APPLICATION OF COOPERATIVE LEARNING MODELS TYPE WRITE A ROUND TO IMPROVE THE CAPABILITIES OF WRITING STUDENTS CLASS V SD NEGERI 5 TANJUNG PUNAK

dokumen-dokumen yang mirip
Zaharah, Otang Kurniaman, Lazim N

APPLICATION OF LEARNING INKUIRI LEARNING MODEL TO IMPROVE IPS LEARNING RESULT IN STUDENT CLASS IV SD NEGERI 15 PANGKALAN NYIRIH RUPAT

Kurnia Restu, Lazim N, Zariul Antosa

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

Afriyenti, Hendri Marhadi, Lazim N HP:

Departement of Mathematic Education Mathematic and Sains Education Major Faculty of Teacher Training and Education Riau University

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI METODE SINEKTIK UNTUK SISWA KELAS V SD NEGERI JLABAN

THE APPLICATION OF INQUIRY LEARNING MODEL TO INCREASE THE SCHOOL LEARNING OUT COME OF THE FOURTH GRADE STUDENT AT SDN 67 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA TEKS SISWA KELAS III.B SDN 1 PEKANBARU

Nora Efmawati Syahrilfuddin, Hendri Marhadi,

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

Oleh Rina Ermayanti 1, Otang Kurniaman 2, Lazim N 3

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVA SDN 4 PEKANBARU

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MEMAHAMI ISI CERITA MELALUI METODE DISKUSI SISWA KELAS IV SDN NO. 2 TIBO KEC. SINDUE TOMBUSABORA

Rahman, Otang Kurniaman, Gustimal Witri

Pendahuluan. Meris et al., Meningkatkan Kemampuan Menulis...

LEARNING MODEL APPLICATION EXPLICIT INSTRUCTION TO INCREASE THE ABILITY OF MOTION ZAPIN DANCE BASIC CLASS V SDN 143 PEKANBARU

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER

Permata Puti Baydar, Mahmud Alpusari, Zariul Antosa

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

IMPLEMENTATION QUANTUM TEACHING MODEL TO IMPROVE RESULT OF IPS STUDIES STUDENT CLASS V SD NEGERI 031 TANJUNG SARI KECAMATAN PUJUD ROHIL

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: REPSA YUNITA NPM

IMPLEMENTATION PROBLEM SOLVING LEARNING METHOD TO INCREASE STUDY RESULT OF IPS IV CLASS STUDENTS IN SDN 163 PEKANBARU

Keyword : Cooperative Type Think Pair Share (TPS), Science Learning Outcomes.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

Monica Eka Yulianda 1, Atma Murni 2, Jalinus 3 Contact :

Dalmawati¹, Wirnita Eska¹, Zulfa Amrina¹. ¹Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL

Hengky Saputra, Gustimal Witri, Otang Kurniaman Otang. Cp.

ARTIKEL PENELITIAN. oleh. RiaParamita NPM

Asmarita 1, Sehatta Saragih 2, Zuhri D 3 Contact :

IMPLEMENTATION OF CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING MODEL FOR SOCIAL IN FIVE GRADERS AT SDN 4 PEKANBARU

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

Dwi Astuti 1, Titi Solfitri 2, Susda Heleni 3 Kontak :

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

Dewi Santi Marlina, Zariul Antosa, Mahmud Alpusari HP:

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK, TALK, WRITE

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

Sriani, Hendri Marhadi, Eddy Noviana

Primary Teacher Education Faculty of Teacher Training and Education University of Riau

Darmawati, Arnentis dan Henny Julianita Husny Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru ABSTRACT

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK EXAMPLES NON EXAMPLES

Kata Kunci: kemampuan menulis,card sort, bahasa Indonesia

Muhamad Midun, Hendri Marhadi, Zariul Antosa

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE ( TPS ) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III SDN 011 BUKIT KAPUR.

Seprotanto Simbolon 1, Sakur 2, Syofni 3 Contact :

Rustam Effendi dan Hendra

Pendahuluan. Wardani et all, Pendekatan Kontekstual...

