BAB IV ANALISIS PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV MENELUSURI DESA DI TENGAH PERSAWAHAN

TABEL KEGIATAN DI MASJID AGUNG DEMAK DALAM PENINGKATAN DAKWAH ISLAM. 1) Kegiatan harian NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN WAKTU 1 Sholat berjamaah

BAB IV ANALISA DATA. A. Bentuk-bentuk kegiatan keagamaan dan sosial masyarakat. jika yang dinamakan hidup bersama dan berdampingan pasti ada masalah

BAB IV BENTUK KERUKUNAN UMAT BERGAMA ISLAM DAN KRISTEN DI DESAMIAGAN. A. Bentuk Kerukunan Beragama Islam Dan Kristen Pada Hari Besar

BAB IV ANALISIS. Pustaka Pelajar, 2001, hlm Azyumardi Azra, Kerukunan dan Dialog Islam-Kristen Di Indonesia, dalam Dinamika

BAB III PROFIL UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM DUSUN NONGKO DESA SUMBERAGUNG KECAMATAN NGARINGAN KABUPATEN GROBOGAN

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN. Desa Pagaran Dolok merupakan salah satu desa dari Kecamatan Hutaraja

TUGAS AGAMA KLIPING KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA, ANTAR SUKU, RAS DAN BUDAYA

BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN DAN TRADISI TUKAR-MENUKAR RAMBUT DENGAN KERUPUK DI DESA SENDANGREJO LAMONGAN

BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI KEAGAMAAN DALAM UPACARA SEDEKAH BUMI. A. Analisis Pelaksanaan Upacara Sedekah Bumi

BAB IV ANALISIS DATA

BAB III PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA BURUH BATIK DI DESA SEPACAR KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN

BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT KAMPUNG RANTAU PANJANG KUCHING SARAWAK. Secara umum Kampung Rantau Panjang termasuk dalam kawasan

I. PENDAHULUAN. mempunyai tata cara dan aspek-aspek kehidupan yang berbeda-beda. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang dilihat dari letak geografis

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI AGAMA, MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI, DAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEDOMAN WAWANCARA A. Aparat Desa Margolinduk Bonang Demak B. Tokoh Mayoritas NU di Desa Margolinduk Bonang Demak

I. PENDAHULUAN. sebuah kalimat yang berasal dari lafadz hallala-yuhallilu-tahlilan yang berarti

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. peneliti dengan informan yang telah dikumpulkan dan diolah oleh peneliti secara

BAB I PENDAHULUAN. Keberagaman etnik yang ada di Indonesia dapat menjadi suatu kesatuan

BAB IV ANALISIS TENTANG TOLERANSI MASYARAKAT ISLAM TERHADAP KEBERADAAN GEREJA PANTEKOSTA DI DESA TELAGABIRU

Perbedaan Bukan Suatu Masalah

BAB IV ANALISIS AKULTURASI BUDAYA CHINA DAN JAWA TERHADAP MASJID CHENG HOO

BAB II GAMBARAN UMUM DESA TELUK BATIL KECAMATAN SUNGAI APIT KABUPATEN SIAK. Sungai Apit Kabupaten Siak yang memiliki luas daerah 300 Ha.

PEMERINTAH KOTA SEMARANG SEKRETARIAT DAERAH

KEPUTUSAN KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI ACEH. NOMOR: 364 Tahun 2014 TENTANG

BAB II KONDISI OBJEKTIF DESA CIBOJONG

BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN EMPANG

BAB IV GAMBARAN UMUM. 4.1 Latar Belakang Perumahan Bataranila dan Lokasi. Bataranila sendiri bediri pada tahun Pada saat ini penduduk Perumahan

PEMERINTAH KOTA SALATIGA SEKRETARIAT DAERAH

BAB III GAMBARAN UMUM DESA MULYA AGUNG. Desa Mulya Agung secara geografis terletak di Kecamatan Lalan

