BAB I PENDAHULUAN a. Analisis Situasi Kintamani merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Bangli, Provinsi Bali yang meliputi kawasan dataran tinggi di sekitar Gunung Batur. Kecamatan ini terdiri dari 48 desa, dengan salah satu desanya adalah. memiliki luas wilayah 1.433 hektar. Wilayah kerjanya dibatasi oleh Cemara Landung di sebelah utara, Batudinding di sebelah selatan, Sungai Melangit Bangli di sebelah barat, dan Desa Suter di sebelah timur. Desa ini terdiri atas 6 banjar dinas yang tersebar dimulai dari Banjar Abang berlokasi di tepi danau Batur, lalu Banjar Belong Danginan dan Belong Dauhan berlokasi di sekitar kaki Gunung Abang. Sedangkan Banjar Abang, Banjar Bias Kaja dan Banjar Bias Kelod berada di pusat desa. Secara administratif memiliki 6 banjar yaitu : Banjar Abang, Banjar Belong Danginan, Banjar Belong Dauhan, Banjar Abang, Banjar Bias Kaja, dan Banjar Bias Kelod. Struktur kelembagaan secara administratif terdiri dari Lembaga Pemerintah Desa (Pemdes), Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), Satuan Tugas Perlindungan Masyarakat (Linmas), dan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Selain dari lembaga - lembaga yang telah ada, di juga terdapat kelompok - kelompok wanita tani, kelompok subak, dan kelompok peternak. Jumlah penduduk setiap tahunnya cenderung bertambah sedangkan luas wilayah tetap, sehingga kepadatan penduduk terus meningkat. Penduduk merupakan salah satu faktor penting di dalam keberhasilan pembangunan. Menurut Data Monografi tahun 2015, jumlah 1
penduduk adalah sebanyak 1.254 orang. Berikut merupakan data penduduk yang disajikan dalam bentuk tabel : Tabel 1.1 Komposisi Penduduk Jumlah laki- laki 628 Orang Jumlah Perempuan 626 Orang Jumlah Total 1.254 Orang Jumlah kepala keluarga 376 KK Mata pencaharian warga bervariasi, terlihat dari letak geografis yang terdiri dari danau, gunung, dan perkebunan. Sebagian besar warga bekerja di bidang peternakan, perkebunan, kehutanan dan perikanan. Lima komoditas unggulan berdasarkan data hasil sensus 2013 yaitu sapi potong, ubi jalar, kopi, jagung, dan Sengon/ Jeunjing. Gambaran umum kondisi Desa tersebut kemudian dimanfaatkan sebagai acuan serta data primer maupun sekunder dalam melihat potensi Desa dan menggali permasalahan yang nantinya disusun program penyelesaiannya. Selanjutnya, program program yang disusun guna menyelesaikan permasalahan yang ada dan melakukan pembaharuan yang diperlukan, dilakukan oleh mahasiswa dalam bentuk kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Universitas Udayana. Dalam mewujudkan pelaksanaan KKN PPM yang bermanfaat bagi masyarakat lokal, pendekatan yang digunakan dalam operasional KKN PPM yaitu pendekatan interdisipliner. KKN PPM dilaksanakan oleh mahasiswa yang berasal dari berbagai disiplin ilmu di lingkungan universitas dan membuat program dalam mengatasi permasalahan yang ada di desa secara komprehensif karena dipandang dari berbagai disiplin ilmu. Program kegiatan KKN PPM tersebut dikelompokkan menjadi 4 bidang prioritas kegiatan yang mencakup Prasarana Fisik (PF), Peningkatan Produksi (PP), Sosial Budaya (SB), dan Kesehatan Masyarakat (KM) 2
dimana hal ini diangkat setelah mendapat informasi permasalah dari berbagai sumber. Dalam mewujudkan pelaksanaan program yang tepat guna dan tepat sasaran di, adapun langkah penting yang dilakukan dalam penyusunan program yaitu observasi ke lapangan secara langsung untuk mengidentifikasi masalah yang terjadi pada masyarakat. Selain kegiatan pengamatan kondisi sekitar desa, observasi juga dilakukan dengan menggali informasi dari beberapa narasumber terpercaya dari desa yang meliputi kepala desa maupun sekretaris desa, perawat dan bidan desa, serta beberapa warga Desa