesehatan yang diuji 3. Memiliki surat keputusan sebagai tim penguji yang ditetapkan oleh sekurangkurangnya pejabat pimpinan tinggi pratama
4. Tim penguji dapat dibentuk apabila memiliki sekurang-kurangnya 3 pejabat fungsional yang sama dalam satu instansi atau faskes lainnya 5. Memiliki sertifikat sebagai penguji kompetensi 6. Tidak sedang menjalani hukuman disiplin
TUGAS TIM PENGUJI UJI KOMPETENSI Menetapkan metode uji kompetensi Membuat rencana penilaian Menetapkan metode penilaian Menyiapkan perangkat penilaian Berkoordinasi dgn instansi dan faskes lainnya Memeriksa dan memvalidasi data dokumen
Melakukan penilaian uji kompetensi sesuai dengan metode yg ditetapkan Memberikan penilaian uji kompetensi Melakukan pemutakhiran instrumen uji kompetensi Melakukan monitoring dan evaluasi hasil penyelenggaraan Melakukan pencatatan dan melaporkan penyelenggaraan UKOM
WEWENANG TIM PENGUJI Menentukan metode uji kompetensi Menenetukan jenis metode dan instrumen penilaian Menetapkan substansi penilaian Menghentikan proses penilaian jika dipandang tidak sesuai dengan ketentuan, norma, etika dan prinsip keselamatan Meminta data/dokumen tambahan kpd peserta ata
MATERI UJI Mengacu pada butir butir kegiatan jenjang jabatan yang sedang dipangku dan jenjang yang akan dipangku sesuai dengan peraturan perundangan
METODE UJI Dapat berupa Portofolio Uji Tulis Uji Lisan Uji Praktik
PORTOFOLIO Merupakan laporan lengkap segala aktifitas seseorang yang dilakukan yang menunjukkan kecakapan pejabat fungsional dlm bidang nya masing masing Merefleksikan pelayanan yang diberikan, dapat menunjukkan kemampuan dan memberi gambaran atas apa yg dilakukan dan sebagai bukti otentik
KOMPONEN UTAMA Bukti Pelayanan/asuhan, dgn kriteria 75-80% komponen pelayanan/asuhan berasal dr kompetensi pada jenjang yg sedang dipangkunya 20-25% komponen pelayanan /asuhan berasal dr komponen yg akan dipangkunya
KOMPONEN TAMBAHAN Sertifikat pelatihan Materi diklat memiliki relevansi dengan jabatan yang akan dipangkunya Durasi diklat sekurang-kurangnya 30 JPL. Jumlah dinilai sebanyak 3 (tiga) sertifikat per tahun
METODE LAINNYA Uji Tulis Uji Lisan Uji Praktek
TEMPAT UJI Unit Utama Dinas Kesehatan Provinsi Dinas Kesehatan Kab/Kota UPT Pusat UPT daerah Klinik/poliklinik yg ada pd kementerian/lembaga RS Puskesmas Institusi atau faskes lain yang memiliki pejabat fungsional Tempat lain yg ditunjuk oleh pelaksana uji
MEKANISME PELAKSANAAN UJI 1. Melakukan mapping fungsional kesehatan terhadap pejabat 2. Melakukan identifikasi kebutuhan ukom 3. Memeriksa kelengkapan administrasi calon peserta dokumen 4. Menetapkan calon peserta uji yang telah memenuhi persyaratan 5. Menunjuk dan menetapkan tim penguji sesuai persyaratan 6. Melakukan perencanaan dan mengalokasikan anggarab biaya penyelenggaraan uji kompetensi
7. Melakukan penyiapan tempat uji 8. Melakukan penyiapan peralatan, sarana dan prasarana yang dibutuhkan 9. Membuat dan menyampaikan proposal penyelenggaraan uji ke puskat Mutu BPPSDM Kemenkes RI 10. Melaksanakan uji kompetensi 11. Membuat dan menyampaikan Berita Acara Pelaksanaan Uji dan meminta no sertifikat ke puskat Mutu SDM 12. Mengeluarkan sertifikat kompetensi dan memberikan kepada pejabat fungsional kes yang lulus paling lambat satu bulan setelah dinyatakan lulus 13. Memberikan peningkatan pengetahuan dan kemampuan bagi peserta uji yang tiga kali tidak lulus uji kompetensi
SANKSI Peserta yang melanggar tata tertib diberi peringatan oleh tim penguji. Apabila tidak diindahkan dapat dinyatakan gagal ujian dan dibuatkan berita acara Penguji yang melanggar ketentuan dapat diberikan sanksi : Teguran lisan, teguran tertulis Pembebastugasan sementara atau permanen
Penyelenggara uji tidak boleh melakukan ukom tanpa adanya surat rekomendasi penyelenggaraan uji kompetensi dari Puskat Mutu SDMK dan akan dilaksanakan akreditasi terkait penyelenggaraan ukom secara berkala oleh Puskat Mutu SDMK Unit pembina/dinas kesehatan yg telah memenuhi persyaratan dan telah mendapat rekomendasi penyelenggaraan uji kompetensi dr puskat Mutu SDMK namun tidak bersedia menyelenggarakan uji tanpa alasan yg kuat maka pejabat fungsional kes dr instansinya tidak dapat diuji di instansi lain
EVALUASI TERHADAP USULAN PESERTA UJI DAN TIM PENGUJI Tidak sesuai dengan kriteria pejabat fungsional kesehatan yang akan diuji Tidak sesuai dengan syarat uji untuk alih jenjang Sudah berada di posisi puncak jabatan
JENJANG JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN KELOMPOK KETERAMPILAN No JENJANG JABATAN FUNGSIONAL GOLONGAN RUANG 1 PELAKSANA / TERAMPIL II C II D 2 PELAKSANA LANJUTAN / MAHIR III A III B 3 PENYELIA III C III D
JENJANG JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN KELOMPOK KEAHLIAN No JENJANG JABATAN FUNGSIONAL GOLONGAN RUANG 1 PERTAMA III A III B 2 MUDA III C III D 3 MADYA IV A IV B IV C 4 UTAMA IV D IV E