BAB I PENDAHULUAN. bahasa (Semi, 1985:39). Karya sastra juga merupakan suatu wadah untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Perilaku seseorang timbul disebabkan adanya motivasi. Motivasi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. imajinatif yang kemudian ditunjukkan dalam sebuah karya. Hasil imajinasi ini

BAB I PENDAHULUAN. dari sastra adalah karya sastra. Hal yang dilakukan manusia biasanya dikenal

BAB I PENDAHULUAN. Jepang juga dikenal sebagai negara penghasil karya sastra, baik itu karya sastra

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman,

BAB I PENDAHULUAN. kata-kata yang indah, gaya bahasa, dan gaya bercerita yang menarik (Zainuddin, 1992:99).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Situmorang (1995: 3) menjelaskan bahwa kebudayaan adalah sebuah jaringan makna

BAB I PENDAHULUAN. karya seni yang memiliki kekhasan dan sekaligus sistematis. Sastra adalah

BAB I PENDAHULUAN. ekspresi dan kegiatan penciptaan. Karena hubungannya dengan ekspresi, maka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra merupakan karya seni yang mengandung banyak estetika

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sastra selalu identik dengan ungkapan perasaan dan pikiran pengarang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Suatu penelitian dapat mengacu pada penelitian-penelitian yang telah dilakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra muncul karena karya tersebut berasal dari gambaran kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sastranya. Bisa dibilang, kehidupan masyarakat Jepang sangat erat kaitannya

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra dapat dikatakan bahwa wujud dari perkembangan peradaban

BAB I PENDAHULUAN. indah dan berusaha menyalurkan kebutuhan keindahan manusia, di samping itu

BAB I PENDAHULUAN. ataupun kitab-kitab pengajaran, Teeuw dalam Susanto (2012 : 1).

BAB I PENDAHULUAN. memberikan atau menyampaikan suatu hal yang di ungkapkan dengan cara

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai

BAB I PENDAHULUAN. adalah manusia dan kehidupan, yang menggunakan bahasa sebagai medium. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan

BAB I PENDAHULUAN. Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

BAB I PENDAHULUAN. yang bebas mengungkapkan semua ide dan ktreatifitasnya agar pembaca dapat menangkap

BAB I PENDAHULUAN. referensial (Jabrohim 2001:10-11), dalam kaitannya dengan sastra pada

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki arti atau keindahan tertentu (Mihardja, 2012: 2). Dalam Kamus Istilah Sastra (dalam Purba, 2012: 2) Panuti Sudjiman

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat dalam suatu karya sastra, karena hakekatnya sastra merupakan cermin

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra yang bersifat imajinasi (fiksi) dan karya sastra yang bersifat non

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari buku-buku pendukung yang relevan

intrinsiknya seperti peristiwa, plot, tokoh, latar, sudut pandang, dan lain-lain yang semuanya bersifat imajinatif. Novel adalah karya fiksi yang

BAB I PENDAHULUAN. perenungan dan imajinasi secara sadar dari hal-hal yang diketahui, dihindari,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan permasalahan yang ada pada manusia dan lingkungannya, Sastra merupakan. lukisan ataupun karya lingkungan binaan/arsitektur.

BAB II LANDASAN TEORI. Secara etimologis psikologi berasal dari bahasa Yunani Psyche dan logos.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra adalah karya fiksi yang merupakan hasil kreasi berdasarkan luapan

BAB I PENDAHULUAN. dari banyak karya sastra yang muncul, baik berupa novel, puisi, cerpen, dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang berupa tulisan yaitu novel yang menceritakan tentang kehidupan tokohtokoh

ANALISIS PSIKOLOGI KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA NOVEL TEATRIKAL HATI KARYA RANTAU ANGGUN DAN BINTA ALMAMBA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan produk pengarang yang bermediakan bahasa dan

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang dialaminya. Hal ini sesuai dengan pendapat E. Kosasih ( 2012: 2)

BAB I PENDAHULUAN. kata-kata yang indah, gaya bahasa, dan gaya bercerita yang menarik (Zainuddin, 1992:99).

