BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian lapangan yang data analisis datanya secara deskriptif dengan menggunakan metode penelitian sejarah yang merupakan salah satu jenis penelitian yang bertujuan untuk merekonstruksi kembali secara sistematis, akurat dan objektif kejadian atau peristiwa yang pernah terjadi di masa lampau. Data kualitatif ini mencakup antara lain : 1. Deskripsi yang mendetail tentang situasi, kegiatan, atau peristiwa maupun fenomena, baik menyangkut manusia ataupun hubungannya dengan manusia lainnya. 2. Pendapat langsung dari orang-orang yang telah berpengalaman, pandangannya, sikapnya, kepercayaan, maupun jalan pikirannya. 3. Sumber dari dokumen, laporan dan arsip 4. Deskripsi yang mendetail tentang sikap dan tingkah laku seseorang. 1 Dengan menggunakan penelitian historis (historical research), tujuan dari penelitian historis ini adalah untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan objektif, dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, menverifikasi serta mensintesiskan bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat. Menggunakan tipe penelitian historis, dimaksudkan agar: 1 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, ( Bandung : Alfabeta, 2011 ), H. 15 47
48 1. Seseorang menyadari apa yang terjadi dimasa lampau sehingga seseorang dapat belajar dari kegagalan dan keberhasilan masa lampaunya. 2. Belajar bagaimana sesuatu dikerjakan dimasa lampau dan melihat kemungkinan apakah hal itu masih merupakan suatu kepedulian dan dapat digunakan dewasa ini. 3. Menguji hipotesis hubungan dan kecendrungan-kecendrungan. Seluruh langkah-langkah penelitian tersebut di atas terinci pada empat kategori metode penelitian sejarah yaitu : heuristik, kritik sumber, sintesis dan langkah terakhir adalah historiografi. B. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metodepenelitian sejarah, karena obyek dari penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis peristiwa-peristiwa masa lampau. Metode sejarah tersebut adalah 1. Heuristik Sesuai dengan metode penelitian sejarah, maka langkah awal dari penelitian ini adalah heuristik yaitu pengumpulan sumber atau data sebanyak mungkin, sumber yang diperoleh diklasifikasikan menjadi dua yaitu sumber primer dan sumber sekunder.sumber primer adalah kesaksian secara langsung baik para pelaku maupun para saksi dengan mata kepala sendiri atau sumber tangan pertama.sedangkan sumber sekunder adalah sumber yang dapat mendukung dan mempertegas sumber primer atau sumber tangan kedua. Sumber primer dan sumber sekunder didapatkan melalui:
49 a. Dalam mencari dan mengumpulkan data, pertama sekali yang penulis lakukan adalah melakukan studi pustaka dengan mencari literatur dari sumber yang berhubungan dengan penelitian yang penulis lakukan seperti buku, dokumen, arsip, artikel, dan yang lain yang berhubungan dengan masalah yang penulis teliti. b. Setelah memperoleh data dari sumber awal, maka penulis melanjutkan pada langkah kedua dalam heuristik yaitu observasi dan wawancara. Sebelum penulis melakukan wawancara terlebih dahulu penulis membuat daftar pertanyaan atau pedoman wawancara, wawancara yang penulis lakukan dengan mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan penelitian ini kepada informan.sebagai langkah ketiga dalam penelitian heuristik ini adalah melakukan observasi lapangan atau mengadakan pengamatan ke lapangan dengan mengunjungi Pondok Pesantren Ittihadul Muballighin. 2. Kritik Sumber Pada tahap ini penulis meneliti apakah sumber yang penulis dapatkan masih asli atau tidak, apakah sumber tersebut layak dipakai untuk membantu sumber utama atau hanya menambah informasi saja. Maka oleh sebab itu penulis melakukan kritik sumber yang terdiri dari: a. Kritik Eksternal Pada kritik eksternal ini penulis mengkritik material sumber.material sumber adalah segala bentuk sarana serta cara yang dapat menyampaikan informasi. Kritik ekstern terhadap material
