BAB II. Tinjauan Pustaka. pendukung dari hasil penelitian terdahulu sebagai berikut : Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN TEORI. 1. Angga Putra Samudra dengan judul Pengaruh Kompensasi Finansial

Universitas Diponegoro,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang disebut Teori Dua Faktor atau Two Factor Theory yang terdiri atas: faktor hygiene, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi aset penting yang dapat memaksimalkan nilai perusahaan.

Julia Astriviani Bintoro Hamidah Nayati Utami Mochammad Soe oed Hakam Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya ABSTRAK

BAB II URAIAN TEORITIS. judul penelitian Pengaruh Deskripsi Kerja dan Kompensasi Terhadap Prestasi

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN TETAP BAGIAN PRODUKSI PADA PT. KOSOEMA NANDA PUTRA DI KLATEN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. agara diperoleh tenaga kerja yang puas akan pekerjaannya. Fungsi MSDM. dikelompokkan atas tiga fungsi, yaitu (Husein, 2002) :

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Gaya Kepemimpinan Transaksional Definisi Gaya kepemimpinan Transaksional

BAB I PENDAHULUAN. dan dapat mencapai tujuan sesuai apa yang diharapkan perusahaan. Sumber daya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. arahan yang positif demi tercapainya tujuan organisasi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN : 107). Mathis dan Jackson (2006 : 98) menyatakan kepuasan kerja adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan Akbal Lizar (2011) dengan judul Pengaruh

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan usaha yang semakin ketat membuat perusahaan diharapkan mampu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Penelitian Uraian 1. Judul Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dengan penyebaran angket, serta pengujian analisis jalur (path analysis) yang dilakukan

BAB II KAJIAN TEORI. Kompensasi merupakan pengeluaran dan biaya bagi perusahaan. Perusahaan mengharapkan pengeluaran dan biaya kompensasi ini kepada

BAB I PENDAHULUAN. raga yang tidak dapat dipisahkan, dalam hal ini kemampuan tanpa motivasi belum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ESENSI, Vol. 19 No. 2 / 2016 PENINGKATAN PRODUKTIFITAS KERJA MELALUI PEMBERIAN INSENTIF DAN PEMENUHAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN DIV. PEMASARAN PT.

PENGARUH INSENTIF TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. Jamsostek (Persero) Cabang Malang)

BAB I PENDAHULUAN. sebaik mungkin, sehingga perusahaan dapat mencapai tujuannya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Adapun pengertian kompensasi menurut para ahli sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu usaha yang ditempuh Pemerintah dalam mewujudkan landasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bukunya Heidjrachman (2002) kompensasi adalah suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pimpinan mampu mempengaruhi motivasi kerja SDM-nya agar mereka mampu

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kinerja merupakan salah satu alat ukur dari keberhasilan sebuah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Penelitian ini menggunakan dasar teori two factor theory yang

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja merupakan bagian yang sangat penting dan menarik karena terbukti

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PT.MPM FINANCE KEPANJEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

pengaruh variabel bebas (X1, dan X2) adalah besar terhadap adalah kecil terhadap variabel terikat (Y). BAB II URAIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menyebabkan terjadinya perubahan hampir disemua sektor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. SURACO JAYA ABADI MOTOR DI MASAMBA KABUPATEN LUWU UTARA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan di Indonesia. Kondisi tersebut memaksa perusahaan untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. melakukan atau mencapai sesuatu tujuan. Motivasi juga bisa dikatakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang penelitian. Manajemen sumber daya manusia merupakan satu bidang manajemen

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi Pada PT. Inti Luhur Fuja Abadi (ILUFA), Pasuruan)

BAB I PENDAHULUAN. dan ketatnya persaingan antar organisasi, sumber daya manusia merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Namun,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. organisasi tersebut (Mathis & Jackson, 2006). Menurut Velnampy (2013)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. negara maju. Setiap organisasi pemerintah dituntut untuk dapat mengoptimalkan

B AB I I KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. a. Pengertian Sumber Daya Manusia. kerja untuk mencapai tujuan organisasi (Bangun, 2012).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

KEPUASAN KERJA DAN PENINGKATAN PRESTASI KERJA. Oleh: Muslikhah Dwihartanti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. MARIHAT TAMBUSAI. Rina Boru Manalu

meminimalisi dampak negatif terhadap organisasi.