BAB I PENDAHULUAN. Peristiwa atau kejadian yang ada dalam kehidupan sehari-hari dapat menimbulkan tekanan

BAB I PENDAHULUAN. juga memberikan pengalaman dan gambaran dalam bermasyarakat.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sastrawan kelas dunia. Begitu banyak karya sastra Jepang yang telah di

ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA NOVEL HUJAN DI BAWAH BANTAL KARYA E. L. HADIANSYAH DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, mengolah, dan

BAB I PENDAHULUAN. kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena. kehidupan dalam lingkungan sosialnya (Al- Ma ruf 2009: 1).

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastrawan yang dicetak pun semakin banyak pula dengan ide-ide dan karakter. dengan aneka ragam karya sastra yang diciptakan.

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, ide, dan perasaan seorang pengarang. Daya imajinasi inilah yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. Sastra diadaptasi dari dunia nyata berupa pengalaman yang kemudian

BAB I PENDAHULUAN. (1994:10) Sastra juga sebagai pengungkapan baku dari apa yang telah disaksikan

BAB II KONSEP, TINJAUAN PUSTAKA, DAN LANDASAN TEORI. Dalam penelitian ini melibatkan beberapa konsep seperti berikut ini.

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan hasil kreasi manusia yang indah, di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah suatu karya yang terlahir dari perasaan dan imajinasi, perasaan

BAB I PENDAHULUAN. Jepang adalah salah satu negara yang memiliki kekuatan dalam bidang

BAB II LANDASAN TEORI. yang representatif dalam suatu alur atau suatu keadaan yang agak kacau atau kusut.

BAB II LANDASAN TEORI. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis kajian penelitian ini harus ada teori

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah suatu bentuk hasil pemikiran dan pekerjaan seni yang kreatif

I. PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, seseorang dengan menggunakan bahasa yang indah.

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah karya fiksi yang berisi imajinasi seorang

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pengarang tidak dengan tiba-tiba mendapat berkah misterius yang kemudian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah seni yang tercipta dari tangan-tangan kreatif, yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dan ketertarikan terhadap masalah manusia serta kehidupan sosialnya atau keinginannya

BAB I PENDAHULUAN. pemikiran, perasaan, ide dalam bentuk gambaran kongkrit yang menggunakan alat

PROPOSAL SKRIPSI ANALISIS PSIKOLOGIS TOKOH UTAMA DALAM NOVEL 1 LITER OF TEARS KARYA AYA KITO

PENDAHULUAN. sosialnya. Imajinasi pengarang dituangkan dalam bentuk bahasa yang kemudian

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Sansekerta yang berarti alat untuk mengajar, buku petunjuk, buku instruksi

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP NOVEL SKANDAL, PSIKOANALISA SIGMUN FREUD DAN BIOGRAFI PENGARANG

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP NOVEL THE DEVIL S WHISPER DAN KONSEP PSIKOANALISA SIGMUND FREUD

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, Jabrohim, dkk. (2003:4) menjelaskan yaitu, Bahasa memang media

Bab 2. Landasan Teori. Tokoh-tokoh tersebut tidak saja berfungsi untuk memainkan cerita, tetapi juga berperan

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak cukup dengan tumbuh dan berkembang akan tetapi. dilakukan dengan proses pendidikan. Manusia sebagai makhluk sosial

BAB I PENDAHULUAN. imajiner menawarkan berbagai permasalahan manusia dan kemanusiaan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Untoro (2010: 217), cerpen adalah karangan pendek. novel, cerpen tidak dapat menjelaskan secara rinci unsur-unsur pembangun

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kebudayaan sangat erat. Oleh sebab itu, sebagian besar objek karya

