Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM :

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II PROFIL PERUSAHAAN/ INSTANSI. A. Sejarah Singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 09 tahun 1996 tentang Peleburan

BAB II GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat PT Perkebunan Nusantara IV

BAB II PROFIL PT.PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN. A. Sejarah Ringkas PT.Pekebunan Nusantara IV Medan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) A. Sejarah Singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. (BUMN) yang bergerak pada bidang usaha agroindustri. PT. Perkebunan

BAB I PENDAHULUAN. perkebunan terluas dan penghasil kelapa sawit terbesar di Indonesia.Secara umum kondisi

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara IV ( Perusahaan) (dahulu PT Perkebunan

BAB II PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV. PTPerkebunan Nusantara IV Medan disingkat PTPN IV Medan didirikan

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) A. Sejarah singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VI, Perusahaan

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN. PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) merupakan Badan Usaha

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II PT.PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN. Sumatera Utara memiliki sejarah panjang sejak zaman Belanda.

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN. Negara bidang perkebunan yang berkedudukan di Medan, Provinsi Sumatera

BAB I PENDAHULUAN. tanpa badan hukum, yang menggunakan atau mempekerjakan karyawan/pekerja

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN. Utara.Pada umumnya perusahaan-perusahaan perkebunan di Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II. Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan VI, Perusahaan Perseroan. Perkebunan VIII menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Pembentukan perusahaan ini mempunyai lintasan sejarah yang diawali dengan

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) Negara. Setiap perusahaan mempunyai sejarah masing-masing. Sejarah

BAB II PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN. yang memiliki dua komoditi yaitu kelapa sawit dan teh.

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II PROFIL PT. PRIMA MEDICAL NUSANTARA (RUMAH SAKIT PABATU PTPN IV) A. Sejarah PT. Prima Medical Nusantara (Rumah Sakit Pabatu PTPN IV)

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. (BUMN) yang bergerak pada bidang usaha agroindustri PT Perkebunan Nusantara

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II (PERSERO) Tanjung Morawa Deli Serdang- Sumatera Utara - Indonesia

PENDAHULUAN. agar mampu bersaing dalam pasar bebas yang kuncinya adalah efisiensi, PT Perkebunan Nusantara (PTPN). Selain efisiensi secara finansial,

BAB II PROFIL PERUSAHAAN ATAU INSTANSI

BAB II PROFIL PTPN IV BAH BIRUNG ULU PEMATANG SIANTAR. A. Sejarah Ringkas PTPN IV Bah Birung Ulu Pematang Siantar

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara III (Persero) merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha

BAB I PENDAHULUAN. dan biaya. Dengan mengelompokkan unsur-unsur pendapatan dan biaya, akan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Unsur-unsur yang menjadi bagian pembentuk laba adalah pendapatan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. penggabungan kebun-kebun yang berada diwilayah Sumatra Utara dan Akte

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. bidang usaha agroindustri PT. Perkebunan Nusantara IV mengusahakan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III MEDAN. PT Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III (Persero), merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan sektor terbesar yang mendorong

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) A. Sejarah singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)

BAB II PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN. A. Sejarah singkat PT Perkebunan Nusantara IV Medan

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)

2. Pedoman Perilaku (Code of Conduct) PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) tanggal 27 Juni 2006.

PENGARUH HARGA JUAL PRODUK TERHADAP MARJIN KOTOR (GROSS MARGIN) PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV

BAB II PROFIL PT. KHARISMA PEMASARAN BERSAMA NUSANTARA (KPBN) CABANG MEDAN

Tabel 1.4. Klasifikasi Penduduk Berdasarkan Agama di Nagori/Kelurahan Bah Jambi Tahun 1990

BAB II PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) KEBUN SAWIT LANGKAT

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, tetapi berasal dari Afrika Barat. Invasi kelapa sawit pertama

BAB II PROFIL PT. KHARISMA PEMASARAN BERSAMA NUSANTARA (KPBN) CABANG MEDAN. Indonesia terutama di Pulau Sumatera dan Jawa. Tetapi pengelolaannya

BAB II. Negara (BUMN) yang bergerak pada bidang usaha agroindustri. PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) mengusahakan perkebunan dan

BAB II PROFIL PT. KPBN CABANG MEDAN. s/d XIV dibentuk berdasarkan hasil kesepakatan bersama Direksi PN/PTP

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. manusia di muka bumi. Sepanjang hidupnya manusia telah menggabungkan diri

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB II PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN

BAB II PT. PERKEBUNAN SUMATERA UTARA

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV. Peraturan Pemerintah Nomor 09 tahun 1996 tentang peleburan kebun-kebun

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PT IRA WIDYA UTAMA MEDAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) didirikan berdasarkan Peraturan

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Makmur didirikan pada tanggal 27 Mei 1996, dikantor Notaris Robert

BAB I PENDAHULUAN. Umumnya perusahaan didirikan dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan.

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN. PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Holding merupakan Badan Usaha Milik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara III merupakan salah satu dari 14 Badan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Sejarah PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) penataan kembali (Restrukturisasi / Konsolidasi) BUMN Sub Sektor

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. merupakan cikal bakal berdirinya Kebun/Unit PT. Perkebunan Nusantara V

BAB 1 PENDAHULUAN. alam seperti kelapa sawit, karet dan teh memerlukan penanganan yang professional

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN PT. PEMBANGUNAN PRASARANA SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. terutama dengan adanya globalisasi bisnis, yang semakin mempermudah transaksi

BAB III METODE PENELITIAN. Sumatera Utara dalam pendistribusian CPO selain menggunakan jasa transportasi mobil

BAB II PROFIL PT. KHARISMA PEMASARAN BERSAMA NUSANTARA (PT.KPBN) CABANG MEDAN

BAB II PROFIL PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III MEDAN. No. 2 Medan. PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) selanjutnya disebut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KEADAAN UMUM Sejarah

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

6. Mengangkat dan memberhentikan seorang Sekretaris Perseroan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II PROFIL INSTANSI / LEMBAGA. 1. Sejarah Ringkas PT. Perkebunan Nusantara III Medan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. beradaptasi, agar bisa bertahan dan tetap berkembang. Oleh karena itu perusahaan harus memperhatikan sumber daya manusia yang ada

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. beroperasi di Asia, Eropa Timur, dan Afrika. PT. Citra Riau Sarana II adalah

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 09 tahun 1996 tentang Peleburan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara III Medan, berlokasi di Jl. Sei Batanghari No.2

