1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat yang sistematis untuk menyampaikan gagasan atau perasaan dengan memakai tanda-tanda, bunyi-bunyi, gesture, atau tanda-tanda yang disepakati yang mengandung makna yang dapat dipahami (Oka dan Suparno, 1994:2). Bahasa juga dapat digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan atau informasi dari individu ke individu lain baik secara lisan maupun tulis. Penyampaian informasi secara lisan biasanya dilakukan dengan berbicara langsung dengan individu lain, sedangkan bentuk penyampaian informasi secara tertulis salah satunya dengan menggunakan media yang disebut surat. Sejak dahulu hingga sekarang manusia tidak dapat melepaskan diri dari kepentingan manusia lain, baik berada disekitarnya maupun ditempat yang berada jauh dengan salah satu media yaitu surat. Menurut Soedjito (2010:1) surat adalah sarana komunikasi tulis untuk menyampaikan informasi kepada pihak lain. Zaman dahulu cara penulisan surat masih menggunakan tulisan tangan atau mesin ketik, sedangkan pada zaman sekarang penulisan surat sebagian besar telah beralih menggunakan komputer karena dianggap lebih praktis dan efisien. Dalam dunia pendidikan, khususnya pembelajaran Bahasa Indonesia, materi menulis surat diajarkan pada siswa jenjang pendidikan sekolah dasar SD dan sederajat, sekolah menengah pertama SMP dan sederajat, sekolah menengah atas
2 SMA dan sederajat. Dimasukkannya materi menulis surat dalam pembelajaran Bahasa Indonesia diharapkan mampu memberikan pengetahuan yang berbeda kepada siswa karena pembelajaran menulis surat tidak diajarkan pada mata pelajaran lain. Selain itu materi menulis surat dalam pembelajaran Bahasa Indonesia juga diharapkan mampu menanamkan jiwa gemar menulis surat pada diri siswa. Dengan adanya materi menulis surat dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, diharapkan keterampilan siswa dalam menulis surat tidak akan hilang meskipun saat ini banyak bermunculan alat komunikasi jarak jauh lain yang lebih canggih dan modern seperti halnya handphone yang hampir setiap orang memilikinya. Dengan demikian, fungsi surat sebagai alat komunikasi jarak jauh tetap bisa dipertahankan kegunaannya. Dalam kurikulum BSNP (2006:114) disebutkan bahwa kompetensi dasar menulis surat resmi untuk siswa SMP kleas VIII semester satu adalah Menulis surat dinas berkenaan dengan kegiatan sekolah dengan sistematika yang tepat dan bahasa baku. Untuk itulah guru Bahasa Indonesia diharapkan lebih memperhatikan kompetensi dasar, sehingga penyampaian materi menulis surat resmi tidak keluar dari acuan yang telah ditetapkan. Tujuan pembelajaran menulis surat resmi adalah siswa mampu menulis surat resmi dengan benar yang sesuai dengan teknis menyusun surat yang baik. Menurut Soedjito dan Solchan (1999:3) syarat-syarat menyusun surat yang baik adalah:
3 Pertama, surat harus disusun dengan teknik penyusunan surat yang benar, yaitu: 1) penyusunan letak bagian-bagian surat (bentuk) yang tepat sesuai dengan aturan atau pedoman yang telah ditentukan 2) pengetikan yang betul, jelas bersih dan rapi 3) pemakaian kertas yang sesuai dengan ukuran, jenis, dan warna. Kedua, isi surat harus dinyatakan secara ringkas, jelas, dan eksplisit. Hal itu menguntungkan kedua pihak, yaitu: a) penerima dapat memahami isinya dengan tepat dan tidak ragu-ragu; dan b) pengirim memperoleh jawaban secara cepat apa yang dikehendakinya. Ketiga, bahasa yang digunakan haruslah bahasa yang benar atau baku sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia, baik tentang ejaan, pemilihan kata, bentuk kata, maupun kalimatnya. Selain itu bahasa surat haruslah efektif. Untuk itu, bahasa surat haruslah logis, wajar, hemat, cermat, sopan dan menarik. Sedapat mungkin dihindari pemakaian