TINDAK LANJUT AMNESTI PAJAK

dokumen-dokumen yang mirip
PJ.091/PPh/S/004/ TINDAK LANJUT AMNESTI PAJAK

Harta Bersih yang Diperlakukan sebagai Penghasilan. (PP 36 Tahun 2017)

2017, No tentang Perubahan Keempat atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan, perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tenta

No dan investasi Harta ke dalam wilayah NKRI, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Pengampunan Pajak, dan bagi Wajib Pajak yang tidak mengik

FREQUENTLY ASKED QUESTIONS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 165/PMK.03/2017 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 118/PMK

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2017 TENTANG PENGENAAN PAJAK PENGHASILAN ATAS PENGHASILAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PJ.091/PPh/S/009/

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

Frequently Asked Questions

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang berkaitan dengan masa pajak sebelumnya atau periode tertentu tanpa takut

TAX AMNESTY PENGAMPUNAN PAJAK 30/06/2016. Sumber: RUU RI tentang Pengampunan Pajak Kompilasi oleh Julianto Salim

Tax Amnesty. Ungkap Tebus Lega - - PERSEK SALAKI & SALAKI Ph.: (021) / 49906

Hukum Pajak. Kewajiban Perpajakan (Pertemuan #9) Semester Genap

LAMPIRAN I. Yth. Kepala Kantor Pelayanan Pajak : di...

Kementerian Keuangan Direktorat Jenderal Pajak

KANWIL DJP. Jakarta Utara. Seminar Nasional KEBIJAKAN PERPAJAKAN. pasca tax. amnesty. Jakarta, 10 Mei 2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah mengandalkan berbagai pemasukan negara sebagai sumber

NPWP dan Pengukuhan PKP

Kementerian Keuangan Direktorat Jenderal Pajak

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, pemerintah membutuhkan dana yang tidak sedikit. Pajak

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

FREQUENTY ASKED QUESTION

Judul : Tata Cara Pengajuan Tax Amnesty Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri Nama : Gusti Ayu Dwi Antari NIM : ABSTRAK

LATAR BELAKANG MODERASI PERTUMBUHAN EKONOMI GLOBAL

Definisi. Ketentuan PPh Pasal 25 PAJAK PENGHASILAN PASAL 25

2013, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan (Lembara

Yth. Kepala Kantor Pelayanan Pajak... di...

Nama :... (1) NPWP :... (2) Alamat :... (3) Daftar Jumlah Penghasilan dan Pembayaran PPh Pasal 25. Peredaran Usaha (Perdagangan) Alamat

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RechtsVinding Online

-1- RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENGAMPUNAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LATAR BELAKANG MODERASI PERTUMBUHAN EKONOMI GLOBAL PEREKONOMIAN AMERIKA YANG BELUM STABIL PERLAMBATAN PERTUMBUHAN TIONGKOK

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 42/PJ/2013 TENTANG

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENGAMPUNAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 1996 TENTANG

PERHITUNGAN UANG TEBUSAN DAN PERLAKUAN TERHADAP HARTA WARISAN DALAM TAX AMNESTY DI INDONESIA

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pajak 2013

Keterangan Bebas (SKB) Pemungutan PPh Pasal 22 Impor. 7 Pelayanan Penyelesaian Permohonan a. KPP Pratama dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) bulan

ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) PASAL 21 UNTUK PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA KANTOR DIREKTORAT JENDERAL KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk pembangunan negara. Meskipun pendapatan negara dari

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-26/PJ/2013 TENTANG

Presiden Republik Indonesia,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENGAMPUNAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2016 TANGGAL 1 JULI 2016 TENTANG PENGAMPUNAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II PENGATURAN TAX AMNESTY DALAM PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA

TENTANG TAX AMNESTY Apa Tax Amnesty atau Pengampunan Pajak itu? Apa manfaat mengikuti Tax Amnesty? Apa yang dimaksud dengan Deklarasi?