KEADAAN UMUM Sejarah Pusat Penelitian Kelapa Sawit

LEMBARAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA KOMISARIS DAN DIREKSI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II (Persero) NOMOR : II.0/Kpts/06/XI/2010 TENTANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

KEADAAN UMUM Sejarah Berdirinya Pusat Penelitian Kelapa Sawit

BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI. A. Gambaran Umum Sejarah PT PERKEBUNAN NUSANTARA III

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Jurusan Akuntansi NPM : 00057058 BAB IV DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan. Sejarah Singkat PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara bidang perkebunan yang berkedudukan di Sumatera Utara. Pada umumnya perusahaan-perusahaan perkebunan di Sumatera Utara mempunyai sejarah panjang sejak zaman Belanda. Seperti diketahui pada awalnya keberadaaan perkebunan ini adalah milik Maskapai Belanda yang dinasionalisasi sekitar tahun 959 yang selanjutnya mengalami perubahan organisasi beberapa kali sebelum menjadi PT Perkebunan Nusantara IV (Persero). Secara kronologis riwayat PT Perkebunan Nusantara IV (Persero), dapat disajikan sebagai berikut: a. Tahun 958, Tahap Nasionalisasi Perusahaan-perusahaan swasta asing (Belanda) seperti HVA dan RCMA dinasionalisasikan oleh Pemerintah RI dan kemudian dilebur menjadi perusahaan milik pemerintah atas dasar Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 959. b. Tahun 967, Tahap Regrouping I Pengaruh Pendapatan dan Biaya Terhadap Laba Operasi Pada PT.Perkebunan Nusantara IV ( Persero ) Medan 50

Jurusan Akuntansi NPM : 00057058 5 Pada tahun 967-968 selanjutnya pemerintah melakukan regrouping menjadi Perusahaan Perkebunan Negara (PPN) Aneka Tanaman, PPN Karet dan PPN Serat. c. Tahun 968, Tahap Perubahan menjadi Perusahaan Negara Perkebunan (PNP) Dengan Kepres No. 44 tahun 968, Perusahaan Perkebunan Negara (PPN) yang ada di Sumut dan Aceh di regrouping ulang menjadi PNP I s.d I. d. Tahun 97, Tahap Perubahan menjadi Perusahaan Perseroan Dengan dasar Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 97, Perusahaan Negara Perkebunan (PNP) dialihkan menjadi Perusahaan Terbatas dengan nama resmi PT Perkebunan I s.d I (Persero) e. Tahun 996, Tahap Peleburan menjadi PTPN Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. Tahun 996 tanggal 4 Februari 996, semua PTP yang ada di Indonesia di regrouping kembali dan dilebur menjadi PTPN I s.d IV. PT. Perkebunan Nusantara IV merupakan hasil peleburan dari 3 (tiga) perusahaan perseroan, yaitu PT Perkebunan VI, PT Perkebunan VII, dan PT Perkebunan VIII yang berada di wilayah Sumatera Utara. Sedangkan proyek pengembangan PTP VI, PTP VII dan PTP VIII yang ada di luar sumut diserahkan kepada PTPN yang dibentuk di masing-masing propinsi. PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) didirikan di Bah Jambi, Simalungun, Sumatera Utara berdasarkan Akta Pendirian No.37 tanggal Maret 996 dari Harun Kamil, S.H., Notaris di Jakarta dan telah mendapat pengesahan Menteri

Jurusan Akuntansi NPM : 00057058 5 Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C- 833.HT.0.0.Thn.96 tanggal 8 Agustus 996 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 8 tanggal 8 Oktober 996, Tambahan No. 8675/996, serta telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Tingkat I Sumatera Utara c.q. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Simalungun No.00/BH/05/VIII/0 tanggal 3 Agustus 00. Anggaran dasar perusahaan telah diubah berdasarkan Akta No. 8 dari Notaris Sri Rahayu H. Prasetio, SH. Tanggal 6 September 00, tetang tempat kedudukan Kantor Pusat (dari Bah Jambi Simalungun ke Medan) dan Modal Dasar Perusahaan (dari 45.000 lembar saham prioritas dan 550.000 lembar saham biasa yang ditempatkan dan disetor penuh menjadi 975.000 lembar saham). Akta perubahan anggaran dasar ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C- 065.HT.0.04.TH.00 tanggal 3 Oktober 00. PT. Perkebunan Nusantara IV mengelola 3 (tiga) budidaya perkebunan yang berupa tanaman kelapa sawit, kakao dan teh yang dilengkapi dengan sarana pengolahannya berupa pabrik kelapa sawit, pabrik pengeringan biji kakao dan pabrik teh serta industri hilir (pabrik pengolahan minyak sawit dan pabrik pengolahan inti sawit). Kegiatan usaha perusahaan tersebut terletak di atas lahan seluas + 5 ribu Ha, yang tersebar di 8 (delapan) Kabupaten Daerah Tingkat II yaitu Kabupaten

Jurusan Akuntansi NPM : 00057058 53 Simalungun, Deli Serdang, Asahan, Labuhan Batu, Langkat, Toba Samosir, Tapanuli Selatan dan Kota Madya Medan.. Struktur Organisasi Sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, Perseroan diurus oleh Direktur di bawah pengawasan Komisaris. Anggota Direksi diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan Anggaran Komisaris diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun. Tugas dan wewenang Direksi dan Komisaris diatur dalam pasal dan 6 dari anggaran dasar Perseroan. Penetapan Komisaris Utama berdasarkan SK Mentri Negara BUMN RI Nomor : KEP-07/M-BUMN/00 tanggal 3 Oktober 00 tentang penggantian Komisaris Utama Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV, sedangkan anggota Komisaris berdasarkan SK Mentri Negara Pendayagunaan BUMN RI Nomor : KEP-56/M-PBMUN/999 tanggal 6 April 999 tentang Pemberhentian Dan Pengangkatan Angota-anggota Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV. Adapun susunan anggota Komisaris, adalah : Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris : Prof. Dr. Ir. Lutfi Ibrahim Nasution : Ir. M. Badrun : Drs. Indomen Saragih, MA : Dr. Ir. Ato Suprapto, MSc. : Mayjen. TNI (Purn) Oetomo S

