BAB 1 PENDAHULUAN. Spiritualitas merupakan bagian inti dari individu (core of individuals) yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang tidak mengenal status sosial dan dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. menginduksi pertumbuhan dan pembelahan sel. tubuh tidak membutuhkan sel untuk membelah.

BAB 1 : PENDAHULUAN. perubahan. Masalah kesehatan utama masyarakat telah bergeser dari penyakit infeksi ke

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel

BAB I PENDAHULUAN. operasi/pembedahan (misalnya takut sakit waktu operasi, takut terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel

BAB I PENDAHULUAN. menyerang perempuan. Di Indonesia, data Global Burden Of Center pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. (Kementrian Kesehatan RI, 2010). Kanker payudara bisa terjadi pada perempuan

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular atau NCD (Non-Communicable Disease) yang ditakuti karena

BAB 1 PENDAHULUAN. Rheumatoid arthritis adalah penyakit kronis, yang berarti dapat

BAB I PENDAHULUAN. paling banyak terjadi pada wanita (Kemenkes, 2012). seluruh penyebab kematian (Riskesdas, 2013). Estimasi Globocan,

BAB I PENDAHULUAN jiwa dan Asia Tenggara sebanyak jiwa. AKI di Indonesia

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. abnormal yang melibatkan kerusakan pada sel-sel DNA (Deoxyribonucleic Acid).

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan salah satu jenis penyakit tidak menular yang insidennya

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada laki-laki (Price & Wilson, 2005).

BAB 1 PENDAHULUAN. berdampak pula pada peningkatan angka kematian dan kecacatan. World Health

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Pada tahun 2012, berdasarkan data GLOBOCAN, International

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak terkendali dan penyebaran sel-sel yang abnormal. Jika penyebaran

BAB 1 : PENDAHULUAN. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penderitanya semakin mengalami peningkatan. Data statistik kanker dunia tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih dari setengahnya terdapat di negara berkembang, sebagian besar dari

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas hidup pasien (dewasa dan anak-anak) dan keluarga

BAB I PENDAHULUAN. luas dan kompleks, tidak hanya menyangkut penderita tetapi juga keluarga,

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. biaya. 1 Kanker payudara merupakan kanker yang sering dialami perempuan saat

BAB I PENDAHULUAN. Congestive Heart Failure (CHF) atau gagal jantung merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di dunia.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kualitas hidup serta produktivitas seseorang. Penyakit penyakit

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang menakutkan karena berpotensi menyebabkan

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan

BAB I PENDAHULUAN. disebut tumor. Pertumbuhan tidak normal tersebut dapat terjadi di hampir semua

A. Latar belakang masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. saluran dan kelenjar payudara (Pamungkas, 2011). Kanker payudara merupakan

L A M P I R A N. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. (12%) wanita di Amerika akan mengembangkan kanker payudara infasif selama

BAB I PENDAHULUAN. Payudara atau kelenjar mammae merupakan pelengkap alat reproduksi wanita dan

BAB I PENDAHULUAN. maupun Negara berkembang dengan cara membuat sistem layanan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. wanita. Penyakit ini didominasi oleh wanita (99% kanker payudara terjadi pada

BAB 1 PENDAHULUAN. prevalensi penyakit infeksi (penyakit menular), sedangkan penyakit non infeksi

BAB I PENDAHULUAN. dapat memenuhi segala kebutuhan dirinya dan kehidupan keluarga. yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. negara-negara maju penyebab kematian karena kanker menduduki urutan kedua

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan kanker melonjak dari menjadi dan lebih dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang mengerikan, hal ini dikarenakan kanker merupakan penyakit yang

BAB I PENDAHULUAN. perhatian khusus di kalangan masyarakat. Menurut World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. tidak terkendali dan kemampuan sel-sel tersebut untuk menyerang jaringan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sasaran pembangunan milenium (Millennium Development Goals/MDGs)

BAB I PENDAHULUAN. TBC, AIDS, leukemia, dan sebagainya (Fitria, 2010). ketakutan, ansietas, kesedihan yang menyeluruh (Potter & Perry, 2005).

