Bab 1. Pendahuluan
Bab 1 Pendahuluan Pembangunan pendidikan tinggi sebagaimana yang diamanatkan oleh UUD 1945 merupakan bagian tugas dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia. Perguruan tinggi merupakan lembaga yang diberi amanat untuk menyelenggarakan proses pembelajaran sebagai bagian dari pendidikan sepanjang hayat. Tugas perguruan tinggi adalah melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi yang meliputi Pendidikan atau Pembelajaran, Penelitian, dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Hal ini sejalan dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 24, ayat (2). menyatakan: Perguruan tinggi memiliki otonomi untuk mengelola sendiri lembaganya sebagai pusat penyelenggaraan pendidikan tinggi, penelitian ilmiah, dan pengabdian kepada masyarakat. Kemudian ayat (3), menyatakan: Perguruan tinggi dapat memperoleh sumber dana dari masyarakat yang pengelolaannya dilakukan berdasarkan prinsip akuntabilitas publik. 1.1. Latar Belakang Sesuai dengan dengan amanat Renstra Kementerian Pendidikan Nasional 2010-2014, sistem pendidikan dituntut untuk mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan sosial, nasional, dan global. Perubahan untuk pembaharuan pengelolaan pendidikan tinggi dilakukan secara terarah, terencana, dan berkesinambungan. Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2005-2025 telah menetapkan visi Unila adalah menjadi Perguruan Tinggi Sepuluh Terbaik di Indonesia. Berdasarkan Renstra Unila 2011-2015 yang merupakan implementasi dari RPJP Universitas Lampung periode kedua telah menetapkan pula bahwa periode 2011-2015 adalah periode Penguatan Pelayanan (Strengthening Capacity of Services) dengan delapan strategi pencapaiannya yakni; Penguatan dan Pengembangan Tata Pamong, Kelembagaan dan Kepemimpinan Strategik; Penguatan Implementasi TIK dalam Semua Fungsi Manajemen Organisasi; Pengembangan Staff Akademik dan Non Akademik; Pengembangan dan Penguatan Infrastruktur dan Fasilitas; Peningkatan Kapasitas, Kualitas, Relevansi dan Pemerataan Layanan Pembelajaran dan Kemahasiswaan; Peningkatan Kapasitas, Kualitas, dan Relevansi Layanan Penelitian; Peningkatan Kapasitas, Kualitas dan Relevansi Layanan Pengabdian Kepada Masyarakat; Manajemen keuangan berbasis kinerja, transparan, dan akuntabel. 1-1 DRAFT-1 RENSTRA FE UNILA 2011-2015
Pada sisi lain, perubahan tatanan sosial ekonomi secara global yang menempatkan China dan India menjadi kekuatan ekonomi baru yang menggeser pusat pertumbuhan ekonomi dunia ke Asia. Posisi Indonesia yang berada satu benua dengan China dan India menjadikan perubahan lingkungan sosial ekonomi tersebut harus direspon dengan bijak, cepat, dan cerdas. Kompetisi antar negara dalam memenangkan manfaat ekonomi menjadi berubah juga. Sebelumnya China dan India dikenal sebagai negara produsen pengekspor namun sekarang dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi telah menumbuhkan masyakarat kelas menengah yang berdaya beli tinggi di kedua negara tersebut, konsekuensi dari realitas ini menjadikan Cina dan India kini menjadi negara pengimpor atau tujuan pasar yang terus berkembang. Melalui skema kerjasama ASEAN-China Free Trade Agreement (ACFTA), walaupun ekspor Indonesia ke China meningkat, penetrasi barang China ke Indonesia menjadi semakin kuat, hal ini dikarenakan oleh faktor harga produk China yang murah. Hal ini berdampak banyak ditutupnya industri kecil di Indonesia, yang pada gilirannya menjadikan semakin bertambahnya pengangguran. Kondisi ini menambah tekanan terhadap ekonomi rakyat Indonesia terutama mereka yang tergolong tenaga kerja tidak trampil (unskilled worker). Paradigma kompetisi kini bergeser menjadi kompetisi sangat tajam