9 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Materi Penelitian.. Bahan Penelitian a. Biji Sorgum (Sorghum bicolor) Bahan pakan yang digunakan dalam penelitian adalah biji sorgum sebanyak 5 kg dengan umur panen yang sama yaitu sekitar 4 bulan yang diperoleh dari PD. Mustopa, Pasar Burung Sukahaji, Bandung. b. Larutan NaOH Larutan NaOH yang digunakan untuk adalah larutan NaOH 0, N, berfungsi untuk menurunkan kandungan tanin pada biji sorgum. c. Cairan Rumen Cairan rumen yang akan digunakan diperoleh dari RPH Pangalengan, Bandung. Cairan rumen ini berasal dari sapi perah jantan FH. Prosedur pengambilan cairan rumen dapat dilihat pada Lampiran. d. Saliva Buatan Saliva buatan yang digunakan dibuat berdasarkan metode McDougall (948) yang dikutip oleh Tilley dan Terry (96). Penggunaan saliva buatan berfungsi utama sebagai larutan buffer, yaitu untuk menjaga agar ph cairan rumen berada dalam kisaran 6,8 7,0. Fungsi lain saliva buatan adalah sebagai medium untuk proses pertumbuhan dan perkembangan mikroba rumen secara in vitro. Prosedur lengkap pembuatan saliva buatan tercantum pada Lampiran.
0 e. Gas Karbondioksida Gas karbondioksida yang digunakan untuk mengkondisikan suasana anaerob dalam tabung fermentor sebelum fermentasi anaerob berlangsung oleh mikroba rumen secara in vitro. Karbondioksida dihembuskan ke dalam tabung sehingga oksigen terdesak keluar dan digantikan oleh karbondioksida sehingga kondisi tabung menjadi anaerob. f. Zat Kimia ) HgCl yang digunakan untuk mematikan mikroba rumen sebelum pelaksanaan in vitro tahap. ) HCl 0% dan Pepsin ditambahkan dalam in vitro tahap sebanyak 50 ml yang berfungsi sebagai enzim pencerna zat nutrisi dalam pencernaan pasca rumen... Peralatan Penelitian a. Peralatan Pengolahan Biji Sorgum Secara Kimia ) Cup plastik sebagai tempat perendaman biji sorgum dengan larutan NaOH. ) Batang pengaduk untuk mengaduk larutan NaOH dengan biji sorgum. ) Kain sebagai tempat pencucian biji sorgum dengan air bersih. b. Peralatan Pengambilan Sampel ) Timbangan digital merk sartorius dengan ketelitian 0,00 ; digunakan untuk menimbang berat sampel. ) Box plastik, digunakan untuk menyimpan sampel yang telah dikeringkan. ) Label, digunakan untuk memberi nama atau menandai sampel.
c. Peralatan Pengambilan Cairan Rumen ) Thermos kapasitas 500 ml berisikan air hangat dengan suhu 9-40 C, digunakan untuk mempertahankan kondisi hangat pada saat cairan rumen dimasukan ke dalam termos agar mikroba rumen tetap hidup. ) Corong, berfungsi untuk memudahkan dalam memasukan cairan rumen. ) Kain saring jenis muslin, berfungsi untuk menyaring cairan rumen agar residu rumen tidak ikut terbawa d. Peralatan Analisis in vitro ) Tabung fermentor, wadah untuk proses fermentasi. ) Waterbath, untuk inkubasi rumen dilengkapi dengan heater thermoregulator untuk mengukur suhu air tetap pada temperatur 9-40 C. ) Rak tabung, tempat penyimpanan tabung-tabung fermentor. 4) Alat sentrifugasi, berfungsi untuk memisahkan antara residu dengan supernatan. 5) Kertas Whatman no.4 untuk penyaringan larutan. 6) Corong, berfungsi untuk memudahkan dalam memasukan cairan rumen ke dalam tabung kimia. 7) Tabung gas CO digunakan sebagai penampung gas CO.. Metode Penelitian.. Pembuatan Larutan NaOH 0, N a. Menghitung kebutuhan NaOH yang akan dilarutkan dengan rumus N = massa x 000 Mr volume 0,= massa x 000 40 000 Massa = 4 gram
b. Menimbang NaOH sebanyak 40 gram kemudian masukan dalam gelas piala c. larutkan dengan aquadest dan tunggu sampai dingin. d. memasukan larutan NaOH ke dalam labu takar ukuran 000 ml dan tambahkan aquadest sampai tanda batas... Perendaman Biji Sorgum dengan NaOH 0, N a. Menyiapkan bahan dan peralatan yang digunakan. b. Memasukan sampel biji sorgum ke dalam cup plastik. c. Memasukan larutan NaOH 0, N pada masing-masing cup plastik yang berisi biji sorgum dengan dosis yang telah ditentukan, yaitu 0%, 5% dan 0%. d. Menunggu perendaman biji sorgum dengan larutan NaOH 0, N pada waktu yang telah ditentukan, yaitu masing masing dosis 0 menit, 5 menit dan 0 menit. e. Membuang larutan NaOH 0, N pada biji sorgum yang terdapat pada cup plastik. f. Memindahkan biji sorgum pada kain kemudian dibilas dengan air. g. Mengeringkan biji sorgum dengan bantuan sinar matahari kemudian di oven... Pengujian Kecernaan Bahan Kering dan Bahan Organik (in vitro) a. Menyediakan tabung fermentor sebanyak 0 buah yang telah diberi label perlakuan. b. Menimbang sampel sebanyak gram dengan timbangan analitik dan memasukannya ke dalam tabung fermentor sesuai dengan masing-masing perlakuan. c. Memasukan cairan rumen yang telah disaring sebanyak 0 ml ke dalam tabung fermentor sebagai inokulan. d. Menambahkan larutan McDougall yang bersuhu 9 o C dan ph 6,8-6,9 sebanyak 40 ml.
