BAB I PENDAHULUAN. disetujuinya Undang-undang No.10 Tahun Dalam Undang-undang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kembali dalam rangka meningkatkan tarif hidup rakyat banyak. 1. sebagai lembaga intermediasi di dalam masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. memegang peran penting dan strategis dalam kaitannya penyediaan modal.

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhannya seperti modal untuk membangun usaha, untuk. membesarkan usaha, untuk membangun rumah atau untuk mencukupi

BAB III TELAAH PUSTAKA. diharapkan dan dikaitkan dengan kedudukan seseorang 28. Seseorang dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. peranan kredit dalan operasi bank sangat besar dan penting. Sebagian besar bank

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat kembali dalam rangka meningkatkan tarif. yaitu riba. Riba tidak sama dengan jual beli dan hukumnya haram sesuai

BAB I PENDAHULUAN. seperti halnya bank konvensional juga berfungsi sebagai suatu lembaga

BAB I PENDAHULUAN. melalui pembiayaan yang menggunakan prinsip-prinsip syariah. Pada zaman

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas generasi mendatang, termasuk perannya sebagai pemantapan jati diri.

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan seperti perbankan merupakan instrumen penting. syariah telah memasuki persaingan berskala global,

BAB I PENDAHULUAN. mikro ini tampil dalam bentuk Baitul Maal Wa Tamwil (BMT). Lembaga ini secara

BAB 1 PENDAHULUAN. meminjam uang bagi masyarakat yang membutuhkan, disamping itu juga. menerima segala macam bentuk pembayaran dan setoran.

BAB I BAB V PENUTUP PENDAHULUAN. Bab ini merupakan bab penutup yang berisi. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1 Ismail, Perbankan Syariah, Prenadamedia Group, Jakarta, 2011, hlm 29-30

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setelah berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI) timbul peluang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu agama yang mengajarkan prinsip at ta awun yakni saling

BAB I PENDAHULUAN. teguh pada tali Allah (hablum min Allah) dan tali perjanjian sesama manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya lembaga keuangan merupakan sebuah perantara di mana

Tinjauan Pelaksanaan Skema Musyarakah Pada Produk Pembiayaan Dana Berputar (PDB) Di PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Garut

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam. memajukan perekonomian suatu negara sangatlah besar. Hampir semua sektor

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kemampuan dan kecukupan dalam keuangan, maka masyarakat dapat

BAB I PENDAHULUAN. macam kalangan dalam menempatkan dananya secara aman. Di sisi lain, bank

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang utama yang harus

BAB I PENDAHULUAN. Sistem perbankan ganda (sistem konvensional dan sistem syariah) yang

BAB 1 PENDAHULUAN. kenaikan yang baik. Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) seperti. Baitul Maal wat Tamwil (BMT) dan Koperasi JASA Keuangan Syariah

BAB I PENDAHULUAN. di indonesia setelah di berlakukannya Undang-Undang No. 7 Tahun 1992

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan pinjam-meminjam uang telah dilakukan sejak lama dalam kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi hasil, bahkan memungkinkan bank untuk menggunakan dual system,

BAB I PENDAHULUAN. BMT-BMT di seluruh Indonesia. BMT-BMT ini ternyata memberikan manfaat

BAB I PENDAHULUAN. 2015, h Gita Danupranata, Buku Ajar Manajemen Perbankan Syariah, Jakarta: Salemba. Empat, 2013, h. 103.

BAB I PENDAHULUAN. produktif untuk kelangsungan usaha demi menunjang kehidupan mereka, namun

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perbankan syariah pada era reformasi ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan juga terjadi di Indonesia. 1. meminjamkan uang serta memberikan jasa-jasa pembiayaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Keberadaan dunia perbankan semakin dibutuhkan pemerintah. dalam bentuk kredit maupun bentuk lainnya (Kasmir, 2004).