dikenal dengan hypercompetition yaitu kondisi persaingan dimana pihak-pihak yang bersaing saling mencari keunggulan secara interaktif dari aspek biaya dan kualitas (cost & quality (C-Q)), waktu dan kemampuan teknologi (timing and know-how (T-K)), upaya perlindungan diri (strongholds (S)), dan ketersediaan dana (deep pockets (D)). Namun persaingan juga dapat mendorong untuk terjadinya kerjasama (cooperation) yang akhirnya memunculkan paradigma coopetition (kerjasama untuk memenangkan konsumen). Kondisi ini menuntut perguruan tinggi untuk dapat menghasilkan lulusan yang sesuai dengan spesifikasi pasar kerja pada berbagai sektor yang serba kreatif. Kemampuan lulusan perguruan tinggi dalam era knowledged based economy ini harus ditunjang dengan kompetensi kewirausahaan (entrepreneurship) yang kuat. Dengan jiwa kewirausahaan, maka aspek soft skill lulusan akan menenuhi banyak tuntutan kehidupan terutama pasar kerja. Kemudian ciri lain dari knowledged based economy adanya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang pesat. TIK menjadi infrastruktur kehidupan modern sehingga yang kini menjadi syarat dasar berjalannya suatu institusi pendidikan 1-2 DRAFT-1 RENSTRA FE UNILA 2011-2015
tinggi. Koneksi internet yang tersedia mendorong masyarakat yang tadinya bersifat lokal menjadi global, dengan ciri transparansi dan interkoneksi yang kuat. Dari segi sosial politik fenomena kohesi sosial bergeser ke arah otonomi dan demokratisasi mendorong terbentuknya masyarakat madani atau civil society. Dimana masyarakat semakin mengerti hak, kebutuhan, serta kewajibannya. Namun demokratisasi di Indonesia sebagai hasil dari reformasi akhir 1990an berdampak negatif munculnya liberalisasi pendidikan. Di lain pihak juga, tuntutan keadilan yang menonjol menjadikan masyarakat terlalu mudah mengekspresikan sikap ketidaksetujuan terhadap berbagai kebijakan yang tidak adil. Fenomena lingkungan yang dicirikan turunnya kualitas ekologis berdampak terjadinya pemanasan global (global warming), sehingga perubahan iklim dunia menuntut umat manusia harus merubah cara berfikir dan cara hidup agar tetap bertahan dan dapat menjaga kehidupan secara berkelanjutan. Kondisi berkehidupan ekonomi yang terlalu liberal atau kapitalistik dengan tidak memperhatikan dampak kerusakan lingkungan mendorong untuk dirumuskannya sistem ekonomi yang lebih berkeadilan, salah satu alternatifnya adalah Ekonomi Pasar Berbasis Sosial dan Ekologis (Social and Ecological Market Economy atau SEME). Dari penilaian berbagai perubahan fenomena di atas dan sebagai upaya menterjemahkan renstra Universitas Lampung 2011-2015 maka Fakultas Ekonomi Universitas Lampung berinisiatif untuk mendesain perkembangan pengelolaan Pendidikan Tinggi dimulai dengan pertama-tama merubah nama fakultas menjadi Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Perubahan nama merupakan upaya pemantapan keberadaan dari sisi keilmuan dan sisi praktek keilmuan yang akan diakomodir dalam Rencana Strategik Fakultas Ekonomi (FE) Unila 2011-2015. Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 memberikan landasan filosofis serta berbagai prinsip dasar dalam pembangunan pendidikan. Berdasarkan landasan filosofis tersebut, sistem pendidikan nasional menempatkan peserta didik sebagai makhluk yang diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan segala fitrahnya dengan tugas memimpin kehidupan yang berharkat dan bermartabat serta menjadi manusia yang bermoral, berbudi luhur, dan berakhlak mulia. 1.2. Landasan Filosofis Pe ngembangan Fakultas Ekonomi Unila 1-3 DRAFT-1 RENSTRA FE UNILA 2011-2015