BAB 1 PENDAHULUAN. bawah usia tiga puluh tahun, kanker payudara sangat jarang muncul.

BAB 1 PENDAHULUAN. wanita. WHO (World Health Organization) tahun 2008, menyebut sebanyak

BAB I PENDAHULUAN. (Misbach, 2011). Stroke merupakan salah satu sumber penyebab. gangguan otak pada usia puncak produktif dan menempati urutan

BAB I PENDAHULUAN. Definisi sehat sendiri ada beberapa macam. Menurut World Health. produktif secara sosial dan ekonomis.

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mempengaruhi setiap bagian tubuh. Penyakit kanker sangat. kematian di seluruh dunia disebabkan oleh kanker.

BAB 1 PENDAHULUAN. pada usia 6-12 tahun. Dimana anak ketika dalam keadaan sakit akan. masalah maupun kejadian yang bersifat menekan.

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh banyak faktor, baik faktor dari petugas (perawat, dokter dan tenaga

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia.

KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA PENYANDANG KANKER PAYUDARA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ditularkan dari orang ke orang. Mereka memiliki durasi panjang dan umumnya

BAB 1 PENDAHULUAN. darah termasuk penyakit jantung koroner, gagal jantung kongestif, infark

BAB 1 PENDAHULUAN. Stroke merupakan masalah bagi negara-negara berkembang. Di dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. operasi melalui tiga fase yaitu pre operasi, intraoperasi dan post. kerja dan tanggung jawab mendukung keluarga.

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kanker payudara seperti dapat melakukan sadari (periksa payudara

BAB I PENDAHULUAN. penyakit ini. Sejarah kasus dari penyakit dan serangkaian treatment atau

BAB I PENDAHULUAN. banyak terjadi pada wanita (Kemenkes, 2010). Tingginya angka kematian

BAB I PENDAHULUAN. tertentu, dimana jarak ini menentukan apakah seseorang dikatakan sehat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan jiwa adalah salah satu masalah kesehatan yang masih. banyak ditemukan di setiap negara. Salah satunya adalah negara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) atau COPD (Chronic

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus penyebab Acquired

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat dan tidak terkendali (Diananda, 2009). Kanker menjadi penyakit yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kasus. Kematian yang paling banyak terdapat pada usia tahun yaitu

BAB I PENDAHULUAN.

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu tujuan manusia di dalam hidupnya adalah mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat kompleks. Hirarki kebutuhan dasar manusia menurut Maslow adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. yang mengandung risiko dan berdampak negatif bagi dirinya seperti terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kanker payudara ialah sejumlah sel di dalam payudara dan berkembang

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit degeneratif yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker payudara (Carcinoma mammae) adalah keganasan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. kardiovaskuler. Insiden dan mortalitas kanker terus meningkat. Jumlah penderita

BAB I PENDAHULUAN. mencakup dua aspek, yakni kuratif dan rehabilitatif. Sedangkan peningkatan

InfoDATIN SITUASI PENYAKIT KANKER. 4 Februari-Hari Kanker Sedunia PUSAT DATA DAN INFORMASI KEMENTERIAN KESEHATAN RI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. morbiditas dan mortalitas PTM semakin meningkat baik di negara maju maupun

BAB I PENDAHULUAN. keseimbangan cairan dan elektrolit, menyebabkan uremia (retensi urea dan

BAB I PENDAHULUAN. kanker payudara terjadi karena perubahan sel-sel kelenjar dan saluran air susu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. merupakan penyakit dengan angka kematian tinggi. Data Global

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. payudara. Di Indonesia, kanker serviks berada diperingkat kedua. trakea, bronkus, dan paru-paru (8.5%), kanker kolorektal (8.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. negara agraris yang sedang berkembang menjadi negara industri membawa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak semua manusia yang harus dijaga,