SKRIPSI ANALISIS KOMPENSASI DAN KEPUASAN KERJA DAMPAKNYA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PT. KIMIA FARMA (PERSERO) TBK

BAB 1 PENDAHULUAN. karyawan ini merupakan kesediaan seseorang atau kelompok orang untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Seorang karyawan tentunya memiliki berbagai keinginan atau motivasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan didirikan dengan tujuan tertentu untuk dapat memberikan

II. TINJAUAN PUSTAKA. dorongan untuk bekerja, kerjasama dan koordinasi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen

BAB II LANDASAN TEORI. sumber daya manusia dan sumber daya yang lainnya secara efektif dan efisien. untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. karyawan secara individu maupun kelompok kerja dapat dilihat setiap. periode setelah dilakukan evaluasi pencapaian kinerja.

BAB II KAJIAN TEORI. untuk melakukan atau bertindak sesuatu. Keberadaan pegawai tentunya

BAB I PENDAHULUAN. puskesmas. Pertumbuhan rumah sakit dewasa ini berkembang dengan pesat.

Bab II LANDASAN TEORI. dapat digunakan guna memenuhi kebutuhan itu sendiri. Tugas manajemen yang paling

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia merupakan satu bidang manajemen yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Karyawan adalah manusia yang mempunyai sifat kemanusiaan, perasaan dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Teori Two Factor Theory yang dikemukakan oleh Frederick Herzberg mengusulkan bahwa

kebutuhan yang diinginkan sehingga melalui bekerja dan pertumbuhan pengalaman,

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHUUAN. Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk

BAB I PENDAHULUAN. tertutup bagi dunia luar, tekhnologi informasi dan komunikasi telah merangsang

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN PT. WANGSA JATRA LESTARI PAJANG KARTASURA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam menghadapi persaingan di era globalisasi perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan perlu mengambil posisi dan peran nyata yang dinamis, proaktif,

BAB II KAJIAN PUSTAKA Pengertian Manajemen Sumberdaya Manusia. sumberdaya lainnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kepuasan Kerja. sebuah evaluasi karakteristiknya. Rivai & Sagala (2009) menjelaskan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. dan memberikan kompensasi kepada karyawan, memperhatikan hubungan kerja mereka,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan demikian dalam menggunakan tenaga kerja perlu adanya insentif yang

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Perencanaan Pengembangan Karier

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. memberikan hasil yang optimal kepada konsumen. Perusahaan yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia dari waktu ke waktu masih menjadi topik menarik

BAB V PEMBAHASAN MASALAH. karyawan. Jenis-jenis kompensasi yang dibahas adalah kompensasi finansial baik

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan (Prastuti, 2014). Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan sangat

DIDIK HERMAWAN B

BAB II LANDASAN TEORI. satu file sehingga menghasilkan satu hasil yang dikehendaki. (Abdul Kadir,

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kinerja merupakan hasil atau dampak dari kegiatan individu selama periode waktu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. kelompok pekerja menurut Sutrisno, (2010:5) dalam Ndraha (1999).

Transkripsi:

BAB II Tinjauan Pustaka A. Penelitian Terdahulu Untuk mendukung penelitian ini maka peneliti menyajikan data pendukung dari hasil penelitian terdahulu sebagai berikut : Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu No Penelitian Terdahulu 1 Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian 2 Judul Penelitian Metode Penenlitian Hasil Penelitian Uraian Pengaruh Kompensasi Finansial Terhadap Kinerja oleh Angga Putra Samudra (2014) Analisis Linier Berganda, Analisis koefisien Determinasi Variable kompensasi finansial langsung mempunyai pengaruh yang paling kuat dibandingkan dengan variable yang lainnya maka variable kompensasi finansial mempunyai pengaruh yang dominan terhadap kinerja Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Komitmen Organisasional Sebagai Variabel Intervening oleh Dian Kristianto () Analisis jalur (path analysis) kepuasan kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap komitmen organisasional.pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen organisasional merupakan pengaruh yang dominan. komitmen organisasional memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel kinerja karyawan. kepuasan kerja juga memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel kinerja karyawan. komitmen organisasional mampu beroperasi sebagai variabel intervening dalam hubungan antara kepuasan kerja dan kinerja karyawan. 10

