Pemanfaatan Limbah Pasar sebagai Pakan Ruminansia

dokumen-dokumen yang mirip
PEMANFAATAN LIMBAH PASAR SEBAGAI PAKAN RUMINANSIA SAPI DAN KAMBING DI DKI JAKARTA

II. TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Jumlah pasar tradisional yang cukup banyak menjadikan salah satu pendukung

BEBERAPA MODEL TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH SAYURAN PASAR SEBAGAI PAKAN ALTERNATIF PADA TERNAK (KAMBING/DOMBA) DI PERKOTAAN

I. PENDAHULUAN. Bandar Lampung dikategorikan sebagai kota yang sedang berkembang,

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia akan sayuran yang tinggi akan meningkatkan jumlah pasokan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Limbah kota pada umumnya didominasi oleh sampah organik ± 70% sebagai

Diharapkan dengan diketahuinya media yang sesuai, pembuatan dan pemanfaatan silase bisa disebarluaskan sehingga dapat menunjang persediaan hijauan yan

SILASE TONGKOL JAGUNG UNTUK PAKAN TERNAK RUMINANSIA

SAMPAH POTENSI PAKAN TERNAK YANG MELIMPAH. Oleh: Dwi Lestari Ningrum, SPt

MEMBUAT SILASE PENDAHULUAN

Ditulis oleh Mukarom Salasa Minggu, 19 September :41 - Update Terakhir Minggu, 19 September :39

TINJAUAN PUSTAKA. Pertumbuhan dan Pertambahan Bobot Ternak Domba. Definisi pertumbuhan yang paling sederhana adalah perubahan ukuran yang

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Musim kemarau di Indonesia menjadi permasalahan yang cukup

I. PENDAHULUAN. sekitar 60% biaya produksi berasal dari pakan. Salah satu upaya untuk menekan

I. PENDAHULUAN. Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta

PENDAHULUAN. terhadap produktivitas, kualitas produk, dan keuntungan. Usaha peternakan akan

PENDAHULUAN. Latar Belakang. yang sangat besar. Hal ini dipengaruhi oleh pertumbuhan penduduk yang

PEMBUATAN BIOPLUS DARI ISI RUMEN Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si

I. PENDAHULUAN. Nenas adalah komoditas hortikultura yang sangat potensial dan penting di dunia.

I. PENDAHULUAN. Pemenuhan kebutuhan pakan hijauan untuk ternak ruminansia, selama ini telah

METODE PENELITIAN. Bahan dan Alat

PENDAHULUAN. memadai, ditambah dengan diberlakukannya pasar bebas. Membanjirnya susu

Petunjuk Praktis Manajemen Pengelolaan Limbah Pertanian untuk Pakan Ternak sapi

I. PENDAHULUAN. atau sampai kesulitan mendapatkan hijauan makanan ternak (HMT) segar sebagai

I. PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap peningkatan produksi ternak. Namun biaya pakan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Jurusan

PENDAHULUAN. rendah adalah masalah yang krusial dialami Indonesia saat ini. Catatan Direktorat

Ditulis oleh Mukarom Salasa Minggu, 19 September :41 - Update Terakhir Minggu, 19 September :39

II. TINJAUAN PUSTAKA. Limbah mempunyai banyak dampak pada manusia dan lingkungan antara lain

Sistem Usahatani Terpadu Jagung dan Sapi di Kabupaten Takalar Provinsi Sulawesi Selatan

Coleman and Lawrence (2000) menambahkan bahwa kelemahan dari pakan olahan dalam hal ini wafer antara lain adalah:

Feed Wafer dan Feed Burger. Ditulis oleh Mukarom Salasa Selasa, 18 Oktober :04 - Update Terakhir Selasa, 18 Oktober :46

PENGARUH SUBSTITUSI RUMPUT GAJAH DENGAN LIMBAH TANAMAN SAWI PUTIH FERMENTASI TERHADAP PENAMPILAN PRODUKSI DOMBA LOKAL JANTAN EKOR TIPIS SKRIPSI

