PEMBUATAN VIDEO MUSIK SATU CERITA SATU HARAPAN DENGAN TEKNIK STOP MOTION ANIMATION Naskah Publikasi diajukan oleh Kholis Fathoni Avrianto 05.12.1114 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2010
NASKAH PUBLIKASI PEMBUATAN VIDEO MUSIK SATU CERITA SATU HARAPAN DENGAN TEKNIK STOP MOTION ANIMATION disusun oleh Kholis Fathoni Avrianto 05.12.1114 Dosen Pembimbing M. Rudyanto Arief, MT NIK. 190302098 Tanggal, 16 Desember 2010 Ketua Jurusan Sistem Informasi Drs. Bambang Sudaryatno, M.M. NIK. 190302029
MAKING SATU CERITA SATU HARAPAN MUSIC VIDEO WITH STOPMOTION ANIMATION TECHNIQUE PEMBUATAN VIDEO MUSIK SATU CERITA SATU HARAPAN DENGAN TEKNIK STOP MOTION ANIMATION Kholis Fathoni Avrianto Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRACT One kind of multimedia is animation. Animation has many types. One is a stop motion animation. In making the music video Satu Cerita Satu Harapan uses stop motion animation technique. Stop motion animation is an old technique that has started to love again. Stop motion animation has a unique movement. But his popularity can t compete with other animation techniques such as animated cartoons and 3D animation. The question that arises is, how to make a music video using stop motion animation techniques? Is the process more complicated than other animation techniques? This paper will clarify the steps to create the music video Satu Cerita Satu Harapan uses stop motion animation techniques. Keywords: Animation, Stopmotion animation, Steps to create stopmotion animation.
1. Pendahuluan Animasi komputer sudah banyak digunakan dalam pembuatan animasi saat ini. Sedangkan animasi klasik dan stop motion sudah jarang digunakan karena dinilai kurang praktis. Tetapi untuk animasi stop motion mulai digemari lagi saat ini karena ada hal unik yang bisa didapat ketika menonton animasi ini. Selain gerakan patah-patah yang khas, animasi ini juga menyuguhkan nuansa animasi yang berbeda. Suatu benda mati dapat berkesan hidup ketika digerakkan dengan animasi stop motion. Penelitian yang berjudul Pembuatan Video Musik Satu Cerita Satu Harapan dengan Teknik Stop Motion Animation ini akan melihat dan menganalisis teknik animasi stop motion yang diterapkan dalam pembuatan video musik. 2. Landasan Teori Animasi stop motion termasuk dalam kategori film animasi langsung, seperti film animasi potongan (cut out animation), film animasi bayangan (silhoutte animation), film animasi malam (claymation), film animasi boneka (puppets animation), dan lain-lain. Inti proses produksi film ini adalah menganalisa langsung gerak animasi yang dihentikan sesaat pada saat merekam gambar. Proses ini dilakukan pada setiap frame. Meskipun animasi ini sudah berkembang baik dengan perancangan yang cukup matang, namun dalam proses produksinya masih dibutuhkan tingkat imajinasi animator dalam menganalisa gerakan frame by frame gerak suatu obyek dengan tepat dan alami, sehingga kemungkinan kegagalan dalam menciptakan gerakan yang diharapkan cukup besar. 3. Analisis Dalam pembuatan video klip dengan teknik animasi stop motion ini terdapat beberapa langkah yang dilakukan. Menurut Ken A. Priebe (2007:35) 1, ada 8 langkah. a. Idea Setiap video harus ada ide yang akan disampaikan. Ide tersebut datangnya bisa dari mana saja. Bisa dari pengalaman pribadi atau bahkan khayalan atau imajinasi. Setelah itu ide dapat ditulis dalam bentuk naskah dan didiskusikan kepada anggota produksi yang lain. b. Concept Art and Design Langkah berikutnya adalah menerjemahkan ide ke dalam bentuk visual berupa gambar atau desain. Semua karakter, seting tempat, suasana, serta karakter pendukung digambar sesuai dengan ide yang telah disepakati. c. Storyboarding Naskah dan konsep akhir diterjemahkan menjadi serangkaian gambar statis yang disebut storyboard. Storyboard hampir serupa dengan buku komik. Dalam tahap ini, para penuli, seniman, dan sutradara bertemu untuk menyatukan alur cerita. Tahap ini adalah 1 Ken A. Piebe, The Art of Stop Motion Animation, hal 35
bagian paling penting dari setiap produksi animasi. Setiap perubahan cerita harus dikonfirmasi dan disepakati sebelum proses produksi berlangsung agar tidak memakan biaya, waktu, serta tenaga. Tujuan akhir dari tahap ini adalah memberikan visual untuk semua tahap produksi. d. Sound Recording and Exposure Sheets Sementara karakter sedang dirancang dan storyboard sedang dibuat, dialog juga direkam oleh para pengisi suara. Selain itu, musik latar juga ditulis dan dicatat pada tahap ini. Exposure sheets dibuat dalam tahap ini yang berfungsi sebagai panduan untuk animator selama produksi. Setiap suku kata atau musik dijabarkan dalam tiap frame sehingga animator akan tahu frame yang tepat untuk menempatkan posisi mulut ketika mengucapkan suatu kata. Selain itu exposure sheets juga berfungsi untuk merencanakan gerakan agar sesuai dengan irama musik. e. Story Reel Gambar-gambar dalam storyboard kemudian disesuaikan dengan soundtrack yang telah dibuat. Dalam tahap ini storyboard disempurnakan dengan waktu setiap adegan, gerakan kamera, dan editing. Hal ini biasa disebut dengan Moving Storyboard atau Animatic. f. Designing and Building Puppets and Sets Sementara storyboard diselesaikan dan suara direkam, konsep desain dalam bentuk gambar 2 dimensi diterjemahkan dalam bentuk boneka dan setting dalam bentuk 3 dimensi. Tokoh utama dan pendukung dibentuk sedemikian rupa sehingga dapat digerakkan dengan mudah. Set properti juga disiapkan dan dirancang agar memudahkan dalam proses produksi. g. Animation Setelah semua karakter, properti, dan set siap, maka proses animasi bisa dilakukan. Proses animasi dilakukan dengan cara mengambil gambar boneka atau obyek, kemudian memindahkannya sedikit, kemudian diambil gambarnya lagi. Setiap perpindahan obyek diambil gambarnya. h. Post-Production Setelah proses animasi selesai, gambar ditata dan ditampilkan secara urut. Maka ilusi yang tercipta adalah seakan-akan obyek tersebut bergerak. Setelah tercipta gerakan yang diinginkan, maka proses selanjutnya adalah menggabungkan antara gambar yang bergerak dengan suara, musik, dan efek. 4. Hasil Penelitian dan Pembahasan Proses animasi video ini merupakan tahap produksi atau tahap pengambilan gambar. Langkah-langkah pengambilan gambar video musik Satu Cerita Satu Harapan adalah sebagai berikut. a. Menata set dan properti sesuai dengan storyboard yang telah dibuat.