kata-kata asing yang sudah ada padanannya dalam bahasa Indonesia. Juga harus dihindari gaya yang keasing-asingan atau kedaerah-daerahan. Dalam pembelajaran menulis surat dapat melatih beberapa aspek yaitu aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik siswa. Ditinjau dari aspek kognitif, pembelajaran menulis surat resmi akan memberikan pengalaman dan pengetahuan baru bagi siswa dalam menulis surat yang benar. Ditinjau dari aspek afektif, pembelajaran menulis surat resmi akan dapat mengontrol sikap dan perilaku siswa. Hal ini karena dalam menulis surat resmi dituntut untuk menggunakam kaidah berbahasa Indonesia yang benar, sopan, dan efektif. Ditinjau dari aspek psikomotorik
4 pembelajaran menulis surat resmi akan dapat memberi keterampilan menulis dalam diri siswa yang bersangkutan. Mengingat pentingnya pembelajaran Bahasa Indonesia dalam hal menulis surat resmi sehingga perkembangan keterampilan siswa dalam menulis surat undangan resmi tersebut perlu untuk selalu dipantau dalam hal penggunaan bahasanya, terutama dalam hal penggunaan ejaan dan tanda baca, diksi, serta kalimat. Salah satu bentuk usaha pemantauan terhadap penggunaan bahasa dalam surat undangan resmi siswa adalah dengan melakukan penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penggunaan bahasa dalam surat undangan resmi siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Ngantru Kabupaten Tulungagung. Penelitian yang berkaitan dengan penggunaan bahasa surat resmi sebelumnya pernah dilakukan oleh Raharjo (2008) dengan judul Telaah Kesalahan Penulisan Surat Resmi di Kantor Kecamatan Krucil Kabupaten Probolinggo. Hasil penelitiannya adalah (1) kesalahan ejaan dalam pemakaian tanda baca, penulisan singkatan, penggunaan huruf kapital, (2) kesalahan kata dalam penempatan huruf, dan penulisan nama tempat, (3) kesalahan dalam penggunaan kalimat yang tidak efektif, dan penggunaan kalimat yang kurang sopan, (4) kesalahan struktur berupa penempatan tanggal, alamat tujuan surat, dan catatan surat. Penelitian lain yang juga berkaitan dengan penggunaan bahasa surat resmi sebelumnya juga pernah dilakukan oleh Sa diyah (2011) dengan judul Analisis Surat-surat Resmi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Malang. Hasil penelitiaannya adalah (1) format surat resmi siswa kelas VIII SMP N 4 Malang bermacam-macam, ada yang menggunakan format lazim dan ada
5 yang tidak lazim, (2) karakteristik diksi siswa kelas VIII SMP N 4 Malang ada yang baku dan ada yang tidak baku, sebagian besar siswa menggunakan diksi yang tidak baku dan terpengaruh bahasa sehari-hari atau bahasa dirumah, (3) pengembangan struktur isi surat resmi siswa kelas VIII SMP N 4 Malang sederhana, sebagian besar siswa tidak melampirkan identitas pelamar, dan penegembangan struktur isi kurang lengkap, (4) kalimat yang dituliskan oleh siswa kelas VIII SMP N 4 Malang kurang efektif dan banyak pemborosan kata. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada data dan sumber data. Data pada penelitian sebelumnya adalah analisis surat resmi siswa kelas VIII SMP N 4 Malang yang lebih menekankan pada format, karakteristik, serta pengembangan struktur isi surat resmi sedangkan data dalam penelitian ini adalah pengunaan ejaan, diksi dan kalimat dalam surat undangan resmi siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Ngantru Kabupaten Tulungagung. Sumber data dalam penelitian terdahulu adalah surat-surat resmi siswa kelas VIII SMP N 4 Malang, sedangkan sumber data dalam penelitian ini adalah surat undangan resmi siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Ngantru Kabupaten Tulungagung. 1.2 Batasan Masalah Ruang lingkup masalah dalam penelitian ini adalah penggunaan bahasa dalam surat undangan resmi siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Ngantru Kabupaten Tulungagung. Hal ini meliputi penggunaan ejaan, tanda baca, diksi, dan kalimat dalam surat undangan resmi siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Ngantru Kabupaten
