MODUL II VISKOSITAS. Pada modul ini akan dijelaskan pendahuluan, tinjauan pustaka, metodologi praktikum, dan lembar kerja praktikum.

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA I VISKOSITAS CAIRAN BERBAGAI LARUTAN

Lembar Kegiatan Siswa

JENIS-JENIS VISKOMETER (Viskometer Hoppler & Viskometer Cone and Plate) MAKALAH. Tugas Mata Kuliah TA Fisika Tahun Ajaran 2014/2015

VISKOSITAS CAIRAN. Selasa, 13 Mei Raisa Soraya* ( ), Siti Masitoh, M.Ikhwan Fillah. Jurusan Pendidikan Imu Pengetahuan Alam

Cairan mempunyai gaya gesek yang lebih besar untuk mengalir daripada gas. Sehingga cairan mempuyai koefisien viskositas yang lebih besar daripada

ANALISIS KELAYAKAN-PAKAI MINYAK PELUMAS SAE 10W-30 PADA SEPEDA MOTOR (4TAK) BERDASARKAN VISKOSITAS DENGAN METODE VISKOMETER BOLA JATUH

PERTEMUAN IV DAN V VISKOSITAS

BAB III LANDASAN TEORI

γ adalah tegangan permukaan satuannya adalah N/m

STRUKTURISASI MATERI. Fluida statis ALFIAH INDRIASTUTI

PERTEMUAN III HIDROSTATISTIKA

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK

DASAR PENGUKURAN MEKANIKA

FIsika KTSP & K-13 FLUIDA STATIS. K e l a s. A. Fluida

Tegangan Permukaan. Fenomena Permukaan FLUIDA 2 TEP-FTP UB. Beberapa topik tegangan permukaan

TEGANGAN PERMUKAAN MATERI POKOK

Pembuatan Media Pembelajaran Untuk Pengukuran Viskositas dengan Menggunakan Viskometer Dua Kumparan

FLUIDA STATIS 15B08001 ALFIAH INDRIASTUTI

PEMANFAATAN KAMERA DIGITAL DALAM MENENTUKAN NILAI VISKOSITAS CAIRAN

FISIKA DASR MAKALAH HUKUM STOKES

Materi Kuliah: - Tegangan Permukaan - Fluida Mengalir - Kontinuitas - Persamaan Bernouli - Viskositas

ANALISIS KARAKTERISTIK PENGARUH SUHU DAN KONTAMINAN TERHADAP VISKOSITAS OLI MENGGUNAKAN ROTARY VISCOMETER

HUKUM STOKES. sekon (Pa.s). Fluida memiliki sifat-sifat sebagai berikut.

FLUIDA. Staf Pengajar Fisika Departemen Fisika FMIPA Universitas Indonesia

LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR SIFAT-SIFAT FISIK DARI ZAT

ACARA III VISKOSITAS ZAT CAIR

PRAKTIKUM FARMASI FISIKA II PERCOBAAN II PENENTUAN VISKOSITAS LARUTAN NEWTON DENGAN VISKOMETER OSTWALD

EFEK PENAMBAHAN ZAT ADITIF PADA MINYAK PELUMAS MULTIGRADE TERHADAP KEKENTALAN DAN DISTRIBUSI TEKANAN BANTALAN LUNCUR

Gesekan. Hoga Saragih. hogasaragih.wordpress.com

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab 6 Momentum Sudut dan Rotasi Benda Tegar

MEKANIKA FLUIDA DI SUSUN OLEH : ADE IRMA

8. FLUIDA. Materi Kuliah. Staf Pengajar Fisika Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

PENGARUH TEMPERATUR TERHADAP VISKOSITAS MINYAK PELUMAS. Daniel Parenden Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Musamus

PENENTUAN VISKOSITAS ZAT CAIR

RANCANG BANGUN SENSOR VISKOSITAS CAIRAN MENGGUNAKAN STRAIN GAUGE DENGAN PRINSIP SILINDER KONSENTRIS

Soal SBMPTN Fisika - Kode Soal 121

I PUTU GUSTAVE S. P., ST., M.Eng. MEKANIKA FLUIDA

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

BAB FLUIDA A. 150 N.

