PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 16 TAHUN 2000 TENTANG DINAS KEPENDUDUKAN PROPINSI JAWA TIMUR

dokumen-dokumen yang mirip
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2000 TENTANG DINAS INFORMASI DAN KOMUNIKASI PROPINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 18 TAHUN 2000 TENTANG BADAN KESATUAN BANGSA PROPINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 1997 TENTANG

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG BADAN PENGELOLAAN DATA ELEKTRONIK PROPINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 24 TAHUN 1994 TENTANG

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 41 TAHUN 2000 TENTANG BADAN ARSIP PROPINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 7 TAHUN 1995 TENTANG

PEMERINTAH PROPINSI JAWATIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROPINSI JAWATIMUR

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 44 TAHUN 2000 TENTANG BADAN PERPUSTAKAAN PROPINSI JAWA TMUR

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2000 TENTANG BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2001 TENTANG BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PROPINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2001 TENTANG BADAN KOORDINASI WILAYAH PROPINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2000 TENTANG KANTOR KAS DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 46 TAHUN 2000 TENTANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN PROPINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 40 TAHUN 2002 TENTANG

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN BLITAR

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN SRAGEN

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 24 TAHUN 2002 TENTANG KANTOR POLISI PAMONG PRAJA PROPINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 101 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN SRAGEN

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 98 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN KABUPATEN SRAGEN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR JAWA TIMUR. Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 1

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 110 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 28 TAHUN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 124 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN : 1999 NOMOR : 30 SERI : D NOMOR : 11

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSIJAWA TIMUR, NOMOR 8 TAHUN 2001

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2001 TENTANG BADAN KOORDINASI WILAYAH PROPINSI JAWA TIMUR

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

LEMBARAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 106 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN SRAGEN

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 41 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 23 TAHUN 1994 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG DINAS KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA KOTA MOJOKERTO

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 106 TAHUN 2008

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 40 TAHUN 2000 TENTANG DINAS PENDAPATAN PROPINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 13 TAHUN 1995 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN SRAGEN

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN SRAGEN

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 15 TAHUN 2000 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 108 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 56 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 105 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KABUPATEN SRAGEN

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 78 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 112 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN SRAGEN

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 118 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN SRAGEN BUPATI SRAGEN,

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 40 TAHUN 2011

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 09 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDAFTARAN PENDUDUK

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 92 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 92 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN SRAGEN

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 22 TAHUN : 2000 SERI : D.13 PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 8 TAHUN 2000 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2008

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 19 TAHUN 1995 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 12 TAHUN 1999 SERI D NO. 4

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

Transkripsi:

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 16 TAHUN 2000 TENTANG DINAS KEPENDUDUKAN PROPINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang: a. bahwa dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan kegiatan kependudukan di lingkungan Pemerintah Propinsi Jawa Timur sesuai dengan kewenangan dan ketentuan berdasarkan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, maka perlu dibentuk lembaga Dinas yang secara khusus menangani bidang kependudukan ; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana di- maksud pada huruf a, perlu dibentuk Organisasi Dinas Kependudukan Propinsi Jawa Timur dan menuangkan ketentuan-ketentuannya dalam Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 2 Tahun 1950 tentang Pembentukan Propinsi Jawa Timur juncto Undang-undang Nomor 18 Tahun 1950 Peraturan tentang Mengadakan Perubahan dalam Undang-undang Tahun 1950 Nomor 2 dari hal Pembentukan Propinsi Jawa Timur (Lem-baran Negara Tahun 1950 Nomor 32) ; 2. Undang-undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 37, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3682) ; 3. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Peme- rintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839) ; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Transmigrasi (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3800) ; Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 1