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS KETERAMPILAN MENULIS WACANA DESKRIPSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SDN 178 PEKANBARU

Meningkatkan Kemampuan Menyimak melalui Media Boneka Tangan pada Siswa Kelas II SDN Nogosari 04 Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V.A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS IV MELALUI PENDEKATAN QUANTUM TEACHING SDN 15 V KOTO KAMPUNG DALAM

APPLICATION OF DIRECT LEARNING TO IMPROVE RESULTS OF IPS CLASS III SD TANJUNG BUNGO KECAMATAN KAMPAR TIMUR

Study Program of Biology Education, Faculty of teacher Training and Education University of Riau

Abstrak. Kata Kunci : menyimak wawancara, model think pair share, penerapan model think pair share, peningkatan kemampuan menyimak wawancara.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE JURNAL. Oleh ENDANG SRI JAYANTI SUWARJO SITI RACHMAH S

Jufrina, Zariul Antosa, Mahmud Alpusari Cp

Prinawati, Syahrifuddin, Otang Kurniaman No.

THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TO INCREASE SOCIAL SCIENCE LEARNING RESULT OF GRADE V SDN 002 BANTAYAN

ARTIKEL PENELITIAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FLUIDA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 001 SINABOI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

Oleh: Dewi Sri Yuliati 1, Zuhri D 2, Sehatta Saragih 3

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KEPADATAN POPULASI MANUSIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI SMP ARTIKEL PENELITIAN OLEH

Oleh: Desfi Harianty HS 1 Putri Yuanita 2 Rini Dian Anggraini 3

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MEMBACA SISWA KELAS IV MELALUI MODEL COMPLETE SENTENCE DI SDN 46 KOTO PANJANG PADANG

Sudariyanti, Yustina, Nursal Phone:

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MEDIA GAMBAR SERI DI KELAS I SDN 22 KAMPUNG LUAR SALIDO KAB.

1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2), 3), Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

Yustini Yusuf, Arnentis dan Siski Yusika Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru ABSTRACT

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

Oleh ABSTRACT. Keyword: (CTL) model, increase skillfull in writing essay of students 1

Linda Syarif 1, Zulfa Amrina 1, Syafni Gustina Sari 1. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

Pendahuluan. Meliana et al., Penerapan Metode Permainan... 1

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE INVESTIGATION GROUP TYPE TO INCREASE LEARNING IIIA STATE ELEMENTARY SCHOOL 017 SEDINGINAN

SKRIPSI. Oleh: KUKUH FAJAR TRAWOCO (K ) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016 commit to user

PENERAPAN MEDIA GAMBAR BERSERI DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA NARASI SISWA KELAS IV SDN 1 KEKERI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fatma Kumala 1, Sehatta Saragih 2, Nahor Murani Hutapea 3 No. Hp.

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRIT BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 7 PEKANBARU

PENERAPAN STRATEGI PARAFRASE TERARAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN SINGKAT SISWA KELAS IV SD NEGERI 014 SILIKUAN HULU KECAMATAN UKUI

Kata Kunci: metode inkuiri, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar, kegiatan ekonomi

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI SMP NEGERI 13 PONTIANAK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 BULUKUMBA

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 105 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STAD

Transkripsi:

1 APPLICATION OF COOPERATIVE LEARNING MODELS TYPE WRITE A ROUND TO IMPROVE THE CAPABILITIES OF WRITING STUDENTS CLASS V SD NEGERI 5 TANJUNG PUNAK Sulasmiana, Zariul Antosa, Otang Kurniaman sulasmiana_sdn5@gmail.com, zariul.antosa@lecturer.unri.ac.id, otang.kurniaman@lecturer.unri.ac.id 085220288387 Primary School Teacher Education Study Program Faculty of Teacher Training and Education University of Riau Abstract: This research is motivated by the low ability of writing poetry of grade 5 students of SD Negeri 5 Tanjung Punak Kecamatan Rupat Utara with an average score of 65.42 (KKM 70). The purpose of this study is to improve the ability to write poetry students of class V SD Negeri 5 Tanjung Punak Kecamatan Rupat Utara, with the implementation of cooperative learning model type write a round. This study is a classroom action observer consisting of two cycles. The subjects of this study are the students of grade 5 of SD Negeri 5 Tanjung Punak Kecamatan Rupat Utara with 21 students, consisting of 13 male students and 8 female students. Based on the analysis of observation sheets, teacher activity and student activity have increased every meeting. The activity of teachers with the application of cooperative type model write a round at the first meeting of cycle one is 62.50% (good), and at the second meeting of cycle one 70,83% (good). In cycle two, teacher activity at first meeting was 83,33% (Very Good) and at second meeting 91,66% (excellent). Student activity by applying of cooperative type model write a round at first meeting of cycle one equal to 58,33 (enough), and at second meeting of cycle one 66,70% (good). In cycle two, student activity at first meeting was 87,58% (Very Good) and at second meeting 95,80% (very good). Ability to write student poems before applying cooperative learning model type write a round has an average value of 65.62, after the application of cooperative learning model type STAD average student learning outcomes increased in Daily Deuteronomy (UH) I to 72.62 and at UH II the average of students' learning achievement increased to 83.63. Based on this it can be concluded that the application of cooperative learning model type write a round can improve the ability to write poetry of grade 5 students of SD Negeri 5 Tanjung Punak Kecamatan Rupat Utara. Keywords: Cooperative type write a round model, the ability to write poetry