I. PENDAHULUAN. mempunyai cara-cara hidup atau kebudayaan ada di dalamnya. Hal

BAB IV ANALISIS POLA KOMUNIKASI ANTARBUDAYA ETNIS LAMPUNG DAN BALI DALAM MEMELIHARA KERUKUNAN HIDUP BERMASYARAKAT

ESSAY BEBAS STUDY EXCURSIE Kebhinekaan dan Solidaritas Sosial Masyarakat Lamongan

BAB 5 PEMBAHASAN DESAIN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Dalam menjalani kehidupan sosial dalam

Oleh: Hafidz Abdurrahman

BAB I PENDAHULUAN. Bali dikenal sebagai daerah dengan ragam budaya masyarakatnya yang

BAB III PENYAJIAN DATA. A. Pelaksanaan Kenduri Arwah sebagai rangkaian dari ritual kematian dalam

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Demografis Desa Sungai Keranji

BAB III PRAKTIK UTANG-PIUTANG DI ACARA REMUH DI DESA KOMBANGAN KEC. GEGER BANGKALAN

BAB I PENDAHULUAN. berkembang menjadi budaya baru yang perlahan masuk di kehidupan. yang dibawa oleh warga pendatang di Kampung Sawah tidak berhasil

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan yang sampai saat ini merupakan hal yang berpengaruh besar pada sikap

BAB II. KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia, sesuatu yang sangat unik, yang tidak dimiliki oleh semua

ESSAY INDAHNYA TOLERANSI DALAM PERBEDAAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kemajuan komunikasi dan pola pikir pada zaman sekarang ini

I. PENDAHULUAN. maupun dilestarikan. Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks yang

KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN,

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

b. Tanah kering No Tanah Kering Luas 1 Pekarangan / Bangunan 25,717

BAB I PENDAHULUAN. Kebudayaan merupakan suatu hasil cipta rasa dan karsa manusia yang

KALENDER PENDIDIKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR TAHUN AKADEMIK 2016/2017 *)

Efektifitas Komunikasi Interpersonal Umat Beragama di Perumahan Bekasi Jaya Indah Rt 10/14

BAB VI KESIMPULAN 6.1 Kesimpulan

kalender Mengenal 12 Baju Adat Wanita Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. memiliki adat istiadat (kebiasaan hidup) dan kebudayaan masing-masing,

BAB I PENDAHULUAN UKDW

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG SEKRETARIAT DAERAH

KALENDER PENDIDIKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR TAHUN AKADEMIK 2017/2018 *)

D. Ringkasan Hasil Penelitian. Tabel 8. Profil Informan

BAB IV SISTEM PERNIKAHAN ADAT MASYARAKAT SAD SETELAH BERLAKUNYA UU NO. 1 TAHUN A. Pelaksanaan Pernikahan SAD Sebelum dan Sedudah UU NO.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat sudah dilanda dengan modernitas. Hal ini menyebabkan kebudayaan

KALENDER KEGIATAN DIKLAT UNIT TRANSFUSI DARAH PUSAT

PEMERINTAH KOTA SALATIGA SEKRETARIAT DAERAH

KALENDER PENDIDIKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR TAHUN AKADEMIK 2017/2018 *)

WALIKOTA MATARAM. SURAT EDARAN Nomor : 850/909/ORG/XII/2017 TENTANG HARI LIBUR NASIONAL DAN CUTI BERSAMA TAHUN 2018

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1998 TENTANG KEMERDEKAAN MENYAMPAIKAN PENDAPAT DI MUKA UMUM

I. PENDAHULUAN. mayoritas dengan penganut minoritas. Penganut atau golongan agama saling

KALENDER PENDIDIKAN SMP KESATRIAN 2 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2008/2009 JULI Jml. HB (Jml Minggu = 3)

KALENDER PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 YAYASAN PENDIDIKAN KESATRIAN 67 SMP KESATRIAN 2 SEMARANG

BAB III DESKRIPSI DATA PENELITIAN DI KELURAHAN PAKIS SURABAYA

BAB III MENEROPONG BENTANG ALAM DESA BUNGURASIH. Desa Bungurasih 20 tahun yang lalu adalah Desa yang penuh damai, tentram,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia hidup juga berbeda. Kemajemukan suku bangsa yang berjumlah. 300 suku hidup di wilayah Indonesia membawa konsekuensi pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Peringatan Maulid Nabi Muhammad, merupakan peristiwa bersejarah bagi

BAB I PENDAHULUAN. Seni Dzikir Saman Di Desa Ciandur Kecamatan Saketi Kabupaten Pandeglang Banten

BAB I PENDAHULUAN. sekali. Selain membawa kemudahan dan kenyamanan hidup umat manusia.