Jurusan Akuntansi NPM : 00057058 54 Berdasarkan SK Mentri Badan Usaha Milik Negara RI No. : KEP-4/M- MBU/003 tanggal 5 Juni 003 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-anggota Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV, ditetapkan susunan Anggota Komisaris Perusahaan yang baru yaitu: Komisaris Komisaris Utama : Prof. Dr. Ir. Lutfi Ibrahim Nasution Komisaris : Drs. Djoened Ahmad, SH Komisaris : H. Leo Djamaria D. Komisaris : Hebron Sinaga, SH Komisaris : Djamin Purba Penetapan Anggota-anggota Direksi berdasarkan SK Mentri Keuangan RI Nomor : 4/KMK.05/00 tanggal 30 April 00 tentang Pemberhentian Dan Pengangkatan Anggota-anggota Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV. Adapun susunan anggota Direksi, adalah : Direksi Direksi Utama Direksi Keuangan Direksi Produksi Direksi SDM & Umum Direksi Pemasaran : Ir. H. Sugiat : Drs. Kimmer Damanik : Ir. H. Soehardjo : Ir. H. Amin Siregar : Ir. V.H.S. Limbong Berdasarkan SK Mentri Badan Usaha Milik Negara RI No. : KEP- 46/MBU/003 tanggal 9 Juni 003 tentang Pemberhentian Dan Pengangkatan Anggota-anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV, ditetapkan susunan Anggota Direksi Perusahaan yang baru, yaitu : Direksi Direksi Utama Direksi Produksi Direksi SDM & Umum Direksi Pemasaran : Ir. Dahlan Harahap : Ir. Balaman Tarigan, MM : H. Rusdi Lubis, SH : Washington Sipayung

Jurusan Akuntansi NPM : 00057058 55 Sedangkan posisi Direktur Keuangan (Drs. Kimmer Damanik) tetap berdasarkan SK Menteri Keuangan RI Nomor : 4/KMK.05/00 tanggal 30 April 00. Dalam melaksanakan kegiatan/opersional perusahaan manajemen menetapkan beberapa direktorat (berdasarkan SK Direksi Nomor 04.3/Kpts/53/VIII/00 tanggal 3 Agustus 00 tentang Pedoman Organisasi PT Perkebunan Nusantara IV (Persero), masing-masing sebagai berikut : a. Direktur Produksi membawahi bidang tugas ; Tanaman, Pengolahan, Teknik, Pengkajian dan Pengembangan. b. Direktur Pemasaran membawahi bidang tugas ; Pemasaran hasil dan Administrasi pemasaran hasil. c. Direktur Keuangan membawahi bidang tugas ; Keuangan, Akuntansi, Pengadaan dan Pengolahan Data Elektronik. d. Direktur SDM & Umum membawahi bidang tugas ; Sekretaris Perusahaan, Sumber Daya Manusia (SDM), Umum, dan Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi/Kemitraan dan Bina Lingkungan. e. Diluar bidang tugas dimasing-masing direktorat, ditambah lagi dengan bidang tugas Satuan Pengawas Intern (SPI) yang langsung bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Seluruh bidang tugas tersebut dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang berkedudukan di Kantor Direksi. Untuk melakukan fungsi pembinaan dan pengendalian, seluruh Kebun/Unit dibagi dalam 3 (tiga) daerah kerja yang dibawahi oleh Kooerdinator Daerah Kerja

Jurusan Akuntansi NPM : 00057058 56 yang bertanggung jawab kepada Direksi. Hal ini dimaksaudkan untuk kelancaran dan kemudahan, komunikasi serta koordinasi, daerah kerja dimaksud adalah : a. Daerah kerja Utara dan Barat (UBA) yang terdiri atas Kebun Dolok Lihir, Lars, Pabatu, Adolina, Sawit Langkat, Dolok Sinumbah, Mayang dan Bukit Lima serta Unit Pabrik Mesin Tenera Dolok lihir, Pabrik Minyak Nabati Belawan dan Unit Rumah Sakit Laras, Pabatu dan Balimbingan. b. Daerah kerja Selatan dan Timur (SEBA) yang terdiri dari Kebun Bah Jambi, Marihat, Balimbing, Tonduhan, Sei Kopas, Pasir Mandoge, Bah Birung Ulu, Sidamanik, bah Butong, Tobasari, Marjandi dan Sibosur. c. Daerah kerja Selatan dan Timur (SETI) yang terdiri atas Kebun Gunung Bayu, Tanah Itam Ulu, Tinjowan Sawit-I, Tinjowan Sawit-II, Tinjowan Kakao, Air Batu, Pulu Raja, Berangir, Ajamu-I, Ajamu-II dan Sosa, serta Unit Pabrik Kelapa Sawit Sosa dan Unit Sosa Plasma (dalam tahap pembangunan). Untuk pelaksana tugas di masing-masing Kebun dan Unit dipimpin oleh seorang administrasi/kepala unit. Tugas dan wewenang koordinator daerah kerja adalah: a. Tugas-tugas: ) Melakukan koordinasi kegiatan operasi kebun/unit yang berada di bawah koordinasinya, dengan berpedoman kepada rencana kerja operasional yang telah disetujui direksi.

Jurusan Akuntansi NPM : 00057058 57 ) Melakukan koordinasi dalam penyusunan RKAP dan rencana kerja operasional kebun/unit yang berada di bawah koordinasinya, dengan berpedoman kepada kebijakan yang ditetapkan direksi. 3) Membantu dan atau mewakili direksi dalam melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah dan instansi terkait untuk kelancaran terselenggaranya tugas/pekerjaan perusahaan di daerah. b. Wewenang: ) Melakukan penilaian, antara lain mengenai norma dan standar kerja yang diberlakukan di kebun/unit yang berada di bawah koordinasinya serta mengajukan usul penyempurnaannya. ) Menyarankan kepada direksi untuk mengatasi hal-hal yang perlu segera ditindaklanjuti guna kelancaran operasi kebun/unit di daerah kerjanya dengan segera. 3) Melakukan konsultasi dengan Direksi beserta perangkat Direksi lainnya untuk kelancaran tugas koordinasi. Dalam melaksanakan kegiatan/opersional perusahaan, manajemen menetapkan Surat Keputusan Direksi Nomor 04.3/Kpts/43/VIII/003 tanggal 7 Agustus 003 tentang Pedoman Organisasi Dan Penetapan Kedudukan Kantor Pusat PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) dengan Surat Edaran No. 04./SE/33/I/003 tentang Pelaksanaan Restrukturisasi dan Perubahan Pedoman Organisasi PTPN IV, dimana manajemen melakukan Restrukturisasi Pengelolaan Usaha Perusahaan dengan mengelompokkan Unit Usaha