2 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE WRITE AROUND UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS V SD NEGERI 5 TANJUNG PUNAK Sulasmiana, Zariul Antosa, Otang Kurniaman sulasmiana_sdn5@gmail.com, zariul.antosa@lecturer.unri.ac.id, otang.kurniaman@lecturer.unri.ac.id 085220288387 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan menulis puisi siswa kelas V SD Negeri 5 Tanjung Punak Kecamatan Rupat Utara dengan nilai rata-rata 65,42 (KKM 70). Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa kelas V SD Negeri 5 Tanjung Punak Kecamatan Rupat Utara, dengan penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe write a round. Penelitian ini merupakan penilian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 5 Tanjung Punak Kecamatan Rupat Utara dengan jumlah siswa 21 orang, yang terdiri dari 13 orang siswa laki-laki dan 8 orang siswa perempuan. Berdasarkan analisis lembar observasi ternyata aktivitas guru dan aktivitas siswa mengalami peningkatan setiap pertemuannya. Aktivitas guru dengan penerapan model kooperatif tipe write a round pada pertemuan pertama siklus satu sebesar 62,50% (baik),dan pada pertemuan kedua siklus satu 70,83% (baik). Pada siklus dua, aktivitas guru pada pertemuan pertama sebesar 83,33% (Baik Sekali) dan pada pertemuan kedua 91,66%(baik sekali). Aktivitas siswa dengan penerapan model kooperatif tipe write a round pada pertemuan pertama siklus satu sebesar 58,33 (cukup),dan pada pertemuan kedua siklus satu 66,70% (baik). Pada siklus dua, aktivitas siswa pada pertemuan pertama sebesar 87,58% (Baik Sekali) dan pada pertemuan kedua 95,80%(baik sekali). Kemampuan menulis puisi siswa sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif tipe write a round memiliki nilai rata-rata sebesar 65,62, setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD rata-rata hasil belajar siswa meningkat pada Ulangan Harian (UH) I menjadi 72,62 dan pada UH II rata-rata hasil belajar iswa meningkat menjadi 83,63. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe write a round dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa kelas V SD Negeri 5 Tanjung Punak Kecamatan Rupat Utara. Kata kunci : Model kooperatif tipe write a round, kemampuan menulis puisi

3 PENDAHULUAN Menulis merupakan keterampilan berbahasa dan setiap keterampilan itu mempunyai kaitan yang sangat erat dan saling berhubungan. Keterampilan berbahasa itu terdiri atas keterampilan menyimak (listening skills), keterampilan berbicara (speaking skills), keterampilan membaca (reading skills), dan keterampilan menulis (writing skills). Dalam memperoleh keterampilan berbahasa keempat komponen itu saling berhubungan misalnya, ketika siswa mendengarkan cerita yang dibacakan guru siswa akan menyimpan cerita tersebut dalam ingatannya, dari itu siswa akan bisa menceritakannya kembali bahkan menuliskan cerita tersebut dan membaca hasil tulisannya di depan kelas. Dengan melatih siswa menulis baik itu kalimat, cerita pengalaman pribadinya, bahkan apa yang dilihatnya menjadi sebuah bahasa atau sastra yang indah dapat mengembangkan keterampilan berpikirnya. Namun di sekolah tempat peneliti mengajar keterampilan berbahasa seperti menulis belum sepenuhnya dapat melatih keterampilan berpikirnya. Guru umumnya menerangkan hal-hal yang berkenaan dengan teori menulis, misalnya jenis-jenis karangan, pengertian karangan eksposisi, ciri-cirinya, dan sejenisnya. Sementara pelatihan menulis yang sebenarnya kurang disentuh. Penggunaan tanda baca dalam menulis, memadukan kalimat, menyatukan paragraf yang baik, menulis sastra untuk meningkatkan daya cipta dan kreativitas siswa kurang mendapat perhatian. Berdasarkan kenyataan di atas, kemampuan menulis perlu dikembangkan dan ditanamkan pada setiap siswa. Untuk itu, tentunya keterampilan menu;lis dibelajarkan dengan benar, yaitu membelajarkan anak untuk terampil menulis, baik itu bahasa maupun sastra. Menurut Bambang Hartono (2009:73) agar siswa dapat menulis dengan baik perlu diperhatikan hal-hal berikut: 1. Pentingnya siswa mendapat kesempatan saling belajar dari temannya dengan saling membaca hasil tulisan sesama teman. 2. siswa perlu dilatih menemukan kesalahan sendiri, tetapi juga memperbaiki dan membenahinya. Bila seorang siswa belum bisa melakukan pembenahan pada tulisannya sendiri, siswa itu diminta untuk melakukan pembenahan pada tulisan temannya. 3. Kegiatan menulis akan lebih optimal bila didukung oleh banyak membaca. Orang yang banyak membaca akan mudah dan lancar menulis dan makin baik pula tulisannya. 4. Kegiatan menulis dapat dipadukan dengan kegiatan membaca. Misalnya, siswa diminta melanjutkan isi teks yang belum selesai, merangkai kalimat yang belum tertata secara urut dan runtut sehingga menjadi sebuah paragraf yang enak dibaca. Dari pendapat di atas jelas bahwa agar siswa dapat menulis perlu dilatih, salah satunya melalui sastra. Karya sastra merupakan hasil cipta atau karsa yang bersifat imajinatif dan menggunakan bahasa sebagai media penyampaian. Bersifat imajinatif artinya mengandung satu daya ungkap yang besar dalam melukiskan atau mengungkapkan hakikat kehidupan. Salah satu bentuk karya sastra ini adalah puisi. Siswa sangat kesulitan jika diminta untuk menulis puisi bebas ataupun puisi yang bertema, hal ini terlihat dari 21 orang siswa 13 laki-laki dan 8 siswa perempuan dari tes membuat puisi Tentang Laut ku hanya 10 orang yang mendapat nilai diatas