11 No Penelitian Terdahulu Uraian 3 Judul Penelitian Analisis pengaruh kompensasi dan lingkungan terhadap kinerja karyawan dengan kepuasan kerja sebagai variabel intervening. Oleh Aditya Kuswuryanto (2014) Metode Penelitian Uji Regresi, uji pengaruh variabel intervening Kompensasi berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja Kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap Hasil Penelitian kinerja karyawan Kompensasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja melalui kepuasan kerja Berdasarkan tabel 2.1, ketiga penenelitian terdahulu di atas terdapat perbedan dan persamaan. Persamannya adalah menggunakan variable kompensasi. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu terletak pada penggunaan variabel intervening pada penelitian ini, obyek penelitian yang berbeda. Penelitian terdahulu memberikan kontribusi dalam penelitian ini antara lain penggunaan variabel yang sama, alat analisis yang sama sebagai pedoman peneliti dalam membuat hipotesis. B. Landasan Teori 1. Pengertian Kinerja Menurut Mangkunegara (2007) bahwa kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dankuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggungjawab dan waktu yang diberikan. Mangkunegara (2007) menyatakan bahwa pada umumnya kinerja dibedakan menjadi dua, yaitu kinerja individu dan kinerja

12 organisasi. Kinerja individu adalah hasil yang karyawan baik segi kualitas maupun kuantitas berdasarkan standar kerja dan waktu yang telah ditentukan, sedangkan kinerja perusahaan adalah gabungan dari kinerja individu dan kinerja kelompok. Lebih lanjut Rivai (2008) menyatakan bahwa kinerja tidak berdiri sendiri tapi berhubungan dengan kepuasan kerja dan kompensasi, dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan dan sifat-sifat individu. Dengan kata lain kinerja ditentukan oleh kemampuan, keinginan dan lingkungan. Kinerja karyawan (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara,2002). Oleh karena itu disimpulkan bahwa kinerja SDM adalah prestasi kerja atau hasil kerja (output) baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai SDM persatuan periode waktu dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. 2. Pengukuran Kinerja Karyawan Mangkunegara (2002) mengemukakan bahwa hampir seluruh cara pengukuran kinerja mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: a) Kuantitas, yaitu jumlah yang harus diselesaikan b) Kualitas, yaitu mutu yang dihasilkan

13 3. Pengertian Kompensasi c) Ketepatan waktu, sesuai tidaknya pekerjaan yang dilakukan dengan waktu yang telah ditetapkan Kompensasi sangat penting bagi karyawan sebagai individu, karena besarnya kompensasi merupakan pencerminan atau ukurannilai pekerjaan. Sebaliknya besar besar kecilnya kompensasi dapat mempengaruhi kinerja karyawan dan kepuasan kerja nova (2012). Malthis dan Jackson (2000) mendefinisikan Kompensasi adalah faktor penting yang mempengaruhi bagaimana dan mengapa orang-orang bekerja pada suatu organisasi dan bukan organisasi lainnya. Jadi kompensasi dipandang sebagai faktor yang turut menyumbangkan andil dalam penentuan atau pemilihan tempat kerja bagi seorang karyawan. 4. Jenis-jenis Kompensasi Menurut dessler (2009) kompensasi mempunyai tiga komponen sebagai berikut : a) Kompensasi finansial Kompensasi financial adalah kompensasi yang diterima dalam bentuk uang dan dapat diuangkan, yang terdiri dari kompensasi langsung dan kompensasi tidak langsung. 1) Kompensasi Langsung