5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952) ; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2000 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 165) ; 7. Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1999 tentang Teknik Penyusunan Peraturan Perundang-undangan dan Bentuk Rancangan Undang-undang, Rancangan Peraturan Pemerintah, dan Rancangan Keputusan Presiden (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 70) ; 8. Keputusan Presiden Nomor 5 Tahun 2000 tentang Badan Administrasi Kependudukan dan Mobilitas Penduduk. Dengan Persetujuan, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR, MEMUTUSKAN : Menetapkan: PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR TENTANG DINAS KEPENDUDUKAN PROPINSI JAWA TIMUR. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : a. Pemerintah Propinsi, adalah Pemerintah Propinsi Jawa Timur ; b. Gubernur, adalah Gubernur Jawa Timur ; c. Sekretaris Daerah, adalah Sekretaris Daerah Propinsi Jawa Timur ; d. Dinas Kependudukan, adalah Dinas Kependudukan Propinsi Jawa Timur; e. Kepala Dinas, adalah Kepala Dinas Kependudukan Propinsi Jawa Timur ; f. Wakil Kepala Dinas, adalah Wakil Kepala Dinas Kependudukan Propinsi Jawa Timur ; g. Pemukiman Kembali, adalah penataan dan penanganan penduduk rentan pengungsi melalui pemukiman kembali ; h. Administrasi Kependudukan, adalah rangkaian kegiat-an untuk mengatur tertib administrasi penduduk yang berkaitan dengan terjadinya perubahan karena adanya kelahiran dan kematian, mobilitas penduduk dari tempat satu ke tempat lainnya serta perubahan status penduduk dengan adanya perkawinan dan perceraian, adopsi dan naturalisasi ; Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 2

i. Penduduk, adalah setiap orang baik warga Negara Republik Indonesia maupun orang asing yang bertempat tinggal tetap di dalam wilayah Negara Republik Indonesia dan telah memenuhi ketentuan peraturan perundangan ; j. Kependudukan, adalah hal yang berkaitan pendaftaran, pencatatan dan pengkajian tentang penduduk; k. Mobilitas Penduduk, adalah perpindahan dan atau kepindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain untuk tinggal menetap dalam rangka memperoleh mutu kehidupan yang lebih sejahtera baik karena keinginan sendiri,dimotivasi oleh pihak lain maupun karena terpaksa. BAB II KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI Pasal 2 (1) Dinas Kependudukan adalah unsur pelaksana Pemerintah Propinsi di bidang administrasi kependudukan dan mobilitas penduduk ; (2) Dinas Kependudukan dipimpin oleh Kepala Dinas yang dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. Pasal 3 Dinas Kependudukan mempunyai tugas membantu Gubernur dalam melaksanakan tugas pemerintahan dan pembangunan di bidang administrasi kependudukan dan mobilitas penduduk. Pasal 4 Untuk melaksanakan tugas tersebut dalam Pasal 3, Dinas Kependudukan mempunyai fungsi : a. perumusan kebijaksanaan dan penyusunan perencanaan dalam pembangunan di bidang administrasi kependudukan dan mobilitas penduduk; b. pengolahan data dan pengembangan admnistrasi kepen dudukan dan mobilitas penduduk; c. pemantauan terhadap masyarakat transmigrasi dan atau pemukiman kembali ; Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 3

d. pelaksanaan tugas di bidang administrasi kepen dudukan dan mobilitas penduduk; e. pelaksanaan tugas di bidang ketatausahaan. BAB III ORGANISASI Bagian Pertama Susunan Organisasi Pasal 5 (1) Susunan Organisasi Dinas Kependudukan terdiri atas : a. Kepala Dinas ; b. Wakil Kepala Dinas ; c. Bagian Tata Usaha ; d. Sub Dinas Penyusunan Program ; e. Sub Dinas Administrasi Kependudukan ; f. Sub Dinas Mobilitas Penduduk ; g. Sub Dinas Pemberdayaan Masyarakat ; h. Unit Pelaksana Teknis Dinas ; i. Kelompok Jabatan Fungsional ; (2) Bagian dan masing-masing Sub Dinas dan Balai Pelatihan dipimpin oleh seorang Kepala Bagian, Kepala Sub Dinas dan Kepala Balai yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Bagian Kedua Kepala Dinas dan Wakil Kepala Dinas Pasal 6 Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin, melakukan koordinasi, pengawasan dan pengendalian dalam penyelenggaraan kegiatan di bidang administrasi kependudukan dan mobilitas penduduk. Pasal 7 Wakil Kepala Dinas mempunyai tugas : a. mewakili Kepala Dinas dan memimpin Dinas apabila Kepala Dinas berhalangan ; Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 4