Abang serta memanfaatkan data sekunder berupa profil desa dan kelurahan. Berdasarkan hasil obervasi, adapun permasalahan yang dianggap menjadi perhatian utama saat ini yakni meliputi kesehatan dan pendidikan. Dalam sektor kesehatan ditemukan bahwa sebagian besar warga Desa Abang kurang memiliki pengetahuan penyakit kanker serviks. Selain itu, beberapa remaja juga mengalami pernikahan dan kehamilan terlalu dini sehingga perlu diberikan pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi. Di samping kedua permasalahan tersebut juga dikatakan masih banyak warga yang belum mengetahui akan prilaku hidup bersih dan sehat dimana hal ini penting dalam mengubah sikap agar dapat hidup lebih sehat, mencegah terjadinya penyakit, yang berujung terhadap peningkatan produktivitas dalam pekerjaan. Permasalahan yang kedua dari segi pendidikan dan kebudayaan dikatakan bahwa kurangnya pengetahuan siswa-siswi SD tentang pentingnya menabung serta kurang minatnya anak-anak terhadap tarian tradisional. Selain itu bimbingan belajar untuk pelajaran tambahan sangat minim dilakukan pihak sekolah, sehingga ini nantinya bisa menjadi salah satu faktor berkurangnya wawasan siswa jika hanya sebatas diberikan pelajaran sekolah. Selain sektor kesehatan dan pendidikan juga ditemukan permasalahan dalam hal peningkatan produksi peternakan hingga industri rumah tangga terutama dalam upaya menumbuhkan jiwa kewirausahaan. Hal ini penting agar 3
masyarakat dapat mengelola hasil pertanian dan peternakannya secara mandiri sehingga keberlangsungan dari sumber mata pencaharian tersebut dapat terus berlanjut. Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan aparat desa dan hasil temuan lapangan yang kami dapatkan sehingga kami menindaklanjuti permasalahan tersebut dengan melakukan analisa berdasarkan sudut pandang bidang peningkatan produksi, sosial budaya, prasarana fisik dan kesehatan masyarakat melalui program yang kami rancang sesuai kebutuhan masyarakat. Dengan demikian maka dibuatlah beberapa program untuk pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Udayana (KKN PPM UNUD XIII) 2016 yang bertemakan Peningkatan Kualitas Pendidikan, Kesehatan, dan Kewirausahaan dalam Rangka Pemberdayaan Masyarakat. Ditambah dengan beberapa program lainnya yang diluar tema kegiatan namun ditujukan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali. b. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan analisis situasi di atas, terdapat beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasi (Tabel 1.2). Permasalahan-permasalahan tersebut kemudian dikaji lebih lanjut berdasarkan pada analisis Kesempatan, Uang, Waktu, Alat, dan Tenaga (KUWAT), sehingga didapatkan beberapa permasalahan yang diprioritaskan untuk dicarikan solusinya (Tabel 1.3). Tabel 1.2 Identifikasi Permasalahan NO. PERMASALAHAN LOKASI 1 Masyarakat banyak yang belum mengetahui cara pemanfaatan tanaman obat keluarga (TOGA) yang dapat digunakan sebagai obat SUMBER (P/M/D) 4
tradisional 2. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk mengakses pelayanan kesehatan. 3 Pemahaman dan kesadaran mengenai kesehatan reproduksi masih kurang. 4. Pemahaman dan kesadaran mengenai kanker serviks masih kurang. 5. PHBS di lingkungan rumah tangga, tempat umum, dan sekolah masih belum maksimal 6. Kegiatan dokter kecil di Sekolah Dasar di belum berjalan secara optimal. 7. Kurangnya pengetahuan siswa-siswi SD tentang pentingnya menabung. 8. Kurangnya pengetahuan masyarakat (Ibuibu PKK) mengenai teknis pemasaran yang tepat untuk produk (bolu dari jepang dan keripik dari bawang) yang mereka hasilkan. 9. Kurangnya minat anak muda dalam mempelajari tari tradisional Bali 10. Tidak ada nya kegiatan bimbingan belajar tambahan untuk siswa siswi SD. 11. Kurangnya minat baca siswa siswi SD sebagai penerus generasi muda. 12. Masih adanya kejadian rabies di Kabupaten Bangli 13. Kurangnya pengendalian dan penanganan dalam masalah kesehatan ternak sapi. 14. Belum adanya taman di depan pura desa Abang M M M M M M,D,D P 5