Rancang Bangun Viskosimeter Fluida Metode Bola Jatuh Bebas Berbasis Mikrokontroler ATMEGA16

FISIKA STATIKA FLUIDA SMK PERGURUAN CIKINI

Pada kehidupan sehari-hari kita kerap kali menjumpai zat-zat cair yang selalu ada di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAPORAN PRATIKUM FISIKA FARMASI PENENTUAN VISKOSITAS LARUTAN NEWTON DENGAN VISKOMETER BROOKFIELD

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA FISIK II. VISKOSITAS CAIRAN Selasa, 08 April 2014

PENGUKURAN VISKOSITAS. Review Viskositas 3/20/2013 RINI YULIANINGSIH. Newtonian. Non Newtonian Power Law

VISKOSITAS DAN TENAGA PENGAKTIFAN ALIRAN

Minggu 1 Tekanan Hidrolika (Hydraulic Pressure)

yang lain.. Kekentalan atau viskositas dapat dibayangkan sebagai peristiwa gesekan

BAB II SIFAT-SIFAT ZAT CAIR

Fluida atau zat alir adalah zat yang dapat mengalir. Zat cair dan gas adalah fluida. Karena jarak antara dua partikel di dalam fluida tidaklah tetap.

Soal No. 2 Seorang anak hendak menaikkan batu bermassa 1 ton dengan alat seperti gambar berikut!

F L U I D A TIM FISIKA

9/17/ FLUIDA. Padat. Fase materi Cair. Gas

STUDI SISTEM PENGADUK BERBASIS MAGNET DAN PEMANAS FLUIDA DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER

5. Viscositas. A. Tujuan. Menentukan koefisien kekentalan zat cair dengan menggunakan hukum Stokes. B. Alat dan Bahan

Pembuatan Prototipe Viskometer Bola Jatuh Menggunakan Sensor Magnet dan Bola Magnet

Gambar 3.1. Plastik LDPE ukuran 5x5 cm

Ciri dari fluida adalah 1. Mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah

MODUL I MASSA JENIS. Pada modul ini akan dijelaskan pendahuluan, tinjauan pustaka, metodologi praktikum, dan lembar kerja praktikum.

II. TINJAUAN PUSTAKA

MEKANIKA UNIT. Pengukuran, Besaran & Vektor. Kumpulan Soal Latihan UN

V. PENGUKURAN VISKOSITAS

Treefy Education Pelatihan OSN Online Nasional Jl Mangga III, Sidoarjo, Jawa WhatsApp:

PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07)

Antiremed Kelas 11 Fisika

BAB FLUIDA. 7.1 Massa Jenis, Tekanan, dan Tekanan Hidrostatis

SOAL MID SEMESTER GENAP TP. 2011/2012 : Fisika : Rabu/7 Maret 2012 : 90 menit

BAB II DASAR TEORI. gesekan antara moekul-molekul cairan satu dengan yang lain. Suatu cairan yang

PERANCANGAN DAN PENERAPAN SENSOR KUMPARAN UNTUK PERCOBAAN VISKOSITAS DENGAN METODE BOLA JATUH

3. (4 poin) Seutas tali homogen (massa M, panjang 4L) diikat pada ujung sebuah pegas

FISIKA IPA SMA/MA 1 D Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah.

Viskositas Zat Cair. Tujuan Percobaan. Menentukan viskositas zat cair dengan viscometer Oswald. Landasan Teori

IV. PENDEKATAN DESAIN

Fluida adalah suatu zat yang dapat berubah bentuk sesuai dengan wadahnya dan dapat mengalir (cair dan gas).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

5. Gaya Tekan Tekanan merupakan besarnya gaya tekan tiap satuan luas permukaan.

VISKOSITAS SEBAGAI FUNGSI SUHU

LEMBAR PENILAIAN. 1. Teknik Penilaian dan bentuk instrument Bentuk Instrumen. Portofolio (laporan percobaan) Panduan Penyusunan Portofolio

VISKOSITAS CAIRAN. Nurul Mu nisah Awaliyah, Putri Dewi M.F, Ipa Ida Rosita. Pendidikan Kimia. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

1. Pada gambar dibawah ini, tekanan hidrostatis yang paling besar berada pada titik. a. A b. B

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika

Wardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Fisika Tahun Ajaran 2017/2018. Departemen Fisika - Wardaya College

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Prinsip Pengukuran tegangan permukaan berdasarkan metode berat tetes