KKM yang telah ditetapkan sekolah. Adapun nilai Kriteria Ketuntasan Minimal SD Negeri 5 Tanjung punak adalah 70. Usaha untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi diperlukan model pembelajaran yang tepat. Selama ini guru hanya menentukan tema lalu menyuruh siswa untuk menulis puisi sesuai tema tanpa menggunakan media atau pun model pembelajaran tertentu sehingga hasilnya jauh dari yang diharapkan. Dalam menulis puisi siswa harus termotivasi dan dalam suasana yang santai agar imajinasi siswa berkembang baik seperti melalui media gambar, media alam, lingkungan sekolah, dan dengan menggunakan teknik atau model pembelajaran yang dapat memotivasi siswa. Setelah peneliti membaca berbagai referensi untuk meningkatkan keterampilan membaca puisi dan model- model pembelajaran, peneliti merasa bahwa model pembelajaran menulis berkeliling (write around) sangat tepat untuk mengatasi permasalahan di atas karena model pembelajaran ini mendorong siswa untuk berpikir secara tepat dan analistis dalam suatu kelompok dan saling memberi tanggapan terhadap hasil siswa lain. Maka peneliti mengangkat judul penelitiannya Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Write around untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas V SD Negeri 5 Tanjung Punak. Abdulhak (dalam Rusman, 2014:203) menerangkan bahwa pembelajaran kooperatif dilaksanakan melalui sharing proses antara peserta belajar, sehingga dapat mewujudkan pemahaman bersama di antara peserta belajar itu sendiri. sedangkan Nurulhayati mengungkapkan pembelajaran kooperatif adalah strategi pembelajaran yang melibatkan partisipasi siswa dalam satu kelompok kecil untuk saling berinteraksi. Model Pembelajaran Kooperatif Write around merupakan salah satu model pembelajran kooperatif yang mendorong siswa untuk berpikir secara tepat dan analistis dalam suatu kelompok, dan menjawab suatu pertanyaan yang berujung terbuka (openended question). Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif write around, yaitu: a. Siswa dikelompokkan dalam kelompok empat orang. b. Guru mula-mula membuat puisi yang belum selesai yang merangsang siswa untuk berpikir atau berimajinasi. c. Guru meminta seluruh siswa dalam kelas untuk menyelesaikan puisi tersebut secara mandiri. d. Kemudian para siswa menyerahkan jawaban kepada teman di sebelah kanannya. Teman tersebut kemudian membacakan puisi dari temannya serta membubuhkan kalimat tambahan pada puisi yang telah ditulis temannya jika diperlukan. e. Setelah satu putaran akan timbul satu puisi yang berasal dari empat orang. f. Guru memberikan waktu tambahan kepada para siswa untuk mengedit puisi yang dibuat bersama tadi sebelum kemudian melakukan sharing dengan kelompok lain dalam kelas. Kemampuan menulis puisi sering dianggap sebagai bakat sehingga orang yang merasa tidak mempunyai bakat tidak akan dapat menulis, tetapi bakat tidak berarti tanpa ada pelatihan. Dan begitu pun sebaliknya, tanpa bakat pun bila seseorang rajin belajar dan giat berlatih, ia akan terampil dalam menulis puisi Model pembelajaran kooperatif write around merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa untuk berpikir secara tepat dan analistis dalam suatu kelompok, dan menjawab suatu pertanyaan yang berujung terbuka (openended question). Dengan menggunakan model ini siswa akan terbiasa mengeluarkan ide atau gagasannya dalam menulis puisi secara bersama serta menilai terlebih dahulu puisi 4