Jurusan Akuntansi NPM : 00057058 58 (Kebun/Unit) dalam 6 Grup Unit Usaha (GUU) dan Unit Perbengkelan serta membubarkan keberadaan Koordinator Daerah Kerja UBA, SETI dan SEBA. Dengan Restrukturisasi dan Perubahan Pedoman Organisasi, sebutan Kantor Direksi PTP Nusantara IV (Persero) berubah menjadi Kantor Pusat PTP Nusantara IV (Persero) berubah menjadi Kantor Pusat PTP Nusantara IV (Persero) dan berkedudukan di Jalan RA. Kartini No. 3 Medan, sehingga semua kegiatan dan pengelolaan bagian juga berada di Medan. SK/SE tersebut juga menetapkan perampingan organisasi tingkat Bagian di Kantor Pusat dari 6 Bagian menjadi 3 Bagian, masing-masing sebagai berikut: a. Direktur Produksi membawahi bidang tugas Bagian ; Tanaman, Teknik, pengelolaan, dan Perencanaan, pengkajian dan Pengembangan. b. Direktur Pemasaran membawahi bidang tugas Bagian ; Pemasaran dan Pengadaan. c. Direktur Keuangan membawahi bidang tugas bagian ; Keuangsan dan Akuntansi. d. Direktur SDM & Umum membawahi bidang tugas Bagian ; Sumber Daya Manusia (SDM), Umum, dan Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi/Kemitraan dan Bina Lingkungan (PUKK/KBL). e. Diluar bidang tugas dimasing-masing direktorat, ditambah lagi dengan bidang Sekertaris Perusahaan (Corporate Secretary) dan Satuan Pengawasan Intrn (SPI) yang langsung bertanggungjawab kepada Direktur Utama.

Jurusan Akuntansi NPM : 00057058 59 Seluruh bidang tugas trersebut dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang berkedudukan di Kantor Pusat. Tugas Utama, Wewenng dan Tanggungjawab Kepala Bagian adalah : a. Tugas Utama : Membantu dan memberikan saran/pemikiran kepada Direksi dlam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dan bidangnya. Tugas Utama Khusus untuk Bagian Sekertaris Perusahaan (Corporate Secretary) : Membantu dan memberikan saran/pemikiran kepada Direksi (Direktur Utama) dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen di bidang sekretariat, aspek legal (corporate law) dan kepatuhan (Compliance), aspek manajemen hubungan investor, aspek komunikasi perusahaan (Corporate Communication), hubungan masyarakat dan protokoler. Tugas utama Khusus Untuk Bagian Satuan Pengawasan Intrn : Membantu dan memberikan saran/pemikiran kepada Direksi (Direktur Utama) dalam melaksanakan fungsi-fungsi pengawasan perusahaan di bidang penggunaan sumber daya operasional serta sistem dan prosedur unruk menciptakan efektivitas dan efisiensi perusahaan. b. Wewenang : ) Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan operasional dibidangnya. ) Mengambil keputusan yang berhubungan dengan tugas utamanya, yang tidak menyimpang dari kebijakan perusahaan.

Jurusan Akuntansi NPM : 00057058 60 3) Melakukan penilaian, mengusulkan : promosi, mutasi, pengiriman pelatihan intern maupun ekstern, dan tindakan disiplin bagi jajaran dibagiannya. 4) Menggunakan sumber daa di bagiannya sesuai dengan kegiatan dan anggaran yang telah ditetapkan dalam RKAP. Disamping wewang tersebut, Bagian Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) mempunyai wewenang lainnya yaitu : Menjawab pertanyaan investor, stakeholder, dan Bapepam tentang kebijakan dn kinerja perusahaan. Demikian juga halnya dengan Bagian Satuan Pengawasan Intrn wewenang lainnya yaitu : Melakukan pemeriksaan terhadap kegiatan operasional, sistem dan prosedur disemua unit kerja perusahaan dan memberi pendapat dan pertimbangan berdasarkan kesimpulan hasil pemeriksaan dalam bentuk Laporan Hasil Pemeriksaan kepada Direktur Utama. c. Tanggungjawab : ) Bertanggungjawab kepada Direksi yang membawahi bidangnya. ) Bertanggungjawab atas efektivitas dan efisiensi tugas Bagiannya. 3) Bertanggungjawab terhadap penggunaan sumber daya di Bagiannya. Untuk melakukan fungsi pembinaan dan pengendalian atas pengelolaan Unit Usaha, seluruh Unit Usaha dibagi dalam 6 (enam) Grup Unit Usaha yang dibawahi oleh Manajer Grup yang bertangguungjawab kepada Direksi. Hal ini dimaksudkan untuk mencapai dan meningkatkan kinerja masing-masing Unit Usaha dalam

Jurusan Akuntansi NPM : 00057058 6 kesatuan tujuan Grup Unit Usaha secara efektif dan efisien, Grup Unit Usaha dimaksud adalah : a. Grup Unit Usaha-I (GU-I) yang terdiri atas Unit Usaha ; Bah Jambi, Balimbingan, Tonduhan, Pasir Mandoge, Sei Kopas, Dolok Sinumbah dan Marihat (termasuk tanaman kelapa sawit dari Unit Usaha Bah Birung Ulu). b. Grup Unit Usaha-II (GU-II) yang terdiri atas Unit Usaha; Gunung Bayu, Mayang, Bukit Lima, Dolok Ilir, Laras dan Tanah Itam Ulu. c. Grup Unit Usaha-III (GU-III) yang terdiri atas Unit Usaha; Pabatu, Adolina, Air Batu, Tinjowan Sawit-I, Tinjowan Sawit-II, Tinjowan Kakao dan Sawit Langkat. d. Grup Unit Usaha-IV (GU-IV) yang terdiri atas Unit Usaha; Pulu Raja, Berangir, Ajamu-I, Ajamu-II, Sosa dan PKS Sosa. e. Grup Unit Usaha-V (GU-V) yang terdiri atas Unit Usaha; Marjandi, Bah Butong, Sidamanik, Tobasari, Sibosur, dan Bah Birung Ulu. f. Grup Unit Usaha-VI (GU-VI) yang merupakan GUU Rumah Sakit dan terdiri atas Unit Usaha Rumah Sakit; Laras, Pabatu dan Balimbingan. Untuk pelaksanaan tugas di masing-masing unit usaha dipimpin oleh seorang manajer unit. Tugas utama, wewenang dan tangung jawab manajer unit grup unit usaha, antara lain: a. Tugas Utama