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Karya sastra adalah fenomena kemanusiaan yang kompleks, ibarat

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman pengarang. Karya sastra hadir bukan semata-mata sebagai sarana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kajian pustaka adalah paparan atau konsep-konsep yang mendukung pemecahan

BAB I PENDAHULUAN. dilukiskan dalam bentuk tulisan. Sastra bukanlah seni bahasa belaka, melainkan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra adalah karya seni, karena itu sastra mempunyai sifat yang sama dengan karya seni yang lain. Seperti seni suara, seni lukis, seni pahat dan lain-lain. Tujuannya sama yaitu membantu manusia menyingkapkan rahasia keadaanya untuk memberi makna pada eksistensinya, serta untuk membuka jalan kebenaran. Yang membedakan dengan seni yang lain adalah bahwa sastra memiliki aspek bahasa (Semi, 1985:39). Karya sastra juga merupakan suatu wadah untuk mengungkapkan suatu ide, gagasan atau pikiran dengan gambaran-gambaran pengalaman. Sastra menyuguhkan pengalaman bathin yang dialami pengarang kepada penikmat karya sastra (masyarakat). Sebuah karya sastra bisa lahir dari proses imajinasi sang penulisnya, baik itu melalui imajinasi maupun tercipta dari kehidupan nyata di dalam ruang lingkup masyarakat. Setiap seni yang dibuat dengan kesungguhan tentu mengandung keterikatan yang kuat dengan kehidupan, karena manusia adalah bagian dari kehidupan itu sendiri. Sastra merupakan produk kehidupan yang mengandung nilai-nilai sosial, filosofi, religi, dan sebagainya. Menurut Rene Wellek dalam Badrun (1983:16) istilah sastra hendaknya dibatasi pada seni sastra yang bersifat imajinatif. Artinya segenap kejadian atau peristiwa yang dikemukakan di dalam karya sastra bukanlah pengalaman jiwa atas peristiwa yang sesungguhnya tetapi merupakn sesuatu yang dibayangkan saja. 9

Salah satu karya sastra yang akan di telaah oleh penulis adalah tokoh utamanya yaitu Suguro yang terdapat di dalam novel Skandal karya Shusaku Endo. Novel ini salah satu Novel best seller karya Shusaku Endo. Di dalam Novel ini di ceritakan tentang bagaimana kondisi psikologis seorang sastrawan terkenal yang terikat dengan kehidupan sekelompok masyarakat yang fulgar. Karya sastra menurut Wellek dan Werren dalam Pradopo (2002 : 81) pada hakekatnya karya sastra merupakan sebuah hasil imajinasi dari seorang pengarang. Pada dasarnya karya sastra memiliki karya yang bersifat fiksi dan non fiksi. Karya sastra yang bersifat fiksi seperti novel, cerpen, essei dan cerita bergambar (komik). Sedangkan yang bersifat non fiksi berupa puisi, dan drama. Novel adalah salah satu karya sastra dan media komunikasi yang digunakan pengarang untuk menyampaikan pesan kepada orang lain atau pembaca yang disampaikan dengan cara tidak langsung. Novel juga merupakan karya sastra yang sarat akan pengetahuan sekaligus pesan moral yang disampaikan pengarang melalui tulisannya. Dengan memasukkan beberapa unsur emosional kedalam watak tokoh yang ada di dalam novel. Dalam sebuah karya sastra terdapat dua unsur yang berpengaruh di dalam karya tersebut, yaitu unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intirnsik adalah unsurunsur yang membangun karya sastra itu sendiri atau dapat juga dikatakan unsurunsur yang secara langsung membangun cerita. Unsur-unsur yang dimaksud seperti tema, alur, plot, penokohan, bahasa dan sudut pandang cerita. Sedangkan yang dimaksud dengan unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang terdapat di luar karya sastra itu sendiri. Tetapi tidak secara langsung mempengaruhi karya sastra 10