5 yang telah ditulis oelh teman sebelumnya, mengoreksinya serta menambahkan dengan kalimatnya sendiri untuk melengkapi sehingga menjadi sebuah puisi yang baik. METODE PENELITIAN Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan di sekolah tempat peneliti mengajar yaitu di SD Negeri 5 Tanjung Punak Kecamatan Rupat Utara Kabupaten Bengkalis pada bulan April - Mei 2017. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri 5 Tanjung Punak pada tahun ajaran 2016/2017 yang berjumlah 21 orang terdiri dari 8 siswa perempuan dan 13 siswa laki-laki. Tahap-tahap pelaksanaan tindakan kelas, yaitu: a. Langkah Persiapan Ada beberapa prosedur yang harus ditempuh pada langkah persiapan ini adalah: 1) Guru menentukan tujuan yang diharapkan dicapai oleh para siswa, dan siswa diberitahu tujuan dari pembelajaran tersebut, agar siswa mengerti tujuan yang akan dilakukannya. 2) Menentukan puisi yang akan diberikan kepada siswa untuk dilanjutkannya dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif write around. 3) Menentukan cara belajar siswa dalam model pembelajaran write around. Oleh karena itu siswa dapat bekerja dengan baik dan dapat mengerjakan sesuai dengan yang diharapkannya. b. Langkah Pelaksanaan Pada langkah ini dilakukan kegiatan pembelajaran menulis puisi sesuai dengan langkah kerja kooperatif write around. Siswa dikelompokkan dalam kelompok empat orang, guru mula-mula membuat puisi yang belum selesai yang merangsang siswa untuk berpikir atau berimajinasi, guru meminta seluruh siswa dalam kelas untuk menyelesaikan puisi tersebut secara mandiri, kemudian para siswa menyerahkan jawaban kepada teman di sebelah kanannya. Teman tersebut kemudian membacakan puisi dari temannya serta membubuhkan kalimat tambahan pada puisi yang telah ditulis temannya jika diperlukan, setelah satu putaran akan timbul satu puisi yang berasal dari empat orang, guru memberikan waktu tambahan kepada para siswa untuk mengedit puisi yang dibuat bersama tadi sebelum kemudian melakukan sharing dengan kelompok lain dalam kelas. c. Observasi/ Pengamatan Melakukan pengamatan pembelajaran berlangsung dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif write around dan guru mencoba melihat hasil dari yang dilakukan siswa dengan melihat hasil puisi yang telah dituliskan oleh siswa.

6 d. Refleksi Refleksi dilakukan setelah peneliti selesai melaksanakan tindakan agar seluruh siswa mengetahui kesalahan yang telah ditulisnya maka, guru menyuruh salah satu siswa untuk membacakannya hasil puisi tersebut, Setelah itu siswa yang lainnya menilai atau mengoreksi pekerjaan temannya, dengan harapan agar kesalahan tersebut tidak terulang keduakalinya. Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan dalam pengumpulan data untuk membuat sebuah kesimpulan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar observasi aktivitas guru dan siswa serta lembar evaluasi (Tes). Menurut Purwanto (2014:66) tes hasil belajar merupakan tes penguasaan, karena tes ini mengukur penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan oleh guru atau dipelajari oleh siswa. Teknik atau cara pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan teknik Tes, Bentuk tes yang digunakan dalam pengumpulan data ini adalah tes tertulis, siswa menulis puisi dengan Tema menulis puisi dengan menggunakan media gambar dengan Tema menggunakan langkah-langkah menulis puisi yang telah diajarkan dan Teknik observasi ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang tindakan guru terhadap sikap dan perilaku siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Format observasi yang disediakan adalah format aktifitas siswa dalam proses pembelajaran menulis puisi. Teknik Analisis Data Data yang diperoleh dikelompokkan kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif (analisis ketuntasan belajar). Analisis ini bertujuan untuk memperhatikan tingkat penguasaan dan kemampuan menulis siswa. Aktivitas Belajar Siswa dan Guru Untuk mengukur persentase aktivitas dari masing-masing siswa dengan guru pada tiap-tiap pertemuan digunakan rumus sebagai berikut: P = Keterangan : P = Angka persentase F = Skor aktivitas siswa N = Skor Maksimum