TINJAUAN PUSTAKA. keberhasilan usaha pengembangan peternakan disamping faktor bibit dan

KARYA TULIS ILMIAH PENGOLAHAN LIMBAH KAKAO MENJADI BAHAN PAKAN TERNAK

Ditulis oleh Mukarom Salasa Minggu, 03 Pebruari :23 - Update Terakhir Selasa, 17 Pebruari :58

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan usaha peternakan sangat ditentukan oleh kualitas, kuantitas,

PENDAHULUAN. yaitu ekor menjadi ekor (BPS, 2016). Peningkatan

PEMANFAATAN LIMBAH RESTORAN UNTUK RANSUM AYAM BURAS

I. PENDAHULUAN. Peningkatan keberhasilan suatu usaha peternakan akan di pengaruhi oleh

ANALISIS NILAI TAMBAH LIMBAH JAGUNG SEBAGAI PAKAN TERNAK SAPI DI SULAWESI SELATAN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Limbah telah menjadi masalah utama di kota-kota besar Indonesia. Pada tahun

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Apriadji (1990), limbah atau sampah merupakan zat-zat atau bahanbahan

BAB I. PENDAHULUAN. pertanian atau sisa hasil pertanian yang bernilai gizi rendah sebagai bahan pakan

KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MAGELANG JURUSAN PENYULUHAN PETERNAKAN 2013

SILASE (SILAGE) PAKAN TERNAK FERMENTASI

I. PENDAHULUAN. Kabupaten Lampung Barat merupakan salah satu kabupaten penghasil sayuran

PENDAHULUAN. yang sangat penting untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia.

KAJIAN PENAMBAHAN TETES SEBAGAI ADITIF TERHADAP KUALITAS ORGANOLEPTIK DAN NUTRISI SILASE KULIT PISANG

SISTEM PERTANIAN TERPADU TEBU-TERNAK MENDUKUNG SWASEMBADA GULA DAN DAGING

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Singkong (Manihot utilissima) adalah komoditas tanaman pangan yang

I. PENDAHULUAN. kehidupan dan kelangsungan populasi ternak ruminansia. Menurut Abdullah et al.

PEMANFAATAN KULIT KAKAO SEBAGAI PAKAN TERNAK KAMBING PE DI PERKEBUNAN RAKYAT PROPINSI LAMPUNG

SILASE DAN GROWTH PROMOTOR

Temu Lapang Bioindustri Sawit-Sapi

I. PENDAHULUAN. yang memiliki potensi hijauan hasil limbah pertanian seperti padi, singkong, dan

Cara pengeringan. Cara pengeringan akan menentukan kualitas hay dan biaya yang diperlukan.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh pemberian kombinasi tepung keong mas (Pomacea

PAKAN LENGKAP BERBASIS BIOMASSA SAWIT: PENGGEMUKAN SAPI LOKAL DAN KAMBING KACANG

BAB I PENDAHULUAN. nutrisi makanan. Sehingga faktor pakan yang diberikan pada ternak perlu

PENDAHULUAN. Sapi perah merupakan sumber penghasil susu terbanyak dibandingkan

I. PENDAHULUAN. menjadi permasalahan yang dihadapi oleh para peternak. Faktor penghambat. kemarau terjadi kekurangan hijauan pakan ternak.

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Ternak dan Kandang Percobaan

Pengembangan ternak ruminansia di negara-negara tropis seperti di. kemarau untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak ruminansia yang memiliki

I. PENDAHULUAN. Hijauan pakan ternak merupakan sumber pakan utama bagi ternak yang

PENDAHULUAN. kebutuhan zat makanan ternak selama 24 jam. Ransum menjadi sangat penting

1. Pendahuluan. 2. Pengertian

PENERAPAN IPTEKS. Hafni Indriati Junifa Layla Sihombing Jasmidi Kinanti Wijaya

PROSPEK PENGEMBANGAN TANAMAN JAGUNG SEBAGAI SUMBER HIJAUAN PAKAN TERNAK

Lokakarya Fungsional Non Peneliti 997 Selain itu, nilai tambah produk olahan dan sisa produk olahan pada akhirnya akan bisa menaikkan pendapatan petan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu faktor penentu keberhasilan usaha peternakan adalah ketersediaan