b. memimpin kegiatan pengawasan dan pengendalian intern Dinas ; c. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Bagian Ketiga Bagian Tata Usaha Pasal 8 Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan administrasi umum kepegawaian, keuangan dan perlengkapan. Pasal 9 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut dalam Pasal 8, Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi : a. pengelolaan administrasi kepegawaian ; b. pengelolaan administrasi keuangan ; c. pengelolaan urusan rumah tangga, surat menyurat dan kearsipan ; d. pengelolaan administrasi perlengkapan perkantoran dan mengurus pemeliharaan, kebersihan dan keamanan kantor ; e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Pasal 10 (1) Bagian Tata Usaha terdiri atas : a. Sub Bagian Umum; b. Sub Bagian Kepegawaian; c. Sub Bagian Keuangan; d. Sub Bagian Perlengkapan ; (2) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Tata Usaha. Pasal 11 (1) Sub Bagian Umum mempunyai tugas : a. melaksanakan pengelolaan urusan surat menyurat, pengetikan, penggandaan dan tata usaha ke arsipan ; Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 5

b. mengurus administrasi perjalanan dinas, tugas-tugas keprotokolan dan kehumasan ; c. melaksanakan urusan rumah tangga, keamanan kantor dan penyelenggaraan rapat dinas ; d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Tata Usaha; (2) Sub Bagian Kepegawaian mempunyai tugas : a. menyelenggarakan tata usaha kepegawaian yang meliputi pengumpulan data kepegawaian, pembuatan buku induk pegawai dan mutasi pegawai; b. menyiapkan perencanaan dan formasi pegawai; c. mengelola administrasi tentang kedudukan, hak dan kewajiban serta kesejahteraan pegawai; d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Tata Usaha. (3) Sub Bagian Keuangan, mempunyai tugas : a. menghimpun data dan menyiapkan bahan dalam rangka penyusunan anggaran keuangan ; b. melaksanakan pengelolaan keuangan termasuk pengelolaan dan pembayaran gaji pegawai ; c. menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan pengelolaan keuangan ; d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Tata Usaha; (4) Sub Bagian Perlengkapan mempunyai tugas : a. merencanakan kebutuhan sarana dan prasarana dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas ; b. melaksanakan pengelolaan inventaris kantor ; c. menyusun laporan pertanggungjawaban atas barang-barang inventaris kantor ; d. melakukan perawatan dan perbaikan terhadap inventaris kantor ; e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Tata Usaha. Bagian Keempat Sub Dinas Penyusunan Program Pasal 12 Sub Dinas Penyusunan Program mempunyai tugas merencanakan, menyusun program, melakukan evaluasi dan pembuatan laporan. Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 6

Pasal 13 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut dalam Pasal 12, Sub Dinas Program mempunyai fungsi : a. pengumpulan dan pengolahan data dalam rangka penyusunan program administrasi kependudukan dan mobilitas penduduk ; b. penyiapan bahan dalam rangka penyusunan rencana dan program administrasi kependudukan dan mobilitas penduduk ; c. pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program administrasi kependudukan dan mobilitas penduduk ; d. penyusunan laporan pelaksanaan program dan kegiatan administrasi kependudukan dan mobilitas penduduk ; e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Pasal 14 (1) Sub Dinas Penyusunan Program terdiri atas : a. Seksi Pengumpulan dan Pengolahan Data ; b. Seksi Perencanaan ; c. Seksi Analisa dan Evaluasi Program ; d. Seksi Pelaporan dan Dokumentasi; (2) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada'kepala Sub Dinas Penyusunan Program. Pasal 15 (1) Seksi Pengumpulan dan Pengolahan Data mempunyai tugas : a. mengumpulkan data administrasi kependudukan dan mobilitas penduduk : b. mengolah, menganalisa dan menyusun data tentang administrasi kependudukan dan mobilitas penduduk ; c. menyiapkan bahan dalam rangka membangun dan mengembangkan sistem pengolahan data administrasi kependudukan dan mobilitas penduduk ; d. menyusun monografi atau peta potensi kependudukan dan perkembangan administrasi kependudukan dan mobilitas penduduk ; e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Penyusunan Program ; Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 7