7 Tabel 1. Kategori Aktivitas Siswa No Rentang Nilai Kategori 1 2 3 4 89% - 100% 77% - 88% 65% - 76% < 64% Amat Baik Baik Cukup Kurang Analisis Hasil Belajar S R N = Nilai yang diharapkan = Nilai yang didapat siswa = Nilai Maximal Nilai Rata-rata kelas X = Keterangan: X = Nilai rata rata kelas N = Jumlah nilai semua siswa RN = Jumlah siswa Peningkatan Hasil Belajar PS = HASIL DAN PEMBAHASAN Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah data hasil pengamatan aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung serta analisis keberhasilan tindakan dalam dua siklus selama penerapan model pembelajaran kooperatif tipe write around. 1. Analisis Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Berdasarkan diskusi peneliti dan pengamat dari hasil pengamatan yang dilakukan selama pembelajaran pada pertemuan 1 sampai dengan pertemuan 4 terlihat bahwa aktivitas guru dalam proses pembelajaran secara keseluruhan sudah berjalan dengan baik, seperti terlihat pada lembar hasil pengamatan aktivitas guru dan siswa.

8 Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan terhadap aktivitas yang dilakukan guru pada siklus ke I dan siklus ke II dapat dilihat pada tabel perbandingan aktivitas guru berikut. Tabel 2. Hasil Observasi Peningkatan Aktivitas Guru Hasil Siklus I Siklus II Penelitian Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Pertemuan 4 Aktivitas Guru 62,50% 70,83% 83,33% 91,66% Berdasarkan tabel aktivitas guru di atas dapat dilihat pada pertemuan pertama siklus ke I aktivitas guru berada pada klasifikasi baik (62,50%). Setelah pertemuan kedua siklus 1 diketahui aktivitas guru berada pada klasifikasi baik (70,83%). Setelah dilakukan perbaikan pada siklus ke II. Kelemahan-kelemahan yang dilakukan guru pada siklus pertama menjadi pokus perbaikan pada pertemuan ke 3 dan 4 siklus ke II, ternyata terjadi peningkatan aktivitas yang dilakukan guru. Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas guru berada pada klasifikasi sempurna (83,33%). Setelah pertemuan keempat siklus II diketahui aktivitas guru berada pada klasifikasi sempurna ( 91,66%). 2. Analisis Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Data analisis aktivitas siswa pada siklus I dan siklus II dengan materi pokok yang telah dipelajari. Data aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan penerapan Model pembelajaran Kooperatif Tipe write around. Hasil pengamatan yang dilakukan terhadap aktivitas yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran dengan penerapan Model pembelajaran Kooperatif Tipe write around pada siklus ke I dan siklus ke II dapat dilihat pada tabel aktivitas siswa berikut. Tabel 3. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Siklus II Hasil Penelitian Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Pertemuan 4 Aktivitas Siswa 58,33 66,70% 87,58% 95,80% Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat pada pertemuan pertama sikuls I aktivitas siswa pada pertemuan pertama berada pada klasifikasi cukup (58,33 %) Setelah pertemuan kedua siklus 1 aktivitas siswa pada klasifikasi : baik (66,70% )Pada pertemuan ketiga siklus II berada pada klasifikasi sangat baik (87,58% Setelah pertemuan keempat siklus II diketahui aktivitas siswa pada klasifikasi : sangat baik (95,80%). Jadi aktivitas siswa selama proses pembelajaran dari siklus I dan siklus II semakin meningkat, peningkatan aktivitas siswa ini disebabkan karena siswa telah memahami dan semakin terbiasa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe write around.

