1 HUBUNGAN LINGKUNGAN KELUARGA DAN DISIPLIN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 LUNANG KECAMATAN LUNANG KABUPATEN PESISIR SELATAN Pardo Wandra, Rozana Eka Putri, Momon Dt. Tanamir Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat pardowandra21@gmail.com ABSTRACT The purpose of this study is to reveal how much the relationship between family environment and learning discipline with the results of geography students learning class XI SMA Negeri 1 Lunang lunang subdistricts southern coastal districts.the type of this research is descriptive correlation. The population in this research is the students of class XI IPS SMA Negeri 1 Lunang academic year 2017/2018 that is 117 students. The sampling technique is done proportional random sampling. So the sample in this study as many as 82 students. The research instrument used questionnaire data. Data analysis using descriptive and inferential analysis.the results showed that there are: (1) There is a significant and positive relationship between the family environment with the results of learning Geography with the correlation coefficient (r) of 0.433 and t count 4,417> t table 1,99 with the value of sig 0,000 <α 0.05. (2) There is a significant and positive correlation between learning discipline and Geography learning result with correlation coefficient (r) equal to 0,412 and t count 4,045> t table 1,99 with significant value 0,000 <α 0,05. (3) There is a significant and positive correlation between family environment and learning discipline together with Geography learning result with double correlation coefficient (R) equal to 0,497 and F count 12,949> F table 3,12 and sig 0,000 <α 0,05. So it can be concluded that the family environment and discipline of learning related to learning outcomes, the better the family environment in the learning process at home and in school and the better the discipline of learning students at home and in school, the student learning outcomes will be better. Keywords: Family Environment, Learning Discipline, Learning Outcomes of Geography PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu masalah yang sangat penting dimana menentukan kemajuan bangsa ini. Menurut John S. Brubacher dalam Dwi Siswoyo,dkk (2007: 54) Pendidikan adalah proses dimana potensi, kemampuan, dan kapasitas manusia yang mudah dipengaruhi oleh kebiasaan-kebiasaan, disempurnakan
2 dengan kebiasaan yang baik, dengan alat (media) yang disusun sedemikian rupa, dan digunakan oleh manusia untuk menolong orang lain atau dirinya sendiri dalam mencapai tujuantujuan yang ditetapkan. Pendidikan diharapkan dapat mewujudkan proses berkembangnya kualitas pribadi siswa sebagai generasi penerus bangsa di masa depan, yang diyakini akan menjadi faktor dominan bagi tumbuh kembangnya bangsa dan negara indonesia. Sejalan dengan tujuan pendidikan nasional yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk karakter seseorang yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu adanya peningkatan kualitas pendidikan tersebut yaitu melalui kegiatan pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran disekolah, peserta didik sebagai subyek sekaligus sebagai obyek dari kegiatan pembelajaran. Karena itu, inti pembelajaran tidak lain adalah kegiatan belajar peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Dedeng dalam Khafid (2010: 74) tujuan utama pembelajaran adalah mengembangkan kemampuan mental yang memungkinkan seseorang dapat belajar. Sedangkan Zaini dalam Asrori (2016: 4) tujuan pembelajaran adalah pernyataan-pernyataan yang menyatakan hasil belajar yang akan dicapai oleh siswa pada mata pelajarannya. Mata pelajaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah mata pelajaran Geografi. Geografi sebagai mata pelajaran formal yang membawa siswa kontak dengan realitas kehidupan yang dapat menjadi satu mata pelajaran yang cukup menarik. Dan mata pelajaran geografi juga merupakan salah satu mata pelajaran yg diikutkan dalam Ujian Nasional di Tingkat SMA di Indonesia. Kesuksesan siswa belajar geografi dilihat dari tercapainya tujuan pembelajaran yang dapat diukur dari hasil belajar siswa. Setiap siswa dalam proses pembelajaran menginginkan hasil belajar yang baik. Hasil belajar
3 merupakan hasil yang diperoleh setelah seseorang melalui proses pembelajaran sehingga hasil belajar harus menunjukkan perubahan perubahan pengetahuan dan tingkah laku yang bersifat menetap. Menurut Sudjana (2014 : 22), hasil belajar adalah kemampuankemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Jadi, Siswa yang hasil belajarnya tinggi dapat dikatakan bahwa ia telah berhasil dalam belajar dan sebaliknya jika hasil belajar siswa rendah maka dikatakan bahwa belum berhasil dalam belajar. Hasil belajar yang dicapai oleh siswa menunjukkan sejauh mana siswa mampu memahami dan menguasai bahan pelajaran yang disampaikan oleh guru. Dengan melihat hasil belajar yang dicapai siswa maka dapat dilakukan evaluasi mengenai hal-hal yang menyebabkan siswa kurang memahami dan menguasai materi pelajaran. Berdasarkan observasi awal penulis pada saat melakukan program Praktek Lapangan selama 1 semester dari tanggal 24 Juli s/d 09 Desember 2017 tahun pelajaran 2017/2018. Kenyataan yang terjadi menyatakan bahwa Hasil belajar mata pelajaran geografi yang dihadapi siswa kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Lunang masih belum optimal. Hal ini terbukti dengan masih ada beberapa siswa yang masih tergolong dalam hasil belajar yang kurang memuaskan yaitu dibawah kriteria ketuntasan minimum khususnya pada hasil belajar mata pelajaran geografi. Hasil belajar siswa yang kurang memuaskan dapat diketrahui dengan melihat rendahnya hasil belajar geografi siswa yaitu dari nilai ujian mid semester 1 mata pelajaran geografi kelas XI IPS tahun pelajaran 2017/2018. Rendahnya hasil belajar geografi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Lunang dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1. Nilai Ujian Mid Semester 1 Pada Mata Pelajaran Geografi Siswa Kelas XI TP 2017/2018 SMA N 1 Lunang Kabupaten Pesisir Selatan.