itu tersebut. Seperti kebudayaan, sosial, psikologis, politik, agama dan lain-lain yang dapat mempengaruhi dalam menulis karya sastra tersebut. Unsur intrinsik dan ekstrinsik ini juga terdapat di dalam salah satu karya sastra fiksi yang berupa novel. Salah satu unsur pembangunan fiksi di dalam novel ini yang akan di telaah adalah tokoh. Dalam mendeskripsikan tokoh, pengarang memiliki kebebasan dalam menampilkan tokoh-tokoh cerita baik di dalam kehidupan sosiologis, psikologis dan fisiologis. Berbicara mengenai psikologis tokoh utama di dalam sebuah karya sastra termasuk kedalam salah satu unsur yang mempengaruhi dari jalan cerita dari karya sastra tersebut. Psikologis di dalam tokoh utama merupakan salah kebebasan pengarang untuk menampilkan bagaimana psikologis tokoh sehingga antara psikologis tokoh dengan jalan ceritanya menjadi sejalur dan serasi. Psikologis berasal dari bahasa Yunani psyche yang artinya jiwa dan Logos adalah ilmu pengetahuan. Jadi psikologis adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya dan latar belakang (Ahmadi, 1991:47). Sedangkan psikologi sastra merupakan kajian sastra yang memandangkan karya sastra sebagai aktivitas kejiwaan. Pengarang akan menggunakan cipta, rasa dan karya dalam berkarya Suatu perkembangan lainnya dalam sejarah psikologi ialah yang dipelopori oleh Sigmund Freud, seorang psikiater Austria (1856-1939) yang secara sistematis dan empiris telah menunjukkan bahwa pergolakan jiwa manusia tidak hanya melibatkan alam sadar bagi diri orang yang bersangkutan, tetapi juga melibatkan pergolakan yang tidak sadar (alam bawah sadar) pada diri orang tersebut. Kemudian teori dikembangkan oleh beberapa murid dan pengikut Freud. 11

Freud dalam semi (1985:47) merumuskan hipotesis yang berhubungan dengan seluk beluk jiwa manusia. Menurutnya seluk beluk jiwa manusia itu tersusun dalam 3 tingkat yaitu Id (libido atau dorongan besar), Ego (peraturan secara sadar antara Id dan realitas luar) Super Ego (penuntun moral dan aspirasi seseorang). Novel Skandal menceritakan tentang seorang Novelis kawakan yang sangat terkenal dengan kehidupan pernikahan yang harmonis dan dipandang terhormat oleh masyarakat. Suguro dibesarkan di Jepang sebagai seorang katolik yang taat. Pada saat Suguro menghadiri acara terhormat untuk seluruh penulis ada seorang wanita yang mengaku mengenal Suguro. Wanita itu mengatakan kalau Suguro sering mengunjungi sebuah tempat yang bisa dibilang kawasan itu adalah kawasan mesum di Shinjuku-Tokyo. Hal ini dapat mempengaruhi pandangan buruk masyarakat terhadap tokoh utama, yang awalnya sangat di hormati dan dicintai masyarakat sebagai seorang penulis dan juga seorang katolik yang taat. Tetapi, berulang kali Suguro menyangkal tuduhan-tuduhan yang dikatakan wanita tersebut. Wanita itu beranggapan kalau Suguro keliru dalam bantahannya. Wanita beranggapan bahwa Suguro tidak mau ada yang tahu kalau dia ikut berpesta ke Shinjuku di Tokyo dikarenakan dia adalah seorang Novelis yang terkenal. Di dalam Novel Skandal dapat dilihat bahwa tokoh utama menyanggah tuduhan yang telah ditujukan kepadanya. Hal ini sangat merugikan bagi kariernya sebagai seorang penulis, karena sama sekali dia memang tidak pernah menghadiri tempat tersebut. 12