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan peningkatan permintaan daging kambing, peternak harus

PAKAN TERNAK HAYLASE JERAMI PADI DARI STARTER ISI RUMEN Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si Widyaiswara Muda I. PENDAHULUAN

PENDAHULUAN. Domba adalah salah satu ternak ruminansia kecil yang banyak. Indonesia populasi domba pada tahun 2015 yaitu ekor, dan populasi

OPTIMALISASI USAHA PENGGEMUKAN SAPI DI KAWASAN PERKEBUNAN KOPI

I. PENDAHULUAN. Pakan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha peternakan,

I. PENDAHULUAN. pertumbuhan tubuh dan kesehatan manusia. Kebutuhan protein hewani semakin

TEKNOLOGI JERAMI FERMENTASI SEBAGAI PAKAN TERNAK Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si Widyaiswara Muda

UMMB ( Urea Molasses Multinutrient Block) Pakan Ternak Tambahan bergizi Tinggi

KONVERSI SAMPAH ORGANIK MENJADI SILASE PAKAN KOMPLIT DENGAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI FERMENTASI DAN SUPLEMENTASI PROBIOTIK TERHADAP PERTUMBUHAN SAPI BALI

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 10. Hasil Pengamatan Karakteristik Fisik Silase Ransum komplit

FORMULASI RANSUM PADA USAHA TERNAK SAPI PENGGEMUKAN

TINJAUAN PUSTAKA. A. Perkembangan Produksi Kakao di Indonesia. Kakao (Theobrema cocoa L.) merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan

Pemanfaatan Kulit Nanas Sebagai Pakan Ternak oleh Nurdin Batjo (Mahasiswa Pascasarjana Unhas)

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak penelitian yang digunakan adalah sapi perah FH pada periode

MATERI DAN METODE. Materi

BAB I PENDAHULUAN. mengandung protein dan zat-zat lainnya seperti lemak, mineral, vitamin yang

PRAKTIKUM III PENGENALAN BAHAN PAKAN TERNAK (FEEDS STUFF)

I. PENDAHULUAN. Sampah masih merupakan masalah bagi masyarakat karena perbandingan antara

TEKNIK PENGOLAHAN UMB (Urea Molases Blok) UNTUK TERNAK RUMINANSIA Catur Prasetiyono LOKA PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KEPRI

PEMANFAATAN ISI RUMEN SEBAGAI STARTER Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si Widyaiswara Muda I. PENDAHULUAN

JENIS PAKAN. 1) Hijauan Segar

BAB I PENDAHULUAN. reproduksi. Setiap ternak ruminansia membutuhkan makanan berupa hijauan karena

I. PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan dalam kegiatan budidaya ikan. Kebutuhan pakan ikan

1. Jenis-jenis Sapi Potong. Beberapa jenis sapi yang digunakan untuk bakalan dalam usaha penggemukan sapi potong di Indonesia adalah :

I. PENDAHULUAN. Peternakan dan Kesehatan Hewan (2012) menunjukkan bahwa konsumsi telur burung

PENGANTAR. Latar Belakang. Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki potensi yang sangat besar

KONSENTRAT TERNAK RUMINANSIA

METODE. Materi 10,76 12,09 3,19 20,90 53,16

Transkripsi:

No.: 05/Brosur/BPTP Jakarta/2009 PEMANFAATAN LIMBAH PASAR SEBAGAI PAKAN RUMINANSIA SAPI DAN KAMBING DI DKI JAKARTA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN JAKARTA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN DEPARTEMEN PERTANIAN 2009