4 Kelas Jumlah Nilai Mid Sem Siswa >KKM <KKM XI 30 4 26 IPS 1 XI 30 2 28 IPS 2 XI 29 3 26 IPS 3 XI IPS 4 28 4 24 Sumber: Guru Mata Pelajaran Geografi Kelas XI SMA N 1 Lunang 2017 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil ujian mid semester siswa pada mata pelajaran Geografi kelas XI IPS SMA N 1 Lunang belum memenuhi KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 75. Dibuktikan pada Tabel di atas dapat diketahui masih banyak siswa yang hasil belajarnya belum mencapai KKM. Dari kondisi tersebut dapat dilihat bahwa hasilnya belum sepenuhnya seperti apa yang diharapkan dalam tujuan pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi sementara dan wawancara dengan bapak Husnan S.Pd (Guru Geografi) di kelas XI IPS SMA Negeri 1 Lunang, Beliau mengungkapkan bahwa sudah menerapkan berbagai metode dan model pembelajaran kreatif yang disesuaikan dengan materi pembelajaran guna tercapainya Ketuntasan dan Keberhasilan siswa dalam belajar. Namun kenyataan bahwa masih banyak siswa yang belum mencapai keberhasilan dalam belajarnya. Oleh dikarenakan hal tersebut selanjutnya penulis melakukan wawancara kepada 5 orang siswa diantara yang tidak tuntas nilai ujian mid semester 1 mata pelajaran Geografi dan membuahkan hasil ternyata dari 5 orang yang diwawancarai didapatkan 4 orang siswa yang menunjukkan rendahnya hasil belajarnya disebabkan oleh permasalahan yang berhubungan dengan lingkungan keluarga yaitu bahwa diantaranya orang tua siswa tidak melakukan pemantauan terhadap kegiatan anaknya sehari-hari, orang tua siswa yang tidak mengawasi segala aktivitas yang dilakukan anaknya dan orang tua siswa yang menerima apapun perilaku atau tindakan yang dilakukan anaknya, orang tua siswa hanya mempercayai sepenuhnya
5 kepada sekolah atas keberhasilan belajar siswa. Dari hasil wawancara tersebut penulis menduga penyebab dari ketidak berhasilan siswa dalam belajar adalah lingkungan keluarga yang kurang baik. Selain dari lingkungan keluarga penulis juga berasumsi bahwa Kedisiplinan siswa juga berhubungan dengan hasil belajar siswa. Diketahui bahwa tingkat kedisiplinan belajar siswa di SMA Negeri 1 Lunang masih kurang. Hal ini dilihat dari hasil pengamatan selama penulis melakukan praktek lapangan di SMA N 1 Lunang yaitu mengajar mata pelajaran geografi kelas XI tahun pelajaran 2017/2018. Hasil pengamatan penulis selama mengajar di kelas sejak awal proses pembelajaran dimulai sampai pembelajaran berakhir menunjukkan kenyataan bahwa beberapa siswa yang menganggap sepele terhadap tanggung jawabnya sebagai seorang pelajar dengan sikap dan tindakan yang tidak mematuhi peraturan-peraturan dalam proses pembelajaran yang ada disekolah.tindakan tersebut yaitu seperti siswa sering datang terlambat ke sekolah, pada hal menurut tata tertib siswa harus ada di dalam kelas 5-10 menit sebelum pelajaran dimulai, siswa sering tidak membawa perlengkapan belajar (seperti: LKS dan buku catatan) dengan alasan lupa membawa, siswa tidak tepat waktu mengumpulkan pekerjaan rumah dan tugas atau latihan bahkan tidak membuat sama sekali, sering izin keluar kelas dengan alasan yang tidak jelas ketika proses pembelajaran berlangsung, berbicara dengan teman sebangku pada saat guru menerangkan, siswa sering tidak hadir tanpa kabar pada saat proses pembelajaran, dan ketika proses pembelajaran berlangsung siswa tidak memperhatikan dengan baik apa yang diterangkan oleh guru sehingga pada saat diberi tugas atau latihan bahkan ulangan harian, siswa tersebut tidak bisa menjawab pertanyaan yang diberikan sehingga pada akhirnya mencontek pekerjaan temannya. Kondisi seperti ini sangat mengganggu berlangsungnya proses pembelajaran. Hasil pengamatan penulis menunjukkan bahwa masih kurangnya
