BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak merupakan sumber penerimaan yang sangat penting bagi negara. Sumber penerimaan pajak tersebut digunakan untuk membiayai pembelanjaan negara yang semakin membesar. Menurut Murti, Sondakh & Sabijono (2014: 390), meyatakan bahwa penerimaan pajak merupakan sumber utama pendapatan negara dalam pembiayaan pemerintah dan pembangunan. Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat (Zain dan Hermana, 2010: 2). Menurut Siregar, Saryadi & Listyorini (2012: 2), salah satu kendala yang dapat menghambat keefektifan pengumpulan pajak adalah kepatuhan wajib pajak (tax compliance). Kepatuhan wajib pajak dapat didefinisikan sebagai suatu sikap/ perilaku seorang wajib pajak yang melaksanakan semua kewajiban perpajakannya dan menikmati semua hak perpajakannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku. Agar target pajak tercapai, perlu ditumbuhkan secara terus menerus kesadaran dan kepatuhan masyarakat untuk memenuhi kewajiban perpajakan. Kesadaran masyarakat dalam membayar pajak dipengaruhi oleh banyak faktor, di antaranya pengetahuan tentang pajak dan persepsi terhadap petugas 1
2 pajak. Hal ini dapat dibuktikan dengan tingkat kesadaran membayar pajak yang masih rendah. Dari total penduduk Indonesia yang mencapai 220 juta lebih, diperkirakan hanya 14 juta penduduk yang menjadi wajib pajak. Dari 14 juta penduduk ini pun 70 persen di antaranya merupakan wajib pajak badan bukan perseorangan, (www.tempo.co). Aparat fiskus (petugas pajak) kini melaksanakan tugas rangkap dalam waktu yang bersamaan. Pertama, memberhasilkan penghimpunan pajak yang setiap tahun terus meningkat. Tahun 2012, Ditjen Pajak diberi beban menghimpun pajak sekitar Rp 895 triliun, meningkat dibandingkan 2011 sekitar Rp 742 triliun. Pada tahun 2013 mendatang diindikasikan penerimaan pajak akan mencapai Rp 1.000 triliun. Sementara tugas kedua yang juga tidak kalah berat yakni membangun kembali citra Ditjen Pajak yang terpuruk akibat persepsi negatif (buruk) yang mucul dan terbentuk di masyarakat akibat ulah beberapa aparat fiskus korup, (www.medanbisnisdaily.com). Adapun beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Winerungan (2013) melakukan penelitian yang berjudul sosialisasi perpajakan, pelayanan fiskus dan sanksi perpajakan terhadap kepatuhan WPOP di KPP Manado dan KPP Bitung. Hasil penelitiannya adalah sosialisasi perpajakan, pelayanan fiskus dan sanksi perpajakan tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi di KPP Pratama Manado dan KPP Pratama Bitung. Adapun Murti dkk (2014) melakukan penelitian mengenai Pelayanan Fiskus dan Pengetahuan Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di Kota Manado. Hasil penelitiannya adalah:
3 Pelayanan fiskus dan pengetahuan perpajakan secara bersamasama berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi di kota Manado. Pelayanan fiskus berpengaruh secara signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi di kota Manado. Pengetahuan perpajakan berpengaruh secara signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi di kota Manado. Dari uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengambil judul: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN FISKUS TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI. 1.2 Rumusan Masalah Penelitian ini menggunakan variabel terikat kepatuhan pajak dan variabel bebas yang digunakan adalah wajib pajak tentang kualitas pelayanan fiskus. Berdasarkan hal tersebut maka dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut : 1. Bagaimana kualitas pelayanan fiskus di KPP Pratama Bandung 2. Bagaimana kepatuhan wajib pajak orang pribadi di KPP Pratama Bandung 3. Bagaimana pengaruh kualitas pelayanan fiskus terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung
4 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian tentang Pengaruh Kualitas Pelayanan Fiskus terhadap Kepatuhan Wajib Pajak orang pribadi di KPP Pratama Bandung Karees adalah untuk mendapatkan bukti empiris mengenai: 1. Kualitas pelayanan fiskus pada KPP Pratama Bandung 2. Kepatuhan wajib pajak orang pribadi pada KPP Pratama Bandung 3. Seberapa besar pengaruh kualitas pelayanan fiskus terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini sebagai berikut, bagi: 1. Penulis Agar dapat memberikan sumbangan mengenai ilmu pengetahuan tentang tingkat kesadaran wajib pajak dalam hal kewajibannya membayar pajak orang pribadi. 2. KPP Pratama Bandung Karees Untuk memberikan informasi kepada pihak-pihak yang membutuhkan dan dapat sebagai bahan masukkan informasi kepada para pegawai Kantor Pelayanan Pajak untuk dijadikan panduan mengenai kemauan dan kesadaran Wajib 3. Pembaca
5 Agar memberikan informasi bagi pembaca tentang pengaruh pelayan kualitas fiskus terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi. 1.5 Tempat dan Waktu Penelitian Adapun pelaksanaan kegiatan skripsi ini dilaksanakan di KPP Pratama Bandung Karees yang berlokasi di Jalan H Ibrahin Adjie No. 327. Adapun waktu penelitian dimulai pada bulan Februari 2015 hingga selesai.