ISBN : 978-979-3628-18-9 Brosur: PEMANFAATAN LIMBAH PASAR SEBAGAI PAKAN RUMINANSIA SAPI DAN KAMBING DI DKI JAKARTA iv, 10 p.: ill.; 21 cm Penulis : Neng Risris Sudolar Editor : R. Wahyu Suryawati Heni Wijayanti Tata Letak & Design Cover : Sheila Savitri Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jakarta Jl. Raya Ragunan No. 30 Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12540 Telp. (021) 78839949 Fax. (021) 7815020 e-mail: bptp-jakarta@cbn.net.id http://jakarta.litbang.deptan.go.id

KATA PENGANTAR Ketersediaan hijauan pakan ternak merupakan permasalahan krusial di DKI Jakarta, tidak saja pada musim kemarau tetapi pada hampir sepanjang musim disebabkan faktor keterbatasan lahan. Di lain sisi, usaha peternakan ruminansia di DKI Jakarta tetap dilakukan oleh peternak yang pada umumnya merupakan usaha turun temurun. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan suatu inovasi untuk menghasilkan bahan pakan ternak dari bahan-bahan yang melimpah dan murah di wilayah DKI Jakarta, terutama bahan-bahan yang tidak bernilai ekonomis dengan tujuan untuk menekan biaya usahatani ternak. Salah satu komoditas yang mempunyai peluang besar untuk diolah menjadi bahan pakan ternak dengan jumlah yang melimpah di DKI Jakarta yaitu limbah organik pasar. Berikut merupakan tulisan singkat mengenai pemanfaatan limbah organik pasar yang banyak tersedia di DKI Jakarta sebagai bahan pakan ternak ruminansia sapi dan kambing. Semoga dapat bermanfaat. Jakarta, Desember 2009 Kepala Balai, Prof. Ir. Suwandi, MS NIP. 195407051979021001 i

ii

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... I. PENDAHULUAN... II. MACAM-MACAM LIMBAH ORGANIK PASAR... 2.1. Limbah Sawi... 2.2. Limbah Kol... 2.3. Limbah Kecambah Toge... 2.4. Limbah Daun Kembang Kol... 2.5. Limbah Jagung... III. PENGOLAHAN LIMBAH ORGANIK PASAR... 3.1. Tepung Limbah Organik Pasar... 3.2. Silase Limbah Organik Pasar... 3.3. Asinan Limbah Organik Pasar... DAFTAR PUSTAKA... iii iv 1 3 3 3 4 4 4 6 6 7 8 10 iii

DAFTAR TABEL Tabel 1. Kandungan zat makanan (g/100 g) dan energi metabolis tepung limbah organik pasar... Halaman 5 Tabel 2. Komposisi kimia (%) alang-alang, kolonjono, rumput benggala, jerami padi, rumput lapang, dan rumput gajah 5 iv

I. PENDAHULUAN D KI Jakarta merupakan wilayah terpadat penduduknya di Indonesia dengan kepadatan penduduk mencapai 13,7 ribu/km 2 pada tahun 2007, sehingga menjadikan provinsi ini sebagai pasar yang potensial bagi berbagai produk pertanian maupun produk peternakan. Setiap Limbah organik pasar. hari penerimaan sayuran di DKI Jakarta dari berbagai daerah melalui Pasar Induk Kramat Jati mencapai ratusan ton dan menghasilkan limbah organik yang banyak. Dilain pihak, kebutuhan daging mencapai 300 ton per hari dan meningkat hingga 500 ton menjelang hari raya Idul Fitri. Kebutuhan sapi potong pada Hari Raya Idul Adha tahun 2008 mencapai 12.000 ekor dan akan terus meningkat setiap tahunnya. Dengan demikian, para peternak di DKI Jakarta berpeluang menekuni usaha penggemukan sapi potong maupun kambing, baik untuk memenuhi kebutuhan sapi potong harian maupun untuk keperluan hewan Qurban DKI Jakarta. Ternak ruminansia sapi, kambing dan domba yang dipelihara di wilayah DKI Jakarta masih cukup banyak meskipun lahan untuk pemeliharaan semakin menyempit. Pada tahun 2007, peternakan sapi perah di DKI Jakarta menempati lahan usaha seluas 5,90 ha dengan jumlah ternak mencapai 3.685 ekor. Sedangkan jumlah ternak kambing dan domba masing-masing sebanyak 7.784 ekor dan 1.846 ekor. Permasalahan spesifik DKI Jakarta dalam pengembangan usahatani ternak terutama ruminansia adalah ketersediaan hijauan pakan ternak karena faktor keterbatasan lahan, sementara limbah organik pasar sanagt melimpah dan mulai menjadi masalah. Untuk itu diperlukan suatu inovasi untuk menghasilkan bahan pakan ternak dari bahanbahan yang tersedia di wilayah DKI Jakarta terutama bahan-bahan 1