6 tingkat disiplin belajar siswa dan akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Sesuai dengan data ketidak tuntasan nilai ujian mid semester 1 mata pelajaran geografi tahun pelajaran 2017/2018 (tabel 1) diketahui dari jumlah total 104 siswa yang tidak tuntas ternyata 66 siswa diantaranya yang terlibat bermasalah dengan kedisiplinan belajar. Jadi, penelitian ini membahas tentang Hubungan Lingkungan Keluarga Dan Disiplin Belajar Dengan Hasil Belajar Geografi Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Lunang Kecamatan Lunang Kabupaten Pesisir Selatan. Berdasarkan fokus masalah diatas maka permasalahan ini dapat dirumuskan (1) Apakah terdapat hubungan antara lingkungan keluarga dengan hasil belajar geografi siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Lunang? (2) Apakah terdapat hubungan antara disiplin belajar dengan hasil belajar geografi siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Lunang? (3) Apakah terdapat hubungan secara bersama antara lingkungan keluarga dan disiplin belajar dengan hasil belajar siswa Geografi Kelas XI SMA Negeri 1 Lunang? Dan berdasarkan rumusan masalah diatas maka penelitian ini dimaksudkan untuk mencapai tujuan yaitu untuk mengetahui dan menganalisis tentang: (1) Hubungan antara lingkungan keluarga dengan hasil belajar geografi siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Lunang. (2) Hubungan antara disiplin belajar dengan hasil belajar geografi siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Lunang. (3) Hubungan secara bersama antara lingkungan keluarga dan disiplin belajar dengan hasil belajar siswa Geografi Kelas XI SMA Negeri 1 Lunang. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional. Deskriptif korelasional merupakan penelitian yang diarahkan untuk menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Sejalan dengan itu, Sudjana dan Ibrahim (2007:317) menjelaskan mengenai pengertian metode penelitian deskriptif korelasi, Studi korelasi mempelajari hubungan
7 dua veriabel atau lebih, yakni sejauh mana variasi dalam satu variabel berhubungan dengan variasi dalam variabel lain. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Geografi kelas XI SMA Negeri 1 Lunang tahun pelajaran 2017/2018, terdiri dari empat kelas yang berjumlah 117 siswa. Kemudian diambil sebagian dari populasi untuk dijadikan sampel dengan menggunakan teknik simple random sampling yaitu rumus isaac dan michael dalam sugiyono (2011: 87) dengan tingkat kesalahn 10% maka diperoleh jumlah sampel yaitu 82 siswa. Berdasarkan data yang dibutuhkan yaitu datahubungan lingkungan keluarga dan disiplin belajar dengan hasil belajar geografi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Lunang Kecamatan Lunang Kabupaten Pesisir Selatan. maka teknik pengumpulan datanya dengan cara penyebaran angket/kuesioner, observasi, dan dokumentasi. Dan penelitian ini menggunakan tenik analisis data yaitu analisis statistik deskriptif yang terdiri atas analisis persentase, dan analisis statistik inferensial yang terdiri atas uji normalitas, uji homogenitas, uji linieritas, korelasi sederhana, korelasi berganda, kontribusi, uji test, dan uji F simultan. HASIL DAN PEMBAHASAN Pertama, Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan keluarga (X₁) dengan hasil belajar geografi (Y). Dari hasil analisis dengan menggunakan korelasi Product Moment diperoleh harga koefisien r hitung sebesar 0,433. Kemudian hasil tersebut dibandingkan dengan r tabel pada taraf signifikansi 5% untuk menguji taraf signifikansi korelasinya. Harga koefisien korelasi pada r tabel pada taraf signifikansi 5% dan N=82 adalah 0,217. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan sehingga jika lingkungan keluarga siswa baik maka akan memperoleh hasil belajar geografi yang baik pula.