(2) Seksi Perencanaan mempunyai tugas : a. menyiapkan bahan penyusunan rencana di bidang administrasi kependudukan dan mobilitas penduduk ; b. menyusun program kerja dan rencana kegiatan pembangunan dan pengembangan administrasi kependudukan dan mobilitas penduduk ; c. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Penyusunan Program ; (3) Seksi Analisia dan Evaluasi Program mempunyai tugas : a. memantau dan melakukan evaluasi pelaksanaan rencana dan program administrasi kependudukan dan mobilitas penduduk ; b. melakukan analisa, evaluasi pelaksanaan rencana dan program pembangunan serta pengembangan administrasi kependudukan dan mobilitas penduduk; c. menyiapkan bahan rekomendasi dan saran pertimbangan kepada pimpinan dalam pengembangan dan pengendalian di bidang administrasi kependudukan dan mobilitas penduduk ; d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Penyusunan Program ; (4) Seksi Pelaporan dan Dokumentasi mempunyai tugas : a. menyusun laporan tentang pelaksanaan pembangunan di bidang administrasi kependudukan dan mobilitas penduduk ; b. menyusun dan mendokumentasikan data dan laporan administrasi kependudukan dan mobilitas penduduk ; c. menghimpun, memelihara dan atau mendistribusikan peraturan perundang-undangan di bidang administrasi kependudukan dan mobilitas penduduk ; d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Penyusunan Program. Bagian Kelima Sub Dinas Administrasi Kependudukan Pasal 16 Sub Dinas Administrasi Kependudukan mempunyai tugas menghimpun dan mengevaluasi serta melakukan pembinaan di bidang administrasi kependudukan. Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 8

Pasal 17 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut dalam Pasal 16, Sub Dinas Administrasi Kependudukan mempunyai fungsi : a. penyusunan dan pencatatan data kependudukan ; b. penyajian dan informasi data kependudukan ; c. pelaksanaan evaluasi dan pengkajian data administrasi kependudukan ; d. pencatatan dan penyimpanan data kependudukan ; e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Pasal 18 (1) Sub Dinas Administrasi Kependudukan terdiri atas : a. Seksi Pendataan ; b. Seksi Penyajian dan Informasi ; c. Seksi Dokumentasi ; d. Seksi Pengkajian ; (2) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sub Dinas Administrasi Kependudukan. Pasal 19 (1) Seksi Pendataan mempunyai tugas : a. mengumpulkan bahan dan menyusun pedoman dalam rangka penyusunan dan pengembangan administrasi kependudukan termasuk pemetaan Nomer Induk Kependudukan ; b. menghimpun dan mengolah perubahan data penduduk karena kelahiran, perpindahan, status penduduk dan kematian ; c. menghimpun dan mengolah data perkawinan dan perceraian ; d. menyusun statistik, grafik, administrasi kependudukan dan mobilitas penduduk ; e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Administrasi Kependudukan ; (2) Seksi Penyajian dan Informasi, mempunyai tugas : a. menyiapkan bahan, menyusun perencanaan teknis sistem penyajian dan informasi kependudukan; Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 9

b. menyusun pedoman dan melakukan pembinaan sistem penyajian dan informasi kependudukan; c. menyajikan informasi kependudukan ; d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Administrasi Kependudukan ; (3) Seksi Dokumentasi mempunyai tugas : a. mengumpulkan bahan dan menyusun sistem penyimpanan data kependudukan ; b. mencatat data penduduk dalam buku register ; c. menyimpan dan sistematisasi data penduduk baik secara manual maupun elektronik ; d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Administrasi Kependudukan ; (4) Seksi Pengkajian mempunyai tugas : a. menyusun pedoman pengkajian sistem administrasi dan data kependudukan ; b. melaksanakan pengkajian sistem administrasi dan data kependudukan ; c. melakukan pengembangan sistem administrasi dan data kependudukan; d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Administrasi Kependudukan. Bagian Keenam Sub Dinas Mobilitas Penduduk Pasal 20 Sub Dinas Mobilitas Penduduk mempunyai tugas melakukan koordinasi dalam rangka penyiapan lokasi pemukiman, pendaftaran dan seleksi, pelayanan transito serta perpindahan penduduk. Pasal 21 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut dalam Pasal 20, Sub Dinas Mobilitas Penduduk mempunyai fungsi : a. pengkoordinasian penyiapan calon lokasi pemukiman serta sarana dan prasarana pendukungnya ; b. pengkoordinasian dalam rangka pendataan perpindahan penduduk sesuai arah minat ; Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 10