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Spiritualitas merupakan bagian inti dari individu (core of individuals) yang tidak terlihat (unseen, invisible) yang berkontribusi terhadap keunikan dan menyatu dengan nilai-nilai transendental (suatu kekuatan yang maha tinggi/high power dan Tuhan/God) yang memberikan makna, tujuan dan keterhubungan (McEwen, 2003). Kebutuhan spiritual merupakan kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh setiap manusia. Setiap faktor diperlukan untuk membangun dan mempertahankan hubungan dinamis pribadi seseorang dengan Tuhan atau sebagimana didefenisikan oleh individu itu dan keluar dari hubungan itu untuk mengalami pengampunan, cinta, harapan, kepercayaan, makna dan tujuan dalam hidup. Kebutuhan spiritual tidak murni terkait dengan agama atau kepercayan terhadap Tuhan tetapi filosofi semantik terhadap kehidupan atau mencari makna dan tujuan (Stallwood & Stoll dalam McSherry, 2006). Apabila seseorang dalam keadaan sakit, maka hubungan dengan Tuhannya pun semakin dekat, mengingat seseorang dalam kondisi sakit menjadi lemah dalam segala hal, tidak ada yang mampu membangkitkannya dari kesembuhan, kecuali Sang Pencipta. Dalam pelayanan kesehatan, perawat sebagai petugas kesehatan harus memiliki peran utama dalam memenuhi kebutuhan spiritual. Perawat dituntut mampu memberikan pemenuhan yang lebih pada saat pasien

kritis atau menjelang ajal. Dengan demikian, terdapat keterkaitan antara keyakinan dengan pelayanan kesehatan, dimana kebutuhan dasar manusia yang diberikan melalui pelayanan kesehatan tidak hanya berupa aspek biologis, tetapi juga aspek spiritual. Aspek spiritual dapat membantu membangkitkan semangat pasien dalam proses penyembuhan (Hidayat, 2006). Menurut Heber (1987 dalam Rohman, 2006) hasil riset telah membuktikan bahwa orang yang spiritualitasnya baik, mempunyai kemungkinan melanjutkan kehidupan lebih baik. Bagi yang spiritualistasnya tidak baik, menunjukan tujuan hidup kurang, tidak dicintai, ketidakbebasan dan takut mati. Sementara orang yang spiritualitasnya baik, tidak takut mati, dan lebih menerima kehidupan. Jika mereka cemas terhadap kematian disebabkan cemas pada proses bukan pada kematian itu sendiri. Musick et al (2000 dalam Rohman 2006) menyatakan bahwa adanya spiritualitas pada kesehatan dan kesejahteraan fisik, diperlihatkan dari hasil studi menyimpulkan bahwa tingkat spiritualitas yang tinggi berasosiasi dengan hasil yang positif pada individu dengan penyakit kanker Penelitian Leeuwen et al (2006) menunjukkan bahwa kebutuhan spiritual merupakan hal yang umum dalam pelayanan kesehatan. Prevalensi kebutuhan spiritual telah ditemukan di beberapa pelayanan kesehatan seperti departemen emergensi, rumah sakit, unit perawatan anak, unit rehabilitasi, perawatan dirumah, klinik kanker. Kanker merupakan ancaman serius bagi kesehatan masyarakat karena insiden dan angka kematiannya terus meningkat. Kanker merupakan proses penyakit yang bermula ketika sel abnormal diubah oleh mutasi genetik dari