8 Orang tua harus berperan aktif dalam mendukung keberhasilan siswa, orang tua disamping menyediakan alat-alat yang dibutuhkan anak untuk belajar yang lebih penting bagaimana memberikan bimbingan, pengarahan agar lebih bersemangat untuk berprestasi.sesuai dengan pendapat Slameto (2010: 60) Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa: cara orangtua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua dan latar belakang kebudayaan yang berbeda. Berdasarkan uraian diatas maka dapat diketahuibahwa apabila peran orang tua atau keluarga selalu peduli terhadap pendidikan anak di sekolah, dengan mendukung sepenuhnya atas kegiatan dan kebutuhan sekolah anak, maka hal ini akan berdampak positif terhadap perkembangan dan hasil belajar siswa, begitupun sebaliknya apabila orang tua atau keluarga selalu tidak peduli terhadap pendidikan anak di sekolah, dengan tidak mendukung atas kegiatan dan kebutuhan sekolah anak, maka hal ini akan berdampak negatif terhadap perkembangan dan hasil belajar siswa. Kedua, Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara disiplin belajar (X₂) dengan hasil belajar geografi (Y). Dari hasil analisis dengan menggunakan korelasi Product Moment diperoleh harga koefisien r hitung sebesar 0,412.Kemudian hasil tersebut dikonsultasikan dengan r tabel pada taraf signifikansi 5% untuk menguji taraf signifikansi korelasinya. Harga koefisien korelasi pada r tabel pada taraf signifikansi 5% dan N= 82 adalah 0,217. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan sehingga jika disiplin belajar siswa tinggi maka akan memperoleh hasil belajar geografi yang baik pula. Menurut Tu u dalam Pamungkas (2013: 26) mengemukakan alasan pentingnya disiplin sebagai berikut: Disiplin merupakan jalan bagi siswa untuk suskses dalam belajar dan kelak
9 ketika bekerja. Kesadaran pentingnya norma, aturan, kepatuhan, dan ketaatan merupakan prasyarat kesuksesan seseorang. Kesadaran ini baik dalam lingkungan sekola, kelas, maupun dalam keluarga. Tingkat disiplin siswa juga dapat dan dilihat dari ketaatan siswa terhadap peraturan sekolah, kesadaran dan rasa tanggungjawabnya terhadap tugas-tugas dari guru, dan lebih penting lagi adalah kesadaran diri siswa untuk disiplin belajar di rumah. Berdasarkan penjelasan diatas jelas bahwa disiplin belajar mempengaruhi hasil belajar siswa sebab dengan disiplin belajar yang tinggi, maka siswa akan terarah dan terkontrol dalam pembelajran sehingga untuk mencapai tujuan belajar atau hasil belajar suatu mata pelajaran di sekolah akan menjadi lebih mudah, dan begitu juga sebaliknya. Ketiga, Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan keluarga dan disiplin belajar secara bersama-sama terhadap hasil belajar geografi siswa kelas XI IPS SMAN 1 Lunang Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Ajaran 2016/2017. Pengujian hipotesis ketiga ini menggunakan analisis korelasi ganda dengan dua prediktor. Namun dalam perhitunganya menggunakan SPSS versi 18 For Windows dengan menggunakan analisis regresi ganda.hasil penelitian ketiga ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan dari lingkungan keluarga (X₁) dan disiplin belajar siswa (X₂) dengan hasil belajar mata pelajaran geografi (Y). Berdasarkan hasil analisis program SPSS versi 18 For Windows dengan menggunakan analisis regresi ganda ditemukan nilai F hitung 12,949 >F table 3,12 pada taraf signifikansi 5% dan nilai signifikansi 0,000< 0,05 maka Hal ini berarti bahwa terdapat hubunganya positif dan signifikan antara lingkungan keluarga (X₁) dan disiplin belajar (X₂) secara bersamasama terhadap hasil belajar geografi siswa.