Berdasarkan uraian di atas penulis merasa tertarik untuk mengetahui bagaimana kondisi psikologis tokoh utama dalam novel ini. untuk itu penulis membahasnya di dalam skripsi dengan judul Analisis Psikologis Tokoh Utama Dalam Novel Skandal Karya Shusaku Endo. 1.2 Perumusan Masalah Setiap orang memiliki kondisi yang berbeda-beda di dalam menjalankan kehidupannya. Walaupun setiap orang mau mengerjakan suatu tugas yang di embannya belum tentu itu sesuai dengan hati nuraninya. Dalam novel ini tokoh utama yang digambarkan oleh Suguro adalah seorang penulis/novelis yang terkenal yang dikagumi oleh banyak penggemarnya. Suguro dibesarkan di Jepang, sebagai penganut agama kristen. Suguro memiliki seorang istri yang sangat dicintainya, dua kali dalam seminggu istrinya datang untuk membersihkan kantornya. pada saat-saat itu Suguro memasang tampang sebagai orang yang sayang pada keluarganya. Malam itu Suguro mendapat sebuah hadiah kesusasteraan untuk sebuah novelnya yang ditekuninya selama tiga tahun. Sudah banyak penghargaan yang diperolehnya sepanjang kariernya sebagai seorang novelis. Suguro mendapat sebuah undangan untuk menghadiri pertemuan dengan novelis-novelis terkenal lainnya. Upacara dimulai pada waktu yang terukir di kartu undangan. Kata sambutan kepala perusahaan penerbit disusul dengan pidato yang diucapkan oleh Kano, salah seorang anggota komite penganugerahan. Setelah menyampaikan pidatonya di depan para tamu, tiba-tiba seorang wanita datang menghampirinya. Wanita itu berpenampilan tidak sopan untuk 13

tempat yang terhormat yang dihadiri oleh Suguro. Tangan kanannya memegang rokok yang menyala, sementara tangan kirinya memegang segelas minuman. Wanita itu kenal dengan Suguro dan dia merasa kalau Suguro juga mengenal dirinya. Dengan bergaya sok akrab wanita muda itu mengatakan bahwa ia pernah bertemu dengan Suguro di Shinjuku. Di ketahui Shinjuku adalah tempat dimana banyak wanita jalanan berada. Hal ini dapat mempengaruhi pandangan buruk masyarakat terhadap Suguro yang awalnya sangat dihormati masyarakat sebagai seorang novelis dan juga seorang katolik yang taat. Tapi berulang kali Suguro membantah kalau dia tidak pernah datang ke tempat seperti itu. wanita muda tersebut beranganggapan kalau Suguro keliru dalam bantahannya. Dia merasa bahwa Suguro tidak mau ada yang tahu kalau dia ikut berpesta di Shinjuku dikarenakan dia seorang Novelis terkenal. Tapi Naruse merasa tidak mungkin dia tidak dapat membedakan yang tampak dengan kenyataanya. Wanita itu merasa yakin kalau orang yang ditemuinya di Shinjuku itu adalah Suguro seorang novelis terkenal. Hal ini menyebabkan munculnya masalah psikologis terhadap tokoh utama yang akan dilihat dari segi Id, Ego, dan Super Ego. Untuk memudahkan arah sasaran yang ingin dikaji, maka masalah penelitian ini dirumuskan dalam bentuk pertanyaan berikut ini: 1. Bagaimana psikologis tokoh utama yang diungkapkan oleh Shusaku Endo dalam novel skandal ini. 2. Beban psikologis seperti apa yang dialami oleh tokoh utama dalam Novel Skandal. 14

