BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha sangatlah ketat, hal ini ditandai dengan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mereka hasilkan. Perusahaan terus melakukan inovasi dan strategi pemasaran yang tepat agar

BAB I PENDAHULUAN. pemasukan bagi negara. Pariwisata memiliki peranan penting dalam membawa

BAB I PENDAHULUAN. dalam pertumbuhan perekonomian nasional. Pemerintah daerah hendaknya

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki daya tarik wisata yang

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata kini telah menjadi sebuah industri yang mendunia. di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen maka produsen perlu memahami perilaku

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus mampu bersikap dan bertindak cepat dan tepat dalam. yaitu salah satunya melalui persaingan merek.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang bernilai dengan orang lain (Kotler, 2008). Oleh karena itu, kegiatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian TAHAP PEKERJAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. ataupun rohani dari kesibukan bekerja dan akitivitas lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai tempat. Pemerintah sedang giat-giatnya untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. dan pada giliran nya laba akan menurun. berusaha melakukan berbagai kegiatan yang menunjang, kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Tourism Organization (2005) dalam WTO Tourism 2020 Vision, memperkirakan jumlah kunjungan wisatawan internasional di seluruh dunia

I. PENDAHULUAN. Jenis Wisatawan Domestik Asing Jumlah Domestik Asing Jumlah Domestik Asing

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat seiring

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewan Perjalanan dan Wisata Dunia (World Travel and Tourism Council) angka

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis semakin pesat membuat orang berpikir lebih

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan salah satunya adalah dengan menciptakan brand. Brand suatu produk

BAB I PENDAHULUAN. dengan para kompetitornya dengan menerapkan strategi atau metode pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. agar mampu berkompetisi dalam lingkaran pasar persaingan global. Tidak hanya dengan

BAB I PENDAHULUAN. ada, yaitu dengan cara membuat perencanaan pemasaran yang baik demi

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. menjadi sumber pendapatan bagi beberapa negara di dunia. Pada tahun 2011,

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang ada, baik politik, sosial budaya, ekonomi dan teknologi. Sebagian

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan di Indonesia telah tumbuh dan berkembang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. tertarik di bidang bisnis selalu memikirkan dan berusaha untuk melakukan bisnis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Statistik Kunjungan Wisatawan ke Indonesia Tahun Tahun

BAB I PENDAHULUAN. kepariwisataan saat ini mengalami kenaikan yang cukup pesat. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. pun semakin berkembang seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi.

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di era sekarang telah berkembang sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan baru bermunculan sehingga mengakibatkan persaingan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. batik. Batik Indonesia dibuat di banyak daerah di Indonesia dan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pendorong utama perekonomian dunia pada abad ke-21, dan menjadi salah

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Industri di sektor pariwisata mempunyai potensi yang cukup besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. meraih konsumen baru. Perusahaan harus dapat menentukan strategi pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia sehari-hari. Segala interaksi yang terjadi merupakan hasil dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini perkembangan bisnis pakaian fashion telah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

BAB 1 PENDAHULUAN. di Indonesia saat ini adalah cafe. Pada tahun 2016 ini banyak bisnis cafe

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menyebabkan persaingan yang semakin tinggi diantara

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi, gaya hidup dan pola pikir masyarakat berkembang yang. konsumen yang berhasil menarik konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. (mobil, komputer, handycraft), sampai wedding pun tersedia. Event Organizer

BAB I PENDAHULUAN. konsumen di pasar yang sudah ada. Dalam kondisi persaingan yang sangat ketat,

Banyak kalangan pebisnis yang memprediksi bahwa tren pasar consumer. naiknya permintaan maupun konsumsi produk-produk fast moving consumer

BAB III PERUMUSAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. mobilitas diberbagai tempat, tidak heran jika manusia selalu membutuhkan sarana

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat menuju kearah penguasaan pasar secara luas, Baik itu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis saat ini semakin dinamis, kompleks, dan tidak pasti

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta masih menjadi daerah wisata yang menarik. yang disediakan bagi wisatawan untuk memperoleh pelayanan.