10 Berdasarkan hasil analisis regresi ganda di atas, dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga yang diajukan diterima, ditunjukan dengan F hitung lebih besar dari F tabel (12,949>3,12). Melalui analisis regresi juga dapat diketahui sumbangan efektif X 1, X 2 dengan Y sebesar 24,7%, berarti variabel lingkungan keluarga maupun disiplin belajar siswa di SMAN 1 Lunang Kabupaten Pesisir Selatan termasuk kecil masih banyak variabelvariabel lain yang kontribusinya lebih besar, tetapi tidak diperhitungkan dalam penelitian ini. Sesuai dengan pendapat Dalyono dalam Wisatantri N. Dkk (2013) Berhasil tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan oleh dua faktor, pertama, faktor intern (berasal dari dalam diri orang yang belajar) yang meliputi; (1) Kesehatan, (2) Intelegensi dan Bakat, (3) Minat dan Motivasi, dan (4) Cara Belajar. Kedua yaitu, Faktor Ekstern (berasal dari luar diri orang yang belajar) yang meliputi; (1) Keluarga, (2) Sekolah, (3) Masyarakat, dan (4) Lingkungan sekitar. Menurut Walgito dalam Wisatantri N. Dkk (2013) disiplin belajar adalah ketaatan dan kepatuhan dalam melaksanakan aktivitas belajar sesuai aturannya untuk mencapai tujuan yang diharapkannya, terdapat ikatan antara disiplin bealjar dengan hasil belajar sehingga semakin berdisiplin dalam belajar maka semakin baik hasil yang dicapai. Sesuai dengan pendapat para ahli diatas diketahui bahwa terdapat faktor lain yang juga mempengaruhi hasil belajar siswa. Diketahui besarnya kontribusi dari lingkungan keluarga dan disiplin belajar terhadap hasil belajar yaitu sebesar 24,7%. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa 75,3% adalah pengaruh lainnya selain lingkungan keluarga dan disiplin belajar yaitu lingkungan sekolah, minat dan motivasi, intelegensi dan bakat, kesehatan, dan lingkungan sekitar. KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil analisis data tentang Hubungan Lingkungan Keluarga dan
11 Disiplin Belajar dengan Hasil Belajar Geografi Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Lunang Kab. Pesisir Selatan yaitu sebagai berikut: 1. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan lingkungan keluarga dengan hasil belajar geografi siswa kelas XI di SMAN 1 Lunang Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Ajaran 2017/2018. Hal ini dibuktikan dengan hasil r hitung 0,433 lebih besar dari harga koefisien korelasi pada r tabel dengan taraf signifikansi 5% dan N = 82 adalah 0,217. 2. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara disiplin belajar dengan hasil belajar geografi siswa kelas XI di SMAN 1 Lunang Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Ajaran 2017/2018. Hal ini dibuktikan dengan hasil r hitung 0,412 lebih besar dari harga koefisien korelasi pada r tabel dengan taraf signifikansi 5% dan N = 82 adalah 0,217. 3. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan keluarga dan disiplin belajar secara bersama-sama terhadap hasil belajar geografi siswa kelas XIdi SMAN1 Lunang Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Ajaran 2017/2018. Hasil dari disiplin belajar lebih kecil dari pada lingkungan keluarga, dengan demikian perlu ditingkatkan lingkungan keluarga karena semakin baik lingkungan keluarga siswa, semakin tinggi pula hasil belajarnya. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji korelasi ganda yang dalam penghitunganya menggunakan program SPSS versi 18 For Windows dengan menggunakan analisis regresi ganda diperoleh koefisien korelasi (R) 0,497, koefisien determinasi (R²) sebesar 0,247 dan nilai F hitung sebesar 12,949 serta nilai F tabel sebesar 3,12. DAFTAR PUSTAKA Asrori, Muhammad. 2013. Pengertian, Tujuan Dan Ruang Lingkup Strateg I Pembelajaran.Jurnal Madrasah.vol. 5, No. 2:163-188.
12 Khafid, Syaiful. 2010. Pembelajaran Kooperatif Model Investigasi Kelompok, Gaya Kognitif, Dan Hasil Belajar Geografi. Sidayu Gresik. : Jurnal Ilmu Pendidikan. Vol 17, No. 1:73-78. Pamungkas, Ragil Restu. 2013. Pengaruh Kedisiplinan Belajar Dan Lingkungan Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas X Program Keahlian Akuntansi SMK Negeri 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi. Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta Siswoyo, Dwi dkk. 2007. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press. Slameto. (2013). Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta. Sudjana, Nana. 2014. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sudjana, Nana. dan Ibrahim. 2007. Penelitian dan Penilaian Pendidikan.Bandung: Sinar Baru Algensindo. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung :Afabeta. Wisatantri, Dkk. 2013. Hubungan Antara Aktivitas Dan Disiplin Belajar Dengan Hasil Belajar Ips Terpadu. Jurnal. Pendidikan Ekonomi FKIP Unila. http://download.portalgaruda.or g/article.php?article=288370& val=7234&title=hubungan%20 antara%20aktivitas%20dan%20 disiplin%20belajar%20dengan %20hasil%20belajar%20ips%2 0terpadu.