c. pengkoordinasian dalam rangka pelaksanaan pendaftaran, seleksi dan penyusunan administrasi pemindahan dan penempatan ; d. pelayanan perpindahan penduduk ; e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Pasal 22 (1) Sub Dinas Mobilitas Penduduk terdiri atas : a. Seksi Penyiapan ; b. Seksi Pendaftaran dan Seleksi ; c. Seksi Pelayanan ; d. Seksi Perpindahan Penduduk ; (2) Masing-masing seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sub Dinas Mobilitas Penduduk. Pasal 23 (1) Seksi Penyiapan mempunyai tugas : a. melakukan koordinasi dalam rangka penyiapan penyediaan calon lokasi pemukiman ; b. melakukan penyiapan rencana teknis calon lokasi pemukiman ; c. melakukan koordinasi dalam rangka penyiapan bangunan serta sarana dan prasarana pemukiman ; d. menyusun bahan informasi tentang penyiapan dan fasilitas pemukiman ; e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Mobilitas Penduduk ; (2) Seksi Pendaftaran dan Seleksi, mempunyai tugas : a. melaksanakan koordinasi dalam rangka pendataan calon transmigran dan pemukiman kembali ; b. melaksanakan koordinasi dalam rangka pembinaan pendaftaran calon transmigran dan pemukiman kembali ; c. melaksanakan koordinasi dalam rangka seleksi administrasi, fisik dan mental ; d. menghimpun laporan tentang pelaksanaan pendaftaran dan seleksi ; e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Mobilitas Penduduk ; Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 11

(3) Seksi Pelayanan mempunyai tugas : a. mengkoordinasikan pelaksanaan pelayanan penampungan, konsumsi, perawatan kesehatan, serta bimbingan sikap mental di transito ; b. mengkoordinasikan pelaksanaan pemeliharaan sarana dan prasarana transito ; c. melaksanakan pemantauan tentang perkembangan sosial, ekonomi, budaya dan keamanan di lokasi pemukiman; d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Mobilitas Penduduk ; (4) Seksi Perpindahan Penduduk mempunyai tugas : a. mengkoordinasikan pelaksanaan pengangkutan calon transmigran dan pemukiman kembali beserta barang-barang bawaannya ; b. mengkoordinasikan pelaksanaan dalam rangka keselamatan dan keamanan perjalanan ; c. menyusun administrasi pelaksanaan perpindahan ; d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Mobilitas Penduduk. Bagian Ketujuh Sub Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pasal 24 Sub Dinas Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dalam rangka pemberdayaan masyarakat transmigrasi dan atau kawasan pemukiman kembali. Pasal 25 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut dalam Pasal 24, Sub Dinas Pemberdayaan Masyarakat, mempunyai fungsi : a. pengumpulan dan analisa data tentang kondisi masyarakat serta lokasi pemukiman masyarakat transmigrasi dan atau pemukiman kembali ; b. pengkoordinasian dalam rangka pembinaan partisipasi masyarakat ; c. pengembangan usaha ekonomi dan investasi masyarakat di kawasan pemukiman kembali/transmigrasi; d. pengkoordinasian antar lembaga dalam rangka pemberdayaan di kawasan pemukiman kembali/transmigrasi ; e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 12