PERSATUAN DAN KERUKUNAN

Mam MAKALAH ISLAM. Maaf, Saya Muslim

KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI AGAMA, MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI, DAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KALENDER PENDIDIKAN SMP KESATRIAN 2 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2010/2011

BAB V PENUTUP. penelitian, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut : 1. Prosesi Sebambangan Dalam Perkawinan Adat Lampung Studi di Desa

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KALENDER PENDIDIKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR TAHUN AKADEMIK 2015/2016 *)

BAB II KONDISI OBYEKTIF LOKASI DESA BITUNG JAYA KEC. CIKUPA KAB. TANGERANG

BAB V. Penutup. GKJW Magetan untuk mengungkapkan rasa syukur dan cinta kasih karena Yesus

Kalender Akademik. Batas Akhir Pengiriman Lamaran USMI 29 Februari Seleksi dan April Pengumuman Hasil Seleksi USMI

5 TAHUN 2012 SKB.06/MEN/VII/ TAHUN 2012 TENTANG HARI LIBUR NASIONAL DAN CUTI BERSAMA TAHUN 2013 DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN I998 TENTANG KEMERDEKAAN MENYAMPAIKAN PENDAPAT DI MUKA UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih dikenal dengan multikultural yang terdiri dari keragaman ataupun

UKDW BAB I PENDAHULUAN

Boutique Office, 3rd Floor, Jl. Timor No. 6, Menteng

BAB II PROFIL DESA KASIKAN. Propinsi. Desa Kasikan merupakan desa paling ujung sebelum Desa Talang

KALENDER PENDIDIKAN SMP KESATRIAN 2 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 JULI Jml. HB (Jml Minggu = 3)

RANCANGAN INSTRUMEN SURVEY LAPANGAN 1 PASIS SESKOAD TAHUN 2004 BIDANG SOSIAL BUDAYA A. Kependudukan/Demografi

BAB IV ANALISIS PROSES KOMUNIKASI ANTAR AGAMA ETNIS TIONGHOA DAN ETNIS JAWA DI PECINAN DESA WELAHAN KEC. WELAHAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Siti Alifah Bezlina,2013

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS PENELITIAN A. Cara Komunikasi Sosial Antar Masyarakat Pribumi dan Pendatang Dalam proses komunikasi sosial di desa Cikande antara masyarakat pribumi dan pendatang sangat dipengaruhi oleh peran bahasa sebagai alat komunikasi. Proses komunikasi antar kedua kelompok juga berjalan dengan lancar dan tanpa masalah dengan menggunakan bahasa Indonesia, tetapi ketika mereka berusaha berkomunikasi dengan menggunakan bahasa daerah masing-masing yang mengakibatkan perbedaan dari masyarakat pribumi dan pendatang terdapat perbedaan bahasa yang digunakan sehingga terdapat perbedaan penafsirannya. 1 Hal ini dibuktikan dengan latar belakang sosial yang berbeda proses komunikasinya. Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat pribumi desa Cikande berinteraksi dengan menggunakan bahasa Jawa dan Sunda (dialek kasar). Dan dalam kondisi itu pun pendatang yang sudah menetap bertahun-tahun sekarang sudah mulai beradaptasi serta mengikuti kebiasaan mereka, sehingga sebagian dari mereka sudah banyak yang 1 Andi Wijaya, Wawancara Pribadi, 27 Mei 2016 47