1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dari permasalahan-permasalahan yang ada, maka penulis menganggap perlu adanya pembatasan ruang lingkup dalam permasalahan. Hal ini dimaksudkan agar masalah penelitian tidak terlalu luas dan berkembang jauh, sehingga penulisan dapat lebih terarah dan terfokus. Dalam analisis ini, penulis hanya terfokus membahas mengenai bagaimana psikologis tokoh utama yang bernama Suguro di dalam Novel Skandal ini. Desakan untuk membela diri sudah menggelegak sampai ke tenggorokan Suguro, tetapi ia menyadari bahwa jika itu sampai disuarakannya maka kerenggangan yang tegar antara dirinya dan teman-temannya malah akan menjadi bertambah lebar. Sementara itu sebagian dari kesadarannya sendiri tidak bisa membantah pernyataan Shiba bahwa karyanya tidak meyakinkan. Ia merasa seakan-akan selalu ada sesuatu yang disembunyikannya di salah satu lubuk hatinya yang paling dalam. Penulis menganalisis novel ini dengan mengambil beberapa cuplikan cerita dari Novel Skandal ini. kemudian penulis akan mengomentari cuplikan tersebut terutama yang adanya indeksial kondisi psikologis tokoh utama yang diekspresikan oleh sastrawan Shusaku Endo dalam Novel Skandal ini. Psikologi tersebuat akan dilihat keterkaitannya dengan Id, Ego dan Super Ego di dalam Novel tersebut. Supaya penjelasan di dalam pembahasan masalah dalam Skripsi ini menjadi jelas dan memiliki akurasi data yang tepat dan objektif, maka penulis menjelaskan juga mengenai definisi novel, setting novel skandal, psikoanalisa 15

Sigmun Freud dalam kajian sastra dan biografi pengarang. Penulis menganalisis penelitian ini dengan menggunkan pendekatan semiotik dan psikoanalisis Sigmun Freud sebagai acuan penelitian. 1.4. Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori 1.4.1 Tinjauan Pustaka Sastra menurut Rene Wellek dalam Badrun (1983 : 16 ) adalah bahwa sastra hendakknya dibatasi pada seni sastra yang bersifat imajinatif. Artinya segenap kejadian atau pertistiwa yang dikemukakan dalam karya sastra bukanlah pengalaman jiwa atas peristiwa yang sesungguhnya, tetapi merupakan sesuatu yang dibayangkan saja. Karya sastra pada umunya merupakan hasil imajinasi dari seorang pengarang. Seperti yang diungkapkan oleh Wellek dan Werren dalam Pradopo (2002 : 81)bahwa karya sastra pada hakekatnya merupakan sebuah hasil imajinasi dari seorang pengarang. Di dalam karya sastra fiksi terdapat dua unsur yang sangat mempengaruhi yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Kedua unsur tersebut juga terdapat di dalam Novel Skandal karya Shusakku Endo. Salah satu unsur intrinsik yang akan ditelaah adalah tokoh. Tokoh menurut Aminuddin (2002 : 79) adalah para pelaku yang mengemban peristiwa dalam cerita fiksi sehingga peristiwa itu mampu menjalin suatu cerita. Sedangkan arti tokoh secara umum adalah para pelaku yang terdapat dalam sebuah karya sastra Fiksi. Tokoh dalam fiksi merupakan ciptaan seseorang 16

pengarang. Jadi pengarang memiliki kebebasan dalam menciptakan watak tokohnya. Watak setiap di dalam karya fiksi selalu berbeda-beda, seperti halnya di dalam kehidupan nyata. Watak seorang tokoh dapat menggambarkan psikologi tokoh tersebut. Walaupun psikologi termasuk unsur ekstrinsik tetapi keberadaan unsur ini sangat mempengaruhi jalan sebuah cerita dari karya fiksi tersebut. Pendekatan psikologis banyak bersandar pada psikoanalsis yang dikembangkan oleh Sigmun Freud setelah melakukan berbagai penelitian, bahwa manusia banyak dikuasai oleh alam bathinnya sendiri (Endraswara, 2008 : 101). terdapat Id, Ego dan Super Ego di dalam diri manusia yang menyebabkan manusia selalu berada di dalam keadaan berperang di dalam dirinya, resah, gelisah, dan tertekan. Suatu karya sastra dianggap bermutu kalau dia mampu menggambarkan kekalutan dan kekacauan bathin manusia karena hakekat kehidupan manusia adalah perjuangan menghadapi kekalutan bathinnya sendiri. Di dalam novel Skandal ini digambarkan oleh Shusaku endo tentang tekanan bathin seorang novelis terkenal yang mendapatkan tuduhan dari seorang wanita yang sama sekali tidak dikenalnya. Sehingga Suguro berusaha membuktikan bahwa semua tuduhan yang ditujukan kepadanya sama sekali tidak benar. 17