Jurusan Akuntansi NPM : 00057058 6 ) Memimpin grup unit usaha untuk mencapai kinerja (hasil usaha) secara efektif dan efisien sesuai dengan sasaran dan kebijakan yang digariskan oleh direksi. ) Mengkoordinir, membina, serta mengendalikan unit usaha yang ada di dalam grupnya untuk mencapai kinerja masing-masing unit usaha dalam kesatuan tujuan grup unit usaha secara efektif dan efisien. b. Wewenang ) Melakukan pengawasan dan memberikan koreksi terhadap kegiatan operasional ke unit-unit usaha dalam rangka pencapaian sasaran unit usaha/grup. ) Memberikan keputusan dalam rangka efektivitas kepemimpinan dan pelaksanaan tugas di grup unit usaha, yang sejalan dengan kebijakan direksi dan atau pencapaian sasaran kinerja grup unit usaha. 3) Menilai kinerja manajer dan karyawan grup unit usaha. 4) Menetapkan kebijakan dalam rangka efektivitas pencapaian sasaran unit usaha dan grup yang tidak bertentangan dengan kebijakan direksi. c. Tanggung Jawab ) Bertanggung jawab kepada direksi ) Bertanggung jawab terhadap pencapaian sasaran grup unit usaha 3) Bertanggung jawab terhadap terciptanya kerjasama, keserasian, keselarasan, dan keharmonisan diantara unit usaha di dalam grupnya.

Jurusan Akuntansi NPM : 00057058 63 4) Bertanggung jawab terhadap penggunaan sumber daya dalam kesatuan unit usaha di dalam grupnya. Pabrik Mesin Tenera (PMT) Dolok Ilir, tidak termasuk dalam kelompok salah satu grup unit usaha dan ditetapkan sebagai unit usaha perbengkelan tersendiri yang merupakan unit jasa pelayanan keteknikan/perbengkelan bagi unitunit usaha di lingkup PTP Nusantara IV yang pengelolaannya berada di bawah/ bertanggung jawab kepada direksi. Pabrik Minyak Nabati Belawan sebagai unit usaha fraksionasi minyak sawit, berdasarkan persetujuan pemegang saham dalam RPUPS pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 003 PTP Nusantara IV (Persero) pada tanggal 07 Januari 003, akan dilepas dan digabungkan ke PT Pamina Adolina sebagai anak perusahaan PTP Nusantara IV (Persero) dan saat ini sedang dalam proses penyelesaian. 3. Laba Rugi PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Laba/rugi operasi pada PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) berasal dari penjualan bersih dikurangi harga pokok penjualan dan beban-beban operasi. Laba pada perusahaan ini dapat dilihat jelas pada laporan laba rugi, di mana dari angkaangka ini akan terlihat dengan jelas berapa besar pendapatan operasi yang didapat perusahaan dan seberapa besar biaya operasi yang dikeluarkan oleh perusahaan pada tahun-tahun tersebut, yang kemudian akan dapat diperbandingkan berapa

Jurusan Akuntansi NPM : 00057058 64 besar laba yang diperoleh perusahaan tersebut. Adapun laba yang diperoleh adalah hasil dari pendapatan operasi dikurangi dengan biaya operasi. Berikut ini adalah daftar laba/rugi PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) dari tahun 996 sampai dengan tahun 004.

Jurusan Akuntansi NPM : 00057058 65 B. Pembahasan

Jurusan Akuntansi NPM : 00057058. Analisa Pendapatan PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) 66 Pendapatan operasi dikatakan sebagai penerimaan dari aktivitas operasionl perusahaan, jadi untuk melihat sampai mana pendapatan operasi perusahaan dapat dijelaskan pada tabel berikut. Pada Tabel IV- menjelaskan pertumbuhan pendapatan operasi PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) berdasarkan tahun 996 s/d 004. Tabel IV- PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Pertumbuhan Pendapatan Operasi tahun 996 s/d 004 Tahun Pendapatan Operasi (Rp) Pertumbuhan (%) 996 460.39.45.3-997 697.089.89.37 5,4 998.49.66..54 4,3 999.75.84.74.659-4,57 000.48.39.757.54,99 00.443.075.67.879,05 00.775.870.770. 3,06 003.074.39.633.9 6,8 004.49.75.59.000 3,6 Jumlah.796.080.964.38 07,49 Rata-rata.4.786.773.804 3,05 Sumber: Laporan Laba/Rugi PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)

Jurusan Akuntansi NPM : 00057058 Gambar IV-3 67 PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Pertumbuhan Pendapatan Operasi tahun 996 s/d 004 40,00 0,00 00,00 4,3 80,00 60,00 40,00 5,4 0,00 0,00,99,05 3,06 6,8 3,6-0,00-40,00 997 998 999-4,57 000 00 00 003 004 Sumber: data diolah Berdasarkan Tabel IV- dan Gambar IV-3 di atas, diketahui bahwa pendapatan operasi PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) dari tahun 996 s/d 004 terus mengalami peningkatan dan penurunan (berfluktuasi), hal tersebut disebabkan karena aktivitas operasional tidak stabil yang bersumber dari produksi di perusahaan. Jika dilihat pada persentase pertumbuhan pendapatan tentunya juga cendrung mengalami kenaikan. Di mana pertumbuhan pendapatan yang paling tinggi terjadi pada tahun 997, yaitu sebesar 4,3%. Sedangkan pertumbuhan yang paling rendah terjadi pada tahun 999, yaitu sebesar -4,57%. Secara keseluruhan jumlah pendapatan PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) selama kurun waktu sembilan tahun dari tahun 996 s/d 004 sebesar Rp

Jurusan Akuntansi NPM : 00057058 68.796.080.964.38 dengan tingkat pertumbuhan 07,49%. Sedangkan rata-rata pendapatan selama lima tahun sebesar Rp.4.786.773.804 dengan rata-rata pertumbuhan 3.05%.. Analisa Biaya PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Biaya operasi dikatakan sebagai Pengeluaran dari aktivitas operasional perushaan, jadi untukmelihat sampai sejauhmana biaya operasi perusahaan dapat dijelaskan pada tabel berikut. Pada Tabel IV-3 menjelaskan pertumbuhan biaya operai PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Berdasarkan Tahun 996 s/d 004. Tabel IV-3 PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Pertumbuhan Biaya Operasi tahun 996 s/d 004 Tahun Biaya Operasi (Rp) Pertumbuhan (%) 996 43.07.747.344-997 6.605.336.336 70,7 998 59.39.563.344 36,63 999 6.69.38.048 64,56 000 45.50.45.50-6,45 00 6.370.8.893-7,70 00 358.049.550.965 58,7 003 46.89..96 6,4 004 458.995.04.000 0, Jumlah.86.66.80.4 34,45 Rata-rata 54.073.534.490 4,8 Sumber: Laporan Laba/Rugi PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)