48 fasih berbahasa Jawa atau pun Sunda dengan tidak meninggalkan bahasa bawaan mereka. 2 Sesuai dengan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti yang dilakukan di perumahan Griya Asri yang berada di desa Cikande, bahwa pendatang dan penduduk pribumi dari masyarakat Cikande dapat berbaur dan menyatu seakan-akan tidak adanya perbedaan. Perumahan Griya Asri merupakan daerah komplek yang berada di kampung pabuaran desa Cikande Kecamatan Cikande. Penduduk kompleks Griya Asri sekitar 2000 penduduk asli pribumi, dan sekitar 300-400 penduduk pendatang yang berasal dari berbagai daerah seperti Palembang, Sumatera, Brebes, Tasik, Bandung, Medan, Bogor dan masih banyak lagi. 3 1. Cara Berkomunikasi Antar Kedua Kelompok Dalam kehidupan sehari-hari komunikasi yang terjalin antar masyarakat pribumi dan pendatang tidak begitu mengalami kesulitan. Dalam proses komunikasi antar kedua kelompok mereka saling menyesuaikan diri dan mengerti jika tidak semua orang yang hidup berdampingan akan mengerti dengan bahasa yang mereka gunakan. Kalau dengan teman atau tetangga yang saling mengerti dengan bahasa yang mereka gunakan, mereka menggunakan bahasa daerah. Kalau diluar itu mereka menggunakan bahasa Indonesia. 2 Ramit Wawancara Pribadi, 27 Mei 2016 3 Wahyu, wawancara Pribadi, 29 Oktober 2016

49 Terbatasnya bahasa yang digunakan oleh masyarakat pendatang tidak menjadi hambatan yang sangat besar bagi masyarakat pribumi untuk berkomunikasi dengan mereka. Menurut Sumyati seorang pribumi ketika ia sedang berhadapan dengan masyarakat pendatang, ia menggunakan bahasa Indonesia agar bisa berkomunikasi. 4 Menurutnya akan terjadi komunikasi secara intens antar kedua belah pihak untuk mengetahui bahasa dan kebiasaan masing-masing yang mereka gunakan. Dalam wawancara dengan informan, bentuk komunikasi verbal juga terjadi pada masyarakat pendatang yang dapat dilihat dari digunakannya dua bahasa dalam kehidupan sehari-hari yaitu bahasa jawa dan bahasa Indonesia. Hal serupa juga dituturkan oleh Sri. Ketika saya berkomunikasi dengan mereka sebagian menggunakan bahasa Indonesia sebagian lagi menggunakan bahasa daerah. Tapi kalau saya kebanyakan menggunakan bahasa Indonesia. kalau mendengarkan saya mengerti walaupun sedikit-sedikit, tapi kalau harus berbicara saya belum bisa hanya tau bahasa yang umum-umunya saja Menurut Robi ah, mempunyai pendapat berbeda bahwa menurutnya berkomunikasi dengan masyarakat pribumi tidak terlalu mengalami kesulitan karena sama-sama menggunakan bahasa Jawa, hanya dari dialeknya saja yang sedikit berbeda. 5 Hubungan antar kedua kelompok sangat baik dan terjalin solidaritas serta sikap saling menghormati satu sama lain. 4 Sumyati, Wawancara Pribadi, 20 Agustus 2016 5 Robi ah, Wawancara Pribadi, 27 Mei 2016

50 Dari hasil wawancara penulis, terlihat bahwa bahasa sangat berpengaruh dalam berkomunikasi.terutama ketika berbicara dengan orang yang berasal dari budaya yang berbeda. Jika masyarakat pribumi tidak mengerti dengan bahasa bawaan pendatang (Selain bahasa Jawa/Sunda) maka mereka berusaha untuk menyesuaikan yaitu berkomunikasi dengan bahasa Indonesia Menurut penelitian penulis, berkaitan dengan penggunaan bahasa yang digunakan antar masyarakat pribumi dan pendatang menyebabkan lahirnya beberapa variasi dalam bahasa, misalnya: 1. Dialek, dalam hal penggunaan bahasa yang digunakan dalam hubungan komunikasi antar budaya mempunyai ciri khas tersendiri. Misalnya, komunikasi antara bahasa sunda dengan masyarakat pribumi kata Abdi sebagai saya maneh sebagai kamu. 2. Penyebutan (pronouncination) atau aksen, yaitu tekanan dalam pengucapan yang dapat dibedakan, misalnya pengucapan bahasa sunda orang sukabumi dengan masyarakat pribumi, dalam pengucapannya orang sukabumi terkesan lebih lembut dari pada bahasa sunda yang digunakan oleh pribumi 3. Bahasa Khusus yang diguanakan oleh suatu kelompok yang luas dalam suatu kebudayaan untuk menunjukan posisi yang kuat dalam masyarakat atau bahasa yang khusus digunakan oleh masyarakat tertentu. Misalnya, masyarakat yang berasal dari lampung nyak aku, niku kamu, di dipa dimana. Sama halnya dengan masyarakat lampung masyrakat pribumi