1.4.2 Kerangka Teori Meneliti perwatakan tokoh melalui karya sastra berarti harus menggunakan teori sastra. Dalam menganalisis ini, teori yang digunakan adalah teori semiotik dan psikologis. Semiotik adalah sebagai ilmu tanda, yang memandang fenomena sosial dan budaya sebagai sistem tanda menurut Preminger dan Pradopo dalam Wiyatmi (2009 : 92). Dalam ilmu tanda secara sistematik mempelajari tanda-tanda dan lambang-lambang, sistem-sistem lambang dan proses-proses perlambangan (Luxemburg dkk, 1992 : 44). Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan. Tingkah laku terbuka adalah tingkah laku yang bersifat psikomotor yang meliputi perbuatan berbicara, duduk, berjalan dan lain sebgainya, sedangkan tingkah laku tertutup meliputi berpikir, berkeyakinan, berperasaan dan lain sebagainya. Psikoanalisis pertama di munculkan oleh Freud, ia mengatakan bahwa kesadaran merupakan sebagian kecil dari kehidupan mental sedangkan sebagian besarnya adalah ketidaksadaran atau sadar. Psikoanalisis kepribadian menurut Freud terdiri dari Id, Ego dan Super Ego. ketiga sistem itu saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Id adalah sistem kepribadian yang paling dasar. Id adalah satu-satunya komponen kepribadian yang hadir sejak lahir. Id adalah aspek kepribadian yang gelap dalam bawah sadar manusia yang berisi insting dan nafsu-nafsu tak kenal nilai dan agaknya berupa energi buta. Id didorong oleh prinsip kesenangan, yang berusaha untuk kepuasan segera dari semua keinginan, keinginan, dan kebutuhan. 18

Namun, segera memuaskan kebutuhan ini tidak selalu realistis atau bahkan mungkin. Jika kita diperintah seluruhnya oleh prinsip kesenangan, kita mungkin menemukan diri kita meraih hal-hal yang kita inginkan dari tangan orang lain untuk memuaskan keinginan kita sendiri. Menurut Freud, Id mencoba untuk menyelesaikan ketegangan yang diciptakan oleh prinsip kesenangan melalui proses utama, yang melibatkan pembentukan citra mental dari objek yang diinginkan sebagai cara untuk memuaskan kebutuhan. Ego adalah komponen kepribadian yang bertanggung jawab untuk menangani dengan realitas. Menurut Freud, Ego berkembang dari Id dan memastikan bahwa dorongan dari Id dapat diterima di dunia nyata. Ego bekerja berdasarkan prinsip realitas, yang berusaha untuk memuaskan keinginan Id dengan cara-cara yang realistis dan sosial yang sesuai. Prinsip realitas beratnya biaya dan manfaat dari suatu tindakan sebelum memutuskan untuk bertindak atau meninggalkan impuls. Dalam banyak kasus, impuls Id itu dapat dipenuhi melalui proses menunda kepuasan Ego pada akhirnya akan memungkinkan perilaku, tetapi hanya dalam waktu dan tempat yang tepat. Sementara Super Ego berkembang mengkontrol dorongan dorongan dari Id. Adapun Super Ego adalah sistem kepribadian yang berisi nilai-nilai atau aturan yang bersifat evaluative (menyangkut tentang baik dan buruk). Dengan pendekatan Psikologis yang dikemukakan oleh Freud, penulis akan menunjukkan struktur Id, Ego dan Super Ego dari prilaku yang dialami oleh tokoh utamanya di dalam Novel Skandal karya Shusaku Endo ini. 19