e. Menghembuskan gas CO agar keadaan tabung fermentor anaerob dan ph mencapai 6,8. f. Menutup rapat tabung fermentor dengan karet berventilasi. g. Memasukan tabung fermentor ke dalam rak yang tersedia di dalam waterbath dengan pengaturan suhu 9-40 o C selama 48 jam sambil dilakukan pengocokan setiap jam sekali (in vitro tahap ). h. Setelah proses inkubasi selama 48 jam, kemudian ke dalam setiap tabung ditambahkan larutan HgCl 0, ml dan dilakukan sentrifugasi selama 0 menit untuk memisahkan supernatan dan residu. i. Residu yang telah terpisah dengan supernatan tetap berada dalam tabung fermentor dan melakukan pembuangan larutan supernatan. j. Menambahkan 50 ml larutan pepsin HCl 0% dan melakukan proses inkubasi selama 48 jam dalam suasana aerob serta malakukan proses pengocokan setiap 6 jam sekali (in vitro tahap ). k. Setelah 48 jam inkubasi (in vitro tahap ), selanjutnya melakukan penyaringan larutan dengan kertas Whatman no.4 yang telah diketahui beratnya. l. Membilas sisa residu yang tertinggal dalam tabung dengan menggunakan aquadest. m. Memasukan residu beserta kertas saring ke dalam cawan porselen yang telah diketahui beratnya untuk dikeringkan dalam oven pada suhu 05 o C selama 4 jam, lalu memasukkannya ke dalam eksikator. n. Menimbang sampel untuk mengetahui berat akhir bahan kering. o. Residu kemudian dibakar dalam tanur listrik dan ditimbang untuk mengetahui kandungan bahan organik sisa pencernaan in vitro.
4..4 Peubah yang Diamati Peubah yang diamati untuk mengetahui respon terhadap perlakuan yang diberikan adalah : a. Kecernaan Bahan Kering (KcBK) Nilai kecernaan bahan kering dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut : Kecernaan Bahan Kering (%) = x 00% Keterangan : BK awal : Berat bahan kering sampel sebelum inkubasi (g) BK akhir : Berat bahan kering sampel sesudah inkubasi (g) Blanko : Berat bahan kering cairan rumen + saliva buatan (g) b. Kecernaan Bahan Organik (KcBO) Nilai kecernaan bahan organik dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut : Kecernaan Bahan Organik (%) = x 00% Keterangan : BO awal BO akhir Blanko : Berat bahan organik sampel sebelum inkubasi (g) : Berat bahan organik sampel sesudah inkubasi (g) : Berat bahan organik cairan rumen + saliva buatan (g)..5 Rancangan Percobaan dan Analisis Statistik Penelitian akan dilakukan dengan metode eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola tersarang. Perlakuan terdiri atas empat tingkat dosis NaOH 0, N pada perendaman biji sorgum (D=0%, D=5%, D=0%) dan tiga tingkat waktu perendaman (W=0 menit, W=5 menit, W=0 menit). Masing-masing diulang sebanyak tiga kali, sehingga menghasilkan keterangan sebagai berikut :