51 juga mempunyai bahasa ciri khas tertentu yaitu bahasa Jawa ningendi dimana, tuku beli, sira kamu dan sebagainya Bahasa tidak harus selalu diucapkan, bisa melalui isyarat, gerak tubuh dan bisa disebut juga dengan komunikasi non verbal.misalnya, komunikasi antar kedua kelompok di masyarakat Cikande, contoh tanda bendera kuning disalah satu rumah warga desa Cikande yaitu menandakan atau kematian atau kedukaan. Dan dalam kondisi itu pun seluruh masyarakat desa datang untuk memberikan simpati, tenaga maupun materi sebagai rasa saling menghormati satu sama lain. Dalam komunikasi nonverbal di kehidupan sehari-hari terjadi juga dalam sebuah interaksi antar kedua kelompok seperti yang dituturkan oleh informan Ita, Pertama saya bertemu dengan masyarakat Cikande saya belum paham dengan bahasa yang mereka gunakan karena saya berasal dari lampung. Dalam pertemuan pertama, saya hanya tersenyum saja, karena senyum sudah melambangkan respon baik terhadap masyarakat tersebut. 6 Komunikasi-komunikasi yang terjadi, misalnya menganggukan kepala, dalam hal ini sudah melambangkan atau menggambarkan iya atau menggelengkan kepala yang berarti tidak. Selain itu masih banyak lagi komunikasi-komunikasi non verbal atau simbolik yang terjadi antar masyarakat misalnya, mengenakan jilbab (perempuan) menggambarkan sebagai orang muslim, atau peci sebagai tanda orang muslim (laki-laki) 6 Ita, Wawancara Pribadi, 27 Mei 2016

52 2. Tradisi Budaya di Kompleks Griya Asri Dalam tradisi yang ada di Desa Cikande khususnya di kompleks Griya Asri, tradisi budaya sama dengan kampung kampung lainnya seperti dalam kegiatan harihari besar Islam (PHBI) dan hari hari Nasional lainnya. Di Perumahan Griya Asri ini budaya yang pendatang bawa tidak diakulturasikan kedalam masyarakat pribumi karena menurut bapa Supandi, Budaya luar yang masuk kedaerah sini tidak diterapkan, dikarenakan banyaknya budaya yang masuk dan hal itu dapat mengakibatkan konflik antar budaya Tradisi Budaya Lokal seperti, a. Aqiqahan, sebuah proses cara beryukur kita kepada Allah atas kelahiran anak yang dikaruniakan sang pencipta. Biasanya aqiqah dilakukan secara simbolis dengan menyembelih kambing b. 7 bulanan, proses kehamilan yang sudah mencapai usia 7 bulan dan tradisinya seperti membuat rujak, dan pengajian c. Tahlilan, proses mendoakan yang telah meninggal 3, 7, 40 dan seratus harian d. Saweran atau Paculan, proses cara bersyukur dengan cara melempar uang logam. seperti pada upacara pengantin, sunatan, dan acara-acara lainnya. e. Pencak silat, salah satu kesenian budaya yang masih dilestarikan oleh salah satu komplek di Griya Asri yang dipentaskan ketika pada acara kenaikan kelas, acara pernikahan, dan sunatan.