BAB I PENDAHULUAN. orang yang datang ke skin care ingin melakukan perawatan agar terlihat lebih

I PENDAHULUAN. Gambar 1. Perkembangan Wisatawan Mancanegara Tahun Sumber: Badan Pusat Statistik (2011)

BAB I PENDAHULUAN. investor berniat berbisnis dan berinvestasi di Indonesia. Jumlah penduduk

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam perkembangan dunia modern dan juga di era globalisasi

Bab VI. Penutup. Berdasarkan hasil temuan dan analisis yang telah dipaparkan, menunjukkan bahwa wisata MICE menjadi salah satu wisata yang menjanjikan

BAB I PENDAHULUAN. berharga. Wisata kuliner Indonesia merupakan industri pariwisata yang

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya sangat

BAB I PENDAHULUAN. mencapai lebih dari 240 juta pelanggan pada akhir tahun 2011 lalu. naik 60 juta

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

2016 STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA RUMAH MAKAN SAUNG POJOK DADAHA KOTA TASIKMALAYA

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin

BAB I PENDAHULUAN. Kepemilikan keunggulan kompetitif merupakan salah satu hal yang

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara karena merupakan salah satu sumber devisa.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada Era Globalisasi ini, aktivitas pembangunan dan perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. budaya berupa makanan tradisional Indonesia menjadi aset atraksi wisata yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia selama lima tahun terakhir. Pada tahun 2015 lalu, sektor pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. sendiri berarti kegiatan manusia yang berusaha untuk memuaskan keinginan

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi global. Dari tahun ke tahun, jumlah. kegiatan wisata semakin mengalami peningkatan.

BAB I PENDAHULUAN. peringkat ekonomi Indonesia yang menempati urutan sepuluh besar menurut

BAB I PENDAHULUAN. wahana hiburan bukanlah satu hal yang baru, di mana di setiap tempat daerah

BAB I PENDAHULUAN. ritel yang telah mengglobalisasi pada operasi-operasi ritel. Pengertian ritel secara

BAB I PENDAHULUAN. wisata. Pariwisata merupakan bagian dari wisata yaitu segala sesuatu yang

BAB I PENDAHULUAN. penampilan bagi manusia. Pakaian juga mencerminkan pribadi orang yang

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara yang terdiri dari beribu ribu pulau dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan pembangunan. Sasaran pembangunan yang ingin dicapai

BAB I PENDAHULUAN. maupun wilayahnya sebagai daerah wisata hingga mampu meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. atau melihat pemandangan semata, akan tetapi wisatawan juga ingin mencari dan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi keutungan tersendiri untuk menarik wisatawan. Seakan tidak ingin

I. PENDAHULUAN. Sektor pariwisata memegang peranan penting dalam menunjang pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan pariwisata merupakan salah satu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. nilai yang terkandung didalam produk tersebut. Salah satu nilai yang

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kualitas masyarakat dan dapat menambah rasa cinta tanah air

BAB 1 PENDAHULUAN. pemilihan produk untuk dikonsumsi. Hal ini disebabkan oleh perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan wilayah yang mempunyai potensi obyek wisata. Pembangunan

(Diferentiated Marketing)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki potensi pariwisata yang sangat besar, di antaranya

BAB 1 PENDAHULUAN. nama RODEX Tours & Travel merupakan perusahaan jasa yag memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Fenomena persaingan yang ada telah membuat para pengusaha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Keterangan : * Angka sementara ** Angka sangat sementara Sumber : [BPS] Badan Pusat Statistik (2009)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu ukuran atau indikasi kemajuan suatu masyarakat adalah tersedianya fasilitas

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha sangatlah ketat, hal ini ditandai dengan banyaknya perusahaan yang berusaha untuk merebut market share dan new market melalui beragam cara dan inovasi yang ditampilkan dalam produk atau jasa yang mereka hasilkan. Perusahaan harus bisa menentukan strategi pemasaran yang tepat agar usahanya dapat bertahan dan tujuan utama dari perusahaan tersebut dapat tercapai. Ada beberapa faktor yang menjadi alasan suatu perusahaan bisa mendapat tempat tersendiri di hati masyarakat. Misalkan bagaimana sebuah perusahaan menetapkan harga yang kompetitif, melakukan promosi yang efektif, membentuk citra dan membangun reputasi perusahaan yang baik di mata konsumen serta kualitas yang baik dan memuaskan dari produk yang mereka tawarkan kepada konsumen. Dalam hal ini yang akan dibahas adalah perusahaan jasa event organizer, yaitu Jogja Run Tour dengan alasan dan pertimbangan bisnis ini begitu menjanjikan dan memiliki peluang besar di masa seperti sekarang dimana pola dan gaya hidup masyarakat semakin sehat, sibuk dan individualis sehingga butuh bantuan sebuah event organizer untuk menangani segala kebutuhan dalam rangka penyelenggaraan acara tertentu baik itu mengkonsep liburan maupun acara-acara lainnya. Harga ialah pengorbanan riil dan materil yang diberikan oleh konsumen untuk memperoleh atau memiliki produk, dengan mempertimbangkan beberapa hal, seperti membanding-bandingkan harga sebelum menggunakan layanan jasa, memilih layanan jasa yang harga dasarnya murah, memilih layanan jasa yang harganya sebanding dengan kualitasnya atau berbagai alasan lainnya. Harga juga merupakan nilai pertukaran atas manfaat produk (bagi konsumen maupun produsen) yang umumnya dinyatakan dalam satuan moneter (Budiarto dan Tjiptono: 1997).