TANYA JAWAB PELAKSANAAN TAX AMNESTY

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-20/PJ/2017 TENTANG PENGAWASAN WAJIB PAJAK PASCA PERIODE PENGAMPUNAN PAJAK

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 118/PMK.03/2016 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENGAMPUNAN PAJAK

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. mempunyai pendapat yang berbeda, antara lain:

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN. Nomor : SE-42/PJ/2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Mengingat adanya dua fungsi yang melekat pada pajak (budgetair dan

Apa itu Amnesti Pajak? Tujuan Utama Amnesti Pajak

BAB III GAMBARAN DATA

BAB I PENDAHULUAN. Dokter merupakan seseorang yang memiliki kompetensi di bidang kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu pajak langsung, dan pajak tidak langsung. Contoh pajak langsung adalah

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 165/PMK.03/2017 TENTANG

S-1081/PJ.313/2005 PENGENAAN TARIF ATAS JASA KONSTRUKSI (SE- 13/PJ.42/2002)

Kelompok 3. Karina Elminingtias Ni Putu Ayu A.W M. Syaiful Mizan

Modul ke: Pertemuan 2. 02Fakultas EKONOMI. Perpajakan I. Program Studi AKUNTANSI

AKUNTANSI PERPAJAKAN KELOMPOK : IV APRIDA DEWI DEVI JUNIANTY ( ) TASLIM GOTAMI

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Sebagian masyarakat telah menganggap pajak sebagai

PELATIHAN PENGISIAN SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PADA USAHA KECIL

BAB I PENDAHULUAN. melakukanpembangunan Negara adalah Pajak. Pajak selain untuk. pembangunan Negara pajak juga digunakan untuk pendanaan di beberapa

BAB I PENDAHULUAN. dengan melihat semakin bertambahnya jumlah penduduk. perpajakan, Indonesia menganut system self assessment yang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENGAMPUNAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ANGSURAN PAJAK PENGHASILAN (PPh Pasal 25)

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENGAMPUNAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KONSEP DASAR AKUNTANSI PAJAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menurut Rochmat Soemitro, seperti yang dikutip Waluyo (2008:3)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

Partisipasi Wajib Pajak PROFESI TERTENTU. Dalam Amnesti Pajak. Kementerian Keuangan Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. : pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan lain- lain. Dalam

..., ) Yth. Kepala Kantor Pelayanan Pajak... 3) Di... 4) Dengan hormat,

FAQ PROGRAM AMNESTI PAJAK

Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak PJ.091/PL/S/006/

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

ASPEK PAJAK DALAM PENGADAAN TANAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM OLEH INSTANSI PEMERINTAH

BAB I PENDAHULUAN. dan potensi pajak yang ada dapat dipungut secara optimal. Langkah-langkah

..., ) Yth. Kepala Kantor Pelayanan Pajak... 3) Di... 4) Dengan hormat,

SURAT SETORAN PAJAK PETUNJUK PENGISIAN SSP. 25 April STIE Widya Praja Tanah Grogot

BAB II KAJIAN PUSTAKA. karangan Prof. Dr. Mardiasmo (2011:1) pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara

Ruang Lingkup Jasa Konstruksi

BAB I PENDAHULUAN. pajak, baik pajak pusat maupun pajak daerah, ini terbukti pada tahun 2014

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 58/PUU-XIV/2016 Pengampunan Pajak

CONTOH PENERAPAN DAN PENGHITUNGAN FASILITAS PAJAK PENGHASILAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Bab 1. Pendahuluan. Pajak merupakan sumber penerimaan utama negara yang digunakan

Soal Kasus Pembukuan atau Pencatatan( contoh ini menggunakan aturan lama untuk ptkpnya lebih baik lihat aturan terbaru)

BAB III DASAR PENGENAAN PPh PASAL 23 DAN DASAR PENGENAAN PPN ATAS EPC PROJECT. Jasa konstruksi merupakan salah satu jasa yang cukup berkembang di

PERTEMUAN 13: PPh Pasal 25 (Umum /Perhitungan)

MEMUTUSKAN : PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 141/PMK.03/2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Sumber penerimaan negara berasal dari berbagai sektor, baik sektor internal

Transkripsi:

KETERANGAN PERS DITJEN PAJAK Terkait Penerbitan PP 36 Tahun 2017 tentang Pengenaan Pajak Penghasilan atas Penghasilan Tertentu Berupa Harta Bersih yang Diperlakukan atau Dianggap Sebagai Penghasilan TINDAK LANJUT AMNESTI PAJAK

OVERVIEW AMNESTI PAJAK

Konsekuensi Pasal 13 dan Pasal 18 UU TA PESERTA Tax Amnesty Jika: Tidak jadi repatriasi atau tidak menginvestasikan selama 3 tahun; Mengalihkan harta ke luar NKRI sebelum 3 tahun Konsekuensi: harta dalam Surat Keterangan diperlakukan sebagai penghasilan Tahun Pajak 2016; dikenai PPh + sanksi sesuai ketentuan peraturan perundangundangan di bidang perpajakan. Jika: ditemukan Harta lain yang tidak diungkapkan dalam SPH Konsekuensi: harta yang ditemukan dianggap sebagai penghasilan saat ditemukan; dikenai PPh sesuai ketentuan perundang-undangan di bidang PPh + sanksi sebesar 200%.