53 f. Wayang golek, biasanya dipentaskan dalam acara hajatan dan tokoh yang paling digemari yaitu tokoh si cepot g. Lamaran, biasanya dilakukan oleh calon pengantin laki-laki dengan cara membawa cincin sebagai pamengkeut (pengikat) kepada calon pengantin perempuan B. Membangun Toleransi Antar Agama Toleransi adalah sikap memberikan kebebasan kepada semua orang yang berbeda, baik dalam pendapat, sudut pandang, agama dan keyakinan tanpa ada rasa benci, pertentangan dan permusuhan. 7 Namun hal ini memberikan suatu pendekatan dengan cara dialog dan musyawarah untuk saling memberikan argument dan informasi tentang apa yang diterima sebagai kebenaran sehingga tidak menimbulkan konflik. Menurut informasi yang penulis terima, setiap kelompok memberi kebebasan dalam mempercayai suatu agama yang mereka anut. Kedua kelompok tidak pernah saling memaksakan dan mempersempit gerak satu sama lain dalam melaksanakan hal-hal yang mereka percayai serta sikap saling menghargai kebiasaan-kebiasaan kelompok dalam membangun sikap toleransi. Selain itu mereka berusaha untuk tidak memperdebatkan segi-segi perbedaan dalam beragama tetapi sebaliknya mereka berupaya menonjolkan segi persamaan 7 Nuraini, Interaksi Masyarakat Pendatang dan Masyarakat Pribumi Dalam Membangun Toleransi Beragama di Desa Tanjung, Bogor(Skripsi: Program Sarjana Uin Syarif Hidayatuallah, Jakarta, 2009) p.53

54 walaupun perbedaan itu tidak dapat disatukan dan kedua kelompok menganggap itu suatu hal yang unik. Contoh toleransi antar agama misalnya, jika warga muslim hendak melakukan pembangunan tempat ibadah (mesjid & mushola) maka warga lain yang berbeda agama berperan aktif memberikan bantuan berupa material seperti bahan makanan atau uang dan sebagian dari mereka ada juga yang ikut serta turun membantu dengan tenaga. Interaksi seperti ini tentunya telah memberikan kontribusi yang baik terhadap terbentuknya toleransi antar umat beragama antara kelompok pribumi yang beragama islam dan kelompok pendatang yang beragama islam maupun non islam. Toleransi hak dan kewajiban dalam umat beragama telah tertanam dalam nilai-nilai yang ada dalam pancasila. Pemeluk agama mayoritas wajib menghargai ajaran dan keyakinan pemeluk agama lain, karena dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 Pasal 29 Ayat 2 dikatakan bahwa setiap warga diberi kemerdekaan atau kebebasan untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadah menurut agama dan kepercyaaannya. 1. Kegiatan Ritual Keagamaan di Desa Cikande (Muslim) Masyarakat Desa Cikande termasuk masyarakat yang agamis dimana mayoritas penduduknya menganut agama islam karena itu memudahkan masyarakat untuk saling berhubungan dengan pendatang yang beragama islam dan memberikan sikap saling menghormati antar kedua kelompok agama non muslim. Hal tersebut

55 dapat dilihat dari kegiataan keagamaan yang sangat berkembang dan hampir diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa mengenal suku, budaya atau kelas sosial. Jalur hubungan dalam kegiatan ritual keagamaan, penulis membaginya dalam tiga bagian, yaitu salat berjamaah, pengajian mingguan dan memperingati hari besar Islam atau dengan istilah PHBI. a. Salat Berjamaah, diikuti oleh seluruh masyarakat baik pribumi maupun pendatang. Salat berjamaah merupakan sarana yang baik untuk saling mengenal, bersilaturahmi dan juga mempunyai nilai tinggi dari pada salat sendiri. Salat berjamaah yang sering dilakukan oleh masyarakat yaitu salat jum at, Salat Tarawih, Salat Hari Raya Islam (Idul Fitri dan Idul Adha), Salat Maghrib, Solat Isya. b. Pengajian Mingguan, pengajian ini diikuti oleh bapak-bapak, ibu-ibu dan para remaja baik itu masyarakat pribumi maupun pendatang. Pengajian ini diadakan secara keliling dari mushola satu ke mushola lainnya. Dengan bertujuan agar mereka saling mengenal dan bersilaturahmi. Pengajian ini juga tidak dilakukan di mushola saja tapi juga dilakukan di rumah seseorang yang mempunyai hajat denga tujuan meminta do a bagi keluarganya seperti, tujuh bulanan, khaulan, pernikahan atau sunatan dan tahlilan. Kegiatan pengajian ini tidak memandang mereka berasal kaya atau miskin yang terpenting mencari keridhaan Allah SWT. c. Kegitan dalam Memperingati Hari Besar Islam atau PHBI, PHBI merupakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan setiap tahunnya oleh umat muslim seperti