Jurusan Akuntansi NPM : 00057058 Gambar IV-4 69 PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Pertumbuhan Biaya Operasi tahun 996 s/d 004 80,00 60,00 70,7 40,00 0,00 00,00 80,00 60,00 64,56 58,7 40,00 0,00 0,00-0,00 997 998 36,63 999 000-6,45-7,70 00 00 003 6,4 004 0, Sumber: data diolah Berdasarkan tabel IV-3 dan gambar IV-4 di atas, diketahui bahwa biaya operasi PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) dari tahun996 s/d 004 terus mengalami peningkatan dan penurunan (berfluktuasi), hal tersebut disebabkan karena aktivitas operasional perusahaan. Jika dilihat pada persentase pertumbuhan pendapatan tentunya juga cendrung mengalami kenaikan pertumbuhan biaya paling tinggi terjadi pada tahun 996 sebesar 70,7%. Sedangkan pertumbuhan yang paling rendah terjadi pada tahun 00 sebesar -7,70 %. Secara keseluruhan jumlah biaya PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) selama kurun waktu sembilan tahun dari tahun 996 s/d 004 sebesar Rp.86.66.80.4 dengan tingkat pertumbuhan 34,45%. dengan rata-rata biaya

Jurusan Akuntansi NPM : 00057058 70 selama setiap tahunnya Rp 54.073.534.490 dengan rata-rata pertumbuhan 4,8%. 3. Analisa Laba PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Laba perusahaan adalah laba yang tercipta dari adanya selisih pendapatan operasi dengan biaya-biaya operasi, atau dikatakan di sini laba perusahan adalah laba murni sebelum dipotong dengan pajak penghasiln atau laba kotor. Tabel IV-4 berikut menjelaskan pertumbuhan laba operasi PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Berdasarkan Tahun 996 s/d 004. Tabel IV-4 PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Pertumbuhan Laba Operasi tahun 996 s/d 004 Tahun Laba Operasi (Rp) Pertumbuhan (%) 996 7.707.63.34-997 38.56.754.535 38,94 998 79.673.339.66 3,7 999 0.805.840.7-73,4 000 09.967.650. -0,40 00 58.50.348.756-4,5 00 36.607.48.538 49,7 003 79.559.397.709-4, 004 58.06.90.000 43,80 Jumlah.456.599.65.735 4,86 Rata-rata 7.955.56.97 30,3 Sumber: Laporan Laba/Rugi PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)

Jurusan Akuntansi NPM : 00057058 Gambar IV-5 7 PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Pertumbuhan Laba Operasi tahun 996 s/d 004 50,00 00,00 3,7 50,00 00,00 50,00 38,94 49,7 43,80 0,00-50,00-00,00 997 998 999 000-73,4-0,40 00-4,5 00 003-4, 004 Sumber: data diolah Berdasarkan Tabel IV-4 dan Gambar IV-5 di atas, diketahui bahwa laba operasi PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) dari tahun996 s/d 004 cendrung mengalami fluktuasi (naik turun), hal tersebut karena adanya peningkatan dan penurunan laba operasi dari tahun ke tahun yang disebabkan perbedaan biaya dan pendapatan yang tidak sesuai. Jika dilihat pada persentase laba operasi PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) tentunya juga mengalami fluktuasi. Di mana pertumbuhan laba yang paling tinggi terjadi pada tahun 998 sebesar 3,7%. Sedangkan penurunan laba paling rendah terjadi pada tahun 999 sebesar -73,4. Secara keseluruhan jumlah laba operasi selama kurun waktu sembilan tahun dari tahun 996 s/d 004 sebesar Rp.456.599.65.735 dengan tingkat pertumbuhan 4,86%. Sedangkan rata-rata

Jurusan Akuntansi NPM : 00057058 7 laba operasi selama kurun waktu sembilan tahun sebesar Rp 7.955.56.97 dengan rata-rata pertumbuhan 30,3%. 4. Analisa Pengaruh Pendapatan Terhadap Laba PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Untuk melihat pengaruh pendapatan operasi dan biaya operasi terhadap laba PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) dapat dilihat dari perbandingan pertumbuhan antara realisasi pendapatan dan realisasi laba operasi dan juga pertumbuhannya, perbandingan tersebut akan menggambarkan secara jelas pengaruh pendapatan operasi jika dikaitkan dengan laba perusahaan. Untuk dapat melihat gambaran secara jelas dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel IV-5 PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Perbandingan Pertumbuhan Pendapatan dan Laba Operasi tahun 996 s/d 004 Tahun Pendapatan Laba Operasi (%) Operasi (Rp) (Rp) (%) 996 460.39.45.3-7.707.63.34-997 697.089.89.37 5,4 38.56.754.535 38,94 998.49.66..54 4,3 79.673.339.66 3,7 999.75.84.74.659-4,57 0.805.840.7-73,4 000.48.39.757.54,99 09.967.650. -0,40 00.443.075.67.879,05 58.50.348.756-4,5 00.775.870.770. 3,06 36.607.48.538 49,7 003.074.39.633.9 6,8 79.559.397.709-4, 004.49.75.59.000 3,6 58.06.90.000 43,80 Jumlah.796.080.964.38 07,49.456.599.65.735 4,86 Ratarata.4.786.773.804 3,05 7.955.56.97 30,3