Pasal 26 (1) Sub Dinas Pemberdayaan Masyarakat, terdiri atas : a. Seksi Promosi dan Motivasi ; b. Seksi Partisipasi Masyarakat ; c. Seksi Pengembangan Usaha ; d. Seksi Hubungan Kerjasama Antar Lembaga ; (2) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sub Dinas Pemberdayaan Masyarakat. Pasal 27 (1) Seksi Promosi dan Motivasi, mempunyai tugas : a. menyusun rencana dan program kegiatan promosi dan motivasi ; b. menyusun dan mengolah hasil pemetaan potensi, khalayak sasaran ; c. menyusun dan menyiapkan materi untuk promosi dan motivasi serta pemanfaatan media komunikasi dan informasi ; d. mengembangkan sistem dan metode promosi dan motivasi ; e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Pemberdayaan Masyarakat ; (2) Seksi Partisipasi Masyarakat, mempunyai tugas : a. mengumpulkan dan menganalisa data potensi dan kondisi partisipasi masyarakat ; b. menyiapkan bahan dan melakukan koordinasi dalam rangka pembinaan peningkatan partisipasi masyarakat ; c. menyiapkan program kegiatan dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat ; d. memberikan pelayanan informasi kepada lembaga masyarakat tentang potensi dan kondisi masyarakat transmigran dan atau pemukiman kembali ; e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Pemberdayaan Masyarakat ; (3) Seksi Pengembangan Usaha, mempunyai tugas : a. menyusun rencana dan program pengembangan usaha ekonomi dan investasi ; Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 13

b. melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam membina kelembagaan usaha ekonomi ; c. melakukan koordinasi dalam rangka membina sarana dan teknologi tepat guna dalam peningkatan produksi serta pengembangan usaha dan ekonomi ; d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Pemberdayaan Masyarakat ; (4) Seksi Hubungan Kerjasama Antar Lembaga, mempunyai tugas : a. melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga terkait untuk pelaksanaan program administrasi kependudukan dan mobilitas penduduk ; b. memantau dan mengevaluasi pengembangan kerjasama lembagalembaga terkait dalam rangka peningkatan program administrasi kependudukan dan mobilitas penduduk ; c. penyiapan bahan dan memberikan saran pertimbangan kepada pimpinan dalam rangka kerjasama antar lembaga ; d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Pemberdayaan Masyarakat. Bagian Kesembilan Unit Pelaksana Teknis Dinas Pasal 28 (1) Unit Pelaksana Teknis adalah Balai Pelatihan Dinas Kependudukan yang berlokasi di Balongbendo, Sidoarjo yang melaksanakan sebagian tugas Dinas Kependudukan di bidang pelatihan ; (2) Balai Pelatihan Dinas Kependudukan dipimpin oleh seorang Kepala Balai yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Pasal 29 (1) Balai Pelatihan Dinas Kependudukan mempunyai tugas menyiapkan, menyusun rencana serta melakukan pelatihan, bimbingan dan ketrampilan ; (2) Untuk melaksanakan tugas tersebut pada ayat (1), Balai Pelatihan Dinas Kependudukan mempunyai fungsi : a. penyiapan dan penyusunan rencana pelatihan ; Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 14

b. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan ; c. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Pasal 30 (1) Susunari Organisasi Balai Pelatihan Dinas Kependudukan, terdiri atas : a. Kepala Balai ; b. Sub Bagian Tata Usaha ; c. Seksi Pelaksana Pelatihan ; (2) Sub Bagian Tata Usaha dan Seksi, masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Balai Pelatihan Dinas Kependudukan. Pasal 31 Sub Bagian Tata Usaha, mempunyai tugas : a. melakukan pengelolaan surat menyurat ; b. melakukan administrasi kepegawaian dan keuangan ; c. melakukan urusan perlengkapan dan urusan kerumahtanggaan ; d. melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Balai Pelatihan Dinas Kependudukan. Pasal 32 Seksi Pelaksana Pelatihan, mempunyai tugas : a. menyiapkan bahan penyusunan program ; b. melakukan pelatihan dan bimbingan ; c. melakukan evaluasi dan menyusun pelaporan ; d. melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Balai Pelatihan Dinas Kependudukan. Pasal 33 Seksi Pelaksana Pelatihan terdiri atas : a. Sub Seksi Pengajaran dan Bimbingan ; b. Sub Seksi Evaluasi dan Pelaporan. Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 15