Promosi sendiri dapat diartikan sebagai kegiatan mengkomunikasikan produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan kepada khalayak luas, agar khalayak luas atau masyarakat menjadi sadar akan keberadaan produk tersebut di pasaran. Pada dasarnya promosi merupakan usaha marketing yang memberikan berbagai upaya insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan, mencoba atau membeli suatu produk atau jasa (Kotler, 1997:205). Biasanya konsumen akan mencari informasi tentang merek (brand information) sebelum mereka memilih suatu merek produk atau layanana jasa. Informasi melalui merek atau jasa biasanya mereka dapatkan dari iklan ataupun promosi yang dilakukan oleh perusahaan. Promosi merupakan salah satu komponen bauran pemasaran, Willian J. Stanton memberikan definisi promotion is an exercise in information, persuation and communication (Buchari Alma, 2002: 135). Perusahaan jasa sering dikaitkan dengan reputasi perusahaan disamping jasa atau produknya sendiri, Zeithaml (1988) mengemukakan kualitas yang dirasakan dari suatu produk atau jasa erat hubungannya dengan reputasi yang diasosiasikan dengan nama brand tertentu, berarti memang benar adanya jika kualitas yang diterima dari sebuah produk atau jasa memang memiliki keterkaitan dengan reputasi perusahaan. Perusahaan jasa juga semakin menyadari peranan konsumen sangat penting dalam menentukan masa depan perusahaan mereka, oleh karena itu perusahaan jasa seperti event organizer harus mengetahui bahwa setiap konsumen memiliki pandangan atau persepsi yang berbeda mengenai jasa yang ditawarkan. Definisi jasa menurut Kotler dan Amstrong (2004:276) adalah aktivitas atau manfaat yang ditawarkan oleh satu pihak lain yang pada dasarnya tanpa wujud dan tidak menghasilkan kepemilikan apapun. Definisi jasa adalah suatu kegiatan yang memiliki beberapa unsur ketidakberwujudan (intangibility) yang melibatkan beberapa interaksi dengan konsumen atau properti dalam kepemilikannya dan tidak menghasilkan transfer kepemilikan. Persepsi konsumen mengenai jasa didefinisikan sebagai sesuatu yang khusus. Dengan memahami apa

harapan dan keinginan konsumen dari suatu layanan jasa maka akan didapat suatu nilai tambah tersendiri bagi perusahaan tersebut. Suatu pelayanan yang diberikan secara umum dan berkala adalah bentuk pelayanan biasa yang dilakukan oleh semua kegiatan usaha kepada konsumen. Hal tersebut merupakan bentuk usaha jasa yang belum lengkap, tetapi apabila jasa tersebut disajikan dengan pelayanan khusus secara berkala dan dengan penyajian yang berbeda atau tidak biasa dari penyajian yang pernah dilakukan oleh pelaku usaha sejenis sebelumnya, maka pelayanan tersebut membuat pelanggan atau konsumen mendapatkan sesuatu yang lebih dari yang mereka harapkan sebelumnnya. Penelitian ini membahas mengenai rencana bisnis Jogja run tour yang dikemas semacam event organizer atau dapat disebut EO dengan mengidentifikasi lingkungan eksternal dan internal perusahaan menjadi dasar agar dapat diperoleh strategi yang tepat dalam perumusan rencana bisnis Jogja run tour. 1.2 Lingkungan eksternal perusahaan Lingkungan eksternal merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam membangun dan menjalankan suatu bisnis. Analisis lingkungan eksternal akan menghasilkan sejumlah peluang dan ancaman yang selanjutnya dapat menjadi pedoman atau acuan bagi perusahaan untuk merumuskan strategi yang tepat. Pada bagian ini membahas beberapa faktor eksternal yang berpengaruh seperti jumlah wisatawan asing maupun lokal, rute yang ada di wilayah Yogyakarta dan sekitar. Selain itu pada bagian ini juga dilakukan analisis terkait gambaran umum industri, pemain utama dalam industri, perkiraan nilai penjualan, dan segmen pasar yang menjadi sasaran utama. Indonesia adalah negara yang memiliki kekayaan alam yang melimpah, ditambah dengan lokasi yang strategis dan terdiri dari banyak pulau. Salah satu sumber pendapatan negara yang menyumbang proporsi cukup besar adalah sektor industri pariwisata. Wakil