56 Maulid Nabi, Isra Mi raj, Tahun Baru Islam, Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha dan lain sebagainya. Dalam memperingati hari-hari Besar tersebut seluruh masyarakat diminta untuk menyukseskan dan berpartisipasi dengan menghadiri acara tersebut dengan tidak membedakan suku, ras, budaya atau status sosial. Dalam peringatan tersebut setiap tahunnya mereka selalu mengundang penceraman kondang dari kalangan selebriti seperti, Ustadz Solmed, Ustadz Riza Muhammad, dan Mamah Dedeh dengan tujuan agar masyarakat lebih antusias dalam menghadiri acara tersebut. Selain PHBI yang telah dijelaskan diatas, PHBI yang selalu dilaksanakan oleh umat muslim seperti Idul Fitri dan Idul Adha. Diamana kaum transmigrasi yang tidak pulang kekota asalnya mereka mengikuti Salat bersama-sama dan saling meminta maaf atas kesalahannya dalam kehidupan sehari-hari. Hari Raya Islam merupakan wadah yang baik untuk menguatkan ukhuwah islamiyah, hari kemenangan dan kembali ke fitri bagi umat islam. 2. Kegiatan Ibadan Non Muslim Dalam peribatan bagi masyarakat non muslim yang hendak melakukan ibadah setiap minggunya selalu mendatangi tempat ibadah yang ada, yang berada di daerah Serang dan Tangerang tergantung agama yang dianut oleh masing-masing kelompok. Kegiatan-kegiatan Ibadan non muslim seperti, a. Natalan, hari raya umat Kristen yang diperingati setiap tahunnya pada tanggal 25 Desember dengan membuat pohon natal, kartu natal dan bertukar hadiah antar teman anggota

57 b. Hari Raya Waisak, merayakan waisak yang merupakan peringatan 3 peristiwa seperti, hari kelahiran, hari pencapaian dan penerangan dan hari wafat c. Jumat Agung, hari ini dikenal dengan hari wafat Isa Almasih atau peristiwa penyaliban Yesus. d. Minggu Paskah, memperingati hati kebangkitan Yesus setelah tiga hari disalibkan. Hari ini adalah hari terpenting bagi umat kristiani dan merupakan puncak perayaan keagamaan. e. Sabtu Sepi, hari raya ini dirayakan pada hari sabtu malam paskah dan merupakan hari kebangkitan yesus. Dan masih banyak lagi peribadatan-peribadatan yang lainnya yang dilaksanakan oleh masing-masing agama non muslim di perumahan Griya Asri tersebut. Tetapi untuk pelaksanaannya tidak dilaksanakan di Griya Asri, hal ini terjadi akibat tempat peribadatan hanya ada di daerah-daerah terdekat seperti Serang dan Tangerang. 3. Aktivitas-aktivitas Sosial Dalam Hubungan Antar Kedua Kelompok Dalam hubungan sehari-hari antara masyarakat pribumi dan pendatang terjalin erat dan saling berbaur. Seperti aktivitas-aktivitas sosial yang terjadi yang menghubungkan mereka untuk berkomunikasi. 8 a. Gotong royong, dalam gotong royong yang dilakukan oleh masyarakat kompleks Griya Asri seperti membersihkan lingkungan kompleks setiap 8 Supardi, Wawancara Pribadi, 30 Oktober 2016