Pasal 34 (1) Sub Seksi Pengajaran dan Bimbingan, mempunyai tugas : a. menyiapkan materi dan menyusun jadwal pelatihan ; b. menghubungi dan atau berkoordinasi dengan instansi terkait dalam rangka mempersiapkan pelaksanaan dan bimbingan ; c. melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Seksi Pelaksana Pelatihan ; (2) Sub Seksi Evaluasi dan Pelaporan, mempunyai tugas: a. melakukan pemantauan ; b. melakukan evaluasi serta menyusun laporan tentang pelaksanaan pelatihan ; c. melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Seksi Pelaksana Pelatihan. Bagian Kedelapan Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 35 Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas teknis Dinas Kependudukan sesuai dengan bidang keahlian dan kebutuhan. Pasal 36 (1) Kelompok Jabatan Fungsional tersebut dalam Pasal 35, terdiri atas sejumlah pegawai dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya ; (2) Kelompok Jabatan Fungsional tersebut pada ayat (1), dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Gubernur dan dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Dinas ; (3) Jumlah Jabatan Fungsional tersebut pada ayat (1), ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja ; (4) Jenis Jabatan Fungsional tersebut pada ayat (1), diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 16

BAB IV TATA KERJA Pasal 37 Semua Unit Kerja di lingkungan Dinas Kependudukan dalam melaksanakan tugasnya wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi. Pasal 38 (1) Setiap pimpinan unit kerja di lingkungan Dinas Kependudukan berkewajiban memimpin bawahannya masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan ; (2) Setiap pimpinan unit kerja di lingkungan Dinas Kependudukan wajib menyampaikan laporan pelaksanaan tugas secara berkala kepada atasannya ; (3) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan unit kerja dari bawahan wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan lebih lanjut dan pedoman bawahannya; (4) Setiap laporan disampaikan kepada pejabat lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. Pasal 39 (1) Dalam rangka koordinasi dan pemberian bimbingan kepada bawahan, setiap pimpinan unit kerja mengadakan rapat berkala ; (2) Setiap pimpinan unit kerja mengawasi bawahannya dan mengambil langkahlangkah yang diperlukan apabila bertentangan dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. BAB V PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN DALAM JABATAN Pasal 40 (1) Kepala Dinas dan Wakil Kepala Dinas diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi syarat atas usul Sekretaris Daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku ; Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 17

(2) Kepala Bagian, Kepala Sub Dinas, Kepala Seksi, Kepala Balai dan Kepala Sub Bagian serta Kepala Sub Seksi diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi syarat atas usul Kepala Dinas melalui Sekretaris Daerah sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 41 Bagan Organisasi Dinas Kependudukan sebagaimana tercantum dalam Lampiran dan merupakan bagian tak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Pasal 42 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai pelaksanaannya akan ditetapkan lebih lanjut oleh Gubernur. Pasal 43 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar supaya setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Propinsi Jawa Timur. Ditetapkan di Surabaya pada tanggal 27 September 2000 GUBERNUR JAWA TIMUR ttd. IMAM UTOMO. S Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 18

Diundangkan dalam Lembaran Daerah Propinsi Jawa Timur tanggal 2 Oktober 2000 Nomor 15 Tahun 2000 Seri D. A.n. GUBERNUR JAWA TIMUR Sekretaris Daerah ttd. Drs. SOENARJO, MSi Pembina Utama Madya NIP 510 040 479 Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 19