yang tidak bernilai ekonomis dengan tujuan untuk menekan biaya usahatani ternak. Salah satu komoditas yang sesuai untuk diolah menjadi bahan pakan ternak dengan jumlah yang melimpah di DKI Jakarta yaitu limbah organik pasar. Limbah organik pasar merupakan sisa-sisa yang tidak terjual, hasil penyiangan maupun bagian dari sayuran ataupun buahan yang tidak dimanfaatkan untuk konsumsi manusia. Limbah organik pasar di DKI Jakarta dapat mencapai 4.500 ton per hari, yang terdiri dari sayuran dan buahan. Pengolahan limbah sayuran untuk pakan alternatif ternak berpotensi untuk membantu menekan biaya pakan ternak yang umumnya dapat mencapai 70% dari seluruh biaya usahatani ternak, serta untuk membantu dalam penyediaan bahan pakan ternak dengan jumlah kebutuhan pakan ternak sapi per hari per ekor mencapai 10% dari bobot badan, sehingga untuk satu ekor sapi dengan bobot badan 200 kg - 300 kg membutuhkan 20 kg - 30 kg pakan. 2

II. MACAM-MACAM LIMBAH ORGANIK PASAR L imbah organik pasar yang umumnya terdapat di pasar-pasar tradisional di DKI Jakarta terbagi menjadi dua jenis, yaitu limbah sayuran dan limbah buah-buahan. Macam-macam limbah sayuran yang banyak dijumpai antara lain: kol, kulit jagung, caisim, sawi putih, daun kembang kol, kulit kecambah toge, wortel, serta tomat. BPTP Jakarta telah melakukan kajian karakteristik bahan pakan berupa tepung limbah organik pasar dan dilanjutkan pengujian penggunaannya pada ternak unggas dan ruminansia untuk mengetahui efektivitas dan efisiensinya dibandingkan dengan dedak. Limbah organik pasar yang digunakan merupakan limbah sayuran pasar yang dominan antara lain kol, caisim, daun kembang kol, kulit toge, serta sawi putih. Sedangkan kulit jagung sudah banyak dipergunakan sebagai pakan langsung (tanpa proses pengolahan) oleh beberapa peternak kambing maupun sapi di DKI Jakarta. 2.1. Limbah Sawi Jenis limbah sawi yang banyak di pasar adalah limbah sawi hijau/caisim dan sawi putih. Sawi memiliki kadar air yang cukup tinggi, mencapai lebih dari 95%, sehingga umumnya sawi cenderung lebih mudah untuk diolah menjadi asinan. Jika akan diolah menjadi silase, terlebih dahulu sawi harus dilayukan/dijemur atau dikering-anginkan untuk mengurangi kadar airnya hingga berkisar antara 60%-70%. Nilai energi dan protein kedua jenis sawi ini setelah ditepungkan hampir sama, berada pada kisaran 3200-3400 kcal/kg dan 25-32 g/100g. 2.2. Limbah Kol Limbah kol yang didapatkan di pasar, merupakan bagian kol hasil penyiangan. Limbah kol di Pasar Induk Kramat Jati, dapat mencapai 17,2% dari total jumlah kol yang masuk setiap hari. Kol juga termasuk sayuran dengan kadar air tinggi sehingga mudah mengalami pembusukan/ Limbah kol. 3