58 minggunya, membantu warga yang mengalami musibah, membersihkan tempat ibadah, membersihkan selokan dan lain sebagainya, seluruh masyarakat kompleks bergotong royong saling membantu satu sama lain. Jika salah satu dari mereka tidak bisa ikut atau membantu maka biasanya mereka memberikan bantuan dalam bentuk materil seperti bahan makanan ataupun uang. b. Kegiatan PHBN (Peringatan Hari Besar Nasional), dalam kegiatan ini misalnya pada penyelenggaraan 17 agustus atau yang popular dengan agustusan atau tujuh belasan, tiap-tiap masyarakat Cikande saling membantu dan menyukseskan bersama acara tersebut dan setiap tahunnya selalu mereka nantikan dengan antusias walaupun hanya terjalin kerjasama antar Rukun Tetangga (RT). c. Kegiatan PHBI (Peringatan Hari Besar Islam), dalam Memperingati Hari Besar Islam atau PHBI, PHBI merupakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan setiap tahunnya oleh umat muslim seperti Maulid Nabi, Isra Mi raj, Tahun Baru Islam, Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha dan lain sebagainya. Dalam memperingati hari-hari Besar tersebut seluruh masyarakat diminta untuk menyukseskan dan berpartisipasi dengan menghadiri acara tersebut dengan tidak membedakan suku, ras, budaya atau status sosial. Dalam peringatan tersebut setiap tahunnya mereka selalu mengundang penceraman kondang dari kalangan selebriti seperti,

59 Ustadz Solmed, Ustadz Riza Muhammad, dan Mamah Dedeh dengan tujuan agar masyarakat lebih antusias dalam menghadiri acara tersebut. d. Ibu-ibu PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga), Kegiatan ini seperti posyandu yang diadakan dengan bersamaannya arisan. kegiatan ini dapat mengukuhkan atau mempersatukan masyarakat antar pribumi maupun dengan pendatang tanpa memperlihatkan perbedaan status sosial, maupun status pendidikan lainnya. e. Perlombaan Qasidah dalam meperingati hari ulang Tahun Desa Cikande, kegiatan ini dilaksanakan setiap satu tahun sekali tepatnya pada tanggal hari kelahiran ulang tahun desa Cikande. kegiatan lomba yang diadakan, misalnya lomba yang dilakukan adalah lomba qasidahan antar RT. Masing-masing RT mengirimkan perwakilannya dan pemenang dari lomba tersebut ditampilkan pada pembukaan ulang tahun desa Cikande. 9 f. Memberi Ampau, hal ini khususnya dilakukan oleh umat non muslim, memberi Ampau merupakan sebuah tradisi masyarakat non muslim memberikan sedikit uang yang dimasukan kedalam amplop merah dari orang dewasa kepada anak-anak atau remaja yang belum bekerja. Memberi ampau ini tidak hanya dilakukan oleh masyarakat beraga budha tetapi masyarakat islam dan Kristen pun mengenalnya dengan sebutan nama THR (Tunjangan Hari Raya) karena biasanya diberikan ketika hari raya. Masyarakat yang bekerja ditempat kerja non muslim di komplek 9 Supardi, Wawancara Pribadi, 30 Oktober 2016

60 wilayah Griya Asri misalnya, Sumarni menjadi pembantu atau asisten di sebuah toko klontong milik pendatang yang bukan beragam non muslim yaitu Pak Ahong yang baru saja pindah ke komplek Griya Asri tahun yang lalu. ketika bu Sumarni merayakan Hari Raya Idul Fitri, Pak Ahong pun memberikan Angpau kepada bu Sumarni untuk merayakan hari raya Idul Fitri. Menurut Pak Ahong hal ini sesuai dengan kerja keras dari bu Sumarni selama dia bekerja di toko klontong miliknya. 10 Dengan melihat hal ini, peneliti dapat simpulkan bahwa tenggang rasa antar pendatang maupun penduduk pribumi, perbedaan antara agama Islam maupun non islam sangatlah terjaga dan saling menghormati. 10 Ahong, Wawancara Pribadi, 30 Oktober 2016