Deoxyribo Nucleat Acid (DNA) selular (Smeltzer & Bare, 2002). Penyakit kanker kini telah menjadi masalah kesehatan masyarakat yang komplek di Indonesia, yang perlu ditanggulangi secara menyeluruh, terpadu, efisien, ekonomis dan manusiawi. Kanker dapat menyerang seluruh lapisan masyarakat. Bahkan di negara-negara maju, penyakit kanker menduduki urutan kedua setelah penyakit kardiovaskuler (Brunner & Suddarth, 2005). Di wilayah Asia Tenggara, pada tahun 2008 diperkirakan terdapat 1,6 juta kasus kanker baru dan 1,1 juta kematian akibat kanker. Angka ini diproyeksikan meningkat menjadi 2,8 juta kasus kanker baru dan 1,9 juta kasus meninggal. Pada laki-laki diperkirakan terdapat 758.000 kasus kanker baru dengan jenis kanker terbanyak adalah kanker paru, diikuti dengan kanker mulut, kanker faring, kanker esofagus, kanker lambung, kanker kolorektal, kanker hati dan kanker laring. Pada perempuan diperkirakan terdapat 831.000 kasus kanker baru dengan jenis kanker terbanyak adalah kanker serviks dan payudara. Perbedaan jenis kanker ini menyebabkan jumlah kematian kanker yang lebih tinggi pada pria sebesar 557.000 kematian daripada wanita sebesar 515.000 kematian (International Agency for Research on Cancer, 2008 dalam Ferlay et al 2008). Data dari Kementerian Kesehatan tahun 2012 menyatakan bahwa prevalensi kanker di Indonesia mencapai 4,3 banding 1.000 orang. Data sebelumnya menyebutkan bahwa prevalensi kanker 1 banding 1.000 orang. Badan Kesehatan Dunia dan Serikat Pengendalian Kanker Internasional memprediksi akan terjadi peningkatan penderita kanker sebesar 300 % di seluruh dunia pada

tahun 2030. Jumlah tersebut 70 % berada di negara berkembang seperti Indonesia (Candra, 2013). Hasil penelitian Oemiati et al (2011) menyatakan bahwa prevalensi kanker berdasarkan 33 provinsi didapatkan data bahwa ada lima provinsi yang prevalensi kankernya melebihi prevalensi kanker nasional yaitu lebih dari 5,03 % yaitu Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebesar 9,66 %, Provinsi Jawa Tengah sebesar 8,06 %, Provinsi DKI Jakarta sebesar 7,44 %, Provinsi Banten sebesar 6,35 %, dan Provinsi Sulawesi Utara sebesar 5,76% sedangkan provinsi Sumatera Utara sebesar 2,88 %. Kecemasan merupakan istilah yang menggambarkan keadaan khawatir dalam kehidupan sehari-hari. Kecemasan dapat ditimbulkan dari peristiwa seharihari yang dapat dialami manusia dan dapat juga dialami oleh siapapun. Ancaman terhadap harga diri atau identitas diri yang sangat mendasar bagi keberadaan individu merupakan sebagai sebab dari terjadinya kecemasan. Kecemasan menghasilkan peringatan yang berharga dan penting dalam upaya untuk memelihara keseimbangan dan melindungi diri yang dapat dikomunikasikan secara interpersonal dan merupakan bagian kehidupan sehari-hari (Suliswati, 2005). Kecemasan merupakan masalah umum bagi orang-orang yang menjalani pengobatan kanker. Ini diyakini bentuk paling umum dari tekanan psikologis yang terjadi hingga 50% pada pasien kanker. Kecemasan ditandai dengan ketakutan terus-menerus, dapat disertai dengan berlebihnya kewaspadaan, konsentrasi yang buruk, gugup dan agitasi. Ketika dialami sebagai respon normal untuk diketahui