b. Menentukan framing gambar yang akan diambil. c. Menganalisis gerakan yang akan dibuat dengan cara membuat titik-titik gerak imajiner. d. Meletakkan obyek yang akan digerakkan di titik awal yang telah dibuat. e. Mengambil gambar dengan kamera. f. Memindahkan obyek ke titik berikutnya. g. Mengambil gambar dengan kamera. h. Ulangi terus langkah (f) dan (g) sampai titik imajiner terakhir. Dari hasil kuesioner, dapat disimpulkan bahwa secara teknis yang terdiri dari teknik edit, warna, angle kamera, dan pencahayaan sudah baik. Sedangkan Untuk properti dan lagu yang digunakan dalam video musik Satu Cerita Satu Harapan juga sudah baik. Dari hasil tersebut bisa disimpulkan bahwa pembuatan properti menggunakan barang-barang bekas juga layak untuk dipertimbangkan karena responden yang menyukainya banyak. Untuk gerak animasi, kesesuaian lagu dan cerita dalam video, alur cerita, dan pesan moral yang disampaikan sudah cukup baik atau sedang-sedang saja. Namun yang perlu diperhatikan lagi adalah pesan yang disampaikan melalui video ini kurang sampai kepada penonton. Dari hasil kuesioner di atas juga bisa disimpulkan bahwa animasi stop motion juga disukai oleh responden. 5. Kesimpulan 1. Pembuatan video musik dengan teknik animasi stop motion adalah dengan cara mengambil gambar, lalu obyek digeser, lalu diambil lagi gambarnya sampai membentuk gerakan yang diinginkan. 2. Pembuatan video musik dengan teknik animasi stop motion membutuhkan ketelitian dan ketelatenan yang tinggi terutama saat proses pengambilan gambar dan pembuatan gerakan animasi. Setiap gerakan harus dianalisis secara maual tanpa bantuan komputer. 3. Biaya produksi lebih rendah karena bahan set dan properti menggunakan barang-barang bekas serta jumlah kru yang lebih sedikit. 4. Animasi stop motion tidak memerlukan proses yang rumit setelah pengambilan gambar selesai. 5. Memerlukan sekitar 2000 foto untuk menciptakan gerakan animasi selama 4 menit durasi video. 6. Gerakan animasi yang patah-patah merupakan kekurangan dari animasi stop motion, namun sekaligus sebagai daya tarik dan ciri khas dari animasi ini. 7. Animasi stop motion dapat dijadikan salah satu alternatif dalam pembuatan video animasi. Hal ini ditunjukkan pada hasil kuesioner yang menunjukkan bahwa responden menyukai hasil video dengan teknik animasi stop motion.
Daftar Pustaka Chandra Handi. 2000. Membuat Sendiri Animasi Profesional Dengan 3D Studio Max 3.1. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo Piebe, Ken A. 2007. The Art of Stop Motion Animation. Boston: Thomson Course Technology Soewignjo Santoso. 2005. Let s Animate!. Bandung: Nexx Media Inc Suyanto, M. dan Aryanto Yuniawan. 2006. Merancang Film Kartun. Yogyakarta: Andi Offset Tim Penyusun. 2002. Kamus Lengkap Dunia Komputer. Semarang: Wahana Komputer Tim Penyusun. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka Vaughan Tay. 2006. Multimedia: Making It Work Edisi 6. Yogyakarta: Penerbit Andi Anonim.2005.Video,http://lecturer.ukdw.ac.id/anton/download/multimedia4.pdf, diakses pada tanggal 20 Mei 2010 http://digilib.petra.ac.id/viewer.php?page=1&submit.x=0&submit.y=0&qual=high&fna me=/jiunkpe/s1/jdkv/2006/jiunkpe-ns-s1-2006-42402184-10047-lifetreechapter2.pdf, diakses pada tanggal 20 Mei 2010