DW= Biji sorgum direndam pada larutan 0% NaOH 0, N + waktu perendaman 0 menit DW= Biji sorgum direndam pada larutan 0% NaOH 0, N + waktu perendaman 5 menit DW= Biji sorgum direndam pada larutan 0% NaOH 0, N + waktu perendaman 0 menit DW= Biji sorgum direndam pada larutan 5% NaOH 0, N + waktu perendaman 0 menit DW= Biji sorgum direndam pada larutan 5% NaOH 0, N + waktu perendaman 5 menit DW= Biji sorgum direndam pada larutan 5% NaOH 0, N + waktu perendaman 0 menit DW= Biji sorgum direndam pada larutan 0% NaOH 0, N + waktu perendaman 0 menit DW= Biji sorgum direndam pada larutan 0% NaOH 0, N + waktu perendaman 5 menit DW= Biji sorgum direndam pada larutan 0% NaOH 0, N + waktu perendaman 0 menit Model statistik yang digunakan adalah Analisis Ragam dengan model matematika berdasarkan Montgomerry (99) sebagai berikut : y(i)jk = µ+αi +β j(i) +ε(i)jk Keterangan : y(i)jk : Pengamatan dosis taraf ke-i, waktu dalam dosis taraf ke-j dan ulangan ke-k µ : Rataan Umum αi : Pengaruh dosis pada taraf ke-i β j(i) : Pengaruh waktu dalam dosis taraf ke-j pada αi ε(i)jk : Pengaruh galat pada dosis taraf ke-i, waktu dalam dosis taraf ke-j dan Ulangan ke-k i : Banyaknya perlakuan ke-i (i=,,) j : Banyaknya perlakuan ke-j (j=,,) k : Ulangan (,, ) Hipotesis yang diuji :. H0 = α = 0. H = α 0. H0 = β () = 0 4. H = β () 0 5
Maka, H0 = tidak ada perbedaan pengaruh dosis NaOH dan waktu dalam dosis perendaman biji sorgum terhadap nilai kecernaan bahan kering dan organik. H = ada pengaruh dosis NaOH dan waktu dalam dosis perendaman biji sorgum terhadap nilai kecernaan bahan kering dan organik. Tabel. Sidik Ragam Sumber DB JK KT Fhit F0,05 Keragaman Dosis D- JKD JKD : DB KTD:KTG Waktu (Dosis) D(W-) JKW(D) JKW(D) : DB KTW(D):KTG Galat DW(n-) JKG JKG : DB Total DWn- JKT Kaidah Keputusan :. FHitung FTabel, maka tidak berbeda nyata (terima H0). FHitung > FTabel, maka berbeda nyata (tolak H0 dan terima H) Jika H0 diterima, berarti tidak ada pengaruh perlakuan yang berbeda, oleh karena itu pengujian lanjutan tidak perlu dilakukan, tetapi apabila ditolak, berarti ada perlakuan yang berbeda, maka perlu dilakukan pengujian lanjut untuk mengetahui perbedaan diantara nilai tengah tersebut. Untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan, dilakukan dengan menggunakan uji jarak berganda Duncan (Steel dan Torrie, 995) : Sx = 6 LSR α = SSRα. Sx Keterangan : Sx = Standar error KTg = Kuadrat Tengah Galat r = Jumlah Ulangan LSR = Least Significant Range SSR = Student Significant Range Kaidah keputusan : Jika d LSR, tidak berbeda nyata (terima H0). Jika d > LSR, berbeda nyata (tolak H0 dan terima H). d = selisih rata-rata perlakuan
7 Ilustrasi. Tataletak Percobaan D D D W W W W W W W W W (DW) (DW) (DW) (DW) (DW) (DW) (DW) (DW) (DW) (DW) (DW) (DW) (DW) (DW) (DW) (DW) (DW) (DW) (DW) (DW) (DW) (DW) (DW) (DW) (DW) (DW) (DW) Keterangan: DW= Biji sorgum direndam pada larutan 0% NaOH 0, N + waktu perendaman 0 menit DW= Biji sorgum direndam pada larutan 0% NaOH 0, N + waktu perendaman 5 menit DW= Biji sorgum direndam pada larutan 0% NaOH 0, N + waktu perendaman 0 menit DW= Biji sorgum direndam pada larutan 5% NaOH 0, N + waktu perendaman 0 menit DW= Biji sorgum direndam pada larutan 5% NaOH 0, N + waktu perendaman 5 menit DW= Biji sorgum direndam pada larutan 5% NaOH 0, N + waktu perendaman 0 menit DW= Biji sorgum direndam pada larutan 0% NaOH 0, N + waktu perendaman 0 menit DW= Biji sorgum direndam pada larutan 0% NaOH 0, N + waktu perendaman 5 menit DW= Biji sorgum direndam pada larutan 0% NaOH 0, N + waktu perendaman 0 menit