14 kompensasi langsung adalah kompensasi yang dikaitkan secara langsung dengan pekerjaan seperti gaji, dan bonus. 2) Kompensasi tidak langsung kompensasi tidak langsung adalah tunjangan sebagai pembayaran dan jasa yang melindungi serta melengkapi gaji pokok dan perusahaan membayar semua atau sebagian dari tunjangan ini. Seperti : tunjangan (asuransi kesehatan, tunjangan hari raya, pensiun) Dalam penelitian ini, hanya mengarah pada pemberian kompensasi finansial berupa upah, bonus dan tunjangan. b) Kompensasi Non Finansial Kompensasi non finansial terdiri atas kepuasan yang diperoleh seseorang dari pekerjaan itu sendiri dan lingkungan psikologis atau fisik dimana orang itu bekerja. Sedangkan menurut Rivai (2004) kompensasi non finansial merupakan bentuk kompensasi yang diberikan kepada karyawan selain bentuk uang. 5. Pengertian Kepuasan Kerja Robbins (2003) disebutkan bahwa kepuasan kerja adalah suatu sikap umum seorang individu terhadap pekerjaannya. Menurut Luthans (2006)

15 kepuasan kerja adalah hasil dari persepsi karyawan mengenai seberapa baik pekerjaan mereka memberikan hal yang dinilai penting. Hasibuan(2003) menyatakan bahwa kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh moralkerja, kedisiplinan dan prestasi kerja. Kepuasan dinikmati dalam pekerjaan, luar pekerjaan, dan kombinasi dalam dan luar pekerjaan. Kepuasan kerja dalam pekerjaan adalah kepuasan kerja yang dinikmati dalam pekerjaan dengan memperoleh pujian hasil kerja, penempatan, perlakuan, peralatan, dan suasana lingkungan kerja yang baik. Karyawan yang lebih suka menikmati kepuasannya di luar pekerjaan lebih mengutamakan pekerjaannya daripada balas jasa walaupun balas jasa itu penting.kepuasan kerja di luar pekerjaan adalah kepuasan kerja karyawan yang dinikmati di luar pekerjaan dengan besarnya balas jasa yang akan diterima dari hasil kerjanya, agar dia dapat membeli kebutuhankebutuhannya. 6. Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Luthans (2006) menyatakan terdapat lima faktor utama yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja yaitu : a) Pekerjaan itu sendiri: Dalam hal ini dimana pekerjaan memberikan tugas yang menarik, kesempatan untuk belajar, dan kesempatan untuk menerima tanggung jawab.

16 b) Gaji: Sejumlah upah yang diterima dan tingkat dimana hal ini bisa dipandang sebagai hal dianggap pantas di bandingkan dengan orang lain dalam organisasi. c) Promosi: Promosi merupakan kesempatan untuk maju dalam organisasi. d) Pengawasan: Kemampuan penyelia untuk memberikan bantuan teknik dan dukungan perilaku. e) Rekan kerja: Tingkat dimana rekan kerja pandai secara teknis dan mendukung secara sosial.. C. Kerangka Pikir Hubungan kompensasi finansial terhadap Kepuasan kerja kompensasi adalah semua pemberian dari perusahaan atau organisasi, baik berupa uang (finansial) maupun bukan uang (non finansial) kepada karyawan sebagai balas jasa atas kerja yang telah dilakukan bagi perusahaan. Kompensasi finansial meliputi gaji, bonus, tunjangan. Kompensasi sangat penting bagi karyawan sebagai individu, karena besarnya kompensasi merupakan pencerminan atau ukuran nilai pekerjaan. Sebaliknya, besar kecilnya kompensasi dapat mempengaruhi kinerja karyawan dan kepuasan kerja nova (2012). Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa kompensasi mempunyai kaitan terhadap kepuasan kerja. Hubungan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan Rivai, dkk (2008) menyatakan bahwa kinerja individu dipengaruhi oleh kepuasan kerja. Kepuasan kerja itu sendiri adalah perasaan individu terhadap