kerusakan. Tepung kol mempunyai nilai energi sekitar 3.461 kcal/kg dan kadar protein sebesar 20,30g/100g. 2.3. Limbah Kecambah Toge Kulit kecambah toge pada umumnya menjadi limbah di pasar-pasar tradisional. Belum banyak orang yang memanfaatkan kulit kecambah toge, baru sebagian kecil saja yang memanfaatkannya untuk campuran pakan itik. Dari berbagai jenis limbah organik pasar yang digunakan Limbah kecambah toge. dalam pengkajian tepung limbah organik pasar, kulit toge merupakan limbah yang paling berpotensi untuk dijadikan tepung limbah. Untuk mencapai kadar air 65%-70% hanya membutuhkan penjemuran selama 2 hari. Dari hasil analisa, kulit kecambah toge dapat menjadi salah satu pakan sumber energi, dengan kandungan energi 3737 kcal/kg dan kadar protein sebesar 14,42g/100g. 2.4. Limbah Daun Kembang Kol Daun kembang kol merupakan bagian sayuran yang tidak dimanfaatkan untuk konsumsi manusia. Meski demikian, hasil analisa tepung limbah kembang kol mempunyai kadar protein yang cukup tinggi, yaitu 25,18 g/100g dan kandungan energi sebesar 3.523 kcal/kg. 2.5. Limbah Jagung Ada dua macam limbah pasar yang berasal dari jagung, yaitu kulit jagung dan tongkol jagung/janggel. Kulit jagung manis mempunyai kadar gula yang cukup tinggi, sehingga berpotensi untuk dijadikan silase. Sedangkan tongkol jagung/janggel merupakan bagian dari buah jagung setelah 4 Limbah daun kembang kol. Limbah jagung.

bijinya dipipil. Namun, limbah jagung pada umumnya mempunyai kelemahan yaitu kadar protein yang cenderung rendah serta serat kasar yang cenderung tinggi. Untuk mengatasi kelemahan tersebut, limbah jagung sebaiknya diolah menjadi silase. Analisa proksimat dilakukan pada beberapa jenis tepung limbah organik pasar untuk mengetahui kandungan zat-zat makanannya. Berikut adalah hasil analisa proksimat dari caisim, kol, sawi putih, kulit kecambah toge, daun kembang kol dan kulit jagung (Tabel 1). Sedangkan komposisi kimia beberapa jenis hijauan pakan ternak ruminansia disajikan pada Tabel 2. Tabel 1. Kandungan zat makanan (g/100 g) dan energi metabolis tepung limbah organik pasar. No Jenis Limbah Protein (g/100 g) Lemak (g/100 g) Energi (kcal/kg) SK (g/100 g) Abu (g/100 g) Ca (g/100 g) P (g/100 g) 1. Kulit kecambah toge 14,42 * 3737 * 4,76 0,66 0,21 2. Kol 20,30 2,15 3461 15,59 11,14 1,32 0,51 3. Sawi 27,59 2,06 3133 16,06 17,59 2,71 0,50 4. Daun kembang kol 5. Kulit jagung 31,77 * 3890 13,77 19,93 2,54 0,48 1,94 * 4351 34,15 2,97 0,16 0,12 * : Tidak dilakukan analisa 5

Tabel 2. Komposisi kimia (%) alang-alang, kolonjono, rumput benggala, jerami padi, rumput lapang, dan rumput gajah. Komponen Bahan kering Bahan organik Protein kasar Alang-alang Kolonjono Rumput Benggala Jerami Padi Rumput Lapang Rumput Lapang 93,00 91,60 92,20 90,26 94,29 91,48 90,00 88,57 89,70 87,95 91,67 88,22 9,60 6,82 5,67 3,55 5,80 10,07 Serat kasar 38,28 31,24 28,44 33,11 41,82 35,57 Lemak kasar 1,8 1,63 2,82 1,49 1,26 3,55 Abu 11,90 16,13 14,77 21,18 7,36 18,84 BETN 38,54 44,19 48,30 40,67 43,74 31,97 Kalsium 0,38 0,35 0,48 0,37 2,01 1,12 Phosphor 0,43 0,87 0,81 0,76 0,92 0,45 Sumber: Harfiah, 2005 6