50 sumber ditujukan untuk memastikan apakah sumber itu masih asli atau tidak, apakah sumber tersebut sudah dirubah tentang keaslian dari sumber sejarahnya atau tidak, baik melalui wawancara maupun dokumen. b. Kritik Internal Setelah pengujian yang seksama terhadap material sumber, maka langkah selanjutnya adaah melakukan pengujian kandungan isi imformasi yang telah dikumpulkan. Kritik ini bertujuan untuk memastikan kredibilitas ( kesahihan ) isi informasi yang sampai kepada peneliti atau dengan kata lain apakah kandungan informasi yang terdapat dalam sumber itu dapat dipercaya (kredibel )sehingga sumber informasi objek yang sedang diteliti. 3. Sintesis Setelah dilakukan kritik sumber langkah selanjutnya adalah menganalisis data yaitu memahami makna dan menafsirkan informasi yang telah terkumpul, yang selanjutnya digunakan untuk merangkai dan mengungkapkan permasalahan objek. 2 Analisis dan interpretasi (penafsiran kembali) terhadap data yang terkumpul dengan cara pengelompokkan data yaitu dengan menganalisis fakta mana yang bisa langsung kita gunakan atau didukung dengan fakta lainnya, yang kemudian merangkai data yang relevan dengan kajian dan dapat dipercaya kebenarannya, 2 Mestika Zed, Metodologi Sejarah,( Padang: FIS, Universitas Negeri Padang, 1999), H. 39
51 Pada tahap ini sumber fakta yang telah disusun berdasarkan sumber yang teruji dihubungkan antara yang satu dengan yang lainnya dengan menggunakan eksplanasi dan interpretasi. Sehingga fakta tersebut terangkai saling berhubungan dan menjadi plot atau alur cerita yang logis berupa Gaya Kepemimpinan Pondok Pesantren ittihadul muballighin, Di Jln Bangka Nagari Ujung Gading Kabupaten Pasaman Barat. Untuk melakukan sintesis langkah-langkah yang harus dilakukan adalah: a. Sintesis eksternal Sintesis eksternal ini adalah menganalisis dan mengelompokkan fakta menurut kepentingannya masing-masing. b. Sintesis internal Langkah selanjutnya pada sintesis adalah sintesis internal. Sintesis internal pada dasarnya ialah menemukan hubungan-hubungan dalam setiap fakta yang telah disusun pada sistem eksternal, sehingga setiap fakta terangkai secara logis dan objektif. 4. Historiografi (penulisan) Historiografi merupakan salah satu tahapan dalam empat tahap dalam proses pengerjaan penulisan sejarah. Historiografi sebagai proses penulisan laporan hasil penelitian sejarah, penelitian sejarah berakhir dengan pembuatan laporan hasil penelitian artinya suatu hasil penelitian tidak pernah ada kalau tidak ditulis atau dituangkan ke dalam bentuk tulisan atau laporan.
52 Dalam hal ini penulis memaparkan hasil penelitian dalam bentuk karya ilmiah, dalam pemaparan ini penulis juga menggunakan pendekatan deskriptif naratif, yang artinya adalah dalam bentuk deskripsi yang berusaha mengungkapkan bagaimana proses dari suatu peristiwa sejarah, bagaimana proses dari suatu peristiwa sejarah, bagaimana urutan faktafakta sesuai urutan kejadian yang sesungguhnya terjadi, tidak tertutup kemungkinan penulis memaparkan dalam bentuk deskriptif analitis yang maksudnya adalah bentuk deskripsi yang berpusat pada masalah, yaitu menguraikan aktualitas peristiwa dengan menjelaskan penyebab terjadinya peristiwa itu. 3 C. Analisis Data Analisis data dalam penelitian merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dan memerlukan ketelitian serta kekritisan dari peneliti. Pola analisis mana yang akan digunakan, apakah analisis statistik atau nonstatistik perlu dipertimbangkan oleh peneliti. Data yang diperoleh melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi diolah dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu cara pengolahan data yang dirumuskan dalam bentuk kata-kata atau kalimat, tidak berbentuk angka atau tabel. Untuk memudahkan peneliti dalam mengolah serta menganalisis data penelitian ini, maka diperlukan langkah-langkah strategis untuk melakukannya, yaitu: 3 Irhas A. Shamad,Ilmu Sejarah( Perspektif Metodologis Dan Acuan Penelitian ), ( Jakarta : Hayfa Press, 2004 ), H. 89-104
53 1. Reduksi data, yaitu memilih dan memilah data yang sesuai dengan fokus penelitian sehingga data-data yang telah direduksi memberikan gambaran yang tajam mengenai hasil pengamatan. 2. Penyajian data, yakni penyajian sekumpulan informasi sistematis yang member kemungkinan danya penarikan kesimplan dan pengambilan tindakan. 3. Pengambilan kesimpulan, data yang diperoleh kemudian dipola dan dicarikan hubungannya, model, dan tema sehingga peneliti dapat memperoleh kesimpulan. Kesimpulan yang dibuat perlu diverifikasi dengan cara melihat atau mempertanyakan kembali sambil meninjau secara sepintas pada catatan lapangan untuk memperoleh pemahaman yang lebih cepat. Berdasarkan beberapa proses diatas, maka dapat disimpulkan dalam menganalisis data, penulis dapat melakukan beberapa langkah sebagai berikut: 1. Penulis memeriksa kembali data yang diperoleh pada setiap pertanyaan sesuai dengan permasalahan yang telah teliti. 2. Penulis akan mengkaji data secara mendalam dengan menghubungkan data yang satu dengan yang lainnya kemudian dihubungkan dengan teori yang ada. 3. Penulis mengambil kesimpulan dengan menggunakan hal-hal yang menjadi inti dari hasil penelitian yang mendalam.