9 3. Analisis Keberhasilan Tindakan Analisis keberhasilan tindakan pada siklus I dan II dalam penelitian ini dianalisis dengan melihat ketuntasan belajar siswa yang mencapai KKM sesuai dengan yang ditetapkan sekolah yaitu 65, hasil belajar siswa pada skor dasar, ulangan harian I dan II. a. Hasil Belajar Siswa Berdasarkan hasil belajar siswa dari ulangan harian siklus I dan Ulangan harian II, setelah penerapan Model pembelajaran Kooperatif Tipe write around dapat ketahui seperti terlihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4. Hasil Belajar Siswa pada Siklus I dan II Rentang Nilai Siklus Awal I II 85-100 - 8 (40%) 9 (45%) 75 84 2 (10%) 4 (20%) 3 (15%) 65-74 8 (40%) 3 (15%) 5 (25%) 55-64 5 (25%) 5 (25%) 3 (15%) 45-54 5 (25%) - - 40 - - - Nilai Rata-rata 65,62 72.62 83,63 Nilai Ketuntasan 70 70 70 % Jumlah Siswa Yang Mencapai KKM 42% 79% 95% Berdasarkan tabel hasil belajar siswa di atas dapat dilihat bahwa telah terjadi penurunan jumlah siswa yang bernilai rendah (di bawah KKM) antara rentang 40-64. Pada data awal siswa yang benilai rendah ada 10 orang (50%) dan setelah siklus I menurun dan hanya 5 orang (25%) dan setelah siklus II menurun lagi dan tinggal 3 orang (15%). Dan telah terjadi peningkatan jumlah siswa yang benilai tinggi (di atas KKM) antara rentang 65-100. Pada data awal siswa yang bernilai di atas KKM hanya 10 orang (50%) setelah siklus I terjadi peningkatan hingga 15 orang (75%) setelah siklus ke II lebih meningkat telah mencapai 17 orang (85%). Dan untuk lebih jelasnya peningkatan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas V SD Negeri 5 Tanjung Punak setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe write around melalui 2 siklus. b. Analisis Penghargaan Kelompok Nilai perkembangan dapat dihitung pada siklus pertama, siklus kedua, dan siklus ketiga. Nilai perkembangan siswa pada siklus pertama dihitung berdasarkan selisih skor dasar dengan skor ulangan harian I, nilai perkembangan siklus II dihitung berdasarkan selisih skor ulangan harian I dengan skor ulangan harian II. Kelompok dengan kategori baik tidak ada pada siklus I, dan II. Pada kategori hebat, pada siklus I tidak ada, Serta pada siklus II terdapat 1 kelompok hebat. Sedangkan pada kategori super, pada siklus I

10 adalah semua kelompok dan pada siklus II terdapat 3 kelompok. Terlihat dari tabel bahwa terjadinya peningkatan jumlah kelompok yang mendapatkan kategori super pada siklus I, siklus II. Tabel 5. Penghargaan Kelompok pada Siklus I, Siklus II. Siklus I Siklus II Kelompok Skor Penghargaan Penghargaan Skor Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok A 24 Super 18 Hebat B 28 Super 20 Super C 20 Super 20 Super D 28 Super 18 Hebat Dari tabel penghargaan tersebut kita dapat melihat terjadinya perubahan penghargaan dari siklus I ke siklus II. Dalam siklus pertama terdapat 4 kelompok yang mendapatkan penghargaan kelompok super, begitu juga dengan siklus II terdapat 2 kelompok super dan dua kelompok lagi mendapatkan penghargaan kelompok hebat. c. Analisis Ketuntasan Individu Siswa dikatakana tuntas secara individu apabila seluruh siswa memperoleh nilai 65 sesuai dengan KKM yang telah di tetapkan oleh sekolah. setelah penerapan Model pembelajaran Kooperatif Tipe write around di kelas V SD Negeri 5 Tanjung Punak tahun pelajaran 2016/2017, selengkapnya dapat di lihat pada tabel di bawah ini: Tabel 6. Ketuntasan Belajar Individu Siswa No Hasil Belajar Jumlah Siswa Ketuntasan Belajar Individual Tuntas Tidak Tuntas 1 Skor Dasar 22 11 11 2 UH I 22 17 5 3 UH II 22 18 4 Berdasarkan tabel di atas dapat di lihat bahwa terjadi peningkatan jumlah siswa yang mencapai KKM dan penurunan jumlah siswa yang belum mencapai KKM setelah penerapan Model pembelajaran Kooperatif Tipe write around Jumlah siswa yang tuntas UH I dan UH II meningkat dari skor dasar, terbukti dari ketuntasan hasil belajar Bahasa Indonesia pada siklus I secara individu 15 orang siswa (75%) yang tuntas dan 5 orang siswa (25%) yang tidak tuntas. Pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 17 orang siswa (85%) yang tuntas sedangkan 4 orang siswa (20%) dinyatakan belum tuntas.