Pendidikan merupakan upaya memberdayakan peserta didik untuk berkembang menjadi manusia Indonesia seutuhnya, yaitu yang menjunjung tinggi dan memegang dengan teguh norma dan nilai sebagai berikut: norma agama dan kemanusiaan untuk menjalani kehidupan sehari-hari, baik sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, makhluk individu, maupun makhluk sosial; norma persatuan bangsa untuk membentuk karakter bangsa dalam rangka memelihara keutuhan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia; norma kerakyatan dan demokrasi untuk membentuk manusia yang memahami dan menerapkan prinsip-prinsip kerakyatan dan demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara; dan nilai-nilai keadilan sosial untuk menjamin terselenggaranya pendidikan yang merata dan bermutu bagi seluruh bangsa serta menjamin penghapusan segala bentuk diskriminasi dan bias gender serta terlaksananya pendidikan untuk semua dalam rangka mewujudkan masyarakat berkeadilan sosial. a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 b. Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara c. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional d. Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara e. Undang-Undang No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara f. Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional g. Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen h. Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-- 2025 i. Undang-Undang No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan j. Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik k. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014. l. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 1966 Tentang Pendirian Universitas Lampung m. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2010 Tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan Nasional Tahun 2010-2014 1.3. Landasan Hukum 1-4 DRAFT-1 RENSTRA FE UNILA 2011-2015
n. Keputusan Rektor Universitas Lampung Nomor tahun 2011 tentang Renstra Universitas Lampung 2011-2015 Pilar strategik landasan filosofis pengembangan FE Unila mengacu pada strategi pembangunan pendidikan nasional sebagaimana ditetapkan dalam penjelasan umum UU Sisdiknas, yang ada pada Renstra Kemendiknas yaitu sebagai berikut: 1. Pendidikan Agama serta Akhlak Mulia 2. Pengembangan dan Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi 3. Proses Pembelajaran yang Mendidik dan Dialogis 4. Evaluasi, Akreditasi, dan Sertifikasi Pendidikan yang Memberdayakan 5. Peningkatan Profesionalitas Pendidik dan Tenaga Kependidikan 6. Penyediaan Sarana Belajar yang Mendidik 7. Pembiayaan Pendidikan sesuai dengan Prinsip Pemerataan dan Berkeadilan 8. Penyelenggaraan Pendidikan yang Terbuka dan Merata 9. Pelaksanaan Wajib Belajar 10. Pelaksanaan Otonomi Satuan Pendidikan 11. Pemberdayaan Peran Masyarakat 12. Pusat Pembudayaan dan Pembangunan Masyarakat 13. Pelaksanaan Pengawasan dalam Sistem Pendidikan Nasional. 1.4. Pilar-Pilar Strategik Kecuali pilar ke 9, pilar-pilar diatas relevan dengan pengembangan FE Unila. Renstra FE Unila 2011 2015 disusun sebagai turunan dari Renstra Unila 2011-2015 dengan tujuan untuk menjadi acuan bagi manajemen atau pengelola fakultas, jurusan atau bagian, program studi, sivitas akademika, karyawan, dan pemangku kepentingan, untuk mewujudkan visi, misi, nilai dan program kerja yang disepakati bersama. Renstra FE Unila 2011 2015 disusun dalam tata urut sebagai berikut : 1.5. Tujuan Renstra 1.6. Tata Urut 1. Pendahuluan 2. Analisis Situasi 3. Dasar Kebijakan Pembangunan FE Unila 4. Visi, Misi, Tata Nilai, Tujuan Strategik dan Arah Kebijakan FE Unila 5. Rencana Pengembangan FE Unila 2011-2015 6. Implementasi Strategi dan Monev 7. Rencana Kerja Tahunan 8. Penutup 1-5 DRAFT-1 RENSTRA FE UNILA 2011-2015