Evaluasi Kesesuaian Fungsi Ruang pada Ruang Baca Perpustakaan Pusat Universitas Brawijaya

dokumen-dokumen yang mirip
ELEMEN PEMBENTUK RUANG INTERIOR

Karakteristik Spasial Area Masuk Utama pada Bangunan Stasiun (Studi Kasus: Stasiun-Stasiun di Wilayah Malang)

BAB III STUDI LAPANGAN

DESAIN RUANG PERPUSTAKAAN Oleh : Wanda Listiani, S.Sos 1 dan Novalinda, ST 2

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Tinjauan tentang Ergonomi dan.(niken Dwi Pratiwi) 1

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

Gambar 5. 1 Citra ruang 1 Gambar 5. 2 Citra ruang 2 2. Lounge Lounge merupakan salah satu area dimana pengunjung dapat bersantai dan bersosialisasi de

Website : jurnal.ftumj.ac.id/index.php/semnastek. Jalan Babar Sari 44 Yogyakarta *

Pola Perilaku Lansia Pada Ruang Dalam Panti Sosial Tresna Werdha Puspakarma Mataram

BAB IV TINJAUAN KHUSUS

Evaluasi Pasca Huni Studio Gambar Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik UNLAM

BAB V PENUTUP. masyarakat. Perancangan interior bertema Fragment of Spirit dengan gaya

Komparasi Dimensi dan Perabot Ruang Tidur Rumah Pribadi dan Rumah Kost di Banjarbaru

INTERIOR LAYANAN PERPUSTAKAAN ANAK (Studi Kasus: Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur)

BAB II TINJAUAN UMUM TOKO BUKU

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

EVALUASI PENATAAN PERABOTAN SECARA ERGONOMI BERDASARKAN POLA AKTIVITAS PENGGUNA RUANG

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN

Persepsi Pengunjung terhadap Tingkat Kenyamanan Bangunan Pelayanan Kesehatan (Studi Kasus RSIA Melati Husada Kota Malang)

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB IV PENUTUP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Aria Wirata Utama, 2015

Perubahan Konsep Dapur Hunian Akibat Kebutuhan Pengguna pada Perumahan (Studi Kasus: Perumahan Vila Bukit Tidar Malang)

PENGARUH SARANA DAN PRASARANA PERPUSTAKAAN TERHADAP MINAT KUNJUNGAN SISWA SMP N 1 BATANG ANAI

Perubahan Pola Tata Ruang Unit Hunian pada Rusunawa Bayuangga di Kota Probolinggo

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pembahasan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa:

Sistem Proteksi Kebakaran pada Gedung UKM Universitas Brawijaya Malang

SUMBU POLA RUANG DALAM RUMAH TINGGAL DI KAWASAN PECINAN KOTA BATU

BAB IV SINTESA PEMBAHASAN. yang diusung dalam sebuah konsep desain Hotel Mulia adalah luxurious

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 HASIL RANCANGAN

EVALUASI PENGARUH LINGKUNGAN FISIK INTERIOR PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA TERHADAP KENYAMANAN PENGGUNA. Debri Haryndia Putri

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan Antara Penataan Ruang Perpustakaan Dengan Minat Belajar Siswa Di Perpustakaan

BAB 2 DATA AWAL PROYEK

KONSEP PERANCANGAN INTERIOR RUANG TIDUR UTAMA

Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan Konsep Industrial Modern

Private Elemen Interior Layout ruang Model meja

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KARAKTER SPASIAL BANGUNAN STASIUN KERETA API SOLO JEBRES

BABV ADAPTIVE RE-USE. Upaya yang akan dilakukan untuk perencanaan perubahan fungsi bangunan Omah Dhuwur Gallery adalah sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebagai denah khusus dengan tujuan pendalaman lebih pada kedua bidang

ANALISA KEBUTUHAN LUAS MINIMAL PADA RUMAH SEDERHANA TAPAK DI INDONESIA. Analysis of Minimum Space for Low Cost Landed House in indonesia

Ruang Personal Pemustaka di Ruang Baca Perpustakaan Umum Kota Malang

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

TERMINAL BUS TIPE B KABUPATEN MAGELANG Oleh : Fathoni Lutfi Marheinis, Abdul Malik, Bharoto

TATA RUANG DI PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI PADANG

BAB V KONSEP PERANCANGAN

KLINIK ULTRAMODERN Penulis : Imelda Anwar Fotografer : M. Ifran Nurdin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Desain Interior Toko Buku Uranus dan Kafe Libreria dengan Konsep Eco Industrial

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Hotel Resort Di Gunungkidul

PENERAPAN SISTEM AKUSTIK PADA RUANG AUDITORIUM BALAI SIDANG DI SURAKARTA

Konsep Desain Interior Sea World Indonesia

SOEKARNO HATTA INTERNATIONAL AIRPORT TRANSIT HOTEL DENGAN PENEKANAN DESAIN SUSTAINABLE DESAIN

REDESAIN INTERIOR PERPUSTAKAAN DAERAH DENGAN PENDEKATAN ETNIK RUMAH ADAT MAKASSAR

Persepsi Visual Audience pada Penataan Interior Auditorium

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN

Tata Cahaya pada Ruang Baca Balai Perpustakaan Grhatama Pustaka Yogyakarta

BAB III: METODE PENELITIAN

PENERAPAN MATERIAL FINISHING INTERIOR KAFÉ DI TEMBALANG, SEMARANG

REDESAIN INTERIOR GEDUNG SENI PERTUNJUKAN CAK DURASIM SURABAYA BERDASARKAN AKUSTIK RUANGAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

PERAN DESAIN INTERIOR TERHADAP KEPUASAN PEMUSTAKA (Studi pada Perpustakaan SMK Negeri 4 Malang)

TINGKAT KENYAMANAN DESAIN INTERIOR PADA PERPUSTAKAAN (STUDI KASUS: PERPUSTAKAAN UMUM KOTA TUBAN, JAWA TIMUR)

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

KONSEP MAKRO & KONSEP MIKRO

PERSEPSI DAN KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP DESAIN INTERIOR DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Re-Desain Interior Perpustakaan Pusat ITS Lantai 5 dengan Konsep Modern Minimalis BAB V KESIMPULAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN

Redesain Interior Gedung Badan Asrip dan Perpustakaan Kota Surabaya Berkonsep Open Space Bernuansa Natural

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Bab III. Analisis. Aktivitas yang Dilakukan Ruang 1. Pengunjung. duduk & membaca. mengambil kembali tas & jaket. membeli. makan

KAJIAN PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP AKUSTIK STUDI KASUS: RUANG AUDITORIUM MULTIFUNGSI GEDUNG P1 DAN P2 UNIVERSITAS KRISTEN PETRA

KONSEP DESAIN MARKAS KOMANDO DAN PELATIHAN TIM SAR PANTAI PARANGTRITIS. 6.1 Konsep Transformasi Karakter SAR Pantai Pada Bangunan

Jurnal I D E A L O G, IDE DAN DIALOG INDONESIA Jurnal Desain Interior & Desain Produk Vol.1 No.3, September 2016 ISSN

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV PROGRAMING. 4.1 Analisa Existing Asumsi Lokasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

The Via And The Vué Apartment Surabaya. Dyah Tri S

Fasilitas Wisata Kuliner di Pantai Losari Makassar

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Interior. Foto g r a f e r Tri Rizeki Darusman M O D E R N & CLEAN LOOKS. Vol. 14 No. 01 Januari 2013

Penjelasan Skema : Konsep Citra yang diangkat merupakan representasi dari filosofi kehidupan suku Asmat yang berpusat pada 3 hal yaitu : Asmat sebagai

MUSEUM TRANSPORTASI DARAT DI BATU

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Analisis Kenyamanan Ruang Publik Dalam Persepsi Pengguna Dengan Metode Triangulasi (Studi Kasus Kenyamanan Visual Dalam Toko Buku Shopping Yogyakarta)

Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis)

MALL KECANTIKAN DI MANADO (Building As Capital Investment)

KUESIONER PENELITIAN 1 RE-LAYOUT TATA RUANG PERPUSTAKAAN PADA KANTOR PERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

Laporan Tugas Akhir Bandung Concert Hall - Song in Architecture

BAB IV ANALISA PROYEK. Peranan Praktikan dalam mengerjakan proyek ini adalah sebagai junior designer 2

PERANCANGAN INTERIOR PERPUSTAKAAN TAMAN KANAK - KANAK SEKOLAH INTERNASIONAL BINA NUSANTARA SERPONG KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat, (UU No. 20, 2003). Dengan demikian perguruan tinggi

Sekolah Fotografi di Kota Malang Dengan Pendekatan Analisa Space Syntax

BAB 6 KESIMPULAN. kebutuhan ruang, dan implementasi desain layout pada fungsi industri sepatu. dalam hunian terhadap transformasi dan kebutuhan ruang.

PENGARUH INTERIOR RUANG BELAJAR DAN BERMAIN TERHADAP KOGNITIF, AFEKTIF, DAN PSIKOMOTORIK ANAK DI TK NEGERI PEMBINA MALANG

Putih Abu Hitam Coklat

Transkripsi:

Evaluasi Kesesuaian Fungsi pada Baca Perpustakaan Pusat Universitas Brawijaya Shofy Afina 1 dan Indyah Martiningrum 2 1 Mahasiswa Program Studi Sarjana Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya 2 Dosen Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Alamat Email penulis: shofyliebeafina@gmail.com; indyahmartiningrum@gmail.com ABSTRAK Ketidaksesuaian fungsi dasar ruang pada sebuah ruang baca ditemukan di Perpustakaan Pusat Universitas Brawijaya. Ketidaksesuaian ini didasarkan pada sebuah fenomena yang menunjukkan pengguna ruang baca tersebut lebih memilih melakukan kegiatan baca di tempat lain serta lebih memanfaatkan ruang tersebut sebagai sarana untuk melakukan aktivitas lain daripada kegiatan baca itu sendiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk secara ilmiah merinci ketidaksesuaian pada elemen-elemen aspek ruang yang terjadi di ruang baca Perpustakaan Pusat Universitas Brawijaya sebagai penyebab ketidaksesuaian fungsi ruang pada ruang baca tersebut. Metode yang digunakan merupakan metode analisis deskriptif kualitatif. Setelah variabel penelitian ditentukan dari rumusan masalah, analisis dilakukan dengan membandingkan data hasil observasi dengan standar yang ada. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat ketidaksesuaian pada fasilitas layanan ruang baca, dimensi dan tata letak perabot, elemen pembentuk ruang, serta area penunjang ruang baca yang diteliti. Dari analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa elemen yang secara dominan menyebabkan ketidaksesuaian fungsi ruang pada ruang baca Perpustakaan Pusat Universitas Brawijaya adalah ketersediaan fasilitas ruang baca. Kata kunci: perpustakaan perguruan tinggi, ruang baca, fungsi dasar ruang ABSTRACT Dissonancy on basic functions of space in a reading room was found at the Central Library of Brawijaya University. This dissonancy is based on a phenomenon that shows how the reading room users prefer to do the reading activities elsewhere and exploit the room to perform other activities than the reading itself. The purpose of this study is to scientifically elaborate the standardly dissonant elements based on the aspects of physical room that occur in the reading room of Central Library of Brawijaya University and cause dissonancy on the room s basic function. The used method is qualitative descriptive analysis. After the research variables are gained from the problem elaboration, the analysis is done by comparing the observed data with the existing standards. The results of this study show that there are several dissonancies found in the reading room service facilities, furniture arrangements and dimensions, room framer elements, and reading room supporting areas. From the conducted analysis, it can be conluded that the element, based on the aspects of physical room, dominantly causing the dissonancy on the basic function in the reading room of Central Library of Brawijaya University is the availability of reading room facilities. Keywords: college library, reading room, room basic function

1. Pendahuluan baca merupakan salah satu ruang pendukung pada perpustakaan yang keberadaannya sangat penting dan penataan unsur-unsur interior di dalamnya akan mempengaruhi produktivitas, efisiensi, serta kenyamanan pengguna (Lasa, 2005:157). Kegiatan baca yang menjadi tujuan dasar sebuah ruang baca membutuhkan standar ruang tersendiri agar keadaan kondusif yang diperlukan dapat tercapai. Ketidaksesuaian fungsi ruang baca ditemukan di Perpustakaan Pusat Universitas Brawijaya. Ketidaksesuaian ini didasarkan pada observasi awal pada pengguna Perpustakaan Pusat Universitas Brawijaya yang merupakan mahasiswa aktif Universitas Brawijaya. Observasi dilakukan pada 26 Desember 2016 hingga 1 Januari 2017 dengan menggunakan kuisioner yang disebar secara online. Dari total 136 responden, sebesar 71,1% menggunakan ruang baca Perpustakaan Pusat Universitas Brawijaya sebagai sarana mengerjakan tugas dan kegiatan tersebut dilakukan dalam durasi satu hingga tiga jam. Selain itu, 17% responden menyatakan lebih memilih melakukan kegiatan baca di ruang selain ruang baca pada Perpustakaan Pusat Universitas Brawijaya dan 41,5% responden yang menyatakan lebih memilih melakukan kegiatan baca di tempat lain. Dari total 58,6% responden yang memilih melakukan kegiatan baca di tempat lain, 42,7% di antaranya menyatakan bahwa alasan pemilihan tersebut didasarkan pada fasilitas di dalam ruang baca cenderung digunakan untuk kegiatan pengerjaan tugas. Sementara itu, 8,2% beralasan desain perabot kurang nyaman, sementara 7.7% menyatakan buruknya kualitas elemen pembentuk ruang (dinding, lantai, dan langit-langit). Ditinjau dari alasan responden, penyalahgunaan fungsi dasar ruang baca yang ditemukan disebabkan oleh beberapa aspek ruang. Penelitian ini bertujuan untuk secara ilmiah merinci ketidaksesuaian pada elemen-elemen aspek ruang yang terjadi di ruang baca Perpustakaan Pusat Universitas Brawijaya sebagai penyebab ketidaksesuaian fungsi ruang pada ruang baca tersebut. Berikut merupakan tinjauan aspek ruang yang menjadi variabel pada penelitian ini. 1.1 Fasilitas Layanan Baca Fasilitas layanan ruang baca merupakan sebuah fasilitas yang dapat dimanfaatkan secara bebas oleh pengguna perpustakaan yang menaungi ruang baca tersebut.ketersediaan fasilitas penunjang pada sebuah ruang baca akan mempengaruhi lama pengguna dalam menggunakan ruang baca tersebut secara khusus dan berada di perpustakaan secara umum. Elang dalam Handayani (2013) menyatakan bahwa terdapat tujuh pembagian fasilitas layanan ruang baca sesuai dengan jenis kondisinya. Fasilitas tersebut terdiri dari buku rujukan, meja baca perorangan, meja baca kelmpok, ruang diskusi, ruang kerja, dan ruang santai. 1.2 Standar Dimensi dan Tata Letak Perabot Baca Tinjauan standar dimensi dan tata letak perabot ruang baca didasarkan pada teori Neufert (2007). Perabot yang ditinjau terdiri dari meja dan kursi pembaca, baik yang diperuntukkan untuk kegiatan kelompok maupun individu, serta rak penyimpanan pustaka.

Tabel 1. Visualisasi Standar Perabot Baca Perpustakaan NO. GAMBAR KETERANGAN 1 Luas dan jarak minimal serta contoh perletakan meja perseorangan. 2 Luas dan jarak minimal serta contoh perletakan katalog mikrofilm. 3 Luas dan jarak minimal serta contoh perletakan meja perseorangan dengan sistem karel. 4 Dimensi ruang gerak minimal pembaca di dalam jangkauan ruang baca.

5 Dimensi lalu lintas pergerakan antara posisi duduk dan berdiri pembaca. 6 Dimensi rak buku dan sirkulasi pengguna pada perletakan yang telah ditentukan. 7 Dimensi rak buku per unit berdasarkan dimensi tubuh dan kebutuhan pengguna. 8 Bentuk dan dimensi rak buku berdasarkan dimensi tubuh dan kebutuhan pengguna. (Sumber: Neufert, 2007) 1.3 Elemen Pembentuk Tinjauan elemen pembentuk ruang dilakukan khusus pada kategori jenis material elemen pembentuk ruang untuk mengetahui kesesuaiannya dengan kebutuhan ruang. Berikut merupakan tabel jenis material elemen pembentuk ruang sesuai dengan kebutuhan aktivitas di dalamnya.

Tabel 2. Jenis Material Elemen Pembentuk Berdasarkan Kebutuhan ELEMEN PEMBENTUK RUANG Lantai Dinding Plafon (Sumber: Suptandar, 1991) KEBUTUHAN RUANG Kedap suara Tuntutan ketenangan Suasana hangat Suasana sejuk Tidak membutuhkan peredam suara Kedap suara Tuntutan ketenangan Perluasan ruangan Tidak membutuhkan peredam suara Suasana sejuk Suasana alam Tenang Kedap suara Tuntutan ketenangan Suasana bersih dan rapi Tidak membutuhkan peredam suara Karpet JENIS MATERIAL Kayu Keramik Marmer Karpet Busa telur Perforated gypsum Cat Kaca Batu alam Karpet Busa telur Perforated gypsum Triplek Kaca Gypsum 1.4 Penunjang Baca Keberadaan ruang penunjang ini tidak wajib. Namun, apabila disediakan, dimensi ruang penunjang harus memenuhi standar yang berlaku. Berikut merupakan rincian ruang penunjang ruang baca menurut Joseph De Chiara (2001). Area Peralihan Area Non Peralihan (Sumber: De Chiara, 2001) 2. Metode Tabel 3. Penunjang Baca Katalog publik di sekitar koleksi referensi karena pemustakaan yang sering Akomodasi khusus untuk reproduksi mikrofilm, peta, manuskrip, arsip, dan koleksi lainnya tidak disusun di daerah tumpukan utama Tempat/area staff pekerja Pintu masuk dan ruang depan Koridor Area yang digunakan terutama sebagai lalu lintas utama Tangga dan lift Toilet Dinding dan kolom rak Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Deskripsi dilakukan pada pemaparan kondisi eksisting data sebagai sub variabel dan analisis data melalui pembandingan kondisi eksisting dengan standar dan kebutuhan aktivitas pengguna yang teridentifikasi. Secara kualitatif, penelitian dilakukan untuk mengetahui apakah fasilitas, perabot, dan elemen pembentuk ruang sebagai aspek ruang pada ruang baca Perpustakaan

Pusat Universitas Brawijaya sudah sesuai dengan standar yang ada dan kebutuhan aktivitas pengguna yang teridentifikasi. Setelah proses identifikasi dan analisis dilakukan, sintesis data yang menghasilkan elemen penyebab ketidaksesuaian antara fungsi dasar ruang dan aktivitas pada ruang baca Perpustakaan Pusat Universitas Brawijaya dipaparkan secara deskriptif. 3. Hasil dan Pembahasan baca dan ruang reserve Perpustakaan Pusat Universitas Brawijaya sebagai objek penelitian dibagi menjadi tiga area. baca terdiri dari area koleksi serial dan label putih, sementara ruang reserve terdiri dari area koleksi label merah. Analisis dilakukan dengan membandingkan setiap sub variabel penelitian sebagai elemen aspek ruang dengan standar dan kebutuhan aktivitas pengguna. Dari perbandingan tersebut, ditemukan elemen-elemen aspek ruang apa saja yang tidak sesuai dengan standar dan kebutuhan aktivitas pengguna tersebut. Berikut merupakan tabel kesesuaian elemen aspek ruang pada ruang baca dan ruang reserve Perpustakaan Pusat Universitas Brawijaya. Tabel 4. Kesesuaian Elemen Aspek pada Baca Perpustakaan Pusat Universitas Brawijaya Variabel Fasilitas Layanan Baca Dimensi dan Tata Letak Perabot Sub Variabel Area Koleksi Serial Area Koleksi Label Putih Area Koleksi Label Merah Buku Rujukan x Meja Perorangan x x x Meja Kelompok Diskusi x x x Kerja x x x Santai x x Meja dan Kursi Kelompok Meja dan Kursi Karel (Perorangan) Dimensi Tata Letak x x Dimensi x x Tata Letak x Keterangan Kebutuhan buku rujukan pada area koleksi label merah tidak terpenuhi. Kapasitas tidak memenuhi frekuensi kebutuhan yang teridentifikasi. Kapasitas telah memenuhi frekuensi kebutuhan yang telah teridentifikasi. Kapasitas meja diskusi pada area koleksi serial dan label putih tidak memenuhi kebutuhan. Tidak ada penyediaan ruang kerja dan ruang santai pada area koleksi serial dan label putih. Telah memenuhi ukuran Jarak antar meja pada area koleksi serial dan label putih kurang dari ukuran Ukuran meja dan kursi pada area koleksi serial dan label merah kurang dari ukuran Jarak antar meja pada area koleksi label putih

Elemen Pembentuk penunjang ruang baca Rak Buku Kayu Tinggi Rak Buku Kayu Rendah Rak Buku Besi (Pustaka Utama) Rak Buku Besi (Pustaka Kadaluarsa) Meja dan Kursi Komputer Lantai Dinding Plafon Area Peralihan kurang dari ukuran Jumlah tingkat rak buku Dimensi x x x eksisting (6 tingkat) melebihi jumlah standar (5 tingkat). Jarak antar rak buku telah Tata Letak memenuhi ukuran standar Dimensi x - - Ukuran rak buku kurang dari ukuran Tata Letak - - Tata letak tidak menghalangi sirkulasi. Jumlah tingkat rak buku Dimensi x - - eksisting (6 tingkat) melebihi jumlah standar (5 tingkat). Jarak antar rak buku telah Tata Letak - - memenuhi ukuran standar Ukuran rak buku telah Dimensi - - memenuhi ukuran Jarak antar rak buku Tata Letak x - - kurang dari ukuran Ukuran satu set meja dan Dimensi - x x kursi kurang dari ukuran Tata Letak - Tata letak tidak menghalangi sirkulasi. Jenis Karakter elemen Karakter x x x pembentuk ruang Kondisi seluruh ruangan Jenis bersifat memantulkan Karakter x x x suara Kondisi x Terdapat rembesan air Jenis pada dinding area Karakter x x x koleksi label putih. Ditemukan lubang pada Kondisi x x plafon area koleksi serial dan label merah Katalog publik di sekitar koleksi referensi Akomodasi khusus untuk reproduksi mikrofilm, peta, manuskrip, arsip, dan koleksi lainnya tidak disusun di daerah tumpukan x x Ketersediaan telah memenuhi kebutuhan. Luas ruang yang tersedia kurang dari ukuran Tidak terdapat penyumpukan pada tempat yang sama.

Area Non Peralihan = Sesuai x = Tidak Sesuai - = Tidak Ada = Ketidaksesuaian Dominan koleksi utama Tempat/area staff pekerja Pintu masuk dan ruang depan Koridor Area yang digunakan sebagai lalu lintas utama Tangga dan lift Toilet x Dinding dan kolom rak x x x Luas area yang tersedia kurang dari ukuran Luas ruang depan yang tersedia pada area koleksi label merah kurang dari ukuran Luas koridor yang tersedia telah memenuhi ukuran Luas area yang tersedia telah memenuhi ukuran Ketidakberadaan tangga dan lift tidak mengganggu kebutuhan aktivitas pengguna. Luas toilet area koleksi label putih kurang dari ukuran Ketidakberadaan dinding dan kolom rak tidak mengganggu kebutuhan aktivitas pengguna. Dari beberapa ketidaksesuaian elemen aspek ruang yang telah ditemukan, ketidaksesuaian yang paling banyak terjadi di ketiga area baca diklasifikasikan sebagai ketidaksesuaian paling dominan. Klasifikasi ini digunakan untuk menentukan permasalahan yang paling mendesak. Permasalahan ini kemudian dikategorikan sebagai ketidaksesuaian elemen aspek ruang yang paling mempengaruhi ketidaksesuaian fungsi ruang pada ruang baca Perpustakaan Pusat Universitas Brawijaya. Tabel 4. Rangkuman Urutan Dominasi Ketidaksesuaian Elemen Aspek pada Baca Perpustakaan Pusat Universitas Brawijaya Variabel Fasilitas ruang baca Sub Variabel / Elemen Meja perorangan kerja diskusi Lokasi AS AS Hasil Analisis Aktivitas individu yang tidak terwadahi dilakukan di fasilitas lain yang tidak diperuntukkan untuk aktivitas individu Aktivitas kerja tidak terwadahi, sehingga dilakukan di fasilitas lain yang tidak diperuntukkan untuk aktivitas kerja Aktivitas diskusi yang tidak terwadahi pada area koleksi serial dan label putih dilakukan di fasilitas lain yang tidak diperuntukkan untuk aktivitas diskusi Aktivitas diskusi pada area koleksi label merah tidak terwadahi, sehingga Sangat Dominan Urgensi Permasalahan Dominan Kurang Dominan

Dimensi dan tata letak perabot Elemen pembentuk ruang penunjang ruang baca (area peralihan) AS ALP ALM santai Tata letak meja dan kursi kelompok Dimensi meja dan kursi perorangan Dimensi rak buku kayu tinggi Dimensi meja dan kursi komputer Lantai Dinding Plafon di sekitar koleksi referensi Tempat/ar ea staff pekerja AS AS AS AS AS AS AS AS = Area Koleksi Serial = Area Koleksi Label Putih = Area Koleksi Label Merah dilakukan di fasilitas lain yang tidak diperuntukkan untuk aktivitas diskusi Aktivitas santai di area koleksi serial dan label putih tidak terwadahi, sehingga dilakukan di fasilitas lain yang tidak diperuntukkan untuk aktivitas santai Mengganggu sirkulasi Mengganggu kenyamanan penggunaan Mengganggu kenyamanan penggunaan Mengganggu kenyamanan penggunaan Mengganggu kebutuhan akustik dalam melakukan kegiatan membaca Karakter material mengganggu kebutuhan akustik dalam melakukan kegiatan membaca Kondisi dinding mengganggu kenyamanan visual Karakter material mengganggu kebutuhan akustik dalam melakukan kegiatan membaca Kondisi plafon mengganggu kenyamanan visual Mengganggu sirkulasi Mengganggu sirkulasi 4. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan rangkuman temuan elemen aspek ruang, variabel yang paling dominan menyebabkan ketidaksesuaian fungsi ruang pada ruang baca Perpustakaan Pusat Universitas Brawijaya merupakan fasilitas layanan ruang baca. Sementara itu, elemen penyebab ketidaksesuaian ini paling banyak ditemukan di area koleksi label merah. Dengan mengetahui variabel penyebab ketidaksesuaian yang paling dominan dan di mana elemen penyebab ketidaksesuaian paling banyak ditemukan, penyelesaian masalah dapat difokuskan pada variabel dan lokasi tersebut.

Daftar Pustaka Chiara, Joseph D dan Michael J. Crosbie. 2001. Time Saver Standards For Building Types Fourth Edition. Singapore: McGraw-Hill. Handayani, M., 2013. Persepsi Pengguna terhadap Layanan Baca Perpustakaan (Studi Deskriptif tentang Persepsi Pengguna Terhadap Layanan Baca di Perpustakaan STAIN Padangsidimpuan). Jurnal AL-KUTTAB Vol. 1, No. 1, Juni 2013. Lasa, HS. 2005. Manajemen Perpustakaan. Yogyakarta: Gama Media. Neufert, Ernst. 2007. Data Arsitek Jilid 2. Jakarta: Erlangga. Suptandar, J. Pamudji. 1991. Desain Interior: Pengantar Merencana Interior untuk Mahasiswa Desain dan Arsitektur. Jakarta: Djambatan.