SOAL TRY OUT FISIKA 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Aplikasi Cairan Pelumas Pada Pengeboran Pelat ASTM A1011 Menggunakan Mata Bor HSS

MEKANIKA FLUIDA A. Statika Fluida

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II VISKOSITAS Sabtu, 05 April 2014

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS POLA PERUBAHAN VISKOSITAS MINYAK GORENG

DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

TES DIAGNOSTIK I POKOK BAHASAN TEKANAN ( Tekanan Pada Zat Padat, Tekanan Dalam Zat Cair, Hukum Pascal) Waktu : 90 menit

UJI COBA SOAL Keseimbangan Benda Tegar & Fluida

PENDALAMAN MATERI ZAT, WUJUD ZAT, DAN MASSA JENIS

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA. Tegangan Permukaan. Disusun oleh: Wawan Gunawan

Transkripsi:

MODUL II VISKOSITAS Pada modul ini akan dijelaskan pendahuluan, tinjauan pustaka, metodologi praktikum, dan lembar kerja praktikum. I. PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang praktikum viskositas dan tujuan praktikum viskositas. 1.1 Latar Belakang Kekentalan adalah sifat dari suatu zat cair (fluida) disebabkan adanya gesekan antara molekul-molekul zat cair dengan gaya kohesi pada zat cair tersebut. Gesekan-gesekan inilah yang menghambat aliran zat cair. Besarnya kekentalan zat cair (viskositas) dinyatakan dengan suatu bilangan yang menentukan kekentalan suatu zat cair. Hukum viskositas Newton menyatakan bahwa untuk laju perubahan bentuk sudut fluida yang tertentu maka tegangan geser berbanding lurus dengan viskositas. Viskositas adalah gesekan interval, gaya viskos melawan gerakan sebagai fluida relatif terhadap yang lain. Viskositas adalah alasan diperlukannya usaha untuk mendayung perahu melalui air yang tenang, tetapi juga merupakan suatu alasan mengapa dayung bisa bekerja. Efek viskos merupakan hasil yang penting dalam pipa aliran darah. Pelumasan bagian dalam mesin fluida viskos cenderung melekat pada permukaan zat yang bersentuhan dengannya. Diantara salah satu sifat zat cair adalah kental (viskos) dimana zat cair memiliki kekentalan yang berbeda-beda materinya, misalnya kekentalan minyak goreng dengan kekentalan oli. Dengan sifat ini zat cair banyak digunakan dalam dunia otomotif yaitu sebagai pelumas mesin. Telah diketahui bahwa pelumas yang dibutuhkan tiap-tiap mesin membutuhkan kekentalan yang berbeda-beda. Viskositas juga memiliki pengaruh besar dalam dunia manufaktur, sebagai contohnya pengaruh putaran spindel, viskositas, dan variasi cairan pendingin terhadap umur pahat HSS pada proses bubut konvensional. Pada dasarnya dimensi keausan menentukan batasan umur pahat. Dengan demikian kecepatan pertumbuhan keausan menentukan laju saat berakhirnya masa guna pahat. Untuk meminimalisir terjadinya keausan tersebut, dapat digunakan sebuah cairan pendingin yang dapat mengontrol 1