6 Tulungagung tahun pelajaran 2012/2012. Alasan pemilihan masalah dalam penelitian tersebut karena siswa di dalam menulis surat resmi sering melakukan kesalahan pada hal tersebut. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan dari latar belakang diatas, dapat dirumuskan menjadi kalimat tanya sebagai berikut: 1) Bagaimanakah penggunaan ejaan dan tanda baca dalam surat undangan resmi siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Ngantru Kabupaten Tulungagung tahun pelajaran 2011/2012? 2) Bagaimanakah penggunaan diksi dalam surat undangan resmi siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Ngantru Kabupaten Tulungagung tahun pelajaran 2011/2012? 3) Bagaimanakah penggunaan kalimat dalam surat undangan resmi siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Ngantru Kabupaten Tulungagung tahun pelajaran 2011/2012? 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan dari rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Mendeskripsikan penggunaan ejaan dan tanda baca dalam surat undangan resmi siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Ngantru Kabupaten Tulungagung tahun pelajaran 2011/2012. 2) Mendeskripsikan penggunaan diksi dalam surat undangan resmi siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Ngantru Kabupaten Tulungagung tahun pelajaran 2011/2012.
7 3) Mendeskripsikan penggunaan kalimat dalam surat undangan resmi siswa kleas VIII SMP Negeri 1 Ngantru Kabupaten Tulungagung tahun pelajaran 2011/2012. 1.5 Manfaat Penelitian 1) Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis untuk menambah pengetahuan penggunaan ejaan, diksi, dan kalimat dalam surat resmi. 2) Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca untuk memberikan informasi tentang penggunaan bahasa surat resmi hasil menulis siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Ngantru Kabupaten Tulungagung tahun pelajaran 2011/2012. 3) Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru Bahasa Indonesia terutama untuk pembelajaran menulis surat resmi. 4) Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi peneitian-penelitian lain sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan penelitian selanjutnya. 1.6 Penegasan Istilah 1) Surat undangan resmi adalah surat undangan yang digunakan sebagai alat komunikasi untuk kepentingan resmi. 2) Penggunaan bahasa dalam surat undangan resmi adalah pemakaian ejaan dan tanda baca, diksi, dan kalimat dalam surat undangan resmi. 3) Ejaan adalah penggambaran bunyi bahasa (kata, kalimat, dsb) dengan kaidah tulisan (huruf) yang distandarisasikan. Ejaan biasanya memiliki tiga aspek yaitu: 1) aspek fonologis yang menyangkut penggambaran fonem dengan huruf dan
8 penyusunan abjad, 2) aspek morfologis yang menyangkut penggambaran satuansatuan morfemis, 3) aspek sintaksis yang menyangkut penanda ujaran berupa tanda baca. 4) Tanda baca adalah simbol yang tidak berhubungan dengan fonem (suara) atau kata dan frasa pada suatu bahasa, melainkan berperan untuk menunjukkan struktur dan organisasi suatu tulisan, dan juga intonasi serta jeda yang dapat diamati sewaktu pembacaan 5) Diksi atau pilihan kata adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansanuansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan, dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai (cocok) dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat pendengar. 6) Kalimat adalah satuan dari bahasa atau arus ujaran yang berisikan kata atau kumpulan kata yang memiliki pesan atau tujuan dan diakhiri dengan intonasi final.