17 pekerjaannya. Perasaan ini berupa suatu hasil penilaian mengenai seberapa jauh pekerjaannya secara keseluruhan mampu memuaskan kebutuhannya. Kepuasan kerja merupakan salah satu varibel yang sangat penting untuk mendapatkan hasil kerja yang optimal. Ketika seorang merasakan kepuasan dalam bekerja tentunya ia akan berupaya semaksimal mungkin dengan segenap kemampuan yang dimilikinya untuk menyelesaikan tugas pekerjaannya. Hubungan kompensasi finansial terhadap kinerja karyawan Salah satu cara manajemen untuk meningkatkan prestasi kerja, meningkatkan kepuasan kerja para karyawan adalah melalui kompensasi Mathis dan Jackson (2000). Secara sederhana kompensasi merupakan sesuatu yang diterima karyawan untuk balas jasa kerja mereka. Simamora (2004) mengatakan bahwa kompensasi dalam bentuk finansial adalah penting bagi karyawan, sebab dengan kompensasi ini mereka dapat memenuhi kebutuhannya secara langsung, terutama kebutuhan fisiologisnya. Namun demikian, tentunya pegawai juga berharap agar kompensasi yang diterimanya sesuai dengan pengorbanan yang telah diberikan dalam bentuk non finansial juga sangat penting bagi pegawai terutama untuk pengembangan karir mereka. Berdasarkan tinjauan pustaka, peneliti dapat membuat kerangka pemikiran tentang kompensasi yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan dengan kepuasan kerja sebagai variable intervening. Kerangka pemikiran penelitian ini dapat dilihat pada gambar 2.2

18 Gambar 2.1 Diagram Jalur Hubungan Antara Variabel 1 Kepuasan kerja (Y) : Y.1 perasaan tentang pekerjaan Y.2 persaan tentang gaji atau upah Y.3 perasaan tentang promosi Y.4 perasaan tentang pengawasan Y.6 perasaan tentang rekan kerja 2 Kompensasi finansial (X) : X.1 gaji X.2 bonus X.3 tunjangan karyawan 3 4 Kinerjai (Z) : X.1 kualitas X.2 kuantitas X.3 ketepatan waktu Sumber : Mangkunegara (2001). Dessler (2008), Luthans (2006) Berdasarkan kerangka pikir diatas dapat dijelaskan bahwa Kinerja menurut Mangkunegara, (2001) adalah prestasi kerja atau hasil kerja (output) baik kualitas yang dicapai SDM persatuan periode waktu dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja dapat diukur dari kualitas, kuantitas dan ketepatan waktu. Menurut dessler (2008), kompensasi finansial adalah kompensasi yang dterima dalam bentuk uang dan dapat diuangkan, yang terdiri dari kompensasi langsung dan kompensasi tidak langsung. Kompensasi langsung adalah kompensasi yang dikaitkan secara langsung dengan pekerjaan seperti gaji atau upah, dan bonus. Sedangkan kompensasi tidak langsung adalah kompensasi tidak langsung atau tunjangan sebagai pembayaran dan jasa yang melindungi serta melengkapi gaji pokok dan perusahaan membayar semua atau sebagian dari tunjangan seperti, tunjangan hari raya, pension, asuransi kesehatan.

19 Adanya peningkatan kepuasan kerja pada karyawan tertentu berdampak pada kinerja yang ditunjukkannya. Handoko (2001) mengemukakan ada perbedaan antara karyawan yang memiliki kepuasan kerja dengan yang tidak. Karyawan yang merasakan kepuasan dalam pekerjaannya cenderung memiliki catatan kehadiran dan ketaatan terhadap peraturan lebih baik, namun kurang aktif berpartisipasi dalam kegiatan serikat pekerja. Karyawan ini juga biasanya memiliki prestasi yang lebih baik dibandingkan dengan karyawan yang tidak memiliki kepuasan dalam pekerjaannya. Indikator yang digunakan untuk mengukur kepuasan kerja mengacu pada penelitian Menurut Luthans (2006), seperti: pekerjaan itu sendiri, upah/gaji, promosi, pengawasan, rekan kerja. D. Hipotesis Penelitian Berdasrkan penelitian terdahulu dan berdasarkan teori pustaka maka peneliti menyusun Hipotesis sebagai berikut : 1. Kompensasi finansial berpengaruh signifikan terhadap kepuasan karyawan di PT.MPM Finance Kepanjen. 2. Kepuasan kerja berpengaruh siginifikan terhadap kinerja karyawan di PT.MPM Finance Kepanjen. 3. Kompensasi finansial bepengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT.MPM Finance Kepanjen. 4. Kompensasi finansial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja PT.MPM Finance Kepanjen.