15. Plang penunjuk jalan desa Abang yang kurang memadai 16. Beberapa warga desa Abang masih belum mempunyai Tempat pembuangan akhir (TPA) sampah, warga desa masih menggunakan kebun di belakang rumah sebagai tempat pembuangan sampah. 17. Ada kawasan yang masih sulit dalam pengadaan air bersih karena sumber air jauh dari permukiman. P Keterangan: P : Perangkat Desa M : Masyarakat D : Dinas Instansi Vertikal atau Stakeholder Tabel 1.3 Prioritas Permasalahan NO PERMASALAHAN ALASAN 1 Masyarakat banyak yang belum mengetahui cara pemanfaatan tanaman obat keluarga (TOGA) yang dapat digunakan sebagai obat tradisional 2 Kurangnya kesadaran masyarakat untuk mengakses pelayanan kesehatan. program ini sangat mungkin dilakukan sebagai program KKN PPM untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pemanfaatan tanaman yang dapat digunakan sebagai obat tradisional memungkinkan dijadikan program KKN PPM. Penyelesaian masalah ini dapat dilakukan dengan upaya pencegahan dan deteksi dini bagi masyarakat. 6
3 Pemahaman dan kesadaran mengenai Kesehatan Reproduksi masih kurang dan tingginya kejadian hamil pada remaja di desa Abnang. 4 Pemahaman dan kesadaran mengenai kanker serviks masih kurang di desa Abang. 5 PHBS di lingkungan rumah tangga, tempat umum dan sekolah masih rendah 6 Kurangnya pengetahuan siswasiswi SD tentang pentingnya menabung. memungkinkan dijadikan program KKN PPM. Penyelesaian masalah ini dapat meningkatkan kesadaran mengenai kesehatan reproduksi dan kualitas hidup remaja di desa Abang. memungkinkan dijadikan program KKN PPM. Penyelesaian masalah ini dapat meningkatkan kesadaran mengenai kanker serviks dan kualitas hidup perempuan di desa Abang. memungkinkan dijadikan program KKN PPM. Penyelesaian masalah ini dapat meningkatkan gaya hidup sehat dan bersih di desa Abang. hal ini memungkinkan dijadikan program KKN PPM melalui dukungan yang diberikan oleh kepala desa, staff desa, pihak SD, dan warga di. Penyelesaian masalah ini dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat dan memperbaiki keadaan ekonomi di masa mendatang 7 Kurangnya pengetahuan masyarakat (Ibu-ibu PKK) Desa Abang mengenai teknis hal ini memungkinkan dijadikan program KKN PPM melalui 7
pemasaran yang tepat untuk produk (bolu dari jepang dan keripik dari bawang) yang mereka hasilkan. 8 Kurangnya minat anak muda dalam mempelajari tari tradisional Bali 9. Tidak ada nya kegiatan bimbingan belajar tambahan untuk siswa siswi SD dukungan yang diberikan oleh kepala desa, staff desa, dan warga di. Penyelesaian masalah ini dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat dan memperbaiki keadaan ekonomi di masa mendatang Belum adanya komunitas tari tradisional yang mengadakan latihan secara rutin. Berdasarkan analisis KUWAT, hal tersebut memungkinkan dijadikan program KKN PPM melalui dukungan yang diberikan oleh kepala desa, staff desa, pihak TK, SD dan warga di Desa Abang. Penyelesaian masalah ini dapat meningkatkan minat anak muda untuk dapat lebih mencintai tradisi daerah Bali khususnya seni tari. hal ini memungkinkan dijadikan program KKN PPM melalui dukungan yang diberikan oleh kepala desa, staff desa, pihak SD, dan warga di. Penyelesaian masalah ini dapat meningkatkan informasi siswa siswi SD khusus nya kelas 5 dan 6 untuk menghadapi dunia pendidikan yang akan datang. 8