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamen Parekraf) Sapta Nirwandar mengatakan bahwa sektor pariwisata pada tahun 2014 menyumbang penerimaan negara sebesar USD 8,554 miliar seperti yang diriliskan oleh BPS. Kontribusi ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, yang tercatat sebesar USD 7,6 miliar. Nilai kontribusi tersebut menempatkan pariwisata dalam ranking kelima di bawah migas, batu bara, minyak kelapa sawit, dan karet olahan. Kontribusi PDB Pariwisata pada 2013 sebesar Rp296,97 triliun atau 4 persen, dan dari sisi penyerapan tenaga kerja pada 2013 sebanyak 8,53 juta orang bergerak di bidang pariwisata atau mencapai kontribusi 7,72 persen. Pajak tidak langsung dari sektor pariwisata pada 2014 mencapai Rp 10,72 triliun atau berkontribusi 3,85 persen. Pariwisata di Indonesia terkenal dengan beberapa daerah wisata seperti Bali, Yogyakarta, Bandung. Yogyakarta adalah daerah tujuan wisata terbesar kedua setelah Bali. Berbagai jenis obyek wisata dikembangkan di wilayah ini, seperti wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya, wisata pendidikan, bahkan, yang terbaru, wisata malam. Predikat sebagai kota pelajar berkaitan dengan sejarah dan peran kota ini dalam dunia pendidikan di Indonesia. Di samping adanya berbagai pendidikan di setiap jenjang pendidikan tersedia di provinsi ini, di Yogyakarta terdapat banyak mahasiswa dan pelajar dari berbagai provinsi dan negara. Pariwisata Yogyakarta memiliki beberapa kekuatan daya tarik, seperti iklim yang baik, atraksi pemandangan yang beragam, budaya yang menarik dan sejarah, masyarakat yang ramah dan bersahabat, akomodasi khas, gaya hidup, serta harga yang pantas (investasi Yogyakarta kota, 2013). Salah satu obyek wisata di Indonesia yang menjadi warisan keajaiban dunia adalah Candi Borobudur di Yogyakarta. Selain objek candi, Yogyakarta menawarkan sisi budaya Jawa dan kota ini dianggap istimewa karena masih mengandung unsur sejarah hingga sekarang, yaitu dengan dipimpin oleh seorang Sultan. Jumlah kunjungan wisata ke Yogyakarta selama periode 2005-2014 cukup berfluktuasi dan sangat dipengaruhi oleh kondisi perekonomian makro maupun faktor eksternal