III. PENGOLAHAN LIMBAH ORGANIK PASAR L imbah organik pasar berpotensi sebagai bahan pakan ternak, akan tetapi limbah tersebut sebagian besar mempunyai kecenderungan mudah mengalami pembusukan dan kerusakan, sehingga perlu dilakukan pengolahan untuk memperpanjang masa simpan serta untuk menekan efek anti nutrisi yang umumnya berupa alkaloid. Dengan teknologi pengolahan pakan, limbah sayuran dapat diolah menjadi tepung, silase, maupun asinan, yang dapat digunakan sebagai pakan ternak. Manfaat dari teknologi pengolahan pakan antara lain dapat meningkatkan kualitas nutrisi limbah sebagai pakan, serta dapat disimpan dalam kurun waktu yang cukup lama sebagai cadangan pakan ternak saat kondisi sulit mendapatkan pakan hijauan. 3.1. Tepung Limbah Organik Pasar Pengolahan limbah sayuran menjadi tepung merupakan salah satu upaya untuk memperpanjang masa simpan. Dimana kandungan kadar air menjadi rendah sehingga aktivitas air (Aw) yaitu jumlah air bebas yang dapat dimanfaatkan oleh mikroorganisme Hijauan silase. sedikit jumlahnya. Hampir semua jenis limbah sayuran dapat diolah menjadi tepung. Tahapan proses pembuatan tepung limbah organik pasar untuk pakan ternak, adalah: 1. Pemilahan, pemisahan, dan pembersihan limbah organik pasar. 2. Pencacahan dan pengepresan. Limbah organik pasar terutama yang mempunyai kadar air tinggi (>70%) seperti kol, caisim, dan sawi putih terlebih dahulu dicacah dan dipres dengan menggunakan mesin pencacah dan pengepres untuk membantu mengurangi kadar airnya, sehingga mempercepat proses pengeringan. Akan tetapi apabila proses pengeringan terhambat, limbah sayuran yang sudah melalui proses pencacahan dan 7

pengepresan umumnya akan lebih mudah mengalami proses pembusukan. 3. Pengeringan. Pengeringan limbah sayuran dapat dilakukan dengan menggunakan sinar matahari, mesin pengering (dryer), maupun dengan menggunakan oven pada suhu 65 o C hingga kadar airnya menjadi 10%. Lama pengeringan limbah organik pasar dengan kadar air yang tinggi dapat mencapai 2-5 hari. 4. Penepungan. Limbah organik pasar yang sudah kering kemudian digiling menjadi tepung hingga lolos saringan 100 mesh, dan siap digunakan sebagai bahan pakan. 3.2. Silase limbah Organik Pasar Pengolahan bahan pakan menjadi silase bertujuan untuk memperpanjang masa simpan pakan. Silase merupakan bahan pakan dari hijauan pakan ternak maupun limbah pertanian yang diawetkan melalui proses fermentasi anaerob dengan kandungan air 60-70%. Kadar Silase sorgum. air bahan yang akan diolah menjadi silase tidak boleh terlalu rendah maupun terlalu tinggi. Untuk bahan-bahan yang memiliki kadar air cukup tinggi (> 80%), perlu dilakukan pelayuan, penjemuran atau dikering-anginkan terlebih dahulu sebelum proses pembuatan silase dimulai untuk menurunkan kadar airnya. Proses pembuatan silase pada limbah organik pasar antara lain sebagai berikut: 1. Pemilahan, pemisahan, dan pembersihan limbah organik pasar. 2. Penyiapan bahan aditif berupa campuran 0,625 kg dedak + 0,625 kg molases + 0,5 cc probiotik yang diaduk hingga merata untuk ditaburkan selapis demi selapis pada saat penumpukan biomassa. Bahan aditif yang ditambahkan berfungsi untuk mempercepat proses fermentasi serta untuk meningkatkan dan mempertahankan kadar nutrisi pada bahan baku silase. 3. Sebanyak 25 kg biomassa limbah organik pasar dicacah/dipotongpotong dengan ukuran 3-4 cm, dimasukkan ke dalam drum/silo yang telah dilapisi plastik selapis demi selapis diikuti dengan penaburan bahan aditif dan pemadatan (sambil diinjak-injak) agar 8