Konsekuensi Pasal 13 dan Pasal 18 UU TA Tidak ikut Tax Amnesty Jika: ditemukan Harta yang diperoleh sejak 1 Januari 1985 s.d. 31 Desember 2015 dan belum dilaporkan dalam SPT PPh Konsekuensi: harta yang ditemukan dianggap sebagai penghasilan saat ditemukan; dikenai PPh + sanksi sesuai ketentuan peraturan perundangundangan di bidang perpajakan.

KEPASTIAN HUKUM Pemerintah menunjukkan konsistensi kebijakan dan memberikan kepastian hukum yang menjamin hak dan kewajiban bagi Wajib Pajak serta kewenangan Direktorat Jenderal Pajak dalam melaksanakan amanat Pasal 13 dan Pasal 18 UU Pengampunan Pajak.

KEADILAN PP ini memberikan rasa keadilan bagi WP yang sudah melaksanakan kewajiban perpajakan selama ini dengan benar, termasuk bagi para peserta program Amnesti Pajak, melalui pemerataan beban pajak kepada WP yang belum melaksanakan kewajiban pajak dengan benar namun tidak mengikuti program amnesti pajak

NAMUN PP ini tidak berlaku bagi masyarakat yang memiliki penghasilan di bawah Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) atau memiliki penghasilan dari warisan dan/atau hibah yang sudah dilaporkan dalam SPT pewaris dan/atau pemberi hibah. Sebagai wujud keberpihakan Pemerintah. (Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-11/PJ/2016)

PER-11/PJ/2016 1 2 3 4 5 Penghasilan Anda di bawah Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) meskipun memiliki harta, seperti: berpenghasilan rendah (misalnya petani dan nelayan kecil) seorang pensiunan yang penghasilannya hanya dari uang pensiun Anda tinggal di luar negeri lebih dr 183 hari dlm jangka waktu 12 bulan dan tidak punya penghasilan di Indonesia Anda memiliki warisan yg belum dilaporkan di SPT Tahunan, namun penghasilan Anda tidak ada atau di bawah PTKP Anda adalah Orang Pribadi yg memiliki harta berupa hibah yang belum dilaporkan di SPT Tahunan, namun penghasilan Anda tidak ada atau di bawah PTKP Anda memilih untuk melakukan Pembetulan SPT Tahunan

KEBERPIHAKAN PEMERINTAH DARI SEGI TARIF WP Badan maupun Orang Pribadi yang memiliki: a. penghasilan bruto dari usaha dan/atau pekerjaan bebas hingga Rp 4,8 miliar, b. penghasilan bruto selain dari usaha dan/atau pekerjaan bebas hingga Rp 632 juta, atau c. penghasilan bruto selain dari usaha dan/atau pekerjaan bebas hingga Rp 632 juta dan penghasilan bruto dari usaha dan/atau pekerjaan bebas, yang secara total jumlah penghasilan bruto dari keduanya paling banyak Rp4,8 miliar. diberikan tarif yang lebih ringan (12,5%) dibandingkan dengan tarif yang dikenakan kepada kelompok WP Badan (25%) dan WP OP (30%) lainnya. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa WP tersebut masih perlu dibina dan dikembangkan, tanpa dibebani pajak yang tinggi.

DITJEN PAJAK MENGIMBAU apabila wajib pajak tidak mengikuti amnesti pajak masih terdapat harta yang diperoleh dari penghasilan yang belum dibayarkan pajaknya, dan harta tersebut belum dilaporkan dalam SPT Tahunan, maka selama belum dilakukan pemeriksaan, wajib pajak masih dapat melakukan pembetulan SPT dengan melaporkan harta tersebut serta penghasilan dan pajak yang harus dibayar.