seperti bencana alam dan lainnya. Terdapat beberapa perusahaan yang bergerak di bisnis EO. Jogja run tour nantinya akan membuat konsep baru yaitu lari keliling kota, pedesaan, Borobudur area, pantai area dan juga beberapa hutan pinus area. Sehingga dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan EO lainnya yang kebanyakan mengusung konsep wedding ataupun entertainmen lainnya. Pemain utama dalam bisnis ini yaitu PT. Beladona. Beladona adalah event organizer yang mengusung konsep wedding dan juga tour yang sudah besar serta memiliki beberapa cabang di kota-kota besar. Adapun top 10 event organizer menurut event organizer community of Indonesia diantaranya yaitu Darana Impero Pratama, Lokindo Cipta Model, Publicis Dialog, Era Prossesi, Panorama Convex Indah, Jaringan Dwidasa Eka, Global Strategic Consulting, Eskom Mandiri, Adhitama Graha Unggul, Adpro Ciptamedia. Hampir dari semua event organizer besar tersebut bergerak di bidang yang sama. Dengan melihat event organizer yang sudah ada, Jogja run tour memiliki dua keunggulan yang dihasilkan yaitu konsep yang diusung unik dan harga jual yang relatife rendah serta mudah dijangkau semua kalangan. 1.3 Lingkungan Internal Perusahaan Masyarakat sudah mulai sadar dengan tren hidup sehat yang dapat dilihat dari di setiap kota mengadakan walking city disetiap hari minggu serta menjamurnya rumah makan dengan bahan-bahan organik serta apabila terdapat acara lari selalu peminatnya tinggi sekali. Oleh karena itu yang menjadi sasaran utama konsumen untuk bisnis ini adalah orang - orang yang ingin sehat dengan cara berlibur sambil menikmati indahnya Yogyakarta dan sekitar. Banyaknya bisnis EO yang ada di Indonesia seperti pengemasan acara penganten, acara dinas hingga pengemasan acara khitanan. Disini penulis membuat perbedaan dimana belum ada bisnis EO yang mengkemas menikmati liburan dengan cara berlari. Tetapi rencana bisnis EO yang akan dijalakan ada berbagai macam ke unikannya. Cara menjalankan bisnis ini

terbilang unik karena untuk memulainya tidak memerlukan kantor tersendiri dan juga pegawai. Pemilik bisnis ini yang menjalankan sendiri melalui sebuah handphone ataupun notebook untuk melihat proses bisnisnya. Untuk rutenya pun dipilih berbagai macam tipe, diantaranya berlari di pesisir pantai, berlari di desa-desa jogja sekitar, berlari di hutan pinus dan juga pastinya berlari di daerah candi borobudur serta prambanan. Penulis termotivasi untuk membentuk usaha event organizer dengan menawarkan indahnya Yogyakarta dan sekitar dengan cara yang berbeda yaitu berlari. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan Uraian lingkungan eksternal dan internal perusahaan, terdapat peluang untung mendirikan bisnis EO Jogja run tour. Peluang tersebut muncul dari semakin banyaknya kunjungan wisatawan asing maupun local di Yogyakarta dari tahun ke tahun dan juga banyaknya EO yang sudah ada tetapi untuk jenis jasa yang ditawarkan relatife serupa serta kebutuhan akan gaya hidup sehat yang semakin di lirik atau di perhatikan oleh masyarakat. Aktivitas lain yang unik untuk menikmati kota Yogyakarta dan sekitar bagi wisatawan asing maupun local. Oleh karena itu, diperlukan sebuah rencana bisnis lengkap sebagai pedoman, sehingga peluang tersebut dapat diwujudkan menjadi bisnis yang nyata. 1.5 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian dari penelitian ini untuk menyusun rencana bisnis event organizer di daerah Yogyakarta. 1.6 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penyusunan rencana bisnis pendirian event organizer : 1. Bagi penulis adalah menjadi acuan dalam menjalankan dan mengembangkan bisnis EO. 2. Bagi praktisi adalah memberikan pengetahuan tentang EO, teknik menjalankannya dan

sistem pengoprasiannya. 3. Bagi akademisi adalah memberikan gambaran model rencana bisnis EO yang lebih kompetitif. 1.7 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan tesis ini dibagi menjadi lima bab yang terdiri dari latar belakang, landasan teori, metode penelitian, hasil penelitian dan pembahasan serta simpulan dan saran. Bab 1 menjelaskan tentang latar belakang dibuatnya rencana bisnis EO yang meliputi analisis lingkungan internal dan eksternal perusahaan, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematik penulisan. Bab 2 membahas tentang beberapa kajian literature yang terkait, seperti teori mengenai rencana bisnis serta komponen-komponennya. Bab 3 menjelaskan tentang metode penelitian yang meliputi dari jenis data yang digunakan, cara pengumpulan data secara analisis data. Bab 4 menjelaskan gambaran umum bisnis EO, rencana bisnis yang terdiri dari visi, misi, tujuan, rencana pemasaran, rencara sumber daya manusia, rencana operasional, rencana keuangan dan strategi keluar. Bab 5 kesimpulan dari rencana bisnis yang akan dijalankan dan juga saran-saran untuk bisnis yang akan dijalankan.