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 20

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 16 TAHUN2000 TENTANG DINAS KEPENDUDUKAN PROPINSI JAWA TIMUR I. PENJELASAN UMUM Dalam proses pembangunan selama ini Jawa Timur banyak menorehkan prestasi diberbagai program pembangunan, namun demikian kondisi obyektif menunjukkan bahwa ternyata penduduk Jawa Timur masih banyak yang kehidupannya miskin. Sebagian dari mereka terpaksa harus meninggalkan kampung halamannya, berpindah untuk mencari penghidupan yang lebih baik ke kota, ke daerah lain bahkan ke Negara lain. Program Pembangunan Jawa Timur belum sepenuhnya dapat bertumpu pada perumusan kebijakan dan perencanaan pembangunan yang berwawasan kependudukan. Hal ini disebabkan oleh belum sempurnanya penataan sistem kependudukan. Disamping itu belum adanya penataan dan pengarahan terhadap mobilitas penduduk, sehingga sering menimbulkan ekses-ekses yang kontraproduktif serta penataan persebaran penduduk yang tidak seimbang dengan daya dukung alam dan daya dukung lingkungan. Oleh karena itu kedepan perlu adanya penataan administrasi kependudukan yang lebih sempurna dengan melakukan kegiatan : a. Mengkoordinasikan penanganan dalam menggali sumber data kependudukan. Data yang berasal dari berbagai sumber perlu diatur dalam suatu sistem yang terintegrasi. b. Memperluas cakupan pencatatan, penertiban sistem pelaporan dan pengolahan data kependudukan secara kontinyu, sehingga hasil registrasi penduduk dapat menjadi alternatif sumber informasi kependudukan. c. Penyempurnaan organisasi penanggung jawab administrasi kependudukan, sehingga mampu melaksanakan tugas dan fungsi yang lebih besar dan luas di bidang kependudukan. d. Meningkatkn kesadaran dan komitmen semua pihak akan perlunya data penduduk yang akurat dan menyeluruh. Program pembangunan yang berorientasi pada kepentingan rakyat banyak, sangat memerlukan kualitas dan validitas data kependudukan yang dapat dipertanggungjawabkan. Perpindahan penduduk merupakan aktivitas masyarakat, namun memerlukan intervensi dan penanganan dari pemerintah, antara lain berdasarkan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut : a. Mobilitas atau perpindahan penduduk pada tahapan tertentu dapat menimbulkan ketegangan kultural yang merupakan potensi konflik yang sulit penyelesaiannya. Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 1

b. Sebagian masyarakat yang melakukan perpindahan berangkat dari kondisi sosial ekonomi dan pendidikan yang rendah, sehingga perlu adanya dukungan, arahan bahkan fasilitas dari pemerintah. c. Perpindahan penduduk lintas sektor dan lintas wilayah sering pula menimbulkan problem-problem baru yang kontraproduktif bagi daerah yang didatanginya. d. Perpindahan penduduk karena terpaksa baik karena bencana alam, maupun karena konflik sosial merupakan kewajiban pemerintah untuk menanganinya. Jawa Timur potensial akan menerima kedatangan perpindahan penduduk yang disebabkan keterpaksaan. Selanjutnya dengan diberlakukannya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 dan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000, maka untuk melaksanakan kegiatan administrasi kependudukan di Propinsi Jawa Timur, perlu adanya lembaga yang akan diserahi tugas dalam operasionalisasi program administrasi kependudukan dan mobilitas kependudukan. Atas dasar pemikiran dan pertimbangan sebagaimana diuraikan dimuka, maka perlu ditetapkan Dinas Kependudukan Propinsi Jawa Timur sebagai unsur pelaksana Pemerintah Propinsi Jawa Timur dalam penyelenggaraan, pembinaan dan pengkajan transmigrasi serta administrasi kependudukan. II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Pasal 1 sampai dengan 18 :Cukup jelas. Pasal 19 ayat (1) huruf a dan b : Cukup jelas. huruf c : Yang dimaksud dengan menghimpun dan mengolah data perkawinan dan perceraian adalah mencatat dan mengevaluasi tentang data perkawinan dan perceraian. ayat (2) sampai dengan (4) : Cukup jelas. Pasal 20 sampai dengan 22 :Cukup jelas. Pasal 23 ayat (1) huruf a sampai dengan huruf c :Cukup jelas. huruf d :Yang dimaksud dengan Fasilitas permukiman adalah sarana dan prasarana permukiman yang dapat mendorong layak huni, layak usaha dan layak berkembang yang meliputi program jalan, jembatan, gorong-gorong, saluran drainase, bangunan pelayanan umum bidang sosial budaya dan sosial ekonomi; Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 2

ayat (2) dan(3) :Cukup jelas. Pasal 24 sampai dengan 43 :Cukup jelas. Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 3