temperatur dan membuang dengan cepat geram hasil pembubutan. Sehingga dapat memperpanjang umur pahat. Alat untuk mengukur viskositas terbagi dalam dua jenis yaitu ada jenis digital dimana nama alatnya adalah viskometer dan jenis manual yaitu menggunakan tabung dan bola besi pejal. Metode manual ini merupakan metode awal yang digunakan untuk mengukur viskositas suatu cairan sebelum adanya viskometer. 1.2 Tujuan Praktikum Tujuan dilakukannya praktikum mengenai viskositas adalah sebagai berikut: 1. Untuk memahami pengertian dari viskositas. 2. Untuk memahami jenis alat, prinsip, dan cara pengukuran alat viskositas. 3. Untuk dapat menganalisa viskositas suatu fluida dari data hasil pengukuran. 4. Untuk dapat membandingkan hasil pengukuran viskositas digital dan manual. 5. Untuk memahami aplikasi viskositas dalam industri. II. TINJAUAN PUSTAKA Bab ini akan menjelaskan terkait dengan landasan teori yang mendukung berjalannya praktikum viskositas serta fungsi-fungsi dari alat yang digunakan untuk mengukur viskositas. 2.1 Pengertian Viskositas Viskositas merupakan pengukuran dari ketahanan fluida yang diubah baik dengan tekanan maupun tegangan. Pada masalah sehari-hari (dan hanya untuk fluida), viskositas adalah "ketebalan" atau "pergesekan internal". Oleh karena itu, air yang "tipis", memiliki viskositas lebih rendah, sedangkan madu yang "tebal", memiliki viskositas yang lebih tinggi. Sederhananya, semakin rendah viskositas suatu fluida, semakin besar juga pergerakan dari fluida tersebut. Viskositas atau kekentalan sebenarnya merupakan gaya gesekan antara molekulmolekul yang menyusun suatu fluida (fluida itu zat yang dapat mengalir, dalam hal ini zat cair dan zat gas). Viskositas adalah gaya gesekan internal fluida (internal = dalam). Jadi molekul-molekul yang membentuk suatu fluida saling gesek-menggesek ketika fluida tersebut mengalir. Pada zat cair, viskositas disebabkan karena adanya gaya kohesi (gaya tarik menarik antara molekul sejenis). Sedangkan dalam zat gas, viskositas disebabkan oleh tumbukan antara molekul (Rian, 2013). 2

Jadi, viskositas adalah kekentalan suatu fluida yang disebabkan oleh adanya gaya gesekan antara molekul-molekul yang menyusun suatu fluida. Viskositas juga disebut sebagai ketahanan fluida jika menerima gaya dari luar. ᶯ = 2r2 g (ρ b ρ f ) 9v Keterangan: ᶯ r = Viskositas (Pa.s) = Jari-jari benda (m) g = Gravitasi bumi (m/s 2 ) ρ b = Massa jenis benda (kg/m 3 ) ρ f = Massa jenis fluida (kg/m 3 ) v = Kecepatan benda (m/s) (2-1) 2.2 Jenis Viskositas Viskositas alias kekentalan hanya ada pada fluida riil (rill = nyata). Fluida riil/nyata itu fluida yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari, seperti air, sirup, oli, asap knalpot, dan lain-lain. Fluida riil berbeda dengan fluida ideal. Fluida ideal sebenarnya tidak ada dalam kehidupan sehari-hari. Fluida ideal hanya model yang digunakan untuk membantu kita dalam menganalisis aliran fluida (fluida ideal ini yang kita pakai dalam pokok bahasan fluida dinamis). Mirip seperti kita menganggap benda sebagai benda tegar, padahal dalam kehidupan sehari-hari sebenarnya tidak ada benda yang benar-benar tegar/kaku. (Rian, 2013). Viskositas fluida yang berbeda dapat dinyatakan secara kuantitatif oleh koefisien viskositas. Berikut ini adalah tabel viskositas untuk berbagai fluida: Tabel 2.1 Koefisien Viskositas untuk Berbagai Fluida Fluida Temperatur ( ) Koefisien Viskositas, ᶯ (Pa.s) Air 0 1,8 10-3 20 1,0 10-3 100 0,3 10-3 Oli Mesin (SAE 10) 30 200 10-3 Udara 20 0,018 10-3 Hidrogen 0 0,009 10-3 Uap Air 100 0,013 10-3 Sumber: Giancoli (2001) 3