Jurusan Akuntansi NPM : 00057058 Sumber: data diolah 73 Berdasarkan Tabel IV-5 di atas menjelaskan perbandingan pertumbuhan pendapatan terhadap laba operasi PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) tahun 996 s/d 004. Berdasarkan tabel tersebut, pendapatan operasi cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun sedangkan untuk laba operasi cenderung mengalami fluktuasi (naik-turun). Perbandingan tersebut dapat diketahui di mana pada tahun 998 pendapatan operasi mengalami peningktan hanya sebesar 4,3% sedangkan laba operasi meningkat jauh lebih tinggi yaitu sebesar 3,7% kemudian pada tahun 00 pendapatan operasi juga mengalami peningkatan sebesar,05% sedangkan laba operasi mengalami penurunan yang cukup besar yaitu sebesar -4,5%. Terjadinya ketidakseimbangan pertumbuhan antara pendapatan dan laba perusahaan ini disebabkan karena pada tahun-tahun tersebut yaitu tahun 998 dan 003 adanya peningkatan biaya operasi. Hal ini merupakan indikasi adanya inefisiensi penggunaan kinerja manajer operasi, di mana seharusnya peningkatan pendapatan operasi diikuti atau berbanding lurus terhadap peningkatan laba perusahaan. Jadi untuk tahun 998 dan tahun 003 terdapat inefisiensi kinerja manajer operasi terhadap antisipasi biaya-biaya, di mana peningkatan pendapatan tidak diikuti oleh meningkatnya laba perusahaan. Sedangkan pada tahun yang lainnya terjadi efisiensi kinerja manajer operasi yaitu peningkatan pendaptan operasi akan meningkatkan laba perusahaan atau berpengaruh positif.

Jurusan Akuntansi NPM : 00057058 74 Selanjutnya untuk lebih mengetahui apakah ada pengaruh, seberapa besar pengaruh dan persentase pengaruh pendapatan dan biaya terhadap laba pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero), maka akan dibahas dengan rumus Analisa Regresi Linier Sederhana, Analisa Korelasi Product Moment, Analisa Uji Determinasi dan Analisa Uji-t. Sebelum masuk ke dalam pembahasan dengan memasukan beberapa rumus, maka diperlukan tabel penolong untuk menghitungnya, berikut beberapa tabel penolong, diantarannya untuk pendapatan dan laba dengan menggunakan angka logaritma : Tabel IV-6 Nilai-nilai Logaritma untuk Pendapatan dan Laba Pendapatan () Laba (Y) Tahun Rp Log Rp Log 996 460.39.45.3,66 7.707.63.34,3 997 697.089.89.37,84 38.56.754.535,38 998.49.66..54,7 79.673.339.66,90 999.75.84.74.659, 0.805.840.7,3 000.48.39.757.54,5 09.967.650.,3 00.443.075.67.879,6 58.50.348.756,0 00.775.870.770.,5 36.607.48.538,37 003.074.39.633.9,3 79.559.397.709,5 004.49.75.59.000,33 58.06.90.000,4 Σ.796.080.964.38 09.456.599.65.735 0 Sumber: data diolah

Jurusan Akuntansi NPM : 00057058 75 Tabel IV-7 Tabulasi Data untuk Variabel (Pendapatan) dan Variabel Y (Laba) Tahun Y Y Y 996,66,3 36,03 6, 3,03 997,84,38 40,6 9,45 34,75 998,7,90 48, 4,59 44,86 999,,3 46,54 8,3 37,08 000,5,3 47,74 8,9 37,6 00,6,0 47,85 5,44 36,8 00,5,37 50,05 9,37 39,33 003,3,5 5,7 6,66 38,6 004,33,4 5,09 30,3 40,74 Total 09,00 0,40 30,47 65,38 40,0 Sumber: data diolah 5. Analisa Pengaruh Pendapatan dan Biaya Terhadap Laba PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero). Untuk melihat pengaruh pendapatan operasi dan biaya operasi terhadap laba PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) dapat dilihat dari perbandingan pertumbuhan antara pertumbuhan pendapatan dan biaya terhadap laba operasi perusahaan. Untuk dapat melihat gambaran secara jelas dapat di lihat pada tabel berikut :

Jurusan Akuntansi NPM : 00057058 76 Tabel IV-8 Perbandingan Pertumbuhan Pendapatan, Biaya dan Laba Operasi Tahun Pendapatan % Biaya % Laba % 996 460.39.45.3 0 43.07.747.344 0 7.707.63.34 0 997 697.089.89.37 5,4 6.605.336.336 70,7 38.56.754.535 38,94 998.49.66..54 4,3 59.39.563.344 36,63 78.06.385.49 7,8 999.75.84.74.659 (4,57) 6.69.38.048 64,56 0.805.840.7 (73,04) 000.48.39.757.54,99 45.50.45.50 (6,45) 09.967.650. (0,40) 00.443.075.67.879,05 6.370.8.893 (7,70) 58.50.348.756 (4,5) 00.775.870.770. 3,06 358.049.550.965 58,7 36.607.48.538 49,7 003.074.39.633.9 6,8 46.89..96 6,4 79.559.397.709 (4,) 004.49.75.59.000 3,6 458.995.04.000 0, 58.06.90.000 43,80 Total.796.080.964.38 07.86.66.80.4 34.445.987.698.368 38 Sumber: data diolah Berdasarkan Tabel IV-8 di atas menjelaskan perbandingan pertumbuhan pendapatan, biaya dan laba operasi PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) tahun 996 s/d 004. Berdasarkan tabel tersebut, pendapatan operasi cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun begitu juga dengan biaya sedangkan laba operasi perusahaan cenderung mengalami penurunan. Terjadinya ketidakseimbangan antara pendapatan dan biaya terhadap laba disebabkan peningkatan biaya operasi. Jadi untuk tahun 000 dan 003 terdapat inefisiensi kinerja manajer operasi terhadap antisipasi biaya-biaya, dimana peningkatan pendapatan dan biaya tidak diikuti dengan peningkatan laba perusahaan.