Dalam hal ini, penulis menganalisis kondisi psikologis tokoh utama dari Novel Skandal yang kemudian dihubungkan dengan pemdekatan semiotik yang digunakan untuk menjabarkan keadaan serta tanda-tanda yang berindeksikal masalah psikologis yang akan di lihat dari segi Id, Ego dan Super Ego melalui tokoh cerita yang terdapat di dalam novel tersebut. Oleh karena itu, analisis ini akan menjelaskan tentang psikologis tokoh utama di dalam novel Skandali. 1.5 Tujuan dan Manfaat penelitian 1.5.1 Tujuan Penelitian Sebelum melakukan sebuah penelitian, maka harus diketahui terlebih dahulu tujuan penelitian. Adapun tujuan penelitian ini dalah sabagai berikut: 1. Untuk mendeskripsikan keaadan psikologi tokoh utama yang diungkapkan oleh Shusaku Endo dalam novel Skandal. 2. Untuk mendapatkan gambaran beban Psikologis seperti apa yang dialami tokoh utama di dalam novel Skandal karya Shusaku Endo. 1.5.2 Manfaat penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Bagi peneliti dan pembaca dapat menambah wawasan mengenai psikologis tokoh yang terdapat di dalam karya Fiksi. 20

2. Bagi pembaca, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan penunjang untuk Departemen Sastra Jepang, guna memperkaya bahan penelitian dan sumber bacaan. 1.6 Metode penelitian Dalam sebuah penelitian sangat dibutuhkan metode penlitian sebagai bahan penunjang di dalam penulisan. Metode adalah cara pelaksanaan penelitian. Dalam melakukan penelitian, sangat diperlukan metode-metode untuk menunjang keberhasilan tulisan yang akan disampaikan penulis kepada para pembaca. Metode menurut Senn dalam Suriasumantri (2005 : 119), merupakan suatu prosedur atau cara mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah yang sistematis. Dalam penulisan ini peneliti akan menggunakan metode deskriptif. Menurut Nazir (2002 : 54) adalah suatu metode di dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, kondisi, sistem pemikiran maupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Metode deskriptif termasuk juga sutu metode dalam penelitian kualitatif. Denzin dan Licion dalam Moleong (2007 : 5) menyatakan bahwa penelitin kualitatif adalah penelitian yang mengunakan latar jalan melibatkn berbagai metode yang ada. Sementara itu dalam mengumpulkan data-data penelitian ini, penulis menggunakan tekhnik studi kepustakaan (library research) dengan dua tekhnik pengumpulan data seperti yang diungkapkan oleh Murbanto Sinaga dan Jonathan Sinuhaji (Oktolanda, 2005:10) yakni survei book dan documentary Research. 21

Survei book adalah menghimpun data dari berbagai macam literatur buku yang berhubungan dengan masalah penelitian. Sedangkan Documentary Research adalah dengan menghimpun data yang bersumber dari internet seperti google book maupun blog-blog yang membahas mengenai permasalahan yang berkaitan dengan penelitian ini. Dalam memecahkan permasalahan di dalam penelitian ini, penulis juga mengumpulkan keseluruhan data yang ada yang berupa tulisan. Data ini dapat berupa buku-buku, artikel-artikel, informasi baik dari media elektronik, maupun tulisan, selain itu penulis juga memanfaatkan sebagai Fasilitas seperti Perpustakaan Umum, Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya, Perpustakaan Program Studi Bahasa dalam proses pengumpulan datadata dalam penelitian ini 22