2.3 Alat Ukur Viskositas Manual Alat ukur viskositas manual yang sering digunakan adalah dengan menggunakan viskometer bola jatuh (Hopper). Prinsip kerjanya adalah menggelindingkan bola yang terbuat dari besi melalui tabung gelas yang berisi zat cair. Berdasarkan hukum stoke yaitu pada saat kecepatan bola maksimum, terjadi kesetimbangan sehingga gaya gesek sama dengan gaya berat Archimedes (D. Young, 2002). Mempelajari gerak bola yang jatuh ke dalam fluida, walaupun hanya untuk mengetahui bahwa adanya gaya kekentalan pada sebuah bola tertentu didalam suatu fluida tertentu berbanding dengan kecepatan relatifnya. Bila fluida sempurna yang viskositasnya nol mengalir melewati sebuah bola, atau apabila sebuah bola bergerak dalam suatu fluida yang diam, gari-garis arusnya akan berbentuk suatu pola yang simetris sempurna di sekeliling bola itu. Tekanan terhadap sembarang titik permukaan bola yang menghadap arah alir datang tepat sama dengan tekanan terhadap titik lawan. Titik tersebut pada permukaan bola menghadap kearah aliran, dan gaya resultan terhadap bola itu nol (Sudarjo, 2008). Gambar 2.1 Alat Ukur Viskometer Manual 2.4 Pengertian Viskometer Viskometer adalah alat yang dipergunakan untuk mengukur viskositas atau kekentalan suatu larutan. Kebanyakan viskometer mengukur kecepatan dari suatu cairan mengalir melalui pipa gelas (gelas kapiler), bila cairan itu mengalir cepat maka viskositas cairan itu rendah (misalnya cair) dan bila cairan itu mengalir lambat maka dikatakan viskositasnya tinggi (misalnya madu). Viskositas dapat diukur dengan mengukur laju aliran cairan yang melalui tabung berbentuk silinder. Ini merupakan salah satu cara yang paling mudah dan dapat digunakan baik untuk cairan maupun gas. 4

Viskometer merupakan peralatan yang digunakan untuk mengukur viskositas suatu fluida. Model viskometer yang umum digunakan berupa viskometer bola jatuh, tabung (pipa kapiler), dan sistem rotasi. Viskometer rotasi silinder sesumbu (concentric cylinder) dibuat berdasarkan 2 standar sistem, dimana silinder bagian dalam berputar dengan silinder bagian luar diam dan sistem Couette dimana bagian luar silinder yang diputar sedangkan bagian dalam silinder diam. Fluida yang akan diukur ditempatkan pada celah diantara kedua silinder. Jadi viskometer adalah alat untuk mengukur kekentalan suatu fluida berdasarkan kecepatan alir fluida tersebut. Nilai viskositas didapatkan dengan cara mengalirkan fluida yang akan diukur viskositasnya dengan demikian, hambatan yang mengalami benda pemutar atau dialiri akan diketahui dan menunjukkan besar viskositas fluida tersebut. 2.5 Bagian-Bagian Viskometer Digital 1 2 4 3 6 7 Gambar 2.2 Bagian Mesin Viskometer Tabel 2.2 Fungsi Bagian Mesin Viskometer No. Nama Bagian Fungsi 1. LCD Screen Menampilkan set up dan hasil data 2. Operating panel Mengontrol dan memasukkan perintah operasi 3. Elevation adjustment screw Mengatur ketinggian penyangga viskometer 4. Rotor connector Menghubungkan rotor dengan spindle 5. Rotor Mengaduk serta mendeteksi viskositas dan suhu 6. Protection rack for rotor Memberi jarak ruang gerak rotor dengan permukaan wadah, 7. Support stand Menyangga badan viskometer agar dapat berdiri tegak 5

Salah satu bagian dari alat viscometer adalah rotor. Rotor akan dipasang dan berputar di dalam fluida, terdapat 4 jenis rotor dengan kegunaan yang berbeda bergantung pada estimasi viskositas dari sebuah fluida itu sendiri. Dalam penentuan pemilihan rotor dan kecepatan diperlukan tabel, berikut ini adalah tabel yang digunakkan untuk menetukan rotor beserta kecepatan (rpm) untuk mengukur viskositas fluida: Tabel 2.3 Tabel Rotor Range dan Viskositas Rotor Range 0 1 2 3 4 Viskositas 0.3 / 2x10 4 10x10 4 40x10 4 200x10 4 0.6 / 1x10 4 5x10 4 20x10 4 100x10 4 1.5 / 4x10 3 2x10 4 8x10 4 40x10 4 3 / 2x10 3 1x10 3 4x10 4 20x10 4 6 100 1x10 3 5x10 3 2x10 4 10x10 4 12 50 500 2.5x10 3 1x10 4 5x10 4 30 20 200 1x10 3 4x10 3 2x10 4 60 10 100 500 2x10 3 1x10 4 Sumber: Manual Book Viskometer 6

III. METODOLOGI PRAKTIKUM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai prosedur praktikum dan juga cara penggunaan alat untuk mengukur viskositas. 3.1 Diagram Alir Praktikum Berikut adalah diagram alir dari praktikum viskositas manual. Gambar 3.1 Diagram Alir Praktikum Viskositas Manual 7