Jurusan Akuntansi NPM : 00057058 77 Sebelum masuk kedalam pembahasan dengan memasukkan beberapa rumus, maka diperlukan tabel penolong untuk menghitungnya, berikut beberapa tabel penolong. Tabel IV-9 Tabulasi untuk Variabel (Pendapatan), (Biaya) dan Y (Laba) Tahun Y Y Y Y 996,66 0,63,3 36,03 3,09 6, 4,03 3,03 9,47 997,84,07,38 40,6,47 9,45 3,07 34,75 5,9 998,7,0,89 48, 5,49 4,45 36,38 44,79 33,3 999,,4,3 46,54 30,38 8,3 38,3 37,08 9,30 000,5,39,3 47,74 9,7 8,9 38,44 37,6 8,95 00,6,35,0 47,85 8,93 5,44 38,07 36,8 7,7 00,5,55,37 50,05 33,49 9,37 4,53 39,33 3,4 003,3,6,5 5,7 35,0 6,66 43, 38,6 30,77 004,33,66,4 5,09 36,00 30,3 43,8 40,74 33,08 09,00 0,90 0,39 30,47 54,60 65,4 34,67 40,3 59,3 Sumber: data diolah a. Analisa Regresi Linier Sederhana Selanjutnya untuk mengetahui pengaruh pendapatan dan biaya terhadap laba dapat digunakan rumus regresi linier dengan memasukkan data diats sebagai berikut : Y = a + b + b Untuk mencari nilai a dan b dan b dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Jurusan Akuntansi NPM : 00057058 a = Y B B 78 b = ( ( )( Y) )( ( ) Y)( ( ) ) b = ( ( )( Y) )( ( ) Y)( ( ) ) Dari tabel diperoleh : N = 9 = 09,00 = 0,90 Y = 0,39 Y = 40,3 Y = 59,3 = 30,47 = 54,60 = 34,67 b = ( ( )( Y) )( ( ) Y)( ( ) ).54,60 =.30,47.40,3.54,60.59,3.34,67.34,67 =.43.854,0.54.64,67.43.377,6.5.40,0

Jurusan Akuntansi NPM : 00057058 = 476,48.07,66 79 = 0, b = ( ( )( Y) )( ( ) Y)( ( ) ).30,47 =.30,60.59,3.54,60.40,3.34,67.34,67 = =.530.847,8.54.764,76 304,03 354,75.53.5,34.54.40,0 = 0,86 a = Y b b a = 0,39 (0,*09) (-0,86*0,90) = 0,39 (3,98 + 87,63) = 9, Dari perhitungan diatas dapat diketahui persamaan regresinya sebagai berikut : Y = 9, + 0, 0,86 Dari rumus regresi di atas disimpulkan bahwa jika pendapatan meningkat sebesar % maka peningkatan pendapatan tersebut akan meningkatkan laba sebesar 0, dengan asumsi apabila terjadi penurunan biaya sebesar 0,86. b. Analisa Korelasi Product Moment

Jurusan Akuntansi NPM : 00057058 80 Korelasi product moment bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara pendapatan dan biaya terhadap laba. Karena pendapatan dan biaya serta laba sangat besar untuk dimasukkan dalam tabel penolong menghitun korelasi, maka penulis menggunakan angka logaritma untuk menyederhanakan dengan tidak meninggalkan keakuratan data data yang dihitung. Jadi angka logaritma tetap menggambarkan nilai dari pendapatan, biaya dan laba perusahaan lebih sederhana. Dari data yang ada tersebut, dapat dianalisa pengaruh antara variabel Y untuk lebih jelasnya dapat dianalisa dengan langkah-langkah sebagai berikut : rx,x,y = ( n. x n. xy ( x).( y) ( x) )( n. y ( y) ) = 9 4.047,37.34,67 0,39 9 69.69,9.34,67 9.65,4 0,39 =.57.7,9 6.46,33 6.47,86.54.40,0 0.487,6 0.483,7 = = = 8,47.87,8 8,47 9.79,7 8,47 98,59 3,45 = 0,09

Jurusan Akuntansi NPM : 00057058 8 Dari perhitungan di atas dapatlah diketahui bahwa koefisien korelasi (rx,x,y) adalah sebesar 0,09. Melihat hasil perhitungan di atas dapat disimpulkan (korelasi) antara variabel (pendapatan), (biaya) dan Y (laba), berkorelasi rendah. Dan bila dilihat dalam r tabel untuk n-9 taraf signifikan 5% atau tingkat kesalahan sebesar 5% (0,05) dan derajat kepercayaan atau tingkat kebenarannya sebesar 95%, maka diperoleh nilai kritik sebesar 0,666. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa pengaruh positif pada taraf yang rendah antara pendapatan, biaya dan laba perusahaan. Dengan demikian dapat dibuktikan bahwa ada pengaruh antara variabel bebas (, ) yaitu pendapatan dan biaya dengan variabel terikat (Y) yaitu laba adalah positif dan tergolong pada pengaruh yang rendah yaitu 0,09 berada pada kisaran 0,000 0,999 seperti tabel di bawah ini. rxy Tabel IV-0 Interprestasi Korelasi Product Moment Interprestasi 0,800,000 Sangat Kuat 0,600 0,999 Kuat 0,400 0,599 Sedang 0,00 0,399 Rendah 0,000 0,99 Sangat Rendah Sumber: Sugiyono (003, hal. 83) c. Analisa Uji Determinasi

Jurusan Akuntansi NPM : 00057058 8 Untuk mengetahui seberapa besar persentase pengaruh pendapatan dan biaya terhadap laba perusahaan digunakan dengan menguji koefisien determinasi dengan rumus dan perhitungan sebagai berikut: D = rx,x,y 00% = (0,09) x 00% = 0.008 x 00% = 0,8% Nilai di atas menunjukkan bahwa pengaruh variabel (pendapatan), biaya terhadap Y (laba) sebesar 0,08% sedangkan sisanya sebesar 99,9% (00-0,08) laba perusahaan dipengaruhi oleh faktor lain. Faktor lain yang mempengaruhi tingkat laba perusahaan selain pendapatan dan biaya adalah volume produksi. d. Analisa Uji-t Selanjutnya untuk menguji tingkat signifikansi pengaruh pendapatan, biaya terhadap laba perusahaan dengan menggunakan uji-t, karena yang diteliti lebih kecil dari 50 yaitu 9 tahun dengan perhitungan berikut: t = = r n ( r) 0,09 9 0,09 0,09,65 = 0,99

Jurusan Akuntansi NPM : 00057058 = 0,4 0,99 83 = 0,4 Dari hasil uji-t tersebut kemudian apakah uji-t besar atau kecil dari t tabel maka dapat dicari t tabel di mana dengan anggapan dasar bahwa, n = 9 maka dk = 7 (dk= n ). Jadi taraf signifikan 5% atau 0,05 dengan derajat kepercayaan 0,5% maka didapat t tabel sebesar,365. Sehingga t hitung lebih kecil dari t tabel (0,4 <,365). Dengan demikian Ha ditolak dan Ho diterima berarti pengaruh pendapatan dan biaya terhadap laba perusahaan adalah tidak signifikan. Dengan kata lain bahwa pengaruh pendapatan dan biaya terhadap laba pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) tidak berpengaruh signifikan walaupun hubungan antar variabel positif.