tidak ada lagi udara diantara tumpukan bahan silase, lalu di tutup rapat. 4. Drum/silo ditempatkan di tempat yang sejuk untuk proses fermentasi selama 30-45 hari. 5. Setelah 30-45 hari silase telah jadi dan dapat dikeluarkan dari drum/ silo untuk diberikan kepada ternak. Silase yang telah dibuka, tidak dapat disimpan lama. Sebelum diberikan pada ternak perlu dianginanginkan atau dibiarkan terlebih dahulu selama beberapa jam. Silase yang berkualitas baik memenuhi persyaratan antara lain mempunyai ph sekitar 4, kandungan air berkisar antara 60%-70%, hasil fermentasi berbau segar/wangi dan tidak berbau busuk/tengik, warna hijau masih jelas pada bahan hijauan, serta tidak berlendir. Silase dapat disimpan untuk jangka waktu lama, selama tidak ada udara yang masuk ke dalam drum/silo. 3.3. Asinan Limbah Organik Pasar Limbah organik pasar yang umumnya digunakan untuk membuat asinan adalah sayuran berupa caisim, kol, serta sayuran daun lainnya. Pemberian limbah organik pasar dalam bentuk asinan bertujuan untuk meningkatkan nafsu makan pada ternak serta kandungan bakteri penghasil asam laktat dalam asinan berfungsi untuk membantu pencernaan. Proses pembuatan asinan limbah organik pasar pada prinsipnya merupakan proses fermentasi anaerob dengan menggunakan bakteri penghasil asam laktat. Tahapan pembuatan asinan limbah organik pasar adalah sebagai berikut: 1). Sayuran yang telah dibersihkan direndam dalam larutan garam, dan dibiarkan minimal 6 jam. 2). Sayuran dicuci kembali dan ditiriskan. 3). Masukkan sayuran ke dalam wadah/gentong, tambahkan garam dan gula, lalu tutup rapat dan simpan sedikitnya 2-3 hari. Proses penyimpanan yang lebih lama akan menghasilkan asinan yang lebih baik, karena fermentasi berlangsung sempurna. Asinan tersebut dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama selama tidak ada udara yang masuk ke dalam wadah. 9

DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta, 2008, Jakarta dalam angka 2008, BPS Provinsi DKI Jakarta, Jakarta. Harfiah. 2005. Penentuan nilai indek beberapa pakan hijauan ternak domba. Jurnal Sains & Teknologi, Desember 2005 Vol 5, 3:114 125. Kartasudjana, R., 2001. Mengawetkan hijauan pakan ternak. Modul program keahlian budidaya ternak. Departemen Pendidikan Nasional. 2001 Melyani, V., 2009, Kebutuhan daging sapi di Jakarta naik lima kali lipat, http://www.tempointeraktif.com/hg/serba_serbi_09/ 2009/09/17/brk,20090917-198626,id.html Park, WS. 1998. What is Kimchi. http://dwb.uni.edu/teacher/nsf/c11/ c11links/kimchi.kfri.re.kr/2-1-1.htm. November 2009. Saenab, A., Suwandi, Bachtar Bakrie, Benny V.L., Rachmawaty La Side, Srijono, Emy Sugiartini, Umming Sente, dan David. 2007. Kajian Pemanfaatan Silase Jagung QPM sebagai Pakan Alternatif untuk Ternak Ruminansia. Laporan Akhir. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jakarta. Sulaiman, S., Teknologi tepat guna merubah rumput menjadi daging, Diakses 30 Oktober 2009. Tangendjaja, B. dan Elizabeth Wina. 2008. Limbah tanaman dan produk samping industri jagung untuk pakan. Diakses Juli 2009. 10