PROSEDUR PELAKSANAAN PEMBIAYAAN BSM OTO PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG BATUSANGKAR TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat disuatu negara khususnya diindonesia memiliki kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. keterbatasan saran pemenuhan kebutuhan yang berpedoman pada nilai-nilai Islam. Dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh UU No.10 tahun 1998 dan undang-undang terbaru mengenai perbankan

BAB I PENDAHULUAN. dan Jawa Timur menjadikan Koperasi Simpan Pinjam (KOSPIN) JASA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mulai berpindah dan mempercayai Perbankan Syariah. Sesuai dengan

BAB II LANDASAN TEORI. pelanggan perusahaan tidak berarti apa-apa. Bahkan sampai ada istilah yang

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana. tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya (Kasmir,

BAB I PENDAHULUAN. tabungan dan pembiayaan, Bank Syariah, Baitul Mal wat Tamwil (BMT),

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan Al-Qur an dan Hadist Nabi Muhammad SAW. Al-Qur an dan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, produk atau jasa yang bersaing dalam satu pasar

BAB I PENDAHULUAN. sebagai upaya kaum muslimin untuk melandasi segenap aspek kehidupan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hukum membutuhkan modal untuk memulai usahanya. Modal yang diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. Islam, seperti halnya bank konvensional, juga berfungsi sebagai suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dunia perbankan merupakan sector utama yang menjadi penggerak

BAB I PENDAHULUAN. Subagyo, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta, 2002, hlm. 127.

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam perekonomian suatu negara. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. adalah menyangkut pengentasan kemiskinan dan pengangguran. Kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. di bidang perbankan. Kebijakan ini diharapkan dapat memperbaiki dan. memperkokoh ketahanan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. melakukan berbagai aktivitas keuangan. Aktivitas keuangan yang. bank tidak hanya terbatas pada penyimpanan dana dan penyaluran

BAB 1 PENDAHULUAN. bank di suatu Negara dapat dijadikan tolak ukur kemajuan Negara tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. popular bukan hanya di negara-negara Islam tapi bahkan juga di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat adalah kegiatan pinjam-meminjam. Pinjam-meminjam

BAB I PENDAHULUAN. namanya bank. Baik negara maju maupun negara berkembang membutuhkan. melakukan berbagai macam aktivitas keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. Islam merupakan agama yang memiliki aturan-aturan untuk mengatur

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi. Oleh karena itu, Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga perantara keuangan (financial intermediaries)

BAB I PENDAHULUAN. yang melekat pada konsep (build in concept) dengan berorientasi pada

BAB I PENDAHULUAN. fatwa MUI yang mengharamkan bunga bank. 1. nilai-nilai syariah berusaha menciptakan suatu keadilan di bidang ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan dana (surplus of fund).

BAB I PENDAHULUAN. dengan cicilan atau angsuran sesuai dengan perjanjian. 2

BAB I PENDAHULUAN. yang mencolok agar anak-anak tertarik untuk mengisinya dengan tabungan

BAB I PENDAHULUAN. yang baik tetapi juga pada bentuk produk yang ditawarkan. Upaya bank untuk menarik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dunia perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. nasional memposisikan bank sebagai lembaga intermediasi dan penunjang

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan penggerak ekonomi yang fungsinya tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dengan semakin berkembangnya suatu kegiatan perekonomian yang didukung

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perbankan sebagai dasar utamanya yang berupa kepercayaan sebagai agent. melalui kredit dan kemudahan proses pembayaran.

BAB I PENDAHULUAN. Pasca krisis moneter tahun 1997, Perbankan syariah menunjukkan

PENDAHULUAN. orang-orang yang melanggar perintahnya, maka amal perbuatan mereka akan

BAB I PENDAHULUAN. tidak akan berhenti meski seseorang tidak produktif lagi berkerja. Penghasilan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan perkreditan dan berbagai jasa yang diberikan oleh bank ini membantu

BAB I PENDAHULUAN. penggunaannya kini juga dirasakan oleh kaum non Islam. Disaat Bank-Bank

BAB I PENDAHULUAN. menghubungkan pihak-pihak yang memiliki dana dengan pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. keperluan-keperluan lain, tidak bisa diabaikan. Kenyataan menunjukkan bahwa di

BAB I PENDAHULUAN. Bank syariah pertama yang berdiri `di Indonesia adalah Bank Muamalat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh ke Indonesia. Pada awal periode 1980-an, diskusi mengenai

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan yang berarti di Indonesia maupun dunia. Ekonomi Islam juga

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan bank syariah di Indonesia dewasa ini berjalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam (Fiqh Muamalah), PT. Grafindo Persada, Jakarta, 2003, hlm.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai tempat untuk berkomunikasinya antar anggota keluarga dan juga. sebagai tempat berkumpulnya sebuah keluarga.

BAB I PENDAHULUAN. dalam kurun waktu akhir-akhir ini banyak bermunculan lembaga keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. hidupnya. Untuk melakukan kegiatan bisnis tersebut para pelaku usaha

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka mengatasi krisis tersebut. Melihat kenyataan tersebut banyak para ahli

BAB I PENDAHULUAN. bersifat konvensional dan bank yang bersifat syariah. Bank yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberadaan perbankan syariah sebagai bagian dari sistem perbankan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, sebab sering dijumpai ada anggota masyarakat yang melakukan jual

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dengan dilahirkannya Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, Bank

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan merupakan lembaga keuangan yang berperan dalam. bidang keuangan, perbankan menempati posisi yang strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian bank menurut Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 adalah badan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan perbankan syariah pada era reformasi ditandai dengan disetujuinya Undang-undang No.10 Tahun 1998. Dalam Undang-undang tersebut diatur dengan rinci landasan hukum serta jenis-jenis usaha yang dapat dioperasikan dan diimplementasikan oleh bank syariah. Undang-undang tersebut juga memberikan arahan bagi bank-bank konvensional untuk membuka cabang syariah atau bahkan mengkonversi diri secara total menjadi bank syariah. Peluang tersebut ternyata disambut antusias oleh masyarakat perbankan. Sejumlah bank mulai memberikan pelatihan dalam bidang perbankan syariah bagi para stafnya. Sebagian bank tersebut ingin menjajaki untuk membuka divisi atau cabang syariah dalam institusinya. Sebagian lainnya bahkan berencana mengkonversi diri sepenuhnya menjadi bank syariah. Hal demikian diantisipasi oleh Bank Indonesia dengan mengadakan Pelatihan Perbankan Syariah bagi para pejabat Bank Indonesia dari segenap bagian, terutama aparat yang berkaitan langsung seperti DPNP (Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan), kredit, pengawasan, akuntansi, riset, dan moneter. 1 Bank syariah adalah bank yang dalam menjalankan usahanya berdasarkan pada prinsip-prinsip syariah islam. Bank syariah yang sering pula 1 Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, (Jakarta: Gema Insani Press, 2001), Cet. 1, h. 26 1

2 disebut bank Islam adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Bank syariah juga dapat diartikan sebagai lembaga keuangan/perbankan yang operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan al-qur an dan hadis Nabi Muhammad SAW. Antonio dan Perwataatmadja menjadikan dua pengertian, yaitu Bank Islam dan Bank yang beroperasi dengan prinsip syariah Islam. Bank Islam adalah bank yang beroperasi dengan prinsip syariah Islam dan bank yang tata cara beroperasinya mengacu kepada ketentuan-ketentuan al-qur an dan hadis. Bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip syariah Islam adalah bank yang dalam beroperasinya mengikuti ketentuan-ketentuan syariah islam, khusunya yang menyangkut tata cara bermuamalat secara Islami. 2 Pengertian Bank menurut Undang-undang RI no 10 tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan adalah: Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentukbentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. 3 Dalam perkembangan selanjutnya kehadiran Bank Syariah di Indonesia khususnya cukup menggembirakan. Peranan bank syariah sebagai lembaga keuangan yang tidak terlepas dari masalah pembiayaan. Salah satu Bank Syariah di Indonesia adalah Bank Syariah Mandiri. Bank Syariah Mandiri merupakan salah satu bank yang beroperasi dalam prinsip syariah. Dalam upaya pemenuhan jasa pelayanan akan 2 Sulhan dan Ely Siswanto, Manajemen Bank Konvensional dan Syariah, (Malang: UIN Malang Press, 2008), Cet. ke-1, h. 125 3 Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007), h. 12

3 kebutuhan masyarakat, pihak bank syariah memberikan pembiayaan, dimana pembiayaan dibagi menjadi tiga bagian yaitu, Pembiayaan Konsumtif merupakan pinjaman yang digunakan untuk membiayai pembelian barangbarang atau jasa-jasa yang dapat memberi kepuasan langsung terhadap kebutuhan manusia. 4 Pembiayaan Produktif merupakan pembiayaan yang digunakan untuk peningkatan usaha atau produksi atau investasi. Pembiayan ini diberikan untuk mengahasil barang atau jasa. Artinya pembiayaan ini digunakan untuk diusahakan sehingga menghasilkan suatu baik berupa barang maupun jasa. 5 Pembiayaan Likuiditas merupakan pembiayaan yang tidak mempunyai tujuan konsumtif tapi secara langsung tidak pula bertujuan produktif melainkan mempunyai tujuan untuk membantu perusahaan yang sedang ada dalam kesulitan dalam rangka pemeliharaan kebutuhan minimalnya. 6 Salah satu pembiayaan yang terdapat pada bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Batusangkar adalah pembiayaan BSM Oto. Pembiayaan BSM Oto merupakan pembiayaan untuk pembelian kendaraan bermotor baik baru maupun bekas dengan sistim murabahah atau jual beli dengan pembiayaan yang dicicil. Setiap penyaluran pembiayaan baik itu pembiayaan BSM Oto atau pembiayaan lainnya, harus melalui tahap analisis, jika tidak dianalisis maka akan merugikan bank. Nasabah bisa saja memberikan data-data palsu kepada pihak bank, sehingga nasabah yang tidak layak dalam menerima 4 Rachmad Firdaus dan Maya Arianti, Manajemen Perkreditan Bank umum, (Bandung: Alfabeta, 2008), h. 10 5 Kasmir, Op. Cit., h. 77 6 Rachmad Firdaus dan Maya Arianti, Op. Cit., h. 11

4 pinjaman tetapi malah diberikan pinjaman karena memasukkan data-data palsu tersebut. Hal ini dapat merugikan pihak bank diakibatkan nasabah tidak bisa melunasi angsurannya atau macet. Pembiayaan BSM Oto merupakan produk yang ditawarkan PT Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Batusangkar yang ditujukan kepada nasabah pembelian kendaraan. Hadirnya pembiayaan BSM Oto sangat menguntungkan bagi masyarakat, sebab dengan fasilitas tersebut dapat membantu masyarakat dalam memperoleh kendaraan dengan mudah dan cepat. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan suatu penulisan bersifat ilmiah yang dituangkan kedalam suatu tulisan yang berbentuk tugas akhir dengan judul Prosedur Pelaksanaan Pembiayaan BSM Oto Pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Batusangkar B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas maka penulis dapat merumuskan masalah yang diangkat dalam pembahasan ini adalah bagaimana prosedur pelaksanaan pembiayaan BSM Oto dan proses realisasi BSM Oto pada Bank syariah Mandiri Kantor Cabang Batusangkar? C. Batasan Masalah Untuk menghindari meluasnya pembahasan pada penelitian ini, maka penulis membatasi masalah penelitian yaitu yang berhubungan dengan prosedur pelaksanaan dan proses realisasi pembiayaan BSM Oto pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Batusangkar.

5 D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui prosedur pelaksanan dan proses realisasi pembiayaan BSM Oto pada Bank syriah Mandiri Kantor Cabang Batusangkar. 2. Manfaat Penelitian a. Bagi Penulis Penelitian ini dapat menambah ilmu pengetahuan bagi penulis di bidang perbankan. Selain itu juga dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang bagaimana prosedur pembiyaan BSM Oto pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Batusangkar. b. Bagi Akademik Sebagai kontribusi pemikiran dan tambahan referensi bagi akademisi yang membahas Prosedur Pelaksanaan Pembiayaan BSM Oto Pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Batusangkar. c. Bagi Bank Syariah Mandiri Bagi Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Batusangkar adalah sebagai kontribusi pemikiran dan tambahan referensi bagi Bank Syariah Mandiri dalam melakukan prosedur pembiayaan BSM Oto tersebut. E. Penjelasan Judul Untuk menghindari terjadinya kesalah pahaman dalam memahami maksud dari judul proposal ini, maka penulis akan memberikan penjelasan

6 kata-kata terhadap judul serta istilah yang terdapat di dalamnya adalah sebagai berikut: Prosedur : Serangkaian aksi yang spesifik, tindakan atau operasi yang harus dijalankan atau dieksekusi dengan cara yang baku (sama) agar selalu memperoleh hasil yang sama dari keadaan yang sama. 7 Pelaksanaan : Proses, cara, perbuatan melaksanakan (rancangan keputusan, dan sebagainya). Pembiayaan : Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan dan kesepakatan antara bank dengan pihak lain (nasabah) yang mewajibkan pihak lain yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil. 8 BSM Oto : Pembiayaan untuk pembelian kendaraan bermotor baik baru maupun bekas dengan sistim murabahah. Bank syariah mandiri : Salah satu bank yang beroperasional dengan prinsip syariah. 7 Departemen pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1993) 8 Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006), h. 73

7 F. Metodologi Penelitian 1. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Metode ini dilakukan dengan peninjauan kelapangan secara langsung dengan melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) atau magang serta data-data yang ada. 2. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Batusangkar pada tanggal 01 Februari 2017 s.d 03 Maret 2017 selama penulia melakukan kegiatan magang. 3. Sumber Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua sumber data yaitu: a. Sumber data primer Penulis dapat melalui hasil wawancara langsung dengan Manager dan Mitra Mikro pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Batusangkar. b. Sumber data sekunder Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari bukubuku referensi yang berkaitan dengan prosedur pelaksanaan pembiyaan BSM Oto pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Batusangkar.

8 4. Teknik Pengumpulan Data a. Interview/Wawancara Penulis menggunakan metode Interview/wawancara untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dari pihak yang terkait, di antaranya kepada Manager dan Mitra Mikro Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Batusangkar dan mengumpulkan data yang berhubungan dengan Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Batusangkar. b. Observasi Observasi adalah jenis informasi tertentu yang diperoleh dengan baik melalui pengamatan langsung di lapangan oleh peneliti. Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data berupa pengamatan langsung di tempat penelitian untuk memperoleh data secara nyata. Dalam pengumpulan data ini sebagai pengamat, penulis melihat, dan mendengarkan suatu objek penelitian dan kemudian penulis menyimpulkan dari apa yang diamati berkaitan dengan prosedur pelaksanaan pembiayaan BSM Oto pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Batusangkar. c. Dokumentasi Mengumpulkan data-data tertulis yang berhubungan dengan prosedur pelaksanaan pembiayaan BSM Oto dan data-data lain yang

9 diperlukan dari Bank Syariah Mandiri, serta data pendukung lainnya dari buku-buku referensi yang terdapat di Perpustakaan. Metode Analisa Data yang digunakan dalam peneltian adalah metode analisa data deskriptif kualitatif dengan cara mengumpulkan data-data yang diperlukan di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Batusangkar, mempelajarinya dan memahami bagaimana prosedur pelaksanaan pembiayaan BSM Oto. G. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dibuat untuk mempermudah pemahaman secara sistematis. Sabagai gambaran ringkas dari pokok pembahasan penelitian ini yang terdiri dari lima bab, masing-masing babnya mempunyai sub bab, sub bab juga terdiri dari beberapa pembagian sub bab yang saling berhubungan merangkai menjadi penjelasan dari penelitian ini dengan sistematika sebagai berikut: BAB I : Bab ini merupakan pendahuluan berisikan gambaran mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, penjelasan judul, metode penelitian dan sistematika penulisan. BAB II : Bab ini merupakan landasan teori berisikan tentang pengertian pembiayaan, dasar hokum pembiayaan, unsur-unsur pembiayaan, fungsi pembiayaan, jenis-jenis pembiayaa, manfaat pembiayaan, tujuan pembiayaan, dan analisa pembiayaan.

10 BAB III : Bab ini merupakan gambaran umum yang berisikan tentang sejarah berdirinya Bank Syariah Mandiri, Visi dan misi Bank Syariah Mandiri, Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri, dan produk-produk Bank Syariah Mandiri. BAB IV : Bab ini merupakan pembahasan yang berisikan tentang prosedur pembiayaan BSM Oto dan proses realisasi pembiayaan BSM Oto pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Batusangkar. BAB V : Bab ini merupakan bab penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.