BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Mobilitas masyarakat yang tinggi akan menimbulkan masalah ketika semua orang mempunyai kepentingan tetapi terhalang oleh keadaan jalan yang padat dan waktu yang mendesak. Industri sepeda motor mengalami perkembangan yang cukup pesat dan kemungkinan akan terus meningkat sangat besar seiring dengan berjalannya waktu. Saat ini Indonesia berada di peringkat ketiga di dunia sebagai produsen sepeda motor terbesar setelah China dan India. Perkembangan industri kendaraan bermotor di Indonesia saat ini telah menunjukan peningkatan yang signifikan, dan tahun terakhir telah mampu mencapai angka 8 juta unit per tahun. (www.okezone.com). Kebutuhan akan sepeda motor roda dua terus meningkat dapat dilihat dari data penjualan motor nasional berikut pada tahun 2008 penjualan motor sebanyak 5.851.963 unit dan pada tahun 2009 mengalami peningkatan sebanyak 6.125.865 unit. Mereka menganggap dengan menggunakan alat transportasi yang simpel ini maka mobilitas bisa semakin efisien. Semua ini akan menjadi peluang bagi perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang otomotif khusunya sepeda motor. (www. triatmono.wordpress.com) Peningkatan penjualan motor tersebut menjadi penyebab persaingan dalam dunia bisnis otomotif. Perusahaan-perusahaan yang berada di dalamnya harus berusaha agar tetap bisa bersaing dan memenangkan persaingan tersebut. Salah satu cara untuk memenangkan persaingan, perusahaan melakukan percepatan pengembangan produk agar produk baru dapat secepatnya berada di pasar dibandingkan pesaing. Fenomena percepatan pengembangan produk mulai teramati mulai dari studi eksplorasi sejumlah praktisi. Memang ada fenomena yang dihadapi oleh praktisi pemasaran dalam pengembangan produk dan perusahaan melakukan percepatan pengembangan produk dikarenakan peluang pasar yang menarik untuk segera diambil, persaingan, biaya pengembangan 1
2 produk yang tinggi, intuisi dari pembuat keputusan dan sumberdaya internal perusahaan (kapabilitas manajer, kapabilitas manajemen puncak, kapabilitas teknis dan citra merek). Fenomena percepatan pengembangan produk merupakan gejala, kejadian, fakta ataupun kenyataan yang dialami praktisi pemasaran dalam pengembangan produk. Pentingnya percepatan pengembangan produk ini diutarakan oleh McDonough III (1993) dengan menyatakan bahwa kebutuhan untuk mempercepat pengembangan produk merupakan kepentingan yang terpenting (paramount importance).(http://www.docstoc.com/docs/48968614/fenomena- Percepatan-Pengembangan-Produk-Dan-Peran-Pemasaran-Dalam-Menghasilkan- Kinerja-Produk) PT. Suzuki Indomobil Motor merupakan salah satu produsen sepeda motor di Indonesia. Perusahaan yang sudah cukup lama malang melintang dan merupakan salah satu produsen besar di pasar otomotif roda dua ini tetap konsisten dalam melayani konsumennya. Dalam perkembangannya telah banyak produk yang mereka keluarkan untuk memenuhi kebutuhan pasar yang cukup tinggi ini. Akan tetapi perusahaan lain sebut saja Honda, Yamaha, Kawasaki, Tvs, Bajaj dan pabrikan-pabrikan lainnya juga ikut untuk bersaing di pasar Indonesia. Saat ini, di Tanah air, motor dengan kapasitas mesin 150cc rupanya tengah populer. Kondisi ini tentu berbeda dengan tahun lalu dan tahun-tahun sebelumnya di mana motor dengan kapasitas 125cc yang menjadi idolanya. Ada sejumlah alasan mengapa tren ini lambat laun terus mengalami transformasi. Salah satunya adalah permintaan publik terhadap motor dengan ukuran lebih besar dari yang terdahulunya. Karena ukurannya yang besar, otomatis kapasitas mesin pun ditambah, seperti halnya motor dengan 150cc. Berdasarkan data yang disampaikan Asosiasi Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan motor di kelas 150cc terus mengalami peningkatan di tengah penjualan matic yang tinggi. Menurut pengamat otomotif saat ini memang sedang memasuki era motor 150cc untuk berjaya. Terlebih motor dengan kapasitas lebih besar cocok dengan karakter masyarakat pekerja di Indonesia dan memiliki keunggulan dalam hal penampilan serta mampu menampung beban berat. Dengan tenaga yang lebih
3 besar akan mampu memberi kecepatan yang lebih besar dalam melibas jalanan yang dewasa ini semakin dipadati kendaraan roda empat. (www.viva.co.id) Dampak persaingan yang semakin ketat cukup mempengaruhi PT. Suzuki Indomobil Motor yang selama ini menjadi produsen besar di pasar Indonesia semakin tergeser. Hal ini terbukti dengan adanya penurunan pangsa pasar dan volume penjualan yang terus menurun, karena kurangnya pengembangan produk. Bisa dilihat perbandingan penjualan dengan beberapa perusahaan otomotif menurut data yang diperoleh dari Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) : Tabel 1.2 Penjualan Sepeda Motor Tahun 2015 2.000.000 1.800.000 1.600.000 1.400.000 1.200.000 1.000.000 800.000 600.000 400.000 200.000 0 1.841.916 566.911 191.747 189.366 217.833 47.407 118 67.594 3.434 103.493 41922.984 2.754 1.211 HONDA YAMAHA SUZUKI KAWASAKI TVS BEBEK SPORT SKUTIK Sumber : www.viva.co.id Berdasarkan tabel 1.2 Penjulan Suzuki cenderung rendah dibandingkan Honda dan Yamaha untuk semua jenis, bahkan untuk kelas motor sport penjualannya sangat rendah dibandingkan Kawasaki. Walaupun dalam jumlah angka penjualan Suzuki Indomobil Motor masih besar, tetapi dalam pangsa pasar terjadi penurunan. Hal ini terjadi karena perusahaan lain yang lebih agresif mengeluarkan produknya baik kelas skutik, sport maupun bebek. Perusahaan harus belajar cepat dari fenomena tersebut supaya tidak terjadi penurunan secara terus menerus. Banyak faktor yang menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli sebuah produk, hal ini yang harus diperhatikan, salah satunya harga.