11 d. Analisis Ketercapaian Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) (Ketuntasan Kalsikal) Peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I dan II ini dilihat dari hasil belajar Bahasa Indonesia siswa, dengan melihat jumlah siswa yang mencapai KKM pada skor dasar, Ulangan Harian I dan II. Adapun jumlah siswa yang mencapai KKM 65 dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 7. Analisis Ketercapaian Kriteria Ketuntasan Minimum Ketuntasan Belajar Skor Dasar UH I UH II Jumlah siswa yang mencapai KKM 65 11 16 18 % Jumlah siswa yang mencapai KKM 65 50% 75% 85% Dari tabel di atas terlihat bahwa jumlah siswa yang mencapai KKM mengalami peningkatan pada ulangan harian Idan II dari skor dasar. Jumlah siswa yang mencapai KKM 65 pada ulangan harian I, ulangan harian II meningkat dari skor dasar. Jumlah siswa yang mencapai KKM pada ulangan harian II meningkat dari pada ulangan harian I. Hal ini terlihat pada Tabel 4.7 di atas bahwa jumlah siswa yang mencapai KKM pada skor dasar adalah 10 orang atau 50% dari jumlah siswa, sedangkan pada ulangan harian I jumlah siswa yang mencapai KKM menjadi 15 orang atau 75 % dari jumlah siswa, dan pada ulangan harian II jumlah siswa yang mencapai KKM meningkat menjadi 17 orang atau 85%. Berdasarkan analisis KKM tersebut, maka dapat dikatakan bahwa hasil belajar Bahasa Indonesia siswa dapat ditingkatkan melalui model pembelajaran kooperatif tipe write around. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar Bahasa Indonesia siswa Kelas V SD Negeri 5 Tanjung Punak dapat ditingkatkan dengan Model pembelajaran Kooperatif Tipe write around Jadi, hasil analisis tindakan ini mendukung hipotesis tindakan yang diajukan yaitu Jika diterapkan Model pembelajaran Kooperatif Tipe write around maka dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa Kelas V SD Negeri 5 Tanjung Punak Kecamatan Rupat Utara. SIMPULAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dari penelitian yang dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa penerapan Model pembelajaran Kooperatif Tipe write around dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas V SD Negeri 5 Tanjung Punak Kecamatan Rupat Utara yang dapat di lihat pada: Berdasarkan hasil belajar siswa terdapat peningkatan jumlah siswa yang mencapai KKM dari 75% pada siklus I, sedangkan pada siklus II menjadi 85%. Dengan demikian dapat dikatakan dengan Model pembelajaran Kooperatif Tipe write around : 1. Dapat meningkatkan hasil belajar siswa 2. Aktivitas guru diketahui pada pertemuan pertama siklus ke I aktivitas guru berada pada klasifikasi cukup 62,50%. Setelah pertemuan kedua siklus 1 diketahui aktivitas guru berada pada klasifikasi cukup ( 70,83%) Setelah dilakukan perbaikan pada siklus ke II. Kelemahan-kelemahan yang dilakukan guru pada siklus pertama

12 menjadi pokus perbaikan pada pertemuan ke 3 dan 4 siklus ke II, ternyata terjadi peningkatan aktivitas yang dilakukan guru. Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas guru berada pada klasifikasi sempurna (83,33%). Setelah pertemuan keempat siklus II diketahui aktivitas guru berada pada klasifikasi sempurna ( 91,66%) 3. Aktivitas siswa pada pertemuan pertama berada pada klasifikasi cukup (58,33). Setelah pertemuan kedua siklus 1 aktivitas siswa pada klasifikasi : tinggi (66,70%) Pada pertemuan ketiga siklus II berada pada klasifikasi tinggi (87,58%). Setelah pertemuan keempat siklus II diketahui aktivitas siswa pada klasifikasi : sangat tinggi (95,80%). Melalui tulisan ini peneliti memberikan beberapa saran yang berhubungan dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe write around yaitu sebagai berikut: 1. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe write around hendaknya dapat dijadikan salah satu alternatif sebagai upaya meningkatkan dan memperbaiki kualitas pendidikan. 2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe write around ini hendaknya lebih menekankan kepada proses kerja sama dalam kelompok. Sehingga adanya unsur kerja sama untuk penguasaan materi sebagai upaya peningkatan hasil belajar pada mata pelajaran bahasa Indonesia. 3. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe write around hendaknya dapat dijadikan sebagai solusi pemecahan masalah di dalam kelas dan diharapkan sebagai upaya peningkatan hasil belajar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. DAFTAR PUSTAKA Bambang Hartono. 2009. Model Proses Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Armandelta Selaras Rusman. 2014. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada