Jurnal Siliwangi Vol.3. No.1, 2017 ISSN Seri Pendidikan

dokumen-dokumen yang mirip
Vol. 1 No. 1 ISSN Analisis Kapasitas Vital Paru Terhadap VO2Max Mahasiswa Baru FPOK IKIP Mataram Tahun Akademik 2015 / 2016

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TINGKAT VO 2 MAX PEMAIN SEPAK BOLA STKIP BBG. Didi Yudha Pranata 1. Abstrak

HUBUNGAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU DENGAN DAYA TAHAN CARDIORESPIRATORY PADA CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga adalah aktivitas fisik yang bertujuan untuk meningkatkan

Vol. 1 No. 1 ISSN Analisis Kapasitas Vital Paru Terhadap VO2Max Mahasiswa Baru FPOK IKIP Mataram Tahun Akademik 2015 / 2016

PENGARUH SUPLEMEN TERHADAP KADAR ASAM LAKTAT DARAH

BAB III METODE PENELITIAN

NARASI KEGIATAN TES KEBUGARAN JANTUNG PARU DENGAN METODE ROCKPORT BAGI KARYAWAN DINAS KESEHATAN PROPINSI DIY

BAB 1 : PENDAHULUAN. diperlukan dalam mensuplai energi untuk aktifitas fisik (1).

2015 UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS YO-YO INTERMITTENT RECOVERY TEST

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu proses transfer falsafah dan sistem nilai,

HUBUNGAN TINGGI BADAN, BERAT BADAN, VO2MAX

2015 KONTRIBUSI DENYUT NADI ISTIRAHAT DAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU TERHADAP KAPASITAS AEROBIK

HUBUNGAN PERSENTASE LEMAK TUBUH TERHADAP DAYA TAHAN KARDIORESPIRASI ATLET PENCAK SILAT DI KLUB SMP NEGERI 01 NGUNUT TULUNGAGUNG JURNAL

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

PROFIL VO2MAX DAN DENYUT NADI MAKSIMAL PEMAIN DIKLAT PERSIB U-21

PERBEDAAN NILAI KAPASITAS VO 2 MAKSIMUM PADA ATLIT SEPAK BOLA DENGAN FUTSAL DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

PROGRAM STUDI PENJASKESREK FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015

BAB I PENDAHULUAN. Proses penuaan merupakan tantangan yang harus ditanggulangi karena diartikan

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga saat ini telah menjadi kebutuhan setiap individu karena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN KAPASITAS VITAL PARU DENGAN KARDIORESPIRASI PEMAIN FUTSAL YANG MENGIKUTI LATIHAN FISIK DAN TAKTIK DI CLUBFUTSALTIFOSI YOGYAKARTA.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH KADAR HEMOGLOBIN DENGAN KEBUGARAN FISIK PADA SANTRIWATI PONDOK PESANTREN AL-MUNAWWIR KRAPYAK YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. remaja akhir dan dewasa awal berdasarkan tahap perkembangannya, yaitu

HUBUNGAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU DENGAN DAYA TAHAN KARDIOVASKULER PADA MAHASISWA KELAS D ANGKATAN 2014 JURUSAN PENJASKESREK UNP KEDIRI TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. manusia pada saat melakukan kegiatan yang intensif. Volume O2max ini

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER II STKIP-PGRI PONTIANAK

Suharjana FIK UNY Suharjana FIK UNY

BAB I PENDAHULUAN. tahan aerobik yang baik diperlukan tingkat VO 2 max yang tinggi. Banyak faktor

I. PENDAHULUAN. medali pada sejumlah kegiatan perlombaan seperti Sea Games, Asean Games,

BAB I PENDAHULUAN. Organisme atau mahluk hidup memiliki bermacam-macam sistem jaringan

FISIOLOGI DAN OLAH RAGA

I. PENDAHULUAN. dan menghadapi hal-hal darurat tak terduga (McGowan, 2001). Lutan. tahan dan fleksibilitas, berbagai unsur kebugaran jasmani saling

TINJAUAN KEMAMPUAN VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL (VO2 MAX) ATLET PENCAK SILAT PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN PELAJAR (PPLP) SUMATERA BARAT TAHUN 2015 JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. melekat kecintaanya terhadap cabang olahraga ini. Sepuluh tahun terakhir ini

PENGARUH LATIHAN DAYA TAHAN (ENDURANCE) TERHADAP PENINGKATAN VO2MAX PEMAIN SEPAKBOLA

BAB V PEMBAHASAN. jam yang dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada hari latihan dan hari tidak

2015 DAMPAK LATIHAN FARTLEK TERHADAP PENINGKATAN V02MAX.

2015 PERBANDINGAN HASIL AEROBIC MAXIMAL CAPACITY (VO2MAX) MENGGUNAKAN LABORATORIUM TEST DAN FIELD TEST PADA PEMAIN BOLA BASKET

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Taufik Awaluddin Muharom,2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia dirancang oleh Tuhan untuk bergerak dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI DAN VO2MAX DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA. Jurnal. Oleh. Arif Cahyanto

PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA SINGLE LEG HOP DENGAN DOUBLE LEG HOP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI

Diah Pitaloka PJKR JPOK FKIP Unlam Abstrack

Patriana R, Berawi K, Sholeha TU Medical Faculty of Lampung University. Key word: Forced Expiratory Volume In One Second, Vital Capacity

PERBEDAAN KAPASITAS VITAL PARU SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER FUTSAL DAN EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET DI SMA NEGERI Se-KABUPATEN PURBALINGGA

BAB I PENDAHULUAN. landasan awal dalam pencapaian prestasi (M. Sajoto, 1988)

BAB I PENDAHULUAN. Futsal merupakan olahraga permainan yang di gemari oleh seluruh masyarakat di

BAB IV HASIL PENELITIAN. komplek Batu Raden Ciwastra Bandung. Sekolah sepak bola UNI didirikan

PROFIL TINGKAT VOLUME OKSIGEN MASKIMAL (VO 2 MAX) DAN KADAR HEMOGLOBIN (HB) PADA ATLET YONGMOODO AKADEMI MILITER MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. enzim dari jalur lintas glikolitik dan heksosa monofosfat dari metabolisme

HUBUNGAN KECEPATAN REAKSI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN SAMPING (CECHUITUI) PADA ATLET WUSHU KATEGORI SANSHOU FIK UNP

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komunikasi dan trasportasi dirasa memperpendek jarak dan

I. PENDAHULUAN. membentuk suatu asam yang harus dibuang dari tubuh (Corwin, 2001). duktus alveolaris dan alveoli (Plopper, 2007).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Journal of Sport Sciences and Fitness

I. PENDAHULUAN. kegiatan-kegiatan seperti: Sea Games, Asean Games, dan Olimpiade, PON,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hidup ini sebenarnya adalah kancah dari kegiatan-kegiatan dan aktifitas

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. VO2max dianggap sebagai indikator terbaik dari ketahanan aerobik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga semakin lama mendapat tempat di dunia kesehatan sebagai salah

2015 PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENURUNAN LEMAK TUBUH DAN PENINGKATAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN AEROBIK (VO2 MAX)

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KONSENTRASI TERHADAP KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA PADA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA SMP N 1 NGAGLIK E-JOURNAL

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu olahraga populer di dunia. Olahraga ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan untuk memulihkan efek dari latihan itu sendiri. Miller juga

PERBEDAAN KAPASITAS VITAL PARU SEBELUM DAN SESUDAH BERENANG PADA WISATAWAN DI KOLAM RENANG TAMAN REKREASI KARTINI REMBANG

PENDAHULUAN Dayung adalah satu cabang olahraga yang membutuhkan kondisi tubuh prima agar dapat tampil sebaik mungkin pada saat latihan maupun ketika p

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan olahraga yang paling populer di Indonesia. Hal

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kemampuan otot dan sistem kardiorespiratori dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai kebiasaan orang. di rumah, halte, stadion olahraga, tempat-tempat olahraga maupun di

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA. Laporan. Disusun untuk memenuhi tugas. Mata kuliah Anatomi Fisiologi Manusia.

BAB I PENDAHULUAN. wanita atau laki-laki sampai anak-anak, dewasa, dan orangtua bahwa dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan tersebut ada beberapa hal yang dibutuhkan oleh. satu faktor yang penting lainnya adalah faktor fisik.

Kesinambungan Energi dan Aktifitas Olahraga. (Nurkadri)

BAB 1 PENDAHULUAN. selama metabolisme berkepanjangan saat latihan yang intens. 1,2 Berdasarkan

YADY SUPRIYATNA, 2014 KONTRIBUSI TINGKAT VO2 MAX TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI DALAM OLAHRAGA BULUTANGKIS

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. teknik pengumpulan datanya menggunakan tes dan pengukuran, sehingga

HUBUNGAN ASUPAN GIZI MAKAN PAGI DAN MAKAN SIANG DENGAN STATUS GIZI DAN KESEGARAN JASMANI PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI TEMBALANG SEMARANG TAHUN 2012

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 2 : Hal , Desember 2015

SURVEI TINGKAT DAYA TAHAN JANTUNG PARU MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kebugaran dan kesehatan tubuh (Giam dan Teh, 1992).

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA TAHUN

PENGARUH PELATIHAN YOGA ASANA (SURYANAMASKAR) TERHADAP KELENTUKAN DAN KAPASITAS VITAL PARU

PROFIL TINGKAT VOLUME OKSIGEN MASKIMAL (VO2 MAX) DAN KADAR HEMOGLOBIN (HB) PADA ATLET YONGMOODO AKADEMI MILITER MAGELANG

HUBUNGAN KELENTUKAN TUBUH DAN KECEPATAN REAKSI DENGAN KETERAMPILAN MENGIRING BOLA PERMAINAN SEPAKBOLA JURNAL. Oleh JULIANDA TRI IMAM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Journal of Sport Sciences and Fitness

Transkripsi:

HUBUNGAN KADAR HAEMOGLOBIN DAN KEKUATAN OTOT PERNAPASAN DENGAN KAPASITAS VO2MAX PEMAIN SEPAK BOLA UNSIL UNITED Sani Gunawan 1), Haikal Millah 2), Rd. Herdi Hartadji 3) 1,2,3 Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Siliwangi e-mail : sanigunawan2@gmail.com 1, haikal@unsil.ac.id 2, herdihartadji@unsil.ac.id 3 Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui untuk mengetahui hubungan antara kadar haemoglobin kapasitas VO2max pemain sepak bola, untuk mengetahui hubungan antara kekuatan otot pernapasan kapasitas VO2max pemain sepak bola dan untuk mengetahui hubungan secara bersama-sama kadar haemoglobin dan kekuatan otot pernapasan kapasitas VO2max pemain sepak bola.. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif asosiatif model deskriptif, menggunakan studi korelasional antar variabel. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah pemain sepak bola Unsil United 216 sebanyak 24 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Terdapat hubungan kadar Hb VO2max t hitung (6,7391) > t tabel ( 2,739). 2) Terdapat hubungan Kapasitas Otot Pernapasan VO2max t hitung (5,9845) > t tabel ( 2,739), dan 3) Terdapat hubungan kadar Hb dan kapasitas otot pernapasan secara bersama-sama VO2max F h 46,35 lebih besar dari F t 3,4434. Kata Kunci: Kadar Haemoglobin, Kekuatan Otot Pernapasan, Kapasitas VO2max Abstract The purpose of this study is to investigate to determine the relationship between hemoglobin with a capacity VO2max football players, to determine the relationship between the strength of respiratory muscles with a capacity VO2max football players and to investigate the relationship together hemoglobin level and muscle strength respiratory capacity VO2max players football.. the method used is quantitative method associative with a descriptive model, using correlational studies between variables. While the sample is a football player Unsil United in 216 as many as 25 people. The results showed that 1) There is a relationship Hb with VO2max with the t (6.7391)> t table (2.739). 2) There is a relationship with VO2max Capacity Respiratory Muscles with the t (5.9845)> t table (2.739), and 3) There is a relationship Hb levels and the capacity of the respiratory muscles together with VO2max with Fh 46.35 bigger than Ft 3.4434. Keyword : Haemoglobin levels, Respiratory Muscle Strength, Capacity VO2max I. PENDAHULUAN Olahraga atau latihan fisik sangat penting untuk menjaga serta meningkatkan kebugaran jasmani maupun prestasi dalam cabang olahraga. Tingkat kebugaran dapat diukur dari kapasitas volume maksimum dalam mengkonsumsi oksigen pada saat latihan. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) sepak bola merupakan wadah bagi mahasiswa untuk meningkatkan keterampilannya dalam berolahraga sehingga dapat meraih prestasi puncak dalam cabang olahraga sepak bola. Berbicara tentang UKM berarti berbicara dalam ranah prestasi. Bugar saja tidak cukup, untuk mendukung performa atlet dalam bertanding dibutuhkan stamina atlet yang baik. Kelelahan atlet yang dirasakan akan menyebabkan turunnya konsentrasi sehingga tanpa konsentrasi yang prima terhadap suatu permainan, sudah hampir dipastikan kegagalan yang akan diterima. Cepat lambatnya kelelahan yang dirasakan oleh seorang atlet dapat diperkirakan dari kapasitas aerobik atlet yang kurang baik. Kapasitas aerobik menunjukkan kapasitas maksimal oksigen yang dipergunakan oleh tubuh (VO2max). Oksigen dibutuhkan oleh otot dalam melakukan setiap aktivitas berat maupun ringan. Stamina sangat berhubungan erat kapasitas oksigen yang dikonsumsi oleh seseorang dalam berolahraga. Dalam hal ini aspek anatomis dan fisiologisnya saling berkaitan. Haemoglobin adalah molekul protein pada sel darah merah yang berfungsi sebagai media transport oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh dan membawa karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru-paru. Jumlah hemoglobin dalam darah normal kira-kira 173

15 gram setiap 1 ml darah dan jumlah ini biasanya disebut 1 persen (Pearce,29). Secara tidak langsung VO2max berkaitan tingkat kadar haemoglobin dan otot-otot pernapasan seseorang. Efek dari olahraga aerobik adalah kebugaran kardiorespiratori, demikian kekuatan dari otot-otot pernapasan memberikan sumbangsih dalam kapasitas oksigen yang dikonsumsi, selain itu otot-otot pernapasan bermanfaat dalam menstabilkan tulang dada, rangka dada, dan memperbesar pengembangan rongga dada dan pengembangan paru-paru, sehingga volume udara pernapasan meningkat. Penggunaan otot-otot pernapasan tiap individu juga tergantung pada kebutuhan ventilasi, tinggi atau rendah. Hal ini ditunjukkan kemampuan kontraksinya untuk inspirasi maupun ekspirasi dan kemampuan resistensinya terhadap kelelahan (Jolley and Moxham, 29). Otot-otot pernapasan merupakan otot rangka, terdiri atas otot-otot inspirasi dan ekspirasi. Menurut definisinya, inspirasi adalah satu tarikan napas, dan ekspirasi adalah satu pengeluaran napas (Sherwood, 24). Salah satu cara untuk menilai kebugaran seseorang dalam melakukan aktifitas adalah mengukur VO2 max. Menurut Guyton dan Hall (28) VO2 max adalah kecepatan pemakaian oksigen dalam metabolisme aerob maksimum. Volume O2 max ini adalah suatu tingkatan kemampuan tubuh yang dinyatakan dalam liter per menit atau milliliter/menit/kg berat badan. VO2 max adalah volume oksigen maksimum yang dapat digunakan permenit. Volume O2 max ini adalah suatu tingkatan kemampuan tubuh yang dinyatakan dalam liter per menit atau milliliter/menit/kg berat badan. Setiap sel dalam tubuh manusia membutuhkan oksigen untuk mengubah makanan menjadi ATP (adenosine triphosphate) yang siap dipakai untuk kerja tiap sel yang paling sedikit mengkonsumsi oksigen adalah otot dalam keadaan istirahat. Sel otot yang berkontraksi membutuhkan banyak ATP. Akibatnya otot yang dipakai dalam latihan membutuhkan lebih banyak oksigen dan menghasilkan CO2. Semakin banyaknya oksigen yang diasup/diserap oleh tubuh menunjukkan semakin baik kinerja otot dalam bekerja sehingga zat sisa-sisa yang menyebabkan kelelahan jumlahnya akan semakin sedikit. Semakin tinggi VO2max yang dimiliki seorang atlet, sudah barang tentu akan memiliki daya tahan dan stamina yang istimewa. Berdasarkan pada permasalahan yang dikemukakan di atas, maka peneliti mencoba mengungkap Hubungan Kadar Haemoglobin dan Kekuatan Otot Pernapasan Kapasitas VO2max Pemain Sepak Bola Unsil United. II. BAHAN DAN METODE Penelitian yang ini menggunakan metode kuantitatif asosiatif model deskriptif, karena variablel-variabel bebas secara teoretik diyakini independen atau tidak ada variable intervening di antara variabel-variabel bebasnya. Metode ini digunakan atas dasar pertimbangan bahwa penelitian ini adalah mengkorelasikan variabel-variabel bebas yang berkorelasi variabel terikat, yang termasuk dalam hal ini adalah hubungan kadar haemoglobin dan kekuatan otot pernapasan kapasitas VO2max pemain sepak bola unsil united. Populasi dalam penelitian ini adalah pemain sepak bola Unsil United 216 yang menjadi skuad untuk kejuaraan nasional di bandung tahun 216 sebanyak 24 orang, sedangkan sampel menggunakan total sampling yaitu semua populasi dijadikan sampel. Penelitian ini dilaksanakan pada pemain sepak bola Unsil United 216 yang menjadi skuad untuk kejuaraan nasional di Bandung tahun 216, di Gor Mashud Wisnusaputra Universitas Siliwangi. Penelitian dilakukan selama 5 (lima) bulan pembagian waktu sebagai berikut; minggu pertama dan minggu kedua April 216, melakukan survey sampel pada populasi UKM sepak bola Unsil United, kemudian menetapkan sampel yang akan dijadikan objek penelitian, yaitu pemain sepak bola Unsil United 216 yang menjadi skuad untuk kejuaraan nasional di Bandung tahun 216 sebanyak 25 orang. Minggu ketiga dan keempat di bulan April 216 mengurus izin penelitian, minggu pertama dan kedua bulan Mei 216 penentuan instrumen penelitian dan alat-alat yang akan diperlukan dan minggu ketiga dan keempat Mei 216 merancang rencana pelaksanaan instrumen penelitian dan menyusun proposal penelitian sampai akhir bulan juni 216. Pengumpulan data dilakukan melalui 3 instrumen tes, yaitu : 1. Kapasitas VO2max pemain sepak bola menggunakan tes lari multi tahap (bleep tes). 2. Kadar haemoglobin. Menggunakan alat pengukur kadar haemoglobin yang dilakukan oleh tim kesehatan yang ditunjuk oleh peneliti. 174

3. Kekuatan Otot Pernapasan.Menggunakan alat spyghmomanometer cara meniup sekuat mungkin. Tes ini akan diuji terlebih dahulu validitas dan reliabilitasnya sebelum dijadikan instrumen tes pada sampel penelitian ini. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Data penelitian yang didapat pada dari pendekatan statistik melalui langkah-langkah sebagai berikut : korelasi menggunakan rumus korelasi pearson antara variabel kadar Hb (X 1 ) kapasitas vo2max (), kapasitas otot pernapasan (X 2 ) kapasitas vo2max (), kadar Hb (X 1 ) kapasitas otot pernapasan (X 2 ). Untuk menguji tingkat signifikansi korelasinya menggunakan rumus t hitung. Sedangkan untuk kadar Hb (X 1 ) dan kapasitas otot pernapasan (X 2 ) secara bersama-sama kapasitas vo2max () menggunakan rumus korelasi ganda mencari nilai korelasi gabungan terlebih dahulu. Kemudian untuk menghitung signikansi korelasi ganda tersebut menggunakan rumus f hitung. Deskripsi data Deskripsi data hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel di bawah ini : Tabel 1. Deskripsi Data Hasil Penelitian Variabel Ratarata Std Dev Var Skor Max Skor Min Kadar Hb X 1 14,53,93,87 16 13 Kapasitas Otot Pernapasan X 2 133,54 9,3 81,48 14 11 VO2max 5,96 4,67 21,78 56 39,9 normal sesuai kaidah ilmu faal mengenai jumlah hb dalam darah ada di rentang 15. Sedangkan standar deviasinya berada pada angka,93, nilai variansnya adalah,87 skor maksimal 16 dan skor minimal 13. Untuk kapasitas otot pernapasan didapat nilai rata-rata 133,54, nilai standar deviasi 9,3, varians 81,48, skor maksimal 14 dan skor minimal 11. Dari pengambilan data vo2max, pemain unsil united mendapatkan gambaran rata-rata 5,96, nilai standar deviasi 4,67, varians 21,78 skor maksimal 56 dan skor minimal 39,9. Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis dari penelitian ini, menggunakan pendekatan statistik metode korelasi sederhana dan korelasi ganda. Korelasi yang dipakai adalah korelasi product moment atau korelasi pearson untuk korelasi sederhana. Kemudian dicari tingkat signifikansinya melalui uji t, sehingga didapat data korelasi sederhana tiap variabel dalam bentuk tabel berikut ini: Tabel 2. Hasil Korelasi Sederhana dan Uji Signifikansi Melalui Uji t Tiap Variabel Korelasi Sederhana Diagram 2. Variabel r Uji Signifikansi t Hitung Hasil Korelasi Sederhana Tiap t Tabel X 1,82 X 1 6,7391 2,739 X 2,79 X 2 5,9845 2,739 X 1 X 2,82 X 1 X 2 6,7391 2,739 Diagram 1. Deskripsi Data Hasil Penelitian 2 1 Kadar Hb Kapasitas Otot Pernapasan VO2max,83,82,81,8,79,78,77 Korelasi Sederhana Tiap Variabel r Dari deskripsi data hasil penelitian dapat diketahui bahwa rata-rata nilai kadar hb skuad unsil united adalah 14,53 yang bisa dikategorikan 175

Diagram 3. Uji Signifikansi Korelasi Uji-t 8 7 6 5 4 3 2 1 Dari data hasil korelasi dan uji signifikansi korelasi di atas maka dapat disimpulkan bahwa : Hipotesis 1 H = Tidak terdapat hubungan yang positif kadar Hb kapasitas H1= Terdapat hubungan yang positif kadar Hb kapasitas Setelah melakukan uji korelasi sederhana antara X 1 maka didapat nilai korelasi (r) sebesar,82. Kemudian diuji tingkat signifikansi korelasinya uji t dan mendapatkan hasil bahwa t-hitung (6,7391) lebih besar dibanding t- tabel (2,739), dikarenakan t-hitung lebih besar dari t-tabel maka H ditolak dan H1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif kadar Hb kapasitas Hipotesis 2 t Hitung t Tabel H = Tidak terdapat hubungan yang positif kekuatan otot pernapasan kapasitas H1= Terdapat hubungan yang positif kekuatan otot pernapasan kapasitas Setelah melakukan uji korelasi sederhana antara X 2 maka didapat nilai korelasi (r) sebesar,79. Kemudian diuji tingkat signifikansi korelasinya uji t dan mendapatkan hasil bahwa t-hitung (5,9845) lebih besar dibanding t- tabel (2,739), dikarenakan t-hitung lebih besar dari t-tabel maka H ditolak dan H1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif kekuatan otot pernapasan kapasitas Hipotesis 3 Untuk menguji hipotesis ke-3 ini harus dicari terlebih dahulu nilai dari korelasi gabungan (R). Setelah melalui proses pengolahan data menggunakan korelasi gabungan maka didapat nilai koefisien korelasi gabungan yang disajikan pada tabel dan diagram di bawah ini: Tabel 3. Korelasi Gabungan Korelasi Gabungan R,84 Diagram 4. Korelasi Gabungan 1,5 Korelasi Gabungan R Dari tabel dan diagram di atas didapat nilai koefisien korelasi gabungan antara X 1,X 2 nilai R =,84. Nilai korelasi gabungan sudah didapat kemudian diuji tingkat signifikansinya melalui rumus F : 2 R / k F 2 (1 R ) / n k 1 Setelah dihitung melalui rumus F tersebut maka didapat nilai f hitung dan f tabel yang disajikan pada tabel dan diagram di bawah ini : Tabel 4. Hasil Uji Signikansi Korelasi Ganda F hitung F tabel 46,35 3,4434 Diagram 5. Hasil Uji Signifikansi Korelasi Ganda 5 4 3 2 1 F hitung F tabel 176

Dari data uji signifikansi maka sudah bisa diuji hipotesis yang ke-3 hipotesis berikut ini: H = Tidak terdapat hubungan yang positif secara bersama-sama kadar Hb dan kekuatan otot pernapasan kapasitas H1= Terdapat hubungan yang positif secara bersama-sama kadar Hb dan kekuatan otot pernapasan kapasitas Setelah melakukan uji korelasi ganda antara X 1,X 2 maka didapat nilai korelasi ganda (R) sebesar,84. Kemudian diuji tingkat signifikansi korelasinya uji F dan mendapatkan hasil bahwa F-hitung (46,35) lebih besar dibanding F-tabel (3,4434), dikarenakan F- hitung lebih besar dari t-tabel maka H ditolak dan H1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Terdapat hubungan yang positif secara bersamasama kadar Hb dan kekuatan otot pernapasan kapasitas Pembahasan Semua hipotesis pada penelitian ini diterima berdasarkan pada hasil pengelohaan data melalui pendekatan statistik metode korelasional. Hipotesis 1 yaitu terdapat hubungan yang positif kadar Hb kapasitas VO2max, dapat diterima karena didukung oleh teori dan hasil dari uji statistik. Teori yang berkaitan kadar hb ada di dalam ranah fisiologi. Hb merupakan sejenis protein yang kaya akan zat besi dan berfungsi sebagai pengikat oksigen. Dengan fungsinya sebagai pengikat oksigen maka akan sangat berkaitan juga kapasitas vo2max yang merupakan volume oksgien maksimal yang dapat digunakan oleh tubuh dalam satu menit. Maka logika dasar dari teori tersebut jika kadar Hb tinggi maka akan banyak sekali oksigen yang masuk ke dalam tubuh kita dan dapat digunakan dalam proses pembentukan energi, sehingga energi akan terus terbentuk secara terus menerus. Hubungan positif kadar Hb volume oksigen maksimal sudah terbukti melalui penelitian ini. Suplai energi yang selalu tersedia, maka tidak akan muncul yang namanya kelelahan karena kurang energi. Energi digunakan oleh tubuh untuk melakukan aktivitas gerak pada manusia akan tetapi kualitas dan kuantitas gerak manusia bukan hanya terpaku pada penyediaan energi saja. Akan tetapi, terdapat juga alat gerak aktif dalam tubuh kita yaitu otot. Mengacu pada hal tersebut maka diajukan hipotesis ke-2 yaitu terdapat hubungan yang positif kekuatan otot pernapasan kapasitas Kekuatan otot pernapasan akan membantu rongga dada mengembang lebih besar pergerakan transfersal, sagital dan vertikal. Dengan bantuan dari kekuatan otot pernapasan yang bagus maka rongga dada akan mengembang lebih besar dari biasanya sehingga organ paru-paru dapat mengembang lebih besar juga dan bermanfaat pada asupan oksigen yang dapat ditampung oleh paruparu tersebut. Ketika oksigen yang sudah ditampung dalam paru-paru maka tugas Hb untuk mengikatnya dan mengalirkannya ke seluruh tubuh. Hipotesis yang ke 2 sudah dibuktikan dalam penelitian ini memiliki hubungan yang positif terhadap kapasitas vo2max karena membantu rongga dada mengembang lebih besar dan paruparu juga bisa mengembang semakin lebar sehingga oksigen bisa lebih banyak ditampung di paru-paru Hipotesis yang k 3 adalah terdapat hubungan yang positif secara bersama-sama kadar Hb dan kekuatan otot pernapasan kapasitas Dari hasil penelitian dan pengolahan data sudah terbukti bahwa kedua variabel yaitu kadar Hb dan kekuatan otot pernapasan memiliki hubungan yang positif kapasitas vo2max. Kedua variabel bebas tersebut saling berkaitan dalam proses pengambilan oksigen oleh tubuh kita. Karena ketika kita bernapas rongga dada kita mengembang kemudian paru-paru juga ikut mengembang. Setelah oksigen masuk ke paru-paru kemudian diikat oleh Hb untuk diedarkan ke seluruh tubuh. IV. Simpulan Berdasarkan dari hasil pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil dari penelitian mengungkap bahwa terdapat hubungan yang positif kadar haemoglobin kapasitas 2. Terdapat hubungan yang positif kekuatan otot pernapasan kapasitas 177

3. Terdapat hubungan yang positif secara bersama-sama kadar haemoglobin dan kekuatan otot pernapasan kapasitas DAFTAR PUSTAKA Guyton, A.C., dan Hall, J.E. 28. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC. Jolley CJ, Moxham J. 29. A physiological model of patient-reported breathlessness during daily activities in COPD. Eur Respir J;18:66-79. Pearce, Evelyn. 29. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Sherwood, L. 24. Human Physiology From Cells to System. 5 th ed. Thomson Learning Inc, USA. 178