JANGAN KHAWATIR Ditjen Pajak akan menerapkan PP ini secara profesional dengan mengedepankan semangat rekonsiliasi dan perbaikan kepatuhan pajak sambil tetap menjaga confidence dunia usaha dan iklim investasi

POKOK-POKOK REGULASI PP 36 TAHUN 2017

Dasar Hukum Pasal 4 ayat (2) huruf e UU PPh: Penghasilan tertentu lainnya dapat dikenai pajak bersifat final, yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Pemerintah Harta bersih yang diperlakukan atau dianggap sebagai penghasilan berdasarkan UU TA

SUBJEK & TARIF

Objek Pajak

Pengenaan Pajak TARIF X DASAR PENGENAAN PAJAK WP Badan WP Orang Pribadi 25% 30% WP Tertentu* (Badan dan OP) 12,5%

Wajib Pajak Tertentu WP yang menerima penghasilan dari usaha/pekerjaan bebas Paling banyak Rp4,8 miliar (Bruto) WP yang menerima penghasilan selain dari usaha/pekerjaan bebas Paling banyak Rp632 juta (bruto) WP menerima penghasilan gabungan (bruto), paling banyak RP4,8 miliar dari total penghasilan Rp632 juta penghasilan selain dari usaha meliputi seluruh penghasilan yang merupakan objek PPh yang bersifat final tidak bersifat final

Wajib Pajak Tertentu (2) Penghasilan Bruto Wajib Pajak Tertentu ditentukan berdasarkan: Bagi yang ikut TA: SPT PPh Terakhir; surat pernyataan mengenai besaran peredaran usaha yang dilampirkan dalam Surat Pernyataan; atau Bagi yang Tidak Ikut TA : SKP, SK Pembetulan, SK Pengurangan Ketetapan Pajak, SK Keberatan, Put. Banding, Put. PK, yang paling akhir atas kewajiban PPh Tahun Pajak Terakhir; SPT PPh Terakhir, jika belum SKP; surat pernyataan besaran penghasilan bruto pada Tahun Pajak Terakhir (dalam hal tidak terdapat dokumen-dokumen diatas)

Harta Dianggap Sebagai Tambahan Penghasilan

Dasar Pengenaan (Objek Pajak)

Saat Terutang

Penilaian Harta

CONTOH

PENERAPAN TARIF Tuan A merupakan pengusaha katering. Pada Tahun Pajak 2015, Tuan A hanya menerima penghasilan berupa: penghasilan usaha katering sebesar Rp 2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah) yang dikenai Pajak Penghasilan yang bersifat final; dan penghasilan sebagai pembawa acara di televisi sebesar Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) yang dikenai Pajak Penghasilan yang tidak bersifat final. Penghasilan bruto dari usaha dan/atau pekerjaan bebas Jumlah Dikenai PPh final (a) Rp 2.000.000.000,00 Dikenai PPh tidak final (b) Rp 500.000.000,00 Penghasilan bruto (a+b) Rp 2.500.000.000,00 Mengingat Tuan A menerima penghasilan bruto dari usaha dan/atau pekerjaan bebas pada Tahun Pajak 2015 sebesar Rp 2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus juta rupiah) maka tarif yang berlaku bagi Tuan A sebesar 12,5% (dua belas koma lima persen).

PENERAPAN TARIF

Wajib Pajak tidak melakukan kewajiban untuk tidak mengalihkan Harta ke luar wilayah NKRI dan/atau tidak melaksanakan pengalihan harta dan investasi ke dalam wilayah NKRI

Wajib Pajak tidak melakukan kewajiban untuk tidak mengalihkan Harta ke luar wilayah NKRI dan/atau tidak melaksanakan pengalihan harta dan investasi ke dalam wilayah NKRI

Wajib Pajak tidak melakukan kewajiban untuk tidak mengalihkan Harta ke luar wilayah NKRI dan/atau tidak melaksanakan pengalihan harta dan investasi ke dalam wilayah NKRI

Wajib Pajak mengikuti Pengampunan Pajak namun belum atau kurang mengungkapkan Harta Bersih dalam Surat Pernyataan

Wajib Pajak tidak mengikuti Pengampunan Pajak namun Direktur Jenderal Pajak menemukan data dan/atau informasi terkait dengan Harta yang belum dilaporkan dalam SPT PPh.