4 Harga yang ditawarkan Suzuki lebih rendah dibandingkan merek lainnya. Berikut ini harga tertinggi masing-masing kelas yang lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut: Merek Tabel 1.1 Perbandingan harga sepeda motor tahun 2016 Kelas Matik Bebek Sport Ayago (ayam jago) Honda Vario 150 Fi Supra X 125 CW CBR 250 Sonic 150 R Exclusive Rp.17.550.000,- Rp.57.950.000,- Rp. 20,900.000 Yamaha Suzuki Rp.21.025.000, NMax ABS Rp. 27.900.000 Suzuki Sky Wave NR SR Rp. 14.500.000 Sumber: www.otomania.com Yamaha Jupiter MX CW Rp. 17.600.000 Shogun Axello FL 125 RCMD1 Rp. 16.175.000 R 25 ABS Rp. 59.000.000 - Inazuma 250 Rp. 49.500.000 Satria F150 SCDZ Fighter + Alarm Rp. 19.700.000 Berdasarkan tabel 1.1 perbandingan harga masing-masing kelas menunjukkan harga Suzuki paling rendah di kelasnya, harga produk Suzuki yang mampu bertahan adalah Suzuki Satria, selain karena harga lebih rendah dari Honda Sonic juga karena Yamaha tidak mengeluarkan kelas Ayam Jago. Suzuki Shogun Axello FL 125 merupakan pengembangan dari produk kelas bebek yaitu Suzuki Shogun yang sebelumnya telah di produksi sejak tahun 1991. Dalam perkembangannya Suzuki Shogun telah berkembang dengan desain model dan mesin yang mengikuti perkembangan jaman. Saat ini type Suzuki Shogun Axello FL 125 dengan berbagai kelebihannya belum mampu bersaing dengan Honda Supra X 125 dan Yamaha Jupiter MX. Dengan demikian perusahaan harus terus melakukan riset pasar, karena perusahaan lain sudah mempunyai rencana perbaikan yang terus menerus, hal ini karena walaupun harga rendah tetapi penjualan tidak meningkat. Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk membahas permasalahn tersebut dan menuangkannya kedalam suatu judul yaitu :
5 Pengaruh Pengembangan Produk dan Harga Terhadap Loyalitas Pelanggan Produk Sepeda Motor Suzuki Shogun Axello FL 125. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan penjelasan di atas maka masalah yang diteliti adalah Sebagai berikut : 1. Bagaimana pengembangan produk Suzuki dilihat dari persepsi pelanggan sepeda motor Suzuki Shogun Axello FL 125? 2. Bagaimana harga yang ditawarkan Suzuki dilihat dari persepsi pelanggan sepeda motor Suzuki Shogun Axello FL 125? 3. Bagaimana loyalitas pelanggan produk Suzuki dilihat dari persepsi pelanggan sepeda motor Suzuki Shogun Axello FL 125? 4. Apakah pengembangan produk dan harga berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan produk sepeda motor Suzuki Shogun Axello FL 125? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk menganalisis bagaimana pengembangan produk sepeda motor Suzuki yang dilakukan oleh perusahaan PT. Suzuki Indomobil Motor dilihat dari persepsi pelanggan sepeda motor Suzuki Shogun Axello FL 125. 2. Untuk menganalisis bagaimana harga yang ditawarkan Suzuki dilihat dari persepsi pelanggan sepeda motor Suzuki Shogun Axello FL 125. 3. Untuk menganalisis bagaimana loyalitas pelanggan produk sepeda motor Suzuki dilihat dari persepsi pelanggan. 4. Untuk menganalisis seberapa besar pengaruh pengembangan produk dan harga terhadap loyalitas pelanggan produk sepeda motor Suzuki Shogun Axello FL 125.
6 1.4 Kegunaan Penelitian Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat membawa guna dan manfaat diantaranya : 1. Penulis Menambah pengetahuan dan memperluas cakrawala berpikir serta menambah pengalaman dalam bidang otomotif terutama dalam mengukur loyalitas pelanggan yang banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor. 2. Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu dasar pertimbangan bagi perusahaan dalam pengambilan keputusan di bidang pemasaran terutama dalam rangka mencapai loyalitas pelanggan. 3. Perguruan Tinggi Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang pemasaran, khususnya mengenai pengaruh pengembangan produk dan harga terhadap loyalitas pelanggan. 4. Lain-lain Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber informasi dan bahan referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya mengenai topik yang berkaitan. 1.5 Metode Penelitian Metodologi yang penulis gunakan adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki Nazir (2011;54)
7 1.6 Lokasi Penelitian Perusahaan yang akan digunakan oleh penyusun dalam melakukan penelitian adalah PT Nusantara Jaya Sentosa yang beralamatkan di jalan Soekarno Hatta. Sementara waktu penelitian direncanakan bulan November 2016 sampai dengan selesai.