10. Kurangnya minat baca siswa siswi SD sebagai penerus generasi muda hal ini memungkinkan dijadikan program KKN PPM melalui dukungan yang diberikan oleh kepala desa, staff desa, pihak SD, dan warga di. Penyelesaian masalah ini dapat meningkatkan minat baca siswa siswi SD sebagai generasi penerus. 11. Masih adanya kejadian rabies di Kabupaten Bangli program ini sangat mungkin dilakukan sebagai program KKN PPM untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengetahuan dalam pencegahan dan penanganan penyakit rabies. 12. Kurangnya pengendalian dan penanganan dalam masalah kesehatan ternak sapi. program ini sangat mungkin dilakukan sebagai program KKN PPM untuk meningkatkan kesehatan hewan ternak sapi di sehingga produksi pangan dapat berjalan secara optimal. 13. Belum adanya taman di depan pura desa Abang program ini sangat mungkin dilakukan sebagai program KKN PPM untuk membantu memperindah halaman di depan 9
pura desa Abang. 14. Kurang memadai dan informatifnya plang penunjuk jalan desa Abang memungkinkan dijadikan program KKN PPM. Penyelesaian masalah ini dapat memperbaiki prasarana fisik yang esensial bagi warga sekitar dan pengunjung. c. Tujuan Kegiatan Adapun tujuan dari diadakannya KKN-PPM Universitas Udayana yang berlokasi di adalah ikut dalam usaha pemberdayaan masyarakat dari segi kualitas pendidikan, kesehatan, dan kewirausahaaan. Tujuan dari kegiatan KKN-PPM ini secara khusus dapat dirinci sebagai berikut: a. Mencapai derajat kesehatan masyarakat yang baik dengan pengetahuan dan pemahaman warga desa mengenai kesehatan reproduksi, kanker serviks, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat serta pelayanan kesehatan untuk masyarakat sehingga dapat turut menopang pembangunan Kabupaten Bangli dari desa pada pilar kesehatan. b. Membentuk dan meningkatkan rasa nasionalisme dan pembentukan karakter anak bangsa melalui pemenuhan pendidikan dasar bagi anak melalui metode bimbingan belajar tambahan, penyuluhan pentingnya menabung, pelatihan tari tradisional, serta perlombaan membaca puisi. c. Meningkatkan penggerakan pembangunan dari sektor ekonomi di desa melalui penyuluhan teknis pemasaran produk ibu-ibu PKK. d. Meningkatkan kualitas lingkungan melalui peningkatan pemahaman akan tata lingkungan pemukiman yang sehat dan indah 10
dengan pemasangan plang penunjuk jaan desa serta pembuatan taman di depan pura desa. e. Meningkatkan pengetahuan masyarakat akan pengendalian penyakit atau vaksinasi ternak besar (sapi) serta pengetahuan mengenai penyakit rabies. d. Manfaat Kegiatan 1. Manfaat Umum Tercapainya peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, dan kewirausahaan dalam usaha pemberdayaan masyarakat dan kualitas sumber daya manusia di melalui berbagai program multi disiplin. 2. Manfaat Khusus Adapun manfaat khusus dapat dijabarkan sebagai berikut: Terwujudnya kesehatan masyarakat yang baik dengan pengetahuan dan pemahaman warga desa mengenai kesehatan reproduksi, kanker serviks, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat serta pelayanan kesehatan untuk masyarakat sehingga dapat turut menopang pembangunan Kabupaten Bangli dari desa pada pilar kesehatan. Terwujudnya rasa nasionalisme dan pembentukan karakter anak bangsa melalui pemenuhan pendidikan dasar bagi anak melalui metode bimbingan belajar tambahan, penyuluhan pentingnya menabung, pelatihan tari tradisional, serta perlombaan membaca puisi. Terwujudnya penggerakan pembangunan dari sektor ekonomi di desa melalui penyuluhan teknis pemasaran produk ibu-ibu PKK. Terwujudnya kualitas lingkungan melalui peningkatan pemahaman akan tata lingkungan pemukiman yang sehat dan indah dengan 11
pemasangan plang penunjuk jaan desa serta pembuatan taman di depan pura desa. Terwujudnya pengetahuan masyarakat akan pengendalian penyakit atau vaksinasi ternak besar (sapi) serta pengetahuan mengenai penyakit rabies. 12