Berikut adalah diagram alir dari praktikum viskositas digital. Gambar 3.2 Diagram Alir Praktikum Viskositas Digital 8

3.2 Prosedur Praktikum Dibawah ini akan dijelaskan prosedur praktikum viskometer menggunakan alat manual dan digital. Manual Berikut ini merupakan prosedur untuk melakukan praktikum viskositas dengan menggunakan viskometer manual: 1. Menyiapkan bahan berdasarkan jenisnya masing-masing satu jenis bahan tersedia dalam satu gelas. 2. Memasukkan masing-masing bahan kedalam dua tabung ukur dengan volume 1 liter yang telah disediakan. 3. Memasukkan bola ke dalam dua fluida sebanyak 10 kali replikasi dengan mencatat waktu jatuhnya bola hingga ke dasar tabung. 4. Mencatat hasil waktu pada worksheet. Digital Keterangan: 1. Terdapat 2 jenis fluida yang akan digunakan, masing-masing fluida memiliki 2 perlakuan suhu, yakni suhu ruang dan dingin. 2. Rotor dan kecepatan yang digunakan: a. Sabun 1) Suhu Sedang: Rotor 3 (30 rpm) 2) Suhu Dingin: Rotor 2 (6 rpm) b. Minyak 1) Suhu Sedang: Rotor 1 (12 rpm) 2) Suhu Dingin: Rotor 2 (60 rpm) Berikut ini merupakan prosedur untuk melakukan praktikum viskositas dengan menggunakan viskometer digital: 1. Menyiapkan bahan berdasarkan jenisnya masing-masing satu jenis bahan tersedia dalam dua gelas. 2. Memasukkan masing-masing bahan kedalam gelas beaker sebanyak 250 ml. 3. Menyiapkan peralatan viskometer dengan rotor yang sesuai dengan jenis bahan. 4. Memasangkan rotor yang akan digunakan sesuai dengan jenis bahan. 5. Menyalakan alat viskometer digital. 9

6. Menekan OK lalu memasukkan nomor rotor dan besar kecepatan (rpm) ke dalam alat. 7. Menurunkan rotor hingga tercelup ke dalam fluida yang digunakan. 8. Menekan OK. 9. Mencatat hasil viskositas, presentase viskositas dan suhu fluida. 10. Mengulangi dengan jenis fluida dengan rotor dan rpm yang berbeda. IV. LEMBAR KERJA PRAKTIKUM Pada bab ini terdapat gambaran umum praktikum, tabel hasil pengukuran viskositas menggunakan viskometer serta tabung dan bola, dan analisis hasil pengukuran viskositas. 4.1 Gambaran Umum Praktikum Berikut ini adalah penjelasan mengenai benda kerja yang dilakukan pengukuran massa jenisnya sebagai berikut. 10

4.2 Tabel Hasil Pengukuran Viskositas Menggunakan Viskometer Tabel 4.1 Hasil Pengukuran Viskositas menggunakan Viskometer Bahan Perlakuan Rotor Rpm Suhu ( 0 Data Viskositas Persentase C) (Mpa.s) (%) Hasil Viskositas (Mpa.s) Sabun Dingin 2 6 Sedang 3 30 Minyak Dingin 2 60 Sedang 1 12 4.3 Tabel Hasil Pengukuran Viskositas Menggunakan Tabung dan Bola Tabel 4.2 Hasil Pengukuran Viskositas Menggunakan Tabung dan Bola Bahan Waktu (s) Replikasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rata-rata Waktu dari 10 Replikasi Viskositas (Mpa.s) Sabun Minyak 4.4 Analisis Hasil Pengukuran Viskositas Analisis yang didapat dari hasil pengukuran viskositas kedua cairan tersebut yaitu: 1. Jika menggunakan viskositas digital apakah ada pengaruh suhu terhadap viskositas cairan? Jelaskan jika ada pengaruhnya! 2. Apakah ada perbedaan viskositas jika diukur dengan kecepatan (rpm) yang berbeda? 3. Apakah ada perbedaan antara pengukuran kekentalan suatu fluida berdasarkan digital dengan manual? Jika ada apa penyebabnya? 4. Pada pengukuran viskositas manual, jelaskan hubungan antara waktu tempuh bola dengan kekentalan suatu cairan! 5. Contoh pengaplikasian di industri menurut anda? 11

12