atau dianggap ancaman, kecemasan sering menghilang saat ancaman akan dihapus. Dalam kasus seseorang yang didiagnosis dengan kanker, ancaman sering berbahaya dan mungkin berlanjut setelah perawatan selesai. Kecemasan akan terjadinya kekambuhan dan kematian menyebabkan kecemasan kronis dan ketakutan tentang masa depan (Holland & Gooen 2000 dalam Tofthagen, 2006). Kecemasan pada pasien kanker dapat dikaitkan dengan aspek menakutkan untuk pengobatan atau ketidakpastian mengatasi dengan diagnosis yang mengancam potensi kehidupan. Orang dengan gangguan kecemasan yang sudah ada sebelumnya cenderung mengalami gangguan eksaserbasi ketika mereka didiagnosis kanker (Holland & Gooen 2000 dalam Tofthagen, 2006). Penelitian Schmidt (2003 dalam Tofthagen, 2006) menyatakan bahwa peristiwa-peristiwa tertentu pada pasien kanker mengakibatkan meningkatnya kecemasan seperti gejala-gejala baru yang ditimbulkan ketika pertama kali didiagnosis, menunggu hasil tes, memulai pengobatan baru, mengalami perubahan dalam pengobatan, mengakhiri pengobatan, memiliki kegagalan pengobatan, kesejahteraan, mempelajari bahwa penyakit itu telah berkembang dan mengalami tekanan ketahanan hidup dan menghadapi akhir kehidupan. Diagnosis kanker sering menyebabkan individu untuk menguji kembali arti hidup mereka, hubungan mereka dengan orang lain, hubungan mereka dengan alam semesta dan dengan pencipta mereka (Allgar et al, 2003 dalam Tofthagen, 2006). Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan oleh peneliti pada bulan Nopember 2013 di RSUP. H. Adam Malik Medan bahwa pihak rumah sakit telah menyediakan pastoral care atau pelayanan kerohanian sejak 4 Maret

2013 untuk memenuhi kebutuhan spiritualitas pasien. Pelayanan kegiatan kerohanian adalah kegiatan doa bersama untuk kesembuhan dan keselamatan pasien yang di pandu oleh petugas kerohanian yang telah ditetapkan oleh pihak rumah sakit. Petugas kerohanian yang ada di RSUP. H. Adam Malik Medan berjumlah tiga orang yaitu petugas kerohanian untuk Agama Islam, Agama Kristen Protestan dan Agama Khatolik. Petugas kerohanian selalu berada ditempat setiap hari dan mereka selalu berkunjung ke ruangan untuk memberikan pelayanan kegiatan kerohanian. Jika pasien membutuhkan pelayanan kerohanian maka pasien dan keluarga pasien melapor pada perawat yang berada di Ruang Rawat Inap RSUP. H. Adam Malik Medan dan perawat akan mendatangkan petugas kerohanian sesuai dengan standar prosedur operasional. Berdasarkan hasil observasi terhadap pasien di RSUP. H. Adam Malik Medan didapatkan data bahwa masih ada beberapa perawat yang tidak melaksanakan tugasnya dalam pemenuhan kebutuhan spiritual dengan baik kepada pasien. Dari pemaparan di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan pemenuhan kebutuhan spiritualitas dengan tingkat kecemasan pasien kanker di RSUP. H. Adam Malik Medan. 1.2. Permasalahan Apakah terdapat hubungan pemenuhan kebutuhan spiritualitas dengan tingkat kecemasan pasien kanker di RSUP. H. Adam Malik Medan?

1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum Mengetahui pemenuhan kebutuhan spiritualitas dan tingkat kecemasan pasien kanker di RSUP. H. Adam Malik Medan. 1.3.2. Tujuan Khusus a. Mengetahui pemenuhan kebutuhan spiritualitas pasien kanker di RSUP. H. Adam Malik Medan. b. Mengetahui tingkat kecemasan pasien kanker di RSUP. H. Adam Malik Medan. c. Mengetahui hubungan pemenuhan kebutuhan spiritualitas dengan tingkat kecemasan pasien kanker di RSUP. H. Adam Malik Medan. 1.4. Hipotesa Penelitian Ada hubungan pemenuhan kebutuhan spiritualitas dengan tingkat kecemasan pasien kanker di RSUP. H. Adam Malik Medan. 1.5. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1.5.1. Aspek Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi serta menambah koleksi pustaka tentang pemenuhan kebutuhan spiritualitas untuk mengatasi tingkat kecemasan pada pasien kanker.

1.5.2 Aspek Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada petugas kesehatan mengenai pentingnya melakukan pemenuhan kebutuhan spritualitas untuk mengurangi tingkat kecemasan pasien kanker.